Kissu
Disclaimer : Tadatoshi Fujimaki
Story By : YuuRein
Pairing : Midorima x Kuroko
Rate : T
(Re-upload)
.
.
Chapter 1
.
.
.
Sore itu, saat selesai latihan klub basket SMP Teiko seperti biasa, Kuroko langsung menuju toilet, karena perutnya mual sejak latihan neraka yang diberikan oleh pelatih mereka. Pelatih membubarkan latihan dan memperbolehkan mereka pulang, dan masing-masing dari mereka segera menuju ruang ganti untuk bersiap pulang.
Ruang ganti
"Haaah….~ aku lapaaar…!" keluh cowok jakung bersurai violet, Murasakibara Atsushi.
"Aku ingin pulaaang dan tidur-ssu..! Tapi kenapa manager menyuruhku datang ke lokasi pemotretan-ssu….!" rengek si pirang yang juga bekerja sebagai seorang model, Kise Ryouta.
"Mana Tetsu?" tanya cowok berkulit tan yang diketahui bernama Aomine Daiki.
"Kurrokocchi langsung lari ke toilet setelah latihan selesai-ssu." jawab Kise yang masih setia memeluk tempat duduk yang ada di ruang ganti tersebut.
"Ryouta! Jangan tiduran disitu, dan mana Shintarou?!" tanya kapten tim basket Teiko Akashi Seijuuro.
"Hai'! Midorimacchi tadi katanya juga ke toilet." kata Kise yang langsung bangkit setelah mendapat teguran sang kapten, takut gunting kesayangan sang kapten melayang ke arahnya.
Toilet
"Huek..!"
Melihat cowok mungil di sebelahnya yang sedang muntah, cowok bersurai hijau, Midorima Shintarou, menghentikan aktivitas mencuci tangannya dan beralih kearahnya untuk memijit tengkuknya.
"Midorima-kun?"
"Diam dulu, lanjutkan muntahnya."
"…"
"Huek.. Huek!" setelah acara muntahnya dan melap mulutnya dengan air, cowok bersurai sky-bluemenatap cowok disampingnya dengar wajah datarnya. Ya, cowok mungil tersebut bernama Kuroko Tetsuya. Mempunyai tubuh paling lemah di antara teman-temannya. Karena latihan yang cukup berat setiap harinya, toilet adalah tempat langganan yang selalu dikunjunginya usai latihan.
"Terima kasih Midorima-kun."
"Ke-kenapa kau berterima kasih?!" gugup Midorima sambil menaikan kaca matanya yang tidak melorot.
"Karena sudah membantuku." Ucap Kuroko datar.
"Bu-Bukannya aku mau membantu, hanya saja kau lama sekali muntahnya. Aku jadi risih lihatnya!"
"…"
"Kenapa?"
"Ano.. bisa lepaskan tangan Midorima-kun?"
Tanpa sadar dari tadi, tangan yang digunakan untuk memijit tengkuknya masih bertengger disana. Tapi, seolah terhipnotis mata aquamarinemilik Kuroko, Midorima tak langsung melepaskan tangannya, malah memijit ringan pinggiran tengkuk Kuroko dari atas kebawah dan sebaliknya. Membuat yang dipijit sedikit merinding. Karena keringat Kuroko masih menempel dikulitnya, memudahkan Midorima untuk terus memijitnya. Dilihatnya bibir Kuroko yang tipis sedikit terbuka, Midorima memajukan kepalanya dan menempelkan bibirnya ke bibir Kuroko. Setelah itu melumatnya dengan lembut, membuat pemilik bibir tesebut diam membatu dan membelalakkan matanya. Ciuman itu berlangsung singkat. Setelah menjauhkan wajanya dan melepaskan tangannya pada pemuda mungil tersebut, cowok berpawakan tinggi itu langsung berjalan meninggalkannya. Saat berada di pintu toilet Midorima berhenti dan berkata "Kalau kau sudah selesai, segera ke ruang ganti, yang lainnya pasti sudah menunggu."
"…"
Badan Kuroko sedikit bergetar. Jari tangannya bergerak menyentuh bibirnya. "Sesaat aku melihat seringai di sudut bibirnya".
.
.
.
~Bersambung~
