"B.A.P.E.R" by Meltavi

A Boboiboy Fanfiction © Animonsta Studios

Day 2 #dailydrabblechallenge Prompt : Seguni Mawar Merah from kurohimeNoir

.

.

.

Televisi ruang keluarga menyetel siaran telenovela, berjudul Seguni Mawar Merah yang akhir-akhir ini lagi ramai dibicarakan. Para manusia peminat drama itu mengatakan, bahwa telenovela ini bikin baper plus ambyar. Film yang dua bulan lalu diproduksi itu juga cocok sekali ditonton di rumah selama corona lagi menjajah dunia. Makanya, kita tidak boleh kalah sama corona yang lagi bahagia di luar sana. Kita pun harus sama bahagianya meski cuma bisa main di rumah aja.

Tergoda ucapan orang-orang tentang bagusnya telenovela ini, Taufan pun ikut menontonnya. Sendirian. Eh, nggak deh. Berdua. Iya, berdua sama Cattus–kucingnya yang apa-apa nyakar sesudah mengerang kayak cewek PMS. Halilintar dan Gempa menolak mentah-mentah saat Taufan mengajak nobar, katanya itu film menye-menye doang dan nggak seru buat ditonton. Yaudah, Taufan mencoba tabah dan berakhir nonton berduaan bareng Cattus. Walau kucing itu lebih memilih untuk tidur di sampingnya sih.

Kebetulan hari ini adalah episode terakhir film itu. Taufan sudah menyiapkan amunisi berupa tiga kotak tisu, bantal milik Gempa buat ia gigit kalau-kalau ceritanya bikin gregetan, keripik balado favoritnya untuk camilan, dan juga lima cola yang ia jejerkan di meja. Pokoknya ia harus siap jiwa dan raga untuk melihat ending Seguni Mawar Merah. Ya. Harus!

Sambil mengunyah keripiknya, Taufan menatap televisi tanpa berkedip ataupun teralih sedikitpun. Baginya terlewat lima detik saja, akan berakibat fatal. Iya, fatal banget sampai-sampai kita tidak bisa lagi menyambung alur cerita itu.

Lebay? Emang. Hujat aja kok nggak apa-apa.

Adegan kemudian berganti menunjukkan pantai dengan latar langit senja dan juga backsound yang sungguh menyayat hati. Azroy berlari menuju Sasha yang menunggu di arah sebaliknya. Melihat adegan mengharukan itu, Taufan langsung mewek sejadi-jadinya. Tumpukan tisu pun mengelilingi dirinya yang terduduk di atas sofa, yang sudah ternodai dengan air mata serta ingusnya. Cattus aja langsung bangun lho pas salah satu tisu bekas Taufan nemplok di kepalanya. Andai Cattus bisa berbahasa manusia, mungkin kucing itu sudah mengatakan 'Jorok banget kampreeet. Mana songong banget lagi main dibuang aja'. Gitu.

"HUWEEEEEE BAPEEEEEEEERRRRR. AKHIRNYA MEREKA KETEMU LAGI SETELAH SETAHUN BERPISAH. YA ALLAH AKHIRNYAAAAAAAA. SUMPAH TERHARU BANGET DIRI INI. HUWAAAAAAAAAA!"

Lalu, layar televisi menampilkan Azroy berpelukan dengan Sasha, si kucing–Iya kucing, KUCING!–di pantai dengan suasana senja di belakang mereka. Keduanya meneteskan air mata bahagia, pun dengan Taufan semakin menangis kejer kayak perawan diputusin pacarnya.

"YA ALLAH GAKUAAATT. ASTAGA ASTAGAAAA HUWAAAAAA CATTUS!" Cattus, yang daritadi diam saja tiba-tiba dibekep Taufan seenak jidat tanpa ada rasa berperikekucingan. "SEDIH BANGET SUMPAAAAHH. HUWEEEEEEEEEEEE AMBYAR SUDAH JIWA INIIII. PLIS JANGAN PERGI LAGI KEK AZROY-NYAAA! KASIAN SASHA DITINGGAL SENDIRIAAANNN!" Taufan dengan segala kebacotannya.

"Me–wong! Me... wong!" Di pelukan Taufan Cattus mulai sesek napas. Kucing itu meronta-ronta sambil berusaha berteriak karena pelukan Taufan amatlah dahsyat. Mau ngeluarin jurus mematikannya–nyakar– tapi nggak bisa, gara-gara tangannya, eh kaki maksudnya, udah kepepet ama dadanya Taufan.

Manusia sialan. Batin Cattus sambil misuh-misuh alias ngeong-ngeong.

Setelah sepuluh menit mendekap (baca : menyiksa) Cattus, Taufan akhirnya menurunkan kucing itu dan kembali duduk sambil masih teriak-teriak gaje. Cattus pun kabur secepat kilat sebelum dirinya kembali disiksa. Layar televisi kini sudah menampilkan nama-nama castingnya, beserta orang-orang yang ikut andil dalam telenovela itu.

Taufan tetap mewek. Kedramaannya benar-benar sudah mengalahkan kpopers yang ditinggal Oppa-nya wamil.

Baper sendiri.

Nangis sendiri.

Dan juga gila sendiri.

Harap jangan ditiru.

.

.

.

.

.

.

Finizh

a/n :

WKWKWK MAAPIN PENDEK. MAAPIN JUGA KALO HUMORNYA GARING. LAGI GAK ASIK MELTAVINYA /yh

Bubaai