*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O

DUNIA PARALEL

By : Kuroko Neophilina Phantomhive

Disclaimer : Tite Kubo

WARNING : Typo, OC, EYD

*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O*O

Gin mendudukan Toushiro disofa, dan Rangiku langsung mengangkat tubuh kecilnya dan memangkunya seperti bayi. "LEPASKAN AKU MATSUMOTO! AKU BUKAN ANAK KECIL!" Toushiro berteriak sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Rangiku.

"Gin, kau berhutang penjelasan padaku. Apa yang terjadi dengan bayi kita?'' Rangiku menatap Gin yang duduk dihadapannya, dan menahan pelukannya sekuat mungkin agar bayinya tidak lepas.

Gin menghela nafasnya, menatap istrinya yang khawatir dan malaikat kecilnya yang tiba-tiba berubah. "Ran, aku tidak mengerti. Ia masih bermanja-manja padaku dipagi hari, dan ia tidur siang disiang hari. Saat aku membangunkannya, Shiro-c-''

"JANGAN PANGGIL AKU SHIRO-CHAN PENGKHIANAT! MATSUMOTO, LEPASKAN AKU!" Rangiku meletakan Toushiro untuk duduk disebelahnya, dan menatap mata zamrudnya yang besar.

"Sayang..''

"Jangan panggil aku begitu Matsumoto!''

"Kenapa? Aku selalu memanggilmu begitu,''

"Karena aku tidak suka, dan kau bukan ibuku!''

Meremas pundak kecil sang anak, Rangiku mendekatkan wajahnya dengan Toushiro, menatap dalam mata zamrud yang penuh dengan kekesalan. "Dengar sayang, aku tidak peduli apa yang terjadi denganmu. Kau adalah bayi kecilku,''

"Ran, kau masih harus mengerjakan tugasmu,'' Gin berucap lembut, menepuk pundak Rangiku dan duduk disampingnya.

Rangiku menatap Gin dengan ekspresi yang tidak bisa diungkap ''Tapi Gin, aku tidak bisa meninggalkan bayiku seperti ini,'' keluhnya sambil memegang pergelangan tangan Toushiro.

"Kau ingat? Ini masih hari Selasa, dan itu berarti aku yang menjaga Toushiro,''

"Gin...''

"Ran, percayakan padaku...''

Rangiku menatap Toushiro, namun yang ditatap memalingkan wajah kearah lain. Menghela nafas pelan, memaksakan wajah Toushiro menghadap kearahnya. "Shiro-chan, ibu akan kembali ke divisi. Kau disini bersama dengan ayahmu,''

"Aku ikut denganmu,'' Toushiro memegang lengan Rangiku yang hendak pergi.

Mengaitkan tangannya dipinggang, malaikat kecilnya. Rangiku mengangkat dan membawa Toushiro ke kamarnya. "Tidak sayang, kau disini dengan ayahmu. Kau mesti harus istirahat,'' ucapnya sambil menuntun Toushiro berbaring di futonnya. Toushiro menyerah dan mengikuti alur dan ia pun menutup matanya. Ia merasakan Rangiku dan Gin mengecup dahinya, kesal ia pun mengubur wajahnya kedalam selimut, sebelum benar-benar masuk kedunia mimpi.

"Gin, aku pergi dulu. Aku titip Toushiro,''

"Tenang saja,''

( / ิϖิ/ )( / ิϖิ/ )( / ิϖิ/ )( / ิϖิ/ )

"Hyourinmaru,'' panggil Toushiro panik, karena kini inner worldnya perlahan mencair.

"Master,'' panggil Hyourinmaru, yang kini berada dihadapannya dan membuat sang master lebih merasa kaget, karena yang berada di hadapanny kini sosok naga es kecil.

Toushiro terus mengamati naga es kecil itu, ''Apa yang terjadi padamu?'' tanyanya.

"Saya tidak tahu master, tiba-tiba saja inner world anda setengah mencair dan saya pun menjadi kecil,''

"Apa kau baik-baik saja?'' Toushiro menatap khawatir patnernya. Ia takut jika harus ditinggal didunia ini sendirian.

"Saya hanya merasa baru saja terlahir,''

( ˇωˇ)( ˇωˇ)( ˇωˇ)( ˇωˇ)

Sementara itu...

"Tadaima,'' ucap Rangiku yang baru pulang, dan kepulangannya disambut dengan bunyi langkah kaki yang menampilkan Gin dengan Toushiro digendongannya berbalut selimut tebal. "apa yang terjadi lagi Gin?'' Rangiku menghampiri Gin dan melihat wajah merah bayinya.

"kita ke divisi 4 sekarang,'' panik Gin dan Rangiku bershunpo menuju divisi 4.

ヽ(・・)ノヽ(・・)ノヽ(・・)ノヽ(・・)ノ

Rangiku cemas hatinya tidak tenang, begitu pula dengan Gin. Baru siang ini malaikat kecilnya menusuk dirinya sendiri, dan menganggap semua ini mimpi, dan sekarang ia harus memiliki demam tinggi. Gin terus mengelus bahu Rangiku, berusaha menenangkannya sambil menunggu hasil dari Unohana taichou. Sementara itu, Unohana taichou terus memeriksa keadaan anak dari taichou divisi 3 itu, dengan kemampuannya.

(งω)ว(งω)ว(งω)ว(งω)ว(งω)ว(งω)ว

"Master, saya rasa ini adalah dunia yang sama dengan dunia yang kita tempati, hanya saja takdirnya berbeda,'' jelas naga kecil yang terbang berputar-putar diatas masternya. "jujur saja, saya walaupun saya merupakan, zanpakuto es terkuat. Saya tidak yakin bisa benar-benar melindungi anda, dengan kekuatan penuh,'' hyourinmaru berhenti berputar. "master, sudah saatnya anda bangun. Sepertinya merka khawatir dengan anda,''

Toushiro menggelengkan kepalanya pelan ''Tidak Hyourin-

(Д)(Д)(Д)(Д)

Sudah larut malam dan malaikat kecil mereka belum menunjukan tanda-tanda sadar. Unohana taichou sudah memberinya obat dan memasang infus serta alat bantu pernafasan. Demamnya sangat tinggi itu mencapai 40,1 derajat celcius, ia bilang bahwa kemungkinan malaikat kecil mereka stress berat, karena anak-anak bisa terserang demam tinggi jika terkena stres, namun Unohana taichou juga menjelaskan, bahwa ada kemungkinan reatsunya sedang tidak stabil, ada yang mengganggunya, tapi siapa? Pikir mereka. Toushiro belum memiliki Zanpakuto, dan reatsunya masih lemah. Ia baru 9 tahun, bukan ratusan tahun!

"Uhuk!uhuk!uhuk!''

Toushiro tersadar kembali dari inner worldnya, membuat Gin dan Rangiku langsung tersadar dari pikirannya, dan mengelus punggung kecil yang basah dengan pelan. "Shhh...tidak apa-apa sayang,'' ucap Rangiku menenangkan malaikat kecilnya.

'Sialan Hyourinmaru, menendang masternya sendiri untuk kembali,' rutuk Toushiro dalam pikirannya.

"Shir-''

"Sudah kubilang jangan panggil aku shiro-chan!'' bentak Toushiro, tangannya mencoba melepas alat bantu pernapasan, namun Gin mencegahnya dengan memegang tangannya. "Lepas!'' Toushiro mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Gin.

"Ran, panggil Unohana taichou,'' perintah Gin sambil menahan Toushiro melepas alat-alat yang menempel pada dirinya. Rangiku pun bergegas menurutinya.

Toushiro tidak menyukai divisi 4, ia merasa sangat lemah jika harus terbaring didivisi 4. Walaupun, ia sebenarnya sedikit rindu dengan Unohana taichou, yang sudah tidak ada didunianya, namun didunia ini ia dapat melihatnya. Unohana taichou, merupakan salah satu kapten yang ia pandang seperti sosok ibu baginya. Toushiro terus berusaha melepaskan diri dari Gin, ia ingin melemparkan mantra padanya, namun ia akan merahasiakannya. Mereka hanya mengira, dirinya terbangun dari mimpi buruk dan masih menganggap semua ini mimpi. Terlebih, reatsunya yang lemah bisa ia manfaatkan untuk menyembunyikan kemampuannya yang asli.

Gin terus menahan Toushiro yang mulai memberontak, ia memeluknya dari belakang, dan itu semakin membuat Toushiro melawannya, walau sedikit, Gin merasakan kekuatan malaikat kecilnya tidak seperti biasanya, apalagi ia sedang demam tinggi!

"Itu namanua, ia mulai tumbuh dewasa,'' ucap Shinso dalam inner worldnya.

"Tidak, Shiro-chan belum siap untuk it-

Belum menyelesaikan kalimatnya, Gin merasakan Toushiro kembali mengigit tangannya. Ternyata ia berhasil membuka alat bantu pernapasannya. Gin mencoba memasangkannya kembali, dengan satu tangan lainnya yang tidak tergigit, namun Toushiro terus menolaknya. Tak lama kemudian Rangiku datang membawa Unohana taichou.

"Tidak apa Ichimaru taichou, kau boleh melepaskannya,'' ucap Unohana taichou yang melihat pemandangan yang tidak biasanya. Ia pun langsung memeriksa keadaan Toushiro, terutama suhunya. "Istirahatlah Toushiro-chan, supaya kau cepat sembuh,'' Unohana taichou menyuntikan cairan diinfusan milik Toushiro, perlahan Toushiro merasa sangat mengantuk dan ia pun kembali tertidur.

"Kalian juga lebih baik istirahat,'' titah Unohana taichou, dan pergi menunggalkan ruangan setelah mengucapkan selamat istirahat.

Gin menepuk pelan pundak Rangiku yang menatap malaikat kecilnya yang tertidur tenang, namun kali ini tanpa alat bantu nafas, ia sedikit lega. "Ran, istirahatlah...'' ucap Gin lembut, menuntun Rangiku duduk dikursi kecil yang berada disisi ranjang pasien.

Rangiku menggeleng pelan, ''Tidak Gin, kau yang beristirahat. Besok kau harus bekerja, dan aku yanh akan menjaga Shiro-chan,'' balasnya tersenyum lembut. Menggenggam tangan kecil milik malaikat kecilnya, dan mengecupnya. "Gin, apapun yang terjad-''

"Ya, Ran ya, kita akan melakukannya, apapun yang terjadi,''

TBC