Ninja and Ice Queen Arendelle.

Disclaimer : Naruto dan Frozen bukan milik saya.

Summary : Naruto sedang melakukan eksperimen dengan jurus miliknya, tapi itu malah membuat dirinya terlempar ke dimensi lain dan membuat tubuhnya menjadi kecil kembali dan dia bertemu seseorang yang mirip masa kecilnya. sebuah Cerita yang dibuat hanya untuk kepuasan Author.

Warning!! Sebuah cerita yang dibuat hanya untuk kepuasan Author.

Rate : T semi M

Shiraki


Konoha bagian hutan

Terlihat seseorang pria berumur 19 tahun sedang berjalan menyusuri jalan di hutan, dia membawa sebuah gulungan dan sangat memperhatikan gulungan itu, pria itu memiliki perawakan berambut kuning cerah seperti dicium matahari memiliki kumis yang mirip kucing di pipinya tapi hal itu tidak menghilangkan sisi tegas yang berada diwajahnya yang berwarna Tan itu. Naruto, Uzumaki Naruto sang pahlawan yang menyelamatkan dunia Shinobi bersama Tim nya.

Naruto kini sedang berada dihutan daerah Konoha untuk melakukan sebuah eksperimen, alasan kenapa Naruto melakukannya di hutan karena dirinya tidak ingin eksperimen miliknya berakibat ke desa yang sudah dia jaga.

"Hmm, jadi Tou-chan pernah ingin mencoba jurus yang bisa memindahkan diri ke Dimensi lain ya?" gumam Naruto sambil terus membaca gulungan peninggalan ayahnya itu, tapi Naruto merasa bahwa jutsu ini mirip seperti milik Kaguya saat dia dan Tim-nya melawan Kaguya, waktu itu mereka sangat kesulitan mengalahkan Kaguya karena dia bisa mengirimkan orang lain ke dimensi yang lainnya.

"Kur-chan, bagaimana menurutmu? apa aku harus melakukannya?" tanya Naruto pada Patner Bijuu miliknya itu.

"Terserah dirimu Gaki! intinya jangan ceroboh, dan berhenti memanggilku seperti itu Gaki!" balas Kurama mengingatkan Naruto agar tidak ceroboh dan ia sedikit kesal karena panggilan aneh Naruto untuknya, 'entah kenapa aku merasakan hal buruk akan terjadi pada kita.' lanjut batin Kurama sambil menutup matanya.

"Yosh! Ikuzo! Hiraishin Yomotzu Hirasaka!" teriak Naruto sambil melakukan beberapa hadseal tangan yang cukup rumit, beberapa detik setelah Naruto menyelesaikan hadseal miliknya tidak terjadi apa-apa dan hanya kesunyian yang Naruto dapat.

"Eehh? are? kenapa tidak ada yang terjadi?" bingung Naruto dengan muka mupeng miliknya.

"Sepertinya kau gagal Naruto, mungkin jurus ini masih belum sempurna maka dari itu tidak bekerja." balas Kurama sambil memeriksa keadaan sekitar mereka yang masih sama. Naruto yang mendengar ucapan patner nya hanya bisa diam mencerna ucapan Kurama.

"Tapi Kur-chan aku merasakan bahwa Chakra miliku terkuras tadi." bantah Naruto karena dia merasakannya Chakra miliknya terkuras sedikit.

"Bagaimana jika kau coba sekali lagi?" usul Kurama pada Naruto, mungkin kesempatan kedua akan bisa berhasil.

"Hmm, kau benar. baiklah akan kucoba sekali lagi!" balas Naruto sambil bersiap melakukan hadseal tangan, tapi entah Naruto hanya diam membeku tanpa bergerak sama sekali.

Merasa ada yang aneh dengan Naruto, Kurama langsung bertanya pada Naruto kenapa ia diam membeku seperti itu.

"Oi? Gaki!? kau kenapa diam saja?" tanya Kurama dengan suaranya yang berat.

"Aku tidak bisa mengingat hadsealnya!" teriak Naruto dengan keras, Kurama yang mendengar itu sweatdrop, ia baru saja mengatakan untuk tidak ceroboh tetapi sepertinya dia melupakannya.

Setelah itu mereka di kejutkan dengan terjadinya hembusan angin keras yang menerpa mereka mencoba mendorong mereka ke suatu tempat.

"A-Angin apa ini?! Ke-Kenapa tiba-tiba ada angin sekencang ini?!" kejut Naruto sambil berusaha melawan angin yang mendorongnya, tapi kejutan tidak berhenti disitu karena tiba-tiba ada sebuah lubang hitam muncul didepan Naruto yang siap menyerap dirinya.

"Kur-chan! apa yang terjadi!?" teriak Naruto yang kaget dengan lubang hitam didepannya, ia tidak bisa menahan angin yang mendorongnya, bisa di asumsikan dorongan angin itu karena tarikan lubang hitam di depannya.

Sebuah pohon di belakang Naruto tidak kuat dengan tarikan lubang hitam tersebut membuatnya terlepas dari penyatuannya dengan tanah dan mengenai Naruto hingga membuatnya terhisap tanpa sempat Kurama bisa menjawabnya.


"Ittai! apa yang terjadi dengan ku?" gumam Naruto sambil melihat daerah sekitarnya yang sedikit berbeda, dia melihat bahwa sepertinya dia bukan berada di Konoha karena dia sudah hafal tentang seluk-beluk Konoha dan hutannya.

"Sepertinya kau sudah bangun Naruto." sahut Kurama.

"Kur-chan? dimana kita?" tanya Naruto kebingungan.

"Entahlah Naruto, tapi sepertinya kita tidak di Dunia Shinobi lagi." jawab Kurama.

"Apa maksudmu??" heran Naruto atas perkataan Kurama.

"Lebih baik kau melihat tubuhmu dulu Naruto." balas Kurama.

"Hmm? memang kena-apaan ini!?" teriak Naruto saat menyadari bahwa tubuhnya menjadi kecil seperti saat dia berumur sembilan tahun.

"apa yang terjadi Kur-chan!?" tanya Naruto pada Kurama yang hanya bisa diam melihat hal itu meskipun kita bisa melihat bahwa bahu Kurama yang bergetar menahan tawa melihat Host dan partnernya menjadi kecil kembali.

"Mungkin itu, karena efek jurusmu itu, Naruto-chan. bwahahaha!" balas Kurama yang langsung disusul tawa Kurama yang membuat Naruto sangat kesal dengan rubah Tsundere itu.

"Sialan kau bola bulu!!" teriak Naruto.

"Naruto aku merasakan ada yang sedang kesini! " kata Kurama yang sudah berhenti tertawa dan mengeluarkan suara yang serius.

"Hah!? ap-sialan!" kata Naruto yang langsung berlari menuju pepohonan disamping jalan, tapi karena ukuran baju Naruto yang besar membuat ia kesulitan untuk berjalan hingga terjatuh beberapa kali hingga akhirnya Naruto bisa bersembunyi.

Didepan Naruto lewat dua kuda yang melesat dengan cepat, tapi salah satu jalan yang dilewati kuda itu terdapat jalur Es. Naruto yang penasaran memutuskan untuk mengikutinya, tapi sebelum itu Naruto mengambil baju miliknya dulu di gulungannya.

Naruto yang harus menyesuaikan diri dengan tubuh barunya sedikit kesusahan tapi ia sampai dimana terlihat dua orang dewasa dan dua anak kecil yang salah satunya berada digendongan wanita, Naruto melihat mereka memanggil sesuatu hingga tiba-tiba batu-batu disekitarnya bergoyang dan terlihat seperti makhluk kerdil yang menyamar dari batu itu.

"Apa yang mereka katakan? aku bahkan tidak tau bahasa mereka?!" kata Naruto bingung, "Kurama bisa kau artikan ucapan mereka biar aku bisa paham?" tanya Naruto kepada partnernya dan hanya dijawab gumaman oleh Kurama, tapi tiba-tiba Naruto dikejutkan dengan sosok anak kecil yang sedikit tinggi darinya bersama seekor rusa yang sudah disamping dirinya. ingin Naruto bertanya tapi ia harus dikejutkan sekali lagi bahwa batu didepannya sama dengan makhluk yang sedang dia lihat.

"Kalian sangat imut! aku akan merawat kalian!" kata batu itu dengan bahasa yang tidak Naruto ketahui, ia hanya diam karena dia merasakan bahwa makhluk didepannya ini melakukan hal yang tidak membahayakan baginya dan anak kecil disampingnya.

Naruto melihat bahwa salah satu mahkluk kerdil itu atau dinamakan Troll sedang seperti menganti ingatan, lalu dia melihat sesuatu yang dia yakini untuk gadis berambut pirang platinum itu yang sedikit dia dengar meskipun ia tidak tau tapi dia menangkap maksud dari Troll itu karena insting Ninja miliknya.

"Naruto sepertinya kita terjebak di Dunia ini." usul Kurama yang hanya dibalas anggukan oleh Naruto, karena ia sedang fokus melihat percakapan itu meskipun dia tidak mengerti. disana Naruto melihat mereka sudah pergi lalu Naruto dan anak disebelahnya ditarik oleh Troll itu untuk mendekat.

"Bulda? kenapa kau membawa manusia kesini?" tanya Grand Pabbie, anak kecil yang disebelah Naruto hanya melihat percakapan itu beda dengan dirinya yang tidak paham dengan bahasa mereka. karena hal itu Naruto memutuskan untuk berbicara agar mereka tau keadaan dirinya karena disini sangat asing bagi dirinya.

"Anak muda siapa namamu?" tanya Grand Pabbie pada Naruto dan anak disebelahnya.

"Kristoff! dan temanku Sven!" jawab Anak itu yang bernama Kristoff, Rusa disebelahnya hanya menjilati Kristoff tanda kedekatan mereka. Grand Pabbie langsung melihat Naruto tapi dia sedikit aneh karena pakaian Naruto sangat berbeda dari orang Arrandel disini.

"Kau anak muda? siapa namamu?" tanya Grand Pabbie kepada Naruto, tapi yang didapatkan hanya kepala yang miring tanda bahwa Naruto tidak paham dengan ucapan Grand Pabbie.

"Maaf aku tidak mengerti bahasa kalian." balas Naruto sambil tersenyum kecut karena melihat reaksi mereka yang sepertinya kaget, lalu Naruto melihat Grand Pabbie yang menyuruh Naruto untuk menunduk. lalu kepala Naruto disentuh oleh Grand Pabbie entah untuk apa tapi Naruto rasa ini bukan hal yang buruk.

"Apakah sekarang kau mengerti ucapanku?" tanya Grand Pabbie yang membuat Naruto terkejut karena dia tau apa yang sedang dikatakan oleh Pabbie. Naruto hanya bisa mengangguk sebagai jawaban pertanyaan itu.

"Siapa kau? apakah kau bukan dari sini?" tanya Grand Pabbie sekali lagi, Naruto mendengar itu cukup bingung untuk menjawab atau tidak.

"Naruto, ajak Troll tua ini ke tempat lain agar kita bisa berbicara dengannya." kata Kurama tiba-tiba, belum sempat Naruto mau membalas ucapan partnernya, Kurama melanjutkan lagi. "Lebih baik sedikit orang saja yang tau siapa kau, lagipula Troll tua itu cukup bijak untuk menyembunyikan identitas asli kita." lanjut Kurama membuat Naruto berpikir sejenak, lalu Naruto setuju dengan saran Kurama agar tidak banyak orang yang tahu identitas aslinya.

"Etto... Bisakah kita berbicara di tempat lain secara pribadi?" tanya Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya, Grand Pabbie yang mendengar itu pun turun dari berbatuan di bawahnya. "Kalian semua tetap di sini, aku akan pergi berbicara dengan anak muda ini secara pribadi," ucap Grand Pabbie sambil melihat keluarganya.

"Ayo, ikuti aku," ajak Grand Pabbie dan di ikuti oleh Naruto di belakangnya.


Skip Time

Naruto kini sudah berumur 19 tahun kembali, ia sedang melakukan hal biasanya Shinobi lakukan yaitu berlatih. ia sudah tinggal disini selama beberapa tahun dan itu adalah hari-hari yang tenang bagi Naruto tanpa harus melakukan misi yang berbahaya.

Naruto cukup berbeda dari orang disini tapi beberapa orang masih tetap menerima dirinya yang sedikit berbeda, lalu untuk para Troll mereka juga masih tidak tau siapa Naruto sebenarnya karena hanya Grand Pabbie yang tau asal usul Naruto yang sebenarnya.

"Sangat nyaman hidup disini, bukan begitu Kurama?" tanya Naruto pada Kurama yang tertidur didalam tubuhnya, ia sangat suka tempat ini karena disini Naruto bisa melakukan hal-hal santai tanpa ada yang menyuruhnya. meskipun Bulda sering memarahinya karena kebiasaannya yang suka berpetualang.

"Ya tempat ini sangat hebat, meskipun sedikit kuno, tapi tempat ini begitu nyaman untuk kita." balas Kurama menanggapi ucapan hostnya itu, beberapa tahun kehidupan yang sangat nyaman mereka jalani tanpa harus mengeluarkan keringat dan darah lagi. "Naruto! bocah rusa itu sedang kemari." kata Kurama saat ia merasakan kehadiran yang sedikit familiar dalam hidup mereka disini.

"Naruto! apa kau tidak sibuk?" panggil suara laki-laki dibelakang Naruto, disana ada pria pirang dengan tubuh yang besar dan memiliki tinggi sedikit lebih tinggi dari Naruto. Kristoff seorang penambang Es yang sama sepertinya yang dibesarkan oleh para Troll, mereka sudah seperti saudara karena masal kecil mereka yang dibesarkan oleh Bulda.

"Tidak, ada apa? jika kau ingin aku membantumu jawabannya, Tidak." balas Naruto santai.

"Sialan! kenapa kau tidak mau saat aku minta tolong hah!?" teriak Kristoff sambil menunjuk Naruto.

"Apa gunanya otot-otot mu itu?" tanya Naruto sambil menunjuk balik Kristoff.

"Sudahlah! aku ingin meminta bantuan padamu untuk membeli sesuatu ke Arandelle!" kata Kristoff yang malas berdebat dengan Naruto, karena sudah pasti dia yang akan kalah jika berdebat dengan Naruto.

"Ohh hanya itu? baiklah." kata Naruto lalu menuju kearah Kristoff.


"Arendelle yah? hmm istananya sangat tertutup sekali, menurutmu didalam ada apa Kur-chan?" tanya Naruto pada Kurama, ia barusan selesai membeli barang titipan Kristoff.

"Mungkin ada hubungannya dengan gadis kecil waktu kita sampai pertama kali disini, kau tidak liat simbol bunga crotus itu?" balas Kurama mengingat bahwa di kuda salah satu orang dewasa waktu itu terdapat simbol yang sama, Naruto yang mendengar itu hanya diam memikirkan awal waktu dia berada disini.

"Benarkah? tapi kenapa sepertinya sangat suram disini?" tanya Naruto saat melihat bahwa banyak orang yang sepertinya sedih dan memakai baju khas untuk pemakaman, Kurama hanya mengendikan bahunya tanda dia tidak tau.

"Maaf, apa ada kematian? atau hal duka?" tanya Naruto pada orang yang lewat.

"Kau tidak tau? King and Queen mereka meninggal dalam kecelakaan kapal. kami baru saja selesai mengunjungi makamnya." balas orang itu, Naruto yang mendengar hal itu sedikit terkejut karena hal itu.

"Ohh begitu? terimakasih informasinya." balas Naruto.

"Sama-sama nak." jawab orang itu.

"Lebih baik aku memberi tahu Grand Pabbie sekarang," ucap Naruto lalu melesat menuju gunung para Troll, Naruto melesat dengan cepat di pepohonan. walaupun dia bukan ninja lagi tapi keterampilan miliknya masih tajam dan tidak tumpul.

Naruto melompati pohon satu ke pohon lainnya, tapi tidak ada yang melihat dirinya karena kecepatan Naruto yang tidak bisa ditangkap oleh mata telanjang. ia terus melompat dari pohon satu ke pohon lainnya hingga ia melihat bahwa dirinya sudah sampai di tempat para Troll.

"Grand Pabbie dimana? aku ingin membicarakan sesuatu dengan nya sekarang!" kata Naruto yang membuat para Troll melihat dirinya dan langsung memberikan jalan untuk Grand Pabbie, Naruto melihat Grand Pabbie sedang menuju kearahnya memutuskan untuk mendekati Grand Pabbie.

"Ada apa Naruto?" tanya Grand Pabbie bingung melihat Naruto yang terburu-buru.

"Aku mendapatkan kabar bahwa Raja dan Ratu Arandelle telah tiada!" kata Naruto memberi tahu Grand Pabbie, ia tau bahwa Raja dan Ratu Arandelle adalah orang yang sangat dihormati oleh Grand Pabbie.

"Benarkah itu Naruto?"

"Ya, upacara pemakamannya baru selesai, tapi kau terlihat lebih cemas daripada sedih?"

"Aku sedih atas kematian temanku itu, tapi aku cemas karena Elsa akan jadi seperti apa." gumam Grand Pabbie pelan, tapi tidak terlalu pelan karena Naruto masih mendengar ucapan itu.

"Elsa? ohh gadis dengan kekuatan es itu? apa yang kau cemaskan?" tanya Naruto bingung, meskipun Naruto sudah tau siapa Elsa.

"Aku cemas jika kekuatan miliknya tidak terkontrol, jika Elsa tidak bisa mengendalikan emosinya, maka Arandelle dalam bahaya." jawab Grand Pabbie sambil menundukkan kepalanya, Naruto yang melihat itu seperti melihat masa kecilnya karena kekuatan miliknya atau Kurama yang berbahaya jika mengamuk di kota.

"Apa ada yang bisa kulakukan? anggap saja ini balasan untuk kalian yang mau menerima dan merawat ku." usul Naruto tanpa pikir panjang, Kurama yang mendengar ucapan Naruto hanya menghela nafas lelah karena sepertinya mereka akan terlibat dengan hal merepotkan tidak lama lagi.

"Kau tidak perlu seperti itu Naruto, tapi jika boleh aku ingin kau menjadi teman Elsa atau pengawas nya saat dia kehilangan kontrolnya." jawab Grand Pabbie yang hanya dibalas anggukan oleh Naruto, ia rasa berteman adalah keahliannya jadi itu hal yang mudah bagi Naruto.

"Baiklah aku akan pergi sekarang, karena sebelum aku kesini aku merasakan kekuatan yang meledak di kastil. ohh iya Bulda berikan ini pada Kristoff!" teriak Naruto sambil melesat pergi, tapi dia sempat melemparkan benda titipan Kristoff karena dia tidak bisa memberikan itu langsung padanya.


"Waw benar-benar beku ya?" gumam Naruto sambil melihat kamar yang dipenuhi oleh Es, ia juga melihat ada gadis yang sangat cantik menangis disana, tapi sayangnya wajah itu terlihat memiliki air mata yang turun bagaikan air terjun dari mata indah gadis itu. Naruto rasa ia harus membuat gadis ini untuk ceria karena ucapan Grand Pabbie.

Tuk! Tuk!

Sebuah ketukan pelan yang terdengar di jendela, Elsa yang mendengar hal itu langsung kaget karena ada seorang laki-laki yang mungkin lebih tua satu tahun darinya sedang berdiri secara terbalik di jendelanya.

"Si-siapa kau?" karena terkejut hanya sebuah lontaran pertanyaan sederhana yang keluar dari mulut Elsa, Naruto hanya tersenyum dan membuka jendela itu dari luar dengan kemampuannya, Elsa yang melihat itu terkejut karena jendela miliknya dibuat agar tidak bisa terbuka dengan mudah tapi laki-laki itu mampu membukanya dengan mudah.

"Aku? hmm, mungkin temanmu?" balas Naruto yang kini sudah duduk di jendela, Elsa yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya sebelum raut mukanya menjadi suram kembali.

"Pergilah! kau tidak bisa berteman dengan seorang monster!"

"Memang gadis secantik dirimu adalah monster? ngomong-ngomong kekuatan milikmu keren juga."

"Apa maksudmu?" tanya Elsa sambil melancarkan serangan esnya saat melihat Naruto makin mendekat, tapi karena ketrampilan Naruto sebagai ninja ia dengan mudah menghindari semua serangan yang mengarah padanya.

"Tidak, hanya saja kekuatan milikmu sangat indah Ojou-san." kata Naruto yang kini sudah sangat dekat dengan Elsa.

"Kau tidak takut?" tanya Elsa saat melihat Naruto yang biasa-biasa saja setelah melihat kekuatan miliknya, bahkan terkesan bahwa itu bukan hal yang aneh.

"Hmm? tentu saja tidak, bagiku ini sangat keren. lihatlah!" ucap Naruto sambil membuat sebuah Rasengan kecil ditangannya, Elsa yang melihat hal itu hanya kagum karena laki-laki itu sama sepertinya.

"Bagaimana kau bisa? apa kau sama seperti ku?" tanya Elsa berharap bahwa laki-laki didepannya sama seperti dirinya, Naruto yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis melihat bahwa sepertinya Elsa sudah mulai melupakan rasa sedihnya. Itu terbukti dengan Es yang didalam kamar itu mulai mencair.

"Mungkin, jika sama seperti kau yang bisa menggunakan Elemen Es, menurut ku sedikit berbeda. Tapi jika orang yang memiliki anugrah spesial kita sama." jawab Naruto sambil tersenyum lima jari miliknya, Elsa yang melihat itu entah mengapa tersentuh dan sedikit malu.

"Ohh iya, namaku Naruto! kau bisa memanggilku Naruto." sambung Naruto sambil memperkenalkan dirinya, Elsa yang sudah mengetahui nama laki-laki itu yang bernama Naruto.

"Nouto?" kata Elsa mencoba memanggil nama Naruto, tapi sepertinya nama Naruto sangat susah karena nama miliknya tidak akrab oleh orang sini.

"Na-ru-to, Naruto!"

"Narutou?"

"Sedikit lagi benar, tapi kau boleh memperpendeknya jika kau kesusahan."

"Namaku Elsa, senang bertemu dengan mu Naruto." ucap Elsa sambil membungkuk seperti tata cara kerajaan.

"Tentu, dattebayo!"

TBC :v


Yooo, disini saya membuat cerita yang sangat jauh dari Crossover Naruto yang biasanya, tapi alasan saya memakai Crossover ini karena saya melihat masa kecil Naruto dan Elsa yang sama-sama berat karena apa yang mereka bawah.

Jadi jika jelek atau ampas kalian bisa pergi dari fic ini, ohh iya kalian boleh Flame, tapi pake akun asli biar bisa ngomong secara pribadi gitu, gk enakan kalo pake Guest melulu? kek buronan njir lama-lama wkwkwk.

Oke See you next time!

Adiue~