Disclaimer

Disclaimer: I do not own Naruto or all its character.

Genre : Romance/hn, genre tuh apa aja sih? Bingung karena gak mudeng istilah-istilahnya. Pokoknya gitulah. Sasu/Saku.

oxoxoxoxo

Chapter one: Exchanging

Gadis berambut merah muda itu kini sedang berada di depan gerbang sekolah yang tak tergambarkan megahnya. Dia memandangi gerbang itu sejenak karena takjub dengan kemewahan sekolah yang akan menjadi sekolahnya.

Dari gerbang yang besar itu terlihat juga tatanan taman yang estetis dan halaman sekolah yang terawat sebelum menuju ke gedung sekolah yang tak kalah mengagumkannya dengan muka yang terlihat dari tempatnya berdiri sekarang.

Sedikit rasa iri hinggap dalam hatinya ketika ia tanpa sadar telah membandingkan sekolah elit itu dengan sekolah bututnya yang terletak di pinggir kota, yang sebenarnya ia bahkan malu untuk membandingkan keduanya walau hanya di dalam hati.

Tapi ia sudah tak perlu membandingkan hal itu lagi karena ia mendapat beasiswa untuk belajar di sekolah mewah itu karena ia sudah membuktikan dirinya dengan segudang prestasi dalam bidang akademik dan sedikit di bidang non akademik.

Setelah memikirkan hal itu, ia kemudian memantapkan dirinya agar tidak minder untuk belajar di sekolah yang berbeda kelas dengan status sosialnya.

Sakura Haruno menapakkan kakinya ke Konoha Gakuen, sambil berusaha menghindari tatapan penasaran orang-orang berseragam elit di sekolah itu tentang dirinya, orang asing dengan seragam lusuh.

Tidak terlalu lusuh sih, tapi seragamnya hanya berupa rok terusan selutut dengan model sailor yang biasa dijumpai di toko baju biasa. Tentu tak bisa dibandingkan dengan seragam elit Konoha Gakuen yang tak terbayangkan harganya berapa.

Sekali lagi ia dihinggapi rasa minder akibat memikirkan perbedaan seragam mereka. Tapi kembali ia menetapkan hatinya untuk percaya bahwa seragam itu juga akan menjadi miliknya kalau nanti ia sudah melakukan registrasi. Kemudian ia dengan langkah mantap berjalan ke ruang Kepala Sekolah Konoha Gakuen.

Sayang, langkahnya tak begitu mantap lagi ketika ia mulai mendapati dirinya kebingungan mencari ruang kepala sekolah di tempat yang luar biasa luas itu. Lalu ia memutuskan untuk bertanya pada seseorang yang pertama ia temui setelah itu.

Kemudian ada seorang anak laki-laki berambut pirang lewat di depannya.

"Sumimasen, aku mau menanyakan sesuatu" panggil Sakura pada anak yang refleknya cepat itu. Anak itu menoleh dan menghampiri Sakura dengan cepat dan tanggap, walaupun jalannya agak terhambat oleh kakinya sendiri karena ia terlalu aktif dalam bergerak.

"Iya tanyakan saja! Tapi siapa kamu? Kenapa ada disini?!" kata anak yang rambutnya seperti nanas itu.

"Namaku Haruno Sakura, murid pertukaran pelajar yang datang hari ini. Aku mau menanyakan dimana ruang kepala sekolahnya"

"Begitu ya? Kalau aku Naruto Uzumaki! Ayo kutemani keruang Hokage!"

"Hokage? Apa itu?"

"Sebutan untuk kepala sekolah di sini!"

"Oh begitu. Terima kasih ya, Uzumaki-san"

"Ah, panggilan itu terlalu formal! Telingaku tidak biasa mendengarnya! Ganti saja dengan Naruto supaya kedengaran akrab!!"

"Iya, Naruto-san"

"Nggak usah pakai –san!"

"Kalau begitu Naruto-kun! Deal?"

"Deal!!" jawabnya bersemangat, "Ayo pergi, Sakura-chan!!"

Di ruang Hokage

"Registrasinya sudah selesai, sekarang kau boleh meninggalkan ruangan ini. Kelasmu akan dimulai besok dan jadwalmu ada di map yang sudah kuberikan padamu. Naruto akan membantumu selama orientasi mu disini. Kami menerima kedatangan murid berprestasi sepertimu dengan senang" terang Hokage yang memiliki wajah yang similiar dengan Naruto.

"Terima kasih, hokage-sama" Sakura mohon diri dengan sedikit membungkuk hormat kemudian ia meninggalkan ruangan Hokage karena Naruto telah menunggunya diluar.

"Bagaimana?!" tanya Naruto bersemangat.

"Semua sudah beres. Hanya saja.."

"Hanya apa, Sakura-chan?!"

"Hanya saja wajah Hokage benar-benar mirip denganmu. Aku jadi merasa bertemu dua Naruto-kun dalam satu hari"

"Banyak orang bilang begitu. Wajahku memang mirip dengan ayah"

"Eh? Namikaze-sama itu ayah Naruto-kun? Kenapa marga kalian tidak sama?" Sakura terkejut.

"Aku memakai marga ibuku supaya tidak ada yang bilang aku cuma mendompleng kehebatan ayah saja. Tapi akhirnya semua orang tahu karena kemiripan wajah kami" wajah Naruto terlihat sedikit kalut.

"Naruto-kun yang semangat ya! Aku yakin kamu pasti bisa sehebat ayahmu" Sakura menyemangati Naruto.

"Terima kasih Sakura-chan!! Rasanya aku jadi sangat bersemangat!! Setelah ini aku akan mentraktirmu ramen terlezat disini!!" Naruto kembali ceria.

"Kau janji ya" Sakura ikut tersenyum kemudian mereka berpisah di gerbang sekolah, karena Naruto masih ada kelas sesudah ini dan Sakura harus menyiapkan dirinya untuk hari pertamanya disekolah besok.

Dari jendela ruang OSIS di lantai dua, ada sepasang mata hitam yang menangkap figur gadis berambut pink yang berjalan keluar sekolah itu.

"Kenapa Sasuke-kun?" tanya seorang gadis berpenampilan menggoda yang sengaja memilih untuk duduk menempel dengan laki-laki berambut hitam itu.

"Tidak" jawabnya datar. Ia saja tak menanggapi ada gadis seksi duduk disampingnya, apalagi seorang asing yang hanya dilihatnya sambil lalu. Kemudian ia memalingkan pandangannya dari jendela karena saat ia melirik lagi, figur berwarna pink itu sudah lenyap dari sana.

oxoxoxoxoxo

AN:

Gaya bahasa jadul dan kaku! Kritik yang pasti nggak pernah coba diperbaiki oleh authoress dalam menulis fic romens. Authoress emang ngotot dan kolot. Mohon di review dan terima kasih.