Ngidam

By, Keiru/Kiyohara

Desclaimer: punya Kishimoto-sensei

Rating: MA…er, M, uh…mostly T (dari segi bahasa loh)

Special Guests : Hidan, Genma, Shishui, dan 2 orang yang 'harusnya mati'

Special Pairing HINT! Hidanx.....ugh, aku gak mau nulis...tapi...ok, Hidanx...AAAAAAHHHH!!!!! GENMA! Mwahahahahaha!!!!! (mau nulis Hayate, tapi Hayate kan sama Yuugao)

Legend harap dilihat di chap satu.

ONTO THE STORY

Chapter 5 : Larilah! Kaburlah! Selamatkan nyawamu! (Part 2)

Hidan vs Itachi and the Awesomeness of MOODSWINGS!!!

Hidan yang mulai jungkir balik bahagia sambil membawa empat kantong penuh pocky berbagai rasa, merasa aman. Oh betapa salahnya perasaannya saat ini. Dia tidak menyadari kalu saat ini...

-

Uchiha-Namikaze Uzumaki complex...

Shishui menelan ludah. Sudah jalan beberapa tahun semenjak dia dihidupkan lagi, dia tidak pernah merasa ingin mati seperti saat ini. Efek Killing Intent yang di keluarkan oleh orang di depannya ini JAUH lebih menakutkan. Bukan, bukan karena dia pernah berniat membunuh orang di depannya ini, juga bukan karena dia pernah berusaha menceburkannya ke kubangan deket Hokage monumen ketika mereka berumur 4 tahun, tapi karena dia tidak tahu kemana perginya sang mangsa.

Shishui melirik sang pemilik rumah yang sembunyi di balik ruangan yang mereka tempati saat ini. Dia berharap Naruto keluar dan mengurusi orang satu ini. Tapi sialnya, ini bukan hari keberuntungannya. Naruto sedang marah, dia enggak mau ketemu sama kakak dari ayah dari anaknya itu.

"I-Itachi-kun...a-aku kan udah bi-bilang..."

"Gak percaya....DIMANA HIDAN?!" raung Itachi.

"Enggak tahu!! Terakhir kali aku lihat dia nabrak Sasuke!!! Tanya dia aja!" ucap Shishui sembari meringkuk ke pojokan kamar, takut di hajar.

"Dimana si adek jelek sialan itu?!"

Shishui merinding, "D-dia la-lari dari Na-Naru-chan t-two hours ago!" jerit sang Uchiha itu ketakutan.

"...Oh?" Itachi mengangkat alisnya. "Oke...ke arah mana?"

"Ba-barat..."

Itachi pun langsung tertawa setan menakutkan. Belum sempat dia keluar, empat kunai menancap tepat di Akatsuki-coatnya, menghentikan gerak sang Mangekyou-user ini. Itachi menoleh dan melempar tatapan tajam ke sang penyerang, tapi langsung memucat ketika tahu siapa yang melempar kunai itu.

"Mau kamu apakan, Sasuke-kun ku...hah?!"

"Eng-enggak ku apa-apakan kok, Naru! Suer!!!" ucap Itachi.

Shishui langsung ngacir. "Haaah???!!!"

"Cu-cuman mau nanya keberadaannya Hidan!!! Suerr!!!!"

"Hidan nyari pengganti pocky yang dia makan, ketempat biasanya, SANA PERGI DAN JANGAN BERANI-BERANI NYETUH SUAMI GUE!!! Are we clear??"

"C-crystal..." Itachi nangis.

"Good..."

Itachi pun ambil langkah seribu no jutsu.

-

Hidan memonyongkan mulut sambil bernyanyi sambil bergaya ala M.J. dengan tangan yang masih penuh dengan empat kantong plastik berisikan pocky. Dia gak sadar kalau di belakangnya sudah muncul makhluk dengan aura gelap dan mata merah yang punya unyer-unyer yang memutar dengan cepatnya.

"Hi....da.....nnnnnn......."

"Apa?" tanya Hidan tanpa menoleh, "Mau minta tanda tangan? Sori, tangan gua penuh."

Sang makhluk beraura setan itu mulai mengambil katananya dengan senyum jijay yang bisa bikin Orochimaru ngompol saking nggilaninya (AN: translatingnya dr saking nggilaninya adalah 'karena terlalu menjijikkan'), ato Madara moentah busa karna terlalu jijay. "Kamu mau kemanaaaaa....????"

"Ke akagakure. Ngasih ini ke Itachi..." masih tidak menyadari siapa yang berjalan di belakangnya.

"Hoooo....apa kamu pikir dia gak akan menghajarmu habis-habisan setelah kamu mengganti pockynyaaaa....hmmmm??????"

'Waduh...kok hawa-hawanya menakutkan ya?' batin Hidan sambil merinding. "Gak bakalan...." mulai sadar dia.

"HOOO!!!! Gitu toooh???!!!" sang monster bermata merah itu mulai mengayun-ayunkan katananya.

Hidan tersedak. 'Beneran deh, rasanya leher gua merinding...ahk-' "Genma-Chwaaaannn~~" seru Hidan sambil berlari ke arah Genma yang mendelik setelah ia menoleh ke arah Hidan dan melihat Itachi di balik Hidan. "Mau ke mana kaaammmuuu sayaaaaaanngggg~~~?"

"A-ano...Hi-hidan-san...i-itu..." Genma menunjuk ke orang dibelakang Hidan.

"Kenapa kamu menunjuk kebelakangku sayang? Harusnya Genma-koi kan nunjuk daku~" ucap Hidan tanpa memperdulikan sinyal-sinyal dari Genma.

"Ta-tapi, Hi-Hidan-san...ano...i-itu...I-Ita-"

"Itai? Sakit? Apanya yang sakit cinta? Kaki? Pipi? Bibir? Ato..."

"I-iie! Ta-tapi...I-Itachi-san!!!" Genma menjerit histeris dan langsung lari ketika melihat Itachi mulai mengangkat Katananya dan siap menebas Hidan. "Gyaaa!!!" dan dia pun kabur.

Hidan menoleh, 'Holly shit...'

"Hallo, Hidan....."

"HOLLY FUUUUUUUCCCCCKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"Mwahahahahahahahhaa....MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!!!!!!!!!"

-

Sensor, karena terlalu kejam

-

Setelah 365 hari siksaan di dunia Tsukiyomi (Jangan tanya gimana caranya Itachi punya chakra sebanyak itu) dan beberapa jam siksaan fisik di dunia asli, terbakar oleh api Amaterasu, penghilangan tangan dan kaki lewat Susanoo (yang entah gimana critanya bisa kembali lagi), Itachi menggeret Hidan sambil bersiul, di tangan satunya, dia memikul kantong-kantong plastik berisikan pocky.

Orang-orang yang lewat, langsung kabur. Para Gennin diusir oleh para Chuunin dan Jounin-sensei mereka, ANBU? Kabur beh, sapa yang mau deket-deket sama Itachi dalam state tanpa pocky??? Selain para Jinchuuriki tentunya.... no one. Well, mungkin Haku. Yep, Haku. Definately Haku, secara dia istrinya....

kembali ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), para Detektif dari ANBU T&I (Torture & Inteerogation) sedang menginterogasi Genma, menanyakan apa yang terjadi.

"Jadi? Itachi menghajar Hidan?" tanya Ibiki.

"Ya..."

"Dan kamu tidak ikut-ikut menghajarnya?" tanya sang ketua ANBU T&I itu.

Genma menggelengkan kepalanya cepat. "Aku tahu kalau Hidan-san cukup menyebalkan dan sedikit pervert dan sering me-molest saya, tapi tidak, saya tidak sedendam itu sampai-sampai menghajarnya...Ibiki-san.."

"Heee??? Apa bukan karena kamu menikmatinya, Gen-kun???" tanya seorang wanita dari balik punggunya.

"Ack!!" Genma menjerit kaget, "Anko!"

Anko meringis lebar, "Kata Gaara-sama, Hidan memanggilmu 'love' dan kamu merona....hmmmmm???"

BUSH!!!

"U-Uruse!"

Anko dan Ibiki nyengir sadis. "Heh Interesting..."

-

Naruto mendesah pelan sembari menatap dua tamu yang baru saja datang dari tugas panjang dari Soragakure no Satou yang terletak sepuluh hari ke utara dari Tsuki no kuni. "Maaf, suami-ku gak bisa menyambut kalian."

"Ah, tidak apa-apa, Naru-chan, aku tahu kok kenapa," jawab tamu laki-laki berambut gelap yang langsung di jitak oleh wanita berambut coklat pendek yang duduk manis di sampingnya.

"Maa, Otousama sedang pergi dengan Kaachan, Nee-chhan. Apa mau ketempatnya Kaka-sensei?" tanya Naru.

"ho? Honeymoon ke-4 ya?" tanya sang tamu perempuan, "Iya deh kayaknya, Kakashi pasti merindukan kami berdua, ne?"

Sang tamu lelaki manggut-manggut penuh arti. "Hm, hm, tul. Kakashi-teme pasti kangen."

"Saa, mau ku antarkan ke tempat Kaka-sensei, Obito, Rin?"

Mereka berdua mengangguk.

-

Hatake-Umino home..

"Jadi kenapa kamu lari dari Naru?" tanya Iruka.

Sasuke meneguk segelas susu segar yang disuguhkan oleh Kakashi. "Sial, awalnya dia marah gara-gara aku jawab pertanyaannya dia 'ndut' ato ndak. Aku jawab ndak, dianya mulai nangis minta aku jujur, ku jawab jujurlah! Eh malah marah!"

'jelas aja, tolol...' batin kedua sensei itu.

"Trus, aku lari dari Naru-chan, lha kok nabrak Hidan, trus tiba-tiba Naru-chan langsung ngehajar Hidan gara-gara dia meluk gue terlalu erat sampe nih tulang kretek-kretek mau patah!"

Sweatdropped 'Sasuke belum sadar ya Naru kenapa?'

"Nah, setalah itu, Naru mulai manja-manjain aku, nangis-nangis gitu, trus bilang kalau ndak marah, trus langsung manja-manja, trus minta ramen. Kan kata Tsnade-sama gak boleh tuh makan Ramen, jadi ya ku tolak. Eh aku malah di hajarnya!! Kabur dah!"

'Goblok...' batin mereka sambil swt-ria.

Iruka mendesah. "Dasar, 'taku...itu namanya Moodswrings, Sasuke..."

"Eh?"

Kakashi nyengir. "Perubahan Mood dari orang hamil itu menakutkan, ya seperti itu. Bertahan aja ya? Malah lebih baik lagi kalau kamu ngikutin apa maunya Naru-chan, ne?"

Sasuke berkedip. "Ta-tapi-"

"Pilih mana, di hajar Tsunade-sama atau ndak dapet Jatah dari Naru-chan?" tanya Iruka.

Pilihan yang susah kan?

Oke, mari kita tinggalkan ketiga orang itu sebentar, cukup lima menit saja, mari kita ke pintu rumah keluarga Hatake-Umino ini. Yup, stop! Dan mari kita dengar ketukan itu. Begitu nyaring, begitu ringan, begitu indah. Iruka pun beranjak dan membukkakan pintu. Iruka mengangkat alisnya.

"Naru?"

Sasuke memucat...

TBC

AN: apa yang akan dilakukan oleh sasu ketika naru ada di sana???? Liat aja nanti... hehehhehe :D