Eyeshield 21 Fanfiction by Ivyisnotpoisonus

The Best Birthday present

Rating: T

Genre: Romance/Comedy

Summary: 26 Juni, ulang tahun Taka. Ayahnya, Honjo Masaru, memintanya (baca=menyuruhnya) untuk mengundang teman-teman amefutonya untuk merayaka ulang tahunnya. Tapi, siapa sangka ada beberapa 'tamu tak diundang'? TakaxOC, with his best friend, YamatoxOC. Don't like, don't read! .

Disclaimer: The characters belong to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata san! ^O^ (ecxept 2 person... Khukhukhu, itu juga munculnya chapter depan kok... =.=')

Hola minna-san! Saya Ivy! XDDD Ini cerita pertama saya di sini!

*potong pita peresmian, bikin selametan 7 hari 7 malam 7 jam 7 menit 7 detik-halah!-*

Sebenernya ini cerita saya yang ke-empat, tapi karena malas ngepost jadi malah jadi dipost duluan… =.='maaf yaa...

:3 cerita ini dibuat dalam rangka selamatan-dhuak!- maksud saya, dalam rangka ulang tahun anggota Teikoku Alexander alias Saikyoudai Wizards, Taka Honjo! ^^

monggo, read it! XD

Note and warning: Normal POV juga bisa disebut sebagai author POV. Jadi jangan heran kalau author tiba-tiba nyamber…


Normal POV

Suatu pagi yang cerah, tanggal 24 Juni, Taka terbangun di rumahnya (ya iyalah, mau dimana lagi?) dengan perasaan tidak enak. Padahal hari itu sangat sempurna, 2 hari sebelum ulang tahunnya langit berwarna biru cerah, angin juga bertiup sepoi-sepoi, tapi ada satu hal yang membuat perasaannya tidak enak. Dan dugaannya benar. Tidak lebih dari 2 menit setelah ia bangun, ayahnya, Honjo Masaru, menyeruak masuk ke kamarnya.

"Taka, ayo bangun! Sudah jam 6 nih!" katanya. Iya, jam 6 memang termasuk siang kalau kita masuk sekolah. Apalagi di Indonesia, masuknya aja ada yang jam setengah 7! Tapi, halo? Ini liburan. Musim panas. S-U-M-M-E-R! Waktunya semua orang liburan dan bangun siang! (author: yeii! Begitu juga saya ini sekarang, karena persiapan masuk SMA sudah semua, jadi tinggal bersenang-senang di rumah~~)

"Ayah, tidak bisakah kau membiarkanku tidur sebentar lagi? Biasanya kalau liburan kan kita juga mulai latihan jam 7," Kata Taka. Sebenarnya ia sudah tahu apa jawaban ayahnya. Apalagi, semalam ia 'tidak sengaja' mendengar pembicaraan ayahnya dengan seseorang di telepon, yang ia tidak tahu siapa dan tidak tahu betul detailnya. Yang jelas adalah, ayahnya akan merencanakan sesuatu untuk ulang tahunnya, dan itu jelas bukan pertanda baik.

"Ayolah Taka, lusa ulang tahunmu, ayah sudah merencanakan kejutan untukmu! Jadi kau harus mendengarkan ayah bicara, ok? Ok?" kata ayahnya berapi-api. Tuh kan, betul ia merencanakan sesuatu! Kejutan kok dibicarakan. Aneh. pikir Taka. Tapi, ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Sebagaimanapun menyebalkan orang tua kita, kita juga tidak bisa melawan mereka kan? Betul kan readers? Ya? Yaaa? –plaaak!-

"Ya, ya.. Ada apa ayah?" kaya Taka lagi. Sebenarnya ia sendiri juga tidak bisa memungkiri, kalau ia penasaran juga dengan rencana ayahnya untuk ulang tahunnya. Apalagi, ini ulang tahunnya yang ke 17. Sweet seventeen gituloh! XD *ditimpuk Taka pake bola amefuto*

"Begini, ayah berpikir untuk merayakan ulang tahunmu dengan teman-teman amefutomu. Lagipula christmas bowl kemarin pertama kalinya kamu kalah kan? Jadi harus dirayakan—maksud ayah kamu harus liburan. Apalagi ini musim panas! Bagaimana?" cerocos ayahnya. Tapi kok kayaknya ia malah senang kalau anaknya kalah ya? =.=' orang tua yang aneh…

"… Terserah ayah saja," kata Taka sambil bersiap-siap untuk tidur kembali. Namun sayang, kali ini ia kalah gesit dengan ayahnya yang sama-sama catcher beda olahraga itu. Sebelum ia meletakkan kepalanya di bantal, bantal tersebut telah ditarik oleh ayahnya terlebih dahulu. Alhasil, ia sukses terjeduk kayu tempat tidurnya sendiri. DHUAAK!

"AYAH!" teriak Taka yang sekarang sudah kehilangan ke-cool-annya.. Ya iyalah, anak mana yang nggak marah dibangunin pagi-pagi pas liburan sekolah, dimana harusnya mereka masih bisa tidur dengan nyenyak, dan bantalnya diambil sehingga menyebabkan kepalanya benjol dengan sukses? Well, setidaknya itu bukan saya. XP

"Hehe… Jadi gimana Taka? Mau nggak? Mau ya? Nanti ayah yang telepon teman-temanmu, ok?" kata Masaru tanpa minta maaf sedikitpun. Masih berusaha membujuk anaknya, tanpa memperhatikan kepala anaknya yang benjol karena ia sendiri.

"…. Kalau aku bilang nggakpun ayah akan tetep maksa kan? Jadi aku langsung saja, IYA. Sudah kan? Sekarang aku mau kembali tidur!" kata Taka lagi sambil merebut bantal yang tadi dipegang ayahnya.

"YES! Sebenarnya, tadi malam ayah sudah menelepon SELURUH teman-teman amefutomu. Jadi kamu nggak usah khawatir, tinggal tahu beres!" celoteh ayahnya. Kalau begini sih bukan minta izin anaknya, wong semuanya udah disiapin duluan! Jadi, apa gunanya ia membangunkan Taka tadi?

"Oh ya, ngomong-ngomong sekarang sudah jam setengah 7 tuh! Ayo bangun! Nanti jam 7 kita siap-siap di lapangan biasa, ok?" kata ayahnya lagi. Kurang beruntung, Taka mengacangi/mengacuhkannya. Ia tetap tak bergerak dari tempat tidurnya. Kesal, ayahnya menarik lagi bantalnya. Tapi sepertinya kali ini Taka sudah persiapan. Jadi, ia menahan bantalnya dengan kedua tangannya. Tidak kehabisan akal, ayahnya menarik selimut anaknya. Tapi Taka masih tetap saja tidur, nggak kedinginan. Kenapa? KARENA INI MUSIM PANASLAH! MASA' LUPA? XD

Menyerah, ayahnyapun turun ke lantai bawah. Samar, Taka mendengar ucapan ayahnya, "Ayah tunggu kamu nanti ya.." dan ia masih berusaha untuk tidur kembali, sebelum seluruh kantuknya benar-benar hilang. Dari jauh, ayahnya tersenyum dan tertawa terkikik-kikik. Persis suara kuntilanak. Yah, sebelas-duabelas sama kuntilanak lah!

^O^

Sepertinya dewi fortuna benar-benar ingin menjauhi Taka hari ini. Tak sampai semenit, suara HPnya berbunyi. Dengan kesal ia terpaksa bangun dan mengangkatnya. Dilihatnya layar Hpnya yang menunjukkan nama peneleponnya. Ternyata sahabatnya, Yamato Takeru. Tak tega menekan tombol reject, iapun menekan tombol answer.

"Halo," sapa Taka setengah mengantuk. Mmmm, mungkin sepertiga. Sisa kantuknya berhasil diambil oleh ayahnya dan dering telepon barusan.

"Ohayou, Taka. Yang mau ulang tahun, bangun siang terus nih?" goda Yamato di telepon.

Kesal, tapi Taka tak bisa membalas. Karena memang itulah yang dilakukannya liburan ini. Kenapa? Karena tadi pagi jam setengah 4 ia sengaja bangun untuk menonton piala dunia. Dan ia tambah be-te karena pada menit ke 70-an tim jagoannya masih kalah 1-0. Maka ia putuskan untuk tidur saja. (yup, author menghitung perbedaan waktu antara Indonesia dan Jepang, readers! ^^ sungguh kurang kerjaan bukan?)

"Kau sendiri tumben telepon pagi-pagi begini. Memangnya ada apa?" tanya Taka balik, padahal niatnya hanya untuk mengalihkan pembicaraan tuh! :P *author dijitak Taka*

"Lho? Bukannya ayahmu sendiri yang menelepon kami semalam supaya datang hari ini? Kau ini bagaimana sih?" jawab Yamato mengernyitkan dahi, yang walaupun dilakukannya Taka tidak akan bisa melihatnya karena mereka berdua bicara lewat telepon.

Taka segera mengingat kejadian semalam, saat ayahnya menelepon SELURUH temannya. Tapi setahunya ulang tahunnya masih 2 hari lagi. Dan datang hari ini? Semuanya? Bukankah tadi ayahnya menyuruhnya bersiap-siap di lapangan untuk latihan seperti biasa? Ayahnya memang tidak bilang untuk latihan sih, tapi kalau ke lapangan mau ngapain lagi? Sebenarnya apa yang terjadi? Dengan penasaran dan bingung, ia menjawab, "Tunggu, 'kami'? Memangnya kau datang dengan siapa saja? Dan mau apa? Kok ayahku tidak memberitahu apapun?"

Yamato menjawab "Lah, kata ayahmu kita mau mempersiapkan ulang tahunmu. Makanya aku datang dengan teman-teman sekolah. Kami sekarang di depan rumahmu," jawab Yamato. Singkat, padat, dan untungnya jelas. Walaupun baru bangun tidur, bukan anak Teikoku namanya kalau diajak ngomong nggak nyambung. Setidaknya, Taka bersyukur yang datang hanya teman sekolahnya, bukan tim Japan. Berbagai situasi mulai bermunculan di kepalanya. Tapi, tetap saja itu cuma beberapa dugaan Taka. Baru saja Taka akan menanyakan fakta yang sebenarnya terjadi, Yamato menutup teleponnya. Bergantikan dengan suara: "Oh, kalian. Masuk-masuk. Oom sudah menunggu dari tadi. Sebentar, oom panggilkan Taka dulu ya!"

Seketika, Honjo Masaru telah berada di kamar Taka. Segera Taka meminta konfirmasi ayahnya tersebut. Namun, sebelum ia sempat berbicara pada ayahnya, ayahnya telah berkata-kata terlebih dahulu.

"Kamu sudah bangun rupanya! Itu, teman-teman sekolahmu (amefuto tentunya) sudah datang untuk menjemputmu. Ayo cepat siap-siap! Ayah sudah mengepak segala keperluanmu dan baju-bajumu. Kamu tinggal berangkat saja!" katanya sambil menunjuk tas besar di pojok ruangan. Baru Taka akan berkata lagi, ayahnya sudah cepat-cepat berbicara. "Memangnya ayah tadi belum bilang ya? Ulang tahunmu, kau akan menginap dengan teman-temanmu ke Los Angeles, nanti pesawatnya transit dulu di Tokyo, dan kamu akan bertemu teman-temanmu di tim Japan. Ayah sudah memesan taksi yang diparkir di sekitar lapangan dekat rumah, kamu dan teman-temanmu tinggal berangkat saja! Sudah kamu mandi sana, pesawatnya berangkat jam 10 nanti," jelas ayahnya.

Jam 10? Ini sudah hampir jam 7! Dan ia baru memberitahuku sekarang. Good. Pikir Taka. Iapun melaju ke kamar mandi dengan kecepatan 4,2 detik. (ya iyalah! Orang kamar mandinya deket! XD)

^O^

Ketika Taka keluar dari kamar mandi, tasnya sudah tidak ada. Sepertinya ayahnya telah menurunkannya ke bawah. Sebenarnya enak punya ayah seperti ini, bahkan mau bersusah payah membuatkan pesta ulang tahun untuknya bersama teman-temannya. Masalahnya, ia baru memberitahu Taka pada HARI ITU JUGA, saat mereka sudah harus berangkat. Dan itu merepotkan. Sangat merepotkan.

Saat ia sedang menuju ruang tamu untuk menemui Yamato dkk, terdengar suara seseorang memanggilnya. Kakaknya, Hibari Honjo juga baru keluar dari kamarnya.

"Cieee, yang mau liburan, nggak ngajak-ngajak lagi!" kata kakak perempuannya itu.

Taka menghela nafas, dan berkata "Ini aja aku juga baru tahu kak,". Hibari tidak kaget. Ia sudah bisa menerka-nerka sifat ayahnya yang satu itu (emangnya ayahnya ada berapa lagi? XP). "Oh, berarti kamu tahunya telat. Aku aja udah tau dari kemarin lusa," kata Hibari lagi.

"… Jadi kakak sudah tahu? Kenapa tidak memberitahuku dulu?" tanya Taka.

"Soalnya kukira kamu udah tau," jwab Hibari sambil meringis. Iapun mengacak-acak rambut adik laki-lakinya itu (O.O gimana caranya ya? Rambutnya kan panjang banget, kayak iklan shampoo! XD) "Maaf deh, lain kali kalau ada acara lagi kuberitahu! Ya udah berangkat sana! Teman-teman kamu udah nungguin dari tadi tuh!" katanya lagi.

Taka tersenyum tipis. Saking tipisnya, lebih tipis dari kain, lebih tipis dari kertas, lebih tipis dari rambut sehingga hanya dapat dihitung dengan micrometer sekrup-plak-. "Thanks ya kak. Aku pamit dulu ya," katanya.

"Sama ibu nggak pamit nih ceritanya?" kata ibu Honjo, yang muncul tiba-tiba dari dapur. Tapi karena waktu sudah mendesak, tak ada waktu untuk bercanda ria dengan keluarganya. Taka segera meraih sepatunya dari rak menjwab ibunya; "Hm, iya bu. Aku pergi dulu ya," kata Taka pelan.

"Hati-hati ya, Taka. Hhh… dasar.. Masaru itu, kerjanya bikin repot saja," kata ibunya sambil berlalu lagi ke dapur. Hibari kemudian berbisik pelan "Taka, kalau ada cowok cakep kenalin ya! Hehehe.."

"Kalau adapun, paling cuma teman-temanku. Memangnya kakak mau sama anak SMA?" ujar Taka sambil menuju ruang tamu.

"Berondong? OGAH!" kata kakaknya sambil masuk lagi ke kamarnya. Entah mengurusi apa.

^O^

Yamato, Heracles dan Karin sudah duduk di ruang tamu Taka saat ia memasuki ruangan itu. Tapi, ayahnya yang paling ngotot sendiri malah tidak ada di sana. Iapun bertanya kepada yang lainnya.

"Yamato, apa kau melihat ayahku?"

"Wah, wah, wah… Teman datang demi ulang tahun sahabatnya bukannya disambut malah nanyain ayahnya. Gimana sih?" kata Yamato.

"Aku saja baru tahu pagi ini," jawab Taka simple.

"Honto? Kami saja sudah diberitahu dari minggu lalu, kenapa Taka malah belum?" kata Karin.

"Hahaha… Ayahmu kelhatannya orang yang lucu ya, Taka!" kata Heracles.

Lucu apanya! Merepotkan iya… Pikir Taka.

"Ya, ya… Apa kalian melihat ayahku atau tidak?" tanya Taka (lagi).

"Ayahmu tadi bilang, ia tidak akan ikut dengan kita. tapi ia sudah menyiapkan semuanya. Jadi kita tinggal berangkat saja. Ayo, nanti kita terlambat naik pesawatnya!" ajak Yamato.

"Dari bahasamu, sepertinya kau tahu sesuatu ya?" Tanya Taka pada Yamato masih dengan suara datar.

"Oh ya? Hehehe… namanya juga kejutan ulang tahun! Kau tinggal terima beres sajalah!" kata Yamato kemudian.

"Ngomong-ngomong, Achilles-senpai dan yang lain mana?" Tanya Taka, yang dari tadi cuma melihat 3 temannya saja. Padahal katanya tim amefuto Teikoku. Kenapa yang datang cuma 3 orang? Pikirnya lagi.

"Hahaha… Achilles tadi pagi nonton bola, jadi masih mengantuk. Ia sekarang sedang tidur di dalam bus. Yang datang akhirnya Cuma kami berempat saja. Yang lainnya tidak bisa karena ada halangan," jawab Heracles. Walah! kalo gitu mah sama kayak Taka! *lirik Taka* *Taka: Apa?* *Author: tidak... bukan apa-apa...*

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo kita berangkat! Passport dan visanya sudah kau bawa kan?" Tanya Yamato.

"Ya, ya… sudah. Kau semakin lama semakin terdengar seperti ayahku, Yamato," kata Taka setengah mengejek.

"Begitu? Soalnya memang ia yang menyuruhku untuk mengingatkanmu," kata Yamato.

Pantas saja… Pikir semua orang di sana. Kemudian setelah itu mereka berempat (ups! berlima plus Achilles yang lagi ngorok! XD) berangkat bersama-sama menuju bandara. Dan kemudian menuju Tokyo…

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa saja yang akan ikut nanti? Next chapter, 2 OC will come out! XD Please look forward to it~

^O^


..

.

ANEH YA? ANEH YA? ANEH YAA?

WHUAAAA~~~ o *nangis2 gaje*

Maaf ya kalau rada OOC… T.T Maklum, masih pendatang baru…..

Arigatou buat para readers yang udah mau baca cerita gaje kayak gini..

Huweee! –plak-

Hiruma: Ngapain kau nangis gaje gitu, author sialan?

Ivy: Oh, Hiruma rupanya… kupikir siapa…..

Hiruma: MEMANGNYA KAU KIRA SIAPA LAGI, AUTHOR BODOH! -DUM!- *Hiruma ngelempar granat*

Ivy: Hiks… T.T habisnya ceritaku gaje.. Menurut Hiruma gimana?

Hiruma: Jelek.

Ivy: WHHUUUUUUUUUUUUAAAAAAAAAAAAAA! *tambah keras*

Hiruma: JANGAN TAMBAH NGAMBEK GITU, AUTHOR SIALAN! MAKSUDKU, JELEK KARENA NGGAK ADA AKUNYA!

Ivy: O.o Whuee? Itu mah maunya Hiruma aja~ XP

Hiruma: *nembak author pake AK-47nya* EMANG KENAPA? MAU KUKATAIN JELEK LAGI HAH?

Ivy: Hiks.. Nggak…..

Hiruma: Kalau gitu, munculkan aku di chapter berikutnya!

Ivy: Haik, Hiruma-san! *hormat ala upacara bendera*

Hiruma: Okelah, kalau begitu… Gue pulang dulu!

Ivy: TTDJ~~ *melambaikan saputangan putih*

Oh yeah, R & R please minna-san~~~ ^^

Semoga di chapter depan ini lebih bagus lagi dengan dukungan review dari readers yaa~~~