Warning : Penuh dengan humor-humor nista dan seluruh hal-hal tidak jelas lainnya..

Disclaimer : Katekyo Hitman Reborn!©Amano Akira

A/N : Entah kenapa, saya lagi pengen buat fanfic yang seluruhnya humor. Untuk fic saya yang 'She is my first love?' mungkin akan sedikit telat updatenya, karena compi saya baru aja rusak trus datanya hilang semua, jadi harus ngetik ulang. Dan juga karena mulai besok saya ada pesantren kilat(nginep di pesantren beneran) selama beberapa hari. Jadi gomenasai^^

Thanks buat Penguin Hikikomori yang udah ngasi ide buat judul. Di fanfic ini scene-nya tidak urut karena ide bisa datang kapan aja, dan kalau ada bagian 'Break Time' itu adalah waktu break saat syuting pada scene diatasnya.

Hope u can enjoy it….

KHR! Behind the Episode

©yamacchiSHA

Chapter 1.

Scene 1

(Setting : Gokudera pertama kali masuk di kelas Tsuna)

TAKE 1

Gokudera : (Setelah menendang kursi Tsuna lalu duduk dengan tatapan sinis)

Yamamoto : *melirik kearah Gokudera* "Di..dia manis sekali..".

Tsuna yang mendengarnya langsung jatuh lagi dari kursi.

Sutradara : "Cuut! Yamamoto, ngapain kamu ngomong kayak gituan! Ga ada di naskah tahu!".

Yamamoto : "Ahaha, maaf. Aku cuma disuruh sama mereka". *nunjuk pasukan fujoshi yang udah bawa spanduk 8059*

Sutradara : " =_= … Keamanan!".

TAKE 2

Syuting kembali dilanjutkan setelah pasukan fujoshi berhasil diusir keluar.

Gokudera : (Setelah menendang kursi Tsuna lalu duduk dengan tatapan sinis)

Yamamoto : *melirik kearah Gokudera* "Go..Gokudera".

Gokudera : "Hah? Apa?".

Yamamoto : "Sepertinya kau salah kursi. Itu kursi guru".

Gokudera : "Eh.. Oh, iya..".

Sutradara : "Asisten. Bisa tolong ambilkan obat sakit kepala? -_- ".

TAKE 3

Gokudera : (nendang kursi Tsuna).

BRAAKK! *ternyata malah Gokudera yang terjatuh*

Sutradara : "CUUTT! Gimana sih kau ini, bodoh!".

Sutradara yang sudah murka menghampiri ke tempat Gokudera.

BRUAAKK! *alhasil Sutradara malah ikutan jatuh tersandung kursi tadi*

All crew : "Sutradaraaaaa!".

Scene 2

(Setting : saat Tsuna mendengar ringtone handphone Hibari)

TAKE 1

Duak! Hibari memukul Shamal dengan tonfanya.

Shamal : "Apa-apaan kau?".

Hibari : "Aku hanya merasakan aura yang tidak enak, ternyata hanya perasaanku saja". *berjalan pergi*

Tsuna : 'Hiiii..'.

Tiba-tiba terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Tsuna. Yang tak lain adalah..

" Aaa..Aku jatuh cinta. Bbbb..benar-benar cinta. Cccc..cintanya sama kamu…".

Hibari : "…".

Sutradara : "Hi..Hibari. I..itu handphoneku. Hehe".

All crew : 'Lagu apa itu? Dan darimana sutradara dapat begituan?'.

TAKE 2

Tiba-tiba terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Tsuna. Yang tak lain adalah..

"Midori tanabiku.. Namimori no.. Dai naku shou naku nami ga ii…".

Tsuna : "Itu lagu Namimori-chuu, darimana?".*celingak-celinguk* 'Ri..ringtone hp Hibari-san..?'.

Hibari : *mengangkat telepon*. "Ya, aku akan datang setelah syuting..".

Sutradara : "CUT! Hibari apa-apaan kau? Harusnya itu telepon dari anak buahmu! Jangan mengganti naskah seenaknya!".

Hibari : "Ah..yang barusan memang benar-benar telepon dari managerku". *cuek*

Sutradara : "….".

Tsuna : *sweat dropped*.

Scene 3

(Setting : Hibari VS Mukuro di Kokuyo Land)

Tsuna dan Gokudera ditugasi untuk menebarkan bunga sakura sebagai efek pertarungan dari atas tempat Mukuro dan Hibari bertarung.

Tsuna : (berbisik) "Gokudera kun, kau tahu kan tugas kita?".

Gokudera : "Iya Juudaime. Kita hanya harus menebarkan sakura dari atas sini untuk membantu syuting kan".

….

Mukuro : "Kufufu.. Apa kau tahu kalau kau sudah terkena sakura-kura dari Shamal.. Memang tak ada sakura di musim ini, tapi lihatlah yang akan terjadi." *mengaktifkan kemampuan keenamnya, ilusi*

Hibari mendongak keatas dan mendapati sudah banyak sakura diatasnya.

Gokudera : "Juudaime, sekarang waktunya..".

Tsuna : "Baik.. ah! Kantung bunga sakuranya jatuh!".

Hibari : "Apa-apaan ini. Hentikan!".

Syuting ditunda karena Hibari marah setelah dirinya tertimbun satu karung penuh bunga sakura.

Scene 4

(Setting : Tsuna VS Mukuro di Kokuyo Land )

Mukuro : "Kufufu. Aku akan mengambil tubuhmu Vongola Decimo..".

Sutradara : "Cut! Cepat ganti lensa kontak Mukuro dengan nomor 2!".

Crew : "Siap!".

Mukuro menyerang Tsuna dengan state of human-nya. Tsuna berhasil mengelak dari serangan-serangan itu.

Sutradara : "Cut! Sekarang ganti dengan lensa kontak nomor 6!".

Crew : "Roger!".

Mukuro sekarang menggunakan ilusi. Tsuna lengah saat Mukuro memasukkan batu diantara ilusi-ilusinya untuk menyerang.

Sutradara : "Cut! Waktunya memakai lensa kontak nomor 2 lagi!".

Crew : "Hosh..hosh. Baik Sutradara..".

Mukuro : "Aduh! Mata kananku!".

Sutradara : "Ada apa Mukuro?".

Mukuro : "Akh! Lensa kontaknya menusuk mataku.. Ini sudah yang ke delapan belas kalinya aku harus berganti lensa kontak. Benar-benar gila! Ah! ".

Sutradara : "Tim medis cepat tolong Mukuro!".

Scene 5

TAKE 1

(Setting : Lambo pertama kali datang kerumah Tsuna)

Lambo : "Gyahaha! Reborn bersiaplah!".

Reborn : "…".

Lambo : "Ng.. Nngg". *mencari-cari didalam rambutnya*

Sutradara : "Cut! Hey cepat keluarkan granatnya, kenapa lama sekali?".

Lambo : "Ng..bukan ini, bukan ini..yang ini juga bukan..".

TAKE 2

Lambo : "Ini permen I-pin, ini mainan Lambo-san..ini tiket ke taman ria, ini..".

Sutradara : " ==_== ".

All crew : *mulai tumbuh jenggot karena kelamaan nunggu*

Sutradara : "Ya sudah, kaucari dulu sampai ketemu baru kita lanjutkan syuting adegan ini.. Aah, sepertinya penyakit jantungku akan kambuh lagi..".

Crew : "Sutradara bertahanlah!".

Scene 6

(Setting : Saat Reborn membangunkan Tsuna)

Reborn : "Bangun Dame Tsuna!". Duuaakk!

Tsuna : "Ah! Kenapa kau..". Duuaak!

Sutradara : "Cut! Reborn, harusnya kau memukulkan tas ke kepala Tsuna dulu baru ke badannya. Oke, action!".

Reborn : "Bangun Dame Tsuna!". Duuaakk!

Tsuna : "Uugh!".

Sutradara : "Cut! Cut! Reborn, kau kurang keras memukulnya".

Tsuna : "Sutradara, tunggu dulu! Bagaimana denganku?".

Sutradara : "Ya. Action!".

Tsuna : "Tung..". Duuaaakk!

...

∞X∞X∞X∞

Break Time.

Yamamoto : "Hari ini syuting melelahkan ya..". *duduk di bangku taman sambil minum minuman dingin*

Gokudera : "Ng. Ngomong-ngomong, dimana Juudaime?". *melihat sekeliling*

Srek.. srek.. srek..

Gokudera : "Juudaime! Anda kenapa, sampai diperban mumi dan pincang begitu?".

Tsuna : "Ah. Gokudera kun, Yamamoto.. Ini karena syuting tadi..".

Yamamoto : "Kau tak apa, Tsuna?".

Tsuna : "Ahaha. Ya, ini cuma karena Reborn memukulku berulang-ulang kali". (aslinya sih udah mau sekarat si Tsuna)

Gokudera : "Cih. Ini pasti ulah sutradara sialan itu! Aku akan menghajarnya!".

Tsuna : "Gyaaa! Jangan Gokudera kun!..".

Di tempat lain.

Hibari : "Sutradara..".

Sutradara : "Ah. Kau rupanya Hibari. Ada apa ?".

Hibari mendekati Sutradara dengan aura membunuh, membuat orang yang didekatinya merasa tidak enak dan ingin lari secepatnya.

Hibari : "Aku ingin ganti peran".

Sutradara : 'Dingin sekali perkataannya'.

Sang Sutradara semakin ingin lari secepat mungkin…

Hening.

Sutradara : "E..to.. Kenapa kau tidak bilang pada produser saja?".

Hibari : "Aku sudah mencarinya tapi dia sedang pergi". *berjalan semakin mendekati sutradara*

Sutradara : "Ja..jadi kenapa kau ingin berganti peran?".

Andai kaki milik Sutradara tidak menjadi satu dengan tubuhnya pasti dia sudah lari duluan sejak tadi.

Hibari : "Sepertinya aku hanya akan menghadapi musuh yang lemah saja. Bahkan aku kalah dari Mukuro".

Menghadapi Hibari saat syuting dan saat seperti ini merupakan dua hal yang berbeda. Mengatur Hibari saat syuting merupakan hal biasa bagi seorang sutradara kepada pemainnya.

Tapi saat ini.. Didekati orang dengan aura membunuh yang meluap-luap seperti ini jauh dari kata didekati 'aktor'nya sendiri.

Sutradara : "Maaf Hibari, tapi tidak semudah itu kalau kau ingin berganti peran. Kau tahu kan?".

Hibari : "Kalau begitu, biar aku membunuhmu..". *tonfa standby mode: on*

Sutradara : "Tu..tunggu. Itu properti syuting kau tahu, jangan digunakan sembarangan! Gyaaa!".

.

.

Sutradara : "Baiklah syuting kita lanjutkan ya".

Mukuro : "Kufufu.. Keadaanmu sangat mengenaskan".

Tsuna : "Sutradara, kenapa anda babak belur begitu?".

Gokudera : "Cih. Kalau kau sudah seperti itu aku jadi tidak niat menghajarmu.".

Hibari diam saja. Dan break time berakhir.

( Faktanya para chara KHR! sangat menghayati peran mereka masing-masing, sehingga kebiasaan dan sikap mereka saat berperan dalam KHR!pun akan terbawa hingga ke luar syuting ).

∞X∞X∞X∞

Sekian chap pertama. Klo ada yang kurang dimengerti dari cerita diatas atau ada yang lupa itu scene di episode berapa silahkan tanya aja^^ R.E.V.I.E.W anda akan sangat menentukan berlanjut tidaknya fanfic ini..

Terimakasih.