*PUNTEEENN XDD*

fanfic ini adalah fanfic pertama dengan multichapter .. ihiiihiiiw ^^

next chapter? weiitz sabar om! yang ini aja dulu yah :)

okay tanpa ngomong sampe bolong ditambah panjang ga pake lebar .. Let's cekidoot!

WHO'S THE PARENTS OF THE BIGGEST STAR?

=======BY : VOCALOIDERS FC=======

Pada suatu hari di sebuah rumah sakit swasta di ibukota, lahirlah seorang bayi laki-laki yang lucu dan menggemaskan. Pasangan suami istri Kaito dan Meiko pun senang karena anak pertama mereka lahir sehat.

Setelah beberapa hari ia di rumah sakit pasca kelahiran anaknya, akhirnya ia langsung keluar dari rumah sakit. Namun disaat ia ingin membawa pulang anaknya yang belum diberi nama itu hilang. Mereka pun menangis dan sampai akhirnya ia harus kehilangan bayinya dan berharap ada yang ingin menemukan anaknya, namun naas tak ada seorang pun yang menemukannya. Ternyata bayinya di culik oleh seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya. Ia tidak suka kalau Meiko dan Kaito bahagia. Ia segera kabur dari rumah sakit dan meletakkan bayinya tepat di depan rumah kumuh yang hanya terbuat dari kardus bekas dan barang-barang bekas lainnya. Setelah meletakkan bayi tersebut, ia langsung melarikan diri agar tidak ada yang melihat dirinya dan menelantarkan bayinya.

Tak lama setelah pergi, ada seorang bapak-bapak yang baru saja pulang dari memulung melihat bayi yang sedang menangis di depan rumah milik Luka. Karena kaget bapak-bapak itu langsung berteriak histeris dan memanggil warga sekitar. Bapak-bapak itu langsung menceritakan penemuan bayi itu. Salah satu tetangganya langsung memanggil Luka ke luar rumah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dan tak lama Luka pun keluar rumahnya, seorang wanita yang masih paruhbaya. Namun ia masih bingung 'sebenarnya apa yang terjadi?' Lalu bapak-bapak yang melihat bayi tersebut menceritakan tentang yang sebenarnya terjadi. Para tetangga menyarankan jika bayi tersebut diasuh olehnya hingga besar, namun Luka mulai heran dan kebingungan,

"Jika saya yang mengurus bayi tersebut, bagaimana caranya mengurusnya? ", tanya Luka. "Padahal saya belum menikah dan tak pernah mengurus anak sebelumnya"

Namun apadaya, Tuhan belum memberinya seorang suami dan anak kepadanya, sedangkan para tetangganya sudah berkeluarga dan memliki anak yang cukup banyak. Mau tidak mau Luka harus mengurus bayi asing tersebut hingga besar.

"Kumohon jika ia besar nanti, jangan beritahu ke dia bahwa saya ini hanya ibu angkat yang belum menikah dan hidup tanpa suami", ujar Luka kepada tetangganya.

Keadaan yang tadinya tegang kini telah bubar, Luka dan bayi angkatnya masuk ke dalam rumah. Ia pun mulai mencari-cari nama yang bagus untuk bayinya. Dan setelah difikirkan akhirnya mendapat nama yang sesuai dengan bayinya, yaitu Kagamine Len.

Setiap hari Luka kerepotan mengurusi Len kecil, dari popok, susu, hingga makanan. Namun semua itu tidak semuanya terpenuhi karena uang hasil kerjanya yang hanya menjadi pemulung barang-barang bekas tidak mecukupi kebutuhan. Karena itu, ia mulai ganti semua kebutuhan-kebutuhan bayi tersebut, dari popok ia ganti jadi hanya menggunakan bahan-bahan baju yang sisa, dari ASI ia ganti hanya dari susu bungkusan yang ia beli di warung, makanannya pun hanya bubur yang dikasih kacang tanah. Memberikannya pun tidak rutin, untuk menghemat biaya Len hanya makan 2 kali sehari dengan porsi yang sangat sedikit dan minum susu hanya diberikan 2 hari sekali.

Keadaan tersebut terus menerus dilakukan Luka hingga Len berumur 5 tahun. Namun ketika mulai menginjak umur 5 tahun, Len diharuskan mencari uang sendiri dengan mengamen bersama anak-anak yang lain yang umurnya lebih tua darinya. Namun semangat Len kecil tidak pernah hilang begitu saja. Ia ingin mencoba segala hal yang ingin ia tahu, tidak terbatas hanya dari umur semata.

Hari pertama, Len bersama para seniornya, Miku, Gakupo, dan Gumi berangkat dari rumah masing-masing dan berkumpul di tempat pangkalan mereka.

"Eh, Len!", sahut Gakupo. "Gue mau ngetes dulu suara lo nih, pantes apa kagak nih jadi anggota De BandOt? Secara yeeh, band kita tuh udah famous bangeeeet bangeett gitu loh di lampu merah kasablanke.."

(Miku dan Gumi tertawa kecil)

"(mengahajar kepala Gakupo) Gakupo, please! Ini masih siang bolong, jangan kambuh dulu doong ngondeknya!", gumam Miku. *author dibunuh Gakupo*

"Oke, siapa takut!", ujar Len menantang.

(sing : Meltdown)

…..

"(wajah kagum) Wah, gile! keren juga suara elo, Len!", sahut Gakupo.

"Kayaknya ini nih...", gumam Miku sambil ngusap dagunya. "Roman-romannye bakal ada yang jadi pengamen sukses nih?"

"Bentar, gue mau diskusi dulu, oke?", kata Gakupo.

(Gakupo dan kawan-kawan memutar badan dan berbisik sejenak)

"Ya udeh, elo lolos audisi jadi anggota baru De BandOt..", sahut Gakupo.

"(menepuk pundak Len) Semangat nyan!", sahut Miku.

(Len tersenyum dengan mata yang berbinar)

Saat Len dan teman-temannya hendak ingin mengamen, ia melihat ibunya, Luka, hendak menyebrang. Namun dari arah timur datang truk besar yang melaju kencang.

"Ibuuuuuuu~!", teriak Len dari bibir kecilnya dari seberang.

Len beserta kawan-kawan tampak panik dan berhamburan ingin menyingkirkan Luka dari truk maut tersebut.

"Ibu, awas ada truuuuk!", teriak Len dan teman-temannya, tapi sepertinya Luka mengacuhkannya.

Nahloh? Luka nyaris ditabrak truk!
Apa yang akan terjadi setelah ini? Apa Len akan berubah jadi Suparman-kah utk menyelamatkan ibunya? bahahahhaaa #ngoplak

stay tune aja yaa nyaaan~! thx :*

Review boleh kaleeee! *face palm*