Hai hai!

Lama tak berjumpa

Hemmmmm... Faris mau ngomong apa ya..? "Mikir sambil gigit jari"

Au ah Faris lupa.

Tapi lebih baik kita lanjutkan saja ceritanya Wokeeeh.

Naruto©Masashi Kishimoto

Cerita © Faris

Au, Ooc, Abal, gaje, Thipo dll.

Jyuuken

Chapter 3

"Kyaaaaaa, Naru le-lepaskan aku" Teiak Hinata sambil memukul mukul dada Naruto.

"Na-Naruto le-lepaskan ak~hmmmpphh" Teriakan Hinata terpotong karna lagi-lagi Naruto melumat bibir mungil Hinata.

Naruto terus menggondong Hinata entah menuju kemana. Otak Naruto terus berpikir keras untuk mencari tempat dimana dia akan melakukan tindakan tak terpuji-nya terhadap Hinata. Sementara para murid yang melihat kejadian itu tak berani melerai mereka, karna salah seorang yang sedang melakukan hal itu adalah Naruto. Naruto adalah murid yang paling Nakal sekolah. Sering berkelahi tapi tidak semesum Uchiha bersaudara. Biasanya dia berkelahi hanya karna seseorang menyenggolnya.

Mata Naruto sekarang sedang menatap sebuah pintu berwarna putih bertuliskan "TOILET". Naruto dengan kasarnya mendobrak pintu tersebut.

"Bruaaak. Keluar semuanya. Atau kalian akan menyesal." Suara dobrakan pintu ditambah suara teriakan Naruto, sukses membuat para siswa yang berada disana berhamburan keluar. Ada yang berlari terbirit-birit dengan celana yang masih terbuka dan ada juga yang berlari dan pingsan di tempat.

'cih. sial' Naruto mengumpat kesal dalam hati. Dengan terpaksa dia menurunkan Hinata ditempat. Dengan terpaksaa Naruto menyeret dan langsung melempar para siswa yang tengah pingsan bak seekor mayat ayam. Naruto yang sudah selesai dengan kegiatanya. Langsung mendekat ke depan Hinata yang sedari tadi mematung berdiri sambil memikirkan apa yang akan terjadi padanya selanjutnya dan sekarang tubuhnya bergetar hebat.

"Greb" Suara yang ditimbulkan saat Naruto memeluk tubuh mungil Hinata.

"Tenanglah, Hinata-chan. Ikuti saja permainanya." Seru Naruto lembut disamping telinga Hinata.

perlahan Naruto merenggangkan pelukanya. Dipegangnya dagu Hinata dan sesaat kemudian Naruto langsung melumatnya dengan pelan.

"Hmmpfh" Suara atau bisa dibilang erengan Hinata ketika Naruto melumat habis isi mulutnya. Lagi.

Dengan pelan Naruto perlahan membuka kancing baju Hinata.

Hinata Pov

"Hmmpfh" Ereng ku saat Naruto melumat bibirku. Dapat ku rasakan lidahnya tak henti-hentinya menjarah semua yang ada dimulutku. Aku ingin menolak. Tapi kenapa tubuhku tak bisa menolaknya. Aku terbuai. Aku tak bisa menolak ini. Ini baru pertama kualami sepanjang hidupku. Dan aku melakukanya dengan Naruto.

Kurasakan tangan kanan-nya sedang mencoba untuk membuka kancing baju seragamku. Dan sekarang aku hanya menggunakan Bra yang menutupi bagian atas tubuhku.

Normal Pov

"Ngghh" suara erengan terdenganr dari bibir mungil Hinata saat Naruto menghisap leher putih nan mulus milik Hinata. Tanganya tak tinggal diam. Tangan kirinya mulai masuk kedalam rok Hinata dam meremas remas pantat Hinata. Tangan kananya Meremas Dada kanan Hinata yang masih tertutup Bra berwarna Hitam tersebut. Bibir Naruto tak henti-hentinya mengecup dan menghisap leher Hinata yang kemudian menimbulkan bercak-bercak merah di lehernya. Tak puas dengan apa yang dilakaukanya sekarang, Naruto kemudian membuka kaitan bra yang ada dibelakang punggung Hinata.

"Klik" setelah suara itu keluar. Kini tampaklah dada Hinata yang Err besarr dan berukuran jumbo untuk gadis seusianya. Dada Hinata yang terekspos yang tak tertutupi sehelai benang bisa membuat semua mata lelaki yang melihatnya tak akan berkedip, bisa membuat orang yang melihatnya kehabisan darah karna mimisan dan dapat membuat Mulut seseorang yang melihatnya kemasukan lalat karna kelamaan tetbengong. Pun sama halya dengan Naruto sekarang.

Hinata yang sedari tadi dilihat Naruto dengan terbengong. Ada rasa malu dan bangga yang datang bersamaan. Malu karna dadanya terlihat dan bangga karna dadanya bisa membuat Naruto menganga. Hinata kemudian menyilangkan kedua tanganya menutupi dadanya.

"Hei, Kenapa kau menutupi dada indahmu itu Hinata-chan" Tanya Naruto dengan seringai jahilnya. Kemudian Naruto memegang kedua tangan Hinata dan menurunkan-nya.

"Tak usah takut Hinata-chan. Aku tak akan menyakitimu, tapi malah sebaliknya." ucap naruto lembut kemudian mengulum bibir Hinata.

"Keduanya pun terbuai dengan perbuatan lawan mainya(?). Keduanya ingin meminta lebih dari masing-masing. Perlahan tangan Naruto merayap dari perut Hinata menuju Dada Hinata. Hinata yang mendapat perlakuan dari Naruto tersebut hanya menggeliat-liat dan merasakan geli di tubuhnya.

"Nghhh. Na-Naruto" Ucap Hinata atau lebih tepatnya erang Hinata ketika tangan Naruto meremas Dadanya. Mulut Naruto pun tak mau kalah,mulut yang semula menghisap leher Hinata, sekarang turun dan menenggelamkan wajahnya di belahan Dada Hinata. Dihirupnya aroma Lavender yang keluar dari setiap Inci tubuh Hinata. Bibirya pun sekarang mulai bergerak untuk mengecup semua tubuh bagian atas Hinata. Kecupan Naruto pun terhenti tepat di samping puncak dada Hinata. Dengan perlahan Naruto pun mengeluarkan lidahnya dan menjilatai puting Hinata yang sudah mengeras karana rangsangan yang dierikanya. Tangan kananya memilin -milin puting Hinata. Sementara Hinata hanya menggeliat dan mengerang keenakan karna ulah Naruto. Mulut Naruto pun sekarang sedang asik menghisap puncak dada Hinata dengan beringasnya.

"Ngghh, Naru-Naruto" Ucap Hinata mengerang Nikmat.

Mulut Naruto yang sedari tadi menghisap puting Hinata perlahan turun mengecup perut Hinata yang sungguh ideal untuk gadis seusianya.

Tangan kananya perlahan juga ikut turun untuk menyibak rok Hinata ke atas. Sementara tangan kirinya sedang mencoba menurunkan atau mencopot celana dalam Hinata. Hinata yang tau apa yang akan dilakukan Naruto padanya. Tangan Hinata pun meraih tangan kiri naruto yang sedang mencoba menurunkan Celana dalamnya. Naruto yang sadar tanganya dipegan oleh Hinata, Naruto langsung menatap mata Hinata. Tampak sebuah keraguan terlihat di mata Hinata. Naruto yang tau dengan apa maksud Hinata pun langsung bangkit berdiri dan menatap mata Lavender milik Hinata. dan kemudian mengucapkan sebuah kata yang membuat Hinata merona sesaat. Sedetik kemudian Naruto langdung kembali pada niat Awalnya. Tangan kiri Naruto pun berhasil melepaskan CD milik Hinata. Dan sekarang terlihatlah Vagina Hinata yang tampak tertututi bulu halus di area vagina Hinata.

"Ahhhnnnn Nghhhh Naru" Erang Hinata saat Naruto mengusap lembut Vagina-nya. Geli dan Nikmat. Itulah yang Hinata rasakan saat ini. Ini adalah pengalaman baru bagi-nya. Baru pertama kali dia merasakan sensasi yang menurutnya sungguh aneh tapi sangat Nikmat. Naruto kemudian mengganti aktifitas-nya dengan menjilati dan menghisap Vagina Hinata. Sementara Hinata Hanya mengerang dan mendesah Nikmat. Tangan Hinata menekan-nekan dan menjambak-jambak rambut kuning naruto. Hinata merasakan kecewa dengan apa yang dilakukan Naruto padanya. Padahal sekarang Hinata sedang menikmati apa yang dilakukan Naruto padanya. Tapi kenapa Naruto menghentikanya. Dengan perlahan Hinata menatap Naruto dan menanyakan sesuatu.

"Ke-kenapa be-berhenti Naruto-k~kyaaaah" Pertanyaan Hinata terhenti karna saat itu Jari Naruto masuk kedalam Vaginanya.

Perlahan Naruto menggerakan tanganya maju Mundur.

"Ahhh Naru-toh" Erang Hianata ketika merasakan sesuatu yang sungguh Nikat menurutnya.

Jemari Naruto yang sedari tadi mengocok vagina Hinata pelan. Sekarang malah menjadi sebuah gerakan maju-mundur yang membabi buta. Sakit dan Nikmat itulah yang dirasakan Hinata saat ini. Jemari Naruto merasakan bahwa vagina Hinata menjepit jarinya dengan kuat.

"Na-Naruto a-ada y-yang mau ke-keluar" desah Hinata ketika meresakan sesuatu yang aneh menimpa tubuhnya.

"Keluarkan saja-Hinata-chan" Kata Naruto dengan seringai puas. Tapi seketika itu juga gerakan jemari Naruto berhenti.

'Apa maksudnya? dia menyuruhku mengeluarkanya tapi kenapa dia berhenti?' tanya Hinata dalam hati.

"Memohonlah Hinata-cha~"

"Ce-cepatlah Naru. La-lakukan la-lagi! Kumohon." Mohon Hinata dengan semburat merah di kedua pipinya.

"Ahnnnn"

"Ngghhh"

Rintih Hinata saat Naruto mulai mengocok Vagina kembali.

Vagina Hinata merasakan nikmat yang tadi sempat berhenti.

"Na-Naru, Lebih ce-cepat" Pinta Hinata sambil mengerang. Naruto yang mendengar permintaan Hinata pun langsung menurutinya. Jari Naruto keluar masuk maju mundur membabi buta di dalam vagina Hinata.

"Na-naru aku ma-mau Kyaaaaaaaaah" Suara teriakan Hinata keluar diiringi Cairan yang keluar dan muncrat mengenai wajah Naruto.

"Haaaah hah haaaah" suara nafas Hinata terengah engah setelah merasakan Nikmat yang baru dialaminya pertama kali seumur hidupnya.

"Sudah. Sekarang pakai bajumu!" Seru Naruto sambil melemparkan seragam ke Hinata.

Hinata pun hanya bisa menuruti kata Naruto. Setelah Hinata selesai memakai seragamnya. Naruto kemudian mendekati Hinata dan mengecup pelan bibirnya.

"Suatu saat nanti aku akan meminta bagianku Hinata-chan" Kata Naruto menyeringai mesum kearah Hinata. Setedik kemudian Naruto langsung menarik lengan Hinata dan membawanya keluar TOILET dan membawanya kembali ke kelas karana jam istirahat sebentar lagi akan berakhir. Sementa Hinata hanya mengikuti Naruto dan mencerna apa yang tadi dikatakan Naruto padanya.

Sesampainya di kelas Hinata hanya terdiam dan mengingat terus apa yang baru dialaminya barusan. Keheningan pun terjadi diantara mereke berdua sampai bel sekolah tanda waktunya pulang.

Rumah Hinata.

"Ayah, apa tak ada jurus yang lebih kuat di Klan kita selain Jyuuken?" Tanya Hinata pada sang ayah.

"Tentu saja, masih banyak jurus yang handal dari Klan kita yang belum kau kuasai Hinata." jawab Hiashi datar.

"Tapi, siapa yang telah mengalahkan dan membuat jyuuken yang sudah sangat kau kuasai tak berhasil mengalahkanya?" Tanya Hiashi tetap masih dengan Nada datar.

"Namikaze Naruto. Dialah yang berhasil mematahkan jyuuken dariku ayah." Jawab Hinata dengan wajah berharap bahwa masih ada Jurus yang mampu mengalahkan Naruto ketika akan melakukan Hal itu. Lagi.

"Na-Namikaze" Kata Hiashi tergagap karna mendengar Nama Klan yang tak begitu asing di telinganya.

"Sebaiknya kau menerima saja apa yang akan kau alami ketika berhadapan dengan seorang Namikaze." kata Hiashi "Karna semua jurus di klan kita tidak akan mampu mengalahkan seorang Namikaze." Tambahnya lagi.

ya. Hiashi teringat bahwa dia pernah bertarung melawan seorang Namikaze. Dan diakhir pertarunganya dia terkapar tak berdaya tak mampu mengalahkan seorang Namikaze.

Sementara Hinata hanya terkejut dengan perkataan Ayahnya.

'Jyuuken Bukan Untuk Naruto-kun' lirih Hinata dalam hati.

End

Bagaimana?

Ini Fict gaje banget kan.

Hemmm.. Sebenernya Faris gak bisa bikin fict yang ada lemon-nya.

Ya karna Faris belum pernah mengalaminya. XD

Haha. Tapi tolong sesudah baca fict Faris yang OOC banget ini, reader bersedia meninggalkan review.

Dan terima kasih untuk yang telah review nge Fav dan Nge Foll.

Sampai ketemu lagi di fict Faris selanjutnya.

Jaa ne!

Woyyyy Reviewwww