Hai ketemu lagi dengan Faris.

Disini Faris akan meng-endingkan fict ini.

Faris takut, nanti gak bisa lanjutin fict yang Gaje ini. Mumpung masih ada kesempatan, jadi Faris langsung saja update chapter terakhir.

Akhir-akhir ini Faris terlalu sibuk dengan pekerjaan dan membuat tubuh ini selalu dilanda capek.

Mumpung hari ini aku gak kerja, Faris lanjuti aja ceritanya.

Oke langsung saja kita baca chapter terakhir.

Naruto © Masashi kishimoto

Cerita © Faris

Pairing : Naruhina

Warning : ooc,au,abal, gaje, pasaran dll.

Sebelumnya dan kelanjutan-nya

Naruto kemudian melumat dada Hinata dan turun mengecup bagian perut Hinata. kecupan Naruto pun berhenti tepat diatas vagina Hinata yang masih tertutupi cd berwarna hitam tersebut. Naruto kemudian mengusap pelan vagina Hinata yang masih tertutupi cd tersebut.

Sementara Hinata hanya mendesah nikmat. Naruto kemudian menurunkan cd yang sedari tadi menutupi vagina Hinata.

Sekarang tampaklah vagina Hinata yang tertutupi oleh bulu halus nan tipis. Naruto kemudian mendekatkan wajahnya hingga jarak antara wajah Naruto hanya 1 cm dari vagina Hinata.

Hembusan Nafas Naruto yang tepat mengenai vagina Hinata membuat Hinata bagaikan berada pada ujung tanduk.

Naruto kemudian menghisap vagina Hinata dengan lembut. Dan itu telah membuat Hinata pada klimaks pertamanya. Tubuhnya mengejang dan cairan pun keluar dari vagina Hinata, dengan lahap Naruto langsung menenggak Habis cairan Hinata yang sungguh nikmat menurutnya.

Kaki Hinata lemas, tubuh bagian atasnya tertunduk dan kedua tangan-nya memegang kedua sisi bahu Naruto.

Naruto yang tau Hinata yang sudah tidak kuat untuk berdiri, langsung menggendong tubuh Hinata dan membawa-nya masuk kedalam kamar dengan gaya Brydal style.

Setelah sampai didalam kamar, Naruto tidak langsung membaringkan Hinata diatas ranjang. Naruto duduk diatas ranjang dan menduduki-kan Hinata di pangkuan-nya. Wajah Naruto kini tepat berada didepan dada Hinata yang membuncah dan menjulang tersebut. Keringat yang membasahi tubuh Hinata membuat nafsu Naruto semakin meninggi. Naruto yang disuguhi dada besar nan mulus Hinata yang menantang tersebut, langsung saja melumat, menghisap dan juga menggigit pelan puting Hinata. Naruto melakukan-nya bergantian. Setelah puas dengan dada kanan, kini Naruto beralih ke dada kiri.

Sementara Hinata yang diperlakukan Naruto, Hinata hanya bisa merintih dan mendesah nikmat. Tangan-nya menarik dan menekan kepala bersurai kuning itu. Desakan dan rintihan yang keluar dari bibir mungil Hinata membuat Naruto yang mendengarnya semakin menjadi.

"ahhn, Narutoh-kunn ahhn" Hinata mendesah nikmat saat merasakan puting-nya dihisap Naruto dengan ganas-nya. Hisapan ganas Naruto membuat Hinata merasakan nikmat yang sungguh ia harapkan dari sang suami.

Setelah puas dengan dada Hinata, kini Naruto lansung saja membaringkan Hinata diatas ranjang. Setelah membaringkan Hinata, kini Naruto sedang mencoba melepas celana yang dia pakai. Sekarang tampaklah Kejantanan Naruto yang sudah berdiri tegak bak sebuah tombak yang siap menembus apapun yang ada didepan-nya.

Hinata yang melihat itu pun langsung menelan ludah. Kejantanan yang cukup besar itu pasti Sakit kalau menusuk vagina-nya. Pikirnya.

Naruto kemudian mendekat-kan wajahnya ke wajah Hinata. Naruto kemudian memberikan kecupan singkat nan lembut di bibir Hinata.

"tenanglah" bisiknya pelan setelah memberikan kecupan singkat tersebut.

Naruto kemudian melebarkan kaki kaki Hinata. Naruto kemudian menggesek-gesek pelan ujung penisnya di vagina Hinata. Hinata menggelinjing tubuhnya melengkung dan merintih nikmat. Naruto kemudian lansung memeluk dan melumat bibir Hinata. Saat itu pula Naruto langsung menyodok-kan penisnya ke lorong vagina Hinata. Jeritan Sakit tertahan di mulut Naruto. Darah keperawanan Hinata keluar, Hinata merasakan Sakit yang sungguh menyakitkan.

Setelah beberapa saat terdiam, Naruto kemudian memundurkan pinggul-nya kebelakang. Itu membuat Hinata merintih Sakit. Perlahan, Naruto mulai memaju mundurkan penis yang berada di vagina Hinata.

Naruto mengentak-kan sodokan keras di vagina Hinata. Sehingga membuat Hinata menjerit kesakitan.

Rasa Sakit yang Naruto berikan berubah menjadi rasa nikmat. Jeritan-jeritan yang sedari tadi keluar dari mulut Hinata saat Naruto menghujam vagina-nya kini menjadi rintihan dan desahan yang begitu menggoda. Naruto yang tau Hinata sudah mulai menikmatinya, langsung saja Naruto menghujam vagina Hinata dengan kasarnya.

"a-ahhn. Na-naru ahhn" Desahnya keluar ketika merasakan sesuatu yang memuncak dan ingin keluar.

Naruto merasakan vagina Hinata menjepit penisnya begitu kuat. Hinata merintih nikmat, ketika Naruto menyodok-kan penisnya begitu kuat.

"kyaaahn " teriaknya keluar ketika merasakan nikmat yang sedari tadi meminta ingin keluar. Tubuhnya mengejang disertai cairan yang keluar dari vagina-nya. tubuhnya terkulai lemas karna telah mencapai klimaks yang kedua.

Naruto kemudian memiringkan tubuh Hinata kesamping. Naruto sekarang berbaring di belakang Hinata. Naruto mengecup leher nan jenjang Hinata. Tangannya melingkar di tubuh mungil Hinata. Diremasnya dada Hinata yang basar itu. Membuat Hinata merasakan nikmat seperti tadi. Setelah selesai meremas, Tangan Naruto kemudian merangkak kebawah mengelus pelan paha putih nan mulus itu. Tangan Naruto menaikkan paha Hinata keatas. Dan Naruto langsung saja memasukan penisnya kedalam vagina Hinata.

"ahhn, Naruto-kun empphh" Desah Hinata tertahan ketika Naruto kembali melumat bibirnya. Naruto menggenjot Hinata dengan kasarnya. Setelah puas dengan posisi tersebut, Naruto kemudian mengganti posisinya. Kini Hinata terbaring dengan posisi terlentang. Tangan Naruto meraih kedua kaki Hinata dan mengangkatnya keatas. Naruto kemudian menaruh sepasang kaki nan mulus tersebut di masing-masing bahunya. Naruto kemudian langsung memasukan penisnya lagi dan tak lupa menghujamnya dengan keras. Tangan Naruto mengusapnya pelan paha Hinata. Mulutnya pun tak tinggal diam, mulutnya sedang asik menghisap jari kaki Hinata.

tubuh Hinata melengkung merasakan dan meresapi semua kenikmatan yang diberikan Naruto kepadanya. Dada besarnya bergerak tak tentu arah ketika Naruto menyodok-nyodok kan penis besarnya di lorong vaginanya.

Gerakan Naruto sekarang sudah membabi buta. Kaki -kaki jenjang Hinata sudah tak lagi berada diatas bahu Naruto. Kini Naruto tengah mencumbunya dengan kasar. Naruto menyodok-kan penisnya ke lorong Hinata dengna keras. Menimbulkan suara 'plak' saat kedua tubuh itu bertabrakan. Tangannya meremas-remas dada Hinata dengan ganasnya.

"Hinata. kenapa ah tubuhmu begitu nikmat" ucap Naruto disela desahanya ketika akan mencapai klimaks nya.

"Na-Naru le-lebih cepat ahhh" rengek Hinata "aku a-akan keluar" lanjutnya lagi.

Naruto yang mendegar permintaan Hinata langsung saja merengkuh tubuh Hinata dalan pelukanya. Naruto menyodok-kan penis besarnya membabi buta. Desahan demi Desahan pun keluar dari kedua orang yang sedang melakukan seks tersebut.

"ssh. Hinata" Desah Naruto dengan menggenjot Hinata.

"Nah-Naru" Hinata pun ikut mendesah nikmat.

"Kyaaaahn"

"Ahhgg"

Teriak Naruto dan Hinata bersamaan. Mereka telah mencapai klimaks nya secara bersamaan. Tubuh Naruto ambruk disamping Hinata. Dengan tenaga yang masih tersisa Naruto menarik Hinata dalam pelukan-nya. Naruto mengecup pelan kening Hinata dan.

"mungkin kali ini kau akan benar-benar hamil Hime" bisiknya pelan kemudian tangan berwarna tan tersebut kembali meremas dadanya.

"kau harus menerima akibatnya karna telah menjadikanku sebagai suamimu." ucapnya, kemudian Naruto kembali menggerayangi tubuh Hinata dan menjamahnya lagi.

"ahhn Naru" Desah Hinata.

Dan terjadilah malam yang panjang nan indah bagi sepasang suami istri tersebut.

End

Huwaaa #merengek nangis.

Entah kenapa, setelah saya membaca fict ini saya merasa belum puas dengan hasilnya. Feel nya kurang banget.

Tapi apa daya, hanya itulah yang ada di otak bebal Faris.

Apakah anda berminat memberikan sebuah review?

Kritik dan saran saya sungguh harapkan dari para senpai-senpai.

Jadi tolong di review ya!

Review

Review

Review

04/03/2013/tenggarong/L1/ bukit raya/ 11:25 Am/ Faris Shika Nara/ Faris muchibudin. Bmj

see you!