DISCLAIMER : Sket Dance milik Kenta Shinohara

Selamat membaca! mohon maaf jika ada kesalahan, Typo, aneh, gaje, garing, etc

Author menerima Review dalam bentuk apapun, jadi dimohon komentarnya ya~


Chapter 6 : Akhirnya

'Tenang Bossun, ah bukan untuk saat ini kau adalah Tsubaki' kata Bossun dalam hati.

'Jadilah Tsubaki'

'Jadilah Tsubaki Sasuke'

'Jadilah Uchiha Sasuke'

"WAAA salah!" Bossun lalu terlonjak dari bangkunya di ruang OSIS, para anggota OSIS pun memandangnya kaget.

"Kenapa Tsubaki-kun?" Tanya Unyu.

"M-Maa tidak a-apa apa." Kata Bossun menggaruk – garuk kepalanya.

"Baiklah bisa kita mulai rapatnya." Kata ketua OSIS, Agata.

Semua mata tertuju pada Bossun.

"E-eh? Mulai . . ? ehm . . . oke , eeetooo." Bossun mulai berkeringat dingin.

'Sial aku lupa apa yang diajarkan Tsubaki! Oke gunakan kreatifitas Bossun.'

"K-Ketua b-boleh aku permisi ke toilet sebentar. . ." Bossun mengangkat tangannya malu – malu.

"O-oh ya silahkan." Kata Agata.

"M-maaf karena saya rapatnya ditunda dulu . . ." Bossunpun keluar dari ruang OSIS dan langsung berlari ke ruang Sket Dance.

"TOLONG AKUUUUU" kata Bossun berteriak. Tetapi teriakannya tidak diberi respon apapun

"Eh, tidak ada orang . . ." Bossun hanya melongo melihat ruangan yang kosong melompong.

"Mereka kemana!"

"[Yuhuu Bossun, eh maksudku Tsubaki! Ada apa?]"

"Oh Switch malaikat penyelamat! Kalian kemana?!"

"[Melakukan kegiatan klub, tapi karena pintu klub lupa dikunci jadi aku kembali untuk menguncinya ^ o ^]"

"Eeeh kegiatan klub?"


Sebelumnya di ruangan Klub

"Oi kalian benar – benar tidak melakukan apa – apa ya?" kata Tsubaki memandang kedua anggota klub lainnya dengan jemu.

"[Maaa maa Tsubaki~ biasanya kami menunggu request datang]"

"Sepertinya hari ini tidak ada yang butuh bantuan ya . . ." kata Himeko

"Jadi jika tidak ada permintaan kalian berdiam diri seperti ini?!" Tsubaki mulai naik darah

"[Yaah begitulah \(^ o ^)/ , tapi terkadang karena bosan kami pergi jalan – jalan keluar~]"

"Baiklah! Kalau begitu hari ini kita berkeliling sekolah!" Kata Tsubaki.

"Eeeeh?"

"Aku yakin diluar sana ada yang membutuhkan bantuan kita, tapi tidak bisa datang kesini karena terdesak atau memang tidak tahu keberadaan klub tak terkenal ini." Kata Tsubaki dengan mata berkobar – kobar.

Akhir dari kilas balik

"A-apa dia serius?" kata Bossun.

"[Karena kami tersentuh oleh kata-katanya, kami pun setuju dan mulai mengikutinya mengelilingi sekolah ^^]"

"Eeeh"

"[Jadi apa ada yang bisa kubantu?]"

Bossun pun menjelaskan tentang masalahnya di ruang OSIS

"[Ho ho ho kalau begitu kau datang ke orang yang tepat]" kata Switch, sambil mengambil kantung ajaibnya kardus di ruang klub.

"[Permen Hipnotis, dengan ini kau dapat berkelakuan seperti orang yang kau pikirkan]" kata Switch dengan menggunakan suara robot kucing dari abad ke 21 dan menyodorkannya ke Bossun dengan tangannya yang berbentuk bundar.

"O-oi ada apa dengan suara dan tanganmu itu . . . eh, ini permen pak Chuuma!"

"[Tidak salahnya dipakai kan Bossun? Tenang saja persediaanya masih ada kok ^o^] " kata Switch sambil memperlihatkan isi toples permen terkutuk itu.

"B-baiklah daripada aku kepergok bukan Tsubaki . . ." Bossun pun melahap permen itu .

Di ruang OSIS

"Agata bangun, Agata! Tsubaki-chan sudah datang" kata Michiru sambil mengguncang Ketua OSIS yang tertidur lelap.

"Hnnh kau sudah datang ya . . ." kata Agata yang terbangun tapi masih dalam keadaan setengah sadar.

"Maafkan keterlambatan saya ketua, tanpa basa – basi lagi saya akan membuka rapat ini." Kata Bossun mantap


Sore Harinya . . .

"Heeeh jadi permen Hipnotis itu berhasil . . ." kata Himeko.

"[Hohohoho begitulah]" kata Switch.

"Kau hebat juga Switch" Himeko memukul pundak Switch dengan keras hingga Switch hampir tepental.

"[Uaah tulangku pataah]" kata Switch memegang bahunya.

"Aah kau terlalu berlebihan!" Kata Himeko.

"Oi Fujisaki ternyata kau tidak mendengarkan ajaranku! Syukur saja ada permen itu!" kata Tsubaki mengomel.

"Bagaimana lagi aturan rapat kalian merepotkan . . ." kata Bossun.

"K-Kau!"

"Maa maa kenapa kalian ini selalu bertengakar" kata Himeko menenangkan mereka berdua.

"[Pertengkaran antar saudara itu indah ^^]"

"Jadi sehari ini saja sudah sangat merepotkan bagaimana untuk hari selanjutnya ya." Kata Himeko.

"Bagaimana aku dan Tsubaki pakai permen hipno itu!" kata Bossun.

"[Permennya tinggal satu ._.]" kata Switch.

Hening . . .

"AAAAH AKU ADA IDE!" Himeko tiba – tiba memecah keheningan.

"Eeh apa?" tanya si Kembar

"Kyaaa aku tidak menyangka aku sepintar ini!" kata Himeko senang.

"Apa idenya?" tanya mereka lagi

"Hiyaaa kenapa aku tidak terpikiran hal seperti ini sebelumnya!" kata Himeko.

"KATAKAN APA IDENYA?!" merekapun kehabisan kesabaran.

"[Maa maa kalian ini tidak sabaran ya]" kata Switch sambil menyembunyikan rudal besar di tangan satunya yang akan ia luncurkan jika Himeko menunda-nunda sekali lagi.

"KAU SENDIRI?!"

"[Apa? Aku tidak berniat melakukan apa - apa]"

"Oi mau dengar ideku tidak!" kata Himeko kesal.

"Jadi apa idemu?" tanya Tsubaki.

"Kalian kan kembar . . ." kata Himeko menarik nafas "Jadi pasti tidak ada yang curiga kalau . . ."

"Kalau?"

"Kita makeover mereka . . ."

"EEEEEEEH? Maksudnya?"

"Kalian mengubah penampilan! Sampai pak Chuuma datang dan mengembalikan kalian sedia kala!" kata Himeko.

"Wow! Ide yang brilian Himeko . . ." kata mereka berdua bertepuk tangan. Himeko hanya tersenyum bangga akan pemikiran cemerlangnya.

"YANG BENAR SAJA!" mereka tiba – tiba berteriak bersamaan.

"Bagaimana caranya menukar penampilan kami lalu mengembalikannya seperti semula?!"

"Kalian masing-masing pakai wig, lalu bulu mata Tsubaki di hilangkan dan Bossun pakai bulu mata palsu!" kata Himeko girang.

"Kau mengatakannya seakan ini hal yang sangat mudah . . ." kata Bossun.

"Lalu bagaimana dengan suara? Kita memang kembar tapi suara kami berbeda!" tanya Tsubaki.

"Bossun bisa meniru suara apa saja, pasti dia bisa meniru suaranya sendiri, sedangkan Tsubaki bilang saja kau sedang sakit tenggorokan parah selama seminggu" kata Himeko santai.

"Ini terlalu beresiko!" kata Tsubaki

"Ayolah, kalian pasti tidak sanggup bersandiwara selama 1 minggu ini kan, Switch pasti berpikiran seperti itu juga, ya kan Switch~? Ini pasti menyenangkan!"

"[Menurutku ide Himeko patut dicoba]" Kata Switch dengan tatapan pasti.

"Heeeeeeh"


Minggunya, Dirumah Pak Chuuma

"Eeh jadi begitu kalian memutuskan untuk bertukar penampilan?" kata pak Chuuma yang sehabis pulang dari liburan

"Benar! Dan itu ideku hebatkan?" kata Himeko.

"Oh"

"Cuma 'Oh'!"

"Nah Pak Chuuma ayo kembalikan kami." Kata Bossun memohon.

"Menurutku begini saja sudah tidak apa – apa, kalian sudah terlihat kembali seperti semula kok." kata Pak Chuuma.

"YANG BENAR SAJA"

"Maa maaa tunggu sebentar ya . . . ah!"

"Ah? apanya yang 'ah'?!" Bossun dan Tsubaki panik.

"Peralatannya kan ada disekolah hehehehe, maaf ya tunggu sehari lagi." Kata Pak Chuuma tersenyum tanpa dosa.

"EEEEEEEEEEEEH?!"

-TAMAT?-


Author : Heloo semua~ akhirnya fic pertama saya tamat juga T^T

Bossun : Untuk fic pertamamu ini kau payah juga ya author, hiatus berbulan – bulan!

Author : Oi Bossun, mau ditukar lagi tubuhnya?

Bossun : A-ampun author-sama . . .

Author : Sebelum fic ini ditutup, Author ingin mengucapkan terimakasih kepada pembaca karena sudah rela menyisihkan waktunya untuk membaca fic ini *Membungkuk*

Switch : [Kau juga tidak mau mengucapkan terimakasih kepada kami? ^ o ^]

Author : Baiklah untuk para pemeran fic yang amit – amit ini author mengucapkan TERIMAKASIH, Dan tentunya untuk Kenta Shinohara yang telah membuat karakter konyol seperti mereka :)

Switch : [Terlihat maksa -_-]

Himeko : Kau bilang apa Author? *Mengayunkan tongkatnya*

Author : Maa maa Himeko-chan *Menodongkan Pelocan*

Himeko : *Langsung mengambilnya dan diam*

Author : Sekali lagi terimakasih dan mohon maaf jika ada kesalahan yang Author buat selama membuat fic ini, sampai jumpa di fic berikutnya (kalo ada ._.) ~ *Melambai lalu menghilang*


Selesai : 4 Januari 2014 06:00 PM

~Whiteblackbear~