Prolog.
Wanita jelita itu membuka ikatan seat belt yang melilit tubuh indahnya, ia menyunggingkan senyum hangat. Ia kemudian menoleh pada seorang lelaki cilik di samping kursi kemudinya, tersenyum pada putra sulungnya. Anak itu masih asik bermain dengan konsol gamenya. Salahkan Gaara yang menulakan virus otaku pada bocah berusia delapan tahun itu.
.
"A'chan.. kita sudah sampai⦠berhenti dulu main gamenya.."
"Hn.." jawab anak itu sekenanya. Tangannya masih sigap untuk meneruskan permainannya, pandangannya pun masih belum teralih pada benda elektronik itu.
.
"A'chan.." panggil Hinata lagi.
"Alright.. Alright.." anak itu menyerah, ia mematikan benda portable itu dan mengantonginya di saku jaket hoodienya.
"Aaa.. rupanya Kise chan masih tertidur. Mau membantu Mommy untuk membangunkan otou-otoumu?"
Ia merengut. "Tidak mau!"
"A'chan.." Hinata memasang pose puppy eyes-nya.
"Arrggghhh, dia tuh tidak tidur, aku tahu! Kise, cepat bangun!" tangan kecilnya membuka pintu belakang.
Yang dipanggil tidak menyahut, dia justru mengeratkan pelukan pada bantal berbentuk anjing pemberian paman Kiba beberpa tahun lalu. "Kalau kau tidak lekas bangun, aku akan minta pada Daddy untuk meninggalkanmu di Konoha.." ucap sulung keluarga Sabaku itu datar.
.
Seketika anak kecil yang menjadi saudara kembar non-mathernal Sabaku Arashi itu membuka mata, masih dengan tampang malas ia menguap. "Berisik, baka aniki.." ia bangkit dari kursi lalu mengikuti langkah kaki dua orang di depannya.
*G-Project*
.
.
Sabaku no Gaara sedang memejamkan matanya, ia lelah karena baru saja menempuh ribuan mil. Tapi senyumnya mengembang, mengingat tiga anak lelakinya yang sangat berbeda karakter. Lalu pikirannya melayang pada seorang wanita anggun yang sexy dan smart. Entah mengapa kerinduan mendobrak dalam relung hatinya. Hinata adalah wanita sempurna. Ia baik hati, pintar, cantik dan punya body oke. Dan lelaki beruntung yang bisa memilikinya adalah dirinya sendiri. Membayangkan Dokter cantik itu menantinya di ranjang. Sial! Ia merutuki jiwanya yang liar.
"Daddy.." suara panggilan putra tengahnya, Sabaku Keita, sukses mengintrupsinya.
Mata berwarna azure itu perlahan membuka, "Ya.. Kei-chan,"
Ia melihat replica dirinya itu tersenyum, "Mommy dan 'mereka' datang.."
Gaara tersenyum sekilas, lalu bagkit dari kursi malasnya. Matanya menangkap siluet tubuh kakasihnya. Hmmm.. ia bahkan bisa mencium aroma vanilla kesukaannya dari jarak beberapa meter. Hinata, berjalan mendekat sambil merentangkan tangan, tanda ia ingin dipeluk. Dalam jarak yang hanya beberapa langkah itu, Gaara sempat berbisik "Tandaima.."
Memeluk Hinata adalah kegiatan yang disukainya. Tubuh Hinata adalah puzzle yang membuat dirinya tampak utuh. Kebetulan yang sempurna, tinggi Hinata hanya mencapai lehernya. Ia mungil tapi memesona. "Okaeri, Anata.." gumam Hinata pelan.
Tiga bocah kecil itu saling berpandangan. Tersenyum penuh arti, ada sebuah simpul yang mengikat mereka. Meski mereka memahami. Ada hal yang berbeda dari mereka bertiga.
Arashi, si sulung, memiliki wajah yang lebih rupawan. Kulitnya cenderung lebih pucat dari yang lain. Ia lebih mewarisi gen pembawanya,daripada ibunya atau Daddy-nya. Rambutnya hitam dengan potongan berantakan yang keren. Matanya hitam pekat, jika ia dalam keadaan yang 'tidak baik', mata itu akan berubah menjadi merah. Mereka bilang ia bisa menyebarkan genjutsu. Ia bisa melihat masa depan dan masa lampau, juga memanipulasi ingatan 'mata' yang ditatapnya.
Keita, si tengah. Ia memiliki apa yang dimiliki cirri fisik Gaara. Mata azure, rambut merah menyala, lingkar mata hitam dan kempuan telekinetic, yang menggerakkan benda dengan kemampuan berpikirnya. Yang membedakan ia dan Gaara hanya tanpa tattoo kanji 'ai' di dahiny. Sifat pembawanya pun berbeda. Keita terlahir dengan darah trah ibunya. Ia sangat mematuhi aturan, agak pendiam, dan pemalu.
Kiseki, si bungsu. Ia terlahir lemah diantara kedua kakaknya. Ia memang memiliki otak yang melebihi kedua kakkanya. Ialah yang menyadari perbedaan gen dari ketiganya. Dan ialah yang meemukan fakta bahwa ketiganya tidak berasal dari ayah yang sama. Kise, tahu ia berasal dari patner lab ibunya, Nara Shikamaru. Arashi merupakan bagian dari Uchiha. Dan Keita yang merupakan asli milik Daddy-nya. Namun begitu Kise adalah anak kesayangan Gaara.
Dan bagaimana mungkin mereka kembar kalau mereka dari ayah yang berbeda. Adalah G-Project yang dikembangkan perusahaan Hyuga-Uchiha. Sebuah progam penelitian yang bisa memecahkan problem regenerasi. Seorang perempuan bisa melahirkan tiga anak dari tiga gen pembawa yang berbeda. Dan ibunya yang merupakan kepala laboratorium memutuskan dirinya sendiri menjadi 'the eve' pertama yang siap menampung ketiganya. Dua tahun G-Project dimulai, pemerintah membekukan izin dari poyek ini. Alasannya adalah prinsip keagamaan tentang penciptaan manusia.
Cerita ini adalah bagaimana G-Project lahir..
.
There are just beginning..
Mind to RnR?
*sign pororo90
