Chapter 8

Krista membuka pintu kelas dengan nada semangat "Ohayou minna-san."

Teman sekelas mereka membalas "ohayou."

Krista dan petra langsung menuju tempat duduk mereka. Petra melihat levi sedang membaca buku di bangkunya. Petra memberanikan diri untuk menyapa " Ohayou levi".

"Ohayou." Jawab Levi tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

Petra penasaran buku apa yang dibaca levi "ketua sedang baca buku apa?"

"Novel horror." Levi tetap tidak mengalihkan pandangan dari buku yang dia baca.

Petra merasa hari ini sikapnya dingin ya walaupun setiap harinya memang begitu. Dari nada bicara levi tadi mungkin sedang bad mood atau ada masalah. Petra mencoba bicara dengan levi.

"apa jalan cerita novel itu sangat bagus?" tanya petra.

Levi tetap tidak mengalihkan pandangan dari novel yang dia baca "hn."

'Dia bahkan tidak menatap lawan bicaranya dan tetap membaca buku.' Petra mencoba bertanya lagi.

"ketua suka membaca novel horror?"

"hn."

"selain novel horror novel apa yang ketua suka?"

"hn."

"ketua..?"

"hn."

"dari tadi jawaban ketua "hn" terus. Apa tidak ada jawaban lain?"

"hn."

'entah mengapa aku menjadi kesal dengan jawaban ketua 'hn' terus. Sepertinya dia memang bad mood hari ini.' Pikir petra yang mulai mengeluarkan buku pelajaran.

Levi yang masih membaca novel penasaran dengan petra yang sudah tidak bertanya lagi. Levi melirik petra yang sedang membaca buku pelajaran. Levi tersenyum melihat wajah petra yang kesal akibat jawabannya tadi.

Hari ini kelas 1-2 pelajaran 1 dan 2 Matematika oleh Mike Zacharius. Semua murid memanggilnya Mike-sensei. Cara dia mengajar sangat disukai oleh para siswa karena gaya saat Mike-sensei mengajar sangat mudah dipahami. Tidak heran Mike-sensei banyak fans dikalangan para murid perempuan disekolah. Walaupun sifatnya terkesan cuek itu para murid perempuan tetap fans kepada Mike-sensei. Pelajaran ke 3 bahasa jepang diajar oleh Shiori Harada. Siswa-siswi memanggilnya Shiori-sensei. Dia juga termasuk guru populer disekolah. Wajahnya cantik, rambutnya hitam sebahu, kulitnya juga putih tidak heran banyak murid perempuan kagum dengan kecantikan Shiori-sensei. Dia juga murah senyum dan baik kepada semua murid. Walaupun Shiori-sensei berumur 25 tahun dia juga memiliki sifat jahil hanya kepada Erwin-sensei yang terkenal disiplin dan taat aturan sekolah. Kabarnya Shiori-sensei, Erwin-sensei , Mike-sensei dan Hanji-sensei teman sekelas waktu SMA dulu. Pelajaran ke 4 sejarah diajarkan oleh Rui Takanashi. Dia berumur 24 tahun. Siswa-siswi sekolah membuat julukan Rui-sensei dengan sensei pendongeng. Kadang saat bercerita sejarah tentang masa lalu, Rui-sensei keasikan bercerita sendiri sedangkan siswa-siswi yang diajarkan sering mengantuk dan bahkan ketiduran di kelas. Walaupun dibangku depan dan bangku barisan kedua ada murid yang masih setia mendengarkan, coba lihat bangku ketiga sampai bangku belakang pasti sebagian murid ketiduran dibangku mereka. Pelajaran ke 5 dan 6 PKK diajar oleh Takayuki Kaji bisa di panggil Taka-sensei. Dia sensei termuda di Sakura-Gakuen, umurnya 23 tahun. Sifatnya santai,lucu dan bisa diajak bercanda oleh murid-muridnya. Banyak murid perempuan menyukainya. Taka-sensei alumni Sakura-Gakuen, dia juga akrab dan pandai bergaul dikalangan murid cowok. Taka-sensei juga termasuk Sensei populer.

Kelas 1-2 ada diruang PKK, mereka ditugaskan membuat kue oleh Taka-sensei. Semuanya tampak sibuk memasukkan bahan-bahan untuk membuat kue. Ruang PKK dilengkapi dengan piring-piring, sendok, garpu, panci, kompor, oven,keran air untuk mencuci, dll.

Eren mengaduk adonan kue "sensei..kenapa cowok harus memasak kue dan memakai celemek juga?"

"karena suatu saat nanti kalian pasti akan tinggal sendiri contohnya kuliah yang harus tinggal sendiri dan hidup mandiri jauh dari orang tua. Kalian juga harus pintar memasak juga untuk bertahan hidup." Jawab Taka-sensei.

"oh..begitu. Tapi kalau mempunyai pacar atau istri yang bisa masak kita bisa tenang sensei." Jelas eren.

"ya sebaiknya cowok bisa memasak. Kalau kau mempunyai pacar suatu saat nanti yang tidak masak bagaimana?" tanya taka-sensei ke Eren.

"bakal repot juga. Tuh...jean dengarkan nasehat Taka-sensei cari cewek yang bisa masak. Kamu ajarin sasha masak daripada dia makan kentang terus."

"berisik..fokus saja dengan adonanmu celemek pink." Kata Jean.

"hah? Dari pada kamu yang celemek bunga-bunga bewarna merah." Balas Eren.

Melihat kedua muridnya yang akan bertengkar Taka-sensei memarahi eren dan jean "hei...kalian berdua hentikan dan lanjutan membuat kuenya."

Taka-sensei mendengar ada murid perempuan yang memanggilnya. Dia menuju meja muridnya tersebut.

Sasha memnaggil Taka-sensei "sensei.."

"ada apa?" tanya taka-sensei

Sasha menunjukan kuenya yang baru diangkat dari oven "Aneh, deh! Padahal waktu dipanggang rata tapi setelah dingin jadi penyok dan retak begini!"

Taka-sensei memasang wajah santai "jenis cakenya memang begitu."

"eh?" sasha kebingungan melihat kue buatannya.

Taka-sensei menjelaskan "Gatoe chocolate cake. Retak berarti kelebihan udaranya keluar, itu tandanya berhasil. Bagus hasilnya!"

"sungguh? aku kira gagal ternyata aku berhasil membuat kue untuk pertama kalinya." Kata sasha dengan senang.

Taka-sensei mengalihkan pandangan ke krista,mikasa dan petra "iya. Bagaimana dengan kue kalian bertiga?"

"sama seperti sasha." Jawab mikasa.

Krista menunjukkan kuenya "tentu saja berhasil."

"kami semua berhasil membuatnya." Jawab petra.

"bagus. Kalau kalian sudah selesai jangan lupa dibereskan peralatan dimeja kalian. Sensei akan keliling lihat yang lain dulu." Kata Taka-sensei pergi meninggalkan meja sasha.

"baik!"

"sasha. Tolong ambilkan kain lap yang digantung dekat tempat cuci piring." Kata petra.

"oke.."

Sasha mau mengambil lap tak sengaja bersentuhan dengan tangan kanan jean. Mereka berdua saling menatap dan diam. Tak lama sasha membuka kran dan mencuci tanganya.

"woi!kamu! keterlaluan banget,sih!" kata jean sebal dengan tingkah sasha.

Sasha mendekati armin yang bermaksud melap tangannya ke armin "kena kuman jean,nih!"

Kedua tangan armin membentuk tanda silang untuk menghalangi sasha "gak bisa, aku sudah kebal! Hehe.."

Melihat tingkah sasha jean semakin sebal "hei kalian berdua! Aku bukan kuman!"

"aku bercanda, kok." Kata sasha dengan wajah santai.

"dasar jahat! Lagi pula kau kelihatan seperti tidak bercanda." Kata jean.

Sasha membela diri "aku beneran bercanda kok. Kau saja yang menganggapnya serius."

Melihat jean dan sasha bertengkar. Eren mengejek mereka berdua "dasar suami isteri muda kok kerjaannya cuma bertengkar terus kalau ada masalah rumah tangga diselesaikan dengan baik-baik."Katanya dengan suara keras sehingga teman satu kelas mereka mendengarnya.

Jean dan sasha mendengar ejekan eren membantak dengan cepat "kami bukan suami isteri. Siapa mau menikah dengannya!" kata jean dan sasha serempak dengan adengan saling menunjuk.

"kalian memang pasangan yang serasi." Ejek salah satu teman sekelas mereka.

Setelah itu teman-teman sekelas mereka tertawa mendengar ejekan itu. Taka-sensei menghampiri sasha dan jean "hei..kalian berdua cepat bereskan meja kalian masing-masing atau tidak kalian berdua yang akan membereskan semuanya."

Jean dan sasha mengambil lap kemudian membersihkan meja mereka. Eren yang sedang membantu melap peralatan memasak yang dicuci levi. Eren memperhatikan levi seperti dia sedang memikirkan sesuatu.

"apa ketua ada masalah?" tanya eren.

"tidak." Jawab levi yang masih mencuci piring.

"kalau ada masalah ceritakan saja padaku akan kurahasiakan."

"aku meragukanmu untuk merahasiakan sesuatu kepadamu."

"hm..jadi ketua tidak percaya kepadaku. Tapi buktinya aku masih memegang rahasia bahwa ketua suka wakil ketua. Apa mau kubocorkan sekarang? teman-teman sekelas pada disini lo ketua." kata eren dengan senyum kemenangan.

"sepertinya kau mencoba mengancamku."

"hehehe..jadi bagaimana ketua?"

Levi tidak ingin eren membocorkan perasaannya kepada petra. Apalagi di depan semua teman sekelas mereka pasti akan menjadi berita besar "baiklah..aku mau tanya sesuatu kepadamu. Tapi ini rahasia."

Eren menganguk setuju "oke. Ketua bisa percaya kepadaku."

"tadi pagi aku melihat petra dan krista diantar seorang cowok naik mobil."

"terus?"

"aku melihat mereka kelihatan akrab. Kemudian .."

Eren penasaran kelanjutannya "kemudian apa?"

"cowok itu mencium pipi petra dan dia tidak menolaknya.

"apa?bagaimana ciri-ciri cowok itu?" semula eren tampak kaget dan dia penasaran siapa cowok itu.

"warna rambutnya Pale Brown ,tingginya 175 cm dan mempunyai mata biru." Jawab levi.

Eren merasa mengenal ciri-ciri cowok yang disebut levi "kok sepertinya aku mengenalnya juga ya?hm...coba aku ingat-ingat dulu."

Setelah 2 menit eren mengingatnya "aku ingat! Dia Farlan Church. Waktu smp dulu aku, mikasa dan lainnya pernah main ke rumah petra dulu. Saat itu petra memperkenalkan sepupunya yang bernama Falan Church. Terakhir aku dengar dari petra dia kuliah di luar negeri. Mungkin yang ketua lihat tadi sepupunya petra."

"sepupu ya.."

Eren menggoda levi "hah? Sayang sekali ketua cemburu kepada sepupunya petra. Hehehe.."

"aku tidak cemburu."

"dari wajah ketua untuk kelihatan bahwa ketua cemburu. Petra sudah menganggap Farlan seperti kakaknya sendiri dan sebaliknya farlan sudah menganggap petra seperti adiknya sendiri."

"aku tidak cemburu."

"aku yakin ketua cemburu. Mana ada cowok yang tidak cemburu melihat gadis yang disukai dicium pipinya oleh cowok lain padahal itu adalah sepupunya sendiri. Hehehe.."

Melihat eren yang sedang menertawakannya levi melempar kain lap bekas membersihkan meja ke wajah eren. Levi pun kembali ke kelas untuk bersiap pulang. Eren tetap tertawa melihat levi juga bisa cemburu "oh..iya sekarang hari jumat. Sabtu libur. Hari minggu disneyland. Aku tidak sabar mengerjai ketua lagi."

SKIP TIME~

Setelah selesai mandi petra mendengar bel rumahnya berbunyi. Dia segera turun dari lantai dua dan membuka pintu.

"hai..petra." sapa krista

"oh..krista. kau baru pulang dari toko bunga ibumu?"

Krista langsung masuk "iya aku membantu merangkai bunga ada acara pernikahan besok. Kamu sudah siap-siap untuk besok?"

"besok?" tanya petra

Krista menghela nafas "jangan bilang kamu lupa. Sekarang hari sabtu dan besok hari minggu lo."

"minggu?whoa..aku lupa. Besok ke disneyland."

"akhirnya ingat juga. Kamu pasti belum menentukan baju apa yang harus dipakai besok." Kata krista menarik tangan petra untuk mengikutinya ke kamar petra.

Setelah sampai di kamar krista langsung menuju ke lemari petra. Krista membantu memilih baju yang akan dipakai petra besok.

Petra duduk di samping tidur hanya memperhatikan krista yang sedang memlih baju "menurutmu aku sebaiknya mengenakan apa?"

"hm..petra ingin yang imejnya seperti apa?" tanya krista

"yang kesannya celana jeans juga mungkin bagus,ya." Petra berjalan kearah lemarinya dan mengambil baju " bagaimana dengan t-shirt ini simpel! Kesannya oke!" lanjutnya.

"kok t-shirt!? memang t-shirt simpel tapi besok kamu akan pergi kencan dengan ketua. TIDAK BOLEH PAKAI T-SHIRT!" kata krista dengan nada tegas.

Krista menemukan baju yang akan dipakai petra untuk besok. Sebuah baju terusan selutut yang meyempit di bagian dada lalu semakin melebar ke bawah bewarna pink. "ini cocok denganmu petra. Baju ini menunjukan kefemininan dan kainnya pun ringan. Biarku tebak, kau belum pernah memakai baju ini,bukan?"

"hehehe..bagaimana kau tahu? Ayahku membelikannya saat kelulusan SMP."

"tentu saja tahu, aku ini sahabatmu. Karena kau lebih suka memakai celana jeans daripada memakai rok. Petra besok pakai ini ya? Kau pasti terlihat manis saat memakai ini. Baju ini juga cocok dipadukan dengan sepatu pumps atau boots."

Petra mengangguk setuju "baiklah besok aku akan pakai itu."

"oke kalau begitu aku pulang, Besok aku akan membantumu make up yang natural dan menata rambutmu biar kelihatan ~."

Melihat krista yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya, tak lama ponsel petra berbunyi. Dia mengecek ada e-mail masuk dari levi. Isi teks tersebut bahwa levi memberitahukan tempat ketemuan di depan pintu masuk disneyland. Melihat pesan dari Levi jantung petra bedebar dengan kencang.

"ga-gawat kenapa aku aku jadi gugup begini untuk besok? Sebaiknya aku tidur." Gunggam petra yang bersiap akan tidur.

-TBC-