Shattering The Illusion

Chapter 7: In The Wave


"A victor must speak not of the current state of the world, but of how it should rightfully be!" (Seorang pemenang tidak berbicara bagaimana keadaan dunia, tetapi bagaimana seharusnya keadaan dunia!)

~ Aizen Sousuke


Naruto menatap lawan di depannya dengan impasif. Ia melapisi wajahnya dengan topeng tanpa emosi, walaupun sebuah seringaian terlihat di bibirnya. Ia menatap dengan kalkulatif lawan di depannya.

'Tangan yang berkeringat… Pertanda gerogi dan tidak yakin. Tas kunai di betis kanan, pertanda pengguna tangan kanan. Kuda-kuda yang mengandalkan kecepatan dan elastis, berarti ia cukup cepat dan mempunyai akurasi yang bagus.. Senbon? Ah, Ahli dalam medikal ninjutsu, kalau begitu. Sangat loyal pada Zabuza sampai-sampai rela untuk menjadi Hunter-nin untuknya… Hm.. Sungguh memalukan. Aku tidak bisa membuatnya bergabung padaku.' Pikir Naruto, mencatat semua yang ia tahu tentang musuhnya. Dengan semua itu, Naruto membuat konsklusi, 'Pengguna tangan kanan, ahli dalam senjata dan akurasi yang bagus. Cukup cepat, harus hati-hati. Mempunyai pengetahuan medikal dan menggunakan senbon, yang berarti ia mengetahui anatomi manusia dan akan mengincar kelemahan manusia. Baiklah.'

Dengan itu, Naruto melemparkan kunai ke kepala Hunter-nin, membuat Hunter-nin itu menghindar, seperti yang ia rencanakan. Ketika seseorang berhasil menghindari sesuatu, ia akan langsung melesat ke musuh, mencoba menangkapnya off-guard.

Naruto melepaskan kuda-kudanya sebentar, dan seperti yang ia perkirakan, orang itu langsung melesat kearah Naruto dengan kecepatan Jounin, mencoba mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk menolong Zabuza.

Sayangnya, Naruto lebih cepat. Dengan melakukan Shunpo, ia kemudian menghilang, membuat sang Hunter-nin kaget. Ia muncul di belakang Hunter-nin itu dengan Kyouka Suigetsu. Ia mengayunkan pedangnya, mencoba melukai punggungnya, tetapi Hunter-nin itu mempunyai refleks yang bagus dan menghindar, mencoba membuat jarak dengan Naruto.

Naruto menyeringai, ia merencakan itu untuk mengetahui kecepatannya seperti apa. Ia mempunyai kecepatan seorang Jounin, tidak masalah untuk Naruto. Ia sudah mendapatkan informasi yang ia butuhkan, dan hanya tinggal membuat rencana.

Naruto melesat lagi, kali ini Kyouka Suigetsu berada di sarung di belakangnya. Ia meng-unseal sebuah kunai, dan mengayunkannya ke leher sang Hunter-nin. Tetapi sayangnya, Hunter-nin itu memblok kunai Naruto dengan senbonnya.

Naruto mencoba mengayunkan tangannya yang satu lagi ke perutnya, tetapi sayangnya itu juga diblok. Mereka kini sedang dalam keadaan lock. Wajah Naruto masih seperti biasa, mempunyai seringaian dan aura arrogant. Ia mengankat lututnya dan mencoba menghantamnya ke perut sang Hunter-nin, tetapi ia juga melakukan yang sama dan memblok Naruto.

Naruto masih menyeringai saja, hm, orang yang cukup seru untuk bertarung. Ia berpikir, apakah ia akan bermain-main dengannya, atau langsung saja membunuhnya, dan menghancurkan semua harapannya untuk mengalahkannya dan membuatnya melihat bahwa ia menggagalkan masternya?

Naruto menggeleng, tidak. Ia ingin bermain terlebih dahulu. Ia ingin mengetes kekuatan anak ini. Hunter-nin ini masih muda, Naruto tahu, berdasarkan suaranya. Ia perkirakan sekitar 14 tahun. Anak ini jika ia rekruit bisa menjadi seorang tentara yang menjanjikan. Ia akan lihat kekuatan anak ini dulu.

Naruto membuat beberapa handseal, "Suiton: Mizuteppou." (Water Style: Water Pistol.) Naruto kemudian menyemburkan sebuah bola air dari mulutnya kearah sang Hunter-nin.

Hunter-nin itu dengan mudah menghindar dan melesat kearah Naruto. Ia kemudian melawan Naruto dengan Taijutsu, dan Naruto bisa melihat betapa frustasinya dia ketika melihat semua yang ia lakukan hanya diblok atau dihindari, walaupun ia memakai kecepatan penuhnya.

Hunter-nin itu melompat dan mencoba menendang kepala Naruto, tetapi Naruto hanya menunduk. Hunter-nin itu memutarkan tubuhnya di udara, dan mencoba menendang Naruto dari atas.

Naruto melompat kebelakang, membuat Hunter-nin itu menendang tanah. Hunter-nin itu tidak melepaskan kewaspadaannya, dan melemparkan 3 buah senbon kearah Naruto dengan sangat cepat.

Naruto kemudian menunduk dengan cara menikung tubuhnya ke belakang, dan membiarkan senbon itu melewati kepalanya. Setelah selesai, ia kemudian harus meloncat kebelakang lagi ketika melihat lawannya sudah ada di depan dan mencoba menendangnya.

Hunter-nin itu kemudian melakukan rouunhouse kick ke kepala Naruto dengan kaki kirinya, tetapi Naruto hanya menunduk. Menyadari bahwa itu tidak berhasil, Hunter-nin itu kemudian mengayunkan kakinya ke pinggang Naruto, mencoba menendangnya, tetapi Naruto menangkapnya. Menyadari bahwa kakinya tidak akan dilepaskan, Hunter-nin itu kemudian meloncat dan mengayunkan kakinya yang satu lagi ke kepala Naruto.

Naruto sudah menduga itu, dan hanya menunduk, membuat Hunter-nin itu hanya berputar, dan kembali ke dalam posisi semula. Naruto kemudian menarik kaki yang ditangkapnya, membuat Hunter-nin itu maju ke Naruto. Naruto mengayunkan tangannya ke kepala Hunter-nin, tetapi Hunter-nin itu menunduk.

Tidak berhasil, Naruto kemudian mengangkat lututnya, dan menghantamnya ke perut sang hunter-nin, membuat Hunter-nin itu membatuk kesakitan. Ia kemudan meninju pipinya, membuat topeng Hunter-ninnya retak. Belum selesai, Naruto melakukan reverse roundhouse kick dengan kaki kanannya, dan membiarkan kaki kanannya menghantam sang Hunter-nin.

Hunter-nin itu terbang dengan keras dan menghantam sebuah pohon karena tendangan Naruto, dan topeng bagian bawahnya juga sudah retak dan hancur, membiarkan bibirnya terlihat.

Naruto tetap diam disitu. Satu tangan di sakunya, menunggu untuk lawannya kembali berdiri. "Hm… Bukan yang aku harapkan dari murid salah satu dari Seven Swordsman of Kiri." Ia mengejek dengan nada yang tenang. Tetapi lawannya hanya diam saja. Ia tersenyum, oh, jarang sekali ia bertemu dengan lawan yang bisa menolak sebuah ejekan. Orang ini tenang. Memang apa yang ia perlukan untuk sebuah tentara… Andaikan saja Sasuke tidak terlalu emotional.

Setelah lawannya berdiri, Naruto menghilang dengan Shunpo, membuat lawannya kaget, dan menangkapnya off-guard. Ia muncul di depannya dan langsung melakukan menendang perutnya, membuatnya terlempar lagi.

Naruto bisa melihat bibirnya sudah berdarah dan ia menyekanya. Naruto kemudian berlari, dan melompat, melakukan flying back kick, dimana ia melompat, memutarkan badannya, dan menendang lawan dengan mata kakinya.

Hunter-nin itu memblok dengan kedua tangan, membuat dia terlempar ke belakang sedikit. Sebelum akhirnya sadar, dan kemudian langsung melesat kearah Naruto. Ia melakukan middle roundhouse kick ke perutnya, tetapi Naruto blok dengan tangannya.

Tidak berhasil, sang hunter-nin melakukan low reverse roundhouse-kick, alias sweep kick, tetapi Naruto hanya meloncat. Selama masih di udara, hunter-nin itu langsung berdiri lagi dari sweep kicknya, dan mencoba menendang sisi samping perut Naruto, tetapi lagi-lagi diblok oleh Naruto. Iapun meloncat dan menendang samping pipi Naruto.

Naruto, yang masih belum siap, tertendang dengan itu, dan dibuat melempar kesamping. Selama di udara, ia memutarkan tubuhnya dan mendarat dengan kedua kakinya. Ia mengambil kunai, dan melemparkannya dengan kecepatan penuh ke kepala sang Hunter-nin.

Hunter-nin itu shock, dan kemudian mememiringkan kepalanya. Sayangnya, kunainya tidak terlalu meleset karena kunai itu masih membuat sebuah luka di pipi kirinya, membuat goresan panjang di pipinya dan darah mengalir dari sana.

Naruto kemudian membuat beberapa handseal, "Katon: Endan!" (Fire Style: Fireball!) Naruto kemudian menghembuskan sebuah bola api yang menuju kearah Hunter-nin.

Sebelum Hunter-nin itu shock karena seorang Genin dan anak 13 tahun mempunyai dua elemen, ia kemudian langsung membuat handseal untuk melindunginya, "Suiton: Suiun Suishi no Jutsu!" (Water Style: Water Transport Dispatch Formation Technique!) Dengan itu, air dari danau yang didekat mereka langsung berdiri, dan meluncur ke bola api Naruto.

Api dan Air menghantam, membuat sebuah ledakan kecil. Bekas jutsu mereka berdua menjadi kabut yang menghalangi pemandangan Naruto. Naruto melihat kemana-mana, dan tidak ada tanda musuhnya.

Ia kemudian merasakan seseorang di belakang, dan langsung saja memutarkan tubuhnya kebelakang, tepat disaat sang Hunter-nin mengayunkan senbonya untuk memotong kepala Naruto, dan Naruto membloknya dengan kunai yang dengan cepat ia ambil.

Kini dalam posisi lock, Naruto dan Hunter-nin hanya menatap satu sama lain dan mencoba mengalahkan kekuatan satu-sama lain. Naruto memandang sang Hunter-nin tanpa emosi dan tenang, sementara sang Hunter-nin memandang Naruto dengan desperate untuk mengalahkannya dan membantu masternya.

Hunter-nin itu menaikan tangannya yang satu lagi, membuat mata Naruto menyipit sedikit untuk melihat apa yang akan ia lakukan. Dan, membuat shock Naruto, walaupun ia dengan mudah menutupinya, Hunter-nin itu membuat handseal dengan satu tangan, "Hyouton Hijutsu: Sensatsu Suishō!" (Ice Style Secret Technique: Thousand Flying Water Needles of Death!)

Dan, yang membuat Naruto shock lagi, air di sekitar mereka bekas jutsu mereka berdua tadi, mulai membeku, dan melayang keatas, menjadi sebuah ribuan jarum, dan melesat dengan kecepatan penuh kearah Naruto.

Naruto, kemudian melakukan Shunpo untuk menjauh dari posisinya, dan membuat ribuan jarum es itu menancap tanah bekas tempat Naruto tadi.

"Hyouton…." Gumam Naruto, "Sebuah talenta menarik yang kau punya." Naruto mengkomplimen, tetapi Hunter-nin itu hanya diam saja.

Naruto ingin melesat lagi, tetapi ia melihat sebuah air yang sangat besar, seperti tsunami kecil, melesat kearahnya dan lawannya. Iapun melakukan Shunpo, dan muncul di pohon untuk menghindarinya. Ia melihat Zabuza terhantam di salah satu pohon dan ingin dibunuh oleh Kakashi.

Sayangnya, Hunter-nin itu sudah 'membunuh'-nya duluan dengan senbon yang ditusuk ke lehernya, dan melakukan kemudian shunshin keluar bersama Zabuza.

Kakashi terlihat bingung, dan membiarkannya. Naruto melihat klon Naruto seperti terlihat capek. Ia kemudian mendispel clonenya, tepat disaat melakukan Shunpo untuk menggantikan tempatnya.

'Well, sepertinya kita akan menyelesaikan pertarungan kita nanti…' Pikir Naruto. "Kakashi-sensei, apa kau tidak apa-apa?" Tanyanya dengan nada khawatir yang palsu.

Kakashi melihat kearahnya sambil tersenyum, "Yah, sepertinya Zabuza sudah mati. Dan, Naruto, aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh…." Sebelum Kakashi sempat menyelsaikan perkataannya, ia sudah terjatuh pingsan terlebih dahulu.

"Kakashi-sensei!" Seru Natsumi dan Tatsuki khawatir, sementara Naruto hanya pura-pura shock saja, dan Sasuke hanya tidak perduli.

Naruto berjalan kearah Kakashi, dan mengecek denyut nadinya, walaupun ia tahu Kakashi hanya pingsan. "Hanya pingsan karena kehabisan chakra." Ia mengumumkan pada timnya. Ia kemudian menengok kearah Tazuna, "Boleh kita langsung ke rumah anda, Tazuna-san?" Tanya Naruto.

Tazuna mengangguk, "Baiklah. Rumahku hanya tidak jauh dari sini. Ikut aku," Dengan itu, Tazuna membimbing Tim 7 ke rumahnya.

Naruto mengangkat Kakashi dan melihat kearah Natsumi, "Natsumi-chan, apa aku boleh minta tolong untuk membuat sebuah Kage Bunshin untuk mengankat Kakashi-sensei?" Tanya Naruto sopan dan dengan senyuman mempesonanya yang akan membuat semua wanita langsung menurut.

Pipi Natsumi blushing, sementara Tatsuki hanya cemberut. Natsumi mengangguk, "Ba-baiklah, Nii-chan." Dengan itu, Natsumi membuat sebuah handseal, "Kage Bunshin no Jutsu!" (Shadow Clone Technique!) Dengan kepulan asap, sebuah kopi Natsumi muncul.

Kedua bunshin Natsumi kemudian mengambil Kakashi dan menggendongnya. Naruto tersenyum pada Natsumi, "Terimakasih, Natsumi-chan." Ucapnya.

Natsumi hanya blushing, "Tidak apa-apa.." Gumamnya.

Mereka kemudian berjalan mengikuti Tazuna ke rumahnya. Selama beberapa menit, mereka semua hanya berjalan dalam keheningan.

Mereka sampai di Nami no Kuni, dan melihat keadaan buruk desa ini. Anak kecil dimana-mana mencoba mencopet dan mencuri makanan. Para bandit bermabuk-mabukan. Kotanya sangat miskin dan seperti diteror.

Mereka hanya bisa menatap sedih pada orang-orang itu. Beberapa menit berjalan lagi, merekapun akhirnya sampai di sebuah rumah yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil juga.

Tazuna mengetuk pintunya, "Tsunami! Ini aku!" Seru Tazuna.

Beberapa detik kemudian, pintu terbuka, menunjukan sebuah wanita cantik berambut hitam panjang dan kulit putih. Wanita itu terlihat sekitar 20 tahunan. Tsunami, Naruto asumsikan namanya, kemudian langsung memeluk Tazuna, "Tou-san! Kau kembali!" Serunya bahagia.

Tazuna tersenyum dan terkekeh, "Tentu saja, Tsunami." Jawab Tazuna. Ia kemudian melepaskan pelukannya, dan mengesturkan pada Tim 7, "Perkenalkan Tsunami, ini adalah ninja hebat yang melindungiku! Ketua tim mereka kini sedang pingsan karena kelelahan melawan seseorang. Ia bernama Hatake Kakashi. Perempuan yang berambut hitam adalah Uchiha Tatsuki, sementara perempuan yang satu lagi bernama Namikaze Natsumi. Lelaki yang berambut hitam adalah Uchiha Sasuke, dan lelaki satu lagi adalah Namikaze Naruto." Tazuna memperkenalkan.

Naruto maju, mengambil tangan Tsunami dan mencium tengkuk tangannya, "Sungguh kehormatan untuk bertemu dengan anda, Tsunami-san." Ucap Naruto, membuat Tsunami blushing.

Tsunami hanya bisa mengangguk, "A-anda juga, Namikaze-san.."

Naruto hanya tersenyum dan melepaskan ciumannya, "Bolehkah kami masuk?" Tanyanya dengan sopan.

Tsunami hanya mengangguk, dan kemudian membimbing mereka ke dalam rumahnya, "Baiklah, diatas ada dua kamar kosong, mungkin sensei kalian bisa memakainya." Ucap Tsunami.

Naruto mengangguk, ia kemudian menghadap kearah Natsumi, "Baiklah, Natsumi-chan, serahkan sensei padaku. Aku akan membawanya keatas."

Natsumi hanya bisa mengangguk, dan menyerahkan Kakashi ke Naruto. Naruto menggendong Kakashi ke sebuah kamar kosong. Sesampainya disana, ia membuat kage bunshin untuk meletakan Fuuton di lantai kamar, untuk Kakashi istirahat.

Setelah selesai, Naruto mendengar pintu dibuka, menunjukan Sasuke dengan tampang emonya. Ia melihat Kakashi dan kemudian melihat kearah Naruto lagi, "Apa benar Kakashi pingsan karena kehabisan chakra?" Tanya Sasuke.

Naruto hanya menaikan alisnya, "Bukankah aku sudah bilang tadi?" Tanya Naruto balik.

Sasuke hanya menaikan pundaknya, "Kadang kau suka berbohong," Ucapnya secara kasual.

Naruto terkekeh, "Tentu.. Sasuke... tentu." Gumamnya. "Ya, Kakashi hanya kehabisan chakra. Estimasi waktu bangunnya, kira-kira besok." Jelas Naruto. Sasuke mengangguk.

Naruto kemudian berjalan ke pintu lagi, ingin keluar. Tetapi sebelum ia keluar, Sasuke menanyakan satu pertanyaan lagi, "Kemana kau akan pergi?" Tanya Sasuke.

Naruto berhenti. Ia tidak mengucapkan apa-apa. Selama beberapa detik, mereka hanya hening, sampai akhirnya Naruto menjawab dengan sebuah suara yang seperti bisikan, "Melakukan suatu…. Urusan." Gumamnya.

Sasuke hanya menaikan alisnya, "Bukankah nanti Natsumi dan Tatsuki akan curiga jika kau pergi begitu saja?" Tanya Sasuke lagi. Walaupun Sasuke sekarang mengakui bahwa ia adalah subordinat Naruto, Naruto tetap tidak memberitahu Sasuke apa yang Naruto lakukan. 'Paranoid bastard,' Batin Sasuke bercanda.

"Mereka tidak akan menyadariku… Aku membuat sebuah ilusi, memberi mereka impresi bahwa aku ada di dalam rumah, walaupun sebenarnya aku tidak ada." Balas Naruto. Sebelum Sasuke bisa bertanya lagi, Naruto menghilang dalam Shunpo, meninggalkan sedikit suara dengungan kecil.


-Somewhere In Wave-

Naruto muncul lagi ditengah-tengah kota Nami no Kuni ysng menyedihkan. Naruto melihat sekelilingnya. Orang-orang ini terlalu pathetic. Mereka tidak bisa melindungi dirinya sendiri, dan harus bergantung pada orang lain untuk menyalamatkan mereka.

Melihat Gato, Naruto mempunyai rencana. Walaupun awalnya ia ingin balas dendam pada Gato atas apa yang ia lakukan pada Daisuke, Naruto menghentikan rencana itu. Kalau Gato masih mempunyai gunanya, kenapa harus membuat ia mati?

Gato adalah salah satu orang yang terkaya di dunia. Hanya dengan itupun, Gato mempunyai banyak guna untuk Naruto. Naruto masih membutuhkan dana yang sangat banyak untuk membangun Las Noches. Naruto bisa saja membunuh Gato, dan mengambil seluruh uangnya, tetapi itu akan terlalu mencurigakan dan memberi banyak perhatian pada dirinya, membuat rencananya gagal.

Naruto dengan tenang berjalan di tengah-tengah kota itu. Kedua tangan berada di sakunya. Ia merasakan seluruh pandangan berada berpusat padanya. Naruto hanya mengabaikannya. Ia harus mencari informasi tentang keberadaan Gato. Dan, tempat yang pas untuk mencari informasi adalah…. Tentu saja, sebuah bar.

Naruto melihat sebuah bar yang lumayan besar di depannya, dan membiarkan seringaian terlukis di wajah tampannya. Tanpa basa-basi lagi, Naruto langsung berjalan kesana.

Ketika membuka pintu bar, Naruto melihat banyak bandit berada disana. Semuanya sedang meminum bir, dan mengobrol dengan keras sambil tertawa. Ia asumsikan bahwa mereka adalah bandit Gato. Tidak ada yang sepertinya merekognasi Naruto masuk, yang berarti adalah hal yang bagus untuk Naruto.

Naruto berjalan ke arah stan-nya, dan duduk disitu. Pemilik bar itu, melihat Naruto, memberi Naruto sebuah dengusan, "Apa kau tersesat, anak kecil?" Tanya Pemilik bar itu dengan nada mengejek.

Naruto hanya menyeringai, "Hati-hati dengan perkataanmu, Tuan." Ucap Naruto dengan lembut. Sebelum Pemilik bar itu bisa membalas perkataan Naruto, Naruto sudah mengeluarkan seperempat Reiatsu-nya, membuat pemilik bar itu merasakan sebuah tekanan.

Pemilik bar itu melebarkan matanya ketika merasakan Reiatsu Naruto yang ia kira adalah Killing Intent. Pemilik bar itu merasakan sangat takut dan ia sulit bernafas, "Ma-maafkan aku tu-tuan. Apa yang anda butuhkan?" Tanyanya denga sopan dan takut.

Naruto melepaskan Reiatsu-nya dan tersenyum puas. "Aku membutuhkan informasi." Ucap Naruto dengan sebuah bisikan. Pemilik bar itu mengangguk. Naruto kemudian melanjutkan, "Tentang Gato."

Pemilik bar itu langsung menelan ludahnya karena takut dan berkeringat. "Ma-maaf tu-tuan tetapi—" Sebelum ia bisa meneruskan perkataannya, ia merasakan Reiatsu Naruto lagi yang kini lebih ditambahkan, membuatnya menjadi sangat takut dan makin susah bernafas, "Ba-baiklah!" Ucapnya pasrah dan Naruto melepaskan Reiatsu-nya.

Pemilik bar itu kemudian mendekat kearah Naruto dan membisikannya, "A-apa yang ingin anda ketahui?" Tanyanya dengan ketakutan.

Naruto hanya tersenyum, "Keberadaan Gato." Jawabnya dengan simpel.

Pemilik bar itu melebarkan matanya. Ia kemudian melihat ke kiri dan ke kanan, mencoba melihat bahwa apa ada anak buah Gato yang mendengarnya atau tidak, dan kemudian membisikan ke Naruto, "Te-terakhir kudengar, Ga-gato sedang menjalankan bisnis perbudakan wanita dan sekarang berada di istananya yang berada di 2 kilometer Utara. Hanya itu yang aku tahu tuan." Jawab pemilik bar itu dengan panik.

Naruto tersenyum puas. "Terimakasih." Ucapnya sambil tersenyum lembut. Sebelum pemilik bar itu kembali berjalan, Naruto kemudian menusukan sebuah kunai ke tenggorokannya, membuat pemilik bar itu melebarkan matanya dengan shock, dan kemudian badannya terjatuh tanpa nyawa. "….dan sampai jumpa." Lanjut Naruto.

Sayangnya, suara tubuh jatuh pemilik bar itu terdengar seluruh bandit, membuat seluruh bandit itu menengok kearah Naruto.

Naruto hanya menatap mereka tanpa emosi. Seluruh bar hening, sampai akhirnya keheningan itu dipecahkan oleh salah satu bandit, "Oy! Anak kecil! Kau membunuh Gorei! Ia adalah salah satu orang favorit boss!" Serunya, para bandit lain mengangguk setuju. "Bagaimana kalau kita memberi mereka pelajaran, anak-anak?" Serunya, mendapatkan tawaan dari seluruh bandit. Mereka kemudian berdiri dari kursinya dan berjalan kearah Naruto.

Naruto hanya diam saja tanpa emosi disitu. Mengasumsikan bahwa Naruto diam karena takut, salah satu bandit tertawa, "Apa kau takut, bocah? Apa kau akan nangis pada ibumu?" Ejek salah satu bandit, membuat semua bandit tertawa.

Naruto hanya diam, dan kemudian menyeringai. Seringaian itu memberi bandit takut. Sebelum mereka bisa melakukan apa-apa, Naruto sudah mengambil Kyouka Suigetsu dari sarungnya, dan mengaktifkan Shikainya.

Yang bandit itu tahu, mereka hanya mengejek Naruto terus-terusan pada ilusi Naruto yang dibuat Kyouka Suigetsu, sementara Naruto yang asli, melukai seluruh bandit dengan pedangya. Inilah keindaahan Kyouka Suigetsu.

Selama Naruto mengaktifkan Shikainya, Naruto bisa melukai, bahkan membunuh seseorang tanpa orang itu menyadarinya. Naruto bisa memotong kepalanya dan melukai semuanya. Tetapi, seluruh itu hanya ilusi. Jika Naruto memberhentikan Shikainya, baru efek yang Naruto lakukan tadi keluar. Luka-luka yang disebabkan Naruto tadi baru akan terjadi dan memberi efek pada korbannya.

Selesai, Naruto kemudian berbalik ke posisinya. Naruto kemudian menyeringai ke arah mereka sambil menggumamkan, "Shatter, Kyouka Suigetsu." Dengan itu, ilusi itu pecah, dan bandit-bandit itu bisa terlihat mempunyai luka di seluruh tubuh mereka dan ada juga yang kepalanya terpotong, membuatnya mati langsung.

Ketika seluruh bandit jatuh dengan luka-lukanya, Naruto dengan tenang berjalan melewati mereka. Walaupun ada bandit yang masih hidup, mereka tidak akan selamat karena Naruto telah memotong organ dalam mereka, dan memberi mereka pendarahan yang sangat parah.

Naruto keluar dari bar itu dengan senyuman puas di bibirnya. Saatnya mengunjungi Gato dan memberinya mimpi buruk. Dengan itu, Naruto menghilang dengan Shunpo.


Beberapa menit kemudian, Naruto masuk ke dalam kantor Gato yang ia temukan karena memakai kemampuan sensor. Naruto masih belum membunuh seluruh penjaga dan bodyguard yang ada di istana ini. Tidak, sebenarnya ia sudah membunuh mereka dengan Shikainya, tetapi ia masih belum melepaskan Shikainya, jadi, luka mereka belum membuat efek.

Naruto membuka pintu dengan tendangan, mengagetkan Gato yang ada di sana. Gato terlihat kaget, dan kemudian langsung menyuruh 2 bodyguardnya untuk menangkap Naruto.

Naruto hanya mempunyai seringaian puas di wajahnya. Ia kemudian mengdrop ilusi Kyouka Suigetsu di kedua bodyguard itu dengan jentikan jarinya untuk memberi impresi pada Gato bahwa ia sangat kuat.

Dengan jentikan jari Naruto, Gato melihat dua bodyguardnya terlihat seperti 'pecah' seperti sebuah kaca, dan digantikan oleh mayat yang mempunyai luka dimana-mana dan tanpa kepala. Langsung saja wajah Gato langsung menjadi pucat.

"Sebuah dekoratif ruangan yang bagus, aku bilang." Ucap Naruto dengan sopan. Senyuman masih ada di wajahnya, sementara matanya mengellilingi kantor Gato. "Ah, sebuah lukisan mahal karya Ryuusuke Kando? Aku tidak terlalu terkejut." Lanjut Naruto lagi.

Naruto kemudian menarik kursi di hadapan Gato, dan duduk disana. Ia duduk disana, dan kemudian melipatkan kakinya. Naruto kemudian menengok kearah Gato, "Teh?" Tawar Naruto dengan sopan. Gato masih disana, menganga dengan shock untuk mengetahui apa yang Naruto katakan. Melihat bahwa Gato tidak akan menjawab, Naruto hanya tersenyum, "Baiklah."

"A-apa yang k-kau mau?" Tanya Gato ketakutan. Naruto menatap Gato dengan lucu karena Gato sangat ketakutan, dia mungkin akan mengompol di celana.

"Ah ya," Mulai Naruto. "Kita mempunyai banyak hal yang mesti kita perbincangkan." Lanjutnya. Senyuman arrogant masih terlihat di wajahnya.

Gato hanya takut disitu, sebelum akhirnya ia tersenyum seperti maniak, "Apa kau pikir bodyguardku hanya itu saja, anak kecil? Kau salah! Guard!" Gato kemudian menekan tombol di mejanya, membunyikan alarm di istana itu.

Naruto hanya menatap Gatou dengan lucu. Orang itu sangat bodoh. Apa dia tidak berpikir beberapa lama penjaga akan kesini? Apa tidak pernah terpikir di kepalanya bahwa ia bisa saja menahannya sebagai sandranya? Naruto bisa membuat beberapa skenario lain di kepalanya dimana ia bisa langsung saja membunuh Gatou, menyembunyikan mayatnya, dan Henge untuk menjadi Gato. Sungguh, ninja saja agak susah untuk mendeteksi sebuah Henge dan penjaga istana Gato semuanya adalah bandit dan Samura. Naruto mendengus dengan jijik. Sungguh orang ini tidak mempunyai kepintaran.

Gato hanya disana, berpikir bahwa ia sudah menang, terlihat dari seringaian di mulutnya dan ekspresi maniak di wajahnya.

Naruto dengan tenang memajukan wajahnya, dan kemudian menopang wajahnya dengan dagunya, sementara kakinya masih terlipat. Naruto melihat Gato di mata, dan Naruto bisa merasakan Gato sangat bingung kenapa ia takut.

Dan ketika ia kemudian merasakan pintu kembali dibuka, dan puluhan penjaga terlihat, Naruto hnaya membisikan suatu kata, yang hanya terdengar oleh Gato,

"Shatter, Kyouka Suigetsu."

Dengan itu, seluruh penjagapun 'pecah' bagaikan kaca, dan seluruh mayat dimana-mana terjatuh mempunyai banyak luka. Gato kembali pucat putih dan melebarkan matanya dengan shock.

"Aku percayakan bahwa kita bisa mendiksusikan ini secepatnya?" Tanya Naruto dengan sopan dan dengan nada yang terdengar seperti mengejek Gato.

Gatopun dengan cepat berkata, "Ba-baik tuan." Gato tidak ingin ia mati, dan lebih baik mendiksusikan hal ini dengan anak kecil, dan kemudian mengkhianatinya nanti.

"Sekarang, boleh kita mulai?" Tanya Naruto lagi. Ketika melihat Gato mengangguk, Naruto menganggu, "Aku mempunyai proposisi untukmu." Lanjut Naruto dengan tenang. "Proposisi ini bisa dibilang adalah one-sided, karena aku akan mendapatkan semua untungnya," Sebelum Gato protes, Naruto memeotong, "Kecuali tentu saja jika kau tidak menyayangi nyawamu," Lanjutnya dengan sarkastik, dan Gato kembali pucat dan diam.

Naruto kemudian mengambil sebuah kertas kontrak dari dalam sakunya, dan kemudian menyerahkannya pada Gato. Gato ketika membaca itu, Naruto bisa melihat wajahnya marah sekaligus takut.

Sebelum Gato ingin memprotes lagi, Naruto memotong, "Tentu saja kau boleh merobek kontrak itu jika kau menyayangi nyawamu," Itu membuat Gato diam.

Gato kemudian mentanda—tangani kertas itu. Ia mulai memplotting di kepalanya. Jika projek ini selesai, ia bisa saja mengkhianatinya dan kemudian mengklaim projeknya adalah buatannya. Tetapi, ia tidak bisa melihat loopholes yang ada di kontrak ini.

"Tentu saja, jika kau melanggar perjanjian kita, aku akan tahu. Aku mempunyai kuping dimana-dimana, dan mata dimana-mana. Jangan membuat kesalahan." Ucap Naruto. Walaupun ia mengucapkan itu dengan tenang, ia melepaskan Reiatsunya sedikit untuk memberi takut Gato.

Naruto mulai memplotting. Ia tahu bahwa Gato tidak akan setuju, dan setuju hanya karena takut. Ia tahu bahwa Gato akan mengkhianatinya, dan menyewa ninja untuk mengasanasinya. Tetapi ia adalah orang yang sangat lihai dan licik. Dengan sedikit blackmail, ia bisa membuat Gato menurut padanya. Ia juga bisa memperlihatkan kepala asasinasinya kepada Gato, membuat orang takut.

Sungguh, mengontrol orang karena orang itu takut padamu lebih mudah daripada mengontrol orang karena orang itu menghormatimu.

Lagipula, apa gunanya kau mengambil waktu lama untuk mendapat respek orang hanya untuk mengontrolnya, ketika kau dapat mengontrolnya jika dia takut padamu?

Dengan pikiran itu di kepalanya, Naruto tahu bahwa bisnisnya dengan Gato akan lancar. Good day indeed.


To Be Continued….

A/N: Pendek? Maaf. Chapter normalku emang biasanya 3k word+ atau 4k word. Aku banyak berpikir tentang pairing, tetapi aku memutuskan bahwa Naruto tidak akan mendapatkan pairing. Akan ada romance disini, tetapi Cuma one-sided romance, dimana hampir semua perempuan menyukai Naruto, tetapi Naruto tidak menyukai mereka, atau mungkin akan memanfaatkan perasaan cinta mereka untuk memanipulasi mereka.

Ohya, banyak yang mengasumsikan aku Aizen lovers, ya? Itu cukup salah. Aku suka Aizen, tetapi bukan Aizen lovers. Aku hanya suka kemampuan Aizen untuk melawan musuh, bukan hanya dengan fisikal, juga dengan emotional. Kata-katanya bisa membuat kita terbait, takut, atau mungkin ragu.

Aku suka Aizen karena kemampuan pikirannya. Ia adalah orang yang sangat brilliant, menurutku. Memanipulasi orang-orang, memberi image bagus untuk mereka agar mereka menghormatinya, dan tidak bakal meragukannya. Ia akan membiarkan musuh tahu bahwa mereka selangkah didepannya, walaupun sebenarnya ia dua langkah di depan mereka. Aku suka bagaimana Aizen bertindak di sebuah situasi, dan bagaimana ia sangat tenang dalam keadaan itu.

Sayang sih, Aizen jadi sangat arrogant ketika menyatu dengan Hogyoku. Andaikan saja dia enggak arrogant bahwa ia berpikir bahwa Hogyoku bisa memberinya kekuatan Godlike.

Sebagai karakter jahat, aku ga terlalu suka Aizen. Aku suka karakter jahat, jika jelas kenapa mereka menjadi jahat. Dan kenapa mereka berpikir bahwa itu adalah yang terbaik dari Point of View mereka.

Contohnya, seperti Madara. Aku kadang males ngeliat fic dimana Madara dideskripsikan sebagai orang gila yang mencoba untuk mengontrol dunia, dan mempunyai ego yang tinggi dan percaya bahwa ia adalah tuhan karena ia adalah Uchiha.

Kalau diliat dari perspektif Madara, itu semua masuk akal kenapa Madara menjadi begitu. Madara dibesarkan dalam kehidupan perang. Ia dibesarkan untuk membenci Senju. Karena perang dan Senju, saudara dan keluarganya terbunuh. Ia menerima proposal Hashirama untuk membentuk Konohagakure, karena disebutkan di canon bahwa ia mempunyai mimpi untuk membuat tempat dimana para anak-anak akan aman. Dari awal, idealnya adalah sebuah kedamaian. Tetapi, ide kedamaiannya itu lama-lama semakin realitsis, karena Madara merasakan bahwa dunia sangat tidak adil. Karena itu juga ideal perdamaiannya, daripada orang-orang saling memaafkan satu sama lain, menjadi sebuah dunia dimana orang-orang hidup di mimpi mereka. Itu cukup masuk akal kenapa Madara ingin mengontrol dunia. Ia Cuma pengen buat perdamaian. Sama seperti Naruto, sama seperti Jiraiya, Pain, dan lain-lainnya. Hanya caranya berbeda.

Kalau Aizen, Tite Kubo tidak mendeskripsikan banyak tentangnya. Alasan kenapa, intensinya, dan lain-lainnya. Menurutku kurang. Aku suka penjahat dimana intensinya jelas, dan alasan mengapa ia melakukan itu.

Cukup mengocehnya. Sampai jumpa!