Title : The White Satan

Rated : M

Pairing : Naruto x Rias x Akeno

Genre : Adventure, Fantasy, Friendship, Romance (Maybe), and Supernatural

Disclaimed : Naruto © Masashi Kishimoto and High School DxD © Ichiei Ishibumi

Summary : Naruto Uzumaki salah satu dari 72 Pillar pergi dari Dunia Bawah karena ingin mencari ketenangan, tapi apa jadinya kalau Naruto Uzumaki terlibat dengan yang namanya cinta dan pertempuran baru yang akan di hadapinya.

Warning : Abal, Gaje, OC, OOC, Typo (Maybe), Lemon, Lime, Rape, and Etc

A/N : Cerita ini murni Fiction, bila ada salah-salah mohon di maafkan, karena memang ini hasil imajinasi saya sendiri. Dan Maaf kalau ceritanya jelek, karena ini Fiction Crossover pertama saya.

.

.

Tanya Jawab :

Q: Siapa musuh terkuatnya?

A: Hehehe. Rahasia yang jelas musuhnya OC.

Q: Pairnya ganti harem aja?

A: Maaf ya gan mungkin yang harem hanya Issei, Naruto cukup Rias dan Akeno saja.

Q: Apa Naruto tidak memberi tahu bahwa dia teman lama Sirzechs?

A: Nanti mereka tahu kok. Santai saja.

Q: Ada Lemon nya gak?

A: Ada, tapi masih lama kyknya.

Q: Kapan fict lainnya update?

A: Santai saja, pasti saya update semua kok.

Q: Apa nanti Naruto lawan Ophis?

A: Hahaha, rahasia donk.

Segitu dulu tanya jawabnya. Untuk Pairnya tetap Naruto x Rias x Akeno dan untuk Issei pairnya Issei x Koneko x Asia x Ravel dan mungkin Issei bisa nambah, tapi Naruto tetap.

.

.

.

Chapter 2: Red Dragon Emperor's Gauntlet!

Sudah dua hari Naruto bergabung dengan 'Klub Penelitian Ilmu Gaib', sedangkan Issei sudah membagikan selebaran kontrak kepada semua orang apabila mereka membutuhkan kontrak dengan para Iblis.

Akhirnya Issei pun mendapatkan kontrak yang seharusnya di berikan kepada Koneko, tapi Koneko sedang sibuk dengan kontrak lain, akhirnya Issei yang di suruh mengambil alih kontrak tersebut. Tapi sayang saat memasuki lingkaran sihir Issei tidak bisa berpindah tempat langsung kepada orang yang melakukan kontrak.

Akhirnya Issei menuju tempat orang yang melakukan kontrak dengan menggunakan sepeda dan itu membuat Naruto tertawa terbahak-bahak, sedangkan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Sialan, Iblis macam apa aku ini, sihir berpindah tempat saja tidak bisa. Benar-benar penuh rintangan untuk menjadi Harem King." kata Issei dengan mengayuh sepedanya dengan cepat agar sampai.

Issei pun sampai di tempat yang di tuju, tapi sayang orang yang melakukan kontrak tidak percaya bahwa Issei Iblis karena biasanya Iblis akan datang dengan lingkaran sihir. Dengan sedikit memohon akhirnya sang pemanggil Iblis mengijinkan masuk, bukannya mendapatkan kontrak mereka berdua malah berdebat mengenai Dragon Ball, sungguh ironis memang tapi sebagai gantinya sang pemanggil akan melakukan kontrak pada kesempatan berikutnya.

Kini Issei berjalan dengan menuntun sepeda untuk kembali ke 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' tapi di tengah jalan Issei merasakan sesuatu yang berbahaya karena insting Iblisnya yang memperingatkan. Tiba-tiba dari kegelapan keluarlah laki-laki mengenakan kemeja berwarna hitam kemudian berkata.

"Wah tidak ku sangka ada Iblis yang tersesat." kata orang tersebut.

Issei yang mengetahui ada bahaya segera berlari menjauh dari orang tersebut, tapi sayang orang tersebut mengeluarkan sepasang sayap berbulu berwarna hitam dan mengejar Issei. Kini Malaikat Jatuh yang mengejar Issei sudah berada di depannya.

"Mau kemana kau Iblis yang tersesat." kata orang tersebut lalu membuat [Light Spear] dan meleparkannya ke arah Issei.

Issei yang kaget mencoba menghindari [Light Spear], akhirnya Issei bisa menghindari [Light Spear] tersebut.

"Sial kalau begini terus aku bisa mati." kata Issei terengah-engah karena Issei merupakan Iblis pemula, jadi wajar saja staminanya langsung terkuras habis. 'Sialan, aku butuh kekuatan saat ini.' batin Issei kemudian mengangkat tangan kirinya ke udara.

"Kau hebat juga Iblis yang tersesat bisa menghidari seranganku." kata sosok itu kemudian membuat kembali [Light Spear] dan bersiap menyerang kembali Issei.

"Aku butuh kekuatan!" teriak Issei kemudian tangan kirinya bersinar dan berubah menjadi sebuah sarung tangan berukiran naga berwarna merah dengan di sertai sayap berwarna hitam di punggungnya kemudian melompat ke arah Malaikat Jatuh tersebut dan menghantam wajahnya.

[Boost!]

Hantaman Issei mengenai tepat wajah sang Malaikat Jatuh tersebut hingga jatuh, [Light Spear] yang di buat pun hilang akibat serangan Issei.

"Kukuku ini menarik, ternyata kau punya Sacred Gear." kata sang Malaikat Jatuh terbang lagi dan kembali membuat [Light Spear] lalu bersiap meleparkannya ke arah Issei yang sudah berada di bawah karena Issei adalah Iblis pemula yang masih perlu banyak belajar. "Senang bisa melawanmu, namaku Dohnaseek, ingat itu baik-baik karena aku adalah orang yang akan membunuhmu." katanya kemudian lalu melempar [Light Spear] ke arah Issei.

'Aghh! Sial aku tidak bisa berdiri.' batin Issei yang pasrah menerima serangan [Light Spear] dari Dohnaseek.

Serangan [Light Spear] mengenai perut Issei dengan tepat, Issei pun memegang [Light Spear] tersebut dan mencabutnya, 'Sial apakah ini akhir hidupku, bahkan aku belum pernah meremas Oppai secara langsung dan juga impian ku menjadi Harem King pupus sudah.' batin Issei yang kini sudah hampir kehilangan kesadarannya.

"Hohoho menarik, kamu benar-benar menarik, biasanya para Iblis lain langsung tewas ketika terkena serangan ku. Tapi kali ini ku pastikan bahwa kau akan mati." kata Dohnaseek kemudian membuat kembali [Light Spear] dan melemparnya ke arah Issei.

Issei yang kehabisan tenaga dan mengalami luka pun pasrah menerima ajalnya, tapi sebelum [Light Spear] mengenai Issei, sebuah seberkas cahaya putih muncul di hadapan Issei dan memperlihatkan sosok pemuda berambut kuning jabrik dengan poni memutupi mata kanannya, pemuda tersebut adalah Naruto, Naruto pun menangkap [Light Spear] yang di lempar oleh Dohnaseek dan meremasnya hingga hancur berkeping-keping.

Naruto mengalihkan pandangannya ke arah Issei, "Kerja bagus Issei, dari sini biar aku yang menghabisinya." kata Naruto yang melihat sarung tangan berukiran naga berwarna merah di tangan kiri Issei yang sedikit kemudian menghilang bersama Issei yang akan hilang kesadarannya.

"Naruto-senpai." kata Issei melihat siapa yang menolongnya dan detik kemudian Issei ambruk di tanah karena hilang kesadarannya.

"Hohoho muncul sang pengganggu." kata Dohnaseek yang melihat Naruto berada di bawahnya.

"Bersiaplah aku berbeda dari Issei." kata Naruto yang menjulurkan tangan kirinya ke depan dan keluarlah [Holy Bow] di tangan kiri Naruto, detik kemudian Naruto menghilang dari hadapan sang Malaikat Jatuh dan berada di atasnya lalu menembakan [Holy Arrow] dari [Holy Bow] miliknya.

Serangan Naruto tepat mengenai kepala sang Malaikat Jatuh tersebut. Malaikat Jatuh tersebut hanya bisa berteriak kemudian hancur meninggalkan bulu-bulu hitam akibat serangan dari Naruto. Naruto pun kini sudah berpindah kembali di depan Issei dan mengobatinya kemudian membawanya ke ruangan 'Klub Penelitian Ilmu Gaib'.

Kini Naruto berada di ruangan 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' dengan membawa Issei di pundaknya kemudian menaruhnya di kursi, Rias yang melihat budaknya pingsan sedikit cemas, begitu juga dengan yang lain terutama Koneko yang merasa bersalah pada Issei karena memberikan kontrak tersebut. Koneko pun membawa Issei masuk ke dalam lingkaran sihir untuk membawa Issei pulang kerumah dan akan menyalurkan energi Iblisnya kepada Issei, karena Rias sang Buchou tampaknya telah berjanji bahwa yang boleh melihat tubuhnya hanya Naruto seorang.

Naruto pun menceritakan semua detail kejadiannya dari Issei yang sudah bisa mengeluarkan 'Sacred Gear' miliknya, dan itu membuat Rias bangga bahwa budaknya mengalami kemajuan yang cukup pesat. Naruto pun pamit untuk pulang ke apartemen miliknya.

- The White Satan -

Pagi hari yang cerah Naruto membuka matanya dari tidur lelapnya, tapi nampaknya ada yang berbeda pagi ini, dilihatnya sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya dan juga ada sesuatu yang kenyal menempel di belakang punggungnya, Naruto sekarang dalam keadaan telanjang tanpa mengenakan busana sama sekali.

Naruto tahu siapa yang memeluknya dan dengan lembut menggeser kedua tangan tersebut dan bangun dari tidurnya kemudian duduk di pinggir kasur dan memandang orang yang memeluknya, dan ternyata orang yang memeluknya adalah Rias Gremory salah satu wanita yang buat Naruto jatuh hati padanya sedang tertidur dalam keadaan tanpa busana, dan memperlihatkan lekuk tubuh yang indah.

Di belainya rambut indah Rias yang mengingatkan akan ibunya dan tersenyum kecil saat Rias menggeliat, Naruto pun menarik tangannya kembali karena Rias tampaknya sudah ingin bangun dari tidurnya.

"Eghh." desah Rias yang bangun dari tidurnya kemudian melihat sepasang mata yang indah milik Naruto karena rambut yang menutupi poni Naruto tidak menutupinya lagi. Naruto pun tersenyum melihat Rias sudah bangun dari tidurnya.

"Ohayou Rias-chan." sapa Naruto dengan tersenyum lembut ke arah Rias.

Rias yang melihat Naruto tersenyum pun bersemu merah di kedua pipinya. "Ohayou Naruto-kun." sapa balik Rias yang kini duduk di atas kasur milik Naruto.

"Kenapa kau ada disini Rias-chan?" tanya Naruto berdiri kemudian memakai celana boxernya yang tergeletak di lantai.

"Tadi malam aku tidak bisa tidur Naruto-kun, jadinya aku kesini tadi malam." jawab Rias yang bangun dari kasur dan memperlihatkan semua bentuk tubuhnya yang indah. Beruntung Naruto bisa menahan gejolak birahinya kalau tidak? Rias sudah Naruto serang saat ini juga. Rias pun memakai celana dalamnya yang berwarna hitam yang sudah tersusun rapih di atas meja milik Naruto.

"Dengan memeluk tubuh ku tanpa busana?" tanya Naruto yang kini sudah bersiap-siap menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

"Ya, tubuhmu hangat Naruto-kun dan membuat aku ingin memeluknya." kata Rias yang kini sedang memakai bra hitam miliknya, "Bisa kau tolong kaitkan Naruto-kun." katanya kemudian meminta tolong Naruto untuk mengaitkan bra hitamnya. Naruto pun berjalan mendekati Rias dan mengaitkan bra hitam miliknya.

"Kau tahu Rias, rambut dan tubuhmu begitu indah di mataku." kata Naruto yang sudah mengaitkan bra milik Rias dan memeluk Rias dari belakang dan menyesapi setiap aroma tubuh Rias yang bagai candu bagi Naruto. Naruto pun melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, "Kurasa aku jatuh cinta padamu Rias, dan jangan lupa kita harus ke rumah Issei agar tidak terjadi keributan setelah aku selesai mandi." katanya kemudian menutup pintu kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya.

Rias yang mendengar ucapan Naruto pun mengeluarkan semburat merah dan segera memakai semua pakaian sekolah miliknya, "Aku pun demikian Naruto-kun, aku juga jatuh cinta padamu." gumam Rias pelan.

Di dalam kamar mandi Naruto pun mengutuk kebodohan dirinya yang tidak bisa menahan untuk memuji maha karya indah semua yang ada dalam diri Rias Gremory, 'Demi para leluhur Iblis, jika Azazel tahu ini, dia pasti akan tertawa terbahak-bahak.' batinnya sambil membersihkan badan.

Naruto dan Rias pun sudah bersiap-siap dan menuju rumah Issei yang terletak di sebelah apartemen yang lumayan besar milik Naruto, Rias sudah memanipulasi otak kedua orang tua Issei yang melihat anaknya berduaan dengan seorang gadis dalam kondisi tanpa busana.

Naruto, Rias, Koneko, dan Issei melangkahkan kakinya menuju sekolah dalam benak Issei masih terpatri kejadian yang baru saja terjadi.

Flashback ON

Di kediaman Hyoudou terlihat di sebuah kamar, jam otaku berbunyi di dalam kamar tersebut 'Bangun atau aku akan membunuhmu! Bangun jika kamu tidak ingin di bunuh! Bangun-'. Sebuah tangan pun mematikan suara dari jam otaku tersebut.

"Huah, mimpi yang sangat buruk tadi malam." kata sosok tersebut atau kita sebut saja Issei Hyoudou.

Issei pun bangun dari tidurnya dan terkejut ketika dia tidak mengenakan busana sama sekali. "Huaa kenapa aku telanjang, dimana celana ku." kata Issei terkejut kemudian mencari celana miliknya dengan membuka selimut di sebelahnya dan detik kemudian Issei terkejut hingga dirinya jatuh dari kasur.

Issei pun terkejut siapa yang berada di sebelahnya, yang lebih terkejut lagi dia tidak mengenakan pakaian sama sekali. "Koneko, Koneko-chan!" kata Issei yang melihat Koneko dalam kondisi tanpa busana.

Issei memandangi tubuh Koneko yang tanpa busana, bisa di bilang tubuh Koneko mungil dan indah di mata Issei, dan juga merupakan tipe idaman Issei. Issei menggelengkan kepalanya berusaha mengingat kejadian yang menurutnya bersejarah itu, di lihat Koneko menggeliat dan membuka matanya.

"Sudah pagi ya?" kata Koneko kemudian duduk dan merentangkan kedua tangannya ke atas untuk merenggangkan tubuhnya.

"Huaa, Oppai!" kata Issei kaget melihat Oppai Koneko yang menurut Issei indah, sedangkan Koneko kini menatap Issei dengan senyuman terbaiknya.

"Ohayou Issei-senpai." sapa Koneko dengan senyuman yang menurut Issei menambah daya tarik Koneko yang biasanya judes kepada dirinya.

"U-um, kenapa Koneko-chan bisa ada disini?" tanya Issei yang kini melihat Koneko tersenyum manis ke arah Issei.

Detik kemudian Issei langsung menutup kejantanannya yang sudah sedikit bangun dengan selimut yang berada di dekatnya. Tiba-tiba sebuah suara datang dan mengarah ke arah kamar Issei.

"Issei bangun! Nanti kamu terlambat ke sekolah! Issei!" kata suara tersebut atau lebih tepatnya Ibu dari Issei Hyoudou yang melangkahkan kakinya menuju kamar anaknya.

Issei yang mendengar suara Ibunya panik dan segera berkata, "Aku sudah bangun! Aku akan segera turun! Jadi tunggu!" kata Issei yang mulai panik, sementara Koneko hanya tersenyum kecil ke arah Issei yang panik.

"Cepat! Jangan lakukan ini setiap pagi!" kata sang Ibu yang semakin mendekat ke arah kamar anaknya.

"Sudah ku bilang ibu tidak usah naik!" kata Issei yang kini berputar-putar dengan selimut menutupi kejantanannya. Sedangkan Koneko masih tersenyum lembut ke arah Issei yang menurut Koneko lucu.

"Issei cepat bangun sekarang!" kata sang Ibu yang kini sudah berada di depan kamar Issei.

"Koneko-chan, untuk sekarang begini!" kata Issei yang menerjang Koneko dan mencoba menutupi tubuh Koneko dengan selimut, tapi sayang hanya bagian bawahnya saja yang tertutup selimut, sedangkan bagian atasnya masih memperlihatkan Oppai yang sangat indah.

Pintu pun di buka oleh Ibu Issei, "Issei cepat bangun sekarang!" kata Ibu Issei yang sudah membuka pintunya.

Sementara Issei dan Koneko, atau lebih tepatnya Issei mematung melihat Ibunya, sedangkan Koneko tersenyum kepada Ibu Issei.

"Ohayou." sapa Koneko dengan senyuman kepada Ibu Issei.

"Ohayou. B-Bersiap-siaplah dan cepat turun." kata Ibu Issei yang terkejut kemudian menutup pintunya, detik kemudian sang Ibu berteriak. "Otou-san!"

Sang ayah yang mendengar teriakan istrinya segara menyahut. "Okaa-san! A-Apa yang terjadi?! Apa dia bermanstrubasi dengan majalah porno lagi?!" tanya sang ayah karena kebiasaan buruk Issei yang suka bermanstrubasi.

Issei yang mendengar ucapan ayahnya hanya menghela nafas dan bangkit dari atas tubuh Koneko.

"Seorang perempuan cantik di kamar Issei!" kata Ibu Issei menjerit histeris.

"Tenang Okaa-san! Apa?! Apa mereka melakukan hubungan seksual!" kata sang ayah.

"Apa! Hubungan seksual?! Tidak!" kata sang Ibu semakin histeris.

Begitulah kira-kira yang yang terjadi di kediaman Hyuodou, Koneko pun meminta maaf pada Issei, karena dirinya Issei jadi terluka akibat serangan Malaikat Jatuh, Koneko juga menjelaskan bahwa yang menolong Issei adalah Naruto-senpai, dan untuk Koneko berada di kamar Issei karena menyalurkan energi Iblisnya untuk membuat Issei lebih baik walaupun sudah di obati oleh Naruto. Dan Koneko juga bilang kalau dirinya masih perawan dan hanya memeluk Issei saja, Issei pun bersyukur bahwa tidak terjadi apa-apa.

Issei juga bilang bahwa ini bukan salah Koneko, jadi Koneko tidak perlu merasa bersalah, Issei pun tersenyum lembut kepada Koneko, dan membuat Koneko mengeluarkan semburat merah karena senyuman dari Issei.

Flashback OFF

Keadaan Issei di sekolah pun semakin buruk, dengan datang bersama Naruto Uzumaki, Rias Gremory, Koneko Toujou. Banyak yang menyoraki 'Kyaa Naruto-oniisama cocok sekali dengan Rias-Oneesama' dan juga 'Kyaaa Koneko-chan jangan dekat-dekat si mesum Issei'. Naruto pun berpamitan dan menuju kelas, sedangkan Rias menuju ke ruang 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' untuk membersihkan badan karena tidak sempat. Begitu juga Koneko yang berpamitan untuk menuju ruang kelasnya.

"Bangsat kau Issei!" kata seseorang yang di ketahui bernama Matsuda memukul kepala Issei sehingga Issei menabrak salah satu tiang beton di sekolah. "Kau mengkhianati teman-temanmu di dalam aliansi pecundang." katanya kemudian.

"Tenanglah Matsuda." kata salah satu temannya yang di ketahui bernama Motohama.

"Motohama!" kata Matsuda sedikit sedih karena karena Issei datang ke sekolah bersama Naruto, Rias, dan juga Koneko.

"Pertama, kami mau dengar apa yang terjadi Issei?" tanya Matohama yang membetulkan letak kacamatanya. "Apa yang terjadi kemarin setelah kami meninggalkanmu?" tanyanya lagi sambil menunjuk Issei yang masih setia di tiang beton sekolah.

"Matsuda, Motohama." kata Issei sedikit mendramatisir keadaan.

"Apa Issei?!" kata Matsuda sedikit berteriak.

"Apa kalian pernah melihat Oppai sungguhan." kata Issei yang melirik Matsuda dan Motohama dengan tatapan mengejek. Karena Issei benar-benar melihat Oppai milik Koneko yang menurut Issei benar-benar indah.

"NANI?!" kata Matsuda dan Motohama syok atas ucapan dari Issei.

Issei pun bangun dari tempatnya dan memandang Matsuda dan Motohama kemudian berkata, "Kalian tahu Oppai sungguhan benar-benar indah." kata Issei yang sedikit mendramatisir keadaan.

"Bangsat kau Issei!" teriak Matsuda dan Motohama bersamaan.

Sementara Issei hanya tersenyum mesum mengingat kejadian yang bersejarah itu dan akan menyimpannya selalu untuk di jadikan kenangan dalam hidupnya kemudian mengepalkan tangan kanannya, 'Cita-cita ku menjadi Harem King mempunyai kemajuan yang cukup pesat.' batin Issei dengan air mata bahagia di dalam pikirannya.

- The White Satan -

Rias kini berada di dalam ruangan 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' bersama Akeno sang 'Queen' milik Rias. Rias pun melepas semua pakaiannya dan berjalan menuju shower yang biasa dia pakai untuk mandi, sementara Akeno menunggu Rias dan menyerahkan pakaian milik Rias setelah Rias selesai mandi.

"Ara, ara Buchou mencuri start tadi malam." kata Akeno tersenyum kepada Rias yang kini sedang memakai pakaiannya.

"Maaf ya Akeno, aku mencuri start terlebih dahulu." kata Rias tersenyum kepada Akeno, karena Rias tahu Akeno juga sama menyukai Naruto atau lebih tepatnya mencintai Naruto. Walaupun baru bertemu beberapa hari cinta Akeno kepada Naruto terus bertambah. Begitu juga cintanya Rias kepada Naruto yang semakin bertumbuh setiap harinya.

"Tidak apa-apa, tapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Naruto-kun, walau akhirnya aku hanya akan jadi yang kedua dalam hati Naruto." kata Akeno dengan percaya diri bahwa Naruto juga mencintai dirinya, karena Naruto sering kali memuji dirinya dan Rias.

Rias tersenyum mendengar ucapan Akeno kemudian berkata, "Kalau harus berbagi denganmu aku rela Akeno. Karena aku yakin Naruto mencintai kita berdua dengan hati yang sama." kata Rias yang sudah mengenakan pakaian lengkap sekolahnya.

"Terima kasih Buchou." kata Akeno tersenyum manis.

"Sama-sama Akeno." kata Rias dengan senyuman manis yang hampir sama dengan Akeno.

Waktu menunjukan pelajaran sudah berakhir, kini Naruto, Rias, Akeno, Kiba, Issei dan juga Koneko berada di dalam ruangan 'Klub Penelitian Ilmu Gaib'.

"Ano, Naruto-senpai terima kasih atas pertolongannya kemarin." kata Issei mulai membuka suaranya dan berterima kasih karena Naruto menolongnya.

"Tidak masalah Issei, bukan kah sesama teman kita harus saling tolong menolong." kata Naruto menyesap teh yang di sediakan Akeno. "Akeno-chan teh buatan mu benar-benar enak." katanya kemudian sambil memuji teh buatan Akeno yang benar-benar enak.

"Terima kasih atas pujiannya Naruto-kun." kata Akeno tersenyum manis kepada Naruto.

Begitu pula dengan Naruto, Naruto pun membalas senyuman Akeno tidak kalah menawan dan membuat semburat merah di kedua pipi Akeno dan Rias yang melihatnya.

"Issei, bisa kau tunjukan Sacred Gear milikmu seperti kemarin yang kau lakukan." kata Naruto yang penasaran dengan 'Sacred Gear' milik Issei.

"Baik Naruto-senpai." kata Issei kemudian mengepalkan tangan kirinya, "Aktifkan Sacred Gear." Tangan kiri Issei pun kini bercahaya dan di selimuti cahaya kemudian muncul sarung tangan berukiran naga di tangan kiri Issei.

Rias yang melihat Issei bisa mengaktifkan 'Sacred Gear' miliknya tersenyum bangga karena budaknya selangkah lebih maju dari hari sebelumnya, sementara Koneko yang melihat Issei mengaktifkan 'Sacred Gear' miliknya hanya mengeluarkan semburat merah di kedua pipinya karena menurut Koneko, Issei terlihat gagah dan tampan dengan 'Sacred Gear' miliknya.

Sedangkan Kiba dan Akeno hanya tersenyum melihat temannya bisa mengeluarkan 'Sacred Gear'. Untuk Naruto sendiri tampaknya mengetahui fungsi dari 'Sacred Gear' milik Issei.

"Menarik Issei, Sacred Gear milik mu adalah Twice Critical." kata Naruto yang sudah mengobservasi 'Sacred Gear' milik Issei.

"Twice Critical?" tanya Issei bingung dari perkataan Naruto dan menontaktifkan 'Sacred Gear' miliknya.

"Ya, Sacred Gear yang sering di sebut juga Boosted Gear. Sacred Gear dimana pemiliknya bisa menggandakan kekuatan untuk sementara." kata Naruto menjawab pertanyaan dari Issei.

"Jadi Sacred Gear milik ku hanya bisa menggandakan kekuatan saja." kata Issei lemas karena 'Sacred Gear' miliknya tidak ada kegunaan lainnya.

Naruto yang mendengar ucapan Issei hanya tertawa kecil dan membuat Issei mendeath glare Naruto karena menertawakan 'Sacred Gear' miliknya.

"Apa yang kau tertawakan Naruto-senpai?" tanya Issei kesal karena Naruto menertawakan dirinya.

"Tidak ada, hanya saja perlu kau tahu Issei, Sacred Gear milikmu sekarang masih tertidur, dan yang aku katakan tadi hanyalah permulaannya saja, kau belum melihat bentuk akhir dari Sacred Gear milikmu." kata Naruto yang sudah berhenti tertawa dan melanjutkan perkataannya, "Dan perlu kau tahu Sacred Gear milikmu adalah satu dari tiga belas Longinus, atau bisa di sebut juga satu dari tiga belas senjata yang bisa membunuh Tuhan, itu yang aku tahu."

Issei yang mendengar itu syok karena 'Sacred Gear' yang di miliknya bisa membunuh Tuhan sekali pun kemudian pandangannya beralih ke arah sang Buchou untuk membenarkan perkataan Naruto. Rias hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti bahwa Issei meminta membenarkan perkataan Naruto.

"Dan untuk itu, aku yang akan melatihmu agar bisa mencapai bentuk akhir dari Sacred Gear milikmu." kata Naruto tersenyum kepada Issei layaknya kakak yang tersenyum kepada adiknya.

Rias dan semua budaknya termasuk Issei tersenyum senang karena Naruto mau melatih Issei menggunakan 'Sacred Gear' miliknya.

"Tapi tidak dalam waktu dekat ini, karena aku masih ada urusan penting yang harus aku selesaikan terlebih dahulu." kata Naruto menyesap kembali teh yang di buat Akeno.

Issei pun hanya mendesah, karena mengira Naruto akan segera melatihnya, tapi sebuah tepukan di pundak Issei membuat Issei menoleh pada Kiba yang menepuk pundaknya.

"Tenang saja Issei, Naruto-senpai akan melatihmu jika waktunya telah datang, dan sebelum waktu itu datang kamu harus mempelajari lebih dalam cara hidup sebagai Iblis." kata Kiba memberikan semangat pada Issei karena Issei yang tiba-tiba langsung mentalnya langsung menurun.

"Terima kasih Kiba, aku pastikan jika waktunya telah datang aku telah siap dengan latihan yang di berikan Naruto-senpai." kata Issei yang mentalnya naik kembali sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas dan berkata kembali. "Dan mimpiku menjadi 'Harem King' selangkah lebih maju."

Semua yang ada di ruang 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' hanya tersenyum melihat mimpi nista dari temannya yang bernama Issei Hyoudou.

"Terima kasih Naruto-kun, jika waktunya tiba aku serahkan Issei berlatih di bawah bimbinganmu." kata Rias tersenyum karena Naruto mau membantu salah satu budaknya yang berharga.

"Tentu saja Rias-chan, karena kalian adalah teman-temanku, terutama Rias-chan dan Akeno-chan, kalian berdua adalah orang yang berharga bagiku saat ini." kata Naruto tersenyum kepada Rias dan Akeno.

Rias dan Akeno yang mendengar ucapan Naruto mengeluarkan semburat merah di kedua pipi mereka masing-masing.

'Fufufu, ternyata aku berharga bagi hidup Naruto-kun.' batin Akeno yang kini tersenyum ke arah Naruto.

'Tentu Naruto-kun, kamu juga adalah orang yang berharga bagiku juga, terlebih lagi aku mencintaimu.' batin Rias yang kini tersenyum lembut ke arah Naruto.

Kini Issei mendapat pekerjaan lagi membagikan selebaran kontrak, sementara Naruto berpamitan kepada seluruh penghuni 'Klub Penelitian Ilmu Gaib' dan tidak lupa memuji rambut Rias dan Akeno yang menyebabkan mereka berdua mengeluarkan semburat merah di kedua pipinya. Dan seperti biasa Naruto akan ke tempat dimana sahabatnya yang dari fraksi Malaikat Jatuh yang sedang memancing, siapa lagi kalau bukan Azazel.

.

.

.

To Be Continued

.

.

Terima kasih bagi yang sudah review, follow, dan favorite fiction saya ini, dan bagi silent reader saya juga mengucapkan banyak terima kasih, tapi alangkah baiknya meninggalkan jejak di kolom review yang bisa membangun saya dalam membuat fiction ini lebih baik lagi. Dan satu lagi saya adalah laki-laki bukan perempuan. Hehehe sering di sangka perempuan karena nama Pen namenya. Untuk lupa password coba ke lost password dan masukan email yang di pakai buat ID fanfictionnya lalu ke e-mailnya untuk melakukan reset password. Nanti ada petunjuk-petunjuknya fi e-mail tersebut. Selamat mencoba.

.

.

Keterangan :

- Holy Bow : Sebuah senjata yang tercipta dari cahaya yang di buat oleh Naruto untuk melepaskan Holy Arrow kepada targetnya.