Summary : Apa yang akan kalian lakukan jika kalian terlahir kembali menjadi salah satu chara favorite kalian? Pastinya adalah keajaiban besar bukan? Tapi tetap saja, itu juga adalah sebuah malapetaka karena itu artinya semua beban berada dipundakmu.
Warning : Typo, OOC maybe, Abal dan Gaje.
Disclaimer : Kurobas bukan punya saya *cry*.
Don't Like...well thou can press the back bottom
For the one who read~ I hope you guys enjoy this!
.
.
The Phantom Player
Chapter 1
I am Kuroko?!
.
.
.
.
Sakit. Semuanya sakit.
Rasanya seperti sesuatu yang besar duduk diatas tubuhku dan meremukkan tulangku.
Walaupun samar, aku dapat mendengar suara orang-orang berteriak.
Aku dapat melihat dengan samar beberapa orang mendekat kearahku.
Temanku, sahabatku, nampak mengatakan sesuatu padaku, tapi aku tidak bisa mendengarnya.
Aku benar-benar, tidak mengerti..
Aku melihat sebuah mobil yang berhenti.
Jadi begitu ya, aku ditabrak oleh mobil.
Sakit.
Hentikan.
Setiap kali temanku dan orang-orang menyentuh tubuhku rasanya sakit.
Hentikan, rasanya sakit sekali.
Perlahan namun pasti, kurasakan kegelapan melahapku.
Apakah ini akhirnya?
Apakah aku harus mati sekarang?
Sungguh ironis.
Aku hanya hidup selama 14 tahun didunia ini.
Padahal..aku belum menyelesaikannya.
Dan saat itulah kegelapan benar-benar melahapku.
########
Aku membuka mataku hanya untuk menemukan kegelapan dimana-pun. Apakah aku sudah sampai ditempat yang namanya kehidupan setelah kematian?
Ini aneh, yang ada dibayanganku pertama kali saat memikirkan tentang dunia itu bahwa tempat itu sangat cerah dan juga-.
Aku membalikkan kepalaku saat menatap kearah belakang dan melihat.
Aku melihat..
Aku melihat...
Aku melihat...
Tidak ada siapapun.
Serius? Perasaan tadi aku mendengarkan langkah kaki dibelakang.
Aku kembali mendengarkan langkah kaki dan makin lama terlihat sosok samar seseorang yang nampak berjalan. Didalam keadaan seperti ini, tentu saja tujuan utamaku disaat begini adalah lari. Tapi apa daya. Kakikku tidak bisa digerakkan, seolah menyuruhku untuk berdirim diam dan tenang.
"Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu."
Aku tidak dapat melihat wajahnya. Tidak sama sekali. Yang terlihat hanyalah wajahnya yang nampak tertutupi oleh bayangan, dia membuatku takut dengan tingkah itu tentu saja.
"Si-siapa kau...dimana aku?"
"Hmm, kau tidak perlu tau siapa aku. Dan tentu saja kau berada didalam memori-mu."
Memori..ku.
Apa yang dimaksud dengannya?
"Apa maksudmu berada didalam memori-ku? Kalau tidak salah orang yang mati pasti akan pergi ke-kehidupan setelah kematian..mengapa aku berada disini?"
"Awalnya, orang yang mati akan pergi ke-kehidupan setelah kematian. Dan disitu kau akan menerima balasan atas semua perbuatanmu selama berada didunia. Tapi kau belum seharusnya masuk kedalam sana karena kau masih mempunyai urusan yang belum selesai."
Apa lagi...yang dimaksud dengannya?
"Disaat manusia dilahirkan, mereka diberikan 3 permintaan. Dan jika semua permintaan itu terkabulkan maka jiwamu akan lepas dari tubuhmu, kau akan terkirim kedunia yang disebut dengan kehidupan setelah kematian. Biasanya sehabis disitu kau akan langsung dikirimkan ke Neraka atau Surga. Jiwamu belum sepenuhnya memenuhi ketiga permintaanmu. Dan kau terperangkap didalam Memori-mu."
"Lalu?"
"Didalam Memori-mu kau tidak akan bisa pergi kemana-mana kecuali pergi kembali kebumi dan menjadi arwah. Kau tidak akan pernah bisa menuju ke-kehidupan setelah kematian. Itu artinya, kau terjebak diantara dunia manusia dan dunia kematian."
Itu artinya...aku, jiwaku tidak tenang.
"Kedatanganku kesini adalah memberikanmu kesempatan baru. Kesempatan kedua. Untuk menyelesaikan sebuah peran penting."
"Peran...penting?"
"Ya, kau akan hidup kembali kedunia yang berbeda dari duniamu. Didunia itu kau akan mengambil ahli kehidupan seseorang yang jiwanya telah pergi sebelum dia sempat melihat dunia. Didunia itu, kau akan melaksanakan tugasnya."
Untuk hidup kembali...
Untuk merasakan kehidupan kembali.
Agar aku tidak terjebak selamanya disini.
Agar aku bisa bebas dari tempat yang akan menjeratku ini dalam kesendirian.
"Jadi apa keputusanmu?"
Keputusanku...
Aku tau ini sangat egois...
Tapi,
Demi kebebasan dan kesempatan kedua,
Keputusanku adalah...
"Aku..akan melakukan segala yang kubisa." Gumanku menundukkan kepalaku, tidak menyadari bahwa sosok itu menyerigai dibalik bayangan kegelapan.
"Baiklah. Semoga kau berhasil disana."
Pandangan putih nampak bersinar terang didalam kegelapan. Karena mataku sensitif setelah melihat kegelapan, sontak membuatku menutup mata. Tidak beberapa lama aku kembali membuka mataku dan melihat.
...
..
.
Aku melihat seorang wanita cantik berambut biru muda dengan mata yang sewarna dengan rambutnya. Wajahnya nampak sedikit pucat dan nafasnya nampak sedikit memburu.
"Mou, dia sangat lucu sekali Teruya." Aku dapat melihat wanita berambut biru itu tersenyum kearahku sebelum menatap kearah sampingnya. Perlahan aku mengikuti arah pandangannya, dan bertubuh dengan seseorang laki-laki berambut hitam dengan mata sewarna.
"Tentu saja. Dia mempunyai penampilanmu Retsu." Teruya-seperti yang kudengar tadi- nampak tersenyum kearah Retsu.
"Aku sudah menduganya sejak awal. Tapi apa kira-kira dia akan memiliki sifatmu, Teruya?" Tanya Retsu dan Teruya nampak tersenyum.
"Semoga. Aku juga berharap seperti itu." Ucap Teruya dan nampak membelai kepalaku.
"Selamat datang kekeluarga kami Te-kun." Ucap Retsu tersenyum lebar.
Oke aku mengerti semua ini, sekarang mereka adalah orang tuaku yang baru. Bukan masalah besar, tapi tetap saja, Te-kun, instingku mengatakan bahwa itu adalah nama laki-laki. Apakah itu artinya aku berubah gender?
Aku tidak tau harus merasakan apa, disisi lain aku sangat senang karena bisa menjadi laki-laki, untuk merasakan yang belum pernah kucoba sebelumnya selama menjadi perempuan. Tapi disisi lain aku merasakan sedih, karena aku tidak akan bisa melakukan kebiasaanku seperti wanita pada umumnya.
Tapi yang paling membuatku penasaran adalah namaku. Jadi siapa namaku didunia ini?
"Te-kun? Kau sudah menamakannya, Retsu?" Pertanyaan dari Teruya sontak membuatku sweetdrop dalam hati, ditambah juga dengan tingkah Retsu yang saat ini hanya menggaruk kepalanya.
"Aku belum..tapi aku ingin sesuatu yang berawalan dengan Te, karena panggilan Te-kun sangat imut." Ucap Retsu dan Teruya namapk menatap kearahku sebelum kearah Retsu dan tersenyum.
"Kalau begitu kita gunakan tiga huruf belakang namamu, dan dua huruf belakang namaku. Tsu dan Ya. Dengan begitu kita akan mendapatkan Tetsuya."
"Ah! Ide yang bagus Teruya!" Ucap Retsu kemudian mencium pipiku pelan sebelum tersenyum cerah "Kuroko Tetsuya, nama yang sangat cocok." Aku hanya tersenyum melihat kedua sejolin itu.
..
..
..
Tunggu..apakah dia baru bilang Kuroko Tetsuya?
Mungkinkah?
Mungkinkah?!
MUNGKINKAH AKU ADALAH KUROKO TETSUYA?!
.
.
.
.
.
.
Oh shot, Mean that : This is just the new days for me. Ahh! For real!? MY ADVENTURE LIFE TO BECAME A TRUE KUROKO TETSUYA JUST BEGIN!
X-x-x-x==x-x-x-X
To Be Continued
X-x-x-x==x-x-x-X
Silver : Yey! Akhirnya kesempatan juga buat publish ini! Bagaimana menurut readers tentang prolougnya? Iye Silver tau pasti akan ada typo bertebaran diatas..maklum Silver orangnya sering ketiduran saat mengetik. Ya kalau begitu segini dulu yang bisa Silver bilang, Chapter kedua tidak akan butuh waktu lama karena hanya butuh beberapa perbaikan saja!
Jadi...See you in next Chapter! Dan jangan lupa me-review!