Chapter 1

Pairing: Aomine x Kagami (canon)

Fandom: Kuroko No Basuke

Genre: Romance, drama, comedy

I hope you enjoyed it!


"Ah..." Desah Kagami sejenak. Hari ini ia sangat capek habis latihan dan semacamnya, perut keroncongan, tak ada yang menemani.

Sepi.

Ia bagaikan seorang jomblo yang kesasar di kala sore hari.

Saat berjalan menuju maji burger, Kagami melewati lapangan basket yang biasanya ia lewati itu. Dilihatnya Aomine bermain basket disana.

Setiap hari.

Ya, setiap hari.

Secara tak sadar, senyuman Kagami tertera di wajahnya. Ia bermaksud melewati Aomine tanpa memberitahunya.

Tapi.

"Oi, Bakagami!" Panggil Aomine dari lapangan, berhenti sejenak.

Tapi, Aomine selalu melihat Kagami dan selalu memanggilnya disaat ia melewati jalan itu. Kagami merasa ini adalah saat-saat dimana ia bisa rileks sebentar. Merasa Aomine selalu menunggunya tiap sore dan memanggilnya. Itu merupakan kebahagiaan tersendiri baginya.

"Jangan panggil aku seperti itu, bodoh!" Balas Kagami sambil melemparkan sekotak susu pas ke arah wajah Aomine.

"Huf, kau tetap tak bisa diajak bercanda" Gerutu Aomine sambil alisnya mengkerut dengan wajah malas yang seperti ia biasa lakukan.

"Ahomine"

"Errrn~? Kau memanggilku sesuatu BAKAgami?" Goda Aomine sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kagami sendiri.

"Geees, stop it!" Kagami menahan wajah Aomine yang dekat itu.

"Jangan bicara pakai inggris, aku gak ngerti"

"Buat apa kau kesini?"

"Tentu saja untuk menunggumu, kan?" Kata Aomine menyeringai. Wajah Kagami sekilas menjadi merah dan tak bisa membalas apa-apa yang dikatakan Aomine. "Ayo, kau mau makan, kan? Kutemani"

Entah kenapa, Aomine akhir-akhir ini selalu menjadi agresif terhadap Kagami. Kagami sendiri tak tahu, apa yang harus ia lakukan. Ia merasa malu sendiri ketika Aomine bertingkah seperti itu.

Tapi, kata kata Aomine "Tentu saja untuk menunggumu bukan?" Membuatnya malu sekaligus senang. Ia tak mengerti kenapa musuh bebuyutannya ini bisa membuatnya merasa seperti ini.

"Apa aku sakit ya?" Tanya hati kecil Kagami pada dirinya sendiri.

"Seperti biasa, makanmu banyak sekali"

"Kau mau? Ini kuberi satu" Kata Kagami sewaktu 'lagi-lagi' Aomine berkata seperti itu. Ia menyodorkan dua burgernya walaupun ia berkata hanya satu.

"..." Aomine tak berkata apa-apa ia hanya tak tahu berkata apa. Langsung dilahapnya dua burger itu sampai habis.

Lalu.

"Aomine-kun, Kagami-kun"

BRAK!

"KU-KUROKOO?!" Teriak Aomine dan Kagami serempak, kaget melihat Kuroko yang tiba-tiba ada disitu.

"Tetsu? Sejak kapan kau disitu?" Tanya Aomine sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Daritadi, kalian saja yang terlalu bodoh. Ahomine dan Bakagami"

"Kau- Membuatku jantungan sejenak" Kata Kagami sambil mengelus kepala Kuroko yang ada disitu.

Entah kenapa, raut wajah Aomine langsung menjadi tidak enak. Ia refleks memegang tangan Kagami dan berkata "Kenapa kau memegang kepala Tetsu seenaknya?!" Bentak Aomine kepada Kagami.

"Ao-mine?" Raut wajah Kagami langsung berubah kaget sekaligus kecewa.

"Ah.. bukan aku tidak bermaksud.." Aomine langsung mencoba meraih Kagami tapi sayangnya Kagami langsung beranjak dari tempat duduknya lalu pergi keluar.

"Aomine... Apakah ia terlalu peduli dengan Kuroko sampai ia tidak mengijinkan aku menyentuhnya?" Kata hati kecil Kagami dengan memasang raut wajah yang 'hampir' menangis.

Entah kenapa ia merasa sangat tersakiti denga kata-kata dan kelakuan Aomine itu. Sekali lagi ia bertanya kepada dirinya sendiri "Apakah aku sakit?"


Dilain sisi Aomine yang menyesali perbuatannya tersebut kepada Kagami hanya bisa duduk termenung. Mengapa ia membentaknya? Mengapa ia merasa tidak enak saat Kagami memegang kepala Kuroko?

"Aomine-kun" Panggil Kuroko.

Aomine tidak menjawab, masih termenung dalam pikirannya.

"Aomine-kun" Panggilnya kedua kali.

"Aomine-kun" Panggilnya ketiga kali.

Masih tidak menjawab.

Kuroko menarik nafas panjang dan memasang mulutnya tepat di telinga Aomine "AOMINE-KUN"

Aomine tersentak kaget. "Ada apa, Tetsu?"

"Kau... menyukai Kagami-kun, bukan?"

"HAH?!" Aomine dengan refleks berteriak kencang dan membuat seluruh pengunjung melihatnya.

"Aku tahu hanya dengan melihatmu"

Aomine ingin membantahnya, tapi entah kenapa ia tidak bisa. Maksudnya... Apakah benar bahwa ia menyukai Kagami? Tapi kalau tidak kenapa ia bisa merasakan rasa penyesalan seperti ini?

Padahal, biasanya ia juga sangat sering membentak Momoi tapi tak ada rasa penyesalan yang mendalam seperti yang ia lakukan hari ini.

"...Mungkin?" Kata Aomine pasrah.

"Bukan mungkin tapi iya"

"Iya"

"Kalau begitu kau harus memperbaiki kesalah pahaman ini lalu beberbaikan dengannya atau kau yang akan menyesal" Kata Kuroko dengan wajah tanpa ekspresinya.

Aomine tak bisa berkata apa-apa untuk membalas perkataan Kuroko. Ia hanya diam, merenung lagi apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus mengejarnya sekarang? Atau ia hanya menunggunya besok di lapangan seperti biasanya?

Tapi Aomine yakin, besok Kagami tak akan melewati jalan ini dan langsung pulang ke rumahnya. "Urgh" Desah Aomine sebal kenapa ia bisa bodoh disaat seperti ini. Dan disaat itu ia merasa cocok dipanggil Ahomine.

"Kagami... Apakah ia menyukai Tetsu? Bisa mengelus dan tertawa di saat yang sama dengan lembut..." Tanya hati kecil Aomine kepada diri sendirinya.


Yaaaaaap! Selesai!

Tunggu chapter 2nya ya. Aku harap kalian semua menyukainya. Dan aku harap ini tidak kecepetan soalnya sering dikritik kecepetan sih..

Maaf, aku gabisa ngelanjutin fict kikuro yang sebelumnya soalnya gapunya ide lagi.. Kelihatannya aku memang gak jago dibidang fantasi. Tapi aku harap bisa ngelanjutin sewaktu ada waktu sama ada ide baru lagi ya.