SUBMIT TO ME, SLAVE

Warning: YAOI, BDSM, HARD CORE SEX, BOYXBOY, typo, EYD berantakan, bahasa tidak sopan.

Length: chaptered (?)

Rated: absolute M

Main Pairing: KRISHO/ SUKRIS, cameo: find it by yourself

Disclaimer: Idea and story are mine. No plagiarism is allowed. Kesamaan dengan ff yang lain adalah unsur ketidaksengajaan

.

A/N: Basically I am a KrisHo hard shipper and this idea is based from a reviewer who personally ask me to write a BDSM story for KrisHo. You know me, I always write about fluff and sweet stuff rite? So I won't allowed any type of BASH or FLAME in my reviews' box later. Is it Understandable? :) thanks!

.

.

highly for readers who really like BDSM CONCEPT, not for teenagers and kids. NOT SATISFIED? UNDESIRABLE? PLEASE QUIT.

^^~Happy reading~^^

Chapter 1 (masih pemanasan)

Sebuah rahasia adalah sesuatu yang tak boleh dibuka, tertutup dan berbahaya. Namun bagaimana jadinya bila rahasia itu dibeberkan ke dunia, mengiris kembali luka tak kasat mata yang menjadi bagian dari masa lalu yang tak dapat dilupakan?

#1 year ago#

Kim Joonmyun's pov

" lihat anak manis itu sudah berdiri selama 2 jam, siapa yang ditunggunya ya?"

" eh! ini adik kelas dari sekolah X yang sering datang ke sini bukan?"

aku mendengar dengan jelas orang asing yang hilir mudik membicarakan diriku. Kutunggu sunbae ku yang bersekolah di sekolah lain dalam diam. Ya, aku sekarang sudah berdiri berjam-jam di depan gerbang sekolahnya. Murid-murid sekolah tersebut perlahan-lahan mulai meninggalkan area sekolah, menyisakan diriku yang berpeluh menahan panasnya matahari di siang hari.

" Chanyeol hyung!" kusapa namja yang bertinggikan 1.8 meter itu dengan riang. Wajahku mengulas senyum manis saat hyung tersebut datang berjalan ke arahku, tubuhnya yang berkeringat disebabkan oleh permainan sepak bolanya tadi menambah kesexyan-nya.

" lagi-lagi kamu" tersirat nada ketidaksukaan dari suaranya namun tak kuhiraukan. Aku terus mengejarnya selama sebulan ini, tiap hari.. karena aku terlanjur jatuh dalam pesonanya, cara senyumnya yang memamerkan gigi putihnya yang rapi, gayanya yang angkuh dan sombong, wajahnya yang tampan. Aku sangat mencintai kakak kelas di hadapanku ini.

Tapi itu dulu

Karena aku masih polos

Aku yang masih sangat muda

Aku yang pertama kali baru mengenal cinta

" hehee.. aku sangat menyukaimu hyung, karena itu aku rela menunggumu main bola" dengan jujurnya aku menyatakan perasaanku, karena aku yakin suatu saat perasaanku akan tersampaikan padanya.

Tapi itu semua takkan pernah terjadi

Dan aku terlalu buta untuk melihat semua itu.

" hmmm.. kenapa kau bisa menyukaiku?" aku mendongkak mendengar pertanyaannya, mukaku mulai merona melihat tatapan intens yang diberikan Chanyeol hyung kepadaku.

" nghh.. aku tidak tahu, aku menyukai semuanya dalam diri hyung" dengan malu aku menjawab, aku menunduk seraya memilin-milin ujung seragam sekolahku.

" benarkah? Suho ya~ kau maukan jadi pacar hyung?" aku tersentak mendengarnya, apa? Hyung yang kucintai sekarang mengajakku pacaran? penantian sebulan yang tak sia-sia menurutku.

Aku mengangguk dengan terlalu semangat, menyunggingkan senyum termanis yang pernah kuperlihatkan. Hatiku membuncah karena bahagia. " aku mau hyung, tentuu saja aku mau. Saranghae Chanyeol hyung"

Kupeluk tubuh jangkungnya dengan erat, senyum masih melekat erat di wajahku, kurasakan kehangatan tubuhnya saat ia membalas pelukanku. " kalau begitu, kau maukan melakukan apa yang ku minta?"

Lagi-lagi kuanggukan kepalaku beberapa kali dalam dekapannya, msih tenggelam dalam kesenangan sehingga tak menyadari sebuah smirk yang tersungging pada wajah tampannya.

Aku yang berfikir semuanya akan baik-baik saja

Aku yang dengan bodohnya terlena dalam harapan palsunya

" hyung?" tanyaku dengan malu, kini diriku berada di kamar Chanyeol, seseorang yang telah menjadi kekasihku setengah jam yang lalu. Aku menatapnya terpekur saat ia melepaskan seragam miliknya yang sedikit basah karena keringat.

" hmm.. kau tahu kan apa yang akan kita lakukan? Cepat lepaskan pakaianmu atau kau ingin aku yang membukakannya untukmu?" aku meneguk salivaku dengan susah payah saat Chanyeol mendekat ke arahku dengan tatapan yang liar, tubuhnya yang topless mendorongku jatuh ke tempat tidurnya. Tangannya yang lebar melepaskan seragamku dengan kasar hingga beberapa kancingnya terlepas.

" hyungg.. ja..jangan lakukan ini. Anhh~" ia menghisap nippleku keras membuatku mendesah nikmat, ia memainkan sebelah nippleku yang belum terjamah sedari tadi dengan memilinnya dan menariknya, menimbulkan bercak kemerahan pada sekeliling dadaku.

Tubuhku menggeliat pasrah dalam kukungannya, kuhirup aroma tubuhnya yang mencuar memabukanku. Kedua tanganku ia ikat dengan dasi sekolahnya diluar kesadaranku.

" ahh.. yaa.. ahhh.. hyeoonnggg~" kurasakan tangan nakalnya meremas kepunyaanku dari luar celanaku, meraba selangkanganku dengan intensitas tak terkira.

" chann.. hyeonngg.. ah..sakitthh.. hahh" ia masih setia memijat dan menekan-nekan juniorku dengan keras sehingga pre-cum mengucur membasahi celanaku mencetak bentuk penisku yang menegang. Otakku mulai mengambang, menahan rasa sakit dan nikmat yang mendera pada pusat yang disentuhnya.

" sakit? Bukankah ini nikmat Suho ya?" ia melepaskan celana panjangku menyisahkan celana dalam abuku yang basah, kulihat ia sedikit menggeram menatap tubuhku yang hampir polos.

" hyuungg.. sentuh akuuhhh" dengan memberanikan diri ku naikkan bokongku supaya ia kembali memberi perhatian pada juniorku.

Chanyeol lalu tanpa ragu menggigit keras paha dalamku hingga berdarah, lalu menjilat luka yang dibuatnya dengan pelan, membuatku kembali mendesah dalam kesakitan dan kenikmatan.

" hyunngg...ngaaah… Lebih kerass uhhh" Ia memasukkan tangannya ke dalam celana dalamku, memeras bola kembarku yang berdenyut membalas sentuhan kasarnya. Kututup kedua bola mataku menahan perih namun batangku malah semakin menegang. Kulihat Chanyeol mengoyak underwear yang satu-satunya tersisa di tubuhku ini.

" aarrghh!" tubuhku melengkung saat ia menusukkan kukunya yang tajam ke lubang kemaluanku yang kecil, ia menghujam beberapa kali pusat kenikmatan yang paling sensitive itu, pre-cumku berdesak-desakan untuk keluar membasahi batang kemaluanku hingga mengucur ke lubang erat di antara kedua bongkahan kenyalku.

" ahhh.. arhh.. nhhhhh.. chan ahhhh.. ngahhhh..! "

tangan kanannya tak memberiku ampun, terus menusuk-nusuk lubang penisku seakan memancing cairan putihku keluar. Sedangkan tangan kirinya tak tinggal diam, ia langsung menghujam anusku dengan ketiga jari panjangnya, terus menyodoknya tanpa memberi tubuhku kesempatan untuk beradaptasi dengan benda asing, aku terus menutup mataku erat berusaha fokus pada rasa ketiga jarinya yang masih belum memberiku kepuasan. Dapat kurasakan darah yang keluar pada anusku yang mengotori jarinya, yang perlahan menjalar membasahi kedua pahaku ketika rasa perih semakin menderaku. Ia membalikkan tubuhku yang terkulai lemas tanpa melepaskan jarinya pada anusku, yang dengan pasrah menungging dengan kepala terkulai di atas bantal miliknya.

" uuuummphhffff!" aku menenggelamkan kepalaku dan menggigit sekeras-kerasnya bantal tersebut, membasahinya dengan air mata dan salivaku namun tak kuhiraukan. Dapat kurasakan benda yang sangat besar memasuki wilayah privasiku. Benda tumpul dan keras namun bukan sebuah penis. Ia memasukkan seluruh tangan kanannya yang menggepal ke dalam rectumku yang melebar akibat perbuatan kasarnya, digerakkannya kembali kepalannya di dalam tubuhku yang dengan sukses menghujam ususku membuatku kembali menjerit pilu.

"hahhh.. hahhh.. hyee…ong… masukkan punyamu." Kurasakan ia mendengar permintaanku karena kepalannya ia keluarkan dari dalam tubuhku, aku menghela nafasku pelan sesaat namun tanpa aba-aba ia langsung memasukkan miliknya yang panjang dan berurat itu ke dalam tubuhku.

" urghh.. damnn! Kenapaah kau… masih sesempithh iniii" Chanyeol berusaha menahan desahannya saat penis miliknya yang besar itu memaksa masuk dalam rectumku yang berdarah itu. Ia kembali menggigit nippleku hingga memerah, menariknya dengan giginya yang tajam sambil menghunus pusakanya sedalam mungkin, merasakan nikmatnya kepala juniornya yang dengan tepat menghujam sesuatu yang kenyal di dalam sana.

" ahhh! Channn ahh! Terusssh~" lenguhan tersebut kudesahkan sekeras mungkin akibat perlakuan kekasihku yang dengan brutalnya menghujam prostatku tanpa ampun, dapat kurasakan prostatku yang membengkak seiring tumbukannya dalam tubuhku.

" hyungg ahh~ akuu dekattttt hahhh" aku terus berusaha mengejar puncak kenikmatanku saat kurasakan sebuah penis tebal berdenyut-denyut di dalamku.

" ummhh..shhh.." dapat kudengar desahan Chanyeol di atasku yang semakin menggagahiku dengan liarnya, ia menggeluarkan penisnya hingga tertinggal kepalanya saja lalu kembali menghujam anusku sedalam-dalamnya, beberapa kali hingga cairan putihnya menyemprot membasahi rectumku yang tercampur dengan darah berbau amis.

" .. I'm cumminggg! ahhhh" aku meremas kuat-kuat seprai Chanyeol, tubuhku menegang sambil tetap menungging, dadaku naik turun karena kenikmatan yang menyelimutiku, salivaku meleleh keluar dari tubuhku. Dengan mata terpejam rapat, akhirnya kucapai juga puncak kenikmatanku untuk yang pertama kalinya, kukeluarkan cairanku membasahi seprei kekasihku, juniorku yang memerah sempurna itu melonjak-lonjak masih setia memuntahkan lahar putihnya.

"blizzthh"

mataku langsung terbuka mendengar suara tersebut, segera kupalingkan tubuhku menghadap ke arahnya. Dia yang sedang tersenyum meremehkanku sambil mengacungkan kamera videonya.

" hyu..hyung apa yang kau lakukan?" aku menatapnya horror, dengan segera kuberusaha untuk merebut camcorder tersebut namun sia-sia, ia lebih lihai menjauhkan tubuhnya dariku membuatku terjatuh ke lantai menahan sakit pada bagian tubuhku yang masih berdarah itu.

" hmmm.. hanya berniat untuk merekammu lalu kujual ke situs porno" sedari tadi aku tidak menyadarinya menggenggam camcorder nista tersebut.

" andwaee.. bukankah kau mencintaiku hyung? Kenapa kau lakukan ini padaku?" sebelah tanganku masih berusaha meraih kakinya, berharap agar ia membatalkan niatnya tersebut.

" Aku tak pernah mengatakan aku menyukaimu Suho ya." Ia tersenyum sinis padaku. Air mataku perlahan menggenang di mataku karena kutahu aku telah dipermainkannya, aku dinodai oleh seseorang yang tak pernah sekali pun mencintaiku.

Kau yang menyadarkanku akan hidupku yang selalu gelap

Kau yang menyadarkanku akan ketakutanku

Mimpi buruk itu datang kembali perlahan-lahan menghancurkan diriku.

#now#

3rd pov

" hati-hati dengan langkahmu, manusia jalang"

" bintang porno sebaiknya tak usah bersekolah disini"

pemuda mungil itu kembali direndahkan oleh siswa-siswi yang bersekolah di sekolahnya. Ia hanya membisu ketika segerombolan siswa datang padanya dan menyiramnya dengan air parit.

Sakit? Tidak ia sama sekali tidak sakit hati atas perlakuan mereka, mungkin sudah kebal dengan segala kejahatan yang dicamkan padanya.

Dengan tatapan kosong ia berjalan menembus segerombolan manusia tak bermoral itu, tak peduli dengan segala kutukan dan kata kotor yang melayang ke arahnya. Sudah setahun ini ia mendapatkan perlakuan tidak layak dari teman-teman sekolahnya dan ia sudah terlalu lelah untuk memperdulikannya.

" ini untukmu" Joonmyeon perlahan menaikkan kepalanya yang sedari tadi menunduk di atas meja sekolahnya, melihat seorang pemuda Chinese-Canadian yang tengah menatapnya dengan sedih namun masih berusaha menyunggingkan senyum perihnya, Kris namanya.

Empati kah? Simpatikah ia? Joonmyun sama sekali tidak memerlukan uluran tangan tersebut.

Disingkirkannya tangan pemuda tersebut yang masih menggenggam saputangan berwarna biru itu. " aku tidak perlu"

Kris tidak bergeming setelah menangkap suara dingin dari pemuda manis dihadapannya, ia menangkup wajah pemuda tersebut dengan salah satu tangannya dan kembali membersihkan wajahnya dari air parit tersebut dengan saputangannya, tak peduli tatapan tajam yang diberikan Joonmyun padanya.

" jangan sekali-kali seenaknya menyentuhku!"

Kris melonjak kaget menjauhi namja tersebut ketika Joonmyeon menudingnya sebuah pisau silet yang ia sembunyikan dalam kotak pensilnya. Pemuda berdarah Chinese itu merasakan beberapa helai rambut kesayangannya berjatuhan ke lantai, Joonmyeon memang sengaja memotong rambutnya dengan silet tersebut berniat untuk menakutinya.

" jangan pernah mendekatiku atau kau tahu akibatnya" Kris merasa terpukul, bukan karena kata pedas yang menyuruhnya untuk menjauh, tapi karena sirat mata coklat Joonmyun yang menandakan keperihan yang sangat dalam, dan Kris bersumpah akan melakukan apa saja agar pemuda manis itu kembali tersenyum seperti dulu.

TBC (aim 20 reviews to continue)

Busyehh! Peer gini banyak masih aza author ngetik2 gaje, aku ingatkann ya.. ini bukann fluff! Asdfghjkl* maafkan author! Author juga sakit hati ngetiknya, tapi kemarin malam tiba-tiba aza muncul ide nista ini -_-" review ne! gomawo

Author uda menuaikan bikin sequelnya " our high school love story valentine version" –nya ya! Judulnya " You are mine and I'M yours" REVIEW please :) yang ini all fluff.. ( review yang banyak donk jangan silent :( author sedihh ahh)

Sekali lagi gomawoooooo~