SUENO
[CHAPTER 10]
"Kyungsoo—ya.." cicit Baekhyun yang berjalan di samping Kyungsoo. Kini mereka tengah berada di cafetaria sekolah dan membawa kotak makan berisi menu makan siang mereka kali ini.
"Apa sih Baek?" Kyungsoo tampaknya mulai risih dengan tingkah Baekhyun yang seperti ini. Baekhyun mendadak malu bertemu banyak orang untuk saat ini. Bagaimana tidak, Semua orang membicarakannya terutama gadis-gadis. Berita 'Baekhyun main peluk anak baru' itu dengan cepat menyebar bagaikan sinar matahari.
"Kita duduk di sini saja." Mereka mengambil tempat duduk di salah satu meja di sebelah jendela dan sedikit jauh dari sekumpulan orang yang membicarakan Baekhyun. "Bagaimana ini Kyung-ah? Semua orang membicarakan ku." curhat Baekhyun dan Kyungsoo memutar mata.
"Ini juga karena diri mu sendiri. Kenapa kau memeluk orang asing saat itu juga? Padahal kalian belum pernah bertemu." sahut Kyungsoo.
Kami pernah! Kau saja yang tak tahu! Ayolah, Baekhyun tidak mungkin cerita tentang mimpinya jika ia tidak ingin di ledeki oleh Kyungsoo. Baekhyun hanya terdiam setelah mendengar perkataan Kyungsoo dan mencoba menghabisi makanannya.
"Kenapa kau memeluknya secara tiba-tiba? Menangis juga. Kalian pernah punya suatu hal atau apa?" tanya Kyungsoo dan itu hampir membuat Baekhyun tersedak daging dan nasi. "Chanyeol seperti bom. Hari pertama menjadi anak baru, ia sudah menjadi idola baru dengan jumlah fangirl yang tidak main-main." Ahh, Baekhyun mulai merasakan sakit di hatinya. Ia cemburu? Pasti.
"Apa yang kau tahu tentang dia?" tanya Baekhyun. Sepertinya Kyungsoo tahu banyak tentang Chanyeol. Ah, jangan-jangan...
"Chanyeol adalah sepupu Jongin."
"Uhuk uhuk." Baekhyun tersedak air minumnya sendiri.
"WHAT?"
[SUENO]
Ia adalah sepupu Jongin. Ibunya adalah adik dari Ayah Jongin. Ia pindah ke Seoul untuk menyusul Jongin dan mereka hanya tinggal berdua di salah satu apartement. Dia adalah seorang pemusik. Dapat bermain gitar dan juga drum. Seorang rapper tampan terkenal di sekolahnya dan memiliki banyak fangirl. Seingat ku, mantan pacarnya bernama Yejin. Dia sangat cantik.
Seperti itulah yang di ceritakan Kyungsoo pada Baekhyun. Cungkup lengkap untuk langkah pertama. Ya, Baekhyun rasa begitu. Tapi, Baekhyun tak ingin mendekatinya lebih dulu. Dia terlalu berani untuk melakukannya.
Saat ini, Baekhyun sedang berjalan di lorong sepi. Ia sedang menuju ruang musik sendirian. Kenapa bisa sendiri? Kyungsoo sedang pergi mengunjungi Jongin yang menghabiskan waktu istirahat dengan bermain basket di lapangan indoor. Baekhyun berjalan semakin dekat ke arah ruang musik dan ia dapat mendengar suara gitar yang di mainkan dengan sangat...baik.
Baekhyun kemudian mengintip dari jendela pintu dan ia dapat lihat dari sana bahwa Chanyeol sedang bermain gitar dengan asyiknya seolah dunia adalah miliknya. Baekhyun tanpa sadar tersenyum melihat itu. Chanyeol tampak bercahaya di terpa oleh sinar mentari yang masuk melalui jendela. Begitu memposan sepasang mata Baekhyun. Baekhyun terus memperhatikan dan mendengarkan permain Chanyeol yang begitu memikat hingga ia sendiri tidak menyadari bahwa Chanyeol melihat dirinya.
"Eum.. Baekhyun? Kau Baekhyun kan? Hai, masuklah."
Suara mempesona Chanyeol dengan cepat menyadarkan Baekhyun. Pipi Baekhyun kemudian merona kembali tanpa terkendali. Dengan cepat ia membalik badan dan bersembunyi di balik pintu. Saat ia baru saja mengangkat kaki kirinya untuk kabur, pintu yang tepat berada di belakangnya di buka oleh Chanyeol dari dalam.
"Baekhyun—ah? Sedang apa kau disini?" tanya Chanyeol dan rasanya badan Baekhyun langsung frozen seketika setelah ia membalikan badannya menghadap Chanyeol. Chanyeol memiringkan kepalanya lalu wajahnya mendekat ke wajah imut Baekhyun. Astaga! Jantung Baekhyun sudah lari marathon!
Ia akan mencium ku! astaga Baekhyun! Lari!
"Bulu mata mu jatuh Baekhyun-ah, mungkin ada seseorang yang merindukan mu."
Nyuuuttttttt~
"Ahahaha, iya. Mungkin saja." Jawab Baekhyun canggung pada Chanyeol. Pipinya sudah merona berat padahal. "Aku dengar kau pandai bernyanyi. Ayo masuk! Kita berduet." Ajak Chanyeol menarik tangan Baekhyun masuk kedalam. WHAT? Berduet dengan Chanyeol? Siap-siap saja nanti Baekhyun di cegat oleh puluhan fangirl alay dari seorang Park Chanyeol ini. Chanyeol mengambil kursi lain untuk Baekhyun duduki. Setelah itu, dia duduk tepat di depan Baekhyun dengan gitar di pangkuannya.
"Lagu apa yang mau kita cover bersama?"
Baekhyun benar-benar seperti sebuah patung sekarang.
[SUENO]
Xiao Lu keluar dari kantor guru dengan wajah muramnya yang lucu dan disana pula ia bertemu dengan Sehun. "Hey anak perempuan! Kenapa kau masam begitu?" tanya Sehun pada Lulu. Ya, begitulah nama panggilan Xiao Lu di sini. Mendengar pertanyaan Sehun, muka Lulu semakin masam dan berlipat-lipat.
"Ck, muka mu bahkan lebih masam dari pada kimchi basi buatan Tao."
"YAK ALBINO! Aku habis di marah oleh Kim Seonsaengnim karena rambut ku." curhat Lulu dengan suara manjanya. Sehun kemudian memperhatikan rambut Lulu lalu mendesah kesal sebagai ekspresinya.
"Bagaimana guru tidak marah? Rambut mu sudah panjang begini, di tambah lagi kau cat warna pink begini." Jelas Sehun. Lulu hanya bisa menundukan kepalanya. "Jadi, apa yang harus aku lakukan?" tanya Lulu dengan lesunya.
"Aku tidak boleh masuk pelajarannya besok kalau rambut ku masih begini." Tambahnya.
"Ayo ikut aku!" Sehun kemudian menarik tangan Lulu berlari keluar. "Hey! Kita mau kemana hah?!" tanya Lulu sambil berlari mengikuti Sehun yang membawanya telah keluar dari area sekolah. Lulu semakin panik bukan kepalang. Ia terus bertanya tanpa henti hingga Sehun menjawab dan berhenti di depan sebuah salon.
"Kita akan mengurus rambut mu. Ini adalah salah satu salon terbaik di Seoul." Jawab Sehun dan kembali membawa Lulu masuk kedalam. "Mw—mwo!"
[SUENO]
"Heyyy... apa kau melihat Baekhyun?" itulah pertanyaan yang di lontarkan Tao dan Kyungsoo berulang-ulang pada siswa dan siswi lainnya. Dan mereka mendapat jawaban yang selalu sama tentunya.
"Tidak ada."
"Kami tidak melihatnya sejak kita keluar dari kelas tadi."
"Lahhh, Baekhyun ini kemana sih? Aku lelah." Keluh Kyungsoo. "Kita sudah membawakan tasnya kemana-mana dari tadi." Tambahnya saat Jongin datang menghampirinya. "Apa yang kalian lakukan? Menunggu ku?" tanya Jongin dengan gayanya yang sok cool begitu.
"Cih, siapa yang menunggu mu? Aku mencari Baekhyun." Jawab Kyungsoo dengan nada ketus. "Begitukah cara seorang kekasih berbicara pada namja nya?" tanya Jongin dengan raut wajah yang dibuat-buat kesal. Kyungsoo menghembuskan nafasnya kesal lalu menarik tengkuk Jongin, menyatukan bibir mereka berdua secara tiba-tiba dan sedikit melumatnya dan mengecupnya. Tao yang ada disitu hanya bisa membulatkan mulutnya dengan pipinya yang merah luar biasa. Kyungsoo telah melepaskan bibir Jongin. Ia kemudian menepuk-nepuk bahu Jongin. Semua terdiam sampai seorang pria tinggi datang menghampiri mereka.
"Permisi, apa kalian melihat Baekhyun?"
"Ahh~ kami juga sed—" Tao yang ingin menjawab dan berbalik pun tiba-tiba membeku dengan mulut yang terbuka, pipi yang masih merona dan kini semakin merona tak terkendali.
"Ahh~ bukan kah kau teman Baekhyun yang tadi pagi?" tanya Kris pada Tao yang mematung memandanginya. Terpesona akan pahatan wajah Kris yang begitu sempurna. Kris mengangkat sebelah alisnya saat melihat Tao hanya terdiam dengan wajah yang benar-benar merah. Kris jadi gemas melihatnya. Kris kemudian menempelkan telapak tangannya pada jidat Tao, memeriksa apakah Tao demam atau apa.
"Apa kau demam? Wajah mu merah sekali." Ujar Kris dan perlakuan Kris membuat Tao hampir mengeluarkan uap dari telinganya. Ia serasa hampir terbang ke langit. Kris semakin heran melihat Tao yang benar-benar mematung. Kyungsoo kemudian mendekat ke arah Kris.
"Ah, maaf, Tao memang suka seperti ini. Jadi jangan heran. Baekhyun sepertinya sudah pulang duluan. Kekeke." Jelas Kyungsoo. Ia berharap semoga Kris dengan cepat pergi dari sini. Tao tidak bisa membeku terus seperti ini. "Ah, begitu kah? Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu. Annyeong."
"Annyeong." Balas Kyungsoo. Ia kemudian membalikan badan menghadap ke arah Jongin. Ia terkejut saat ia melihat tatapan lapar Jongin. "YAK! Kenapa kau memandang ku seperti itu?" tanya Kyungsoo galak.
"Kyung..." suara Jongin terdengar seksi. Kyungsoo sedikit khawatir. "Junior ku sepertinya minta dimanjakan oleh mu." Ujar Jongin kelewat santai.
"APA?!" Kyungsoo bertanya dengan membara seolah ada api di belakang punggungnya.
BUGH
"Ugghhh..." Tao menutup matanya cepat sebelum ia melihat betapa tersiksanya Jongin yang mendapat tonjokan tepat di perutnya oleh Kyungsoo. Tao kemudian membuka mata lalu mengelus-elus pundak sepupunya tersebut saat melihat betapa Kyungsoo berusaha menahan amarahnya.
"Sudah lah Tao, kita ke rumah Baekhyun saja. Kita mengantar tas nya. Malas aku lihat si Jongin ini." Kyungsoo kemudian menarik Tao menjauh dari situ. Wah, sepertinya Tao sudah sadar dari kebekuannya.
Astaga! Aku tidak ingin cuci muka. Lelaki super tinggi itu menyentuh jidat ku tadi!
By the way, mereka tidak bertanya soal Chanyeol?
[SUENO]
Pemandangan langit kota Seoul semakin indah malam ini. Sinar mentari sore membuat langit tampak indah dengan warna jingga kemerahannya yang begitu menakjubkan. Membuatnya selaras dengan daun-daun yang berubah warna di musim gugur yang indah ini.
Sekolah sudah sangat sepi. Bahkan hampir kosong saat dua pemuda dengan perbedaan tinggi badan yang kontras terlelap tidur dengan damainya di ruang musik yang begitu tenang. Hingga setiap tarikan dan helaan nafas yang teratur di iringi dengkuran halus tersebut masih dapat kita dengar.
"Eunghhh..." Chanyeol mengerang halus kemudian membuka matanya perlahan. Mengedarkan pandangan ke arah sekitar sembari mengumpulkan kesadarannya. Kemudian, ia melihat seseorang tidur di sampingnya dengan begitu damai. Oh, dia baru ingat. Awalnya, ia dan Baekhyun hanya berbaring di lantai ruang musik yang memang cukup bersih dan nyaman karena lantai seperti lantai-lantai di ruangan dance.
Chanyeol kemudian menghadapkan tubuhnya ke arah Baekhyun. Melihat bagaimana wajah polos milik Baekhyun tertidur dengan begitu damai dan tenang—tidak melepaskan kesan imutnya sama sekali.
"Kau bahkan tetap cantik dan bersinar saat sedang tidur seperti ini." Chanyeol tidak menggombal. Ia benar-benar serius, tulus dan jujur memuji Baekhyun.
Secara tiba-tiba Baekhyun bergerak menghadapkan tubuhnya ke arah Chanyeol. Membuat pemuda tinggi itu terkejut. Namun, Baekhyun masih tertidur pulas dengan dengkuran halusnya yang membuatnya semakin menggemaskan. Chanyeol menghela nafas tenang.
By the way, melihat wajah Baekhyun dengan jarak sedekat ini sukses membuat jantung Chanyeol berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Wajah ini, begitu mempesona. Sudah tidak terhitung berapa kali ia telah terjerat pesona Baekhyun. Ia masih ingat, saat ia melihat Baekhyun pertama kali. Begitu mempesona. Saat itu, Chanyeol tengah lari pagi sendirian. Lalu, dari jarak yang sedikit jauh, ia melihat Baekhyun tengah berangkat sekolah dengan Sehun menggunakan sepeda. Ia ingat betapa cantiknya Baekhyun terkena paparan mentari pagi yang membuatnya semakin bercahaya dan berseri-seri. Saat Baekhyun pulang sekolah, Chanyeol membuntutinya hingga Chanyeol tahu rumah Baekhyun. Karena Chanyeol tahu bahwa Baekhyun sekolah di sekolah yang sama dengan Jongin, ia bertanya-tanya atau lebih tepatnya mengintrogasi Jongin dan kemudian...tadaaa, ia menjadi stalker Byun Baekhyun sampai ia masuk ke sekolah yang sama dengan sang pujaan hati.
Chanyeol terkekeh geli saat ia mengingat momen-momen itu. Itu adalah pertama kalinya ia menjadi seorang stalker pujaan hatinya. Ia kemudian tersenyum tampan saat ia melihat Baekhyun masih tertidur dengan nyenyak. Tangan Chanyeol tergerak untuk menyingkirkan poni yang menutupi dahi Baekhyun. Kemudian, dengan gerakan perlahan...
Cup~~~
Ia mencium dahi itu dengan lembut dan penuh cinta hingga membuat sang pemilik dahi tersebut melenguh. Chanyeol dengan cepat sedikit menjauhkan tubuhnya dari Baekhyun sebelum pemuda mungil itu terbangun dan mendudukan dirinya. Mengumpulkan segala kesadarannya.
"Sudah bangun cantik?"
Baekhyun tiba-tiba membelalakan mata. Pipinya merona ketika di panggil 'cantik' oleh Chanyeol. "Ahhh, aku ketiduran ternyata." Katanya mengucek-ucek matanya pelan—mencoba menutupi rasa gugupnya.
Chanyeol kemudian berdiri dan mengamati keluar jendela. "Ini sudah sore, murid-murid juga sudah pulang." Ujar Chanyeol. Baekhyun kemudian berdiri dan melakangkah mendekati Chanyeol dan melihat keluar.
"Ah, iya, ayo kita pulang." Ajak Baekhyun.
"Baiklah."
Mereka berdua pun berjalan menuju kelas untuk mengambil tas Chanyeol. Baekhyun pasti sudah tahu bahwa Kyungsoo sudah membawakan tasnya.
"Apakah kita akan langsung pulang?"
Baekhyun mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Chanyeol. "Memangnya kita mau kemana lagi?"
"Maksud ku, kalau kau tidak keberatan, aku ingin mengajak mu jalan-jalan di Seoul ini. Sekalian aku mengenal Seoul. Kau tahu kan? Ini pertama kalinya aku di Seoul. Itupun jika kau tak keberatan."
Sungguh, Chanyeol itu berbohong -,-
"Kekekeke, baiklah. Aku bisa menemani mu." Jawab Baekhyun akhirnya.
"Benarkah? Yess!" Chanyeol benar-benar bahagia seolah ia baru saja mendapatkan sekantung berlian. Baekhyun hanya terkekeh geli melihatnya. "Tapi, aku mau ke kamar mandi dulu, aku harus cuci muka."
"Baiklah cantik!" lagi-lagi, Baekhyun harus merona karena Chanyeol.
[SUENO]
07.05 p.m.
Baekhyun baru saja mandi. Ia baru saja pulang sekitar 15 menit yang lalu di antar oleh Chanyeol. Hah~ Baekhyun benar-benar senang hari ini. Jalan-jalan bersama Chanyeol sungguh menyenangkan. Membuat stressnya hilang. Chanyeol sangat menyenangkan dan begitu manis. Ntah berapa kali Baekhyun merona karenanya.
Duk duk duk!
Baekhyun hampir saja tersedak liurnya sendiri saat mendengar suara gaduh dari tangga. Ini pasti Sehun. "Kenapa kau gaduh sekali Hun—ah?" tanya Baekhyun yang berjalan ke arah Sehun. Menuruni tangga seperti sedang di kejar setan.
"Aku terburu-buru, aku akan ketempat Jongin dan Chanyeol."
"Chanyeol?!" telinga Baekhyun berdiri mendengar nama itu.
"Kau tidak boleh ikut. Kata mereka ini urusan lelaki. Aku pergi dulu ya, Ibu dan Ayah akan pulang sebentar lagi setelah menjemput nenek." Sehun segera pergi sebelum Baekhyun berteriak dengan keras.
"YAK! KAU KIRA AKU WANITA!"
Baekhyun mendengus kesal.
[SUENO]
Tok tok tok!
"Ah, Sehun sudah datang." Jongin membukakan pintu dan mempersilahkan Sehun masuk. Ia kemudian membawa Sehun menuju ruang TV.
Saat Sehun melihat Chanyeol duduk di sofa di depan TV, Sehun segera mendudukan dirinya di samping Chanyeol.
"J—jadi, kau sungguhan menyukai kakak ku?!" tanya Sehun tak percaya.
"Apa aku terlihat main-main? Ayolah Sehun bantu aku! Aku sangat mencintai kakak mu!"
"T—tapi aku tidak tahu caranya." Sehun tampak kebingungan. "Kita harus menyiapkan suatu hal yang bisa membuat Baekhyun terkesan dan luluh karena mu." Ujar Jongin yang ikut bergabung.
"Caranya?" tanya Chanyeol. Mereka bertiga kemudian berpikir sekitar 7 atau 8 menit.
"Aku dapat ide!" wajah Chanyeol terlihat sangat cerah.
"Bagaimana?!" tanya Sehun dan Jongin serempak.
Chanyeol mengambil kertas dan buku. Ia mulai menulis-nulis. "Jadi begini..."
[SUENO]
"Sehun-ah, aku berangkat duluan ya." Baekhyun berjalan menuju pintu depan meninggalkan Sehun yang hanya menutupi bagian bawahnya dengan lilitan handuk. Ucapan Baekhyun sukses membuat lelaki putih susu itu berhenti di tangga hendak menuju kamar.
"Hyung, kau berangkat sendiri? Tidak aman."
Baekhyun memutar mata, Sehun pikir ia gadis manja apa?
"Aku bersama Tao. Tao bisa wushu."
"Tapi ia takut hantu hyung."
"Ini masih pagi Sehunie." Panggilan itu, ck, Sehun hanya mengizinkan Baekhyun seorang boleh memanggilnya seperti itu. "Tapi hy—"
"Harusnya kau berterima kasih karena mau berangkat bersama Tao pagi ini, kau kan ingin berkencan bersama si Lulu itu pagi ini." goda Baekhyun sambil memasang sepatu.
"Tunggu, kenapa kau bisa tahu?" tanya Sehun curiga. Baekhyun hanya tersenyum jahil lalu berangkat sekolah setelah pamit pada kedua orang tuanya.
Ia pasti membaca pesan ku dan Lulu semalam. Batin Sehun horor. Dari kejauhan, Baekhyun memanggil Sehun. "Aku pergi dulu Hunie." Goda Baekhyun lalu pergi bersama Tao.
DEG! Sehun masih ingat bahwa saat ia sms-an dengan Lulu, ia meminta Lulu untuk memanggilnya 'Hunie'. "Hunie, siapa itu Lulu?" kini Sehun sedang di goda oleh Ibunya sendiri dan ia dapat melihat Ayahnya terkekeh geli.
...
"Tumben kau mau memutar jalan agar bisa berangkat bersama ku Tao?" tanya Baekhyun curiga. Tao merasa aneh di tatap seperti itu oleh Baekhyun.
"Ainggg, kenapa kau berpikir seperti itu? Tidak ada apa-apa kok."
"Hhmmm... baiklah, nanti kita tempat gege ku dulu ya?" tanya Baekhyun lagi. Ia selalu berangkat bersama Kris-ge 'nya setiap pagi.
"Kris—ge itu yang kau maksud?"
"Ya, itu dia. Kris-ge!" panggil Baekhyun pada seorang pemuda tinggi yang berdiri di depan pagar rumah. Pemuda itu membalikan badannya ke arah Baekhyun. "Baekhyun—ah!" Kris sambil melambaikan tangan.
Tao frozen!
[SUENO]
Hari berikutnya. Baekhyun bingung, kenapa Sehun suka sekali pergi bersama Chanyeol dan Jongin. Kemarin dia meninggalkan Baekhyun hampir pulang sendirian jika ia tidak bertemu dengan Suho yang mengantarnya pulang menggunakan motor. Sebenarnya, Baekhyun tidak masalah jika Sehun meninggalkannya pulang sendiri. Baekhyun juga bisa jaga diri.
Ini tidak akan aneh. Ya, tidak akan aneh jika Sehun meninggalkannya pulang jika karena berkencan dengan Lulu. Tapi! Tapi! Alasan Sehun meninggalkannya sendiri adalah untuk pergi bersama Chanyeol dan Jongin! Astaga! Baekhyun ingat betul bahwa Sehun tidak akan meninggalkan Baekhyun pulang sendiri jika hanya karena temannya.
Apa yang mereka lakukan? Itu selalu terngiang di kepala Baekhyun. Seperti tadi malam, Sehun menginap di tempat Jongin dan Chanyeol. Membuat Baekhyun terus menaikan rasa penasaran.
Tetapi, Baekhyun memilih untuk melupakannya.
Baekhyun pamit pada kedua orang tuanya dan berangkat bersama Tao lalu bersama Kris juga. Baekhyun bingung. Kenapa Tao selalu salah tingkah jika mereka sudah bersama Kris? Aneh sekali.
Mereka berjalan dengan santai.
"Baekhyun—ah." Cicit Tao yang berada di sebelahnya. Baekhyun berdiri di antara Kris dan Tao. Baekhyun tidak rela jika ia terintimidasi karena barisan tangga kalau Tao di tengah.
"Iya Tao?"
"Kita sebentar lagi akan ada test Bahasa Inggris ya?" Baekhyun dapat menangkap aroma kelabu dari suara Tao. "Iya kenapa?"
"Aku tidak pandai Bahasa Inggris TvT" Tao terlalu dramatis. Baekhyun menganga tidak percaya. "Kau kan—"
"Aku bisa mengajari mu kok." Potong Kris sebelum Baekhyun berbicara. Mata Tao berbinar! Rencanannya berhasil! "Benarkah?" tanya Tao dengan Puppy Eyes miliknya.
Kris tersenyum tampan dan "Tentu saja. Kau bisa datang nanti jam setengah 8 malam kerumah ku. Akan ku ajarkan kau.". "Baiklah, aku akan datang." Jawab Tao semangat. Sepertinya Baekhyun mengerti maksud Tao ini.
Ya! Tao adalah seorang murid yang selalu dapat nilai tertinggi saat jam Bahasa Inggris. Jadi, kenapa ia harus belajar bersama Kris? Pendekatan! Ya, itu! Tao tadi malam ber sms ria dengan Baekhyun. Ia tahu Kris dari Kanada. Dan ya, kalian pasti tahu selanjutnya.
...
Baekhyun dan Tao baru saja sampai di sekolah. Ia dapat melihat sebuah standee Chanyeol sedang di dirikan di sebelah kanan gerbang. Di standee itu, Chanyeol terlihat memegang sebuah kertas bertuliskan:
Selamat Pagi Baekhyun
Kau terlihat seperti biasa, manis, cantik dan mempesona. Semoga hari mu menyenangkan!
Pipi Baekhyun merona. Astaga, Chanyeol yang menyiapkan ini? Baekhyun hanya bisa tersenyum manis.
"Wow~ manis." Goda Tao dan Baekhyun hanya menyikut siku Tao saja. Pipi Baekhyun semakin memerah karena murid-murid membicarakannya. "Berhentilah menggoda kakak mu Tao." Ujar Baekhyun.
"Kakak mu?" tanya Tao bingung. Baekhyun hanya tersenyum jahil. "Kris kan kakak ku. Jika kau mendapatkannya, kau adalah adik ku bukan?" tanya Baekhyun dan mendahului Tao.
Tao frozen lagi.
...
Baekhyun baru saja membuka kelasnya dan betapa terkejutnya Baekhyun saat melihat ke papan tulis dengan standee Chanyeol yang berdiri di samping kanan papan tulis tersebut. standee tersebut menunjuk ke arah papan tulis dengan tulisan yang diberi sedikit seni;
You look like usual. You're so gorgeous!
Pipi Baekhyun merona. Ia kemudian melihat ke arah teman-teman sekelasnya. Tatapannya seolah bertanya 'Siapa yang melakukan ini?'
Mereka yang di tatapi hanya tersenyum dan melirik-lirik bangku Chanyeol yang masih kosong. Astaga, Baekhyun tidak tahu harus bagaimana berhadapan dengan Chanyeol nanti.
...
Ini adalah jam istirahat terakhir. Baekhyun di bawa pergi oleh Tao, Kyungsoo dan Yixing ke cafetaria sekolah. Chanyeol yang berdiri di muka kelas kemudian bertepuk tangan dan itu berhasil menarik perhatian teman sekelasnya.
"Eumm teman-teman. Hari ini adalah hari tugas Baekhyun piket kan?" tanya Chanyeol. Teman-temannya menjawab dengan anggukan.
"Aku boleh minta tolong?" tanya Chanyeol lagi dan mereka kembali mengangguk.
"Tolong, saat jam-jam terakhir di sekolah. Buat kelas ini sekotor mungkin. Dan untuk teman-teman piket Baekhyun, kalian pulang saja. Tinggalkan Baekhyun sendiri. Aku jamin, Baekhyun tidak akan marah, kami punya kejutan untuknya." Pinta Chanyeol. Murid-murid kemudian saling bertukar pandangan. Lalu kemudian mereka memenuhi permintaan Chanyeol.
"Baiklah, sejauh ini kita sukses." Ujar Sehun dengan wajah berbinar.
"Kita akan pilih ruang musik kan?" tanya Suho. Oh, ternyata Suho juga termasuk dalam komplotan.
"Ya, alat-alat yang kita perlukan juga sudah di siapkan." Jawab Jongin. Lalu, tiba-tiba saja, Chen, Xiumin dan Lulu datang dengan tergesa-gesa. "Lilin, mawar dan yang lain-lain sudah ada." Ujar Xiumin dengan Lulu yang mengangguk-angguk imut di belakangnya. "Aku juga sudah membersihkan yang kau perlukan." Tambah Chen.
"Ahh, terima kasih teman-teman, kalian sangat-sangat membantu ku. sekali lagi, terima kasih banyak."
"That's what friends are for." Ujar Suho yang kemudian menepuk pundak Chanyeol. Chanyeol hanya dapat tersenyum bahagia.
[SUENO]
Dan ya, semua yang telah Chanyeol rencanakan berhasil. Baekhyun termangu saat melihat keadaan kelasnya yang serasa lebih buruk dari pada kapal pecah. Ia speechless! Mulutnya hanya bisa menganga.
Ia kemudian menghela nafas pasrah. Tidak ada gunanya mengeluh. Ia kemudian mulai menggunakan masker dan membersihkan ruang kelasnya. Bahkan tadi ada beberapa murid yang menumpahkan minumannya. Ingin sekali rasanya Baekhyun membakar mereka satu per satu. Hal itu membuatnya harus bekerja ekstra.
Belum lagi menyusun kursi dan meja, merapikan gorden, membuat sampah. Wow! Ini benar-benar memakan banyak waktu.
...
Baekhyun baru saja melepaskan maskernya. Ia habis membuang sampah, pekerjaan terakhirnya. Ia kemudian duduk di salah satu kuris. Mengistirahatkan dirinya sebelum ia mendengar suara dari pintu. Baekhyun kemudian bangun dan berjalan mendekati pintu. Ia menemukan secarik kertas.
Aku menunggu mu di ruangan kolam berenang. Jangan lama-lama cantik ;)
Chanyeol.
Baekhyun merona lagi karena pria ini. Baekhyun kemudian menarik senyum manisnya. Lalu ia pun berjalan dengan semangat menuju ruang berenang. Saat ia sampai di depan pintu koridor menuju ruangan itu, ia dapat melihat standee Chanyeol yang ada di dekat papan tulis tadi pagi menunjuk ke arah pintu. Mengisyaratkan bahwa Baekhyun harus masuk kesana. Baekhyun tersenyum dan masuk menuju ruangan.
Akhirnya, Baekhyun sampai. Ia tidak melihat siapapun. Ia melihat ke penjuru arah, mencari-cari Chanyeol. "Chanyeol! Chanyeol! Ini aku!" tak ada jawaban. Tapi Baekhyun mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Baekhyun berbalik namun ia terkejut. Sekumpulan anak perempuan menatapnya sinis ada di hadapannya. Mereka juga berjalan mendekati Baekhyun.
"Mencari Chanyeol Oppa?" tanya salah satu dari mereka. Baekhyun kenal, mereka ini adalah fangirls Chanyeol. Fangirls yang terlalu berlebihan, seolah Chanyeol adalah milik mereka seorang, terlalu posesif.
"Apa mau kalian?" tanya Baekhyun berusaha normal. Ia semakin terpojok. Di belakangnya adalah kolam berenang. Di tambah lagi, ia tidak bisa berenang.
"Kau mau tahu kami ingin apa?" Perasaan Baekhyun mulai tidak enak. "Kami ingin kau memegang ini!" tiba-tiba saja mereka melempar beberapa ekor tikus putih ke arah Baekhyun. Baekhyun yang memang phobia terhadap tikus, reflek loncat ke belakang dan jatuh di kolam renang yang memang dalam. Baekhyun berusaha menyelamatkan diri di kolam walaupun ia terus gagal. Ia panik, di tambah lagi ia pendek, tidak bisa berenang. Baekhyun dapat melihat mereka meninggalkan dirinya dengan penuh tawa. Nafas Baekhyun mulai sesak.
...
Chanyeol baru saja kembali dari toko depan. Bagaimana bisa mereka lupa untuk membawa korek. Ia melewati pintu koridor menuju kolam renang. Namun, sekita 20 langkah ia menjauhi tempat itu, ia berbalik karena melihat standee nya berdiri di samping pintu. Lalu, Chanyeol terkejut saat melihat sekumpulan siswi keluar dari pintu sembari tertawa. Ia tahu, mereka adalah fangrils nya. Ia kemudian mengeluarkan ponsel dan mendial nomor Jongin. Setelah ia lihat mereka telah jauh, Chanyeol berlari menuju pintu dan masuk kedalam.
"Halo?"
"Kau meletakan standee ku di samping pintu ruang kolam renang?"
"Aiing, tidak kok."
"Kenapa bisa ad—BAEKHYUN!"
Chanyeol berteriak saat melihat Baekhyun sedang bergerak-gerak tidak jelas, timbul tenggelam di kolam berusaha menghirup oksigen. Astaga, bagaimana bisa? Pikir Chanyeol. Chanyeol kemudian meletakan ponselnya di kursi dekat kolam. Ia melepaskan sepatu, jas sekolah dan kemejanya. Kemudian ia terjun dengan cepat menyelamatkan Baekhyun.
"Hahh...hahhh...hahhhh." seperti itulah kiranya Baekhyun menarik nafas sebanyak-banyaknya saat Chanyeol berhasil membanya keluar dari kolam berenang. Baekhyun menundukan kepalanya dan Chanyeol duduk di sampingnya. Kentara sekali wajah Chanyeol menampilan rasa khawatir.
"Kau baik-baik saja? Siapa yang melakukan ini pada mu?" tanya Chanyeol sembari memegang bahu kiri Baekhyun. Baekhyun kemudian diam. Setelah itu, dapat Chanyeol dengar suara tangis Baekhyun yang begitu kecil. "Baekhyun..." Chanyeol kemudian memakaian jas sekolahnya yang kering pada Baekhyun.
"Terima kasih." Lirih Baekhyun. Ia berdiri dan Chanyeol 'pun berdiri. Chanyeol dengan sedih menatap Baekhyun.
"Baekhyun..." Baekhyun berhenti saat Chanyeol memanggil namanya. Ia dapat mendengar langkah kaki Chanyeol yang mendekatinya. "Baekhyun..." panggil Chanyeol dengan lembut.
"Tatap aku..." suaranya begitu berat dan dalam. Baekhyun masih menangis memunggungi Chanyeol. Ia kemudian berbalik ke arah Chanyeol dan menundukan kepalanya. Tidak bisa menatap Chanyeol yang topless dengan mata yang banjir seperti ini.
"Aku..." Chanyeol mengucapkan kata pertama.
"Mecintai mu." Chanyeol langsung memeluk Baekhyun setelah menyelesaikan kalimat tulusnya. Membuat wajah Baekhyun langsung menyentuh kulit dada bidangnya yang hangat.
"Aku.. mecintai mu. Sangat. Sudah sejak lama." Aku Chanyeol dengan sangat jujur. Mengeratkan pelukan hangatnya pada Baekhyun. Baekhyun, ia sudah tidak bisa menahannya lagi, ia semakin menangis di dada Chanyeol. Ia, ia terharu. Sangat terharu.
"Jika kau menerima ku, balas pelukan ku Baekhyun—ah." Baekhyun dapat mendengar semua ketulusan dari suara Chanyeol.
Perlahan, Baekhyun mulai membalas pelukan Chanyeol. Chanyeol tersenyum senang. Cintanya terbalaskan. "Aku...juga mecintai mu." Balas Baekhyun malu-malu dan masih menangis.
Chanyeol kemudian melepaskan pelukannya dengan pelan. Kemudian menangkup kedua pipi Baekhyun menengadah agar Baekhyun melihat wajahnya. "Terima kasih." Ucap Chanyeol tulus. Baekhyun tersenyum. Chanyeol kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir Baekhyun. Tanpa nafsu, tulus akan cintanya terhadap Baekhyun.
Baekhyun benar-benar bahagia. Dapat berjalan bergandeng tangan dengan Chanyeol, bukanlah mimpi semata. Ia tidak perlu khawatir lagi. Ia tidak perlu takut lagi untuk bangun dari tidur.
Karena Chanyeol, bukanlah mimpi.
[END]
A/N : Ya ampun, maafkan aku yang baru kembali TvT ada yang nunggu nih FF by the way? Baekhee minta maaf TvT *bowbarengChanbaek* maaf banget ya baru up date TvT dan ini chapter terakhir dari sueno. oh iya, aku lagi ngetik cerita chanbaek baru, bakal di post dekatdekat ini. kalian chanbaek shipper atau bukan, pas di post kudu baca ya? *maksa-_-* lets go! Thanks buat semua review kalian dan makasih juga buat yang udah ngikutin ini cerita sampe akhir.
THANK YOU :*:*:* jangan lupa RCL ;D
