LOVE AND WAR SERIES
Story 1
oneshoot
Pagi itu nampak lenggang sekali dalam apartemen sederhana tersebut. pemuda bertubuh tinggi nan ramping itu memasuki apartemennya dengan lunglai, wajahnya yang terlalu cantik untuk ukuran laki-laki, kini tertekuk dan terlihat sedikit kusut. ia menghempaskan pantatnya yang imut yang terbalut kain jeans bermerk di atas sofa empuk pemberian ibundanya.
"Yah! Jung Yunho! kau puas sekarang? kau kacaukan hidupku! apa kau sudah puas brengsek!" teriakanya melengking memenuhi hunian yang masih tergolong wewah tersebut.
"Hei hei... bisakah kau tidak berteriak seperti itu? Tetangga akan mengira aku benar-benar orang brengsek" ucap suara lain yang baru saja datang dari dapur membawa semangkuk kecil ice cream berwarna merah muda yang sangat di gemari oleh sang empunya.
"Cih! Biar! biar semua orang tau! kalau Jung Yunho yang baik hati dan suka menolong, serta memiliki senyum yang hangat dan menawan itu sebenarnya hanyalah orang BRENGSEK!" Changmin berteriak di akhir kalimatanya, memaki. Hingga Yunho memejamkan matanya karena terlalu terpekik. Telinganya sedikit sakit lantaran ia berada tepat di samping sang pemilik suara fantastis tersebut.
"Oke… changmin manis-"
"Jangan panggil aku manis!" ia memotongnya ketus.
"Baiklah... Changmin sayang-"
"Jangan panggil sayang juga!" ia semakin ganas.
"Shim changmin. dengar ya… terserah kau mau marah atau apapun itu. Aku tidak menyesali apapun" Ucap Yunho penuh penekanan. Dan mulai mengalihkan perhatianya kearah layar TV yang menampilkan film animasi kesukaanya tentang dua belatung konyol yang selalu bertengkar.
"Tentu kau tidak menyesalinya, pernahkah kau menyesali perbuatanmu hyung? Kau tahu? Aku kehilangan tiket ke Australia hanya karena keegoisanmu" changmin berucap dengan mimik wajah yang sudah terlalu lelah. Namun amarahnya masih terlihat sedikit lebih jelas.
"Aku akan membelikanmu tiket ke Australia changmin, bahkan ke ujung dunia aku akan membelikanya… asal kau perginya besamaku" jawab Yunho enteng sambil sesekali tertawa melihat kekonyolan dua belatung berwarna merah dan kuning tersebut.
"Bisahkah kau serius sedikit? Kau tahu ini berhubungan dengan pendidikanku hyung! Dan bisa-bisanya kau mengganti bahan presentasiku dengan kekonyolan ini!" Changmin membanting map plastiknya yang bergambar rusa betina, sehingga kertas kertas tak berguna di dalamnya berserakan.
"Jadi kau mau aku serius? Apa kau serius?" yunho berdesis. Ice cream stobery di mulutnya tak terasa manis lagi.
PRANG!
"Aku jadi seperti ini karena kau yang memintanya changmin... AKU JADI JUNG YUNHO YANG BAIK HATI KARENA KAU YANG MEMINTANYA! PACAR YANG SEMPURNA?! HUH?!" Yunho berteriak hebat setelah membanting mangkuk penuh ice cream nya ke lantai hingga mangkuk imut tersebut pecah menjadi 3 bagian tak sempurna.
"Hyung-" Changmin tercengang.
"Persetan min… aku sudah menurutimu, dan kau harus menurutiku. Kurasa kita sudah bersepakat dengan ini" dan itu kata terakhir Yunho sebelum pergi meninggalkan Changmin yang kini terbatu di tempatnya. Matanya tidak fokus, bibirnya gemetar, sudah lama Yunho tidak membentaknya… rasanya luar biasa sakit. Sakit sampai muak!
Changmin mencoba menenangkan dirinya dengan memejamkan matanya serta merapatkan bibirnya, namun itu hanya membuat air mata yang menumpuk di pelupuk matanya turun membasahi pipinya yang sehalus sutra. Tanganya yang gemetar di paksanya untuk bergerak dan membekap bibirnya, memblokir isak tangisnya yang mungkin akan terdengar memilukan.
Ini sangat sakit, sakit sekali. Orang yang sangat kau cintai dan mencintaimu sepenu hati. Malah menjadi satu-satunya orang yang menyakitimu sampai seperti ini.
Grep…
Changmin merasakan seseorang kini memeluknya erat. Bukan seseorang tapi Yunho. Yunho yang semenit lalu membentaknya luar biasa.
"Maafkan aku… tapi aku tidak menyesal" bahkan permintaan maafnya terasa sakit.
"Oke aku menyesal telah berteriak seperti itu changminah… aku sangat menyesal, namun aku tidak menyesali apa yang telah ku ucapkan. Ku harap kau mengerti… aku tidak mau kau tinggalkan min… aku tidak mau" dan itulah Jung Yunho. Orang egois dari yang paling egois.
"Hiks… hanya satu bulan hyung… aku pergi hanya satu bulan… dan- dan mengacaukanya… aku membencimu…hiks" isaknya yang terdengar lemah membuatnya sakit. Changmin tak suka terlihat lemah. Dan ia tidak benar-benar membeci Yunho. Dan sialnya Yunho tahu itu.
"Ssshhh kau tahu satu bulan berarti satu abad bagiku, aku tidak bisa membayangkan satu bulan hidup tanpamu… kau mau aku mati kelaparan? Bla bla bla bla ..." yunho masih memeluk sang kekasih dan mulai bernarasi tentang apa-yang-akan-terjadi-apabila-changmin-tak-bersamanya dan semua yang di ucapkanya terdengar sangat konyol dan bohong.
Changmin tersenyum mendengar tuturan kata yunho yang sangat lebay di telinganya. Yunho suka melebih-lebihkan sesuatu. Apabila sesuatu itu bersangkutan dengan Shim Changmin.
"Kau terlalu banyak menonton film belatung-belatung menjijikan itu" Changmin mulai kehilangan isak tangisnya. Bahkan kini ia sudah mulai mempoutkan bibirnya dan membuat wajah super aegyo yang tingkat kelucuannya sudah mencapai maximal.
"Kau pikir tidak dosa ya? Membuat wajah seperti itu?" Yunho bertanya sambil mencubit hidung mancung changmin
"Ahhh~! Hyung! Unghh sakit.. memangnya kenapa? Memang ada ya orang masuk neraka karena punya tampang yang imut?" Changmin bertanya tak sadar mengclaim dirinya sebagai "orang imut"
"Oke… kau memang imut Changmin. Tapi bersyukurlah, karena tampang manis mu ini penjaga pintu neraka tak tega membiarkanmu masuk" Yunho tahu benar mood changmin sangat gampang untuk dirubah. Jemarinya pun mulai nakal mengelus pipi changmin yang halus namun basah oleh air mata.
"Tapi aku juga tidak mau masuk surga…" ucap Changmin kini membuat tampang bersedih.
"Hm kenapa?" Yunho bertanya dengan tampang super imut… namun hanya akting. Bagaimana bisa ia merusak peranya ketika Changmin sedang dalam mood seperti ini. Apapun untuk Changmin.
"Karena…" Changmin menatap yunho lekat dengan mata bambinya yang sangat indah.
"Karena kau sudah pasti tidak ada di surga hyung... jadi aku tidak mau masuk surga, aku mau bersamamu seterusnya walau tempat akhir kita dineraka" ucpa Changmin dengan senyumnya yang manis dan menggoda
"Aku tidak tahu harus marah atau senang…" ucap Yunho dengan senyum tulusya yang bukan acting sama sekali, sebelum mengulum bibir ranum Changmin dengan sangat rakus.
Dan begitulah kehidupan mereka…
Love n War…
Kadang cinta kadang beci… terus cinta lagi..
Hahahahhaha
END
Ok… homin makin imut dan makin jakhdjhashdjsadsadsakdska alias gak bisa di ungkapkan dengan kata-kata
Oke ini bukan Chaptered. Tapi series: dimana saya bakal bikin banyak story bertemakan Love n War.
Jadi untuk reader sekalian yang puny aide tentang love n war mereka. Silahkan review untuk story selanjutnya mau pakai conflik apa… boleh AU boleh non AU asal jangan genre fantasy.. karena saya gak jago bikin magic magic kayak begitu LOL
Oke deh… sudah lama tak menyapa reader yang manis manis dan unyuk unyuk ini.
Reader: WOII FIC LU BANYAK YANG LU ANGGURIN TUH WOIII!
ohh ternyata reader-tachi semuanya baik-baik aja ^^ baguslah kalau begitu eL pamit undur diri dulu ya.. bye~~
READER: WOII LU AUTHOR KAMPRETT! MAEN KABUR AJA LU! WOI SELESAIN TUH FIC LOE YANG TERBENGKALAI
Episode ini berakhir sampai disini
Bener-bener END
