Siwon berjalan begitu saja dan berbaring, tapi matanya hanya berpura-pura menutup. Kyuhyun terlihat kesal lalu mengikuti Siwon, "Ya! Kenapa kau tidur, aku tidak mau bicara sendiri. Temani aku mengobrol." Kyuhyun menarik-narik tangan Siwon.
"Hmmm... Sejak kemarin aku kurang tidur. Aku sangat mengantuk." Gumam Siwon. Kyuhyun cemberut lalu ikut masuk kedalam selimut yang Siwon pakai, Siwon tersenyum lalu dia menaikan selimut dan mengurung Kyuhyun. "Kena kau Baby!"
"Ya, kau ini memang menyebalkan."
Tidak lama pakaian mereka berhamburan terlempar dari dalam selimut dan terjatuh di lantai. Tentu saja mereka menanggalkan pakaian karena mereka sedang dalam kondisi yang panas, tidak peduli hari masih cukup pagi untuk berkeringat.
-Social Level-
Kyuhyun pergi ke rumah orangtuanya karena dia begitu merindukan adiknya. Minho lebih dari sekedar adik, bahkan Kyuhyun memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Terkadang Kyuhyun membuat Minho kesal dengan sifat protektifnya, tapi Minho sangat menyayangi Noona satu-satunya itu.
"Mino, Noona sangat bosan hanya diam di rumah… Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan." Usul Kyuhyun, Minho yang tengah bermain game pun berhenti lalu menatap Noonanya, "Banyak sekali hal yang ingin aku lakukan bersama Noona, tapi sepertinya itu tidak bisa." Ucap Minho putus asa.
"Ya Cho Minho, apa maksudmu dengan tidak bisa? Selamanya aku Noona sekaligus sahabatmu, bagaimana mungkin itu tidak bisa." Kyuhyun tidak terima dengan ucapan adiknya.
"Apa Noona bisa bermain basket denganku atau panjat tebing seperti yang biasa kita lakukan?" Minho merajuk pada Noonanya, Kyuhyun menghela napasnya. "Kau benar, Noona tidak bisa melakukan itu lagi." Kyuhyun memandang tubuhnya sendiri.
Minho tersenyum lalu dia berbaring di sofa dengan meletakan kepalanya diatas paha Noonanya, "Noona, elus kepalaku seperti dulu. Aku sangat merindukan belaian Noona." Ucap Minho sambil meletakan tangan Kyuhyun di kepalanya. Kyuhyun tersenyum karenanya, "Oh... Adikku sedang merajuk pada Noona, eoh... Aigo, rasanya ukuran kepalamu bertambah besar Minho-ya."
"Itu karena selama ini Noona tidak pernah memanjakanku lagi, yang Noona manjakan hanya Siwon Hyung. Aku sangat cemburu pada Siwon Hyung!"
Kyuhyun terkekeh dengan ucapan adiknya, "Baiklah, sekarang Noona milikmu. Noona akan memanjakanmu seperti dulu. Kau ingat, dulu Noona selalu memandikanmu setiap sore. Saat kau kabur karena tidak mau dimandikan oleh pelayan, bagaimana..."
"Andwe! Aku sudah besar Noona, lagipula... Rasanya akan menggelikan jika kita mandi bersama. Untuk hal itu mohon di remove!"
Kyuhyun tertawa karena berhasil mengerjai adiknya, apa Minho pikir Siwon akan membiarkan hal itu terjadi. Tidak mungkin dan tidak akan pernah menjadi mungkin, Siwon selalu cemburu walaupun pada adik iparnya sendiri.
"Kau itu selamanya My Baby Minho-ya~" Minho menatap Noonanya, Kyuhyun tersenyum lalu mengecup pipi adiknya. Minho bangun lalu memeluk Noonanya, "Noona saranghae!"
Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Minho, "Nado saranghae nae dongsaeng!"
"Oh ya, Eomma dan Appa kapan pulang Minho? Rumah ini begitu sepi sekali." Tanya Kyuhyun merasa rumahnya semakin terasa dingin sejak dia tidak tinggal disana selama beberapa waktu.
"Aku tidak tahu Noona, Eomma sibuk dengan yayasan sementara Appa sibuk dengan proyek baru."
"Kau sendiri?"
"Tidak tahu, aku diminta magang di luar Seoul. Di salah satu perusahaan internasional, tapi aku belum memutuskan memilih perusahaan yang mana."
"Semangat Minho! Kau pasti bisa sukses seperti Appa, Noona sangat yakin soal itu!"
"Tentu saja karena aku adalah adik Noona!" Minho tersenyum lebar membuat Kyuhyun gemas pada adiknya itu, "Kau ini memang menggemaskan!" Kyuhyun mencubit gemas pipi Minho, "Hentikan Noona, appo…"
Kakak dan adik itu menghabiskan waktu bersama sampai tidak terasa jika hari sudah sore. Minho masih ingin bersama Noona tersayangnya tapi Kyuhyun harus pulang karena Siwon akan menjemputnya dan sekarang dalam perjalanan.
''Selamat datang Tuan, Nona sudah menunggu di kamar Tuan muda Minho.''
Siwon tersenyum lalu berjalan ke arah kamar Minho. Dia sudah sangat hapal dengan letak semua ruangan di rumah mertuanya itu, hampir setiap akhir pekan saat awal pernikahan, Kyuhyun selalu meminta pergi ke rumah orangtuanya. Siwon mengetuk pintu kamar Minho, ''Kyuhyun-ah~'' Panggil Siwon.
''Siwon Hyung.'' Minho berdiri dibelakang Siwon, tangan kanannya memegang kaleng colla. Siwon tersenyum pada adik iparnya, ''Apa Noonamu masih ada di kamar?'' Tanya Siwon menunjuk pintu kamar Minho.
''Tentu Hyung, ayo masuk.'' Minho membuka pintu kamarnya lalu masuk diikuti Siwon. Siwon tersenyum melihat istrinya tertidur di tempat tidur Minho. ''Ternyata Noona tidur padahal aku hanya meninggalkannya untuk mandi.'' Minho terkekeh sendiri sambil mengambil selimut dari lemari lalu berniat menyelimuti Noonanya tapi Siwon menahan, ''Biar Hyung yang melakukannya.'' Siwon mengambil selimut dari Minho.
''Aku keluar ya Hyung.'' Minho tersenyum penuh arti lalu keluar dan menutup pintu.
Siwon duduk di tepi tempat tidur, memandangi wajah damai istrinya. Dia kembali tersenyum lalu mencium pilipis Kyuhyun dan mengelus kepalanya. Siwon kembali mencium pipi Kyuhyun tapi kali ini Kyuhyun menahan ciuman Siwon dengan telapak tangannya, ''Sampai kapan kau akan menciumku.'' Ucap Kyuhyun sambil tersenyum.
''Baby, ternyata kau hanya berpura-pura tidur.'' Siwon sedikit cemberut, Kyuhyun berusaha bangun. ''Pelan-pelan, Baby.'' Siwon membantu Kyuhyun duduk di tempat tidur. ''Aku terbangun saat kau masuk, aku bisa mendengar suara detak jantungmu yang cepat.'' Kyuhyun menyentuh dada Siwon. Siwon langsung memeluk Kyuhyun, ''Aku sangat merindukanmu.'' Ucap Siwon.
Kyuhyun hanya tersenyum sambil membalas pelukan Siwon, hanya berpisah beberapa jam saja mereka seperti tidak bertemu beberapa hari. Siwon semakin protektif setelah kejadian beberapa waktu lalu yang membuat Kyuhyun harus dilarikan ke rumah sakit.
''Hanya rindu aku? Tidak rindu pada Baby?'' Kyuhyun pura-pura cemberut. Siwon tersenyum lalu menyentuh perut istrinya, ''Tentu saja rindu pada Baby juga, kapan kau lahir sayang?''
Kyuhyun menggenggam tangan Siwon, ''Wonnie, kado apa yang akan kau berikan untuk pernikahan sahabatmu?'' Tanya Kyuhyun. Siwon terlihat lupa, ''Sahabatku menikah?'' Kyuhyun geleng-geleng, karena sibuk bekerja Siwon jadi pelupa. ''Pernikahan Donghae Oppa, ah... Akhirnya dia menikah juga.''
Siwon baru ingat kalau sahabatnya sejak SMA itu akhirnya menikah. Cukup lambat jika ingat dengan janji Donghae pada saat pernikahan ChangBum waktu itu.
''Kado kereta bayi saja, aku yakin mereka akan cepat punya bayi.'' Siwon tersenyum evil, Kyuhyun memukul lengan kekarnya. ''Hanya kereta bayi? Dia itu sahabatmu Siwon. Setidaknya belikan mereka yang lebih mewah, tiket berlibur atau apapun itu.''
''Baby, Donghae sekarang sudah sukses. Dia memiliki uang yang banyak, dia sudah jadi Presdir di majalah nomor satu Korea. Kau pikir siapa yang menulis artikel tentang kita waktu itu, kehidupan kita sudah jadi life style yang diikuti banyak orang.''
''Ah artikel yang berjudul, gaya hidup pewaris. Aku ingat soal artikel itu, orang-orang bahkan menjadi penggemar kita.''
''Otak dibalik munculnya artikel itu adalah Lee Donghae. Bahkan cerita saat kau menyamar menjadi gadis biasa juga tertulis disana. Siapa yang tahu jelas cerita itu selain dia, Kibum dan Changmin.''
''Tapi siapa yang memberikan ijin untuk menerbitkan artikel itu?'' Kyuhyun bingung sendiri, Siwon tersenyum lagi. ''Aku yang mengijinkan, saat itu dia benar-benar memaksa. Dia ingin menulis artikel tentang para pewaris bisnis, itulah kenapa dia memilih kita.''
''Ah begitu, kita pikirkan soal hadiah lain waktu. Kau sudah makan belum?'' Tanya Kyuhyun perhatian, Siwon tersenyum mendengar perhatian istri tercintanya. ''Makan siang sudah, makan malam masih lama Baby.''
''Noona!'' Panggil Minho lalu membuka pintu, untung saja Noona dan Kakak iparnya sedang tidak melakukan hal yang aneh-aneh, mereka hanya duduk berhadapan di tempat tidur.
''Iya, ada apa Minho?'' Tanya Kyuhyun pada adik satu-satunya itu. ''Ada surat untuk Noona, surat ini datang kemarin pagi tapi aku baru ingat.'' Minho memberikan surat beramplop biru pada Kyuhyun. ''Kenapa surat dikirim kesini, bukan ke rumah kita?'' Siwon bingung.
''Mungkin pengirim surat belum tahu kalau aku sudah pindah.'' Jawab Kyuhyun sambil membuka suratnya, ''Oh astaga! Ini surat dari Jepang!'' Siwon dan Minho langsung berebut melihat isinya, Kyuhyun membaca isi surat. ''Sekarang hari apa, Minho-ya?'' Tanya Kyuhyun pada adiknya. ''Hmm, hari jum'at Noona.'' Jawab Minho.
''Besok hari sabtu, itu artinya Jongie datang besok!''
Minho dan Siwon kompak menatap Kyuhyun yang terlihat sangat gembira. ''Jongie? Dia siapa Kyu?'' Tanya Siwon. Minho tersenyum membuat rasa penasaran Siwon semakin besar, ''Jadi itu surat dari Jonghyun Hyung, Noona?'' Tanya Minho bersemangat.
Kyuhyun menatap adiknya itu lalu memperlihatkan isi surat, ''Iya, dia akan kembali ke Korea Minho!'' Minho mengambil surat itu lalu meloncat di lantai, Siwon sampai dibuat kehilangan kata-kata melihatnya. ''Akhirnya... Hyungku pulang juga!'' Minho sangat gembira lalu berputar-putar dengan Kyuhyun dan berpelukan. Siwon semakin dibuat penasaran.
''Aish, jinjja! Apa hanya aku yang tidak tahu siapa pengirim surat itu?''
''Dia Hyung sebelah rumah kami. Dulu saat masih kecil, kami bertiga selalu bermain bersama. Mungkin kalau Jongie Hyung tidak pindah ke Jepang, dia yang jadi kakak iparku.'' Ucap Minho mengundang pelototan Siwon, ''Apa maksudmu, Cho Minho!''
Kyuhyun menggandeng lengan adiknya, ''Dia seumuran denganku. Kami berteman sejak masih di taman kanak-kanak, tapi saat berusia 10 tahun dia pindah ke Jepang.''
''Oh jadi dia teman masa kecilmu. Tapi sekarang aku yang menjadi suami dan ayah dari anakmu, Kyu.'' Siwon dengan manja memeluk Kyuhyun dari belakang. Kyuhyun melepaskan tangan Siwon, ''Minho, bantu Noona membuat candy.'' Kyuhyun mengajak Minho. ''Candy kesukaan Jongie Hyung?'' Tanya Minho. ''Iya, ayo!'' Kyuhyun dan Minho keluar dari kamar dan turun ke bawah.
Siwon mengambil surat dari atas tempat tidur, ''Sebenarnya siapa Jonghyun itu? Apa dia tampan?'' Siwon ingin sekali meremas surat itu tapi dia menahan diri lalu turun ke bawah menyusul istrinya.
Kyuhyun dan Minho ternyata sedang membuat permen cokelat. Cokelat bar yang dilelehakan dan dicampur aneka permen lalu mereka cetak dengan berbagai bentuk hewan. Siwon hanya memperhatikan saja tanpa sadar kalau mertuanya sudah berada disebelahnya, ''Mereka seperti anak kecil saja, membuat permen segala.'' Ucap Eomma Cho.
''Sepertinya teman masa kecil Kyuhyun itu sangat berarti baginya, dia sampai membuat itu demi temannya.'' Ucap Siwon menimpali kata-kata Eomma Cho. Saat menoleh kesamping, Siwon terkejut melihat Ibu kandung Kyuhyun tengah tersenyum padanya.
''Eommanim, kapan Eomma pulang? Apa kabar Eomma?'' Siwon jadi gugup sendiri. Eomma Cho tersenyum hangat, ''Baru saja, oh jadi Kyuhyun sudah membaca surat dari Jongie.'' Ucap Eomma Cho lagi. ''Memangnya bagaimana hubungan mereka dulu, sepertinya Kyuhyun sangat gembira saat tahu temannya kembali.''
''Menantu Choi, kau jangan cemburu ya. Jonghyun dan Kyuhyun itu sudah seperti saudara. Mereka seumuran dan memiliki banyak kesamaan. Kesederhanaan Kyuhyun juga tumbuh karena selalu bersama dengan Jonghyun, dia pria baik yang banyak mengajari Kyuhyun.''
Siwon merasa jika Jonghyun itu pria yang hebat. Eomma Kyuhyun juga terlihat sangat menyukai Jonghyun, bahkan Minho bilang jika Jonghyun tidak pindah, pria itu yang akan menjadi kakak iparnya.
''Jangan khawatir, hubungan mereka tidak seperti yang kau bayangkan.'' Eomma Cho menepuk bahu Siwon lalu pergi.
''Oh, Eomma sudah pulang.'' Minho baru sadar Ibunya sudah pulang, Kyuhyun terlihat masih fokus. Dia mencetak permen itu di cetakan berbentuk kelinci dengan wajah yang selalu tersenyum.
-Social Level-
Malam ini Kyuhyun dan Siwon menginap, mereka tidur di kamar lama Kyuhyun. Tidak ada yang berubah dengan kamar itu, masih sama seperti saat Kyuhyun meninggalkan rumah. Kyuhyun membuka album foto lama dan dia memperlihatkan fotonya bersama Jonghyun.
''Ini saat kami jalan-jalan di kebun binatang, saat usia kami 9 tahun.'' Kyuhyun menunjuk salah satu foto, terlihat seorang gadis cilik dengan rambut keriting gantung tengah bergandengan tangan dengan anak laki-laki berbadan gemuk.
''Kau cantik sekali saat kecil Kyu, aku suka matamu.'' Siwon mengelus foto Kyuhyun sembari menatap Kyuhyun, ''Apa anak gendut ini, Jonghyun?'' Siwon menujuk orang disebelah Kyuhyun. ''Iya dia Jongie, karena suka sekali dengan cokelat dan permen, dia jadi memiliki badan yang gemuk.'' Jawab Kyuhyun sambil tersenyum.
Siwon sedikit lega, jadi pria yang bernama Jonghyun itu hanyalah pria yang memiliki badan gemuk dan juga pendek karena di foto itu Kyuhyun lebih tinggi. Tidak ada yang Siwon khawatirkan lagi, dia jadi ingat saat seusia itu dia sangat tampan dan banyak gadis kecil yang suka padanya.
''Sudah malam Baby, kita tidur.'' Siwon menyimpan album foto itu di atas buffet. Kyuhyun yang merasa sudah mengantuk pun perlahan berbaring bersamaan dengan Siwon. Kyuhyun berbaring di lengan kiri Siwon dengan kepala di dada Siwon, dia memeluk Siwon dari samping. Siwon mencium keningnya sebelum sama-sama menutup mata.
Keesokan paginya.
Siwon bangun terlambat, Kyuhyun sudah tidak ada di sebelahnya. Siwon langsung berpikiran buruk, jangan-jangan Jonghyun sudah datang dan saat ini Kyuhyun sedang bersama teman masa kecilnya itu. Siwon panik dan buru-buru turun dari kamar. Saat di bawah dia mendengar suara Kyuhyun mengobrol dengan Ibunya di dapur, Siwon buru-buru mendekati Kyuhyun.
''Oh kau sudah bangun, Siwonnie. Selamat pagi!'' Sapa Kyuhyun seperti biasa, cantik menawan.
''Pagi Siwon.'' Eomma Cho yang menyapa.
''Pagi Eomma.'' Balas Siwon. Siwon mendekati Kyuhyun lalu mencium pipinya, sudah tradisi setiap pagi. Kyuhyun terlihat malu karena ibunya ada disana, Eomma Cho hanya tersenyum melihatnya.
''Apa kau belum cuci muka?'' Bisik Kyuhyun pada Siwon, ''Belum.'' Jawab Siwon pelan. Kyuhyun memukul lengan kekar Siwon, ''Cepat cuci muka dan gosok gigimu!'' Siwon cemberut tapi menurut dan kembali naik ke lantai lama, Minho dan Appa Cho datang.
''Senangnya bisa melihat putri Appa yang cantik pagi ini.'' Ucap Appa Cho, Kyuhyun mendekati ayahnya lalu memeluk Appa Cho. ''Selamat pagi, Appa!'' Minho berebut untuk memeluk Kyuhyun, ''Noona, pagi.'' Kyuhyun mengacak pelan rambut adiknya, ''Pagi, Minho!''
Siwon sudah selesai mencuci muka lalu menyapa semua orang, setelah itu mereka menikmati sarapan bersama. Sarapan ala keluarga Cho sedikit berbeda karena mereka suka sarapan dengan sereal. Siwon pun menyesuaikan sarapan ala keluarga Kyuhyun. Kyuhyun terlihat bahagia bisa bersama dengan keluarganya, tapi Siwon berpikir jangan-jangan Kyuhyun gembira karena hari ini Jonghyun datang.
-Social Level-
'Kita sepertinya kehabisan minuman.'' Ujar Minho datang dari arah dapur, semua anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. ''Oh kalau begitu Noona akan membelinya.'' Kyuhyun meletakan majalah yang dibacanya. Siwon menoleh pada istrinya itu, ''Kau tidak boleh minum, Baby.'' Kyuhyun manatap Siwon, ''Tenang saja, aku hanya membelikan untuk kalian.''
''Kalau begitu, aku antar!'' Siwon berdiri lalu memakai jaketnya. Kyuhyun hanya mengangkat bahu lalu berjalan meninggalkan ruang keluarga, Siwon mengikuti Kyuhyun dari belakang. Keduanya pergi ke supermarket untuk membeli minuman. Siwon terus saja bawel dan meminta agar Kyuhyun jangan sedikitpun meminum minuman beralhokol.
''Aigo, kau bawel sekali Siwon. Aku hanya akan minum jus, oke?'' Siwon tersenyum memperlihatkan dimplenya lalu mendorong troli belanjaan ke kasir. ''Sepertinya Jonghyun itu sangat penting bagimu dan seluruh keluarga.'' Ujar Siwon disela kasir menghitung belanjaan mereka. ''Dia sudah seperti keluarga, dan kami semua rindu padanya.'' Jawab Kyuhyun.
Siwon membawa kantong belanjaan dibelakang Kyuhyun yang keluar dari supermarket. Mereka naik kembali ke dalam mobil, Siwon menjalankan mobil sementara Kyuhyun terlihat sibuk dengan ponselnya.
''Berkirim pesan dengan siapa?'' Tanya Siwon sesekali menoleh pada Kyuhyun, ''Hmm.. Kibum. Kami membahas soal pernikahan Donghae Oppa.''
''Oppa selalu saja memanggil Donghae Oppa, aku suami saja tidak pernah dipanggil Oppa!''
''Siwon Oppa? Tidak enak diucapkan, Siwonnie lebih bagus.''
Siwon hanya menggeleng dan fokus kembali menyetir. Kyuhyun tersenyum ke arah suaminya yang merajuk itu, ''Dasar selalu cemburu!'' Pikir Kyuhyun.
Kyuhyun meninggalkan Siwon masuk terlebih dahulu sementara Siwon mengambil belanjaan yang diletakan di kursi penumpang. Saat masuk, Minho menghampiri Kyuhyun. ''Noona, Jongie Hyung sudah datang!'' Minho memberitahu berbarengan dengan Siwon yang baru masuk. ''Benarkah?'' Kyuhyun terlihat gembira dan Siwon bisa melihat jelas senyuman itu.
''Kyukyu~'' Seorang pria muncul, Siwon membelalakan mata melihat pria yang seingatnya berbadan gemuk dan pendek.
Kyuhyun tersenyum menatap sahabat kecilnya, ''Jongie!'' Lee Jonghyun tersenyum memperlihatkan mata indahnya, badan kekar dan tinggi itu berjalan mendekati Kyuhyun. ''Lama tidak bertemu, Kyu.'' Jonghyun tersenyum, Kyuhyun ikut tersenyum lalu mereka berpelukan. Siwon membulatkan mata melihat itu, ''Dia... Dia memeluk Kyuhyun-ku!''
''Kau benar-benar berubah Jongie, aigo sekarang kau lebih tinggi dariku.''
''Kau juga berubah, sekarang kau cantik dan gemuk.'' Jonghyun sedikit menggoda Kyuhyun, ''Aku tidak gemuk.'' Kyuhyun tidak terima. Jonghyun menarik Kyuhyun lagi lalu memeluknya, ''Aku merindukanmu!''
Siwon tidak tahan lagi, dia tertawa agar kedua orang itu berhenti. ''Hahaha... Jadi anak gemuk itu sudah jadi pria tampan. Salama kenal, Jonghyun.'' Siwon menarik tangan Jonghyun dan mengajaknya bersalaman. Jonghyun sedikit aneh tapi menerima perkenalan itu. ''Salam kenal, Lee Jonghyun.''
''Aku Choi Siwon, su...''
''Jongie, kau pasti terkejut dengan apa yang telah aku buat semalam. Ayo, akan aku tunjukan!'' Kyuhyun menarik Jonghyun dan membawanya meninggalkan ruang tamu. Mulut Siwon terbuka karena dia belum melanjutkan ucapannya dan dia juga terkejut.
Kyuhyun mengajak Jonghyun ke ruang makan, lalu Kyuhyun berjalan ke arah kulkas. Dia mengeluarkan candy yang semalam dibuatnya bersama Minho. ''Tara! Candy favoritemu!'' Kyuhyun meletakan candy yang masih di dalam cetakan itu di meja makan. ''Cho Kyuhyun, apa kau ingin membuatku gemuk sepertimu?'' Jonghyun menyentuh perut Kyuhyun yang sedikit menonjol, Siwon yang melihat itu langsung kesal. ''Beraninya dia menyentuh perut Kyuhyun!''
''Biar saja, aku suka melihatmu yang gemuk. Oh ya ceritakan kenapa kau tidak membalas surat terakhirku?'' Kyuhyun menarik kursi dan duduk diikuti Jonghyun, ''Aku pikir, aku akan datang jadi aku mengirimkan surat pemberitahuan itu dan aku bisa membalas suratmu secara langsung.''
''Ah begitu. Apa kesibukanmu di Jepang, apa kau masih bekerja di perusahaan pamanmu? Bagaimana kabar Ayahmu?''
''Itu yang selalu kau tulis dalam suratmu. Selalu bertanya soal pekerjaan dan ayahku, apa tidak ada pertanyaan lain?''
''Hyung, kau sedang apa?'' Minho menegur Siwon yang hanya diam di dekat pintu ruang makan, Siwon tidak menjawab dan malah pergi. Minho mengangkat bahu tidak mengerti lalu menatap ke arah Kyuhyun dan Jonghyun, ''Ohh.. Ini bahaya.'' Minho berjalan mendekati Kyuhyun dan Jonghyun.
''Appa dan Eomma bilang akan kembali nanti sore dan Eomma meminta kita mengajak Jonghyun Hyung jalan-jalan.''
''Memangnya Eomma dan Appa kemana?'' Tanya Kyuhyun.
''Entahlah, itu urusan orangtua. Aku juga tidak diberi tahu.''
''Yah, padahal aku sangat ingin mengobrol banyak dengan Eomma dan Appa Cho.''
''Eh, kau masih memanggil orangtuaku begitu?''
''Tentu saja, selamanya mereka orangtuaku juga.'' Jonghyun tersenyum, dia senang karena selama ini orangtua Kyuhyun begitu baik padanya.
''Kita jalan-jalan, aku ganti pakaian dulu.'' Kyuhyun bangun dan pergi ke kamarnya. Jonghyun memandangi punggung Kyuhyun yang menjauh, ''Kenapa dia jadi gemuk, padahal dulu badannya sangat kurus.'' Gumam Jonghyun.
''Gemuk? Siapa yang gemuk Hyung?'' Tanya Minho, dia rasa tidak ada yang gemuk di rumahnya.
''Tentu Noonamu, Minho. Dia sedikit lebih berisi terutama dibagian perut.'' Jawab Jonghyun lalu mencoba melepas permen dari cetakannya. ''Aish, keras sekali. Kyuhyun ada-ada saja membuat yang seperti ini, padahal tinggal beli dan dia bahkan tidak pandai membuatnya.'' Jonghyun geleng-geleng.
Minho tertawa, ''Hahaha... Noona memang kurang pandai soal membuat sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Oh ya Hyung, wajar jika perutnya berisi, Noona sedang hamil.''
Jonghyun meletakan cetakan itu lalu memandang Minho, terkejut. ''Hamil?''
''Apa kau tidak bertemu dengan suami Noona? Aku rasa saat di ruang tamu tadi, kalian berdua bertemu.''
''Jadi Siwon, pria yang bernama Siwon itu suami Kyuhyun?''
''Iya, apa Noona tidak bilang?''
Jonghyun menggeleng, ''Dia kembali pelupa, karena di kepalanya ada permen dan permen.'' Gumam Jonghyun, kekurangan sahabat cantiknya itu kadang suka lupa jika sudah berhubungan dengan makanan manis. Tapi sebenarnya bukan lupa pada Siwon tapi Kyuhyun sengaja ingin membuat suaminya kesal, balas dendam karena dulu SooYoung membuatnya menangis.
Kyuhyun masuk ke kamarnya, terlihat Siwon yang berbaring di tempat tidur dengan posisi membelakanginya. ''Kau kenapa? Apa sakit?'' Kyuhyun menyentuh kening Siwon dari belakang. Siwon masih dengan posisinya, memeluk guling dan membelakangi Kyuhyun. Karena tidak menjawab, Kyuhyun lebih memilih ganti pakaian.
Melepas celana panjang dan kaos kebesaran dari tubuhnya lalu menggantinya dengan dress peach berbahan lembut. Kyuhyun tersenyum karena Jonghyun mengira dia gemuk, ''Dari dulu aku ingin sedikit lebih gemuk, tapi aku baru bisa sedikit berisi setelah hamil.'' Pikir Kyuhyun tersenyum geli. Dia mengambil coat hitamnya lalu menyisir rambutnya, dari cermin Kyuhyun melihat Siwon yang tidak bergerak.
''Siwon, kami akan jalan-jalan. Apa kau tidak mau ikut?''
Siwon membuka matanya, dia membalikan badan menghadap Kyuhyun. ''Kalian mau pergi kemana?'' Tanya Siwon. Kyuhyun membiarkan rambutnya tergerai lalu mengoleskan lipstik dengan warna yang senada dengan dressnya. ''Entahlah, hanya ingin mengajak Jonghyun keluar. Ini sudah lima belas tahun sejak dia meninggalkan Korea.''
Siwon langsung bangun dan mendekati Kyuhyun, Siwon berdiri dibelakang Kyuhyun lalu memeluk Kyuhyun dari belakang. ''Aku ini suamimu kan?'' Tanya Siwon. Kyuhyun tersenyum mendengar pertanyaan itu, ''Tentu saja, kau juga ayah dari anakku.'' Jawab Kyuhyun.
''Suami dan sahabat lebih penting mana?'' Tanya Siwon lagi. Kyuhyun menjawab, ''Dua-duanya penting.'' Siwon melepaskan tangannya yang memeluk Kyuhyun, ''Jika keduanya penting, kau tidak boleh mengabaikan salah satunya kan.''
Kyuhyun berdiri lalu membalikan badan menghadap Siwon, ''Kau kenapa Siwonie? Marah padaku?'' Tanya Kyuhyun. Siwon memeluk Kyuhyun, ''Aku tidak marah tapi aku merasa sedih. Kau lebih senang bersama Jonghyun dibanding bersamaku.'' Kyuhyun tersenyum mendengarnya. ''Maaf, aku hanya rindu pada temanku. Kau tetap yang terpenting, Siwon.''
Siwon semakin memeluknya, ''Aku sangat menyayangimu, Baby!''
''Aku juga, Siwon.''
Kyuhyun dan Siwon keluar lalu mendekati mobil, Jonghyun yang duduk di kap mobil menoleh dan tersenyum pada Kyuhyun. ''Pakai mobilku, Kyu!''
''Lebih baik naik mobil suamiku saja, kau kan tamu jadi tidak enak jika kau yang menyetir.''
Jonghyun menatap Siwon, ''Baiklah, aku serahkan semuanya padamu Hyung!'' Jonghyun tersenyum, Siwon membalas senyuman itu.
''Kajja!'' Minho paling bersemangat lalu mereka berempat naik ke dalam mobil Siwon.
-Social Level-
''Cantiknya~'' Kyuhyun merentangkan tangannya menghadap pantai yang biru dan berkilau. Minho sudah berlari bersama Jonghyun sampai di tepi pantai, Kyuhyun tersenyum melihat adiknya yang selalu bertingkah seperti anak kecil.
''Dasar Minho itu, jika tertawa seperti itu dia sesuai dengan usianya. Tapi kasihan dia harus menjalani hari-hari yang sulit karena menjadi pewaris.'' Gumam Kyuhyun, Siwon yang berdiri disebelahnya pun menyahut. ''Dia pasti mampu karena dia adalah seorang Cho. Dan kau adalah keturunan Cho yang paling unik.''
''Unik? Unik seperti apa?''
''Iya, selama bertahun-tahun kau hidup dengan caramu sendiri. Maaf karena kejadian waktu itu, karena dua wanita itu kau membongkar identitasmu.''
''Kenapa harus meminta maaf, kalau kejadian itu tidak terjadi... Mungkin aku tidak akan tertarik padamu.''
''Jadi kapan pertama kau tertarik padaku?''
Kyuhyun mulai berpikir, dia baru sadar kalau dia sendiri tidak tahu kapan pertama tertarik bahkan menyukai Siwon. Perasaan itu tumbuh dan mengalir begitu saja, mungkin malam saat pertunangan yang membuat Kyuhyun memiliki rasa pada Siwon.
''Oh ya bagaimana kabar kedua wanita itu? Maksudku Tiffany dan Jessica.''
''Kenapa kau membahas soal mereka, aku bertanya kapan kau tertarik padaku.''
''Aku tidak bisa menjawab karena aku sendiri tidak tahu kapan aku menyukaimu.''
Jonghyun memandangi Kyuhyun dari jauh, dia tersenyum dan merasa jika sahabat cantiknya sudah semakin dewasa. Melihat Kyuhyun yang tersenyum dan bicara dengan Siwon entah kenapa membuat Jonghyun gembira.
''Noonaku memang cantik!'' Minho menyadarkan Jonghyun dari lamunannya.
''Dia memang cantik, kakak iparmu juga tampan. Mereka pasangan serasi.''
''Tapi Hyung, apa benar Hyung tidak tahu kalau Noona sudah menikah?''
''Kyuhyun tidak pernah bilang, setiap surat yang dia kirim tidak pernah menyebutkan soal pernikahan.''
''Oh begitu, tapi kenapa ya Noona tidak bilang. Tapi waktu itu perusahaan Appa dan perusahaan Siwon Hyung pernah mengadakan konferensi pers. Apa Hyung tidak melihat di internet?''
''Internet? Belakangan aku begitu sibuk sampai tidak ada waktu untuk itu.''
Minho tidak bisa berhenti kagum, sejak masih kecil Jonghyun adalah tipe orang yang fokus. Jika sedang fokus pada satu hal terkadang dia mengabaikan hal yang lainnya.
''Noona!'' Minho melambaikan tangan pada Kyuhyun. Kyuhyun dan Siwon berjalan mendekati Minho dan Jonghyun. ''Jongie, kau masih ingat dengan tempat ini?'' Tanya Kyuhyun saat sudah dekat. Jonghyun memperhatikan pantai dengan pasir putih dan air yang biru berkilau. ''Tempat ini banyak berubah, jauh lebih indah.'' Decak Jonghyun.
''Tentu, beruntung pemerintah yang sekarang sangat giat melakukan perbaikan dan pembangunan. Terutama tempat wisata yang benar-benar menjadi pusat perhatian pemerintah.'' Ujar Siwon, Jonghyun menatap Siwon. ''Korea semakin maju dalam 15 tahun ini, aku jadi menyesal pergi ke Jepang.''
''Jika kau tidak pergi, mungkin bukan aku yang menjadi suami Kyuhyun.'' Pikir Siwon dalam hati.
''Kau masih bisa menikmati semua ini Jong, seringlah pulang ke Korea. Aku akan mengajakmu pergi ke banyak tempat lainnya, jangan pergi dan kembali dalam waktu yang lama lagi.''
Jonghyun meletakan kedua tangannya di bahu Kyuhyun, ''Aku janji saat anakmu lahir, aku akan datang. Jangan lupa untuk selalu memberi kabar.'' Kyuhyun menganggukan kepala, ''Pasti, aku akan lebih sering menghubungimu.'' Jonghyun mendekatkan kepalanya lalu mencium kening Kyuhyun, Siwon tidak lagi menampilkan wajah marah seperti tadi karena dia tahu hubungan diantara JongKyu hanya sebatas sahabat.
''Aku akan merindukanmu!'' Tangis Kyuhyun saat Jonghyun memeluknya. ''Aku juga!'' Balas Jonghyun, dia juga ikut menangis. Minho memeluk lengan Siwon, menggesekan pipinya di lengan Siwon. Siwon menatap horor adik iparnya itu.
''Kapan-kapan kau bisa berkunjung ke perusahaan, semoga kita bisa bekerja sama.'' Siwon mengulurkan tangannya, Jonghyun membalas jabatan tangan Siwon. ''Pasti Hyung, tolong jaga sahabatku. Aku pasti akan berkunjung saat ada kesempatan.''
-Social Level-
Hari terus berganti, tapi cinta Siwon untuk Kyuhyun tidak pernah berubah begitupun dengan cinta Kyuhyun untuk Siwon. Cinta mereka semakin bertambah besar seiring dengan kebersamaan mereka yang indah. Kyuhyun bukan lagi mahasiswa yang sibuk dengan tugas dan skripsi, dia telah menyelesaikan kuliahnya dan membantu Siwon di perusahaan. Siwon bukan lagi wakil ayahnya yang sibuk dengan proyeknya bersama Nana dan Seunghyun. Proyek Siwon telah sukses besar dan mereka merayakan perayaan untuk itu.
''Kibum! Aku sangat merindukanmu.'' Kyuhyun memeluk sahabatnya yang diundang oleh Siwon menghadiri perayaan mereka. Perayaan kecil, mereka melakukan pesta itu di apartemen.
''Kyu, sepertinya Mr tampan dan gadis pirang itu terlihat saling menyukai. Mereka sejak tadi berpegangan tangan.'' Bisik Kibum, ''Mr tampan dan gadis pirang?'' Kyuhyun tidak mengerti. Kibum menunjuk Seunghyun dan Nana. ''Oh, Mr Hyun dan Nana. Sepertinya begitu, mereka banyak menghabiskan waktu mengerjakan proyek dan sepertinya mereka saling jatuh cinta.''
Kibum tertawa geli, ''Kau benar, dulu aku juga begitu. Karena Chwang selalu mengikutiku kemana pun walau kadang dia dan Donghae Oppa bertengkar, akhirnya aku menyukainya.''
''Oh, bicara soal Donghae Oppa... Apa kau sudah memikirkan kado untuk pernikahannya?''
''Ah kau benar Kyu. Aku masih memikirkan itu, oh ya dimana dia akan menikah?''
''Aku rasa dia akan menikah di Korea, aku dengar dia akan menikah di pantai yah Beach Party. Tapi untuk tempat pastinya aku tidak tahu.'' Kibum hanya mengangguk paham.
Kyuhyun tersenyum melihat Siwon yang terlihat begitu tampan saat tersenyum bahagia. Akhirnya Siwon menepati janjinya, dia bisa berhasil dengan usahanya sendiri. Kyuhyun jadi menantikan rencana yang akan Siwon lakukan selanjutnya. Tetap tinggal di perusahaan atau dia akan meneruskan rencana awalnya.
''Oh ya, apa kau sudah melakukan USG?'' Kibum bertanya tiba-tiba, ''Oh... Aku belum melakukannya. Apa kau sudah?'' Kyuhyun balik bertanya. Kibum tersenyum lebar, ''Bayi kami perempuan.'' Kibum tersenyum gembira, Kyuhyun juga ikut bahagia. ''Selamat, pasti anakmu akan sangat cantik.''
Siwon meminta Kyuhyun mendekat, Kyuhyun pun mengikuti Siwon sampai di depan kamar mereka. Siwon tersenyum sembari mengelus rambut panjang Kyuhyun, ''Aku sangat bahagia.'' Ucapnya. Kyuhyun mengelus pipi Siwon, ''Selamat, kau memang hebat sayang!''
Siwon melirik ruang tamu sebelum mencium bibir Kyuhyun, hanya menempelkannya lalu menariknya lagi. ''Semuanya karenamu, terima kasih Baby.'' Kyuhyun menggeleng, ''Semuanya karena usahamu sayang.'' Siwon menyentuh pipi Kyuhyun, mata hitamnya menatap langsung mata cokelat Kyuhyun. ''Aku sudah menepati janjiku padamu dan perusahaan, apa kau mau pergi denganku?''
-Social Level-
TBC.
Thanks a lot for review, follow and favorite!