I Just Need One
.
.
.
Character : Kim JongIn, Do KyungSoo
And others character's.
Genre : Crime, Romance, Angst
.
.
.
"Jongin adalah namja yang sempurna. Ia tampan, kaya, pintar, dan banyak disegani oleh wanita maupun pria. Tetapi dari semua kesempurnaan yang ia dapatkan itu, hanya satu yang ia butuhkan ... Kasih sayang"
.
Kai bersenandung kecil sepanjang koridor sekolahnya. Ia berhenti saat melihat seorang namja mungil yang baru saja keluar dari ruang UKS. Si pindahan, Do Kyungsoo.
Ia mengernyitkan alisnya. Kenapa murid pindahan itu keluar dari uks? Bukankah seharusnya ia ada di bawah dan sedang menghormat bendera?
Kai kembali menyeringai. Mengerjainya sedikit tak masalah kan?
.
.
.
Kyungsoo keluar dari ruang UKS, ia juga sempat mengucapkan terimakasih yang amat sangat pada guru penjaga UKS berwajah angelic itu.
Ia memhela nafasnya, ia bingung. Istirahat telah berakhir. Apa ia sudah boleh kembali ke kelasnya? "Huft~ Sekarang aku harus pergi kemana?" Keluhnya.
Kyungsoo berbelok kearah tangga. Ia menuruni tangga itu perlahan.
Tangga ke satu..
Tangga ke dua..
Tangga ke tiga..
Tangga ke em-
'Dugh'
'Sreet'
'Greeb'
Kaki Kyungsoo di sandung oleh seseorang di belakangnya, menyebabkan ia hampir terjatuh namun dengan refleks ia menarik sang penghadang hingga orang itu menahannya. (Bisa bayanginnya ga? ^^")
Kyungsoo menatap orang itu. Beberapa saat ia terdiam menatap manik tajam yang menatapnya.
.
.
.
Kai tak pernah menyangka, niat awalnya ingin menjahili si murid pindahan, justru malah berakhir menjadi seperti adegan-adegan drama romantis di layar kaca.
Bagaimana tidak? Lihat lah posisi keduanya. Tangan kanan Kai memeluk erat pinggang Kyungsoo dan tangan kirinya mencengkram pegangan tangga agar dirinya dan Kyungsoo tak terjatuh.
Sedangkan Kyungsoo, tangan kanannya mencengkram kerah jas Kai dan tangan kirinya memegang pundak Kai.
Pandangan mereka beradu.
'Deg'
Entah debaran milik siapa itu.
Kai masih menikmati manik bulat jernih itu. Sebelum sang pemilik manik bulat itu terbelak "K-Kau.."
Kai menyeringai kecil "Oh, apa kau menyukai yang kau lihat, heh?" Ucapnya. Pipi Kyungsoo sedikit merona, kemudian ia melepaskan cengramannya pada kerah jas Kai "G-gomen" Ucapnya.
Kyungsoo hendak melepaskan diri Dari kai, namun Kai malah semakin mengeratkan pelukannya sehingga wajah keduanya berdekatan.
Kai mendekatkan wajahnya hingga mulutnya berhadapan dengan telinga Kyungsoo "Kau mau kemana, hm? Buru-buru sekali" Bisiknya di susul dengn tiupan kecil pada telinga Kyungsoo.
Kyungsoo mengeluh pelan. Kai menyeringai "Urusan kita belum selesai tuan Do" Ucapnya. Kyungsoo berusaha lepas diri dari pelukannya Kai, namun hasilnya nihil "K-Kai, lepaskan aku.. Aku mau kembali ke kelas" Ucapnya.
Kai terkekeh pelan "Oh. Apa kau lupa? Kau masih dalam hukuman Jung Seonsaengnim, aku ingat?" Ucapnya. Kyungsoo mendesah malas "Sebenernya apa maumu? Lepaskan aku" Ucapnya berlama-lama seperti ini membuatnya kesal. Lagipula mereka sesama lelaki, akan aneh jika ada orang yang melihat mereka seperti ini.
Kai menarik wajahnya hingga berhadapan kembali dengan wajah Kyungsoo "Kau bertanya apa mauku?" Tanyanya. Ia sedikit menghela nafas "Hh~ Baiklah, kita selesai kan sekarang.." Ucapnya lalu mendekatkan wajahnya "Aku menginginkan mu"
'Cup'
Kyungsoo terbelak. K-Kai ... Menciumnya?!
.
.
.
.
Lay menutup bukunya. Ia sudah selesai menuliskan nama-nama siswanya yang datang ke uks. Ia menghela nafasnya "Huft~ bertugas di bidang kedokteran ternyata cukup sulit, walaupun hanya sebagai siswa yang sedang magang sebagai guru kesehatan," Ucapnya.
Sebagai seorang siswa sekolah kedokteran, Lay mendapatkan tugas untuk menunjukan kemampuannya di bidang ke dokteran. Dan akhirnya ia menyadari bahwa bidang kedokteran profesional itu tak semudah yang ia bayangan saat masih kanak-kanak.
'Tok tok tok'
Lay melirik kearah pintu "Masuk" Ucapnya kemudian merapihkan sedikit bajunya.
'Cklek'
Lay melihat siapa yang datang. Seorang siswa dengan lencana di dada kirinya, Kim Junmyeon sang ketua OSIS.
Lay menundukan kepalnya, ia mendadak gugup saat melihat wajah Suho "A-ada apa Junmyeon-sshi?" Tanyanya. Suho tersenyum kecil "Selamat pagi Lay-ah, aku diminta Victoria Seonsaengnim untuk meminta data dirimu. Ahh ne, berhubung Kau guru kesehatan yang baru, aku juga diminta untuk menemanimu berkeliling sekolah" Ucapnya.
Lay mengembungkan pipinya kesal "Sudah ku bilang, kau harus memanggil aku Seonsaengnim! Kim Junmyeon!" Tegasnya. Ia mengrucutkan bibirnya. Menggemaskan sekali.
Suho terkekeh pelan lalu berjalan ke arah Lay. Lay yang mendengar suara langkah Suho hanya bisa menundukan kepalanya. Jantungnya berdebar. Wajahnya sedikit merona.
'Tap'
Suho berhenti tepat di hadapan Lay. Ia memghela nafasnya "Baiklah kalau begitu.." Ia mengangkat dagu Lay agar guru kesehatan itu menatapnya "Zhang Seonsaengnim.." Kemudian mendekatkan wajahnya.
.
.
.
Kyungsoo mendongak kearah langit. Katanya terpejam, menikmati hembusan-hembusan angin "Huft~" Ia menghela nafasnya lalu membuka kedua matanya "Kejadian tadi benar-benar membuatku malu.." Keluhnya.
Flashback.
.
.
Kyungsoo masih membelakan matanya. Bayangkan saja, Kai menciumnya! SEORANG KIM JONGIN MENCIUMNYA! Dan dengan bodohnya ia hanya diam saja. Bahkan sampai Kai melumat pelan bibirnya pun ia masih MENDIAMKAN dan MEMBIARKAN itu terjadi!
"Ungh~"
Kyungsoo memejamkan matanya, Kai terlalu lihai memainkan bibirnya membuat Kyungsoo tak berdaya sehingga ia hanya bisa mengeluarkan lenguhan pasrah.
"Nghh~"
Kyungsoo merutuki bibirnya yang baru saja mendesah karena Kai mengusap pelan pinggangnya. Sedangkan Kai menyeringai penuh kemenangan dalam permainannya, ia mengetahui titik kelemahan dari Kyungsoo.
.
.
Mereka semakin larut dalam permainan, bahkan entah sejak kapan Kyungsoo sudah terhapit ditembok. Kyungsoo meremas pelan bahu Kai, menandakan ia menikmatinya dan seolah meminta lebih. Sedangkan Kai, satu tangannya masih memeluk Kyungsoo dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk bersandar pada tembok.
"Ngh.. Ahh.."
Sial! Kyungsoo mendesah lagi! Damn it! Kai tidak bisa menahannya! Ini Sudah diluar batasnya menjahili Kyungsoo. Ia terlanjur menyukai bibir Kyungsoo yang lembut Dan terasa manis di bibirnya. Dan jangan lupakan Desahan Kyungsoo ... Yang terdengar sangat indah Dan lembut ... Itu bisa membuatnya gila!
'Tap'
Mata Kyungsoo terbelak. Kesadarannya pulih saat mendengar suara telapak sepatu berhenti. Ia mendorong paksa tubuh Kai dan membuat Kai menggeram kesal.
Kyungsoo Dan Kai menoleh kearah atas dimana suara itu berasal. Mereka melihat seorang pemuda berkulit putih dengan wajah tampannya yang datar, name tagnya bertuliskan 'Oh Sehun'
Kai mendecih "Terimakasih albino, Kau merusak acara ku" Ucapnya. Sehun memutar bola matanya malas "Ayolah Kai, baru satu hari murid itu di Terima di sekolah ini dan Kau Sudah memcabulinya. Tsk, Benar-benar hebat" Cibirnya.
Kai terkekeh pelan ia melirik ke arah Kyungsoo yang menundukan wajahnya yang merona malu "Lagipula .. Namja mungil ini menerimanya" Kai mengangkat dagu Kyungsoo hingga pandangan mereka bertemu "Benarkan?" Tanyanya.
Kyungsoo menatap kesal pada Kai Dan menghempaskan tangannya kasar "Jangan menyentuhku!" Ucapnya kemudian berlari pergi Dari sana. Meninggalkan Sehun yang sedang menahannya tawanya Dan Kai yang menatapnya.
Kai mendelik pada sehun "Diam Kau!" Bentaknya. Dan itu malah membuat sehun tertawa terpingkal-pingkal melihat sahabatnya itu tengah kesal. Kai menyeringai kecil 'Lihat saja pembalasanku Do Kyungsoo ... Dasar anak nakal...' Batinnya.
.
.
.
.
Kyungsoo menundukan kepalanya saat mengingat ia mendesah beberapa kali saat tengah berciuman tadi. Wajahnya merona, jantungnya berdebar. Namun ia kemudian menggelengkan kepalanya "Tidak. Ini salah" Ucapnya.
Kyungsoo menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Jantungnya berdebar saat pertama kali menatap mata tajam itu. Pipinya merona saat menatap wajah rupawan itu Dari dekat. Dirinya pasrah saat di kendalikan oleh tubuh atletis itu. Apakah ... Apakah Kyungsoo ... Jatuh cinta? Pada pandangan pertama? Dan parahnya ... Pada seorang ... Kim JongIn ?!
.
.
.
.
.
.
Seorang namja manis turun Dari sebuah Mobil sport berwarna merah. Ia mengunci mobilnya sebelum akhirnya berjalan dengan memutar-mutar kunci Mobil di jemari lentiknya. Ia berjalan memasuki sebuah gedung besar bertuliskan ...
'SM University'
Namja manis berambut pink agak oranye itu bersenandung kecil, suaranya terdengar sangat merdu sekai. Bagaimana tidak? Dia adalah mahasiswa bidang seni vokal, selain itu ia juga adalah diva di universitas ini. Jadi jangan heran mengapa suaranya bisa terdengar sangat merdu Dan indah.
Banyak sekali yang mengejarnya. Mulai Dari pria maupun wanita. Namun sayang, harpan para penggemarnya itu kini hanya sebuah angan angan. Karena namja manis itu menggunakan cincin berlian di jari manis sebelah kanannya dengan ukiran "Baekhyun-Chanyeol" di sana.
Yang berarti namja manis itu Sudah dimiliki oleh orang lain. Selamanya..
"Baekhyunnie~~~"
Baekhyun menoleh Dan tersenyum kecil melihat sahabatnya tengah berlari kecil ke arahnya "Minseokkie Hyung ~~" Balasnya sambil melambaikan tangannya.
Kim Minseok/Xiumin, adalah sahabat baik Baekhyun semenjak Baekhyun datang ke universitas ini. Jadi jangan heran jika mereka terlihat sangat dekat.
Xiumin memeluk Baekhyun erat "Kau selama ini kemana saja, hah? Tiga minggu tidak masuk tanpa ada kabar yang jelas" Ucapnya. Baekhyun terkekeh pelan, sahabatnya yang satu ini cukup protektif padanya "Aku hanya diam di apartment Chanyeol, minseok. Tidak kemana-mana" Ucapnya.
Xiumin melepaskan pelukannya Dan menatap Baekhyun "Apa bocah itu melakukan sesuatu padamu? Apa dia Sudah 'melakukannya'?" Tanyanya. Pipi Baekhyun sedikit merona "A-aniya~ Dia tidak melakukan apa-apa. Ia bilang, ia ingin 'melakukannya' setelah lulus sekolah" Ucapnya.
Xiumin memiringkan sedikit kepalanya, menatap Baekhyun tak mengerti "Lalu.. Apa yang kalian lakukan saat malam pertama?" Tanyanya. Pertanyaan xiumin sukses membuat Baekhyun kembali merona "Y-ya ... Kami melakukan banyak hal.." Ucapnya pelan.
Xiumin tertawa puas. Ia berhasil mengerjai sahabatnya itu. Baekhyun yang menyadari itu hanya menatap xiumin heran "Kenapa kau tertawa?" Tanyanya. Xiumin menggelengkan kepalanya "ahaha, tidak tidak. Hanya saja aku sedang mengerjaimu" Ucapnya Lalu memperlihatkan foto Baekhyun yang tengah merona malu yang entah kapan Xiumin ambil.
Baekhyun terbelak. Xiumin masih tertawa kecil "Sampai jumpa sayangku~~" Ucapnya Lalu berlari meninggalkan Baekhyun yang masih terbelak. Wajah Baekhyun memerah "KIM MINSEOK!" Jeritnya kemudian mengejarnya Xiumin.
.
.
.
Kai berjalan memasuki perpustakaan sekolahnya. Walaupun ia di cap sebagai berandalan, tapi siapa sangka otaknya bisa dibilang cukup pintar. Ia sendiri tak tahu kenapa otaknya bisa sepintar itu hingga dapat memasuki peringkat 5 besar dalam satu angkatan, padahal ia sangat membenci peraturan Dan tak suka membaca, namun otaknya tetap saja seperti itu. Yah~ mungkin hanya sebuah keberuntungan, pikirnya.
Ia berjalan mengelilingi setiap sudut perpustakaan, perpustakaan itu sepi, hanya ada suara detik jam dan suara dengkuran halus.
'Tap'
Kai berhenti dan menoleh pada deretan tempatnya duduk yang disediakan disana. Ia melihat seseorang tengah tertidur di ujung sana.
Kai menyipitkan matanya mencoba melihat siapa orang yang tengah tertidur disana. Kemudian ia bersiul kecil saat memgetahui siapa yang tertidur disana.
Kai berjalan mendekat kearah orang itu "Kukira Kau lari kemana ... Ternyata kesini, huh? Kyungsoo... " Ucapnya kemudian menundukan dirinya di samping orang itu.
Kai duduk berpangku tangan sambil menatap wajah tenang yang tengah tertidur itu, pipinya tembam lucu, bulu matanya sedikit lentik dan bibirnya berwarna pink kemerahan. Entah apa yang Kai lakukan, yang pasti kini wajah mereka semakin dekat.
"Engh~"
Lenguhan pelan terdengar dari bibir itu memanaskan ia sedikit terganggu. Kai menjauhkan wajahnya saat menyadari ia sedikit mengganggu tidur Kyungsoo.
"U-uh~"
Kelopak mata itu terbuka perlahan lahan, menampilkan dua bolamata bulat yang indah. Bola mata itu melirik pada sesuatu di samping nya. Kemudian ia terbelak "KENAPA KAmpph-" Kai membekap mulut Kyungsoo "Ssst, ini perpustakaan jangan berteriak seakan Kau tengah di hutan" Ucapnya.
Kyungsoo menghempaskan tangan Kai yang membekap mulutnya dengan kasar "Lepaskan aku!" Ketusnya. Kyungsoo mendengus kesal lalu berdiri, ia hendak berjalan pergi namun Kai dengan seenaknya menariknya ke sudut ruangan Dan mengurungnya.
"Kau pikir Kau bisa bebas begitu saja, hm?" Kai mengangkat dagu Kyungsoo, mata mereka kembali bertemu.
'Deg'
Debaran itu kembali. Kyungsoo membuang mukanya, ia tak ingin menatap manik tajam itu. Ia membenci setiap debaran yang datang saat ia menatap mata itu.
Kyungsoo mencoba mendorong Kai namun Kai terlalu kuat sehingga ia menyerah Dan menundukan kepalanya "Huft~" Ia menghela nafasnya.
Kai menyeringai melihat mangsanya Sudah menyerah Dan terliat lemah "Dengan begini-"
"Do Kyungsoo? Tuan Kim?"
Sebuah suara membuat Kai Dan KyungSoo menoleh. Kai mendecak kesal, kenapa selalu ada yang mengganggunya sih?!
Kyungsoo menghela nafasnya lega, ia mendorong Kai pelan sehingga kurungan itu terlepas. Ia sangat berterimakasih pada orang yang menegur mereka tadi.
"Tuan Kim, apa yang Kau lakukan disini?" Wanita berpakaian guru itu bertanya. Kemudian ia menoleh pada Kyungsoo "Dan Kau Do Kyungsoo, bukan kah Kau sedang dalam masa hukuman Dari Jung Seonsaengnim?" Tanyanya.
Kyungsoo mengangguk pelan "N-ne" Ucapnya. Wanita itu menghembuskan nafasnya lega "Syukurlah aku bertemu Kau disini, ikut aku Dan bawa tasmu. Jung Seonsaengnim memintamu keruangannya" Ucapnya. Kyungsoo mengangguk pelan "Baik, Seonsaengnim" Ucapnya kemudian pergi, diikuti guru itu di belakangnya.
Namun sebelum guru wanita itu pergi, ia menoleh pada Kai "Kau tidak boleh melakukan sesuatu sesukamu, JongIn. Aku akan terus mengawasimu" Ucapnya tegas kemudian menyusul Kyungsoo. Sedangkan Kai mendengus kesal "Apapun yang aku lakukan .. Itu kehendakku, kalian tidak boleh ikut campur" Desisnya.
.
.
.
To be continue..
A/N :
Hai Guys ^^ Lama ga jumpa sama ff ini, Ne? Ahaha, maaf-maaf. Saya agak lupa sama alur ff ini (^^"V) jadi kalo agak ga nyambung saya minta maaf *now
'Oh ya, saya ada rencana mau berhenti publish ff di account ini, karena ada beberapa hal yang membuat saya tidak nyaman. Jadi, bagaimana pendapat kalian? Saya minta pendapatnya ya ^^"
