.

.

Title : Naruto : The Next SHINOBI NO KAMI

Genre : Adventure (dengan sisipan Romance, Humor dan Family)

Disclaimer : Naruto bukan Punya saya tetapi milik Mr. Masashi Kishimoto

Rating : T

Pair :Naruto x Mikoto dan Minato x Kushina

Author : Uzumaki - Namikaze Elmas

Warning : GOD-LIKE, gaje, OC, OOC, Typo (mungkin), dan masih banyak lagi.

.

.

.

Summary :

Naruto merupakan prodigy dari 4 klan sekaligus. Anak Dari Yugito Senju-Uzumaki ( Anak Hashirama dan Mito) dengan Rei Uchiha-Namikaze. Pada saat Naruto menyempurnakan Jikkukan Ninjutsu Klan Namikaze ( Hiraisin), Ia terjebak dalam dimensi hiraisin, dan dilatih di dimensi itu oleh RIKUDOU SENNIN. Dan terlempar ke MASA DEPAN…

Bagaimana Ceritanya? Dapatkah naruto mendapat Gelar SHINOBI NO KAMI? RnR!

.

.

JAWABAN REVIEWS :

.94 :

Kukira Izanagi efeknya hanya sebelah mata tp tdk berdarah ..
Jadi mksdx Naruto akan kembali mendptkan Sharingan dan Rinnegan ?
Keren dan lanjut ..

Ya, Naruto akan mendapat kembali Ultimate Sharingannya.

.

.

Namikaze Anwar :

reinkarnasi indra & ashura nanti apa itachi & sasuke atau sasuke & anaknya minakushi?

Indra tetap pada Sasuke dan Ashura tetap di anaknya Minakushi...

.

.

Ero Azalel :

Gedou Rinne Tensei Kalau Hanya 1 Orang Tidak Akan Mati :3, Kecuali Orangnya Satu Negara

Hehehe... Pas saya buat Chapter 13 saya lg nonton pas Obito mau membangkitkan Madara pake Gedo Rinne Tensei dan saya dialognya kalo yang pake jurus ini harus ditukar dengan nyawa...

.

.

Firdaus Minato :

oke lanjut dach seru kok...review aq gak di balesss hik hik

Ya, karena saya baik hati dan sombong. Ini dah dibales kok... hehehe...

.

.

Hatake Mimiru :

Ano nee apa gk begitu kejem membiarkan kakashi dalam kesedihan yg mendalam?

Ya, bagaimana lagi... Kalau Rin ada di Konoha sifat Kakashi yang dingin akan selalu ada jadi ini satu - satunya cara membuat Kakashi menjadi sadar...

.

.

.792

gan prasaan jutsunya bukan inzanagii deh. tapi izanagi. lanjut...

Hehe, maklum itu Typo gan...

.

.

Cukup sekian Reveiws yang bisa saya jawab, mohon maaf jika banyak yang tidak saya jawab...

.

.

*HAPPY READING*

.

.

Sebelumnya Di Chapter 13 :

.

.

(FLASH BACK ON) In Battlefield

.

.

Naruto dan Obito muncul tepat dimana Rin terbunuh dan sekarang yang terlihat adalah Rin yang tengah memanggil – manggil nama Kakashi yang tentunya membuat Obito memegan dada kirinya seakan ditusuk ratusan jarum walaupun Obito merasakan seperti itu, Senyum masih terukir di bibirnya karena Rin tidak terbunuh.

" Kakashi! Kakashi! " Panggil – Panggil Rin yang membuat Obito menundukan kepalanya dan membuat wajahnya sama sekali tidak terlihat.

' Dasar anak muda! Aku jadi merasa sudah tua saat berada di dekat Obito, Kakashi dan Rin… ' pikir Naruto dengan kesal pada kejadian yang sekarang dilihatnya.

" Naruto - sensei? Kakashi dan Siapa kau? " Ucap Rin yang bingung ketika melihat Naruto yang tengah menggendong Kakashi dan juga seorang yang berjubah hitam a.k.a. Obito.

Tanpa menjawab Obito. Obito memberanikan diri untuk menatap Rin secara langsung. Dan yang terlihat dari wajah Rin adalah ekspresi campur aduk. Ia senang melihat Obito akan tetapi ia juga khawatir melihat Kakashi yang sepertinya sudah dalam batasannya.

" O..Obito? " Ucap Rin dengan kaget.

" Ya, ini aku... Apa kau tidak senang? " Jawab Obito. Rin yang seakan tidak percaya menatap secara intens Obito dari bawah hingga ke atas.

Tanpa pikir panjang Rin langsung memeluk Obito yang berada di depannya dengan eratnya.

" O..Obito.. Kami.. (hiks) sangat merindukanmu (hiks) (hiks)…" Ucap Rin dengan tengisannya yang membuat Mata Obito sedikit ber – air.

" Apa adegan ini harus diperlihatkan? Kalian harus segera kembali ke Karavan Klan Uzumaki…. " Ucap Naruto yang seperti tidak suka dengan adegan yang bisa dibilang berlebihan.

" Karavan Uzumaki? Apa kita tidak kembali ke Desa…" Tanya Rin yang tidak mengerti.

" Aku boleh memnita sedikit darahmu, Rin - chan? " Tanya Naruto dengan meminta secara lembut, Rin langsung mengeluarkan sedikit darah dengan cara menyayatkan kunai pada jarinya.

" Dengan ini aku akan membuat mayat dengan menggunakan darahmu… " Ucap Naruto dengan membentuk segel tangan dengan cepat.

.

.

" Ninpou : Chi Bunshin No Jutsu "

.

.

" PPPOOOWW "

.

.

Muncul tubuh Rin sesaat setelah terkena chidori Kakashi. Namun, kali ini hanya sebuah bunshin darah yang tentunya membuat Obito mengingat perlakuan Kakashi terhadap Rin.

" Dan apa yang akan sensei lakukan pada Kakashi? " Tanya Obito dengan menunjuk Kakashi yang tengah tidak sadarkan diri digendongan Naruto.

" Aku harus membawanya ke Desa. Kuharap dengan kehilangan kalian berdua sikapnya akan sedikit berubah… " kata Naruto dengan tersenyum tetapi terbalik dengan Rin yang justru merasa khawatir.

" Dan aku ingin kau menceritakan bagaimana kau bisa bertemu dengan zetsu? " Tanya Naruto pada Obito yang sepertinya menaikan sebelah alisnya.

" Maksud sensei orang yang ingin tahu rasanya buang air itu? " Tanya Obito dengan menatap dengan pandangan kesal.

" Aku bertemu dengannya ketika aku sedang berlatih dengan tubuhku ini, Aku juga menerima berita kalau Kakashi dan Rin berada dalam bahaya karena mahluk bernama zetsu itu… " Lanjut Obito yang mencoba menceritakan yang terjadi padanya.

" Kalian akan berlatih dibawah bimbinganku sekarang! Jangan sampai kalian terlihat oleh Shinobi Konoha yang mengenal kalian… " Ucap Naruto yang menyentuh pundak Obito dan Rin.

" Tapi… " " Hiraisin No Jutsu " Rin yang coba membantah tidak sempat menjawab sudah menghilang bersama Obito meninggalkan kilatan merah khas Hiraisin Naruto.

.

.

" HHHEEEEIIIII…. "

.

.

Panggil puluhan Shinoi Bala Bantuan Konoha yang datang disitu juga banyak Shinobi muda yang datang membantu.

" Aku baru tahu Kakashi bisa pingsan juga… hehe.. " Ucap seorang dengan tersenyum dengan mengacungkan ibu jarinya pada Naruto a.k.a. Maito Guy.

" Ya, Guy. Tapi…. " Ucapan seseorang wanita dengan mata merahnya yang menyala a.k.a. Kurenai yang sekarang melihat sebuah mayat didepannya.

" Dengan ini bertambah orang yang menjadi pahlawan dari Konohagakure No Sato… " Ucap 2 naruto bersamaan yang membuat semua shinobi Konoha yang ada disitu menunduk sedih.

.

.

FLASH BACK OFF.

.

.

' Jadi aku tidak dapat menggunakan Ultimate Rinnegan lagi? Kukira aku akan berusaha tanpa mengandalkan kekuatan Doujutsu… ' Pikir Naruto yang sudah pasrah apa yang terjadi pada Ultimate Rinnegannya.

" Sebaiknya aku kembali ke Konoha… Hiraisin.. " Naruto langsung menghilang dengan kilatan merah, menginggalkan Mizukage beserta beberapa pengawalnya.

" Aku penasaran apa yang bisa dilakukanmu, Uzumaki Namikaze Senju Uchiha Naruto? " Ucap Sandaime Mizukage dengan menatap langit yang sepertinya sudah semakin gelap menandakan sore hari telah tiba.

.

.

*Naruto : The Next SHINOBI NO KAMI* Chapter 14 : Pertemuan dengan Iwa dan Suna

.

.

Sinar bulan yang indah menyinari Naruto yang tengah berdiri di depan rumahnya dengan pandangan gelisah. Seakan bingung untuk masuk atau tidak dirumahnya sendiri.

' Apa Mikoto – chan masih marah padaku? Apa aku harus meminta bantuan Kushina untuk berbicara dengan Mikoto – chan? ' Pikir Naruto dengan sedikit memijit dahinya.

Sudah 5 menit Naruto terus berpikir dan setelah membuat keputusan akhirnya ia melangkahkan kakinya untuk memasuki rumahnya, dengan langkah bimbang Naruto semakin dekat dengan pintu. Akhirnya Naruto mengetuk dan masuk ke rumahnya yang nampaknya gelap.

" Aku Pulang… " Ucap Naruto yang sudah melangkah masuk kedalam.

Belum ada jawaban dari dalam seakan rumahnya tidak berpenghuni.

" Selamat Datang… Naruto – kun! / Naruto / Naruto – sensei / Naruto – sama… " Ucap semua orang dengan ramai.

Naruto sempat kaget melihat banyak orang yang datang kerumahnya seperti Minato, Kushina, Jiraiya, dan beberapa Chunnin dan Jounin Konoha termasuk member Clan Uchiha yang datang.

" Kalian…. Kenapa kalian kemari? Sepertinya ini bukan hari ulang tahunku? " Tanya Naruto yang masih memasang wajah bingung menatap semua orang di ruangan.

Seseorang datang dari arah dapur dengan membawa sebuah kue bersama dengan Itachi yang sepertinya sudah siuman dari pingsannya.

" Ini adalah Ucapan maafku… Gomenasai Naruto – kun! " Ucap Mikoto dengan menatap penuh perhatian pada Naruto sementara ia hanya tersenyum senang.

" Ayo BERPESTA – ttebane! " Ucap Kushina tidak sengaja mengucapkan kata ' ttebane ' yang tidak dapat dikendalikannya.

" Baiklah, Kita mulai makan – makannya dengan SEMANGATTTTTT MEMBARAAA! " Ucap Guy dengan mengacungkan jempolnya dan tersenyum.

" Kau tidak perlu sesemangat itu! " Ucap Jiraiya dengan menjitak kepala Guy.

" Hahaa… Aku senang kita dapat berkumpul seperti ini! Dan… ada yang melihat Kakashi? " Tanya Naruto bertanya pada seisi ruangan dan hanya dibalas gelengan oleh mereka.

Ucapan Naruto jelas mengubah ekspresi semua orang kecuali Jiraiya yang tidak tahu apa – apa.

" Baiklah sekarang kalian boleh memulainya, aku memiliki sedikit urusan! " Ucap Naruto dan tanpa mendengarkan langsung menghilang meninggalkan kilatan merah.

' Aku juga menghawatirkan Kakashi, aku juga harus menyusul Nii san! " Ucap Minato yang juga menghilang meninggalkan kilatan kuning khas hiraisinnya.

.

.

Di Apartement milik Kakashi.

.

.

Kakashi terbangun dengan keringat yang bercucuran dimana – mana bayangan kematian Rin membuatnya sulit tidur bahkan untuk memjamkan matanya sekejap pun sangat sulit. Dengan langkah gemetar Kakashi berusaha menuju ke kamar mandi sekedar untuk mencuci mukanya.

Sesampainya di depan pintu kamar mandi, Ia segera menyalakan Kran dan mencoba mencuci tangannya terlebih dahulu, Namun semuanya berubah diluar pikiran Kakashi karena sekarang tangannya tengah berlumuran darah..

" Darah? Ini tidak bisa dibersihkan…. " Ucap Kakashi terkaget dengan meneteskan air matanya dan langsung mencuci tangannya dengan air, namun darah itu seakan tidak menghilang hanya dengan dibilas dengan air.

' Rin? ' Pikir Kakashi yang langsung meneteskan air matanya mengingat kematian Rin.

Kilatan merah muncul tanpa disadari oleh Kakashi yang masih sibuk untuk dengan tangannya.

" Kakashi No Sharingan, itu julukan yang diberikan Shinobi Iwa padamu… " Ucap suara yang sangat dikenal Kakashi walaupun sudah mendengar suara itu, Kakashi masih tidak bisa berpaling dengan mencuci tangannya.

" TIIDAAAAAAAAKKKKK…. " Teriak Kakashi dengan memukul tembok dengan tangannya, Yang sama sekali tidak ada bekas darah atau apapun itu.

' Sepertinya kepergian Rin membuat keadaan psikologisnya menjadi kacau begini… ' Pikir Naruto dengan geleng – geleng merasa bersalah karena dia yang telah memisahkan Kakashi dengan Rin.

" Kakashi? " Panggil Naruto dengan menunjuk Kakashi dengan jarinya.

Detik kemudian mereka seakan berpindah tempat menjadi di sebuah padang rumput yang sangat luas dengan langit biru.

' Ini Genjutsu… ' Pikir Kakashi yang menyadari dirinya seakan berpindah ke sebuah padang rumput.

" Ya benar, Aku ingin berbicara sedikit denganmu, Kakashi… " Ucap Naruto yang tengah duduk diatas sebuah batu.

" Naruto – sensei? Sejak kapan? " Tanya Kakashi yang sama sekali tidak menyadari kehadiran Naruto.

" Mungkin karena kau terlalu memikirkannya…. " Jawab Naruto singkat yang membuat Kakashi tertunduk sedih. " Namun aku harus menyampaikan Pesan Rin jauh sebelum ia terbunuh… " Lanjut Naruto dengan mulai berdiri menatap Kakashi dengan pandangan tegas.

" Pesan? " Tanya Kakashi yang ingin mengetahui apa pesan yang ingin dari Rin.

" Benar, aku sempat datang saat kau dikepung puluhan shinobi Kirigakure…. " Ucap Naruto yang membuat Kakashi merepalkan tangannya dengan kuat.

" LALU KENAPA KAU TIDAK MENOLONG KAMI! " Teriak Kakashi dengan emosinya yang masih labil, sementara Naruto hanya termenung diam.

" KENAPA DIAM? APA KAU TIDAK BISA MENJAWAB PERTANYAANKU? " Ucap Kakashi dengan emosi dan Ia memukul batu tempat Naruto duduk dengan keras.

" Ya, aku memang membiarkan kalian. Dan aku memiliki alasan yang kuat untuk itu… " Ucap Naruto dengan serius menatap Kakashi dengan tatapan keyakinan.

" ALASAN? KAU INI KUAT. SESEORANG YANG DIKENAL DENGAN KILAT MERAH DARI KONOHA! BRENGSEKK! " Ucap Kakashi dengan menghantamkan pukulan – pukulan pada Batu besar tempat Naruto duduk.

Naruto hanya geleng – geleng dengan apa yang dilakukan Kakashi yang tengah memukul Batu tempat ia duduk hingga muncul retakan besar. Akhirnya Naruto berteleportasi ke dekat Kakashi dan menyentuh kepala Kakashi dengan tenangnya.

" Percayalah, ini takdir yang sudah ditentukan Kami – sama. Obito dan Rin mungkin sedang memikirkanmu karena sekarang kau sedang memikirkan mereka, jadi berpikir ke depan adalah jalan yang harus ditentukan seorang shinobi… " Ucap Naruto dengan tersenyum dan akhirnya wajah marah Kakashi berganti dengan air yang keluar dari matanya.

" Obito, Rin… " Ucap Kakashi dengan menggigit bibirnya agar menghentikan air yang keluar dari matanya.

" Dan ini yang dikatakan Rin…. Aku akan selalu mengawasimu bersama Obito… " Ucap Naruto dengan tersenyum yang dibalas anggukan oleh Kakashi yang sudah berhenti menangis.

" Aku akan mengawasimu bersama Obito? Aku memang merasa sedang diawasi mereka saat ini… " Ucap Kakashi dengan sedikit menatap ke langit.

" Naruto – sensei sekarang aku sudah mengerti…. " Ucap Kakashi juga dibalas anggukan oleh Naruto.

" KAI " Ucap Kakashi mematahkan genjutsu Naruto.

Sekarang Kakashi kembali ke ruangan apartementnya dengan Naruto yang sekarang berada di depannya, dengan Naruto yang sedang tersenyum menatap Kakashi.

" Aku sepertinya terlambat… " Ucap Minato yang muncul dengan menggaruk – garuk kepalanya.

" Ya, sepertinya begitu… " Balas Naruto dengan menjitak kepala Minato.

" Kenapa kau menjitakku seperti ini, kak? " Tanya Minato dengan pandangan bingungnya.

" Kau ini adalah senseinya. Aku mau kau selalu mengawasi Kakashi dan harus siap menjaganya… Jangan sampai kejadian itu terulang lagi… " Omong Naruto sedikit menasehati adiknya yang hanya dibalas anggukan mengerti dari Minato.

" Kalau begitu kita akan kembali ke rumahku… Kakashi kau mau ikut? Kakashi? " Ucap Naruto dengan menatap bingung karena Kakashi sudah tidak berada di dekat mereka.

" DASAR BAKA, Dia malah kembali tidur seakan tidak memperdulikan kita… " Ucap Naruto yang melihat kakashi tengah tertidur dan Ia sedikit jengkel dengan tingkah Kakashi.

" Ya,mungkin dia sudah berminggu – minggu tidak bisa tidur, lebih baik kita tidak mengganggunya… " Ucap Minato yang geleng – geleng dan menghilang meninggalkan kilatan kuning ciri khas hiraisinnya.

Naruto juga menyusul dengan menghilang menggunakan kilatan merah. Akhirnya mereka kembali kerumah Naruto untuk kembali melanjutkan pesta yang tertunda.

.

.

TIME SKIP KEESOKAN HARINYA….

.

.

Matahari baru muncul dari sisi timur Komplek Uchiha, sekarang Naruto berpakaian seperti Jounin konoha pada umumnya tanpa memakai jubahnya. Naruto tengah melihat Itachi yang tengah mengasah kemampuan shuriken jutsu miliknya, dengan cekatan ia mengenai 3 target hanya dengan 1 kali lemparan. Naruto hanya tersenyum melihat kemajuan Itachi.

" Tou – san… " Panggil Itachi dengan mendekat kearah Naruto.

" Ada apa? " Jawab Naruto singkat.

" Ada yang ingin aku tunjukan… " Ucap Itachi dengan memejamkan matanya selama beberapa detik.

Itachi pun membuka matanya dengan perubahan yang sangat drastis, matanya berubah menjadi merah darah dengan 1 tomoe yang berputar. Semua itu membuat Naruto terkejut bukan main, baru ia sadari ada seseorang yang membangkitkan sharingan diumurnya yang sangat muda.

" Dari mana mendapatkannya? Bagaimana bisa mengakitifkan sharingan? Aku belum mengajarkan cara mengalirkan cakra pada titik tertentu bukan, itachi? " Pertanyaan beruntun Naruto dengan pandangan terkejut bukan main yang sedikit membuat itachi takut.

" Aku mendapatkannya saat aku bertarung dengan anak bernama shisui, aku juga tidak tahu bagaimana bisa terjadi. Memang Tou – san belum mengajarkan itu, tapi mengalirkan cakra adalah hal yang mudah… " Jawab Itachi yang tentu saja menjawab semua pertanyaan Naruto.

' Itachi mungkin bisa menyamai anak bernama shisui itu… ' Ucap Naruto yang tersenyum melihat Itachi yang sudah membangkitkan Sharingan, namun ia seperti merasakan kunai Hiraisin miliknya yang sedang bereaksi.

" Maaf Itachi, Tou – san ingin melatihmu secara langsung tetapi sepertinya Hokage memanggilku untuk segera datang…. Jadi aku akan meninggalkan bunshinku, Mokuton : Moku Bunshin No Jutsu " Dari dalam tubuh Naruto keluar dua bunshin kayu miliknya.

" Mokuton jutsu? Milik Hashirama Senju… " Ucap Itachi dengan menatap Bunshin Naruto dengan teliti.

" Tepat sekali, Lain kali aku akan mengajarkan kagebunshin no jutsu… Ini lebih hebat jika dibanding bunshin no jutsumu…. " Ucap Naruto dengan mengacak – acak rambut Itachi.

" Kalau begitu lanjutkan latihanmu, Tou – san akan menemui Hokage… " Lanjut Naruto dan akhirnya ia menghilang meninggalkan kilatan merah.

.

.

Di Ruangan Hokage…

.

.

Kilatan merah tepat muncul di depan meja Hokage, Sekarang Naruto tengah menunduk di depan Meja Hokage.

" Apa ada misi untuk saya, Sandaime? " Tanya Naruto yang kemudian menegakan kepalanya dan Ia melihat Danzo, Homura, Koharu tengah berdebat dengan Hiruzen.

" Oh.. Kau Naruto. Aku mempunyai sebuah misi untukmu! " Ucap Hiruzen dan Ia langsung mencari sesuatu diatas dokumen – dokumennya.

" Heyy… Hiruzen, Aku masih belum selesai bicara! " Uap seseorang dengan sebelah matanya diperban dengan luka silang di janggutnya a.k.a Danzo

" Sudahlah, Aku sudah mengirimkan utusan pada ke - 5 Desa Besar Shinobi… " Jawab Hiruzen dengan menghela nafas panjang.

" Koharu, Homura… Apa kalian puas hanya dengan Perjanjian seperti ini? " Tanya Danzo dengan nada yang sudah meninggi. " Untuk memaafkan tindakan Iwagakure, Kita harus menuntut ganti rugi… Kita menang dalam pertempuran Kannabi! Jangan mengirimkan perjanjian seenaknya seolah – olah kita kalah perang! " Lanjut Danzo dengan nada tinggi dan ia memandang tajam ketiga rekannya.

" Bagaimana menurutmu kaulah yang mengambil keputusan, Hiruzen? " Tanya Homura mencoba membuat Sandaime berbicara.

" Melanjutkan perang lebih jauh lagi akan menimbulkan malapetaka untuk konoha yang sudah lelah berperang. Ini adalah langkah mencari kesamaan… " " DUUUAKK " Ucapan Hiruzen terpotong Danzo yang menggebrakan meja Hokagenya, sementara Naruto hanya bisa mendengarkan pembicaraan antara petinggi Konoha.

" BANYAK TEMAN – TEMANKU YANG RELA MENGORBANKAN NYAWA DEMI PERANG BESAR INI… JIKA SEPERTI INI MEREKA SEAKAN MATI SIA – SIA! " Balas Danzo dengan nada tinggi yang menolak untuk perjanjian damai dengan desa lain.

" Dan aku juga bertanggung jawab atas itu semua… " Jawab Hiruzen dengan nada tenangnya.

" Bagaimana caramu bertanggung jawab, Hiruzen? " Tanya Danzo dengan nada yang sedikit meledek Sandaime a.k.a. Hiruzen.

Hiruzen hanya memandang dengan mata yakin.

" Aku akan mengundurkan diri sebagai Sandaime Hokage, dan berniat untuk meneruskan ke Yondaime Hokage… " Ucap Hiruzen dengan nada tegas dan jelas sementara danzo hanya diam mendengarkan.

" Kalau begitu lakukan sesukamu! " Ucap Danzo kemudian ia keluar dari ruangan hokage diikuti dengan Homura dan Koharu

" Hm… Aku hanya melihat pertengkaranmu sebagai pertengkaran anak kecil… " Ucap Naruto dengan sedikit memijit kepalanya karena merasa tidak dianggap ada oleh para petinggi konoha. " Jadi aku harus apa sekarang? " Tanya Naruto sementara Hiruzen sudah selesai mencari sesuatu itu.

" Sudah cukup aku bersandiwara? Sejujurnya aku masih menganggap kau sebagai anak – anak, serasa baru kemarin Tobi – jiji memanggilmu, Saru…. " Ucap Naruto kembali memijit kepalanya.

" Baiklah kau boleh memanggilku sesukamu… " Kembali Hiruzen hanya bisa pasrah dengan keadaan.

" Sebelum melaksanakan misi kau harus mengisi ini! " Ucap Hiruzen dengan memberikan sebuah kertas yang lumayan lebar, Naruto pun menerima kertas dari Hiruzen.

" Ini Laporan kemampuan? Untuk apa aku mengisi ini? " Tanya Naruto yang sepertinya tidak suka membeberkan kemapuannya pada Hiruzen.

" Aku sudah mengirim Anbu untuk mengawasimu selama ini… Namun mereka tidak bisa memberi informasi tentang kemampuanmu padaku… tidak satupun informasi berhasil mereka bawa… " Ucap Hiruzen mengatakan yang sejujurnya pada Naruto.

" Ya, aku sudah mengetahuinya… " Ucap Naruto yang serentak membuat Hiruzen terkejut.

" Aku akan membeberkan kempuanku padamu… Aku adalah penguna Mokuton Jutsu… Seperti yang telah kau tahu aku juga menggunakan Hiraisin No Jutsu, tapi Hiraisin No Jutsuku lebih spesial dari yang lain. Karena aku tidak perlu menandai dalam berteleportasi… Aku juga mewarisi kemampuan penyembuahan dan Senjutsu dari kakekku Hashirama Senju… Kurasa hanya itu yang bisa aku katakan… Kemampuanku yang lainnya tidak bisa kubeberkan… " Ucap Naruto yang membeberkan kemampuannya yang membuat Hiruzen terkaget – kaget.

' Informasi yang lain? Informasi yang dia katakan saja sudah menjadikannya Shinobi Rank S. Aku tidak mengira, Naruto sekuat ini… ' Pikir Hiruzen dengan geleng – geleng kepala.

" Jika kau bisa berteleportasi tanpa menandainya, Kenapa kau menggunakan kunai Hiraisin sama seperti Minato? " Tanya Hiruzen yang sangat masuk akal jika dipikir dengan nalar.

" Aku menggunakannya hanya sebagai pengecoh, karena musuh akan fokus pada kunaiku saja, Karena itu pula aku dapat membunuh 10 Shinobi musuh hanya dalam 10 detik seperti yang terjadi saat aku menahan Shinobi Alianshi saat menyerang Uzushiogakure… " Ucap Naruto yang bersedia membeberkan rahasianya pada Hiruzen.

" Karena aku sudah membeberkan rahasiaku, aku harap desa dengan Klan Uchiha akan saling mempercayai satu sama lain… " Lanjut Naruto sementara Hiruzen mengangguk mengerti.

" Aku ingin kau ke perbatasan Konoha – Iwa – Suna. Aku telah mengirim Inoichi, Shikaku, dan Chouza untuk mengirimkan Perjanjian Damai ke Iwagakure. Kau pasti tahu Iwagakure adalah musuh konoha yang sangat ingin mengalahkan kita dalam perang kali ini. Karena itu menggunakan nama Ino – Shika – Chou tidak akan membuat mereka gentar… " Ucap Sandaime dengan panjang lebar.

" Jadi kau ingin menggunakan ketenaran untuk membuat musuh masuk dalam perjanjian damai? " Ucap Naruto yang nampaknya sudah paham.

" Ya, seperti itulah. Aku juga sudah memanggil.. " " Maafkan saya, Sandaime – sama, saya baru datang setelah makan pagi bersama kushina… " Ucapan Sandaime terpotong oleh Minato yang tiba – tiba muncul dengan tergesa – gesa.

' Minato? Aku sekarang mengerti kenapa hiruzen memanggil Minato… ' Pikir Naruto hanya tersenyum melihat Minato yang kembali menatap aneh Naruto.

" Naruto – Nii… kenapa kau melihatku seperti itu?... " Ucap Minato yang merasa aneh.

" Jangan – jangan…" " PLLLLEETTAAKKK " Ucapan Minato terpotong oleh Naruto dengan kepalan tangannya yang langsung menjitak kepala Minato yang kembali bertingkah konyol.

" Jangan berpikir macam – macam… gunakan otak cerdasmu untuk memikirkan hal yang bermanfaat… " Ucap Naruto dengan nada dingin yang menurunkan suhu disekitar ruang Hokage.

" Haii, Nii – san…. " Ucap Minato seakan siap mendapat perintah dari Hokage. Naruto hanya tersenyum senang melihat tingkah Minato.

" Sudahlah sebaiknya kalian segera berangkat! Kalian harus tetap bersama untuk membuat musuh kalian gentar… " Ucap Sandaime Hokage mempersilakan Naruto dan Minato pergi.

" Ingat aku akan berteleportasi, kau harus menungguku sampai sebelum kau melakukan Hiraisinmu juga… Jika kau tidak menuruti perintahku aku jamin kau akan tersesat di dimensi lain… " Ucap Naruto memberi aba – aba yang hanya membuat Minato menelan ludah.

" Baiklah, Tapi aku sudah menandai Shikaku sebelumnya jadi aku pergi dulu…. " Ucap Minato sebelum ia menghilang meninggalkan kilatan kuning khasnya.

" Cih… Anak itu selalu berbuat seperti ini… " Ucap Naruto dan Ia menghilang meninggalkan kilatan merah.

' Huh… Bertengkar memang wajar untuk sebuah keluarga…. Benarkan Hasirama – sama…. ' Pikir Hiruzen yang hanya bisa tersenyum memandang patung Hokage Pertama dari jendela besar di ruangan Hokage.

.

.

Di Perbatasan Konoha – Iwa – Suna

.

.

Di sebuah Jurang yang menjadi perbatasan antara Konohagakure – Iwagakure – Sunagakure, Naruto dan Minato tengah menguping di balik pohon sementara Trio Ino – Shika – Chou tengah berbicara dengan puluhan Shinobi Iwagakure yang sepertinya tidak ingin untuk berbicara lebih lama.

" Ini dari Hokage – sama…. " Ucap Shikaku kemudian ia melemparkan sebuah gulungan tepat ditangkap oleh seseorang dari Shinobi Iwagakure.

" Sampaikan pada Tsuchikage – sama,… sampaikan padanya bahwa kami menginginkan respon segera dari beliau! " Ucap Shikaku kembali dengan sopan pada Shinobi Iwagakure yang hanya menatap dengan pandangan iblis.

" Tidak perlu untuk memberikan apapun pada Tsuchikage – sama… Kami akan memberikan jawabanmu disini! " Jawab seorang yang menerima gulungan dari Shikaku tadi, Kemudian Semua Shinobi Iwa mengeluarkan kunai mereka.

Sementara dari balik pohon Minato merasa gerah melihat keadaan didepannya.

" Itu kodenya, ayo kita keluar… " Ucap Minato merasa saatnya sekarang untuk menampakan diri.

" Diam coba ganti menjadi tipe sensor, tetap sembunyikan kehadiranmu… Aku merasa ada ratusan Shinobi Sunagakure yang sedang bersembunyi kukira mereka akan membantu Konoha… " Ucap Naruto dengan serius yang membuat Minato hanya mengangguk.

" Tapi Suna juga membenci Konoha, mereka menuduh konoha yang telah membunuh Sandaime Kazekage… " Ucap Minato dengan pelan yang hanya bisa didengar Naruto saja.

" Mungkin kau benar, aku baru terpikirkan hal itu. Jika Suna mencoba membantu Iwa kau sudah tahu apa yang kita lakukan, kan? " Tanya Naruto yang menatap Minato sementara Minato hanya tersenyun dan menjawab " Tentu ".

Tepat seperti yang Naruto katakan muncul ratusan Shinobi dan Kazekage sendiri dalam pasukannya. Naruto hanya tersenyum ketika melihat Kazekage yang ternyata datang sendiri dalam perbatasan.

" Terkadang yang dilakukan Shinobi adalah Jangan gegabah… " Ucap Kazekage yang akhirnya menampakan dirinya bersama Ratusan Shinobi Suna.

" Nanii? Yondaime Kazekage? Kenapa Suna ada disini? " Ucap Shinobi Iwa yang kaget melihat Yondaime Kazekage yang datang dengan ratusan Shinobi.

" Ini adalah wilayah Sunagakure. Akan menjadi tidak bijak jika terjadi sebuah insiden disini! Jadi kalian harus segera meninggalkan wilayah kami atau pasir akan bergerak dan membunuh kalian semua! " Ucap Yondaime yang membuat semua Shinobi Iwa dan Konoha diam sejenak.

Sesuai ucapan Kazekage pasir emas muncul dari pijakan Kazekage dan mengarah ke Shininobi Iwa – Konoha. Pasir emas melesat dengan cepat berusaha menerjang tubuh semua Shinobi Iwa – Konoha, beberapa Shinobi Iwa melempari pasir yang datang dengan kunai yang dilengkapi kertas peledak.

.

.

" DDDUUUUAAARRR…. "

.

.

Ledakan dari kertas peledak tidak dapat membendung pasir yang sangat banyak dari Kazekage.

" Dimana kita? " Tanya seorang Shinobi Iwa entah pada siapa.

" Lihat tubuh kita berpindah! Menghindari serangan tadi!" Jawab salah satu temannya yang menunjukan pasir emas bekas serangan dari Kazekage, ekspresi senang berubah ketika melihat Naruto dan Minato yang ada di depan Shinobi Iwa itu.

" Mereka…. Tidak salah lagi mereka Kilat bersaudara dari Konoha…. " Ucap Salah seorang Shinobi Iwa dengan menunjuk Naruto dan Minato yang tengah berdiri di depan mereka.

" Bagaimana? Timingnya pas bukan, Shikaku? " Tanya Minato melemparkan puluhan kunai hiraisin pada Shikaku.

" Walaupun aku sudah mengetahui Hokage – sama akan mengirim kalian… kuakui kalian muncul tepat pada waktunya… " Ucap Shikaku dengan membentuk segel.

" Kagenui No Jutsu…. Aku akan mengkombinasikan kagenui miliku dengan hiraisinmu Minato…. " Ucap Shikaku dengan membentuk bayangannya menjadi bercabang dan menangkap semua kunai yang diberikan Minato.

" Baiklah, aku akan membiarkan kalian beraksi… " Ucap Naruto kemudian ia duduk melihat Minato dan Shikaku tengah bersiap sementara Chouza dan Inoichi memandang bingung dengan Naruto.

' Lawan kita adalah 1 diantara 5 Kage desa besar Shinobi, Dia adalah orang paling tenang yang pernah kulihat… Tapi aku merasa aneh dia seperti berkomunikasi dengan seseorang… ' Pikir Inoichi dalam hati melihat Naruto yang tengah duduk dengan mata terpejam.

" Baiklah, aku serahkan pertahananku padamu Chouza, dan Inoichi tetap berada dalam mode sensormu, beritahu jika salah satu dari kita ada yang terdesak… " Ucap Shikaku memberikan rencananya pada semua kecuali Naruto yang tetap diam tidak menggubris yang ada disekitarnya.

" Rencanamu bagus seperti biasa, Shikaku – san…. " Ucap Naruto dengan tersenyum meskipun matanya masih tertutup.

Tanpa aba – aba Shikaku langsung memanjangkan Kagenui miliknya yang tengah membawa puluhan kunai Hiraisin milik Minato. Sementara Chouza hanya bersiap menjaga kedua temannya yang sedang melakukan tugasnya,

" Kalian tidak akan bisa menang disini…. Karena pasir yang kalian injak memihak pada Sunagakure! " Ucap Kazekage dengan mengayunkan tangannya seperti memberi perintah pada pasir emasnya untuk melumat Minato dan Shikaku.

" Dan yang perlu anda tahu Kazekage – sama, di gurun tidak akan ada yang menghalangi teriknya matahari yang membuat bayanganku menjadi lebih kuat… inilah kekuatan Klan Nara… " Ucapan Shikaku membuat Minato tersenyum.

' Tehnik Rahasia Klan Nara, memanfaatkan bayangan dengan cahaya. Cahaya yang seterik ini juga akan menambah kekuatan bayangannya… Sandaime – sama memang cocok dalam memilih seseorang! ' Pikir Minato mendengar ucapan Shikaku.

Shikaku langsung mendekatkan kunai yang dibawa dengan jutsu bayangannya pada beberapa puluh shinobi musuh dan kemudian Minato dengan secepat kilat menghajar satu persatu musuh dengan cara melakukan Hiraisin di salah satu kunai yang berada dibawah kagenui no jutsu milik Shikaku.

.

.

" BUUAAAKKK…. BUUAAAKKKK… CTTTAAANGGG…"

.

.

Minato dengan cepat berhasil menumbangkan puluhan musuh dengan hiraisinnya.

" Ingat tidak ada yang boleh terbunuh, Inoichi sampaikan ini pada Minato… " Ucap Naruto yang sudah berdiri sekarang menatap Kazekage yang sepertinya mulai kehilangan kesabaran.

Kazekage merentangkan tangannya dan jelas saja terbentuk seperti gelombang yang sangat tinggi tepat di depan Shikaku dan tanpa dipikir panjang Shinobi Iwa dibelakang Shikaku merapal segel tangan bersama – sama.

.

.

" Doton : Shin Doryuheki "

.

.

Tembok tanah terbentuk yang akhirnya berhasil membendung pasir emas milik Kazekage. Walaupun serangannya berhasil ditahan Kazekage hanya tersenyum karena tembok yang dibentuk oleh Shinobi Iwa tidak dapat menahan butiran pasir yang memasuki celah sempit tembok tanah yang dibentuk.

" Kalian semua berpegangan tangan, aku akan memindahkan kalian ke belakang garis musuh… Jadi persiapkan jutsu kalian kita akan mengejutkan musuh…. " Ucap Naruto kemudian ia berusaha mengumpulkan cakra untuk melakukan Hiraisinnya.

.

.

" Hiraisin No Jutsu "

.

.

Naruto dan yang lainnya sekarang tengah berada 5 meter dibelakang musuh namun diluar dugaan, ternyata semua Shinobi Suna telah siap dengan jutsu mereka.

.

.

" Fuuton : Kiryuu Ranbu "

.

.

Jutsu angin yang sangat kuat karena dilakukan oleh ratusan Shinobi musuh jelas membuat semua Shinobi Iwa maupun Konoha hanya diam memandang jutsu musuh.

" Buat dinding tanah lagi sekuat kalian! " Ucap Salah seorang dari Shinobi Iwa berusaha membantu Minato dan melindungi dirinya sendiri.

" Oii… Kau juga harus membantu kami lagi, Nii – san… " Ucap Minato membujuk Naruto untuk membantunya sekali lagi..

" Aku sudah tahu apa yang harus kulakukan… " Ucap Naruto yag sudah merapal segel tangan.

.

.

" Mokuton : Mokujuheki "

.

.

Tiba – tiba muncul kubah yang menutupi Naruto dan yang lainnya. Sementara Minato hanya tersenyum melihat kubah kayu yang melindungi mereka dari serangan Shinobi Suna, sebaliknya Trio Ino – Shika – Chou beserta Shinobi Iwa terkejut melihat Mokuton Jutsu yang telah menghilang semenjak kematian Shodaime Hokage.

" Mokuton Jutsu siapa yang melakukannya? " Tanya Shinobi Iwa kepada Minato yang memakai ekspresi yang mencurigakan.

" Apa Naruto – san yang melakukan ini? Bagaimana bisa? Dia adalah seorang dari Klan Uchiha… " Tanya Shikaku yang juga kaget tetapi kemudian ia diam dan memikirkannya sendiri.

' Seorang Uchiha memiliki rambut hitam sedangkan Naruto – san memiliki rambut yang sama dengan Minato, Dan seorang Uchiha juga memiliki pupil mata hitam sedangkan Naruto – san memiliki pupil mata bitu. Tidak salah lagi, selain memiliki darah Namikaze, dia juga memiliki darah campuran Senju… ' Pikir Shikaku yang kemudian tersenyum dibalik rasa kesalnya.

" Konon Shodaime Hokage dengan Mokuton jutsunya mampu bertahan dari serangan Bijuu sekaligus… Kita pasti selamat! " Ucap Shinobi Iwa dengan nada sangat senang.

" Dalam hitungan ketiga kau harus memindahkan semua orang yang berada di kubah ini ke titik perencanaan awal, Minato… " Dan hanya dibalas anggukan oleh Minato walaupun dirinya hampir kehilangan seperempat cakranya saat melakukan perlawanan dengan Shikaku.

" Baiklah kalian semua berpegangan satu sama lain... Kita akan kabur… " Ucap Minato dan sesuai perintah dari Naruto, Minato langsung menyentuh Shikaku bersiap melakukan Hiraisin.

" Aku harus mengatakan sesuatu sebelum kalian pergi… Minato, Kushina dalam bahaya kau harus menyelamatkannya… ada tim pengejar yang akan kau temui di perjalanan… " Ucap Naruto yang membuat konsentrasi Minato buyar.

' Kushina – chan? ' Pikir Minato kemudian mengeluarkan ekspresi marahnya.

" Sebenarnya apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya ini? " Tanya Minato dengan muka tertunduk seakan mendapat pukulan telak di hatinya.

" Seorang Anbu menghubungiku dengan jutsu telepati… Kupikir ini Shintenshin No Jutsu milik Klan Yamanaka… Menurutnya, mereka yang menculik Kushina adalah Shinobi Kumogakure… " Ucap Naruto memberitahu semua yang ia tahu kepada Minato, sementara Minato hanya mengepalkan tangannya dengan kuat.

' Sudah kuduga saat di duduk dia sedang berkomunikasi dengan seseoarang melalui Shintensin No Jutsu… ' Pikir Yamanaka Inoichi dengan mengangguk – angguk mengerti.

" Aku akan menghabisi mereka semua… Hiraisin No Jutsu... " Ucap Minato dengan suara tegas, kemudian semua Shinobi yang berada di dalam kubah kayu kecuali Minato menghilang meninggalkan kilatan kuning.

' Aku baru melihat di serius seperti… ' Ucap Naruto yang juga kaget melihat perilaku Minato.

Sementara dari luar kubah Semua Shinobi Sunagakure merasa senang karena jutsu mereka terkena telak pada Naruto dan yang lain. Tetapi kesenangan mereka berubah menjadi terkenjut ketika melihat kubah kayu yang ternyata melindungi Naruto.

" Astaga… Itu Mokuton Jutsu, aku belum pernah melihatnya lagi semenjak pertempuranku dengan Shodaime Hokage… " Ucap seorang Shinobi yang sudah tua, karena pernah melawan pasukan Konoha bersama Hashirama Senju.

Kubah Kayu pun terbuka dan memperlihatkan Naruto yang sudah siap dengan sebuah jutsu.

.

.

" Mokuton : Kajukai Kourin "

.

.

Akar – akar besar tumbuh ditanah tandus milik Sunagakure. Dan beberapa mengikat semua Shinobi Suna, hanya dalam beberapa detik area pertempuran berubah menjadi hutan lebat dengan banyak bunya raksasa yang belum mekar.

" Kusso,,, Pasirku tidak dapat menahan semua akar ini, sebaiknya aku harus melarikan diri… " Ucap Kazekage yang segera merapal segel untuk melakukan shunsin no jutsu.

.

.

" GGGRREEEPPP… "

.

.

Tangan Kazekage yang akan melakukan segel tangan tiba – tiba dihentikan dengan tangan seseorang yang memegang tangannya. Naruto yang datang dengan tiba tiba jelas membuat Kazekage tersentak.

" Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu… Konoha bukanlah yang membunuh Sandaime Kazekage, aku tidak ingin Suna berperang dengan Konoha tanpa bukti yang jelas… Konoha hanya menginginkan perang ini segera dihentikan… " Ucapan Naruto jelas membuat Kazekage kaget.

" Kukira kalian ingin menghancurkan Suna? Yang dilakukanku sebagai Kazekage hanya mencoba melindungi desaku… Tetua sialan, aku harus meminta pertanggung jawaban dari mereka… " Ucap Kazekage sebaliknya membuat Naruto juga kaget.

" Tetua? Apa yang dilakukan tetua kalian? " Tanya Naruto dengan menaikan sebelah alisnya membuat Kazekage tidak bisa menolak untuk menjawab.

" Mereka mengatakan bahwa yang membunuh Sandaime Kazekage adalah Konoha No Shiroi Kiba. Mereka juga mengancamku jika aku tidak membunuhnya aku akan diberhentikan dari menjabat sebagai Kazekage… " Ucap Yondaime yang dengan terang – terangan memberitahu masalah internal desanya pada Naruto.

" Sakumo Hatake? Huh, semua ini jadi masuk akal… Sekarang kembalilah dan katakan pada tetuamu itu bahwa Sakumo telah tiada sekarang, Jadi janganlah egois… Konoha juga sudah mengirimkan Perjanjian Damai beberapa kali pada kalian bukan? Aku harap kalian akan lebih bijaksana dan bisa menerima masa lalu….Dan satulagi, Kau harus menyelidiki kemungkinan adanya seorang penghianat pada orang – orangmu sendiri… " Ucap Naruto mencoba menceramahi Kazekage.

' Tidak, biasanya aku bicara banyak seperti ini… ' Pikir Naruto dengan tersenyum baru menyadari apa yang dia lakukan.

" Dia telah mati, kurasa dendam Sunagakure telah terbalaskan. Dan aku juga akan menyelidiki adanya seorang Penghianat Desa… " Ucap Kazekage tanpa ekspresi atau mengeluarkan ekspresi dinginnya.

" Jadi apa Suna mau merundingkan perdamaian? Jika kau berubah pikiran ini adalah gulungan yang dititipkan oleh Sandaime padaku… " Ucap Naruto dengan memberikan gulungan.

" Karena alasan Suna berperang sudah tidak ada, aku akan memikirkan hal itu… " Ucap Kazekage dengan menerima gulungan dari Naruto.

" Kalaua begitu, aku harus membersihkan semua kekacauan ini… " Ucap Naruto yang melihat daerah sekelilingnya yang berubah menjadi hutan.

" Mokuton No Jutsu... Dengan ini semua Shinobimu terbebas… " Ucap Naruto yang membuat semua akar raksasa kembali masuk ke dalam tanah dan dalam sekejap semua kembali seperti semula.

" Pengguna Mokuton ya… Kukira Konoha sudah tidak memilikinya… Jadi siapa namamu? " Tanya Yondaime Kazekage pada Naruto yang hanya tersenyum.

" Apa benar kau tidak mengenalku? Sebaiknya kau bertanya pada para tetuamu! Ingat baik – baik namaku adalah Naruto… " Ucap Naruto dengan melemparkan sebuah kunai Hiraisin pada Kazekage.

" Kunai Hiraisin? Jadi namamu Namikaze Senju Naruto huh… " Ucap Kazekage dengan menerima kunai yang dilemperkan Naruto.

" Bukan, Tapi Uzumaki Namikaze Senju Uchiha Naruto… Aku pergi dulu…. " Ucap Naruto kemudian menghilang meninggalkan kilatan merah.

Sementara Kazekage hanya berdiri bengong melihat para Shinobinya yang tengah membebaskan diri dari akar kecil akibat jutsu Naruto.

' 4 klan sekaligus, pantas kemampuannya sulit kutebak… Kukira setelah ini aku harus beralianshi dengan Konoha… " Ucap Yondaime dengan membuka segel gulungan dan segera membacanya.

.

.

To Be Continued

.

.

Huh CHAP 14 END!

Halooo Minna - san… sekian lama akhirnya Update…

Hm… Bicara sedikit tentang CHAP ini, jika membingungkan mohon dimaklumi karena sedikit bingung buat jalan ceritanya. Dan untuk CHAP depan aka nada misi menyelamatkan Kushina dari sekapan Shinobi Kumogakure, dan terjadi Pertarungan antara antara pasangan Kumo dan Konoha.

Pasangan AB VS Kilat Bersaudara

Kilat Bersaudara, itu sih julukan Minato dan Naruto jika sedang bertarung bersama. Heh.. Disini Minato belum diangkat secara resmi oleh Sandaime Hokage jadi belum menjadi Hokage selanjutnya.

Dan baru saya sadari juga ternyata CHAP 13 banyak sekali TYPO. Seperti Inzanagi yang seharusnya Izanagi dan lain – lain. Ettsss… Mohon doanya untuk saya karena besok : Senin, 4 Mei – 7 Mei 2015.

Akan dilaksanakan UN, Jadi sekali lagi mohon doanya minna – san. Saya akan mengusahakan agar FICT ini Update teratur. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan FICT saya minta maaf yang sebesar besarnya, Karena saya hanyalah Anak SMP dengan khayalan yang sulit dikendalikan.

Mungkin hanya itu bocoran yang bisa AUTHOR sampaikan pada READERS, semoga bocoran diatas bisa menambah Minat para READER untuk membaca FICT ini.

.

.

.

Tunggu CHAP DEPAN….

JAAAAA….

.

.

.

Terimakasih buat para READERS sekalian yang telah memberikan KRITIK, DAN SARANnya. Dan untuk waktunya untuk membaca FIC YANG GAJE. Dan Tunggu chapter depan. Klik FAVORITE bagi yang suka dengan FIC ini, Klik FOLLOWS buat yang ingin tahu perkembangan FIC ini dari Chapter ke Chapter, Dan Jangan Lupa REVIEWS nya. KRITIK DAN SARAN YANG MEMBANGUN akan sangat bermanfaat untuk saya.

.

.

ARIGATOU GOZAIMASU

.

R

.
E

.

V

.
I

.
E

.
W

.
S

.