Airigato telah mereview cerita yang acak-acakan ini, dan kurang menarik.

.

Disclamer

Naruto dan High School DxD bukan punya saya.

Naruto & High School DxD: Dark Bring Master

Raiting: M

Genere: Adventure, Fantasy, Romance, Supernatural

Pairing: Naruto x Harem

Warning: Abal, Gaje, OOC, OC, Typo

.

Chapter 14

.

Akatsuki, beserta Perage Rias menatap sosok Pemuda berambut hitam jabrik, mempunyai mata kanan berwarna biru saffir, sedangkan mata kirinya berwarna merah darah dengan tiga temoe mengitarinya, beserta membawa sebuah pedang berwarna hitam pekat ditangan kanannya.

"Akhirnya kita bisa menyelesaikan urusan kita Menma." ucap Naruto dingin.

Menma, sosok yang dipandang oleh Iblis disekitarnya, tersenyum kecil. "Ara ara, apa itu sambutan mu pada kakak tercinta mu ini?"

Akatsuki beserta Perage Rias menatap tak percaya. Sosok yang mereka pandang ternyata Kakak dari Naruto.

"Ka-kakak? kau kakak Naruto?" Itachi menatap tak percaya.

"Tentu saja." balas Menma. "Apa kau tidak melihat kalau kita mirip, hanya saja warna rambut dan bola mata saja yang berbeda." lanjut Menma.

"Kalau diperhatikan sih iya." balas Rias yang melihat fisik Menma dan Naruto.

"Ternyata banyak gadis disini, bolehkan aku menggambil salah satu dari mereka Naruto?" Menma memandang seluruh gadis yang ada disekitarnya. "Aku pilih dia." tunjuk Menma pada Akeno.

"Ara ara." guman Akeno.

"Jangan kau sentuh dia Menma." geram Naruto kesal. "Aku tak akan memaafkan mu kalau kau menyentuh salah satu dari mereka." lanjut Naruto.

"Ara ara, kau kejam sekali Naruto." balas Menma.

Sebuah pusaran muncul di sisi kanan Naruto, dan memunculkan pedang Elucidatornya. "Kalian semua mundur." petintah Naruto yang menggambil pedangnya.

"Apa maksud ku Naruto-Kaicho? dia kan Kakak mu?" tanya Lee.

"Dia memang Kakak ku, tapi dia alasan kenapa aku masih ingin hidup." jawab Naruto, yang tentu membuat yang lainnya tak mengerti.

"Maksud mu?" tanya Itachi.

"Naruto hidup karena ingin membunuh ku, yang telah merebut orang yang dia cintainya, membunuh orang yang dincintainya, membunuh Ibu kami, dan juga Ayah kami."

Semua menatap tak percaya apa yang baru mereka dengar dari Menma.

"Jadi kau..." Lee menatap tak percaya.

"Kalau kalian sudah mengerti sebaiknya mundur, dia orang sangat berbahaya, kekuatannya jauh diatas Sirzech-sama, jadi aku mohon pada kalian jangan ada yang ikut melawannya." ucap Naruto.

"Ta-tap-"

"Tidak ada tapi-tapian Itachi." dengan keras Naruto membentak Itachi, dan juga baru pertama kalinya mereka melihat Naruto marah, yang biasanya selalu tenang, dan datar.

"Pantas dari tadi energy spiritualnya tak setabil." guman Lee.

Menma menyeringai. "Jadi kau ingin bertarung Naruto?" tanya Menma.

"Tentu saja." balas Naruto yang langsung berlari kearah Menma dengan mengayunkan pedang Elucidatornya.

TRANK!

Dengan mudah Menma menahan ayunan pedang Naruto. "Menyerang tanpa renana? kau sungguh menyedihkan Naruto." ucap Menma.

Mengabgkat setengah kakinya, Menma mengayunkan dengkulnya dibagian perut Naruto.

Buuuakkkk!

Akatsuki beserta Perage Rias menatap tak percaya. Sosok Naruto yang selama ini tak pernah kalah dalam serangan fisik kini terpental hanya dengan ayunan dengkul.

Lee menggeram kesal. "Bebedah kau."

"Lee hentikan." bentak Naruto yang berdiri kembali. "Kalian tak akan mampu mengalahkannya." lanjut Naruto.

"Kita lanjutkan Menma." dengan kecepatan tinggi Naruto berlari kearah Menma.

TRANK!TRANK!TRANK!

Naruto dan Menma saling mengadu senjata mereka. Naruto mengayunkan senjata-nya dengan penuh emosi, sedangka Menma sebaliknya, Ia mengayunkan pedangnya dengan santai.

"Apa hanya itu kemampuan mu Naruto?" Menma mengayunkan pedangnya yang masih terbungkus sarung kebagian perut Naruto. "Kau tau senjata ini masih terbungkus, mungkin kalau tidak terbungkus tubuh mu sudah berlubang." lanjut Menma."Tali kalau seperti bagaimana?."

[Demonic Power]

Duuuuaaarrrr!

Beruntung Naruto masih sempat meloncat kebelakang, kalau tidal mungkin dia sudah menerima luka yang cukup serius terkena Demonic Power Menma yang lebih mengerikan dari Demonic Power milik Sizerch.

"Kau dapat menghindarinya." entah sehak kapan Menma sudah ada dibelakangnya. "Kalau ini bagaimana?"

[Golden Fire: Fire Sword]

Duuuaaarrr!

Baju yang dikenakan Naruto sudah robek dimana-dimana, walaupun tubuhnya tal terluka, tapi pakaiannya sudah seperti pakaian tak layak dipamai.

"Kau mempunyai fisik yang kuat ya." puji Menma. Mengayunkan tangannya keatas, sebuah naga terbentuk dari petir merah kehitaman muncul dari ketiadaan dibelakngnya.

[Demonic Power]

Duuuuaaarrrr!

Demonic Power Menma hanya menembus tubuh Naruto begitu saja yang bagaikan hantu.

Menma tersenyum memandang Naruto. "Jadi itu kekuatan yang dibicarakan oleh orang-orang tentang, kekuatan yang bagaikan hantu." ucap Menma.

...Dark Bring Master...

"Sizrech-sama."

Dengan hormat Grayfia, maid keluarga Gremory, dan juga salah satu tunangan Naruto, menunduk hormat didepan Maou Lucifer yang sedang mengerjakan berbagai macam dokumen dimeja kerjanya.

"Ehhm, ada apa Grayfia?" tanya Sirzech yang matanya masih fokus pada lembaran-lembaran dokumennya.

"Boleh kah saya ke Dunia Manusia, Sirzech-sama?" tanya Grayfia.

Sirzech memberhentikan pekerjaannya, dan mengalihkan pandangannya pada Grayfia. "Untuk apa kau kesana?" tanya (balik) Sirzech.

"Aku merasakan, Tekanan energy spiritual Naruto tak stabil sejak tadi." jawab Grayfia.

"Grayfia-Nee-sama."

Grayfia dan Sirzech mengalihkan pandangannya pada asal suara. Milicas, dan Shion berdiri diambang pintu masuk, dan Milicas lah yang memanggil Grayfia.

Shion menghampiri sang Maou Lucifer. "Ada apa Anata?" tanya Shion.

Sirzech menghela nafas pelan. "Grayfia mengatakan, kalau energy spiritual Naruto tak stabil." jawab Sirzech.

"Hah stabil? bagaimana mungkin? Naruto adalah salah satu Iblis terkuat dunia bawah setelah para Maou, tapi bagaimana mungkin energy spiritual Naruto tak stabil?" Shion menatap tak percaya.

"Mungkin Naruto bertemua 'dia' sekarang" balas Sirzech.

"Dia? dia siapa?" tanya Shion.

"Ehhmm, dia siaa Sirzech-sama?" tanya Grayfia yang sedang menggendong Milicas.

"Menma, anak dari Minato Namikaze, dan Kushina Uzumaki, dan satu-satunya Iblis yang berhasil mempunyai 4 teknik paling berbahaya, serta salah satu Iblis setelah ayahnya yang dapat menggunakan Tensa Zangetsu." jawab Sirzech.

"Ja-jadi Menma Namikaze? Kakak dari Naruto, dan juga Iblis yang telah membantai clan Namikaze, membantu dunia bawah melawan Dai-Tensi dengan menghabisi 500 pasukan Dai-Tenshi seorang diri selama dua jam, serta yang telah membantu kita dalam perang melawan pasukan Maou lama." Shion semakin tak percaya.

"Ya kau benar, dan jangan lupa salah satu Iblis yang menolak gelar Satan." balas Sirzech.

Shion menglihkan pandangannya pada Grayfia. "Ka-kalau begitu kau harus cepat kesana Grayfia-chan." ucap Shion.

"Ha'i Shion-sama." balas Grayfia hormat. "Milicas, Milicas udahan dulu ya main ya, nanti kita main lagi." ucap Grayfia menurunkan Milicas dari gendongannya.

"Memang Grayfia-Nee-sama pengen kemana?" tanya Milicas penasaran.

"Grayfia-Nee-sama pengen ke Dunia Manusia, pengen jemput, Naruto-Nii-sama, Milicas pengen kan main sama Naruto-Nii-sama?." balas Grayfia.

"Iya, iya, Milicas pengen, cepet pulang ya, Milicas gak sabar." ucap Milicas.

"Iya, Milicas." balas Grayfia, dengan menghusap puncak kepala Milicas. Mengalihkan pandangannya pada Sirzech, dan Shion, Grayfia membuat sebuah lingkaran sihir. "Sirzech-sama, Shion-sama, kalau begitu aku pamit dulu."

"Ya, dan bilang pada Naruto, dapat salam manis dari para Iblis." balas Sirzech.

Graufia tak mengerti maksudnya, hanya menggut-manggut saja. "Ya."

Sedetik kemudian Grayfia hilang dengan linglaran sihirnya.

...Dark Bring Master...

"Cih sial." Sasuke mendecih sebal. "Aku ingin kesana menolongnya." lanjut Sasuke.

"Tunggu." Itachi memegang tangan Sasuke. "Kau jangan ikut campur urusan mereka Sasuke." lanjut Itachi.

"Ta-tapi-"

"Sasuke-kun, benar apa yang dikatakan oleh Itachi-kun, jangan campuri urusan mereka." potong Haku cepat.

"Aku juga ingin kesana untuk menolong Naruto, tapi apa yang kita bisa? Kekuatan Menma diatas Sizerch yang notebadnya adalah Iblis terkuat didunia bawah, jadi mautak mau kita hanya bisa melihatnya saja." ucap Yugao.

"Benar apa yang dikatakan Yugao, Sasuke." ucap Lee. "Aku tau kau ingin menolong, kita juga sama, tapi apa yang akan kita perbuat? kita hanya akan merepotkan Naruto." lanjut Lee.

.

Sebuah linglaran sihir muncul didekat Rias, dan Akeno, dan memuncul sosok Grayfia dari linglaran sihir itu.

Rias yang mengenal aura-nya, mengalihkan pandangannya pada Grayfia. "Grayfia." panggil Rias.

"Rias-sama." balas Grayfia. Mengalihkan pandangannya, Grayfia melihat keadaan sekitar. "Apa yang terjadi Rias-sama?" tanya Grayfia.

Rias menghela nafas. "Pertama kami diserang oleh Kokabiel, dan Freed, lalu sekarang diserangan dia (Tunjuk Rias pada Menma)" jawab Rias.

"Kokabiel? lalu siapa yang mengalahkannya?" tanya Grayfia menatap tak percaya.

"Sasuke, tapi Tubuh Kokabiel di bawa Hakuryuukou." jawab Rias.

"Hah Hakuryuukou? kau tidak bercanda kan?" tanya Grayfia shok.

"Tidak, kalau kau tidak percaya, kau bisa lihat itu (Tunjuk Rias pada Issei) tado dia sempat depresi beberapa saat." jawab Rias.

"Souka." balas Grayfia. "Jadi Hakuryuukou ada di pihak Dai-Tenshi ya? ini akan merepotkan." guman Menma.

.

"Sial bagaimana aku menyerangnya." batin Naruto. "Hanya ada satu cara." Naruto merogoh kantung jaketnya, dan menggambil Dark Bring Shadownya.

"Aku akan memakainya." Naruto tanpa buang waktu segera memakai gelang Dark Bring Shadownya.

Aura hitam mulai keluar dari tubuh Naruto. Ekspresi wajah Naruto juga berubah menjadi ekpresi yang haus darah dan pertarungan.

"Aku akan membunuh mu Menma." ucap Naruto gila.

Naruto melesat dengan kecepatan tinggi pada Menma, dan mengayunkan pedang Elucidatornya pada Menma.

TRANK!TRANK!TRANK!

Naruto dan Menma saling mengadu pedang mereka dengan ekpresi yang berbeda, tapi mereka sama-sama menikmati pertarungan mereka.

"Hebat sungguh hebat, sudah lama aku tak merasakan pertarungan seperti ini Naruto." ucap Menma

"Sungguh hebat Menma, sungguh hebat." ucap Naruto.

Menma yang bertarung dengan santainya, kini mendapat desakan serangan Naruto yang kecepatannya meningkat derastis.

.

"Apa yang terjadi pada Naruto?" Akatsuki bertanya-tanya dengan perubah Naruto yang sifatnya sungguh sangat berbeda dari sifat aslinya.

"Naruto-kun memakai Dark Bring Kutetsu."

Menengok keasal suara, Akatsuki melihat Rias, Akeno, dan Grayfia berjalan kearah mereka dengan elegan.

"Dark Bring Kutetsu?" beo Itachi.

"Dark Bring yang dikenal dengan kutukan, yang dapat merubah sifat pengguna menjadi berubah drastis jika kutukannya tidak dihilangkan, seperti yang Naruto-kun lakukan." jawab Grayfia.

"Jadi kalau disimpulkan bukan Naruto yang tidak mau menghilangkan kutukan Dark Bringnya, tapi Naruto tak mampu menghilangkan kutukannya, bukan begitu Grayfia?" ucap Itachi yang menyimpulkan penjelasan dari Grayfia.

"Ya kau benar, dan kenapa kau tau Nama ku?" tanya Grayfia.

Itachi tersenyum. "Naruto menyimpan foto kalian bertiga dikamarnya, dan diberi nama pada bagian bawah walaupun kecil, tapi masih bisa dibaca." jawab Itachi.

"Souka." balas Grayfia.

.

TRANK!TARNK!TARNK!

Dengan santai-nya Menma masih menangkis serangan-serangan brutal Naruto yang membuatnya terdesak.

"Ayo lah apa hanya kemampuan mu Naruto, kau tau aku belum serius kan." ucap Menma yang masih menahan serangan brutal Naruto.

"Fufufu, jadi kau ingin aku serius." Naruto meloncat salto kebelakang. "Baiklah kalau begitu." bayangan dibawah Naruto mulai naik keatas dan perlahan-lahan menyatu pada tubuh Naruto.

[Drive]

Duar!

Ledakan kecil terjadi disekitar Naruto. Asap mulai menipis memperlihatlan penampilan Naruto berubah drastis, dengan corak hitam bagaikan naga menghiasinya. Ujung jambangnya berubah warna menjadi hitam, dan sifatnya kembali pada sifat sebelumnya.

"Jadi itu penampilan Drive mu?" Menma memandang Naruto dengan senyum. "Mengagumkan." lanjut Menma.

"Terimakasih atas pujiannya, tapi aku tak butuh pujian mu, Menma." ucap Naruto dingin.

"Souka, kalau begitu aku bisa serius kan sekarang." ucap Menma, yang tiba-tiba menghilang, dengan meninggalkan kelitan kuning.

"Dimana dia." guman Naruto melihat kesegala sisi.

Menma muncul disisi kanan Naruto. "Kau lengah."

TRANK!

Naruto berhasil menahan serangan mendadak Menma dengan pedang Elucidatornya yang masih dia gemgam.

.

"Apa yang terjadi dengan Naruto?" ucap Itachi bertanya-tanya.

"Itu Drive jika disebut dalam Dark Bring, tapi jika Sacred Gear maka Blance Breaker, fungsi dari Drive adalah menghilangkan kutukan dalam Dark Bring Kutetsu beberapa saat tapi energy spiritual akan berkuarang 50%, tapi jika itu Naruto yang memiliki kapasitas energy spiritual diatas rata-rata, dan juga mempunyai energy Dark Bring sebagai cadangam, mungkin hanya berkurang 10%, itu Maxsimal, tapi kalau minimal mungkin 5 atau 7 %." jelas Grayfia.

"Ta-tapi kalau kutukannya bekerja kembali bagaimana?" tanya Haku.

"Kejadian paling buruk, Naruto-kun akan lepas kontrol akan kekuatannya." jawab Grayfia. "Tapi semoga itu tak terjadi." lanjut Grayfia.

.

TRANK!

Pedang Elucidator Naruto, dan Tensa Zangetsu milik Menma saling beradu kuat, hingga tercipta percikan api.

Menma menyeringai. "Kau hebat Naruto." ucap Menma.

"Kau juga hebat Menma, tapi sayang aku tak butuh pujiab mu." Naruto menekan pedang Menma dengan kuat.

Menma meloncat salto kebelakang. "Kali ini aku akan bersungguh-sungguh Naruto, bersiaplah."

Duar!

.

Udara disekitar Menma menjadi berat, dan mungkin energy spiritual Menma dapat dirasakan diseluruh dunia, walaupun buruk dalam hal sensor.

"E-energy spiritul macam apa ini, a-aku su-susah bernafas." ucap Itachi susah payah.

"E-energy yang lebih mengerikan dari Ni-nii-sama." ucap Rias susah payah.

"Si-sial aku tak bisa bernafas." guman Sasuke.

"Le-lebih mengerikan dari yang dikatakan Sirzech-sama." guman Grayfia.

Sedangkan yang lain hanya diam saja, dan lebih fokus untuk bernafas dari pada berbicara.

.

"Aku kagum pada mu bisa menahan tekanan energy spiritual ku." puji Menma dengan ekpresi datar.

Naruto memandang datar Menma, karema memang energy spiritual tak akan membuat Naruto tertekan, walaupun seberat apapun. "Sepertinya kau benar-benar serius sekarang Menma." balas Naruto.

[Golden Fire]

[Demonic Power]

Api emas melapisi pedang Menma dengan cepat, dan api emasnya pun juga dilapisi Demonic Power yang bergerak liar.

"Akan aku buat kau menyesal Naruto." Menma berlari cepat kearah Naruto yang sudah siap untuk menahan serangannya.

Naruto membulatkannya shok, tinggal satu langkah lagi kedua pedang bertemu, Menma menghilang dari pandangannya.

Menma muncul diatasnya, dengan mengayunkan pedangnya. "Kau lengah Naruto."

"Sial."

[Demon Fire]

Duuuuaaaarrr!

"NARUTO/NARU-CHAN/NARUTO-KUN/NARUTO-KAICHO/NARUTO-SENPAI!"

...Dark Bring Master...

"Naruto." Ophis berguman kawatir dengan menatap langit.

"Ada apa Ophis?" tanya Kuroka yang membawa nampan berisi cangkir teh, dan kopi.

"Tidak." jawab Ophis cepat.

"Kau menghawatirkan Naruto?" tanya Vali yang baru muncul lewat jendela.

"Vali, bisa kah kalau masuk lewat pintu, buat apa pintu disedikan kalau masuk melewati jendela." ucap Koroka menatap tajam Vali.

"Ha'i, ha'i" balas Vali malas. "Jadi kau menghawatirkan Naruto kan?" tanya Vali.

"Mungkin." jawab Ophis datar.

"Apa aku harus memeriksanya?" tanya Vali.

"Tidak perlu biar aku saja." balas Ophis berdiri dari sofa yang dia duduki.

"Tapi kalau kau mun-"

"Aku tetap ingin pergi Vali, sebaiknya kau jangan menghalangi ku." potong Ophis cepat.

"Kalau begitu aku ikut, aku ingin memastikan semuanya, tapi aku sarankan kau melakukan penyamaran dengan mengubah aura energy spiritual mu agar tidak terdeteksi oleh orang lain." ucap Vali.

"Tapi kalau Naruto dalam bahaya?" tanya Ophis.

"Aku yang akan mengurusnya, Naruto adalah orang telah ku anggap sebagai kakak ku, orang yang menjadi pengukur seberapa kuat diri ku." jawab Vali penuh keyakinan.

"Baik lah." sebuah lingkarah sihir berwarna hitam muncul dibawah kaki Ophis, dan beberapa detik kemudian lingkaran sihir itu menghilang.

"Kuroka tolong jaga markas, aku dan Ophis akan pergi." ucap Vali.

"Dengan senang hati Goujin-sama." balas Kuroka mengedipkan sebelah matanya. "Kalau kau ingin melakulan 'itu' aku pun mau Goujin-sama." tambah Kuroka.

"Permintaan mu ku tolak." balas Vali datar. Vali mengalihkan pandangannya pada Ophis. "Ayo Ophis." ucap Vali.

"Vali tunggu." Kuroka berlari kearah Vali.

"Ap-"

Cup!

Perkataan Vali terputus saat Kuroka mencium pipi kanannya.

"Untuk keberuntungan mu." ucap Kuroka menjauhkan wajahnya.

"Hn." balas Vali datar, walaupun ada semburat merah tipis menghiasi wajah tampannya. "Ayo Ophis." ucap Vali.

"Hm." balas Ophis datar, dan segera beranjak pergi dengam kemampuannya masing-masing. Vali menggunakan sayap Sacred Gearnya, dan Ophis hanya melayang diudara.

"Semoga beruntung Vali." guman Kuroka setelah Vali dan Ophis sudah pergi.

...Dark Bring Master...

Keadaan Naruto menjadi buruk dengan luka dimana-mana, dan pakaiannya telah robek disana-sina. Naruto tak mengeri kalau Menma bisa menggunakan sebuah teknik yang membuatnya terluka.

"Sialan kau Menma." ucap Naruto yang berdiri kembali.

Menma hanya memasang ekspresi datar. "Kau terlalu naif Naruto, kau mengira teknik dimensi akan selalu menolong saat musuh menggunakan teknik tanpa anggota tubuh? kau salah kau bisa diserang dengan teknik yang saling berlawanan, yaitu kekuatan suci, dan kekuatan iblis digabungkan menjadi satu, ya mungkin hanya saja yang bisa menyerang mu." ucap Menma.

"Apa mamsud mu?" tanya Naruto menatap tajam Menma.

"Kau tidak mengerti? padahal itu teknik mu sendiri, tapi kenapa kau tak menyadarinya." ucap Menma. "Teknik dimensi hanga bisa menolong satu kali dalam teknik, dan memberikan jeda yang berikuatnya, atau bisa dibilang, jika kau diserang dengan kemampuan suci itu tak akan berguna, lalu saat musuh berhenti dan mencoba menyerang kembali dengan teknik iblis, maka disitu kemampuan mu akan merest ulang menjadi ulang, jadi dengan kata lain kau hanga bisa diserang dengan kemampuan suci dan iblis yang digunakan secara bersamaan seperti tadi." jelas Menma.

"Hadeh kenapa aku repot-repot menjelaskan ini pada mu ya." ucap Menma.

"Sial, sekarang aku harus berhati-hati." guman Naruto.

Deg!

"Drive ingin habis disaat begini, brengsek." guman Naruto.

"Ada apa Naruto? apa Drive mu akan habis, kalau begitu kau mati saja sekarang." dengan kecepatan tinggi Menma berlari pada Naruto.

"Sekarang."

Menma membelakan mata shok melihat Naruto meniru gaya bertarungnya, walupun dia menggunakan tekniknya sendiri.

Naruto muncul dibelakang Menma, dengan keluar dari bayangan. Menapakan telapak tangannya ditanah, sebuah lingkaran hitam dengan diameter 15 meter muncul dibawah telapak tangan Naruto.

[Black Hole]

Dengan terpaksa Menma mengeluarkan sayap iblis dan terbang dengan cepat keatas.

"Sial." guman Naruto menarik tangannya kembali. Mengalihkan pandangannya, dia menatap Menma shok, melihat jumlah sayap iblis yang dikeluarkan Menma, 10 pasang Iblis berkepangan indah dipunggung Menma.

"Ti-tidak mungkin."

.

"Ba-banyak sekali." Itachi dan Sasuke menatap tak percaya.

"Me-mengerikan." Lee, Asia, dan Koneko ingin menampar pipinya untuk tidak percaya dengan yang dia lihat.

"Le-lebih banyak dari seorang keluarga Lucifer." guman Grayfia dan Yugao tak percaya.

"O-Onii-sama/Sirzech-sama tak sebanding dengannya." Rias, dan Akeno menatap shok.

"I-Iblis macam apa dia?" Kiba, Xenovia, Kimimaro, dan Haku mengucurkan keringat dingin.

"Mo-monster." guman Issei yang baru kembali dari depresinya, harus menatap shok melihat Menma.

.

"Ada apa Naruto? kau takut setelah melihat sayap ku." ejek Menma.

"Aku tak akan takut pada mu Menma." balas Naruto.

Aura hitam mulai keluar dari tubuh Naruto perlahan-lahan.

"Si-sial Drive-nya sudah habis." guman Naruto. "Terpaksa."

Ctttaaarrr!

Gelang Dark Bring Shadow yang dipasang dipergelangan tangannya, Naruto hancurkan begitu saja, tapi menurutnya itu lebih bagus dari pada kehilangan kendali tubuhnya.

"Kau menghancurkan Dark Bring mu? lalu kau akan menggunakan apa?" Menma menatap Naruto datar.

"A-aku akan-"

"Naru-chan tangkap ini." Yugao melemparkan sebuah cincin silver, dengan Dark Bring berbentuk pintagram terdapat ditengahnya.

Naruto menangkapnya dengan sempurna. "I-ini..." Naruto menatap tak percaya pada cincin yang diberikan Yugao.

"Arigato Yugao-Nee-san." Naruto mengalihkan pandangannya, dan menatap tajam Menma.

"Eh kau sepertinya mendapat mainan baru Naruto." Menma menatap datar. "Tapi apa itu akan berguna?" lanjut Menma.

"Kua terlalu meremahkan ku Menma." Naruto memakai cincin pemberian Yugao.

.

"Yugao apa yang kau berikan?" tanya Itachi.

"Itu adalah Dark Bring Kutetsu peringkat kedua, yang berarti diatas Dark Bring Kutetsu Shadow yang dipakainya tadi." jawab Yugao.

"Hah kau tidak bercanda kan Yugao-sensei? kau tau Dark Bring Kutetsu peringkat 3 saja tidak bisa dikendalikan, bagaimana dengan peringkat 2?" Rias menatap shok.

"Lihat saja Ri-chan." balas Yugao mengelus puncak kepala Rias dengab lembut.

"Tapi Naru-kun tak akan terluka kan?" Akeno menatap penuh harap.

"Tenang saja Ake-chan, Naru-chan tak akan terluka." balas Yugao tersenyum lembut.

.

"Bagaimana kalau kau menangkis ini." Menma mengayunkan pedangnya diudara kosong.

[Demon Fire]

Sebuah sabit api emas dilapisi Demonic Power mengarah pada Naruto yang hanya merentangkan tangannya kedepan.

[Impertial]

Wush!

Sabit api emas berlapis Demonic Power hilang begitu saja seperti api kecil terkena angin.

"Apa yang terjadi?" Menma bertanya-tanya dengan wajah datar.

"Asal kah tau, Dark Bring yang ku pakai adalah Dark Bring Kutetsu peringkat 2, Dark Bring Impertial, atau orang lebih mengenal Dark Bring Gray, Dark Bring yang bisa menghilangkan seluruh teknik apapun yang beradius 10 meter dari tempat ku." jelas Naruto menyeringai.

"Jadi kau dapat menggendalikannya?" Menma menatap datar.

"Sifat ku dengan bayangan itu tidak cocok sama sekali, tapi dengan sifat Netral, sifat ku akan cocok." balas Naruto.

"Souka." balas Menma datar.

Tangan Naruto bergerak, dan menggambil pedangnya yang tertancap ditanah. "Kalau begitu kita lanjutkan Menma." dengan kecepatan tinggi Naruto mengeluarkan sayapnya dan terbang menyerang Menma dengan pedang yang ia gemgam.

"Baik lah." balas Menma.

...Dark Bring Master...

"Anata." Shion berlari kearah Sirzech yang sibuk dengan tumpukan pekerjaannya.

"Ada apa?" tanya Sirzech yang tidak mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas.

"Kau tidak kedunia manusia?" tanya Shion.

"Untuk?" tanya (balik) Sirzech.

"Aku yakin Azazel-dono, dan Michael-dono akan kesana." balas Shion.

"Untuk apa mereka kesana?" tanya Sirzech.

"K-kau ini! tentu saja mereka merakan energy spiritual yang dikeluarkan Menma." Shion menatap sebal suami-nya.

"Hah? apa maksud mu? jangan katakan kau tadi tertidur saat bekerja?" tanya Shion menatap tajam Sirzech.

"Hehehe, gomen, gomen" Sirzech menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Jadi bisa dijelaskan?" tanya Sirzech.

"Tampaknya Menma akan membunuh Naruto." balas Shion.

"APA? kau tau kan itu tak mungkin? kau tau tujuan Menma kan?" Sirzech menatap Shion tak percaya.

"Lalu untuk apa dia mengeluarkan energy spiritual yang selama ini dia sembubyikan?" tanya Shion.

Sirzech berdiri cepat. "Aku akan kedunia manusia, siapkan lingkaran sihirnya." perintah Sirzech pada Shion.

"Ha'i" balas Shion.

"Apa sebenarnya tujuan mu Menma?" guman Sirzech.

...Dark Bring Master...

TRANK!TRANK!TRANK!

Pedang Elucidator, dan Tensa Zangetsu terus berbenturan satu sama lain dengan cepat, bahkan hanya beberapa orang saja yang bisa melihatnya.

"Ke-kecepatan macam apa itu?" Sasuke menatap tak percaya apa yang bisa dia lihat dengan mata naga-nya.

"Kecepatang yang sungguh luar biasa." Itachi menatap Naruto dan Menma dengan mata Sacred Gear-nya, Sharinggan.

"A-aku tak dapat melihatnya." Lee menatap sedih.

"Sabar saja Lee." Kimimaro menepuk pundak Lee.

"Kau juga tidak bisa melihatnya kan." balas Lee.

"Tentu saja." balas Kimimaro. "Aku bukan seperti mereka yang mempunyai seuatu yang unik di mata mereka." lanjut Kimimaro.

.

Naruto dan Menma tidak ada yang mau mengalah satu sana lain. Setiap kali mereka membenturkan pedang mereka, beberapa detik kemudian mereka menghilang, dan mumcul ditempat yang sama, dengan gerakan yang sama pula, mengayunkan pedang mereka dengan kuat.

TRANK!

Wush!

Mereka menhilang lagi dengan cepat, bahkan hanya beberapa pasang mata saja yang dapat melihat gerakan mereka, dan itu pun mereka harus fokus, kalau tidak, tidak akan bisa mengikuti gerakan mereka berdua yang bagaikan cahaya.

Muncul kembali, Naruto dan Menma saling mengayunkan pedang mereka dengan kuat.

TRANK!

Duar!

Mereka membenturkan pedang mereka dengan kuat, dan menciptakan sebuah ledakan kecil.

"Kau sungguh sangat kuat Naruto." ucap Menma melompat mundur kebelakang.

Naruto tersenyum. "Kau juga kuat, Menma." balas Naruto.

Menma mengangkat pedangnya keatas. "Kita mulai lagi." Menma menghilang dari pandangan Naruto.

"Sial, aku kehilangan jejaknya." guman Naruto.

Menma muncul dari bawah Naruto yanv sedang terbang. "Kena kau." guman Menma.

"NARUTO DIBAWAH MU!" teriak Itachi.

Naruto mengalihkan pandangannya kebawah.

[Demon Fire]

Duuuuaaaarrrr!

Untuk kedua kalinya Naruto terkena serangan yang sama. Luka-luka yang dia terima semakin parah, karena memang salahnya sendiri kehilangan pandangannya dari Menma.

"Apa itu masih kurang Naruto untuk membuat menyerah." ucap Menma tak jauh darinya.

"A-aku tidak akan menyerah sebelum membunuh mu." Naruto berucap penuh keyakinan.

"Begitu kah, tapi bagaimana kalau aku yang membunuh mu." Menma mengangkat tangan kananya keatas. "Aku ingin tau apa Dark Bring Gray mu dapat menghilangkan teknik ku yang ini."

[Atas nama Tuhan sang penguasa]

[Malaikat dan Iblis melayaninya]

[Cahaya dan Kegelapan saling bertentangan]

Sebuah bola api emas dilapisi Demonic Power sebesar Matahari kecil tercipta diatas tangan kanan Menma yang terangkat. Mengarahkan tangannya kebawah, bola api emas berlapis Demonic Power, menuju Naruto.

[Sacred Demon Sun]

Merentangkan tangannya kedepan, Naruto mengeluarkan sisa tenaganya. "Jangan bercanda semua teknik bisa dihilangkan oleh Dark Bring Impertial" ucap Naruto yakin.

[Imlertial]

Duuuuaaaarrrr!

...Dark Bring Master...

"Azazel kau pengen kemana?" tanya salah satu petinggi Grigori, Baraqiel.

"Aku ingin pergi." jawab Azazel dengan mengeluarkan 6 pasang sayap Malailat Jatuhnya.

"Aku tau, tapi pergi kemana?" tanya Baraqiel sebal.

"Kuoh Akademy." jawab Azazel yang segera pergi, tanpa pamit.

"Hey Azazel tunggu." Baraqiel mencoba menghentikan Azazel, tapi Azazel sudah terlanjur pergi. "Dasar, Baka-Ero." guman Baraqiel sebal.

...Dark Bring Master...

Michael, salah satu dari tiga Seraph Surga, tengah berjalan bersama Gabriel, yang juga salah satu Seraph seperti Michael.

"Aizen pergi kemana Michael?" tanya Gabriel tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Entah lah, dia selalu berpergian, padahal dia salah satu Seraph." jawab Michael.

"Dan karena itu aku harus mengerjakan tugas-tugas Aizen, ini sungguh merepotkan." keluh Gabriel.

Michael tersenyum. "Sudah lah, kalau bukan karena Aizen, mungkin kau sudah menjadi Dai-Tenshi, karena suka pada-nya." ucap Michael.

"Kau ini." balas Gabriel menggembungkan pipinya. "Oh iya aku baru ingat." Gabriel memberhentikan langkahnya diikuti oleh Michael.

"Ingat apa?" tanya Michael.

"Kau tak mengingatnya?" tanya (balik) Gabriel.

"Tidak, memang ada apa?" tanya (lagi) Michael.

"Kau harus ke Kouh Akademi bukan?" Gabriel menggambil sebuah kertas dari kantungnya.

"Apa ini?" tanya Michael menerima kertas itu.

"Baca saja." balas Gabriel. Dengan segenap hati Michael membaca kertas yang diberikan oleh Gabriel.

"Ini?" Michael berbalik. "Aku akan ke Kuoh Akademi, suruh seluruh Malaikat untuk membuat Kekkai." lanjut Michael yang mengeluarkan enam pasang sayap Malaikatnya.

"Baiklah." balas Gabriel mengangguk mengerti.

"Aku pergi dulu." tanpa buang waktu lagi Michael segera pergi meninggalkan Surga.

Gabriel berjalan kembali. "Disaat seperti ini kau tak ada Aizen, kemana kau?" guman Gabriel.

...Dark Bring Master...

"Naruto, Naruto, sadar lah, Naruto." Itachi memanggil-manggil Naruto yang tengah berbaring didepannya.

Bukan hanya Itachi yang berada didekat Naruto tapi Akatsuki, dan seluruh Perage Rias, serta Grayfia juga ada di sana. Rias, Akeno, dan Grayfia, tidak berkata apa-apa mereka hanya menangis, menangis melihat Naruto sudah hampir mati, terkena serangan mematikan Menma yang bahkan mampu menghancurkan satu kota kalau Menma menginginkannya.

"Kau masih lemah Naruto." guman Menma berbalik berniat pergi.

"Tu-tunggu Menma." Naruto bersuara pelan, tapi masih dapat didengar oleh Menma.

"Kau masih sadar, sungguh keajaiban." Menma tak jadi pergi, dan mengalihkan pandangannya dari Naruto. "Tapi kalau dilihat dari kondisi mu, kau sudah tak mampu bertarung, lebih baik kau menyerah saja, dan hidup dengan damai, lupakan dendam terhadap ku." lanjut Menma.

Naruto berdiri perlahan-lahan. "Kau bilang lupakan? aku tak akan melupakannya Menma." balas Naruto lemah.

"Naruto sudah cukup, hentikan." Kimimaro membentak King-nya untuk pertama kali.

"Gomen, Kimimaro, aku harus melanjutkannya." balas Naruto pelan. "Ayo kita lanjutkan Menma." ucap Naruto.

"Aku tak akan mau menang melawan orang yang masih lemah Naruto, bahkan kau hanya mempunyai dua pasang sayap iblis, kalau kau mau mengalahkan ku, jadi lah lebih kuat lagi." balas Menma.

"Jangan lari kau." ucap Naruto yang tanpa babibu langsung terbang kearah Menma.

"Jadi kau bersungguh-sungguh." Menma tersenyum. "Kalau begitu aku tak akan lari." lanjut Menma.

Lima Mahluk supernatural, dengan kekuatan besar, tiba-tiba saja datang dengan raut wajah kawatir, melihat keadaan Naruto yang bahkan lebih buruk dari kata tidak baik.

"Naruto, hentikan semua ini." Hakuryuukou yang baru saja hadir disana bersama Ophis berteriak keras.

Naruto mengalihkan pandangannya. "Vali kah? Gomen Vali, aku harus melanjutkan ini." balas Naruto pelan.

"Hakuryuukou untuk apa kau disini?" tanya Kiba menatap tajam Vali.

"Aku hanya menghawatirkan kondisi kakak angkat ku." jawab Vali Vali datar.

"Kakak angkat?" beo Kiba, dan Sasuke.

"Naruto adalah kakak angkat ku."

Semua yang hadir disana tampak shok, kecuali Naruto, Ophis, dan Azazel, mendengar perkataan Vali.

"Kau tidak bercanda kan, mana mungkin Naruto mempunyai kakak angkat seperti mu bebedah." Issei tampak kesal.

Vali tak menunujakan ekpresi apa-apa. "Ini bukan waktunya berdebat Sekiryuutei." balas Vali.

"Benar apa yang dikatakan Vali, ini bukan waktunya berdebat." Azazel berucap datar.

Michael menatap Azazel. "Untuk apa kau kesini Azazel?" tanya Muchael.

"Merasakan firasat buruk, dan benar dugaan ku." jawab Azazel. Azazel mengalihkan pandangannya ke Ophis. "Dan kau siapa nona?" tanya Azazel.

"Miyuki, tunangan Naruto." jawab Ophis mengganalkan diri dengan nama samaran.

"Kau punya tunangan lain Naruto?" tanya Azazel berteriak Naruto.

"Gomen aku tak pernah menceritakannya." balas Naruto. Sorot mata Naruto berubah menjadi tajam. "Issei panggil Sona, suruh dia membuat Kekkai kecil yang mengelilingi ku dan Menma, untuk kalian sepertinya ini kebetulan, aku ingin kalian para petinggi dari bangsa yang berbeda-beda, untuk membantu Sona membuat Kekkai, atau aku bisa menghancurkan 1/4 isi dunia." perintah Naruto.

"Naruto jangan katakan..." Sirzech tak melanjutkan kata-katanya.

"Ya, aku akan menggunakan kemampuan Dark Bring terkuat, yang mungkin bisa menghancurkan seluruh Dark Bring yang ada di bumi kalau ini sampai hancur, karena ini, ini Dark Bring." balas Naruto.

"Naru-chan jangan gunakan itu." Yugao tak bisa mehan air mata-nya lagi.

"Gomen Yugao-Nee-san, mungkin ini pertama kali-nya aku tak menuruti kata-kata mu." balas Naruto.

"Hosh...hosh...hosh...Naruto-senpai ini Sona-chan." ucap Issei yang membawa (Sona secara paksa.

"Sona-san, aku ingin kau membuat Kekkai yang mengelilingi ku, dan Menma dengan batuan yang lain, aku berharap pada mu." ucap Naruto.

"Aku mengerti." balas Sona, yang sepertinya sudah paham apa yang akan dilakulan Naruto.

Tanpa buang waktu Sona segera membuat Kekkai dibantu, oleh yang lainnya, walaupun dengan senang hati tapi mereka tetap melakukannya, kecuali tiga gadis Iblis yang masih terisak tangis.

"Aku mohon pada sekali lagi Naruto, jangan lakulan itu." raut wajah Sirzeh berubah menjadi sedih.

"Gomen, Sirzech-sama." balas Naruto.

Menma yang hanya mendengarkan meutup mata-nya. "Biarkan saja, Sirzech-kun, Yugao-chan, tak akan guna-nya kalian menghentikannya, Naruto itu keras kepala." ucap Menma, yang tentu membuat semua orang yang disana menatapnya curiga, terutama orang didepannya.

"Nanti kalian juga akan tau seiring jalannya waktu." tambah Menma. "Kalau begitu kenapa kau memulainya Naruto." lanjut Menma.

Naruto memejamkan matanya. "Kekkai sudah sempurna, semoga tak hancur." membuka matanya, Naruto menatap tajam Menma. "Kalau begitu bersiap lah." Naruto menggambil sesuatu didalam tubuhnya, yang dengan kekuatan Kamui, tangannya, dapat menembus tubuhnya.

"Aku memang sama sekali belum bisa menggukannya dengan benar, tapi aku akan memakai ini demi mengalahkan mu Menma." sebuah Dark Bring berbentuk bola sudah ada di tangan Naruto.

"Yugao-Nee-san terimakasih telah menyelamatkan ku dari pulau tak perpenghuni..."

"... Sirzech-sama terimakasih sudah menjadikan ku sebagai tangan kanan mu..."

"...Azazel terimakasih sudah membuat ku hampir mati waktu itu..."

"... Michael-san terimakasih sudah memperboleh kan menginjak surga walaupun aku iblis..."

"...Vali terimakasih sudah memperkenalkan ku pada Miyuki (Ophis)

"...Miyuki (Ophis), Rias, Akeno, Grayfia terimasih sudah mau menerima ku apa adanya sebagai tunangan kalian..."

"... Issei terimasih sudah mau menjaga Rias selama aku tak ada..."

"... Itachi terimakasih sudah mau menjadi anggota ku yang pertama, dan juga orang selalu kawatir pada ku, walaupun diawal kita bertarung..."

"...Kimimaro, Haku, semoga hubungan kalian berjalan dengan baik..."

"...Sasuke, Lee, jangan membuat kacu ruang Osisi lagi..."

"...Untuk yang lainnya, terimakasih, terimasih, sudah mau menerimaku, terimaksih, hiks hiks, aku bertimakasih pada kalian, hiks, hiks, aku harap kalian selalu seperti ini tanpa pertengkaran...hiks hiks..."

Semua yang ada disana menangis sedih, mereka tak tau harus berbuat apa, yang jelas mereka sangat sedih, bahkan Ophis yang tak pernah sekali pun menangis harus menangis untuk pertama kaliannya.

Naruto terbang dengan cepat kearah Menma, yang sepertinya Menma tak mau mengelak sama sekali. "Kalau ini membuat mu senang, aku akan menerimannya dengan senang hati Naruto." guman Menma tersenyum.

Dark Bring berbentuk bola yang dipegang Naruto menyentuk bagian perut Menma.

[Overdrive]

DUUUUUUUUUUUUAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRR!

.

Naruto and Menma Minspace

Naruto dan Menma saling berhadapan satu sama lain tanpa menggenakan sehelai benang pun.

"Kau tau ini apa Naruto?" tanya Menma tersnyum.

"Ambang kematian bukan?" tanya (balik) Naruto.

"Kau benar." balas Menma yang masih ternyum. "Apa kau senang bisa membunuh ku?" tanya Menma.

"Ya, aku sudah membalas dendam teman-teman ku, Tou-san, Kaa-san, dan Naruko-chan." jawab Naruto dingin.

Menma masih tersenyum. "Jadi kau masih menganggap mereka semua? padahal mereka semua telah menghina mu, membuang mu." Naruto hanya menunduk, dia tak bisa membalas perkataan Menma.

"Kau tau yang aku ku lakukan untuk mu?" tanya Menma.

"Untuk ku?" beo Naruto.

"Ya." Menma memejamkan matanya. "Kau tau aku sangat sayang pada mu, maka aku melakukan semua ini, membunuh seluruh orang yang telah menghina mu, aku sudah muak mendengar ejekan yang mereka lontarkan untuk mu, maka aku membunuh mereka dengan tangan ku sendiri, tak peduli siapa pun mereka." jawab Menma kesal.

"Men...ma" ucap Naruto lemah yang meneteskan air mata.

"Mungkin kelakukan audah keterlaluan, tapi aku ingin kau menjadi kuat dengan membunuh mereka, dan menjadikan dendam di hati mu sebagai pacuan untuk membunuh ku, tapi sepertinya kelakuan ku salah" balas Menma, yang membuat Naruto terdiam. "Apa kau masih ingin hidup untuk melindungi mereka?" tanya Menma dengan menunjuk sebuah layar didekat mereka.

"Ya aku ingin hidup untuk melindungi mereka." jawab Naruto yakin.

"Aku akan mengembalik mu kedunia nyata, tapi sebgaian ingatan mu akan hilang, hanya beberapa yang akan tersisa, dan termasuk diri ku, kau akan mengingat diri ku, aku membiarkan mu mengingat ku, untuk mengetaui kebenaran tentang diri ku supaya kau percaya kalau aku tak berbohong pada mu, dan juga kebenaran tengang dunia kita, aku menyimpannya diperpustakan milik ku." ucap Menma dengan meletakan tangan kanan di puncak kepala Naruto.

"Aku akan memberikan seluruh kemampuan ku demi melanjutkan tugas yang sudah ku kerjakan setengahnya, aku harap kau bisa melanjutkan apa yang sudah kukerjakan Naruto, dan jangan kau gunakan kemampuan dengan sembarangan, ingat itu." jelas Menma.

"Aku mengerti." balas Naruto mengangguk patuh. "Tapi bagaimana tentang mu?" tanya Naruto.

"Aku akan tetap mati bagai mana pun aku sudah tak bisa diselamatkan, kecuali dengan jurus yang ku punya, dan sayangnya ini adalah jutus original ku, jadi tak mungkin aku terselamatkan." jawab Menma tersenyum.

"Ka-kalau begi-"

"Tak bisa Naruto, perjalan mu masih panjang, kalau kau tak melakukan tugas ini, dunia kita akan hancur, jadi aku berharap pada mu, Naruto." potong Menma. "Bersiap lah Naruto..."

[Deat or Live]

SRINH!

Tubuh Naruto bercahaya dengan terang, dan perlahan-lahan cahaya itu menghilang, serta Naruto.

"Semoga berhasil, Naruto."

End Naruto and Menma Minspace

.

"Hiks...hiks...Naruto."

"Na...ru-chan...hiks."

"Hiks...Naru-kun...hiks..hiks."

Semua orang yang disana menangis sedih, bahkan sangat sedih melih tubuh Naruto yang lenyap tanpa sisa seperti Menma yang juga tak ada tubuh tanpa nyawa-nya, tapi mereka semua tak tau kalau tubuh Naruto sudah lebih dulu dipindahkan oleh Menma dengan Hirashinnya sebelum terkena ledakan Overdrive.

Tanpa ada yang menyadarinya, diatap gedung Kuoh Akademi yang masih kokoh, terdapat sosok manusia berambut indigo panjang, bermata Lavender, memakai seragam perempuan Kuoh Akademi.

"Cukup menggagumkan, Naruto-kun."

Sosok itu langsung menghilang setelah angin disekitarnya mengitari sosok itu.

...Dark Bring Master...

Lima hari telah berlalu setelah insiden Kokabiel, dan penyerangan Menma. Murid-murid lain tampak biasa, karena keberadaan Naruto yang ada dipikiran orang lain telah dihapus.

Walaupun begitu, Akatsuki, dan yang hadir saat penyerangan Menma masih ingat tentang Naruto, tapi mereka semua masih bersedih, terlebih lagi Rias, Akeno, Grayfia, dan Ophis, mereka sangat sedih melihat kematian (palsu) Naruto, yang bahkan membuat Rias, dan Akeno sudah tak masuk sekolah selama 3 hari.

Sesosok manusia, tidak lebih tepatnya Iblis berdiri di pintu gerbang Kuoh Akademi. Sosok itu memiliki rambut blonde, dengan pinggiran jambang, dan rambur belakang bawah berwarna hitam, dengan mata kanan ditutupi oleh sebuah penutup mata (penutup mata bajak laut).

"Jadi ini Kuoh Akademi yang diberitaukan, Menma-Nii-san."

.

.

.

END

.

Huh Akhirnya selesai. Bagaimana tanggapan kalian, kalau menurut ku sendiri, masih dibawah kata bagus, tapi kalau menurut kalian entah lah.

Sudah tau kan siapa salah satu Seraph yang memecat Yugao, dan itu merupakan salah satu tokoh antogonis yang paliang mengerikan loh di Season 2 nanti, bisa dikatakan kekuatannya tak jauh beda dengan Menma.

Menma mempunyai 10 pasang sayap Iblis, bahkan seorang keturunan Lucifer pun akan langsung kalah, tapi kenapa dia mati? karena Overdrive adalah jurus paling mengerikan di Season 1, bahkan 1/4 bumi akan hancur, jangan kan bumi, Underworld, dan Surga pun akan rata dengan tanah kalau terkena jurus Overdrive.

Akan aku bocorkan sedikit di season 2 musuh Naruto ada beberapa yang dari Season 1, seperti Oracion Seis? ada yang masih ingat Oracion Seis di Fic ini?

Untuk Bidak raja Naruto tak hilang dari tubuh Naruto, itu untuk mengungkap identitas Naruto, dan membuat Naruto terasa terhubung dengan Akatsuki.

Keluatan yang diberikan semuanya? kalau ada yang bertanya seperti itu ya, tapi Naruto hanya mampu menggunakan 1/4 dari kemampuan Menma, dan sisanya tersegel di mata kanannya. Ada yang mau nebak apa mata kanan Naruto, termasuk Tensa Zangetsu, yang sudah bisa digunakan Naruto.

Dan untuk char yang keluar sebelum masul lima hari kemudian, ada yang tau siapa dia.

Sebelum masuk Season 2 aku akan membuat Arc Menma, atau kalau dalam Anime dikatakan episode Filter, ini bercerita tentang kehidupan Menma, dari Naruto lahir, sampai mana, Menma membunuh Minato, mungkin hanya 5-7 Chapter saja, yang pasti dengan fic baru berjudul:

Dark Bring Master: Arc Menma

Cukup samlai disini, saya mohon pamit, maaf bila ada kesalahan kata dan kata-kata yang tak di mengerti, wasalam.

.