Disclaimer: All chara or anything else on Naruto WASN'T mine.

Genre: Adventure, Frienship, And Family.

Inspired: Tale of The Radiant Sun by Galerians.

Pair: Naruto U. X (Keep in secret).

Rate: T semi M.

Warning: Smart!Naru, Strong!Naru, GaJe, ABAL, Typo(s), Miss typo(s), OOC, Semi-Canon, And Etc.

.

.

.

.

Prologue

.

.

.

Uzumaki Naruto. Siapa yang tidak mengenalnya? Bocah berumur tiga belas tahun, dengan rambut pirang jabrik, dan iris biru langit cerah tanpa mendung yang terpasang pada permukaan wajah tannya yang eksotis, ditambah tiga guratan halus menyerupai kumis kucing dimasing-masing pipinya.

Namun bukan itu yang membuatnya terkenal. Ia terkenal karena... Ia bodoh. Berisik. Tempramental. Ceroboh. Jahil. Hyperaktif. Dan... Monster.

Ya. Uzumaki Naruto. Kyuubi no Jinchuuriki. Ia dijauhi. Ia dibenci. Dan ia... Ia diasingkan... Oleh penduduk Konohagakure no Sato. Dari puluhan ribu manusia yang menjadi penghuni Desa Daun Tersembunyi itu, sepuluh jari mungilnya tak akan habis untuk menjumlah orang yang menganggapnya. Menyapanya. Dan menyayanginya.

Sisanya? Tentu saja sisa dari jumlah itu juga menganggapnya, menyapanya, dan menyayanginya. Namun, dalam artian yang... Berbeda.

Para penduduk menganggapnya. Menganggap ia... Sampah. Penyakit menular yang harus dijauhi. Pembawa wabah yang harus dibuang, lebih baik jika dibunuh.

Para manusia itu menyapanya. Menyapa saat ia disebut... Monster. Pembunuh keluarga mereka. Yang lebih mengejutkan, ia dicap sebagai pembunuh... Yondaime Hokage, yang sangat mereka idolakan. Tanpa tahu bahwa kehadirannya ialah alasan kenapa para penduduk itu masih bernafas hingga detik ini.

Dan ia... Disayang. Disayang para tetua desa sebagai... Senjata. Senjata militer yang harus dipertahankan. Senjata desa yang harus di pelihara. Dan senjata desa yang harus... Dieksploitasi kegunaannya. Karena... Kyuubi no Youko. Bijuu dari segala Bijuu paling mengerikan dari yang pernah ada. Lebih bengis dari yang terbengis. Paling ganas dari yang terganas. Dan tentu saja... Terkuat dari yang terkuat.

Naruto mengetahui semua itu. Ia tahu jika ia dibenci. Ia sadar jika ia selalu kesepian. Namun, dirinya tidak mengerti bahwa Bijuu terkuat sepanjang zaman, bersemayam dalam tubuhnya. Hingga membuatnya tidak menyadari bahwa masa depannya adalah... Sebuah mesin pembunuh.

Setidaknya... Itu DULU.

Sekarang... Ia tahu tentang Kyuubi. Ia tahu tentang alasan mereka membencinya, menjauhinya, juga mengabaikannya. Dan ia tahu rencana dari para... Tetua desa.

Dan sekarang... Semua orang menghormatinya. Semua orang tersenyum kearahnya. Dan semua orang... Menyeganinya. Namun tatapan bak mesin pemusnah itu, belum sepenuhnya pupus dari benak para tetua desa, terutama... Shimura Danzo.

Apa Naruto marah karena perubahan mengejutkan yang dilakukan penduduk desa? Tidak. Ia tidak marah. Mereka hanyalah sekumpulan manusia yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya harus mereka takutkan. Mereka terlalu naif, hingga sedikit saja dari mereka para pihak tak bertanggung jawab menggosok emosi para penduduk, maka terjadilah apa yang mereka mau.

Apa Naruto benci pada Desa yang ingin menjadikannya alat perang? Jawabannya adalah... Tidak.

Dirinya sangat mencintai desa ini, bahkan melebihi nyawanya sendiri. Dia hanya benci pada mereka. Tetua desa. Mereka berpikiran kolot. Mereka berwawasan sempit. Karena, akibat kebodohan mereka lah... Sandaime gugur.

Berkata bahwa dengan berasosiasi dengan Sunagakure no Sato, perekonomian mereka akan berkembang pesat. Memberi info jika bersekutu dengan Kumogakure no Sato, keamanan mereka akan lebih solid. Namun...

Bukti berkata lain.

Dua desa besar itu, mengkhianati kepercayaan. Melanggar aturan. Dan terakhir... Dua desa besar itu... Berusaha merobohkan tiang penyangga Konoha, dengan menyerang jantung pemerintahan, dan dengan usaha untuk... Mengambil Byakugan milik Klan Hyuuga.

Beruntung invasi kecil yang dilakukan pihak Kumogakure, masih bisa dicegah. Tetapi... Invasi gelombang kedua dengan pelakunya adalah gabungan antara Oto dan Suna, akhirnya membuahkan hasil.

.

.

.

Kini, suara hinaan dari mereka, tak lagi ia dengar. Tatapan tajam yang dulu selalu menusuk hatinya, mendadak berubah lembut. Dan mulut penduduk yang selalu melengkung kebawah saat mereka bersua, sekarang terbalik 180°.

Dan itu terjadi saat adanya invasi dari Suna-Oto. Invasi yang meluluhlantahkan dua per tiga Konoha. Invasi selain mengamuknya Kyuubi yang merenggut nyawa ribuan penduduk sipil, ratusan Jounin, puluhan Chunin, belasan ANBU, dan satu-satunya orang paling dihormati di seluruh pelosok Hi no Kuni. Sarutobi... Hiruzen. Yang lebih parah adalah, dalang dari invasi itu...

Orochimaru.

Murid kebanggaan Sandaime Hokage itu sendiri. Salah satu bibit unggul yang pernah dilahirkan Konoha.

Lalu... Apa hubungannya dengan Naruto? Itu mudah.

Sarutobi Hiruzen. Orang yang pertama kali tersenyum kearahnya. Sosok idola yang mengikrarkan dirinya sebagai kakek dari Naruto. Manusia pertama yang selalu mengajaknya tertawa bersama, ketika ia mengalami deklinasi mental akibat ulah dari para penduduk naif itu. Dan figur yang mengajarinya untuk bisa membedakan apa itu benci, dan apa itu... Cinta.

Intinya... Sarutobi Hiruzen... DIBUNUH.

Beberapa detik otaknya memproses kata tabu itu, dalam detik terakhir itulah, sosok asli dari Naruto Uzumaki... BANGKIT.

Iris biru cerah yang menghangatkan itu, kini membeku. Kebodohan yang melekat dalam otaknya itu, sekarang lebur. Kejahilan yang selalu dilakukannya itu, sudah lenyap. Kecerobohan yang selalu dibawanya itu, seketika musnah. Dan keceriaan yang selalu bertengger pada wajahnya itu...telahpun pudar. Ia mengerti. Ia sangat mengerti jika yang dibutuhkan dirinya saat itu bukanlah kebodohan, kejahilan, kecerobohan, maupun keceriaan. Yang ia butuhkan saat itu adalah... Kekuatan. Kekuatan untuk bertahan. Kekuatan untuk bertarung. Dan kekuatan untuk... Membalas dendam.

Hingga akhirnya, pertama kali kulitnya bermandikan darah. Pertama kali matanya melihat pemandangan dari puluhan manusia tak bernyawa dengan organ dalam yang berceceran dibawahnya. Pertama kali telinganya mendengar jerit pilu dari manusia yang kesakitan akibat sayatan horizontal pada perut, yang membuat usus mereka keluar dari susunan yang seharusnya. Dan untuk pertama kalinya... Hatinya tidak memiliki penyesalan atas apa yang telah... DIA LAKUKAN.

Apa yang ia lakukan?

Naruto yang belum marah, telah mengalahkan Ichibi yang mengamuk. Sebuah rekor tersendiri ketika sepuluh Jounin elit belum tentu bisa melakukannya. Namun ketika ia marah...

Dia menjadi pembantai. Pembantai tanpa nurani, yang tak akan melepaskan mereka untuk kabur begitu saja, dengan keadaan senyum yang bertengger. Membunuh belasan ninja Oto-Suna, disepanjang jalan yang dilaluinya. Hingga akhirnya... Ia bertemu dengan target utama. OROCHIMARU.

Bertarung sengit dengan anak buah sang Hebi no Sannin, akhirnya sang pirang itu berhasil membabat setengah jumlah musuh yang hampir mencapai 30 ninja -yang memang berpangkat Chunin- itu. Hingga akhirnya sang Dalang mulai bosan, hingga ia memilih untuk turun tangan.

Orochimaru melawan Naruto. Sannin melawan Genin.

Naruto menang? Ya. Dia menang, jika Orochimaru pasrah. Namun Orochimaru tidak menginginkannya. Orochimaru tidak melakukannya. Menjadikan Naruto, tumbang seketika akibat chakra yang memang sudah terkuras habis, hingga membuatnya hanya tinggal menunggu untuk Shinigami menjemputnya. Tetapi, 'Dia' berubah disaat yang tepat. Dan 'Dia', akhirnya menyelamatkan nyawa sang Uzumaki untuk pertama kali, tanpa mengharapkan... Imbalan.

.

.

.

Naruto pahlawan. Disaat para Shinobi desanya sibuk melawan sisa-sisa musuh yang tersisa, ia maju sendirian tanpa rasa takut, walaupun ia tahu, bahwa dirinya hanyalah serangga kecil dihadapan sang predator.

Pembunuhan terkejam yang pernah dilakukan manusia saat masih berada dalam lingkup Hi no Kuni itu, dilakukan oleh bocah bau kencur yang bahkan tadi pagi masih mereka anggap... Idiot. Penyakit menular. Dan tentu saja... Monster. Puluhan pasang mata Shinobi Konoha -entah itu Chunin, Jounin, maupun ANBU- yang melihat kejadian jauh dari lokasi 'Lautan darah' itu, hanya bisa shock dengan mulut menganga. Raut termagu. Takjub. Tidak percaya. Dan juga... Segan(Takut).

Melumpuhkan Ichibi dengan men-Kuchiyose Gamabunta.

Membunuh para ninja Oto-Suna hanya dengan bermodalkan kunai cabang tiga, yang akhirnya harus kembali dibantai oleh Orochimaru sendiri.

Tunggu dulu. Kunai tiga cabang? Kunai istimewa yang hanya dipakai oleh Minato Namikaze, sang Yondaime Hokage?

Hanya satu yang ada dibenak para Shinobi itu. 'Bagaimana bisa?! Apa hubungan mereka?!' Tidak ada yang bisa menyalahkan atas kedangkalan enigma yang mendera logika mereka. Karena itu adalah... Rahasia Konoha.

.

.

.

Baru saja shappire itu terbuka, dengan semua indra lainnya yang menyusul, dirinya harus kembali dibuat terkejut saat mendengar bahwa... Sasuke lari. Lari dari Konoha, dan menyusul... Orochimaru.

Dan sekarang, ia harus berkelana bersama sang Gama no Sannin untuk mencari semuanya... Semua janji dan harapan yang telah dipikul oleh pundaknya.

.

.

.

.

To be Continued...

A/N: Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ini hanya sekedar prolog. Chap depan alur akan mulai berjalan(Tergantung respon reader-san), mulai dari invasi Orochimaru(Karena ini memang saya buat tidak mendetail). Tetapi... Hanya invasi, hingga pelarian yang dilakukan Sasuke. Setelah itu, alur akan berjalan normal ketika Naruto kembali dari pelatihan(tentunya dengan beberapa skip).

Untuk fic satunya, saya minta maaf jika mengalami keterlambatan. Dua minggu mengalami WB, Lima hari mulai menulis, dan sisanya, saya tidak bisa berbuat apa-apa saat kakak pergi ke Palembang, dan baru empat hari(termasuk saat ini) saya baru bisa menulis. Sebenarnya sudah cukup panjang untuk di publish(10k+!). Tetapi... Saya belum yakin, karena masih harus ada beberapa scene yang belum direvisi dan di edit.

Satu lagi. Jika anda berpikir Naru Godlike, anda salah. He's just Strong!

Lastly... Saya tidak mengambil sedikitpun keuntungan dalam bentuk apapun atas tulisan ini. Namun semata-mata hanya untuk menuangkan imajinasi dalam otak saya demi berbagi terhadap para Reader sekalian melalui bentuk tulisan.

Yang saya harapkan adalah... Berkomentarlah. Berkomentarlah, entah itu saran ataupun kritik sekiranya memiliki pondasi yang membangun, bukan menjatuhkan. Karena anda pasti mengerti betapa susahnya mereka(Author) dalam berfantasi dan menulis hanya demi menghibur anda.

Sekian dari saya. Sampai jumpa di chapter selanjutnya(Jika ada yang meminta untuk lanjut).

Jaa Ne...