Untittle

Cast : Oh SeHun, Kim JongIn, Byun BaekHyun, Lu Han, Do KyungSoo, Kris. Yang lain akan menyusul.

Pair : Temukan Sendiri :D

Rate : Sementara ini masih T

Summary : Oh Sehun selalu berusaha menutupi masalah yang terjadi pada dirinya, sama sekali tak pernah menunjukannya. Sahabat, kekasih, pengkhianatan, dan lain-lain, menjadi masalah dalam hidupnya.

Warning : typo dimana-mana.

Oh SeHun

Pemuda berusia 17 tahun, saat ini tengah menduduki bangku kelas 2 SMA di salah satu sekolah seni di Seoul, SOPA. Memiliki empat sahabat, Kyungsoo, Baekhyun, Luhan, dan Chanyeol. Salah satu sahabatnya, Baekhyun, pernah mengatakan bahwa neneknya pernah meramal nama mereka. Dan diantara mereka berlima, hanya Sehun lah yang memiliki elemen air, sedangkan yang lainnya api.

Dimana hanya airlah yang dapat mengalahkan api. Luhan juga pernah bilang, bahwa jika dia sedang marah dan melihat Sehun, kemarahannya akan langsung reda. Teman-temannya juga mengatakan, Sehun merupakan sosok yang akan membuat orang lain nyaman jika berada didekatnya.

Tanggapan Sehun sendiri? Dia merasa biasa saja akan hal itu. Karena dia sendiri merasa tidak seperti itu. Bahkan dia merasa bahwa dirinya adalah pembawa masalah.

Sehun memiliki kekasih bernama Kris. Mereka sudah 2 tahun berpacaran, tepat saat mereka lulus SMP. Dan selama 2 tahun itu, pertemuan mereka dapat dihitung. Hanya tiga kali, yaitu saat ulang tahun Baekhyun, saat ulang tahun Sehun yang ke 16, dan saat natal tahun lalu. Kris merupakan mantan Kyungsoo saat SMP, maka dari itu, Sehun sangat sensitif dengan kalimat 'teman makan teman'. Karena ia selalu merasa bersalah pada Kyungsoo. Walau bukan Sehun penyebab putusnya hubungan Kyungsoo dengan Kris. Sudahlah, itu masa lalu.

Hubungan Kris dan Sehun baik-baik saja. Dalam hati Sehun, ia ingin putus dengan Kris, namun dia tidak bisa karena sangat menyayangi Kris. Dia akan mencoba bertahan untuk Kris. Bukan jaraklah yang menghalangi mereka, namun waktu. Bahkan rumah Kris bisa terbilang sangat dekat dengan SOPA. Perlu diingat, bahwa Kris tidak satu sekolah dengan Sehun. Orang tusanya tidak menginginkannya masuk SOPA.

.

.

Sehun berdiri di depan gerbang rumahnya seperti menunggu seseorang, sambil memegang iPhone 5 nya ia mengetikkan sesuatu disana.

'Kau dimana?'

Menunggu lama. Tidak ada balasan.

"Aish, Kyungsoo ini kebiasaan. Dimana sih dia?" Sehun menggerutu tidak jelas, "Aku bisa terlambat ke sekolah."

Sehun mengetikan sesuatu lagi di iPhone nya, lalu mengarahkan benda itu ke telinganya.

'Yeoboseyo?'

"Kau dimana?"

'Ah, maafkan aku Sehun-ah, aku sudah dijalan ke Sekolah, tadi Jongin menjemputku dan memintaku berangkat bersamanya.'

Sehun menghela napas, menahan rasa kesalnya. Dia sudah terlalu biasa dengan sikap Kyungsoo yang seperti itu.

"Kenapa kau baru memberitahuku? Bahkan aku yang menghubungimu."

'Maaf Sehun-ah, Jongin datangnya mendadak.'

"Yasudahlah!" Sehun memutuskan sambungannya, dia memasang wajah kesal. "Lalu aku berangkat dengan siapa? Kalau naik Bus pasti akan sangat terlambat."

Yahh, Sehun dan KyungSoo merupakan sahabat dari SMP, sebelum mereka bertemu dengan Baekhyun, Luhan, dan Chanyeol. Sehun dan Kyungsoo memang selalu berangkat bersama ke Sekolah karena rumah mereka yang berdekatan. Hanya berbeda 1 blok, Sehun blok B, sedangkan Kyungsoo Blok C. Chanyeol berada di Kompleks sebelah Kompleks Sehun, lalu Luhan dan Baekhyun berada di Kompleks yang lumayan jauh dari kompleks mereka. Namun sikap Kyungsoo yang jam karet sering membuat Sehun naik darah.

Sehun berjalan keluar Kompleksnya, ia bingung harus bagaimana sekarang. Jadi ia lebih memilih brjalan kaki saja menuju halte.

Tin Tin

Sebuah mobil Ferrari berwarna Hijau Tosca berhenti tepat disebelah Sehun. Sehun mengalihkan pandangannya ke samping, matanya langsung berbinar melihat mobil itu, Sehun sudah tau siapa pemiliknya, Chanyeol.

"Ayo, nanti kita terlambat."

Sehun mengangguk lalu berjalan mendekati mobil itu. Membuka pintu mobil, dan langsung mendudukan pantatnya di jok depan penumpang. Setelah itu Chanyeol langsung mengemudikan mobilnya.

"Kau penyelamatku, Chanyeol-ah." Kata Sehun sambil memasang sabuk pengaman, lalu ia menyandarkan punggungnya disenderan jok mobil. Chanyeol terkekeh.

"Kau berlebihan, Sehun-ah."

Sehun mendengus, "Terimakasih sudah datang disaat yang tepat."

"Ck, sudahlah. Kau tidak bersama Kyungsoo?"

Sehun menggeleng.

"Kenapa?"

"Penyakit lama Kyungsoo kambuh." Jawab Sehun asal.

Chanyeol menghela napas, "Jika yang kau maksud itu 'jam karet'nya Kyungsoo, aku kan sudah pernah bilang, berangkat denganku saja."

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?" Chanyeol gemas sendiri dengan sikap Sehun.

"Karen aku sudah lebih dulu bersahabat dengan Kyungsoo daripada denganmu."

Chanyeol menaikan alisnya bingung, "Apa hubungannya?"

"Entah," Sehun menjawabnya dengan asal lagi.

"Oh Sehun!" Chanyeol geram, sedangkan Sehun malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Chanyeol.

.

.

"Sehun, maafkan aku ya."

"Hum, sudahlah tidak apa-apa. Yang penting aku tidak terlambat." Jawab Sehun sambil tersenyum pada Kyungsoo. Jujur saja, Sehun masih kesal dengan Kyungsoo, tapi dia tidak bisa marah pada Kyungsoo, apalagi menunjukkan kemarahannya pada Kyungsoo. Sehun abukan orang yang seperti itu.

"Kau berangkat dengan Chanyeol?" Sehun hanya mengangguk sebagai jawabannya, "Huft, syukurlah. Yak! Park Chanyeol!"

Chanyeol menoleh ketika namanya dipanggil, "Mwo?"

"Terimakasih sudah mengantar sahabatku." Kyungsoo tersenyum lima jari pada Chanyeol.

Chanyeol mendengus, "Yak! Do Kyungsoo! Sahabatmu itu adalah sahabatku juga."

Sehun tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Chanyeol dan Kyungsoo.

"Sudahlah, kalian ini. Aku milik kalian."

.

.

Jam istirahat di Kantin.

"Sehun-ah, kemarin saat pulang sekolah aku dan Luhan bertemu kris di halte."

Mata Sehun melebar, "Benarkah? Lalu bagaimana? Ceritakan padaku."

"Yah kami berbicara sebentar, aku bilang bahwa kau sangat merindukannya." Ucap Luhan. Wajah Sehun memerah karena malu.

"Yak! Kenapa kau bilang seperti itu?"

"Kenapa? Memang benarkan?"

"Iya, tapi kan aku malu."

"Aish kau ini, dengan kekasih sendiri malu." Ucap Baekhyun gemas sendiri dengan tingkah Sehun.

"Kau tidak mengerti."

"Ya Ya, aku tidak mengerti. Oya, kau tau, sekarang Kris semakin tampan saja. Tapi tubuhnya masih kurus."

"Begitukah? Ck, yasudahlah, yang penting dia masih hidup."

Takk

"Auch," Sehun merungis ketika sebuah sendok mengenai dikepalanya, pelakunya adalah Luhan, "Kenapa kamu memukulku?"

Luhan menggelngkan kepalanya "Kalimat mu itu lhoo," Sehun terkekeh, "Hey, kau tak ingin bertemu dengannya?"

"Bohong jika aku bilang tidak ingin."

"Apa kau dia tak pernah mengajakmu bertemu?" tanya Kyungsoo.

Sehun menggeleng, wajahnya berubah sendu.

"Lalu kenapa kau tak ajak dia ketemuan saja." Saran Chanyeol pada Sehun.

"Pernah. Tapi dia menolaknya."

"Ooww, malang sekali sahabatku ini." Ucap Chanyeol sambil memeluk Sehun.

"Yak! Aku tidak suka dikasihani." Sehun menyentak tangan Chanyeol yang tadi melingkar dilehernya. Chanyeol merengut mendapat reaksi seperti itu dari Sehun. Sehun yang menyadarinya buru-buru minta maaf pada Chanyeol.

"Hay Baby,"

Cup

Seseorang tiba-tiba datang dan mencium pipi Kyungsoo, membuat sang empunya terkejut. Wajah Sehun langsung berubah ketika orang itu datang, seperti ketakutan?

"Yak! Kim Jongin, jangan mengagetkanku seperti itu." bentak Kyungsoo pada pelaku pencium pipinya, Kim Jongi atau Jongin, kekasih Kyungsoo.

"Maaf kan aku Baby, lalu kau mau dikagetkan sengan cara apa?"

Kyungsoo memajukan bibir bawahnya pertanda ia sedang kesal.

"Jangan menunjukan wajah itu baby, kau membuatku ingin memakanmu."

Wajah Kyungsoo langsung memerah, teman-temannya yang lain malah ingin muntah ditempat mendengar ucapan Jongin. Mereka sudah sering melihat pemandangan seperti ini, tapi tetap saja mereka tak pernah terbiasa.

"Oh hai, teman-temannya Kyungsoo. Ah Sehun," panggil Jongin pada Sehun yang menundukan kepalanya dalam-dalam.

Deg

Jantung Sehun langsung berdetak tak karuan ketika mendengar namanya dipanggil oleh Jongin. Ini adalah hal yang sangat ia hindari, bertemu Jongin dan berhadapan dengannya. Tapi karena ia tak mau membuat sahabat-sahabatnya curiga ia langsung mengangkat kepalanya dan menatap Jongin.

"Ya?"

"Aku kinta maaf karena sudah menculik Kyungsoo dan membuatmu terlambat ke sekolah."

Sehun tersenyum terpaksa, "Tidak apa, lagi pula aku tidak terlambat."

"Benarkah? Syukurlah." Jongin tersenyum manis, namun senyum manis yang ditunjukan Jongin justru terlihat sangat mengerikan dimata Sehun.

Teet Teet

"Sudah masuk, ayo." Ajak Luhan pada teman-temannya.

Mereka semua yang ada di Kantin langsung meninggalkan Kantin dan menuju kelasnya masing-masing.

.

.

Ugh, menyebalkan.

Ditengah-tengah pelajaran Fisika. Panggilan alam memaksal Sehun untuk menuntaskan hasratnya. Terpaksa ia harus meninggalkan sebentar kelas favoritnya.

Sehun keluar dari bilik kamar mandi setelah selesai menyelesaikan urusan buang airnya.

"Hay, Sehun."

Deg. Suara itu.

Mata Sehun membulat sempurna begitu ia menemukan seseorang yang sangat tidak ingin ia temui justru berada dihadapannya.

"Kenapa dengan wajahmu itu?" orang itu terus mendekat ke arah Sehun sambil menyeringai ke arahnya, Sehun yang ketakutan berjalan mundur samapai tak sadar punggungnya sudah menabrak tembok. Bahkan sekarang tubuhnya sudah terjebak diantara tembok dan orang itu.

"Mau apa kau?"

Nada suara Sehun sudah bergetar saat ini, tubuhnya pun demikian. Sumpah demi apapun, ia tak suka dengan orang ini.

"Aku? Aku ingin minta maaf padamu."

Saat ini wajah keduanya sangat dekat. Sehingga mengharuskan Sehun untuk memiringkan wajahnya ke Kiri. Dia tidak mau melihat wajah seseorang yang ada dihadapannya.

"Aku sudah bilang bahwa aku tidak apa-apa."

"Tapi wajahmu menunjukan sebaliknya."

Orang itu meniup telinga Sehun membuatnya bergidik takut dan memejamkan matanya

'Itu karenamu, bodoh'

"Kenapa kau diam saja?"

Tangan itu membelai pipi mulus Sehun.

'Ya Tuhan, selamatkan aku. Jauhkan orang brengsek ini dari ku.'

Sehun terus berdoa dalam hatinya.

"Bisakah, k-kau men-jauh dariku?"

"Jangan salahkan Kyungsoo ya, dia tak bersalah. Ini sepenuhnya salahku." Bukannya memenuhi permintaan Sehun, orang itu malah berbicara tidak nyambung, dan masih terus mebelai pipi Sehun.

"Jauhkan tangan kotormu itu dari wajahku, brengsek." Sehun sudah tak tahan lagi, ia harus melawan rasa takutnya demi menyelamatkan dirinya. Sehun sangat ingin memukul wajah orang ini, tapi tubuhnya sangat sulit digerakan. Sehun merutuk dirinya sendiri.

Aaaarrgh

TBC

Hahaha #ketawaJahat

Rate M pertama gue :D

Semoga ada yang suka dan penasaran dengan FF ini ^^

Sebagian adalah Real Life yang gua alami, dan masalah elemen itu juga bener.

Dari tokoh, peran itu gua ambil dari kehidupan gua juga :D

Dan disini, gue menggambarkan Sehun sebagai gue..

Oya, kalau banyak typo sorry ya, gua buru-buru soalnya. Mau berangkat Rapat OSIS -_-

Oke fix, ditunggu review nya ^^