"Sekarang aku tidak bisa menahannya lagi, Sehun. Aku merindukanmu, benar-benar merindukanmu. Aku menginginkanmu Oh Sehun, aku akan menjadikan dirimu milikku seutuhnya hari ini juga."
Sehun meremang mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jongin. Seperti sihir, tubuhnya tiba-tiba terasa panas dan lemas, ditambah hembusa napas Jongin di telinga kanannya.
Tangan Jongin merayap membuka seragam Sehun dan melemparnya ke sembarang arah. Otak Sehun menolak, tapi sial, tubuhnya malah mengkhianatinya. Lidah Jongin mengecup telinga Sehun, menjilatnya, menggigitnya, lalu mengemutnya seperti makan permen.
"Ahh, Jonginhh, ini tidak benar, ahh."
Sehun mendorong dada Jongin tapi gagal, akibat perbuatan Jongin, Sehun jadi tidak memiliki tenaga.
"Kau mendesah Sayang, kau menikmatinya. Aku mohon, jangan menolak lagi."
Jongin beralih ke bibir Sehun, mulai mengecup dan melumatnya sebari tangannya ia arahkan ke bagia baah Sehun, berniat untuk melepas celana Sehun. Sehun pasrah, ia hanya akan mengikuti permainan Jongin sekarang. Berhasil! Celana Sehun sudah lepas dari sang empunya.
Jongin membawa tangan Sehun kedadanya, meminta Sehun untuk membukakan seragamnya, ia ingin Sehun melakukan ini untuknya. Dan Sehun hanya menurut dengan rasa takut dan bersalah pada Kyungsoo.
Sehun ingin menangis, tapi tidak! Untuk saat ini ia tidak ingin menangis lagi. Percuma ia menangis, Jongin tak akan melepaskannya. Jongin sudah kesetanan entah setan dari mana.
Jongin mulai banyak memberikan tanda pada seluruh tubuh Sehun sambil terus bergumam 'milikku' pada Sehun.
Jongin menggiring Sehun ke sofa dan mendudukkannya dipangkuannya. Kini posisi mereka berhadapan dengan Sehun dipangkuan Jongin dengan tubuh tak berbalut sehelai benang pun dan Jongin yang telanjang dada.
Jongin membawa tangannya ke bawah Sehun dan menyentuh bagian sensitif Sehun yang belum mengeras seutuhnya.
"Ahh, Jongin."
"Bagus. Say My Name, Babe."
Jongin mengelus-elus penis Sehun membuat Sehun mendesah. Penis Sehun kini sudah menegak seutuhnya dan tangan Jongin mulai lancar mengurutnya hingga Sehun mendesah sejadi-jadinya dengan suara yang semakin membangkitkan libido seorang Kim Jong In.
"Ahh, Jongin ahh. Ahh ahh ahh."
'"Enak, Sehun? Menikmatinya?"
"Jonginhh, ahh, ahh, arghhh."
CUM, Sehun keluar hanya dalam beberapa menit Jongin mengocok penisnya.
"Kau sudah keluar, Sayang. Sekarang gantian."
Jongin mengangkat tubuh Sehun yang sudah lemas karena orgasmenya tadi. Pusing, itu yang ia rasakan, sekaligus lega. Sehun benar-benar pasrah. Jongin menurunkan Sehun dari pangkuannya dan mendekatkan wajah Sehun tepat didepan penisnya yang belim menegang dan masih tertutup celana seragam.
"Buat 'dia' berdiri Sehun."
Sehun terdiam, dia bingung harus melakukan apa.
Srett.. Jongin menarik kepala Sehun hingga lebih dekat dengan penisnya.
"Hisap dia, cepat!" Sehun tersentak. Tangannya perlahan membuka resleting celana Jongin dan mnurunkannya hingga betis, lalu membuka celana dalamnya hingga terlihatla penis Jongin. Tangan Sehun memegang penis Sehun, mengusapnya sebentar lalu memasukkannya kemulutnya. Sehun mulai menghisap penis sehun dengan hati0hati. Tapi tindakannya justru membuat Jongin memarahinya.
"Oohh Sehun. Aish, cepatlah, apa kau berusaha menggodaku, huh?"
Sehun menggeleng dengan mulut yang masih terisi penis Jongin. Kini Sehun menambah kecepatan hisapanya pada penis Jongin.
"Ahh, ouhh, Sehun, kau pintar Sayang. Ahh. Ahh."
Sehun semakin cepat melakukan pekerjaannya, dan sekarang penis sehun sudah tegak sempurna. "Ahh, Sehun, lebih cepat sayang. Terus ahh, yah seperti itu. anhh."
"Cukup, Sehun!"
Sehun mengeluarkan penis Jongin dari mulutnya yang tadi sudah berkedut-kedut.
"Aku itida mau keluar di mulutmu, aku ingin keluar didalammu sayang. Sekarang berbaring lah di lantai. Aku akan mulai memasukimu."
Sehun hanya menurut, ia membaringkan tubuhnya dilantai sesuai perintah Jongin. Jongin melebarkan kaki Sehun hingga lubang anusnya terlihat. Lalu mengangkat kaki sehun hingga dadanya. Jongin mengarahkan penisnya ke depn lubang Sehun dan menggesek-gesekkan ujungnya disaa membuat Sehun kegelian.
"Aku ingin cepat, jadi aku tidak akan melakukan pemanasan Sehun-ah. Aku yakin kamu pasti sudah terbiasa melakukannya dengan Kris."
Shun menggeleng dan ingin mengatakan sesuatu tapi Jongin sudah terlebih dahulu memasukkan kejantanannya ke anus Sehun membuat Sehun tidak jadi mengucapkan kalimatnya.
"Tidak, Argghh, Jongin, sakit sekali."
Sehun menangis, air matanya keluar. Jongin menundukkan wajahnya, mengecup mata Sehun yang basah karena air mata. Lalu membisikan sesuatu ditelinga Sehun.
"Sst,, diam dan nikmati saja ya sayang. Cakar saja punggungku jika ini memang menyakitkan."
Jleb.. "Arghhh.."
Jongin semakin melesakkan Kejantannya ke anus Sehun hingga tertanam seutuhnya.
"Tidak Jongin, sakit, benar benar sakit, keluarkan itu, ku ." Kuku Sehun benar-benar mencakar punggung Jongin membuat sang pemilik punggung meringis perih.
"Ku bilang diam dan nikmati. Kau ini seperti baru pertama kali dimasuki saja."
Sehun menggeleng, "Aku tidak bisa menikmatinya."
Perlahan Jongin mulai menggerakan bagian bawah tubuhnya keluar masuk dalam tubuh Sehun. "Nanti kau akan menikmatinya." Ucap Sehun dengan suara erotis.
Jleb jleb jleb
Suara kulit yang bersentuhan ditambah suara desahan dari kedua insan yang tengah bercinta menggema digudang sekolah itu.
"Ahh, Ahh, Jonginhh, ahh."
Jongin semakin gencar mengeluar masukkan kejantanannya dalam tubuh Sehun. Gerakannya semakin cepat. Ia rasa Sehun mulai mnikmati permainan mereka.
Dalam hati Sehun ia terus menggumamkan kata 'maaf'yang ditujukan untu Kyungsoo. Ia merasa benar-benar hina sekarang. Dirinya kotor. Seharusnya dari awal ia menolak Jongin. Atau seharusnya dari awal mereka tidak usah berhubungan. Sekarang ia malah terjebak bersama Jongin dan diperkosa. Oh, tunggu dulu, diperkosa? Sehun mulai memikirkan itu sekarang, apa ia sedang diperkosa oleh Jongin? Sehun mulai bisa menikmatinya walau awalnya otaknya menolak, tapi si tubuh malah menginginkannya. Apa ini disebut dengan bercinta? Bercinta? Tidak, ini tidak bisa disebut bercinta. Bercinta harus disertai dengan rasa cinta. Tapi mereka, entah bagaimana dengan perasaan Jongin dan Sehun saat ini. Lalu ini disebut apa? Apa yang sedang mereka lakukan sekarang?
"Arghh, Jongin, akuhh, Arggghh." Sehun orgasme lagi untuk yang kedua kalinya. Tubuhnya lemas tapi Jongin belum orgasme sama sekali, kapan ia keluar? Sehun ingin cepat-cepat menyelesaikan semua ini.
"Ahh Sehun,"
Bagus, Sehun merasa kejantanan Jongin berkedut.
"Argghh."
Akhirnya Jongin orgasme. Ia mengeluarkan kejantanannya dari tubuh Sehun lalu mencari seragam mereka. Saat Jongin berbali, ia melihat Sehun sudah tertidur. Sepertinya ia kelelahan. Ia tersenyum lembut melihat wajah Sehun yang sedang tertidur, benar-benar indah karya tuhan yang satu ini.
Jongin memakai seragamnya dan juga memakaikan seragam Sehun. Lalu ikut berbaring disamping Sehun sambil memeluk tubuh Sehun.
"Selamat tidur, Sayangku. Semoga ketika kau bangun nanti kau tidak membenciku." Lalu ia terlelap bersama Sehun.
.
.
Siang telah berganti malam. Sehun terbangun dari tidurnya. Ia ingin bangun, tapi membatalkan niatnya ketika merasa sakit dibokongnya. Ia melihat sekeliling dan menyadari sesuatu.
"Ini bukan rumahku." Sehun merasa tubuhnya berat seperti ada yang menindih, dan ketika ia menengok ke samping, ia baru sadar apa yang tejadi engannya hari ini. Kim Jong In, ia mengingatnya. Sehun ingin menangis saja. Ia benar-benar menyesali perbuatannya. Bagai mana jika ia ketahuan? Bagaimana Jika teman-temannya tahu bagaimana jika Kyungsoo tahu? Dan bagaimana jika Kris tahu?
Pertanyaan-pertanyaan itu melintas diotaknya dan semakin membuat dirinya gelisah. Sehun tida bisa membayangkan jika itu bear-benar terjadi. Sehun benar-benar takut sekarang. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar bodoh. Dan sekarang sSehun benar-benar menangis. Tubuhnya bergetar. Membuat Jongin terbangun karena merasa ada pergerakkan dan suara tangisan seseorang. Setelah sadar yang menangis itu Sehun, Jongin buru-buru bangkit dan mendudukkan dirinya.
"Sehun kau menangis? Kenapa sayang? Kau menyesalinya? Maafkan aku, okay."
Jongin menyentuh bahu Sehun dan membuat nya ikut duduk juga. Sehun masih menangis. Jongin membawanya kepelukannya sambil menepuk-nepuk lembut punggung Sehun, menunggu hingga Sehun tenang.
.
.
"Kau tau Jongin, ini adalah pertama kalinya untukku."
Sehun mulai membuka suara, membuat Jongin agak terkejut karena Sehun bicara tiba-tiba.
"Maksudnya pertama kali denganku?"
Sehun menghela napas, "Bukan. Ini pertama kalinya aku melakukan ini. Sebelumnya aku tidak pernah melakukan ini dengan siapapun. Dan kau orang pertma yang berhasil membobolku."
Jongin membulatkan matanya, ia benar-benar terkejut, apa Sehun sedang membohonginya?
"Kau, lalu Kris?"
Jongin bertanya tentang Kris, ia rasa ini sudah saatnya Sehun bercerita tentang semuanya. Kesalah pahaman yang terjadi saat itu. tapi apa penjelasannya masih berlaku? Masa bodo, Sehun hanya perlu bercerita.
"Sebenarnya saat itu, aku tidak melakukan apapun dengan Kris. Selingkuh? Bodoh sekali orang yang menganggap kami selingkuh. Ditambah lagi orang itu menganggap kami melakukan hal yang tidak-tidak tanpa tahu kejadiannya yang sesungguhnya. Brengsek."
Jongin terkesiap, ia sadar bahwa oarng yang dimaksud Sehun adalah dirinya.
"Lalu apa yang kalian lakukan?"
"Saat itu aku yang baru keluar dari toilet terpeleset dan tidak sengaja menarik menarik tangan Kris yang sedang pipis hingga kami saling tumpang tindih. Dan kau tau seperti apa posisi itukan? Orang yang melihatnya akan salah paham, itu wajar karena melihat posisis kami seperti itu. tapi tetap saja, aku benar-benar marah pada orang itu karena sudah mengaggapku sebagai pria murahan hingga saat ini. Aku benar-benar membencimu, saat itu."
Jongin tertegun mendengar penjelasan Sehun, ia merasa benar-benar bersalah. Sehun membencinya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Dan permintaan maaf adalah salah satu yang bisa dia lakukan.
"Maafkan aku Sehun."
"Kata maaf tidak akan bisa mengembalikan semuanya. Kau sudah membuatku dianggap sebagai perebut kekasih sahabatku sendiri. kau membuatku seolah-olah aku memng pria murahan. Aku takut berdekatan denganmu. Aku takut jika kau didekatku kau akan membuatku seperti hidup dineraka lagi seperti dulu. Kau membatku dijauhi teman-temanku Jongin."
"Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu. Maaf."
Sehun berdiri lalu berjalan menuju pintu, namun langkahnya terhenti saat mendengar Jongin mengucapkan kalimat yang membuat dirinya membeku.
"Oh Sehun! Aku mencintaimu!"
.
.
TBC/END?
Huwa, maaf baru bisa lanjutin sekarang. Aku benar-benar kena WB. Inipun ngetiknya maksa banget, mumpung lagi mood. Aku bener-bener bingung mau bawa FF ini kemana. Mau di discontinue tapi takut di demo o.o
Maaf ya kalau adegan NC nya kurang hot, karena emang FF ini gak begitu mengarah ke adegan itu nya sih, #Ngeles, padahal gak bisa bikin NC -_-
Okay, sampai disini. Kira-kira para kawanku ada yang ngerti gak ya sama FF ini? Atau udah ketebak jalan ceritanya kaya gimana? Ayo ayo ditebak! :D yang bisa jawab dikasih, dikasih apa ya? Tau ah, sebenernya aku juga bingung sama FF ini #tabok
Aku ini emang gak cocok kalau disuruh bikin ff chaptered, ini bikinnya waktulagi pengen aja. Nahh sekarang malah '0' mau di END in, tapi konfliknya Sehun masih banyak banget, nah lhoo 'o'
Udah dulu ya, annyeong. Sampai jumpa kapan-kapan :D
