CHAPTER FOUR: KOZAKURA MARY
"So, so many people."
"Setelah lama tidak melanjutkan Mekameka-dan Interview, Ayame kembali~"
"Kata orang yang terus berusaha menulis fanfic Pandora Hearts dan Touhou Project." Shintaro bergumam, melihat Author dengan kesal.
"Eh, kenapa kamu yang kesal, Master?" tanya Ene dengan bingung.
"Tentu saja... karena pastinya para pembaca sudah menanti penampilanku!" teriak Shintaro dengan percaya diri. "Penampilanku yang sangat luar biasa~~!"
"Onii-chan benar-benar bodoh..." komentar Momo.
"Ahaha, lebih seperti terlalu percaya diri," Kano berkata sambil tertawa.
"Yah, untuk kalian yang menyadari perubahan sifat Shintaro yang OOC, hiraukan saja!"
"Jadi, kali ini chapter untuk Mary ya?" Seto bertanya sambil tersenyum senang. "Aku sudah tidak sabar lagi!"
"Seto menyukai Mary, jadi tentu saja dia sudah tidak sabar lagi~" Kano berkata, membuat Seto berubah merah.
"I-Itu tidak benar!" teriak Seto dengan panik.
"Oh, jadi kamu tidak menyukai Mary? Dia akan sedih mendengar itu~"
"I-Itu..." Seto yang tidak bisa menemukan kata-katanya, akhirnya terdiam.
"Tuan katak hijau benar-benar menyenangkan untuk digoda," komentar Ene sambil tersenyum lebar.
"Fufufu, benar kan? Menurutku menggoda Seto juga sangat menyenangkan~" sambung Kano dengan senang.
"...*munch, munch*..." Konoha masih makan dan menghiraukan yang lain.
"Jadi, kapan kita mulai ini?" tanya Hibiya bosan.
"Yah, hitungan katanya masih kurang dari 250 kata, jadi kita tidak bisa mulai sekarang."
"Memangnya itu penting?"
"Kalau terlalu sedikit, para reader-chan bisa bosan."
"Setelah kamu hiatus beberapa bulan, apa kamu pikir ada orang yang masih mengharapkan fanfic ini, author-chan~?" Kano berkata sambil tersenyum.
"...Kalian benar-benar senang menyiksaku ya?"
"Ya," jawab semuanya bersamaan.
"Ngomong-ngomong, Kido..." mulai Kano sambil melihat ke arah perempuan berambut hijau yang dari tadi diam dan melihat sesuatu. "Apa yang kamu lihat?"
Kido yang terkejut langsung menyembunyikan apa yang dilihatnya ke belakang tubuhnya sambil berkata, "B-Bukan apa-apa!"
"Kalau tidak salah, aku melihat renda-renda dan warna pink dari—GUHAA!"
"S-Sudah kubilang bukan apa-apa!" teriak Kido dengan wajah merah.
"Ohoho, jadi karena chapter tentang Kido waktu itu, Kido akhirnya mengeluarkan hasratnya untuk memakai r—GUHH!"
"Ada yang mau bicara lagi?" tanya Kido sambil tersenyum dengan mata tertutup, melihat ke arah yang lainnya.
"T-Tentu saja tidak," jawab yang lain sambil menggeleng dengan cepat dan tersenyum, tidak ingin terkena amarah danchou Mekakushi-dan itu.
Mohon tunggu sebentar untuk perawatan Kano dan Author yang terluka parah...
"...*cough, cough*... Y-Ya, kalau begitu, langsung saja ke pertanyaannya. Bagaimana pendapat kalian tentang Kozakura Mary-chan?"
"Anak yang baik, tapi agak ceroboh dan pemalu," jawab Kido, masih dengan wajah merah.
"...A-Aku sayang Mary," kata Seto dengan wajah merah.
"Orang yang termasuk dalam 3 besar di daftarku tentang orang yang menyenangkan untuk digoda~" Kano berkata sambil tertawa senang.
"Kami teman baik!" kata Momo dengan bangga.
"Aku belum pernah menggodanya, tapi sepertinya itu akan menarik~" kata Ene sambil tersenyum senang.
"Dia merawatku saat pingsan, jadi kurasa dia anak yang baik..." kata Shintaro.
"Yah, biasa saja," gumam Hibiya.
"...*munch, munch*..." Konoha masih memakan snacknya. "...Triceraptor."
"Etto... ada yang bisa men-translate apa yang dikatakan Konoha selain Mary yang sekarang tidak ada?"
Semuanya menggeleng.
"Langsung saja seperti biasa, buka pintunya!"
Author membuka pintu yang entah bagaimana caranya berada di depannya, memperlihatkan—
"..."
"I-Ini sedikit—bukan, ini benar-benar seram."
"A-Aku tidak menyangka Mary-chan memajang foto Seto-san diseluruh dinding kamarnya..."
"B-Bagaimana pendapatmu tentang ini, Seto?"
"E-Etto... bagaimana aku harus mengatakannya..."
"Yandere...*munch, munch*..."
"Itu tepat sekali, Konoha-san *nod, nod*."
"Ah, kalau aku harus mengatakannya, mungkin lebih tepat "stalker"..."
"Author-san... Mary ada di dalam sini kan...?"
"I-Itu benar..."
"K-Kalau begitu—"
*SLASH*
*SMACK*
*SWOOSH*
"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
"MARY-CHAN, TOLONG JANGAN MENGAYUNKAN KAPAK KE—KYAAAH!?"
"KAMI-SAMA... MAAFKAN DOSAKU SELAMA—KYAAAHH!"
"PFFT—TERIAKAN SHINTARO SEPERTI—GYAAAAAAA!"
"KENAPA SHINTARO MEMAKAI CAPS LOCK SAAT BERDOA...?"
"SSTT, KIDO! INI SITUASI SERIUS, JADI TOLONG JANGAN BERKOMENTAR SEPERTI ITU!"
"KAMU JUGA MEMAKAI CAPS LOCK, OBAA-SAN."
ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR- ERROR-
"M-Mary...?"
"Seto hanya milikku~"
?
YES / - NO
"TIDAK, TIDAK! TOLONG JANGAN MEMENCET NO—GYAA!"