Ini fiksi kedua ku, pairing kurokura, femkura. bagi yang gak suka aku jadiin kurapika cewek, jangan baca. dari awal nonton hxh dulu aku pikir kurapika ini cewek. jadi udah kesugesti gitu. typo dimana-mana, gomen. inspired by senpai-senpai di sini. tengkyu.

Chapter 1

Mafia's Attack

Kurapika menghalani pandangan matanya, saat terbangun, mencoba untuk menghindari silau cahaya lampu di sebuah aula besar. Perlahan ia menangkap dua puluh orang pengguna nen yang kuat di sana, serta seorang pria tambun berusia lebih dari setengah abad, memiliki bekas luka di pipi kanannya, membuat pria itu nampak mengerikan. Dari penampilanya yang rapi, dengan setelan jas gelap serta cravat yang berbentuk rumit, dan topi laken, hampir dapat disimpulkan pria itu adalah seorang mafia.

"Hohoho, jadi pria manis ini keturunan dari suku kuruta yang terakhir? Bangsa yang terkenal memiliki mata merah yang berharga itu?"

"Shit! Apa maumu tua bangka?!" mata kurapika mulai berubah sewarna darah.

"Mulut mu kotor sekali manis. Dengar, lebih baik jadi anak manis yang baik dan penurut. Maka semua akan baik-baik saja. Aku akan menjualmu di pelelangan, sebagai artefak hidup di York Shin City. Tapi jika kau terus-terusan melawanku, kau akan berakhir dengan hanya tubuh tanpa nyawa yang diawetkan, yang akan ku lelang nanti"

"Cih, LMAO!"

Lalu Kurapika mulai bergerak, di hadang oleh para pengguna nen itu. Kurapika tak gentar, ia dapat memastikan seberapa besar kekuatan mereka, yang pasti mereka tidak sekuat phantom throupe. IA membentuk rantai nennya dan mulai menagkis dan menyerang mereka. Buka berarti hal yang mudah, Kurapika memang sudah mengubah kondisi chain jail nya yang dulunya hanya bisa digunakan pada spider. Sekarang ia bisa memakainya sebagai pertahanan diri. Dalam dua tahun terakhir ia melatih nen nya agar tidak memelukan kondisi-kondisi tertentu untuk jadi lebih kuat, seperti pada saat melawan spider. Dengan bantuan gurunya, ia dapat memanipulasi pisau nen di jantungnya, sampai akhirnya pisau nen itu hilang.

Tapi melawan du puluh orang pengguna nen sekaligus, benar-benar bukan hal yang mudah. Ia tersudut, dengan satu pukulan di punggungnya, disusul satu cambukan nen memamtikan yang meluluhkan bagian dadanya, hingga kurapika dapat merasakan dua tulang rusuknya patah. Ia sudah menggunakan chain jail nya pada 14 orang sekaligus, dan membunuh mereka dengan dynamite chainnya, yaitu kekuatan baru di jari telunjuknya, dinamakan dynamite chain, karena kekuatan di rantai itu setara dengan ledakan dinamit yang dapat membunuh lebih dari sepuluh orang. Hanya saja ia harus berada dlam kondisi emperor time yang menguras banyak tenaganya. Kini tinggal tiga orang, pengguna cambuk, seorang enchancer yang kuat dan gugenka. Kurapika sudah mencapai batasnya, dengan satu pukulan keras dowsing chain pada si pengguna cambuk, kurapika ambruk dengan kondisi babak belur. Si pengguna cambuk langsung colapse, tapi saat si enchancer akan mengakhiri hidup kurapika, sebuah jarum beracun menusuk lehernya dan juga leher si gugenka, membuat mereka tewas seketika dengan racun yang sangat mematikan, menyisakan sang bos mafia.

"Siapa kau?"

Pria rambut hitam itu menatapnya datar, tanpa emosi sama sekali, dengan secepat kilat dengan kecepatan di luar manusia biasa, pria bermata obsidian itu, melakukan gerakan seperti gerakan Killua, menusuk dada kiri mafia itu dan mengambil jantungnya tanpa darah menetes sedikitpun. Pria tua itu terenyak, "Kau, apa yang kau lakukan?!"

Lalu mata pria itu semakin terbelalak, saat menyadari, pria misterius di hadapannya sedang menggenggam jantungnya. Mafia itu memuntahkan darah merah kehitaman yang kental lalu mati seketika. Kuroro melempar jantung itu, lalu beralih pada si pengguna rantai yang nampaknya masih hidup, lalu ia mengeluarkan benz knife nya dan hendak menusuk jantung kurapika.

Tapi sesuatu menghalanginya, ia menatap wajah kurapika yang penuh luka dan lebam. Wajah lugu yang manis yang sama yang telah menyegel nen nya selama dua tahun, yang telah membunuh dua rekannya. Tapi wajah itu nampak tak berdosa dengan kerutan di dahinya, menandakan bocah itu dalam kesakitan yang amat sangat. Ah itu bukan masalahnya, sekali lagi Kuroro menghunus pisaunya, tapi tepat saat ujung pisau itu hampir menyentuh Kurapika, tiba-tiba jantungnya terasa sakit, dan sesak. Ia menjatuhkan pisau itu dan menekan dadany yang sakit. Ia mencoba untuk menarik bafas, dan duduk dengan peluh menghiasi dahi nya yang memiliki tanda silang aneh. "Ada apa ini?" Kuroro bergumam pada dirinya sendiri. Tidak ingin mengambil resiko, ia pun menyimpan kembali pisaunya dan membawa Kurapika yang amat ringan, seperti tubuh gadis remaja pikir Kuroro. Lalu ia pun berlari dengan kecepatan di luar nalar manusia biasa.

"Danchou!" seru Nobunaga saat meiLihat Kuroro menggendong seorang bocah laki-laki yang memakai kemeja dan celana yang sudah compang-camping. Sesaat ia tak mengenalinya, tapi ketika ia melihat heli pirang anak itu dan antig rubi menggantung di telinga kirinya, ia langsung menghadang sang Danchou.

"Sialan Danchou, biar aku yang membunuhnya!"

Anggota laba-laba yang lain hanya menatap mereka tanpa ekspresi. Mereka sudah melupakan kejadian yang lalu, tidak bergunamengungkit-ngungkit nya. Chain assassin itu hanya membunuh dua rekan mereka, sedang mereka telah membunuh semua klannya. Jadi mereka menganggapnya impas, kecuali Nobunaga tentu saja. Tapi jika jika si pengguna rantai itu berulah lagi, tentu mereka tak akan tinggal diam. Hanya saja mereka tidak tau apa motif sang danchou, apa ia juga mendendam seperti nobunaga, tak ada yang seorang pun yang tahu apa yang ada di pikiran sang Danchou.

"Tidak dengan kondisi ini" tukas Kuroro dingin.

"Tapi dia akan cukup merepotkan saat nomal!"

"Apa kau puas hanya dengan membunuhnya dalam keadaan seperti ini?"

"cih!" Nobunaga mendengus dan memberikan jalan pada Danchou.

Kuroro membaringkan Kurapika di tempat tidur, di ruangan pribadinya di markas geneiryodan. Ia menatap pengguna rantai tanpa ekspresi sama sekali, tapi banyak pikiran berkecamuk di otaknya, sesuatu yang baru ia sadari adalah bagaimana mungkin ia dapat merasakan sesuatu yang aneh yang menuntunya berlari dan berakhir di tempat di mana si pengguna rantai berada.

-Flashback-

Kuroro sedang membaca buku ketika ia merasakan detak jantungnya mengeras, ia terkesiap, sesuatu yang buruk telah terjadi, itulah yang dirasakannya. Kuroro pun bangkit dari duduknya.

"Ada apa Danchou?" tanya Shalnark.

Kuroro meliriknya sekilas dan berkata, "Aku ada urusan"

Mengikuti instingnya, ia berlari dan mendapati dirinya di sebuah gedung aula yang teretak di perbatasan York shin city. Ia menggunakan zetsu yang sempurna, di sanalah si pengguna rantai berwajah malaikat bertarung melawan segerombolan anak buah si mafia tua itu.

-end of flashback;