Setelah menggantinya, Chanyeol lalu membayar semua pakaian yang dipilih Baekhyun. Mereka lalu berjalan pulang menuju hotel.
"Chan, kau tahu, jika seperti ini aku tampak seperti yeoja yang bersuami dua" ucap Baekhyun asal sambil mengangkat tangannya yang digenggam Chanyeol
"Satu saja belum tentu kau tahan banting, apalagi dua" canda Chanyeol sambil mengayunkan tangannya yang menggenggam tangan Baekhyun
"Jaga ucapanmu itu Chan! Dasar mesum!" pekik Baekhyun kesal
"Haha, saranghae Park Baekhyun" ucap Chanyeol sambil mengacak-acak rambut Baekhyun dengan tangannya yang satu lagi.
"Jangan sembarangan mengganti marga orang Chan!" balas Baekhyun tak terima
"Sebentar lagi memang aku akan mengganti margamu sayang" balas Chanyeol sambil menatap Baekhyun
"Huh, menyebalkan. Nado saranghae Park Chanyeol" balas Baekhyun sambil bergelayut manja di lengan Chanyeol.
.
| Fansite or Fiancee? |
.
| E X O |
.
| GS for Uke |
.
16th Scene
.
Waktu bergulir cepat. Kini, sudah 3 bulan setelah konser mereka di Jepang. Saat ini, keenam member EXO tengah berdiri di sebuah panggung. Bukan panggung besar layaknya mereka konser. Hanya sebuah panggung kecil berbentuk persegi panjang dengan di hadapan mereka terdapat 200 fans yang terpilih. Jika ditanya mengapa, tentu karena hari ini adalah perayaan debut mereka yang ke-3.
Suasana riuh mendominasi ruangan tersebut saat keenam member memasuki ruangan tersebut. Namun, tak berselang lama suasana kembali hening saat para member mulai membacakan harapan-harapan mereka untuk EXO serta semua fans mereka kedepannya. Suasana kembali riuh ketika masing-masing member memanggil pasangan mereka untuk segera ke panggung. Suasana panggung menjadi ramai karena ditambah keenam pasangan masing-masing.
Sorak-sorai tanda gembira menggema ketika sang leader –Suho baru saja memotong kue dengan 3 tingkatan dan memberikannya pada seorang fans yang beruntung. Acara dilanjut dengan beberapa nyanyian yang dibuat khusus untuk para fans. Pembagian kue serta beberapa merchandise dan pemberian hadiah dari fans.
Saat pembagian hadiah, banyak fans yang tidak hanya memberikannya pada sang idol namun juga pasangan mereka. Layaknya Baekhyun, ia menerima banyak sekali tumpukan kado serta beberapa kaos couple dari fans Chanyeol.
Sebelum acara perayaan itu benar-benar berakhir, Chanyeol mengumumkan tanggal pernikahannya dan mengajak para fans untuk mendoakannya.
"Tanggal 5 Mei nanti adalah hari bersejarah bagiku dan juga Baekhyun, maukah kalian mendoakan kami?" ucap Chanyeol yang diakhiri dengan sebuah senyuman.
"Ne~" jawab fans serempak
"Terima kasih yeorobun. Saranghae" ucap Chanyeol berterima kasih sambil membuat heart sign dengan tangannya.
Dan acara perayaan debut mereka kini benar-benar telah berakhir. Para member beserta pasangannya sudah menuruni panggung dan menyisakan para fans yang sibuk berjalan keluar.
.
.
.
-Seminggu sebelum pernikahan-
Baekhyun dan Chanyeol kini tengah sibuk memilih cincin yang akan mereka gunakan untuk pernikahan nanti. Mata Chanyeol menelusuri etalase kaca yang berisikan cincin dengan beragam model. Pandangan Chanyeol lalu tertuju pada sebuah cincin dengan hiasan beberapa berlian kecil.
"Baek, bagaimana kalau yang itu" saran Chanyeol sambil menunjuk cincin yang berada di bawah etalase.
"Tidak" tolak Baekhyun
Bukannya Chanyeol saat itu sudah memasangkan Baekhyun cincin saat di Jepang? Ya, itu memang benar, namun Chanyeol bersikeras ingin membeli yang baru. Alasannya mungkin terdengar konyol, karena Chanyeol menginginkan cincin yang sesuai dengan selera mereka berdua.
Awalnya saat mengetahui Chanyeol mengajaknya ke toko cincin, Baekhyun kesal bukan main. Pasalnya, untuk apa ia menghamburkan uangnya hanya untuk membeli cincin baru lagi. Cincin yang pada akhirnya hanya akan disematkan di jari manis mereka sebagai tanda kepemilikan.
"Baek, ayolah.. jika sedaritadi kau mengatakan tidak, lalu kapan kita akan beranjak dari tempat ini"
"Kita kan sudah punya cincin Chan. Lihat, kau sudah memasangkan dua padaku. Lalu, jika kau memasangkan satu lagi saat pernikahan, aku benar-benar seperti mempunyai 3 suami dan jari manis ku akan sesak"
"Kita akan melepas semua cincinnya Baek dan –"
"Dan menyimpannya? Begitu Chan?" ucap Baekhyun yang memotong ucapan Chanyeol
"Ayolah Baek, kita bisa memberikannya pada anak kita nanti. Atau kita bisa menjualnya lagi" rajuk Chanyeol
"Kalau begitu untuk apa kau membelinya dulu" dengus Baekhyun kesal
"Oke, aku menyesal. Lebih baik sekarang kita memilih lagi"
Dan pada akhirnya, keduanya terhenti pada sebuah cincin yang sama. Cincin berwarna silver dengan hiasan pecahan kecil beberapa berlian yang membentuk sebuah inisial.
"Bisakah kami memesan yang model seperti ini?" tanya Chanyeol pada sang penjual
"Kami ingin cincin ini berinisial 'BBH' dan satu lagi 'PCY'" jelas Baekhyun
"Font untuk hurufnya? Apa kalian mau full seberti lebar cincinnya atau hanya setengahnya?" tawar sang penjual
"Karena lebarnya tak terlalu besar, kami memilih pilihan pertama" ucap Chanyeol
"Kalian bisa mengambilnya 5 hari lagi" jelas sang penjual
"Oke, kau memang sahabat terbaikku Hae hyung. Ku percayakan ini padamu. Kami pergi dulu" pamit Chanyeol
.
.
.
Kedua muda-mudi kini tengah duduk bermalas-malasan di atas sofa. Tidak tahu apa yang akan mereka kerjakan. Hingga akhirnya sang wanita berinisiatif mengambil laptopnya dan meletakkannya di atas meja.
Chanyeol yang mendengar suara laptop yang baru dinyalakan langsung memindahkan fokus pandangannya ke sang calon istri, "Kau mau apa Baek?" tanya Chanyeol bingung
"Membuat peraturan" jawabnya singkat
"Untuk?" tanya Chanyeol lagi
"Pernikahan kita" jawabnya lagi dengan santai.
Chanyeol yang saat itu tengah bersender seketika seperti tersengat listrik. Ia langsung duduk tegak dan mendekat ke arah Baekhyun.
"Kau fikir kita kawin kontrak eoh? Pakai ada peraturan segala" dengus Chanyeol
"Aku berada di 2 semester terakhir dan artinya aku harus mempersiapkan segalanya untuk membuat skripsi nantinya" jelas Baekhyun
"Tidak ada yang namanya peraturan. Tidak ada." Ucap Chanyeol kesal dan langsung mengambil macbook milik Baekhyun
"Tidak bisa. Aku mau kau berjanji tidak ada yang namanya first night hingga aku lulus nanti" ucap Baekhyun bersikeras
"Itu hak ku sebagai suami. Dan istri harus menuruti keinginan suami" jawab Chanyeol enteng
"Tidak sampai aku lulus kuliah nanti. Kau mau aku hamil dengan keadaan stress karena satu jilid-an kertas yang dalamnya dipenuhi oleh coretan-coretan kematian eoh?"
"Kau berlebihan Baek. Kau fikir aku hebat bisa menghasilkan hanya dengan sekali strike saja heum?" goda Chanyeol
"Apa kita perlu membuktikannya, Baby smurf?" godanya lagi
"Chan! Berhenti menggodaku!" pekik Baekhyun kesal dengan wajah yang sudah merona
"Ara. Aku akan menyetujui perjanjian konyol itu jika kau tidak memancingku nantinya" ucap Chanyeol
.
.
.
Di tempat lain, sepasang kekasih tampak tengah berjalan-jalan menikmati kesejukan pantai malam hari. Sang wanita mengeratkan tangannya dan menyenderkan kepalanya di lengan sang pria.
"Kau tidak iri dengan Baekhyun noona?" tanya sang Pria
"Heh? Untuk apa aku iri" jawab sang wanita
"Aku iri. Kenapa Baekhyun noona bisa menikah secepat ini" gumam sang pria kesal
"Siapa bilang cepat? Tak tahukah kau berapa lamanya ia melewati berbagai hambatan? Jadi jangan gunakan kata 'secepat' oke" ucap sang wanita
"Tapi aku juga mau menikah Lu, aku tak sanggup jika nantinya kau direbut orang lain" lirih Sehun
"Jika aku direbut, rebutlah kembali. Itu baru namanya perjuangan" ucap Luhan
Perjalanan mereka lalu dilanjutkan dengan keheningan. Sesekali Sehun menunjuk langit, dan bergumam bahwa bintang itu tak lebih bersinar daripada Luhan. Kalimat itu secara tak langsung membuat semburat merah di kedua pipi Luhan.
.
.
.
Di lain tempat –lagi, seorang pria berkulit tan tengah berdiri di balkon dengan ponsel menempel pada telinganya. Pria itu tengah melepas rindu dengan sang kekasih yang terpisah oleh lautan.
"Soo, kapan kau ke sini. Aku merindukanmu" ucap Kai manja
"Tunggulah hingga pernikahan Baekhyun" balas Kyungsoo
"Tak bisakah sekarang eoh?" tanya Kai
"Kau jangan seenaknya saja. Sudah menyuruhku pindah, melamarku tiba-tiba, dan sekarang menyuruhku ke sana" ucap Kyungsoo sambil berdecak kesal
"Ara, jangan membahas itu. Ucapan mu makin membuatku menyesal" balas Kai
"Tidurlah. Jaga pola makanmu dan pola tidurmu. Aku sudah mengantuk, bye. Oyasuminasai, Saranghae" ucap Kyungsoo sambil terkekeh.
"Nado saranghae Soo" balas Kai dan langsung mematikan sepihak.
.
.
.
Hari demi hari berlalu. Kini, hari bersejarah untuk pasangan Chanyeol dan Baekhyun telah tiba. Dengan balutan gaun putih, Baekhyun terduduk di sebuah sofa dengan kedua temannya Kyungsoo dan Luhan di sebelahnya. Satu per satu kerabat dekat kedua mempelai mengunjungi ruangan Baekhyun dan menyempatkan diri untuk berfoto bersama.
"Woah~ Kau cantik sekali noona" puji Sehun
"tapi untuk saat ini saja" lanjutnya yang membuat Baekhyun melayangkan death glare ke arahnya
"Aku baru tahu gadis liar sepertimu bisa secantik ini" ejek Kai
"Kai, jaga bicaramu!" ucap Kyungsoo yang mau tak mau membuat mulut Kai bungkam.
Mereka semua lalu bercakap-cakap, berusaha menghilangkan kegugupan Baekhyun sambil menunggu acara utama dimulai.
Saat seseorang memanggil Baekhyun untuk segera menuju ruangan pernikahan. Dengan ditemani kedua temannya, Baekhyun perlahan melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimaksud. Sang ayah tampaknya sudah menunggu sang anak di depan pintu. Baekhyun lalu menghampiri sang ayah, dan menggenggam tangannya.
Pintu ruangan terbuka, menampilkan seluruh tamu yang datang dan juga sang mempelai pria yang sudah menunggu di dekat altar. Dengan anggunnya, Baekhyun melangkahkan kakinya menuju sang mempelai pria. Sang ayah lalu memberikan tangan Baekhyun pada Chanyeol sambil mengucapkan permintaan untuk menjaga Baekhyun.
Keduanya berjalan menuju altar, mengucapkan janji suci masing-masing yang tak hanya diucapkan oleh mulut, namun juga oleh hati masing-masing.
Sang pastur mempersilahkan keduanya untuk saling memasangkan cincin dan juga berciuman sebagai tanda keduanya sekarang telah resmi menjadi sepasang suami istri.
"Baek, butuh waktu panjang sebelum akhirnya kita sampai di sini" ucap Chanyeol sambil memegang kedua pundak sang istri
"Melewati berbagai hambatan, melewati berbagai pertengkaran, dan –" lanjutnya lagi
"Ara. Terima kasih karena sudah membantuku melewati semuanya Chan" ucap Baekhyun memotong ucapan Chanyeol
"Ne, Saranghae Baby Smurf" lirih Chanyeol yang kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun. Memberikan sebuah ciuman tanpa hasrat yang menggebu di dalamnya. Dan sang wanita hanya bisa memejamkan matanya, menikmati ciuman lembut dari pria yang sekarang telah menjadi suaminya.
Suasana menjadi riuh setelah kedua pengantin melepas tautan bibir mereka. Kedua orang tua mereka menangis bahagia, tak percaya bahwa sekarang keduanya telah menikah.
.
.
.
END
.
.
.
Epilog :
Seorang anak kecil berusia 2 tahun dengan balutan tuxedo tengah berlari mondar-mandir. Membuat kedua orang tuanya kerepotan akan tingkahnya.
"Yak! Chanhyun! Kemari kau" perintah sang ayah yang sambil berlari
Anak itu terus berlari hingga ia tak sadar di depannya seorang pria tengah berdiri diam bersiap menangkap dirinya.
Hap.
"Kena kau pangeran kecil" ucap pria itu yang setelahnya menggendong anak kecil itu.
"Sehun samchon!" pekiknya girang
Sang ayah yang menghampiri keduanya dengan terengah-engah akibat kecapaian mengejar sang anak.
"Hyung, dia persis sepertimu. Ku harap dia tidak idiot sepertimu" canda Sehun
"Yak! Apa-apaan kau. Kemarikan Chanhyun ku!" perintah Chanyeol
Chanhyun menggeleng, ia makin mengeratkan tangannya yang memeluk leher Sehun. Chanyeol hanya bisa menghela napas akibat ulah anaknya. Ia merutuki dirinya yang dahulu benar-benar aktif. Apakah dirinya dulu membuat orang tuanya kewalahan juga? Entahlah.
"Biarkan lah hyung. Toh dia tidak membuatku kerepotan" ucap Sehun
Pria berbibir seperti bebek dengan seorang bayi di gendongannya berjalan menghampiri mereka.
"Chanhyun sebenarnya anak siapa eoh? Kenapa dia nempel terus dengan Sehun" canda Chen
"Hyung, dia Minhye umur berapa bulan?" tanya Chanyeol
"Enam bulan" balasnya sambil melirik sang anak yang berpipi tembam mewarisi eommanya.
Dua member lainnya pun ikut ke dalam obrolan ketiganya. Masing-masing dari mereka membawa anaknya, kecuali Sehun yang anaknya masih di dalam kandungan sang istri. Anak Suho dengan Lay berusia sekitar 1,5 tahun dan anak Kris dengan Tao berusia 1 tahun.
Jika ditanya kemana para istri mereka. Jawabannya mungkin sama. Mereka semua tengah merumpi tanpa memperdulikan sang anak yang dititipkan pada suami masing-masing.
Lalu Kai? Dia tengah menjadi raja dan ratu sehari bersama Kyungsoo yang beberapa jam lalu telah resmi menjadi istrinya.
"Sudah tiga setengah tahun semenjak pernikahanku, akhirnya dia menikah juga" ucap Chanyeol pada yang lainnya
"Benar, ku rasa iya memuja istrinya. Ia bahkan rela menunggu Kyungsoo hingga lulus kuliahnya" tambah Suho sambil berdecak kagum
Segerombolan wanita menghampiri para suaminya yang tampaknya juga tertular ngerumpi. Masing-masing dari mereka mengambil alih anaknya, sedangkan Luhan yang tengah hamil 8 bulan hanya bergelayut manja di lengan sang suami.
"Hei, bagaimana kalau kita menghampiri Kai dan Kyungsoo untuk berfoto bersama?" usul Kris
"Ide yang bagus Hyung. Kajja" ucap Chanyeol setuju dengan usul sang leader
Mereka semua dengan beriringan berjalan menuju panggung, di mana Kai dan Kyungsoo tengah terduduk.
"Ah~ akhirnya kalian menikah juga. Jangan lupa, buatkan Chanhyun adik ne" goda Chanyeol
"Kau mau berapa hyung, akan ku buatkan asalkan Kyungsoo ku ini mau" jawab Kai santai sambil melirik ke sang istri
"Kalian enak hanya membuat, tak tahukah kami yang selama sembilan bulan membawa dan melindungi satu nyawa eoh?" ucap Baekhyun kesal
"Memang itu kan tugas istri" tambah Kris
"Kalian semua menyebalkan huh" dengus Kyungsoo
Setelah perdebatan diantara mereka, akhirnya mereka berfoto dengan sang mempelai. Mereka berjajar rapi dengan senyuman tak luput dari wajah mereka masing-masing.
"Satu..Dua..Tiga" aba-aba sang fotografer
KLIK.
Seiring berjalannya waktu, posisi mereka sudah tergantikan oleh para pendatang baru yang masih fresh. Jadwal mereka yang tadinya padat, perlahan melonggar. Walau begitu, para fans yang masih setia terus mendukung mereka ditambah juga dengan keluarga mereka. Mereka memang sudah tak berada di atas lagi, namun mereka melegenda di hati para fans.
.
.
.
END
Last Chap akhirnya selesai. Mian kalau bener-bener hancur. Gomenasai.
Untuk yang sudah membaca dan mereview fanfic ini dari awal hingga akhir, saya sangat sangat berterima kasih. Bagi para pembaca yang belum menyempatkan diri mereview, saya juga berterima kasih. Dan bagi yang sudah mengkritik maupun memberi saran, saya juga berterimakasih. Maaf jika sampai akhir banyak terdapat kekurangan pada fanfic ini.
