Title : Giraffe and Strawberry
Author : haco
Cast : Chanbaek and others
Genre : School romance
warning boyxboy
sorry for typo and anything, review please and dont bash
.
.
.
Chapter 1
.
.
"Sudahku bilang jangan ikuti aku!" bentak Chanyeol sebal. Baekhyun malah menutup telinganya, pura-pura tidak mendengar perkataan Chanyeol.
"Telingaku sedang tidak berfungsi, tadi kau bilang apa?" Chanyeol semakin geram dan memilih untuk mengalah.
Kejadian seperti ini sudah menjadi rutinitas bagi Chanyeol, dirinya yang selalu memiliki penguntit, Baekhyun. Eh bukan-bukan, si bodoh maksudnya. Chanyeol telah berkali-kali bahkan beribu-ribu kali sabar dan memilih mengalah, dan tidak jarang juga Chanyeol membentak Baekhyun supaya tidak mengikutinya lagi. Memang dasar Baekhyun yang tidak pernah mau berpisah dari Chanyeol. Mereka tidak memiliki hubungan khusus seperti sepasang kekasih. Untuk berteman saja, Chanyeol malas. Bukankah Chanyeol sudah pernah bilang?
"Aku benci Baekhyun"
Sedangkan Chanyeol membenci Baekhyun karena sikap Baekhyun yang dinggapnya berlebihan, sebaliknya Baekhyun menyukai Chanyeol sejak masa orientasi SMA dua tahun lalu. Dengan sekejap Baekhyun terpikat oleh pesona yang dimiliki Chanyeol. Tapi sayang, cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Karena Chanyeol tidak akan pernah membalas cintanya.
Apa Chanyeol harus mengulangnya?
"Aku benci Baekhyun"
.
.
.
.
Baekhyun melambaikan tanganya di udara "Hei jerapah!" Seru Baekhyun. Jerapah adalah sebutan yang sering dilontarkan Baekhyun untuk Chanyeol. Ini karena tubuh Chanyeol yang sangat menjulang tinggi dan Baekhyun harus menderita sakit leher setiap kali memandang wajah Chanyeol. Tetapi itu yang membuat Bakehyun tertarik pada Chanyeol, Baekhyun sangat menyukai tubuh jangkungnya. Baekhyun bisa membenamkan wajahnya pada dada Chanyeol, Baekhyun sungguh menginginkan hal itu. Bagi Chanyeol, 'Jerapah' bukanlah sebutan yang istimewa seperti yang dikatakan Baekhyun. Chanyeol malah jijik dan merasa ingin mual jika mendengar kata itu.
"Jerapah!" panggil Baekhyun lagi. Seperti biasa akan bersikap tidak mendengar teriakan Baekhyun. Sejujurnya, siang ini Chanyeol enggan pergi ke kantin. Karena sudah dipastikan akan bertemu Baekhyun. Tapi apa boleh buat perut Chanyeol terus berbunyi.
"Chanyeol!" Teriak Baekhyun kesal. "Apa?" sahut Chanyeol datar. Baekhyun mengetuk pucuk kepala Chanyeol lalu melipat tangannya. "Mengapa kau mengabaikan aku?"
"Beraninya kau! Jangan sentuh aku! bodoh!" Chanyeol sambil berusaha membersihkan bekas ketukan Baekhyun di kepalanya, seakan hanya dengan satu sentuhan tubuhnya bisa terkena virus Baekhyun. Chanyeol mengurungkan niatnya untuk ke kantin dan membalikan tubuhnya bermaksud kembali. Belum sempat melangkah, Baekhyun sudah mengamit lengannya, "Tunggu!" cegat Baekhyun. "Aku sudah bilang, jangan menyentuhku!" Berontak Chanyeol dan Baekhyun pun melepaskan tangannya sambil membuat pout. Seperti biasa Chanyeol akan melakukan sesi bersih-bersih setelah Baekhyun menyentuhnya. "Cepat katakan apa mau mu!"
"Aku ingin kau minum ini" Baekhyun memberikan sekaleng susu strawberry yang dia bawa untuk Chanyeol. Padahal ia tahu, Chanyeol benci strawberry. Tapi Baekhyun tidak pernah absen membawanya untuk Chanyeol.
"Kau tahu, strawberry sangat baik untuk mu. Strawberry mengandung anti oksidan yang sangat tinggi, vitamin C, Alpha Hydroxy Acids, Asam salisilat dan Flavanoid. Strawberry juga dapat mempertajam daya ingat agar kau bisa mengingatku hehe.. dan menjaga pencernaan, jantung, kulit, tu.."
"Aku bisa pergi sekarang?" tanya Chanyeol tak acuh, ia malas mendengar ocehan Baekhhyun. Baekhyun sangat sering mengulangnya hingga membuat Chanyeol sendiri muak.
"Hm.. baiklah" kata Baekhyun dengan mengembangkan senyum termanisnya. Chanyeol pun segera berlalu. "Jerapah! sampai jumpa pulang sekolah!" teriak Baekhyun, walaupun dia tahu Chanyeol tak akan memutar kepalanya hanya sekedar untuk mengucapkan 'ne' atau mengangguk. Tapi Baekhyun sudah sangat bersyukur Chanyeol selalu mau menerima dan meminum susu strawberrynya, karena Baekhyun tahu Chanyeol benci Strawberry. Sungguh?
.
.
"Kau sibuk?" Kyungsoo menggelangkan kepalanya sambil tersenyum ramah. Kyungsoo dikenal sebagai namja yang ramah, manis, pintar, dan pandai mengolah makanan. Kyungsoo juga memiliki mata bulat sempurna yang dapat membuat siapa pun jatuh hati saat menatapnya, tak terkecuali Chanyeol. Ia menyukai Kyungsoo, untuk masalah cinta Chanyeol masuk ke dalam daftar belum berpengalaman dan bahkan tidak punya pengalaman percintaan. Sialnya, Chanyeol malah disukai namja centil yang selalu mengikutinya.
"Kau lelah?" Tanya Chanyeol. Kyungsoo tersenyum dan mengangguk "Lumayan.."
Seketika Chanyeol bagaikan tersihir oleh mantra abrakadabra milik Kyungsoo yang selalu saja bersembunyi dibalik senyum manisnya.
"Minumlah" tawar Chanyeol sambil menyerahkan sekaleng susu strawberry. Kyungsoo agak terkejut lalu kembali mengembangkan senyum manisnya.
"Gomawo.. aku sangat menyukai strawberry."
Satu alasan mengapa selama ini Chanyeol selalu menerima susu strawberry pemberian Baekhyun. Karena Chanyeol tahu Kyungsoo menyukai strawberry seperti Baekhyun.
"Chan kau suka susu strawberry?" Ada kesenangan yang tersimpan pada Chanyeol setiap Kyungsoo menyebut namanya. Suara Kyungsoo begitu lembut dan hangat sekaligus dapat menenangkan Chanyeol. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan suara cempreng milik Baekhyun yang dapat membuat nyeri di telinga.
"Eh?" Chanyeol gelagapan bingung harus menjawab apa. Ia menggaruk tengkuknya "N..n..ne" dustanya dengan tergagap. "Rupanya kita sama"
Kyungsoo lalu meminumnya dan disambut anggukan dari Chanyeol. Kyungsoo terdiam sejenak dan mentap langit sambil menerawang lalu meneguk kembali susunya. Chanyeol hanya tersenyum dan ikut menerawang ke arah langit seperti yang yang dilakukan Kyungsoo.
Esoknya,
Chanyeol menarik tali ranselnya sambil bersiul melewati koridor hingga sampai pada meja miliknya. Ia menaikkan sebelah alisnya ketika menemukan sekaleng susu strawberry di atas mejanya. "Mwo?!" Chanyeol mengambil note berbentuk strawberry yang ditempelkan dikaleng susu.
Jerapah!
Hari ini aku bolos ^-^" hehe_
Aku datang pagi hanya untuk menaruh ini,
Minumlah agar kau selalu sehat!_
- Baekhyun .
"Aish kau menggelikan sekali!" ucap Chanyeol dan meremas notenya, lalu membuangnya ke bak sampah. "Babo" kata Chanyeol memandang lekat note itu "Aku tak pernah sudi meminumnya."
Dan setelah ini Chanyeol akan mencari Kyungsoo.
.
.
.
Chanyeol menyembulkan kepalanya dibalik pintu lalu bertanya "Kau lihat Kyungsoo?"
"Hei kau!" ulang Chanyeol pada namja berkulit tan yang tak segera menengok. Namja itu menunjuk wajahnya sendiri "Kau bicara padaku?". Chanyeol mengendus sebal "Memangnya siapa lagi yang ada dikelas ini?" tanya Chanyeol. Namja itu hanya menganggukkan kepalanya. "Kau tahu?" namja tan itu mengedikan bahunya.
"Seingatku dia absen hari ini." Chanyeol mengerutkan alisnya "kenapa?", namja itu kembali mengedikan bahunya lalu menatap Chanyeol tak acuh. Dan berlalu lebih dulu dari Chanyeol.
'Jadi itu Park Chanyeol' batinnya.
Festival
.
.
"Cerah sekali hari ini! Tidak salah kalau kita bolos ya!" Kata Baekhyun riang. "Tak apakan kau ikut bolos?" Tanya Baek. Kyungsoo menyinggungkan senyumnya "Aku senang bisa membolos.." ucapnya lalu tertawa pelan.
Baekhyun sangat menyukai lukisan. Dia juga pandai melukis, maka dari itu Baekhyun rela meluangkan waktunya demi datang ke festival yang hanya diadakan satu hari ini. Baekhyun mengajak Kyungsoo hari ini untuk menemaninya, dengan senang hati Kyungsoo pun mengiyakannya. Baekhyun tak akan menyia-yiakan hari ini.
"Baek lihat! Ini keren!" teriak Kyungsoo sambil menunjuk salah satu lukisan.
"Cantiknya." Puji Baek saat melihat lukisan itu.
"Cantik katamu? Ini keren!" kata Kyungsoo tidak setuju dengan jawaban Baekhyun. Baekhyun terkikik dengan wajah Kyungsoo yang baginya lucu
"Arraseo. Hanya bercanda."
Bekhyun sangat menyukai sahabatnya, karena hanya Kyungsoo yang tidak pernah memandangnya dari segi harta. Tidak seperti teman Baekhyun yang lainnya, mengatas namakan pertemanan untuk memoroti Baekhyun. Baekhyun pernah berjanji pada dirinya sendiri, apa pun yang terjadi baekhyun akan melindungi sahabatnya dengan pedang yang ia punya, sekali pun tanpa perisai yang akan melindungi dirinya.
"Apa kami bisa melukis gratis disini?" Tanya Baekhyun pada paman penjaga stan.
Beliau mengangguk "Silahkan" katanya mempersilahkan. "Terimakasih." Ucap Baekhyun dan Kyungsoo bersamaan sambil membungkuk.
"Alatnya sungguh lengkap!" Seru Baekhyun takjub saat menangkap benda benda yang tak asing baginya. Sementara Baekhyun masih belum berhenti melontarkan pujian-pujian pada benda benda yang dia lihat, Kyungsoo sudah mulai melukis dengan tenang. Kyung memang tidak sepandai Baekhyun dalam hal seni. Tetapi Kyungsoo suka melihat Baekhyun melukis. Menurutnya, Baekhyun akan terlihat berbeda ketika melukis. Auranya seakan menyebar pada setiap subjek yang melihatnya. Mata sipitnya akan berubah seperti mata elang yang menatap tajam dan menjadi fokus ke arah lukisannya. Raut wajahnya menampakan keseriusan, jemarinya bergerak sesuai keinginannya. Benar-benar menarik.
"Apa yang akan kau lukis, Baek?" tanya Kyungsoo.
"Aku akan melukis orang yang aku sukai." Jawab Baekhyun sambil mengangkat kedua sudut bibirnya tanpa ragu.
"Benarkah?" tanya Kyungsoo penasaran. Baekhyun mengangguk yakin. "Kau?" Baekhyun bertanya balik. Bukannya menjawab Kyungsoo malah jadi salah tingkah.
"Hei!" Baekhyun menepuk pundak Kyungsoo. "Apa yang akan kau lukis sampai wajah mu begitu?" goda Baek. Kyungsoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Sebuah Strawberry." Ucapnya cengengesan.
"Hah?" pekik Baek "Kenapa wajahmu bisa sangat merah hanya karena strawberry? kau waras kan?" Baekhyun menempelkan punggung tangannya pada dahi Kyungsoo. Kyungsoo memalingkan wajahnya dan melipat tangannya sebal dengan ucapan sahabatnya itu, "Aku waras tahu!" ucapnya cemberut.
"Lalu?" kali ini Baekhyun tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Apa mungkin Kyungsoo sedang dalam fase jatuh cinta?
"Seseorang menyukai strawberry sama sepertiku." Baekhyun melirik curiga pada Kyungsoo.
"Dan kau jatuh cinta padanya?" tebak Baekhyun sambil menggoda, Kyungsoo saat ini sudah sangat tersipu malu.
"Astaga Kyungsoo jatuh cinta pada pria strawberry!" Seru Baekhyun sedikit berteriak "Siapa dia? kenalkan padaku Kyung!" tanya Baekhyun mengebu-gebu.
Kyungsoo bingung harus berceritanya mulai dari mana. Ia terlalu gugup walaupun hanya untuk menceritakan seseorang. Jelas saja itu namja pujaan hatinya.
"Dia.." Kyungsoo memberi jeda pada ucapannya, "Namja yang sering memberiku sekaleng susu strawberry." Ucap Kyungsoo hati-hati.
Baekhyun menempelkan kedua tangannya dibawah dagu "Menyenangkan sekali! Aku jadi iri, huh!" katanya sambil tersenyum. "Kau tahukan aku suka membeli susu strawberry untuk seseorang? tapi sampai saat ini dia tidak pernah berterimakasih padaku dan selalu saja bersikap kasar." jelas Baekhyun. Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan langsung mengetuk kepalanya pelan "Pabo! aku lupa diakan benci strawberry tapi aku malah ingin dia berterimakasih. Padahal sudah sangat ajaib dia mau menerimanya."
Kyungsoo malah tersenyum dan memukul pundak Baekhyun
"Kau Bodoh ya?!" tanya Kyungsoo.
"Apa?! kau mengejek ku?" Kyungsoo memegang kedua pundak Baekhyun dan menatapnya lekat. "Coba buka matamu. Kau bilang tadi dia membenci strawberry tetapi ia tetap menerimanya, bukan?" Baekhyun mengangguk setuju.
"Apa kau belum melihatnya?" tanya Kyungsoo lagi.
"Lihat apa?" geleng Baek. "Dia menerimanya walaupu membenci strawberry. Itu namanya cinta!" Ujar Kyungsoo memberikan kesimpulan sendiri yang membuat Baekhyun langsung tersenyum sangat lebar dan memperlihatkan gigi-gigi putih yang dia rawat. "Masa sih?" tanya Baekhyun kembali tak yakin dan disambut anggukan mantap Kyungsoo yang membuat Baekhyun kembali yakin. Senyumnya kali ini benar benar merekah.
Ngomong-ngomong apa Chanyeol sudah meminum susu itu?
.
.
.
Chanyeol mengetuk-ketuk kaleng susunya bosan. Hari ini sudah senang karena Baekhyun absen, masalahnya mengapa Kyungsoo ikut-ikut absen?
Sebal, Chanyeol mengacak rambutnya.
Sebenarnya, pose seperti ini yang sangat disukai Baekhyun, ketika rambut Chanyeol yang selalu ditata rapi itu terlihat sedikit berantakan. Ini bukan katanya tapi kata Baekhyun, Chanyeol terlihat sangat cool. Balik ke Chanyeol.
Chanyeol mengamati lekat-lekat kaleng susu strawberrynya yang masih penuh "Saat ini kau tak berguna." Ucap Chanyeol kesal, lalu melempar kaleng susu yang masih penuh itu menuju bak sampah yang sama seperti nasib note strawberry yang tadi.
Dikarenakan moodnya yang hari ini kurang bagus, ia memilih pergi keruang musik. Bermusik adalah salah satu obat yang paling mujarab untuk merefresh ulang pikirannya dan menjadi jernih kembali. Dia mengambil sebuah gitar dan memetik lihai senarnya, kemudian mulai memainkan sebuah lagu. Dengar-dengar sih, Chanyeol yang menciptakannya sendiri. Dan whoa! lagu ini mewakili perasaannya terhadap Kyungsoo.
Baru saja sebentar bermain musik otaknya sudah kembali jernih, tiba-tiba di atas kepala Chanyeol muncul bohlam lampu!
"Kenapa baru ke pikiran?" katanya berbicara sendiri dan mengeluarkan ponselnya. Jemarinya menari-nari di atas layar smartphonenya. Chanyeol mengirimkan sebuah pesan lewat Line miliknya. Kira-kira seperti ini pembicaraannya,
.
.
Yeol : Kau kenapa? Absen senaknya saja! aku menghawatirkanmu tahu!
Kyung : Terimakasih telah menghawatirkanku . Aku menemani sahabatku pergi ke festifal lukisan. Aku tak bisa menolaknya, lagi pula aku senang haha.
Yeol : Apa kau senang menyia-yiakan sekaleng susu?
Kyung : Kau membelinya lagi untukku?.
Yeol : Tidak
Kyung : Ah! maafkan aku ya!
Yeol : Boleh aku menjemput mu?
Kyung : Aku menunggumu
Pesan terakhir yang Chanyeol baca membuat hatinya meletup-letup, seperti popcorn. Perutnya dihujani penuh kupu-kupu yang membuatnya tak dapat berpikir dengan jernih. Chanyeol telah berhasil mengajak Kyungsoo pulang bersamanya! Woho! Bagi Chanyeol ini suatu keajaiban dunia, dan menurutnya harus terdaftar dalam world record. Jangan tiru sikap Chanyeol ya! Berlebihan, huh!
.
.
.
Pipi Kyungsoo sedang matang sempurna, hatinya bedegup kencang. Hari ini Chanyeol akan menjemputnya, apa pantas jika Kyungsoo menganggapnya sebagai kencan? Kyungsoo sangat mengharapkan itu terjadi. "Pipimu merah, panas pula." sahut Baekhyun sambil memegang kedua pipi sahabatnya. Kyungsoo sontak terlonjak kaget.
"Ini pasti si pria strawberry itu kan?" selidik Baekhyun. "Dia berbuat apa sih? sampai kau sering tersipu seperti ini?" tanyanya dengan nada menggoda.
"Dia akan menjemputku.."
"Mwo? benarkah? kau beruntung sekali sih! aku senang mendengarnya!"
"Kau tak apa aku pulang bersamanya?" tanya Kyungsoo takut-takut.
Baekhyun menatap Kyungsoo berbinar-binar "Aku senang jika kau senang"
.
.
17:00
"Aku temani ya! aku ingin lihat siapa pria yang bisa membuatmu tersipu" Ucap Baekhyun riang, kemudian mengecek jam tangannya. "Lama nih. Aku tak bisa bersabar." Kyungsoo hanya tertawa renyah saat mendengar ocehan sahabatnya.
Baekhyun terkejut dan menyipitkan matanya saat menangkap seseorang yang tak asing baginya, menjulang diantara kerumunan manusia-manusia. Mata sipitnya ternyata tak salah tangkap. Bukan hanya sekedar fatamorgana, ini sungguhan. "Jerapah!" teriak Baekhyun sambil melambai. "Jerapah?" Ulang Kyungsoo tak mengerti pada ucapan Baekhyun, yang ternayata sudah menembus kerumunan manusia.
Giliran Chanyeol yang terkejut. Mengapa yang muncul malah si bodoh itu?
Apa yang dilakukannya bersama Kyungsoo, jangan katakan bahwa Baekhyun adalah sahabatnya? Oh Shit! Pasti Kyungsoo sangat menderita.
Tak lama Baekhyun kembali dengan setengan menyeret Chanyeol. Chanyeol menatap malas Baekhyun lalu tersenyum ke arah Kyungsoo. Kini saatnya memberikan kesempatan bagi Kyungsoo untuk terkejut, setelah Baekhyun dan Chanyeol atas pertemuan ini.
Kyungsoo tak sama sekali membalas senyuman Chanyeol, hanya diam mematung. Terlebih setelah Baekhyun berbisik padanya "Dia ini si jerapah! yang ada dalam lukisanku!"
Kyungsoo rasanya ingin lari. Kenapa bisa sama sih?
Maksudnya, kenapa bisa menyukai seseorang yang sama? Sial.
.
.
.
.
.
TBC
Yey! Chap 1
jangan lupa review yaaa jangan lupa makan juga biar gak laper dan gak rese/korban iklan/wkowko
aku bakal terima saran kalian kok! dan bakal dilanjut kalau banyak yang meminta lanjut :)