Mungkin aku yang bodoh
Masih mengharapkan cinta pertamaku kembali dengan utuh
Utuh tak tergores dan tak terbelah
Yang kurasakan saat ini adalah tersesat
Yah~ tersesat di antara perasaan yang tidak bisa menerima kenyataan
Kenyataan? dia. Cinta pertama yang membuatku bodoh seperti ini
Cinta pertama yang membuatku buta
Cinta pertama yang membuatku seperti mati rasa
Mati rasa akan kehadiran cinta lain dan masih mengharapkannya
Mengharapkanya kembali dengan hati seperti dulu
Utuh dan hanya untuk ku..
.
.
.
.
Sungmin POV
Semalaman aku menangis tidak henti-hentinya, bahkan mataku membengkak sampai kantung mata samar terlihat, mungkin yang melihatku hari ini akan mengira aku zombie.
Mukaku kusut, dan juga wajah, rambutku tidak kalah berantakannya.
Aku benar-benar tidak bisa memejamkan mataku semalaman
Mengingat kejadian kemarin. Yang membuatku membohongi perasaan ini.
Padahal cinta yang sudah ku tunggu akhirnya datang. perasaan akan terbalas setelah kekecewaan demi kekecewaan.
Tetapi aku sadar kita terlalu egois tidak tau dimana posisi dia di mana dan aku di mana.
Dia dengan yeoja lain dan aku dengan namja lain.
Dan keputusaanku ini mungkin akan merubah hidupku dan jalan kisahku.
Me Or Him?
.
.
Gendre: Romance, drama , tentuin sendiri aja.
.
.
Rate: T (maybe)
.
Disclaimer: kyumin milik tuhan , tapi sungmin tetap milik saya seorang *bletak*, walaupun saya sebenernya mau memonopoli sungjin, tapi yang pasti FF abal ini murni imajinasi saya sendiri XD
.
.
Summary: kyuhyun yang nyatanya sudah punya tunangan malah menjalin hubungan dengan sungmin, Victoria akan kembali? Dan bagai mana dengan sungmin? ,"aku mencintai mereka ber2 hae bahkan aku tidak bisa melepaskan mereka ber2 bagaimana ini?"
.
.
Warning: GS,TYPO(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH!NO PLAGIAT!
.
.
.
Happy reading (*_*)/
.
H-4
.
.
.
sungmin menjalani kesehariannya seperti biasa, bangun tidur, bertengkar dengan eunhyuk teman satu tempat tinggalnya, dan pergi bekerja.
tapi
yang membedakannya dengan hari ini adalah, tidak ada kabar dari tunangannya choi siwon. Tidak ada pesan selamat pagi untuknya tidak ada perhatian yang biasa siwon berikan untuknya pada pagi hari.
Kemarin adalah pesan terakhir yang di kirimkan siwon untuk sungmin.
'Perasaanku tidak enak'
.
.
Ting tong
Sungmin memencet bel apartmen dengan pelan. Sudah 15 menit sungmin dengan posisi yang sama tetapi tidak ada pergerakan dari pintu yang sedang ada dihadapannya.' Di mana oppa' ucap benaknya.
Sungmin kembali menekan tombol bel itu berulang-ulang gelisah, perasaannya benar-benar tidak nyaman, apa yang sebenarnya yang terjadi.
Di balik pintu itu terdapat siwon yang sedang berdiri kaku, melihat layar kecil yang memperlihatkan wajah sungminnya sedang gelisah. Siwon tersenyum kecil. Tersenyum karna sungmin masih mencemaskannya.
Siwon meraih knop pintu. Yang pertama di lihatnya adalah wajah sungmin, walau hanya sehari tetapi dia sangat merindukannya. Ingin sekali siwon menarik tubuh mungil sungmin dan mendekapnya erat siwon sadar itu tidak mungkin dilakukan setelah apa yang telah siwon lihat.
Sungmin tersenyum manis. Siwon membalas senyum sungmin kaku"hai." Ucap siwon pelan.
Sungmin meraut bingung "oppa. Kau baik-baik saja?"
" Masuklah min."
Sungmin melangkah masuk, kaki mungilnya berjalan perlahan. Sungmin memperhatikan sekitar apartemen suasanaya benar-benar remang, hanya matahari yang masuk dari balik jendela yang masih tertutup.
"kau tidak apa-apa?." Ucap sungmin cemas.
" minum apa min?."
"air putih saja oppa." Ucapnya lembut.
Sungmin berjalan menyingkap kain yang masih menutup jendela apartemen yang berada di lantai 13 itu. Sinar matahari mulai memasuki menerangi ruangan. Kacau ruangan ini benar – benar kacau dan juga berantakan.
Tanpa di komando sungmin mulai merapihkan apartemen siwon dengan cekatan, ruang utama dan dapur sudah di rapihkan. Siwon yang berada di dapur sibuk dengan aktifitasnya menyiapkan minum dan juga sarapan untuk dirinya dan juga sungmin, mungkin ini sudah siang tetapi siwon belum makan sama sekali dari kemarin. Siwon tidak bernafsu untuk makan, pikirannya sedang kacau mana bisa dia makan dengan nyaman.
"roti?."
"tidak aku sudah kenyang." Sungmin tersenyum melirik siwon sebentar dan melanjutjutkan kembali aktivitasnya bebenah (?).
"aku akan membuatkanmu roti strowberry." Ucap siwon datar.
"ada apa denganmu?." Ucapnya curiga.
"tidak." Ucap siwon lembut "makanlah aku akan mandi sebentar." Lanjutnya.
Siwon mengecup pucuk kepala sungmin lembut. Sungmin memejamkan matanya menikmati kecupan hangat siwon.
.
.
"hah~ akhirnya rapih juga." Ucap sungmin bangga.
Sungmin sudah merapihkan apartemen ini hingga ke sudutnya tidak ada debu mungkin saat ini benar-benar bersih. Siwon sangat suka rapih tentunya.
Menyapu, mengepel itu adalah keahlian sungmin. Bahkan siwon sangat memujinya karna keahlianya ini. Sungmin sangat bangga dengan kerja kerasnya hari ini benar-benar dapat menghilang kan pikirannya terhadap kyuhyun sejenak menghilang. Memang benar untuk melupakan seseorang kita hanya perlu menyibukan diri sendiri dan memikirkan hal yang lain.
Sungmin mengambil segelas air putih dan juga roti yang disiapkan siwon untuknya di atas meja makan. Di makannya lahap, sungmin tersenyum. Ini benar-benar roti strowberry menghentikanmakannya "hemm.. kamar oppa aku lupa merapihkannya." Sungmin mempercepat kunyahan makannya lalu minum dengan cepat, di tepuk perlahan telapak tangan bergantian menandakan sungmin sudah selesai dengan acara makannya.
.
.
.
"ya ampun. Bahkan ini bukan kamar,"
Dengan menunggu tunangannya selasai membersihkan diri, sungmin tetap menyibukan merapikan seisi apartemen siwon. Sekarang sungmin sudah di kamar siwon tepati.
Selimut yang masih tergulung, pakaian berserakan dimana-mana, dan laptop pun masih menyala dengan menandakan lampu biru berkedip berulang – ulang, ya ampun dan jangan lupa ruangan ini benar – benar pengap bahkan AC tidak di nyalakan semalaman, ada denganmu oppa apa terjadi sesuatu dengan perusahaan mu?.
Sungmin merapihkan meja kerja siwon, saat akan mematikan laptop sungmin melihat penasaran dengan foto seperti dirinya di laci kerja yang terbuka, sungmin tersenyum mengambil fotonya. Tetapi saat di ambil apa yang dia lihat ternyata buka hanya dirinya yang terdapat di foto itu tetapi di sampingnya terdapat namja lain , mantan kekasihnya yang menyebalkan yang membuat campur aduk hatinya, yang sudah tidak bertanggung jawab masuk dan pergi kedam hatii sungmin.
Di bukanya laci itu lebih lebar, ternyata bukan hanya satu tetapi puluhan fotonya dan juga kyuhyun yang di ambil seperti di ambil objek dengan diam-diam.
"apa yang kau lakukan?."
Suara datar itu mengagetkan sungmin, ya ampun. Sungmin terdenyit kaget dan langsung menoleh asal suara datar itu, siwon di belakangnya sedang berdiri memperhatikannya melihat wajah sungmin yang terkaget dan bingung dengan foto yang menampilkan dirinya bergantian.
" ini apa maksudnya? Kau mengikutiku." Tanyanya dengan sedikit marah.
Siwon memejamkan matanya lelah , "keluarlah. Kita bicara diluar."
"oppa tolong jelaskan ini semua." Suara sungmin melembut meminta penjelasan.
"keluarlah sebentar nanti akan ku jelaskan."
"wae?."
"setikdanya ijin aku berpakaian."sungmin baru menyadari kalau siwon di hadapannya ini hanya memakai handuk menutupi bagian bawahnya dan memperlihatkan tubuh berototnya tetapi sungmin benar-benar tidak terpesona, yang ada dipikirannya dia sangat tidak suka di buntuti walaupun dengan tunangannya sendiri.
Wajahnya memerah malu. "maaf. Aku akan keluar." Sungmin melangkah keluar dan menutup pintu kamar siwon pelan.
.
.
hening mungkin suasana itu menggambarkan ruang tamu yang hanya ada sungmin dan juga siwon, sungmin tengah sibuk melihat beberapa fotonya, bahkan dia sudah di awasi sejak malam pertunangan itu,hah~ yang benar saja.
Mungkin sungmin saat ini benar-benar marah karna privasi nya telah di enggut tetapi bagaimana dengan siwon, bahkan dia yang berhak marah saat ini bukan sungmin, tapi siwon menyadari marah pun untuk apa toh hati sungmin bukan untuknya tetapi untuk namja lain.
Siwon sudah memikirkan ini semalaman. Dia benar-benar telah memikirkan ini hingga membuatnya susah berpikir, siwon bahkan sudah memikirkan hal ini saat dia mengetahui semua ini jauh sebelum hari ini, tetapi siwon mencoba bertahan karna siwon pikir sungmin akn menyerahkan semua hatinya untuknya. tetapi siwon bukanlah namja remaja yang masih menangisi kisah cintanya bersama sungmin, siwon sudah dewasa. Namja dewasa yang bukan hanya memikirkan cintanya kepada sungmin tetapi cinta sungmin kepadannya.
"aku sudah tau hubunganmu dengan kyuhyun." siwon memulai pecakapan, melenyapkan suasana hening yang membuat siapa saja yang berada di situ tidak akan nyaman.
Sungmin berdenyit bingung, apayang akan dikatakannya, sebuah penjelan yang akan membohongi siwon kembali, namja itu terlalu baik sungmin tidak ingin ada kebohongan kembali "mianneo."ucap sungmin pelan.
"maaf untuk?."tanyanya.
"untuk membohongimu, tetapi untuk hubungan yang kau maksud itu tidak benar. Sungguh aku sudah tidak ada apa-apa lagi oppa." Belanya.
"tapi kau masih mencintainya kan min?." Parau siwon, sungmin dapat melihat sekilas pandangan kekecewaan siwon terhadapnya.
"maaf aku mengecewakanmu."
"aku sudah memikirkan ini, lebih baik. acara pernikahan kita batalkan."
Tidak tau apakah harus sedih senang kecewa . sedih karna dia telah mengecewakan namja yang telah mencintainya dengan tulus. Senang karna dia tidak akan membohongi perasaannya. Atau kecewa terhadap dirinya sendiri yang tidak perasaatnya saat ini, yang pasti sungmin sedang menatap wajah siwon tidak percaya apa yang dia ucapkan. Sungmin benar-benar menyesal telah menyakiti namja sebaik dan setulus siwon.
"kenapa." Bisiknya.
Siwon meraih tangan sungmin.
"aku melihatmu dengan kyuhyun kemarin di taman."
'Apa dia bilang jadi siwon menjemputku'
"wajahmu selalu terbayang di pikiranku saat kau bilang tuhan hatiku hancur min."
Mata sungmin mulai berembun, dia telah menyakiti namja yang dihadapannya. Air matanya menetes.
"o-oppa. Mianne mianne." Sesak dadanya mengingat itu sungmin dapat merasakan bagaimana sakitnya siwon saat itu.
Siwon mengeratkan tangannya kencang di antara jemari sungmin. " mungkin aku mencintaimu. Dan sangat bahagia dapat memilikimu dan juga mengikatmu seutuhnya tetapi itu tidak akan berharga kalau kalu tidak mencintaiku juga min."
Air mata sungmin kembali menetes dengan deras. "aku benar-benar yeoja bodoh. Yang lebih mencintai namja berengsek itu pada kau oppa. Mianne."
Siwon melepaskan eretan tangannya dan menghapus linangan air mata sungmin yang membasahi kecupnya kedua bola kelopak sungmin sayang "jangan menangis."
"kemarilah." Siwon merentangan tangannya dan memeluk sungmin hangat, di usapnya pucuk kepala sungmin . mungkin ini kan terakhir kalinya siwon akan memeluk sungmin dengan perasaan masih mencintai sungmin.
"maaf kan aku telah mengecewakanmu . maafkan aku telah membuatmu terluka." Sungmin mengeratkan pelukannya lebih erat. Hanya air mata yang dapat sungmin berikan dan juga meminta maaf.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari kesembilan di mana hari yang yang seharusnya menjadi dimana sungmin memulai hidup baru dengan memualinya dengan pernikahan . hari di mana janji kyuhyun untuk membuatnya meyakinkan hatinya telah berakhir hari dimana semuanya berubah dan tidak sesuai takdir yang ditentukan. Tuhan mungkin punya rencana lain untuk sungmin hingga membuat hidupnya berubah bahkan dengan hitungan hari. Cintanya yang buta dan cintanya yang bodoh lebih dipilih dan sungmin lebih melepaskan seseorang yang mencinta seseorang yang tulus dan tanpa syarat. Tapi seperti itu lah cinta, yang dapat di lepas dan tidak mudah dilupakan.
.
.
Cuaca sangat cerah, entah mengapa hari ini sungmin sangat berharap cuaca mendung bahkan dia berdoa agar terjadi ujan badai saja. Tetapi ternyata tuhan tidak mendengar doanya.
Hari ini kyuhyun mengirimkan pesan untuknya untuk bertemu di taman dekat perusahaannya yang biasa kami dulu kunjungi, aku tidak tau dia ingin apalagi betemu denganku, dan aku tidak berharap lebih dengan pertemuan ini.
Kulihat kyuhyun sudah duduk dengan nyaman di sana, kami saling bertatapan tetapi matanya sendu.
Aku berjalan pelan menghampiri kyuhyun yang masih menatapku, kami salaing bertatapan dan itu membuatku tidak nyaman, bukan aku tidakmenyukainya tetapi aku tidak mau perasaan ini muncul aku sedang mencoba melukanmu cho jadi jangan membuatku berpikir ulang atas keputusanku.
Aku mendudukan diriku di sebelah kyuhyun jarak kali hanya beberapa jengkal, bahkan deru nafas kyuhyun gugup pun dapat ku dengar. Aku tau dia masih berharap padaku dan akupun seperti itu tetapi itu tidak akan adil untuk siapapun.
"hai." Kyuhyun menyapa sungmin gugup.
Sungmin tersenyum "hai."
"maaf aku mengganggumu."desisnya.
"ada apa?."Tanya sungmin.
"maaf."
"untuk?"
"pernikahanmu." sungmin membulatkan mulunya kecil mengerti. "aku kan kembali ke brazil." Kyuhyun melirik koper besar di sampingnya.
"kau tidak di antar dongahe atau keluargamu."
Kyuhyun terdiam dan berpikir sejenak. "tidak. Aku ingin bertemu denganmu dulu sebelum aku pergi." Kyuhyun memandang sungmin lekat.
Sungmin mengedipkan dua mata lentiknya dan memutus pandang dengan kyuhyun , sungmin beranjak dari duduknya "pergilah, ucapkan salamku dengan istrimu."
Kyuhyun mengembuskan nafasnya berat "min."
"aku pergi."
Baru saja sungmin akan melangkah pergi, tangan sungmin seperti di tarik dan di rengkuhnya, memeluknya erat, sungmin terkejut. "kyu apa yang kau.."
"biarkan seperti ini sebentar."
Sungmin masih terdiam, ingin membalas pelukan kyuhyun tetapi sungmin mengurungkan niatnya.
"maaf aku telah menyakitimu, maaf aku telah melukaimu, membuatmu seperti ini dengan keadaan kita seperti ini, aku memang namja berengsek yang tidak berhak mendapatkan mu, maaf aku benar benar menyesal dengan semua ini dengan keadaan seperti ini aku benar-benar bodoh dan brengsek."
Sungmin ingin menagis tetapi dia sudah terlalu lelah, air matanya selalu mengalir , terlihat begitul emah dan begitu menyedihkan. Sungmin tidak ingin kyuhyun melihatnya seperti itu.
"tapi satu hal yang harus kamu ingat, aku tetap selau mencintaimu ming." Kyuhyun mengeratkan lebih kencang pelukannya dengan sungmin , melepaskan penyesalan dan cintanya bersamaan. Cinta yang mengawali dan penyesalan mengakhiri.
.
Maaf atas kesalahanku padamu, semua itu tak pernah aku rencanakan aku memang seorang namja bodoh aku hanya sebuah ironi bisu yang berusaha masuk dalam elergi hatimu. Aku mendam rasa pada dirinya yang akhirnya tak bisa kumiliki bahkan tak mungkin kutemui. Mungkin aku harusnya tak perluu mengenalnya dan tak saling bertemu atau mungkin harusnya kau hidup di dunia yang berbeda dengannya dan kini aku, telah kehilangan dirinya yang membuat hari kecilku selalu berkata, betapa bodohnya aku membiarkan cinta itu pergi menghilang dan hanya meninggalkan sebuah penyeselan.
Belaian tanganmu yang tak pernah kulupakan. Seumur hidupku hanya dirimu yang kupersilahkan menyentuh hatiku . pertama kali dengan lembut, sopan, mesra, dan penuh kasih sayang dirimulah yang selalu ada di dalam hatiku.
Aku yakin engkaulah yang akan menemani sisa hidupku. Aku percaya. Mungkin jika kau tatap mataku disana terlihat jelas kebahagian cintaku, bayangan dari kebahagiaan kegembiraan asmara.
Apa yang terjadi dulu, kemarin dan hari ini tidak akan merupah percintaanku dikemudian hari.
.
Kyuhyun melepas pelukannya dan meraih koper besar itu menyeretnya pergi meninggalkan sungmin yang masih diam lalu meneteskan air matanya.
Sungmin yang begitu kokoh mulai rapuh, terkikis oleh batinya, begitu terkikis hingga tak mampu bergerak.
Mengapa..?
Mengapa demikian..?
Karena ia sudah tak mampu menangung beban didalamnya. Menahan lara begitu amat pedihnya, mengeluh atas ketidak adilan ini kepada nasib pun percuma.
.
.
.
.
16 tahun kemudian..
Kyuhyun : 44 tahun
Sungmin : 41 tahun
.
.
.
.
"eommaaa.." teriak gadis manis berlari memeluk eomma nya erat.
"aegoo.. manja sekali."
"cepat kita pergi kesekolah, kami akan menyambut guru baru."
"hemm.. apa sudah ada penganti park sonsaengnim."
Gadis itu menganguk semangat " sudah eomma. Dya berasal dari luar negri pasti tampan."
Di tarik hidung gadis manis itu gemas "anak eomma centil yeoh, lee sunny siapa yang mengajarimu."
Sunny melepas cekalan tangan eommanya di hidungnya " kim sunny eomma ih." Mengeucutkan bibirnya kesal, anaknya itu memang mewarisi wajah imutnya.
"kalau bersama eomma marga mu berubah araso."
Gadis itu megangguk kembali "nee…"
Ini adalah minggunya untuk bersama anaknya kim sunny , buah hasil cinta lee sungmin dan kim kejadian dulu sungmin memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya tinggal bersama eommanya dan meninggalkan kehidupan gemerlap di seoul. Sungmin yang sudah mulai melupakan kyuhyun yaitu namja cinta pertamanya mulai membuka harinya dan menikah dengan satu daerah. Yah dia bertemu kim jungmo di sana dan memutuskan untuk menikah dan mempunyai 1 anak yang cantik sepeti dirinya, karna sesuatu hal dan sudah tidak ada kecocokan sungmin dan jungmo memutuskan untuk berpisah dan dalam 2 minggu sekali mereka bergantian merawat sunny. Tetapi untuk saat ini mungkin sunny akan lebih bersama sungmin yang kembali ke seoul untuk bekerja setelah perceraian tersebut karna sunny memutuskan sekolah menengahnya di seoul karna lebih terjamin fasilitasnya dari pada didesa.
Sungmin sangat senang dengan keadaannya seperti ini, dia hanya butuh sunny saat in tidak ada yang lain .
Hari ini orang tua murid diajak untuk datang kesekolah karna akan ada wali kelas baru menggantikan park sonsaengnim sebagai wali kelas sunny, orang tua harus ikut andil karna wali kelas akan membimbing anak mereka untuk menyelesaikan sekolah dengan nilai baik itulah yang diharapkan semua oang tua.
.
Semua murid telah duduk di bangku masing-masing dan para wali murid berdiri di belakang mereka berkumpul menanti penganti park sonsaengnim.
Guru itu pun memasuki ruang kelas dengan sopan, dengan setelan kemeja biru tua dan celana katun coklat dan dengan ramput tertata rapi yang berwarna kecoklatan agar menutupi warna aslinya yang sudah mulai menua.
Sungmin sangat terkejut apa yang dia lihat dihadapannya, sudah berapa lama sungmin tidak bertemu dengannya bahkan wajah dan tatapannya tidak berubah sama sekali.
"anyeonghaseo.." dan dibalas serempak oleh semua murid dan wali.
.
.
"eomma kita tunggu appa di sini saja, dan aku akan membeli ice cream untukmu."
Sunny pergi dengan senyum mengembang. Sungmin memperhatikan anaknya yang semakin menjauh, anak itu cantik dan periang sama seperti dirinya. Sungmin mendudukan di bangku taman sekolah, hari masih sudah sore.
Sungmin menunggu jungmo untuk menjemput sunny karna ini sudah waktunya sunny bersama appanya, sungmin bersyukur sunny tetap menjadi periang walau keluarganya sudah tidak utuh lagi seperti teman-temannya . sungmin dan jungmo sangat bersyukur.
Cuaca hari ini sangat cerah, angin musim gugur yang menyegarkan, wangi pinus yang menenangkan, pasti sangat bahagia jika dia mengajak putrid manisnya berjalan-jalan. Mungkin nanti. Sebenarnya seharusnya sungmin mengantar sunny besok ke rumah jungmo tetapi pekerjaannyalah yang menghambatnya padahal esok adalah hari sabtu tetapi sungmin harus kembali bekerja dan menyiapkan presentasi besok. Menyebalkan.
.
.
Sungmin masih terdiam melihat sekitar menunggu sunny.
"lee sungmin." Suara pelan itu menyadarkan sungmin. Sungmin terdiam kaku siapa yang memanggilnya.
"benarkan kau lee sungmin." Ucapnya kembali bertanya menyakinkan.
"i-iya." Ucap sungmin pelan, gugup sungmin benar-benar gugup dan bingung.
"kau mengingatku?."
Sungmin tersenyum "tidak mungkin aku melupakanmu. Cho kyuhyun," ucapnya pelan.
Kyuhyun membuah nafasnya lega, ternyata tadi dia salah lihat ternyata tidak.
Saat masuk keruang kelas dan memperkenalkan diri itulah saat kyuhyun melihat yeoja yang sedang menatapnya juga. Tatapan itu tidak mungkin kyuhyun lupakan, wajah itu tidak mungkin dia melupakannya.
"bolehkah?." Kyuhyun melihat bangku yang sedang di duduki sungmin.
"tentu saja disini kosong." Sungmin memejamkan matanya malu, ya ampun kenapa aku jadi gugup seperti ini.
Kyuhyun mengambil tempat duduk disebah sungmin. Tidak ada percakaan sama sekali. Meeka terlalu gugup dan bingung dengan takdir ini. Takdir seperti memainkan mereka. Memisahkan lalu dipertemukaan. Sungguh lucu.
"apa kabar." Ucap kyuhyun kaku.
Sungmin melirik kyuhyun "baik. Kau bagaimana?."
"aku baik dan sedikit berkeriput," sungmin tertawa. Kyuhyun benar-benar tidak berubah dari dulu mau pun sekarang selera humornya masih sama yang membedakan hanya rupanya yang sedikit menua sama seperti dirinya.
Kyuhyun dan sungmin terhanyut dengan obrolan mereka. Seperti tidak ada beban.
"kyu kau bagaimana bisa menjadi guru di sekolah anakku haha itu benar-benar tidak masuk akal," sungmin tertawa, mereka sudah akrab kembali.
"aku juga tidak terpikir min, tapi saat aku memutuskan untuk pensiun dan perusahaan ku alihkan ke anakku . dan saat aku bosan temanku kelapa sekolah disini dan dia menawarikku menjadi guru matematika."
"ya aku mengakui kepintaranmu yang itu." Sungmin mengangguk setuju "dan bagaimana Victoria ? Bagaimana kabarnya," lanjutnya.
"ah.. aku telah bercerai," sungmin memandang kyuhyun terkejut. "jangan menatapku seperti itu min."
"tapi bagaimana bisa?." Tanyanya dengan mengerutkan pelipisnya tidak percaya.
"saat yah aku kembali ke brazil itu sebenarnya dia sedang mengandung anakku, makanya aku tidak bisa berpisah dengannya ,fakta satu keberengsekanku lagi kan min."
Sungmin diam dan berpikir sejenak "itu masalalu kyu kau jangan seperti itu, aku sudah tidak apa-apa."
"saat Victoria melahirkan anakku aku mulai jujur tentang perasaan ku terhadapnya, lalu kita bercerai. Tetapi kami tetap menjalankan pesan sebagai orangtua, aku hebatkan." Kyuhyun menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"isss kau benar-benar yah."
.
"eommaaa. Loh cho sonsaengnim. Anyeong." Sunny member salam.
"anyeong kim sunny." Ucap kyuhyun ramah.
"mian eomma aku lama. Aku bertemu appa dan membeli ini." Sunny menunjukaan kantung makanan belanjannya.
"wahh.. sekarang appa di mana?." Tanya sungmin.
Sunny menunjuk kearah gerbang sekolah yang tidak jauh dari taman, seorang namja dengan setelan jas maskulin dengan segala karismanya, keluar dai mobil dan mengangkat tangannya member tanda dia sedang disini. Sungmin membalas.
"kyu maaf aku pergi dulu." Sungmin bangun dari tempat duduknya dan kyuhyun mengiyakan dan tersenyum.
.
Sungmin menghampiri jungmo dan juga sunny.
Kyuhyun masih melihat sungmin dari jauh, mereka benar-benar serasi dan juga keluarga bahagia sungmin. Kyuhyun sebenarnya sedikit cemburu tetapi ini sudah bertahun-tahun tidak mungkin sungmin masih suka padanya lagian itu sudah lama sekali.
Tapi tidak lama kyuhyun berdenyit bingung, kenapa sungmin tidak ikut pulang bersama suami jungmo dan juga sunny. Kyuhyun menghampiri sungmin.
"min kau tidak pergi?." Kyuhyun bertanya. Aduh kyuhyun kepo bgt -_-
"kyu kau mengejutkannku. Ini aku akan pergi."
"kau tidak ikut dengan mereka?."
"ah.. tidak."
Kyuhyun berdenyit bingung "kenapa?"
"ini waktunya jungmo untuk bersama sunny." Ucap sungmin pelan.
"kenapa?."
"yah aku seperti mu kyu kami sudah bercerai." Sungmin mengbaskan tangannya mencari udara tidak tau kenapa kenapa sungmin gugup seperti ini. Oh ya ampun.
"maaf."
"tidak apa-apa." Sungmin merik jam tangannya " aku harus pergi kyu,"
"iya." Kyuhyun tersenyum.
Kyuhyun melihat sungmin semakin lama semakin menjauh tidak tau kenapa tetapi kyuhyun benar-benar ingin mengejarnya dan memeluknya saat ini juga.
"lee sungmin." Kyuhyun berteriak. Sungmin diam dan membalikan badannya bingung. Jarak mereka masih jauh beberapa meter.
"apa aku boleh menemuimu lagi." Kyuhyun kembali berteriak keras semangat.
Sungmin terkejut. Apa yang tadi kyuhyun bilang. Wajahnya memanas malu lalu tersenyum manis. sungmin pergi melanjutkan perjalannya kembali.
Kyuhyun tau arti senyum itu senyum itu tidak pernah berubah, senyum itu selalu membuat kyuhyun bergetar , senyum yang secerah matahari dan sehangat senja. "ya tuhan terimakasih."
.
.
God always has the best one for you
He has the solution for you every problem
Relieving feeling for your sadness
And happiness that waits for you
.
.
THE END
.
.
Terima kasih semua yang sudah menyempatkan baca, review, fav, and follow
Dan Yang masih nuduh saya kyuvic shipper tolonggg.. saya bahkan gak tau moment mereka seperti apa T,T
.
See you di epep abal saya yang lain
3
Bogor, 7 feb 2015 – 20 ags 2015.
