Remember me?

Minseok kembali bertemu dengan mantan kekasihnya ketika taman kanak kanak. Apakah ia masih mengingat minseok? Atau justru minseok yang sudah melupakan semuanya

Cast:

Kim minseok as jung minseok

Oh Sehun as Oh sehun

Kim jongin as kai/ kim jongin

etc...

.. Nona Baozi ..

Sehun sudah tiba didepan rumah minseok. Hari ini hari sabtu dan mereka sudah berjanji untuk main dirumah minseok seharian. Sehun sudah sering berkunjung ke rumah minseok yang di inggris dulu ataupun yang sekarang di seoul. Jadi wajar saja kalau sehun langsung masuk ke ruang tengah rumah minseok.

"annyeong baekhyun eomma."

"sehunna annyeong. Sini duduk sebelah eomma. Kau semakin tampan saja nak dari hari ke hari."

"eomma bisa saja. Aku ingin langsung ke kamar minseok saja eomma. Apa dia sudah bangun?"

"sepertinya sudah sehunna. Kau cek saja di kamarnya."

"baiklah aku keatas eomma."

"nde sehun"

...

Sehun mengetok pintu kamar minseok. Minseok yang sedang tidur-tiduran di kamar malah langsung memasang posisi pura-pura tertidur. Ia memakai selimutnya.

*krieet* (anggap aja suara pintu ya)

"yak, jung minseok cepat bangun. Aku tau kau berpura-pura tidur." minseok tetap tidak bangun. Sehun duduk di sebelah minseok dan mencondongkan sedikit badannya ke arah minseok.

"seokkie, bangunlaaah."

"baik aku akan gunakan kekerasan untuk membangunkanmu."

Hap! Sehun duduk diatas tubuh minseok dan mengelitiki minseok dengan brutal. Minseok langsung tertawa terbahak-bahak dan memohon pada sehun untuk berhenti.

"ahahaha.. Sehunnie.. Ahaha. Ampuuun. Maaf maaf. Hahaha.. Eomma tolong aku... Sehunieee" minseok berusaha melawan namun sialnya sehun justru menindih minseok hingga wajah mereka saling bertatapan.

Sehun mengamati wajah minseok dengan tatapannya yang dalam. Tiba-tiba ia mengecup kening minseok.

"minseok-ah.."

"n..ne hunnie.." minseok tergagap. 'apa sehun menyukaiku dan akan menciumku? Oh tidak. Ciuman keduaku terancam'

"aku...

... Mual mencium baumu. Cepat sana mandi dan ganti baju"

"YAK! OH SEHUN!" minseok berteriak.

"HAHAHAHAHA." Sehun bangun dari tubuh minseok dan membiarkannya berlari ke kamar mandi. Minseok membanting pintu dengan sangat keras.

"apa-apaan itu! Mengatakan aku bau dengan cara seakan-akan ingin menembakku. Oh sehun sialan." minseok mengumpat dibalik kamar mandi"

'maaf minseok, aku belum berani mengatakan yang sebenarnya kalau aku melihatmu sebagai seorang lelaki yang menyayangi pasangannya. Bukan seorang sahabat. Tapi aku pasti akan mengatakannya hari ini.' sehun berkata dalam hatinya.

...

Setelah seharian bermain ps dan lainnya sekarang agenda mereka yang terakhir adalah menonton film sambil memakan ice cream dan pizza.

"hun.."

"yaa?"

"kai hyung mengatakan ia menyukaiku. Dan ternyata dia menyukaiku dari dulu."

"oh ya?" sehun tetap menonton film yang diputar di ruang tv.

"iya. Aku harus bagaimana hun?"

"terserah padamu."

"hah?"

"iya, terserah."

"sehun!" minseok mematikan tvnya. Sehun menengok ke minseok yang dengan seenaknya mematikan tv ketika film itu sedang klimaks.

"kenapa dimatikan seokkie aku kan sedang menonton."

"kenapa lebih mementingkan film itu daripada pertanyaanku! Kenapa hanya jawab terserah?!"

Sehun menghembuskan nafasnya pelan.

"huuufh, min aku tidak mementingkan film itu dibandingkan denganmu. Aku menjawab terserah karna aku tidak punya jawaban lain."

"tapi biasanya kau selalu memberiku masukan sehunnie. Tidak seperti ini."

Sehun menghadapkan seluruh tubuhnya ke samping dan membuat mereka saling berhadapan. Sehun mengambil kedua tangan minseok.

"jung minseok. Maaf untuk kali ini aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Aku tidak ingin menyuruhmu menolak jongin bila ternyata dalam hatimu kau masih menyukainya. Tapi aku tidak bisa menyuruhmu menerima jongin kembali, karna... Karna aku juga menyukaimu. Aku menyukaimu sejak kita bertemu di inggris sana. Aku selalu berjanji ingin menjadi yang terbaik bagimu dan menjadi orang yang kau sukai. Setiap hari perasaanku semakin bertambah padamu. Maafkan aku minseok karna tidak bisa menyembunyikan ini lagi. Aku juga memiliki hati yang ingin aku jaga agar tidak hancur terlalu dalam."

"sepertinya sudah malam. Aku harus pulang minseokkie. Jangan tidur terlalu larut ne? Bye."

Minseok tak bergerak sama sekali dari tempatnya ketika sehun mulai meninggalkan rumahnya. Tidak seperti biasa yang mana minseok mengantar sehun sampai ke mobil. Sehun melihat minseok yang tidak bergerak hanya tersenyum miris. Ia tau minseok sangat kaget dan tidak tau harus berbuat apa maka itu sehun melanjutkan perjalanannya keluar rumah tanpa ditemani minseok.

.. Nona Baozi ..

"min!" minseok menoleh ke belakang. Terlihat jongin mengejarnya.

"hai jongin."

"sudah kubilang panggil aku kai hyung min. Kenapa kau sendirian?"

"eoh, sehun tidak menjemputku hari ini. Ia bilang ia harus mengantar sepupunya kesekolah."

"ooh begitu. Tau begitu aku akan menjemputmu min. Hmm bagaimana jika besok aku yang jemput?"

"eh? Tapi kai hyung aku..."

"kumohon min. Aku ingin memperbaiki semua dan mengawali kisahku denganmu. Jadi, kau mau kan?"

"baiklah kai hyung kau boleh menjemputku besok."

"terimakasih min. Ayo kita ke kelas bersama." jongin menggandeng tangan minseok. Pipi minseok bersemu hangat. Ini yang dulu minseok inginkan. 'jadi begini rasanya digandeng kai hyung.'

...

Kai dan minseok tiba di kelas. Semua mata tertuju pada 1 objek. Tangan jongin dan minseok. Luhan yang melihatnya langsung menganga tak percaya.

"ommo! Jong? Minseok? Kalian?"

"hai lu, selamat pagi. Eumm bisakah mulai hari ini aku sebangku dengan minseok?"

"kai hyung.."

"aaah jadi kalian sudah memutuskan untuk bersama? Aigo kalian serasi sekali. Baiklah jong sebagai sahabat yang baik aku akan memberi tempat dudukku padamu." ujar luhan bersemangat.

Jongin yang belum melepaskan genggamannya menarik minseok untuk duduk di sebelahnya.

"nah, dengan begini kita akan semakin dekat min" jongin tersenyum.

Minseok membalas senyuman jongin dengan senyum manis miliknya.

...

"jadi minseok memilih kai ya? Hah, bodoh sekali aku berharap minseok akan memilihku." sehun yang tadinya ingin menghampiri minseok mengurungkan niatnya dan kembali ke kelasnya sendiri.

...

Jam pulang sekolah tiba. Anak-anak berhamburan menuju gerbang tapi tidak dengan minseok. Dia tetap duduk dibangkunya memainkan handphonenya.

Jongin yang tadinya akan bangun untuk pulang mengurungkan niatnya dan menghadap ke minseok.

"kenapa tidak keluar min?"

"aku menunggu LINE dari sehun, hyung."

"apa dia tidak memberimu kabar?" minseok menggeleng.

"bagaimana jika menunggu diluar? Kelas sebentar lagi akan dikunci min."

"baiklah."

"minseok!" jongin dan minseok menengok bersamaan.

"aku ingin menyampaikan kalau sehun bilang ia tidak bisa mengantarmu. Dia harus mengikuti sparring basket hari ini." chanyeol -anak yang menyampaikan pesan sehun- berkata sambil terengah engah.

"ah. Begitu ya? Apa segitu padatnya jadwal basket dia hari ini hingga tak menghubungiku langsung chanyeol ssi?"

"handphone sehun mati jadi tak bisa menghubungimu. Makanya aku kesini."

"baiklah terimakasih chanyeol ssi"

"nde, sama sama. Aku duluan ya. Permisi" chanyeol meninggalkan minseok dan sehun.

'anak bodoh itu kenapa ya? Tidak biasanya ia menghindari minseok sampai berbohong begini. Melibatkanku pula. Ck, dasar sehun albino.' chanyeol berpikir

...

"terimakasih kai hyung sudah mengantarkanku."

"sama sama min. Nanti aku telfon ya kalau aku sudah dirumah."

"yee hyung. Aku masuk dulu ya. Hati-hati kai hyung."

"ne. Annyeong min."

...

Sudah seminggu jongin yang mengantar jemput minseok. Sehun beralasan sopir sepupunya dipecat dan sekarang ia yang harus mengantar jemput sepupunya itu. Minseok sampai kesal dibuatnya.

"pulang dengan kai hyung lagi baby?"

"ne eomma. Sehun belakangan ini sibuk sekali."

"kalian tidak bertengkar kan? Eomma sehun bilang belakangan ini sehun justru selalu dirumah baby. Terakhir eomma liat sehun ketika ia main hingga malam karna menemanimu dirumah."

"apa? Jadi sehun berbohong? Ish! Kami tidak bertengkar kok eomma. Hanya..."

"ada apa sayang? Cerita pada eomma."

Minseok memeluk eommanya dan menceritakan semua tentang kai dan sehun hingga sehun menembaknya.

"jadi kau sudah menentukan siapa yang kau pilih?" ujar baekhyun sambil mengelus punggunng minseok. Minseok menggeleng.

"apa eomma boleh memberimu saran?"

Minseok mengangguk cepat dan melepas pelukannya.

"sekarang tutup matamu" minseok menutupnya.

"bayangkan kau berada di ujung jurang yang sangat tinggi. Kau hampir jatuh karna tidak kuat menahan pegangan jurang itu lebih lama. Coba pikirkan siapa yang kau harapkan menolongmu? Siapa yang paling kau butuhkan ketika kau jatuh?"

Minseok menegang di dalam imajinasinya. Sepertinya sudah mendapatkan jawabannya.

"sekarang buka matamu baby." minseok membuka matanya kembali. Sepintas terlihat wajah orang yang tadi ada di pikirannya namun wajah itu langsung menghilang.

"apa kau dapat jawabannya?"

"iya eomma. Aku dapat jawabannya. Terimakasih eomma. Aku mencintaimu."

"eomma juga mencintaimu sayang."

...

"Kai hyung, bisa kita bertemu malam ini?"

"..."

"nde, aku menunggumu di taman dekat rumahku."

"..."

"terimakasih kai hyung." jawab minseok dengan senyum lebarnya.

.. Nona Baozi ..

"min!"

"hyung! Disini."

"maaf aku terlambat, jadi ada apa kau memintaku kesini?"

" boleh aku memelukmu?"

"tentu saja!" minseok memeluk jongin erat.

"kai hyung, dengar aku baik-baik. Dan tolong jangan potong ucapanku. Aku menyayangi hyung..." minseok melepaskan pelukannya dan kembali tersenyum.

"...tapi maafkan aku karna sepertinya rasa sayangku pada hyung tidak sebesar rasa sayangku pada orang lain disana" minseok menunjuk mobil yang baru saja terparkir di tempat parkir taman.

"aku mengingat hyung sebagai cinta pertamaku. Tapi sehun selalu ada untukku dan aku ternyata tidak bisa lama lama jauh dari sehun. Maafkan aku karna mengecewakan hyung. Tapi jika aku memilih kai hyung aku mungkin akan kehilangan sehun selamanya dan aku tidak bisa seperti itu. Sehun sudah menjadi bagian hidupku. Apa hyung bisa menerima keputusanku?"

minseok menahan air mata di pelupuk matanya. Begitu pula dengan jongin. Ia mengira malam ini adalah titik balik hubungannya dengan minseok. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.

"apa jika aku menerima keputusanmu aku masih bisa dekat denganmu min? Paling tidak sebagai teman."

"tentu saja hyung. Kita tetap teman."

"baiklah, jika kau bahagia dengan sehun aku akan merelakanmu. Tapi bisakah aku mencium keningmu sekarang?"

Minseok melihat ke arah sehun sebentar lalu kemudian menggangguk. Minseok merasa hanya ini yang bisa ia lakukan untuk mengurangi rasa sakit jongin. Minseok berjanji akan menjelaskan semua pada Sehun.

Sehun yang tidak tau apa yang dibicarakan minseok dan kai serta melihat minseok dicium kai merasa sangat sedih. Sehun bertanya tanya mengapa minseok harus mengundangnya kesini jika hanya untuk melihat mereka bermesraan. Ketika hendak jalan berbalik ke mobil seseorang memeluknya dari belakang.

"jika kau meninggalkan aku lagi aku tidak akan mau menjadi nyonya oh"

Sehun berbalik dan menemukan minseok dengan senyuman lebarnya.

"mak...sud...mu.."

Minseok kembali memeluk sehun. "aku mencintai oh babo sehoon. Orang yang selalu memanggilku baby walaupun aku melarangnya. Orang yang selalu menomorsatukan diriku. Orang yang suka mengganti margaku. Orang yang selalu menjadikan aku seperti princess walaupun aku namja. Aku mencintai sehun dengan segala kekurangan dan kelebihannya."

"aku juga mencintaimu oh minseok. Sangat amat mencintaimu hingga rasanya aku ingin mati melihatmu dengan kai."

"hehe"minseok mengendurkan pelukannya. "kai hanya meminta ciuman pertemanan. Kau juga pernah mencium keningku kok!"

"ya.. Ya.. Ya.. Terserahmu. Yang pasti jangan ulangi lagi tanpa seijinku."

"neee hyung."

"mwo?"

"ne sehun hyung." ucap minseok lalu ia mengecup bibir sehun.

Sehun menahan pinggang minseok lalu kembali berciuman dengan minseok.

...

"memang sejak awal aku sudah kalah ya ternyata?" kai tersenyum miris lalu meninggalkan kedua insan itu yang masih setia mengecap bibir satu sama lainnya.

The end

Author's note:

Dorrrr. Siapa yang nebak kalau endingnya bakal xiuhun? Hehehe selamat yang tebakannya bener.

Akhirnya kesampean juga tamatin satu fanfic disini. Terimakasih buat semua yang mengapresiasi ff ini walaupun aku cuma author kemarin sore ( iya loh aku upload chapter 1 kemarin sore :p)

Rencananya aku mau bikin xiukai yang beneran tapi gak sekarang. Mungkin minggu depan. Dan xiu yang lainnya deh. Doakan saja yah bisa tercapai haha.

Sehun: nona bao jjang

Kai:apa apaan bukan aku yang jadian dengan minseok! Nona kau bagaumana sih!

Nona:*dadah dadah aja sama reader. Abaikaj jongin*