Musim panas, sebuah musim yang paling ditunggu oleh para pelajar, karena pada saat itu mereka akan mendapat libur panjang tanpa adanya aktifitas sekolah seperti belajar dan ekstrakulikuler. Musim yang paling pas untuk menyegarkan otak dan mengistirahatkan badan dari kegiatan sehari-hari.
Seperti yang akan dilakukan kedua -mungkin- pemuda berikut.
Chapter 1
Disclaimer: Naruto © Masashi Khisimoto
Liburan Musim Panas © Chy GLASSend.N
Rating: T dulu
Genre: Romance (kayaknya)
Pairing: Uchiha Sasuke & Namikaze (Uzumaki) Naruto.
Warning: AU, Typo, Mistypo, OOC, Boys Love, Shounen-ai , bahasa mungkin berbelit-belit, nggak sesuai EYD, author pemula, etc. If like, you must read it, if don't like, please read!
Author's note: "Reviews Please!"
Don't Like Don't Read
.
"Panas" gerutu seorang pemuda yang terlihat tengah menutup wajahnya dengan tangannya berusaha menghalangi sang mentari yang bersinar kelewat cerah hari ini
"Jangan gitu inikan hari terakhir kita masuk sekolah sebelum libur musim panas. Nikmati aja" tangkas pemuda disebelahnya dengan segitiga terbalik di kedua pipinya.
"Yah mentang- mentang hari terakhir nggak ada satu gurupun yang masuk, payah..." sahut pemuda satunya dengan potongan rambut seperti "nanas?"
"Mungkin mereka sedang berkemas untuk pergi berlibur hahahaha..."
Tak lama kemudian muncullah sesosok? Makhluk? Dengan rambut perak spike style berjalan masuk ruangan tersebut
"Nah bapak nggak akan bicara banyak karena kalian pasti akan bosan mendengar celotehanku, jadi karena ini adalah hari terakhir masuk sekolah bapak harap kalian berhati-hati dan gunakan waktu sebaik mungkin saat liburan musim panas"
'Khukhukhu... Pasti akan kugunakan sebaik mungkin' batin seorang pemuda (lebih tepatnya beberapa orang sih)
"Dan satu lagi pesan bapak, jangan lupa kerjakan tugas-tugas kalian!" ucapnya dengan penuh penekanan
"BAIK"
"Hei Nar.. Apa kau udah punya rencana libur musim panas tahun ini" tanya pemuda yang nampaknya seperti mayat hidup
"Aku belum punya rencana nih Sai, emang kenapa?"
"Tahun ini aku diperbolehkan untuk menginap di villa pamanku, kalau kau nggak ada acara, aku ingin mangajakmu ke sana" tawar Sai
"Sungguh ?" tanya Naruto dengan semanagat membara
"Tentu jika kau mau" terlihat senyum kepuasan di pemuda yang kita ketahui namanya Sai.
"Tentu saja aku mau, wah pasti menyenangkan sekali , jadi kapan kita berangkat
"Kalau nggak ada masalah kita akan berangkat lusa, bagaimana?"
"Tapi sebelum itu aku harus menyelesaikan tugas dari Sensei, huh rasanya malas sekali membayangkan hal itu"
"Semangatlah bayangkan saja liburan ke Villa adalah hadiah dari mengerjakan tugas"
"Ah.. kau benar, akan segera kuselesaikan dan setelah itu senang-senang di Villa" tegasnya dengan nada antusias
.
.
.
.
.
"Dobe jangan main-main cepat selesaikan tugasmu" tegas seorang pemuda yang sudah pasti kalian tau. Siapa lagi yang akan memanggil Naruto dengan panggilan "Dobe" kallau bukan si Pangeran ayam *di Chidori*
"Otakku juga butuh istirahat Teme, bukan seperti otakmu yang dapat mencerna kata dan angka tanpa henti"
"Hn, aku nggak peduli, sekarang cepat selesaikan tugasmu"
"Teme baka inikan hari pertama kita libur musim panas, nggak usah buru-buru lagi pula aku masih punya waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas ini sebelum pergi"
Mendengar ucapan Naruto, Sasuke pun menaikkan alisnya "pergi?"
"Ah. Aku lupa bilang padamu, lusa besok aku akan pergi ke Villa milik pamannya Sai"
"Villa milik Sai? Hanya berdua?"
"Emm entahlah, Aku nggak tau?" Jawab Naruto dengan pose sedikit berpikir *Author: emang tu otak bisa buat mikir ya? #Rasengan
"Nggak boleh" sontak Sasuke berteriak dan mengagetkan Naruto
"Eh?! Ke-kenapa tiba-tiba..."
"Kau masih tanya kenapa, tentu saja karena aku pacarmu Dobe BAKA!, harusnya kau pergi berlibur denganku bukan dengan Sai, bagaimana kalau kau diapa-apakan sama zombie idup itu"
"Eh.. tapi aku sudah terlanjur menerimanya, lagi pula kau itu terlalu mengada-ada Teme"
"Batalkan"
"Mana bisa begitu"
"Pokoknya batalkan" tegas Sasuke dengan suara baritonnya
"Aku nggak mau, lagi pula kau juga nggak ada rencana untuk liburan kan, jadi aku akan tetap pergi"
Maklum Dobe kita memang kelewat keras kepala plus kelewat polos
"Dobe"
"Pokoknya aku tetap pergi dengan Sai, TITIK!" teriak Naruto yang nyaris memecahkan kaca jendela tetangga.
Mendengar ucapan Naruto, menimbulkan empat sudut didahi Sasuke. Ia bingung harus diapakan keBAKAan rubahnya.
"Kalau gitu, Aku nggak akan membiarkanmu pergi"
"Ukh, Teme menyebalkan" dan ...
BRAAAAK
dengan diringi nyanyian (hantaman) dari sang pintu, Naruto langsung melenggangkan kakinya keluar dari kamar Sasuke
"Na-Naruto.. Dobe!.. Baka Dobe!" panggil Sasuke bak halilintar yang cetar membahana badai tornado?
"Ck damn it" dengus Sasuke
.
.
.
.
.
Nampak seorang pemuda dengan surai pirangnya, tengah berdiri di depan gerbang dengan papan nama bertuliskan namikaze. Ya itu adalah rumahnya. Terlihat sesekali ia melihat jam tangan yang bertengger manis di tangan kanannya.
Ya hari ini adalah hari dimana ia akan pergi berlibur ke Villa milik (paman) Sai. Dan si Blonde kita satu ini sedang menunggu kedatangan sang pangeran*coret* sang pemilik Villa karena Sai bilang akan menjemputnya jam 8 tepat.
"Huh..." helaan napas panjang keluar dari mulut pemuda yang dapat dikatakan manis daripada tampan itu.
"Kenapa Sai lama banget sih" Keluhnya
.
NARUTO POV
Hari ini aku akan berangkat berlibur ke Villa milik Sai, tapi sampai sekarang dia belum juga datang.
"Ck...Katanya jam 8 tepat" cercahku
Tapi ada suatu hal yang mengganggu pikiranku.
"Sasuke" panggilku lirih hampir tak terdengar
Ya. Sejak hari itu aku nggak berhubungan lagi dengan Sasuke. Bukannya nggak ada sih, dia sempat menelfon dan mengirim sms, tapi nggak ku hiraukan. Bukannya aku ingin bersikap kekanakan begitu. Hanya saja setiap ku angkat pasti yang terucap pertama kali "Kau nggak boleh pergi, DOBE!" punya hak apa dia melarangku. Pacar? Aku tahu, tapi nggak sampai gitu juga kan. Aku hanya nggak ingin mengecewakan teman. Tidak bisakah dia mengerti hal itu.
Aku masih termenung. Sampai sebuah suara membuyarkan lamunanku. Nggak terasa aku melamun. Kudengar suara halus kendaraan dan seseorang yang cukup kukenal sedang memanggilku.
NORMAL POV
.
Sebuah kendaraan yang terkesan sangat mawah dengan warna hitam legam yang menambah keeksotisannya sedang meluncur mulus di jalan raya dan berhenti di sebuah rumah khas jepang yang terkesan cukup sederhana terlihat jelas dari bentuk bangunannya. Kediaman Namikaze. Itulah tujuan seorang pemuda berkulit pucat bak zombie dengan senyuman khasnya yang tengah berada di dalam mobil mewah itu.
"To.. Naruto" panggil pemuda itu kepada pemuda lain yang tengah berdiri didepan gerbang rumahnya.
"Sai" balas pemuda Blonde sambil melambaikan tangannya.
Dengan elegan sang pemuda yang diketahui bernama Sai tersebut turun dari dalam mobil.
"Go..gomen, aku terlambat apa kau sudah menunggu lama?"
"Nggak kok, aku juga baru keluar" bohongnya pada si Zombie dengan senyum yang agak dipaksakan
"Begitu.. baiklah kalo gitu langsung saja kita berangkat" ajak Sai sambil menyuruh sang supir untuk meletakkan koper Naruto dibagasi.
"Nah ayo naik" Sai mempersilahkan Naruto masuk kedalam mobilnya. Tapi sebelum Naruto sempat masuk kedalam mobil.
"TUNGGU"
Mendengar suara tersebut mata Naruto dan Sai melirik kearah sumber suara. Dan...
"Eh?!"
To Be Continue
Ini cerita kedua ane, mungkin nggak terlalu menarik sih tapi Reviews Please!