Disclaimer : Masashi Kishimoto-sensei

Warning : Ini fic pertama, makanya masih Gaje, OOC, TYPO, dll..

Harap di maklumi...

Happy Reading Minna... ^_^

Red Roses

"Oi, Teme! Tunggu aku!" teriak seorang pemuda berambut kuning jabrik cerah seperti matahari. Ia tampak berlari tergopoh-gopoh menyamakan langkahnya dengan seorang pemuda berambut hitam raven.

Pemuda yang dikejar tampak diam tak peduli dengan teman yang berada di belakangnya tersebut.

"Oi, kau mendengarku tidak, TEME!" teriak si kuning dengan volume yang lebih tinggi dari 5 oktaf.

Si raven di depannya mulai memperlambat langkahnya.

"Kalau langkahmu seperti siput begitu, kita akan terlambat masuk, dobe."kata si raven datar. Kedua tangannya ia masukkan kedalam sakunya.

"APAA! Seperti siput? Aku sudah ngos-ngosan seperti ini, kau bilang lambat seperti siput?. Matamu lari ke mana, Teme!" kata pemuda berambut kuning dengan mata sebiru langit itu.

Si raven hanya mendengus kesal mendengar perkataan temannya itu.

.

Ya... Si kuning berambut jabrik dengan mata seindah langit dan laut itu bernama Naruto Namikaze. Ia adalah pemuda yang bersekolah di Konoha High School (KHS). Ia memiliki wajah yang manis sehingga tak jarang orang yang tidak mengenalnya menganggap ia adalah perempuan. Di tambah dengan tiga garis halus yang membuat ia bertambah manis. Jangan lupakan juga kulitnya yang tan karamel membuat para seme tidak bisa menolak daya tariknya sebagai uke. Ayahnya Minato Namikaze seorang Owner sekaligus CEO Namikaze Corp, perusahaan multinasional nomor 2 di negara Hi, karena perusahaan nomor wahid di sana adalah Uchiha Corp. Milik ayahnya si raven.

Nah, kalau si raven berwajah seperti papan setrika ini bernama Sasuke Uchiha. Wajahnya sangat...sangat...sangaat... Tampan serta rambutnya yang berwarna hitam dan melawan gravitasi itu sering memikat para kaum hawa yang melihatnya. Matanya berwarna onyx obsidian yang sehitam malam itu juga menjadi salah satu daya tarik. Jangan lupakan kejeniusan otaknya yang membawa si Raven menjadi The Smarter Student in KHS, tapi sayangnya ia terlalu dingin dan datar untuk di dekati. Jadi, tak ada seorang pun yang berani berada di sekeliling si Uchiha ini kecuali Naruto yang sudah menjadi temannya sejak kecil itu. Ayahnya generasi ke 3 Uchiha Corp,karena Owner dari Uchiha Corp adalah Madara Uchiha, kakek buyut Sasuke.

Sasuke merupakan sahabat sekaligus orang yang di cintai Naruto. Ya... si Sasuke-teme itulah cinta pertamanya. Sayangnya Naruto tidak pernah mengatakan perasaannya sampai mereka sudah menginjak bangku SMA. Ia takut jika perasaan cintanya ini membuat ia dibenci oleh orang yang ia sukai sejak lama itu.

.

"Naruto, kau mau ke kantin?" Ajak pemuda yang memiliki tato segitiga di pipinya-Inuzuka Kiba- sahabat Naruto selain Sasuke.

"Loh? Kau tidak bersama si pemalas itu?" tanya Naruto heran. Alisnya terangkat sebelah.

"Ck, dia terlalu malas. Apalagi matanya itu seperti di tempel dengan perekat."cibir kiba dengan kesal.

"Meskipun aku begitu, kau tetap cinta, kan? Ayo ke kantin." kata seorang pemuda berambut nanas yang berada tak jauh dari Kiba. Sukses membuat wajah si tato segitiga memanas a.k.a Shikamaru Nara. Mereka tampak berjalan bersama menuju kantin.

Naruto hanya tertawa geli mendengar percakapan sepasang kekasih itu. Jika ingin jujur, ia benar-benar iri dengan hubungan Kiba dan Shikamaru yang tampak bertolak belakang, namun tetap hangat itu.

"Oh iya,Teme! Kita makan sama-sama saja, yuk. Aku bawa bekal, nih. Kaa-san yang membuatnya looh..." kata Naruto dengan semangat. Ia mengangkat kedua bekal di tangannya dengan senang.

"Hn."Hanya dua huruf itu yang keluar dari mulut sasuke. Ia masih asyik dengan buku tebal yang berada di pangkuannya itu.

Naruto membuka bekalnya dan bekal Sasuke dengan semangat.

Mereka pun makan bersama-sama.

"Hei, Teme. Kamu tidak ingin punya pacar?"tanya Naruto tiba-tiba. Wajah manisnya tampak penasaran dengan apa yang akan dikatakan pemuda tampan di depannya itu.

Mata onyx Sasuke yang semula melihat ke arah buku langsung menatap lekat-lekat mata biru langit yang berada di depannya itu.

"Hm, jujur saja. Aku benar-benar menginginkan orang yang spesial dalam hidupku."kata Sasuke pelan.

Mata Naruto yang awalnya tampak berbinar-binar semangat langsung sayu. Hatinya seperti dihujam ribuan panah.

'Hm.. sepertinya Sasuke tidak menganggapku lebih dari teman.'Batin Naruto. Ia tersenyum miris.

"Sebenarnya banyak sekali orang disekitarmu yang suka denganmu. Tapi kau terlalu dingin. Sehingga mereka takut duluan sebelum berbicara denganmu. Cobalah untuk tersenyum sekali-sekali, teme."kata Naruto panjang lebar. Ia tersenyum lebar dengan tulus.

"Hn."kembali dua huruf keramat kesukaannya ia lontarkan.

"Apaan itu, TEME!"teriak Naruto kesal dengan perempatan di dahinya.

"Hn."

"Oi, Temeeee! Dasar Sasuke no teme.. no baka...!" pekik Naruto kesal.

"Hn."

Naruto benar-benar sweatdrop kali ini.

'Mungkin perasaan ini memang harus dikubur, ya... Sasuke?'batin Naruto.

.

.

Esoknya.

"Dobe, aku dapat surat dan mawar merah."kata Sasuke datar. Namun terlihat jika si raven temannya ini sedang senang. Ia menyodorkan kertas berwarna Biru dongker dan setangkai mawar merah kepada Naruto.

Naruto tersenyum senang.

"Oh ya? Dari siapa, teme?"tanya Naruto antusias.

"Entahlah, Tidak tertulis di sana pemiliknya."kata Sasuke masih dengan nada yang datar.

"Oke, Ayo kita baca surat untuk Teme kita ini."seru Naruto senang.

Untuk Mu...

Yang memiliki Mata Seindah Malam...

Yang sudah menjeratku ke dalam dunia bayangan...

Meski tak dapat ku katakan besarnya rasa cintaku..

Meski tak terlukiskan bagaimana aku cinta padamu...

Meski tak dapat ku ungkapkan langsung...

Tapi Percayalah, aku mencintaimu... mencintaimu sepenuh hatiku...

"Keren sekali... keren, Teme!" seru Naruto.

"Hn, Aku ingin tahu siapa yang telah memberiku surat itu." Kata Sasuke. Ia menyeringai.

Naruto ikut tersenyum senang melihat sahabat sekaligus orang yang dicintainya itu tersenyum.

.

Esoknya...

"Aku dapat lagi surat dan mawar merah itu hari ini."kata Sasuke. Masih dengan nadanya yang datar. Ia kembali menyodorkan surat itu ketangan tan milik Naruto. Tapi nampak sedikit senyuman Sasuke terkembang untuk Naruto. Jantung Naruto berdetak cepat.

"Aku baca ya..."kata Naruto. Ia membuka pelan surat beramplop biru dongker itu kemudian membaca isinya.

Untuk Mu...

Si pemilik Onyx obsidian yang berkilau...

Aku ingin sekali melihat kau tersenyum...

Maka tersenyumlah...

Dari jauh aku bisa merasakan jika kau memiliki senyum yang...

Mengalahkan Mentari

Mengalahkan Bulan

Mengalahkan Bintang..

Benar-benar bersinar Kuat...

Aku Cinta Padamu, Sasuke...

"Wah... Wah... puitis sekali orang ini."kata Naruto. Ia menggelengkan kepalanya kagum.

"Hn, aku jadi ingin tersenyum melihat isi surat itu."kata Sasuke masih dengan nada datarnya.

.

.

Hari Ke-6

Setiap hari Sasuke menerima surat beramplop biru dongker serta setangkai mawar merah yang segar di lokernya. Setiap mendapatkan surat itu Sasuke selalu tersenyum senang. Ia rasa bahwa ia mulai menyukai orang yang sudah memberinya surat dan mawar merah itu. Meskipun ia tidak tahu siapakah orangnya.

"Pokonya,besok aku harus datang dan melihat siapakah orang yang sudah memberiku amplop dan mawar merah ini."kata Sasuke. Seringai tampak dari bibirnya.

.

"Dobe, besok aku akan datang pagi dan akan mencari tahu siapakah Secret Admirer-ku."kata Sasuke dengan senang.

"Ekh!?" Naruto tampak kaget. Sasuke menatapnya heran.

"hehehe... baguslah. Kau harus tahu siapa orangnya."Kata Naruto sambil mengacungkan jempolnya.

.

.

Esoknya...

"Hosh... Hosh... Gawat aku terlambat." Kata Naruto. Ia berlari kencang menuju sekolahnya. Di tangannya tampak sebuah amplop bewarna biru dongker dan setangkai mawar merah.

Keringat membasahi bajunya, namun yang dipikirkannya hanya Sasuke. Sasuke yang sedang menunggu surat ke-7 dari Secret Admirer-nya. Yang ternyata... Naruto Namikaze. Sahabatnya! Ya... Naruto sudah bertekad untuk menyampaikan perasaanya selama ini.

Tapi...

Ketika sudah berada di pintu ruangan loker...

Naruto tercekat, jantungnya terasa berhenti.

Dilihatnya orang yang ia cintai itu berciuman dengan seorang gadis berambut pink soft. Di genggaman gadis itu terdapat mawar merah yang hampir sama dengan miliknya. Sasuke tampak mendominasi ciuman itu.

"Aku menerimamu menjadi pacarku."kata Sasuke pelan. Ia tersenyum hangat.

Saat itulah Naruto menumpahkan Air matanya dalam diam. Air mata menetes terus dari manik birunya tanpa henti. Tubuhnya bergetar melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya itu. Tanpa sadar ia meremas kuat mawar merah yang berada di tangannya itu. Sehingga jarinya terluka dan mengeluarkan darah. Ia tetap tidak sadar darah terus mengalir dari tangannya. Dan... mawar itu terjatuh dari tangannya. Mawar merah yang tangkainya patah dan terdapat bekas darah di sana.

Naruto langsung berlari meninggalkan ruangan loker itu dengan tangisan terisak. Ia juga membuang surat beramplop dongker yang ingin ia taruh di loker Sasuke itu.

Ya... Jelas sekarang jika yang selalu memberi Sasuke surat beramplop dongker dan setangkai mawar merah itu adalah sahabatnya... Naruto namikaze

'Kuso! Kuso! Kuso... Kau... Kau... Sasukeee...'

TBC

To

Be

Continued...

Read n Review Please... ^_^

Menerima Review dalam bentuk apapun...