Yoo Lompoberang-san kembali dengan Fict barunya. Penasaran dengan Fict langsung saja...

.

A Naruto Fanfiction
And Little Croosover With Some Anime (Chara and Power)

Disclaimer © Masashi Kishimoto

..:: Uzumaki D. Naruto © Lompoberang ::...

Genre : Adventure - ? - ?

Rate : M.

Pair : Naruto X ?

Warning : Typo and Miss Typo...Alur Berantakan...Ide Pasaran (mungkin)...
OOC...OC...StrongNaru...Semi-DarkNaru...Alive MinaKushi...Etc.

.

Summary : Dengan alasan tidak memiliki chakra dan saudara kembarnya yang merupakan seorang Jinchuriki membuat Naruto diabaikan oleh orang tuanya. Namun pertemuannya dengan seseorang mungkin akan merubah hal tersebut.

.

.

.

.:: CHAPTER 1 : UZUMAKI D. NARUTO ::..


Konohagakure merupakan desa terkuat diantara lima desa shinobi lain di elemental nation. Itu semua didukung dengan banyaknya shinobi-shinobi hebat dari desa ini. Desa Konoha dipimpin seseorang yang sering di panggil Hokage. Saat ini yang memimpin adalah Yondaime Hokage Namikaze Minato atau Kiroi Senko (Yellow Flash). Walaupun desa ini merupakan desa terkuat diantara desa shinobi namun penyerangan seorang pria bertopeng beberapa tahun silang membuat luka yang sangat parah bagi Konoha. Bahkan sampai sekarang luka tersebut masih berbekas. Terutama bagi seorang anak yaitu Uzumaki Naruto.

.

.

.

Naruto POV

Perkenalkan namaku Uzumaki Naruto anak dari Yondaime-Hokage Namikaze Minato dan Red Death Habanero Uzumaki Kushina atau lebih tepatnya Namikaze Kushina serta Kakak kembar dari Namikaze Menma.

Kenapa aku menggunakan marga Uzumaki dan bukan Namikaze, itu karena kedua orang tuaku mengabaikanku atau lebih tepatnya tidak pernah menganggapku ada semenjak umurku 3 tahun dan alasannya adalah aku tidak memiliki sistem chakra di tubuhku namun aku memiliki kepintaran yang setara atau mungkin diatas ayahku.

Mungkin sudah ribuan kali aku berusaha untuk mendapat perhatian dari orang tuaku namun hasilnya selalu nihil. Hanya Menma...Menma yang selalu mereka perhatikan. Memang sih Menma membutuhkan perhatian khusus karena ia seorang Jinchuriki dari Kyuubi no Yoko, tetapi setidaknya aku berharap mereka memberiku sedikit perhatian.

Dan sekarang umurku sudah genap 7 tahun dan penderitaanku semakin bertambah karena ada sebuah organisasi bernama Root yang menginginkan kematianku karena aku dianggap aib oleh desa karena tidak memilik sistem chakra. Untung saja Jiji atau Sandaime-Hokage masih peduli denganku dan memerintahkan seorang Anbu kepercayaannya bernama Shisui-Nii untuk menjagaku dan ia juga salah seorang yang peduli denganku. serta ada seorang lagi yang bernama Iruka.

End Naruto POV

.

Hari mulai menjelang sore hari dan terlihat seorang anak berambut kuning jabrik tengah berjalan pulang ke rumahnya setelah kegiatannya di akademi ninja. Walaupun tidak memiliki sistem chakra Hiruzen tetap memasukkan Naruto ke akademi walaupun Minato sempat menolakknya.

Naruto sempat merasa senang karena masuk ke akademi dan berharap di sana ia akan mendapat seorang yang mau menjadi temannya namun tidak ada satu anak pun yang ingin berteman dengannya. kecuali satu anak.

"Fiuuh..." Naruto hanya menghela nafasnya ketika mendapati penduduk Konoha menatap dengan berbagai ekspresi ke arahnya.

.

Beberapa menit kemudian Naruto akhirnya tiba di Namikaze Compound.

"Tadaima." Sapa Naruto ketika memasuki pintu namun tidak ada seorang pun yang menjawab salamnya.

Naruto melangkah menuju ke kamarnya dan melewati ruang makan dimana Minato, Kushina dan Menma bercengkrama ria. Mereka bahkan tidak menoleh ke arah Naruto yang tengah berjalan melewati mereka.

"Apa ini yang namanya keluarga." Batin Naruto hingga akhirnya ia tiba di depan pintu kamarnya.

Clek!

Setelah membuka pintu kamarnya, ia langsung menjatuhkan dirinya ke ranjang kecil miliknya. Kamar milik Naruto bisa dibilang sanga kecil. Hanya beberapa furniture yang mengisi kamar tersebut. Itu adalah ranjang kecil, lemari kecil, meja dan sebuah kursi tempatnya untuk menulis ataupun membaca.

"Mungkin sebaiknya aku melanjutkan membaca gulungan itu." Gumam Naruto lalu menganmbil sebuah gulungan bertuliskan 'Sejarah Konoha'. Salah satu hobi Naruto adalah membaca. Jika ia mempunyai waktu. Naruto pasti menyempatkan untuk mengunjungi perpustakaan.

.

.

.

Next Day

Keesokan harinya Naruto memutuskan untuk tidak masuk akademi atau lebih tepatnya membolos. Saat ini ai tengah berada di dekat sebuah danau tidak jauh dari Konoha.

"Tempat ini memang bagus untuk menghilangkan seluruh pikiranku." Gumam Naruto sembari menatap ke tengah-tengah danau.

Namun ketika tengah asik memandangi danau, Naruto dikejutkan dengan kemuncul lima Anbu Root tepat di depannya.

"Namikaze Naruto, Danzou -sama memerintahkan kami untuk membunuhmu." Ucap Anbu yang berada di tengah.

"Ya..Ya aku tahu karena aku tidak memilik chakra. Dan satu lagi jangan memanggilku dengan marga itu." Balas Naruto tenang. Karena ia pikir sebentar lagi Shisui akan muncul.

"Jangan sok tenang bocah! Jangan harap Shisui akan berada disini. Ia sedang menjalankan sebuah misi." Sontak perkataan sang Anbu membuat Naruto menelan ludahnya.

"Ga..gawat!" Pikir Naruto

Naruto membalik tubuhnya dan hendak berlari, namun salah satu Anbu Root tiba-tiba muncul di depannya dan langsung menendang Naruto.

Duagh! Braak!

"Aaaaaaarrgggghh!" Teriak Naruto.

Naruto terpental ke samping karenan tendangan sang Anbu hingga menghantam sebuah pohon tidak jauh darinya. Naruto pun memuntahkan darah segar dari mulutnya.

"Kuso...Uhukk." Umpat Naruto dan kembali memuntahkan darah.

Naruto hendak berdiri namun perhatiannya langsung tertuju pada kelima Anbu tersebut yang ternyata sudah mempersiap masing-masing tiga kunai. Mereka lalu melempar kunai mereka ke Naruto.

Jleeb! Jleeb! Sraak!

Naruto berhasil melompat ke samping namun lengan kanannya terkena goresan kunai. Sambil berlari Naruto merintih kesakitan sambil memegang luka geresan di lengan kanannya baju miliknya pun sobek di beberapa bagian. Naruto kembali terkejut ketika salah satu Anbu kembali muncul di depannya.

Sreet!

Naruto mengerem tubuhnya karena Anbu tersebut mengayunkan Tanto miliknya ke wajah Naruto.

Sraak!

Untung Naruto cepat mengerem tubuhnya sehingga Tanto tersebut hanya menggores bagian bawah kelopak mata kirinya. Darah segar langsung mengucur dari luka tersebut sehingga Naruto terlihat seperti menangis darah.

Duagh! Braak!

Naruto kembali terpental kebelakang dan menghantam sebuah pohon karena Anbu di depan Naruto kembali menendangnya.

Tap! Tap! Tap! Tap!

Keempat Anbu sisianya pun muncul di samping Anbu yang menendang Naruto. Kelimanya pun merapalkan Handseal secara bersamaan.

"Matilah! Aib desa Konoha!" Kata Anbu tersebut.

Katon : Endan

Katon : Endan

Katon : Dai Endan

Fuūton : Daitoppa

Fuūton : Daitoppa

Sebuah peluru api berukuran raksasa karena diperbesar dengan hembusan angin yang cukup kuat langsung mengarah ke Naruto.

"Jadi ini akhirnya. Sayonara Jiji, Shisui-nii aku senang dapat mengenal kalian...Tou-chan, Kaa-chan, Menma-Nii walaupun kalian tidak menganggapku kalian tetap keluargaku." Batin Naruto sambil menutup matanya

"Tetapi sisi baiknya, aku tidak akan menderita lagi setelah kematianku." Batin Naruto kembali.

Tetapi sebelum kelopak mata Naruto tertutup sepenuhnya. Seseorang dengan jubah hitam muncul di depannya dan langsung mengangkat tubuhnya.

Blaaar!

Sebuah ledakan cukup besar pun tercipta di hutan tidak jauh dari Konoha. Setelah itu kelima Anbu Root tersebut pun menghilang menggunakan Shunshin. Tak lama kemudia dua Anbu Konoha muncul di tempat itu.

"Apa yang terjadi disini?" Tanya Bear.

"Sepertinya tadi terjadi pertempuran, tetapi siapa?" jawab Anbu Neko. ia lalu mengambil sebuah sobekan kain putih.

"Kita lapor saja ke Hokage-sama." Balas Bear lalu mereka menghilang menggunakan Shunshin.

.

.

.

Hokage Room

Namikaze Minato sang Yondaime-Hokage saat sedang bertarung dengan musuh terkuatnya yaitu setumpuk dokumen-dokumen menyangkut desa Konoha. Dan tidak jauh dari meja kerja Minato, duduk tenang sambil menghisap sebuah pipa tembakau, seorang kakek yang sudah berumur tengah membaca sebuah buku yang membuatnya mimisan, Dia adalah Sarutobi Hiruzen sang Sandaime-Hokage.

"Kau benar-benar nakal Rina-chan." Gumam Hiruzen sambil tersenyum mesum.

Minato yang melihat Hiruzen hanya geleng-geleng kepala. "Tidak murid, tidak Sensei...sama-sama mesum." Gerutu Minato dalam pikirannya.

Pooft!

Dua buah kepulan asap yang muncul tiba-tiba menghentikan kegiatan keduanya. "Ada apa?" Tanya Minato.

"Hokage-sama baru saja terjadi pertempuran di hutan tidak jauh dari desa." Lapor Bear.

"Siapa dan melawan siapa?" Tanya Minato tajam.

"Kami tidak tahu Hokage-sama, tetapi kami menemukan sobekan kain ini." Jawab Bear sambil mengeluarkan sebuah kain berwarna putih.

Hiruzen yang melihat sobekan kain tersebut langsung membelalakan matanya. "Itu kan..."

"Ada apa Sandaime-sama." Tanya Minato.

Hiruzen melangkah dan mengambil kain tersebut dan memperlihatkan ke Minato. "Ini bagian dari baju Naruto, ini lihat!" Jawab Hiruzen sambil memperlihatkan gambar pusaran air yang hanya setengah dari kain tersebut.

"Hanya Naruto yang menggunakan baju bergambar pusaran air." Kata Hiruzen namun reaksi yang ditunjukan Minato hanya tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

"Apa-apaan reaksimu itu Minato, anakmu sedang dalam masalah!" Bentak Hiruzen dengan emosi namun Minato tetap memasang wajah tenang.

"Perintah beberapa Anbu untuk mencari Naruto." Perintah Minato, Emosi Hiruzen pun mereda sejenak. "Ha'i!" Balas Anbu tersebut lalu menghilang menggunakan Shunshin.

.

.

.

Night Day

Di sebuah goa yang hanya diterangi sebuah lentera kecil terdapat dua orang. Orang yang pertama berambut putih panjang mengenakan sebuah kacamata. Di mata kirinya terdapat luka vertikal, tengah duduk di samping bocah yang sedang berbaring dengan tubuh penuh perban berambut kuning jabrik.

"Eeeghh!" Naruto mengerang pelan dan mencoba untuk membuka matanya namun mata kirinya tidak dapat terbuka karena sebuah perban menutupinya.

"Akhirnya kau bangun juga." Sebuah suara orang yang sudah berumur cukup tua terdengar di telinga Naruto.

Naruto mencoba duduk lalu menoleh ke arah suara tadi. "Dimana ini dan apa aku sudah mati?" Tanya Naruto.

"Kau belum mati dan sekarang kau berada di tempatku. Bagaimana keadaanmu?" Jawab orang ditanya lalu bertanya kembali.

"Sudah lumayan." Jawab Naruto lalu melepas perban di mata kirinya. Dan terlihat sebuah bekas jahitan di bawah kelopak matanya. (Mirip dengan Luffy di One Piece). "Jadi aku belum mati. Arigatou..."

"Silver Rayleigh." Potong orang di samping Naruto.

"Aku belum pernah mendengarnya." Balas Naruto.

"Itu karena aku bukan berasal dari sini atau lebih tepatnya dimensi ini." Umpat Rayleigh.

"Ehhh...Bagaimana bisa?" Tanya Naruto sedikit terkejut.

"Di dimensi milikku, seseorang bernama Z berhasil menghancurkan duniaku dan menewaskan seluruh umat manusia. Tetapi entah kenapa aku malah berpindah di dimensi ke sini." Jelas Rayleigh. (Disini Rencana Z untuk menghancur dunia baru di One Piece berhasil tetapi di luar dugaan ternyata seluruh dunia pun ikut hancur).

"Memangnya dimensi Ossan seperti apa?" Tanya Naruto kembali.

"Dimensi milikku adalah sebuah dimensi dimana ada perang antara bajak laut dan pemerintah dunia. Tetapi sekarang sudah tidak ada lagi." Jawab Rayleigh. Naruto hanya ber'oh' pelan menjawabnya. "Maaf kalau menanyakan hal tersebut." Kata Naruto.

"Hahah..Tidak apa."

"Ossan dimana pintu keluarnya. Aku mau kembali, Jiji, Shisui-Nii dan Iruka-Nii pasti khawatir." Kata Naruto sedikit pelan.

"Disana." Jawan Rayleigh sambil menunju ke arah pintu masuk goa. "Besok kesinilah, ada yang ingin keberitahukan padamu. Dan tenang saja, goa ini berada tidak jauh dari desamu." Tambah Rayleigh.

"Baik Ossan. Kalau begitu Jaa Nee." Naruto memakai pakaiannya robek lalu berjalan pelan ke arah puntu keluar goa.

.

.

.

Konoha Akademi

Saat ini di ruang belajar tampak murid sedang menerima pelajaran dari Iruka. Namun beberapa dari para siswa hanya menatap bosan ke arah Iruka. Seorang anak berambut merah jabrik dengan tiga whisker di wajahnya dan disampingnya seorang bocah berambut mirip pantat ayam.

"Oi Menma kudengar kemarin adik kembarmu diserang di hutan." Kata Sasuke.

"Cih! Sejak kapan kau peduli dengannya." Balas Menma.

"Hey Menma, Naruto itu kembaranmu. Kenapa kau tidak peduli sama sekali dengannya." Kali ini seorang anak berambut model nanas yang baru bangun dari mimpinya yang berkata.

"Cih! Dia itu tidak mempunya chakra, jadi apa alasannya aku peduli dengannya. Ia hanya aib bagi keluargaku." Balas Menma.

"Cih! Mendokusai." Umpat Shikamaru. Shikamaru juga termasuk dalam orang yang bergaul dengan Naruto karena sering bermain Shogi bersamanya.

Clek!

Pintu ruang kelas tiba-tiba saja terbuka lalu Naruto melangkah masuk mengenakan baju merah berlengan pendek sehingga perban di lengan kirinya terlihat. Celan pendek hitam dan sepatu standari ninja berwarna hitam. Seluruh siswa dan siswi langsung menatap tajam ke arah Naruto kecuali Shikamaru dan Iruka.

"Kudengar kau kemarin diserang. Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Iruka pada Naruto.

"Hanya beberapa luka kecil." Jawab Naruto sambil memperlihatkan perban di lengan kanannya dan menunjuk ke luka jahitan di bawah mata kirinya.

"Syukurlah kalau begitu. Segera ke tempat dudukmu, kita akan memulai tes tertulisnya." Ucap Iruka, Naruto mengangguk pelan lalu melangkah ke tempat duduk yang berada di sudut.

"Kenapa kau tidak mati saja Naruto." Tiba-tiba suara Menma membuat Naruto menatap dingin ke arah Menma.

"Kalau begitu minta saja ke ayahmu sang Yondaime itu untuk mengeksekusi-ku agar seluruh dunia tahu bahwa Yondaime-Hokage yang dikatan sebagai shinobi yang hebat membunuh seorang bocah berumur 7 tahun yang tidak mempunyai chakra." Balas Naruto dingin membuat suasana kelas langsung hening terutama Menma yang berhasil di Skakmat.

"Heeeh! Balasan yang hebat Naruto. Tepat sasaran." Batin Shikamaru sambil menyeringai.

Naruto pun melanjutkan langkah ke arah bangkunya dan duduk dengan tenang. "Naruto, hari ini ada tes jadi kita lihat siapa yang terpintar." Kata Shikamaru entah kenapa jika mengenai bersaing dengan Naruto membuatnya bersemangat.

"Hmmn." Naruto hanya mengangguk pelan menjawabnya.

.

.

.

Setelah Akademi bubar, Naruto langsung menuju ke goa untuk bertemu dengan Rayleigh. Dan sesampainya di sana Naruto langsung duduk dipan Rayleigh.

"Jadi apa yang Ossan ingin bicarakan?" Tanya Naruto To the Point.

"Apa yang akan kau lakuakan jika mempunyai sebuah kekuatan Naruto-kun?" Tanya Rayleigh kembali.

"Itu tidak mungkin terjadi. Aku tidak mempunyai chakra." Balas Naruto.

"Jadi kekuatan di dimensi adalah chakra." Kata Rayleigh dibalas anggukan oleh Naruto. "Itu bukan masalah. Jawab saja, apa yang akan kau lakukan jika mempunyai kekuatan" Tanya Rayleigh kembali.

"Hmmm.." Naruto menopang dagunya sembari berpikir. "Jika aku menggunakannya untuk membalas dendam ke orang tuaku agar mereka menyesal telah mengabaikanku mungkin itu akan melahirkan rantai kebencian.." Kata Naruto, ia pun menutup kedua matanya.

"Anak ini...ia bisa berpikir tentang kebencian walaupun masih berumur 7 tahun." Pikir Rayleigh sambil tersenyum. "Jadi selama ini kau diabaikan oleh keluargamu" Tanya Rayleigh.

Naruto mengangguk pelan. "Walaupun mereka mengabaikanku. Mereka tetap keluargaku." Kata Naruto.

"Jika aku mempunyai kekuatan. Mungkin aku akan menghapus seluruh kebencian di dunia ini karena kebencianlah yang melahirkan perang." Jawab Naruto mantab. "Dan satu lagi. Aku akan menggunakan kemampuan itu untuk melindungi orang yang penting bagiku." Tambah Naruto.

"Anak ini mengingatkan pada Luffy-kun dan Kapten Roger." Pikir Rayleigh sambil tersenyum.

"Jawaban yang bagus Naruto-kun." Balas Rayleigh.

Rayleigh lalu mengambil sebuah peti berukuran kecil lalu membukanya. Naruto pun menatap heran apa isi peti tersebut. Dalam peti tersebut terlihat tiag buah berbentuk aneh.

"Apa itu Ossan?" Tanya Naruto.

"Ini adalah Akuma no Mi." Jawab Rayleigh. "Akuma no Mi?" Tanya Naruto kembali.

"Ketiga benda ini berasal dari Dimensi buatanku. Aku juga tidak tahu kenapa bisa muncul di sini juga." Kata Rayleigh.

"Akuma no Mi atau buah setan merupakan buah mistis yang dapat memberikan sebuah kemampuan ketika seseorang memakannya dan kemampuan itu tergantung buah yang dimakannya. Di dimensi milikku banyak sekali benda terkutuk ini." Jelas Rayleigh.

Rayleigh tiba-tiba terkejut karena Naruto langsun memakan dua dari buah tersebut. "Ueeekkk...rasanya tidak enak." Umpat Naruto.

"Apa yang kau lakuakn Naruto-kun. Kau bisa mati jika memakan lebih dari satu..." Kata Rayleigh sontak membuat Naruto langsung terkejut bukan main. "MATI!"

1 menit

5 menit

10 menit

30 menit

"Ehhh..Kok tidak mati sihh!" Jawab Naruto polos

"Aku juga tidak tahu tetapi bukannya itu bagus." Ucap Rayleigh. "Benar juga...jadi apa kekuatan yang aku dapatkan Ossan?" Tanya Naruto kembali.

"Buah yang pertama adalah Pika-Pika no Mi yang mempunyai kemampuan memanipulasi cahaya. Tubuhmu akan berubah menjadi cahaya jika terkena serangan karena buah tersebut bertipe logia. Dan untuk serangan jangan ditanya lagi, kau dapat memanipulasi cahaya milikmu untuk menyerang musuhmu." Jelas Rayleigh.

"Dan yang kedua adalah Ope-Ope no Mi yang mempunyai kemampuan membuat sebuah ruangan. Dan dalam ruangan tersebut kau bisa melakukan apapun." Tambah Rayleigh.

"Wahh..hebat." Gumam Naruto.

"Sekarang kau adalah Pengguna buah iblis tetapi pengguna buah iblis mempunyai kelemahan. Yaitu kau tidak bisa lagi berenang di air mana pun dan satu lagi, jika kau menyentuh sesuatu yang berhubungan dengan air laut maka hal tersebut akan melemahkanmu." tambah Rayleigh.

"Tidak apa yang penting sekarang aku mempunyai kekuatan." Balas Naruto.

"Dan mulai sekarang kau akan kulatih untuk menggunakan kedua buah iblismu itu." Kata Rayleigh. "Untuk buah yang ketiga kau boleh menyimpannya." Tambahnya.

"Arigatou Rayleigh-sensei." Ucap Naruto.

.

Dan mulai hari itu Naruto pun menjalani latihan bersama Rayleigh tanpa sepengetahuan orang lain. Ia salalu datang setelah akademi bubar.

.

.

.

FIVE YEARS LATER

Setelah berlatih selama lima tahun akhirnya Naruto berhasil menguasai kedua kemampuan buah iblisnya. Dan pada tahun ketiga Rayleigh menemukan sebuah fakta yang sangat mengejutkan karena Naruto juga mempunyai Haoshoku no Haki dan mulai saat itu Rayleigh pun mengajari Naruto ketiga jenis Haki.

Dan selama lima tahun ini, setiap malam Naruto selalu bereksperimen untuk menciptakan sebuah tehnik dari Ope-Ope miliknya. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah tehnik namun tehnik tersebut hanya bisa digunakan satu kali saja.

Dalam lima tahun itu juga banyak terjadi hal mengejutkan. Pertama adalah pembantaian klan Uchiha yang dilakukan oleh Madara (Tobi/Obito). Yang berhasil selamat dari pembantaian itu adalah Fugaku, Mikoto, Itachi, Sasuke dan Shisui. (Maaf kalo membingungkan).

Dan yang kedua merupakan hal yang membahagiakan bagi Naruto karena ia mempunyai seorang adik perempuan bernama Namikaze Naruko yang mempunyai penampilan hampir mirip dengannya tetapi ia memiliki tiga whisker seperti Menma.

.

.

Saat ini Naruto dan Rayleigh tengan duduk di lantai gua tempat mereka.

"Kurasa aku sudah cukup melatihmu Naruto. Kau sudah mengusai semua kemampuan buah iblis milikmu begitupula Haki milikmu." Jelas Rayleigh.

"Aku benar-benar berterima kasih Rayleigh-sensei." Balas Naruto. "Dan sebagai imbalannya aku akan memberikan sensei hadiah." Tambah Naruto.

"Hadiah, apa itu?" Tanya Rayleigh.

"Setiap malam aku mencoba menciptakan sebuah tehnik dari Ope-Ope milikku dan akhirnya berhasil menciptakan sebuah tehnik yang dapat memindahkan sesuatu ataupun seseorang ke dimensi lain." Jelas Naruto.

"Kau tidak bercanda kan?" Tanya Rayleigh sedikit terkejut. Naruto mengangguk pelan.

"Jadi apa Sensei ingin aku kembalikan ke dimensi anda. Mungkin saja masih ada orang yang selamat." Kata Naruto.

"Sepertinya bukan ide yang buruk. Baiklah aku akan menerimanya." Kata Rayleigh. "tetapi sebelum itu aku akan memberimu sesuatu." Rayleigh lalu bangkit dan berjalan ke sebuah batu.

Setelah kembali ia membawa tiga buah katana lalu memberikannya ke Naruto. "Selamat ulang tahun Naruto-kun." Ucap Rayleigh.

Bukannya mengambil ketiga katana tersebut. Naruto malah langsung memeluk Rayleigh dan sontak membuatnya terkejut bukan main. "Arigatou Tou-san." Ucap Naruto.

"Tou-san?" Rayleigh mengangkat sebeleh alisnya. "Tidak apa-apa kan. Selama ini hanya empat orang termasuk Tou-san yang mengucapkan hal tersebut apalagi memberi hadiah." Ucap Naruto lalu menghapus air mata yang mulai mengalir di dari kelopak matanya.

"Hahaha...Tentu saja Naruto-kun." Balas Rayleigh sambil tersenyum ke Naruto.

Mereka lalu melepaskan pelukannya.

"Ketiga hadiahmu ini adalah pedang milik Zoro salah satu kru Luffy (Disini Rayleigh sering bercerita mengenai dimensi miliknya). Tetapi aku bisa melatihmu menggunakannya." Jelas Rayleigh.

"Tidak apa. Aku akan berlatih sendiri." Balas Naruto.

"Nama ketiga pedang ini adalah Wado Ichimonji...Sandai Kitetsu dan yang terakhir adalah Shusui." Jelas Rayleigh sambil menunjuk pedang tersebut secara beruran ketika menyebut namanya. (Jika ingin tahu gambaran pedang itu cari ajha di om Google).

"Nah! Sekarang waktunya mengembalikan Tou-san ke dimensi milik Tou-san." Ucap Naruto Rayleigh mengangguk pelan.

"Tetapi pertama-tama kita harus memiliki sesuatu yang masih berhubungan dengn dimensi Tou-san." Tambah Naruto.

"Apa punya satu." Rayleigh mengeluarkan sebuah tutup botol sake miliknya. "Mungkin botolnya tidak rusak di dimensi milikku karena tenggelam di laut." Ucap Rayleigh

"Baiklah mari kita mulai." Naruto meletakkan tutup botol tersebut di depan Rayleigh. Lalu membuka telapak tangannya.

Room

Di bawah telepak tangan Naruto mulai tercipta sebuah cincin berwarna kebiruan dan mulai membesar hingga membentuk sebuah kubah berwarna kebiruan.

"Tunggun...Sebelum aku pergi, sebagai Tou-san angkatmu aku akan mengganti namamu menjadi...UZUMAKI D. NARUTO." Kata Rayleigh.

"Bukannya gelar D. Itu hanya dimiliki orang tertentu di dimensi Tou-san apa boleh aku memilikinya?" Tanya Naruto.

"Tentu saja. Kau memiliki tekad yang sama dengan orang-orang yang memiliki gelar tersebut." Balas Rayleigh. "Baiklah...mulai sekarang aku adalah Uzumaki D. Naruto." Kata Naruto.

"Sayonara Tou-san." Ucap Naruto sambil meneteskan air matanya.

Dimensional Swith

Tubuh Rayleigh dan tutuo botol tersebut langsung berganti menjadi sebuah botol saku yang sudah lapuk. Setelah itu Room milik Naruto langsung menghilang lalu Naruto langsung ambruk ke tanah.

"Sial aku tak menyangka efeknya membuat tubuhku menjadi seperti lumpuh." Gumam Naruto.

.

.

Beberapa menit kemudian akhirnya Naruto bisa menggerakkan tubuhnya. Ia lalu mengambil botol sake milik Rayleigh dan ketiga katananya. Setelah itu ia memasukkan ke dalam sebuah lemari di guanya. Selama berlatih dengan Tou-san-nya Naruto mengubah gua tempatnya layaknya sebuah kamar dimana terdapat sebuah ranjang berukuran kecil dan tentu saja lemari tempat menyimpan buah iblis yang belum ia makan serta barang-barang yang lain miliknya.

~~~ TBC ~~~


Note : Kenapa Author mengembalikan Rayleigh ke dimensi miliknya.
itu agar terlalu banyak mengambil peran nanti jadinya bertambah rumit.


Profil Naruto

Nama : Uzumaki D. Naruto

Umur : 12-13 tahun

Tinggi badan : 150 cm

Penampilan : Berambut kuning jabrik. Mata biru Sapphire dan miliki sebuah bekas luka di bawah mata kirinya (Lihat Luffy).

Sifat : Sedikit tertutup dan dingin kecuali kepada beberapa orang.

Senjata : Wado Ichimonji, Sandai Kitetsu dan Shusui

Kemampuan : Pika-Pika no Mi dan Ope-Ope no Mi

Kenjutsu : Santoryuu, Nitouryuu dan Ittouryuu. AN : Belum dikusasi karena belum berlatih (Semua diambil dari kemampuan Zoro di One Piece)


#Akhirnya Chapter pertama selesai juga.
Kuharap Chapter ini cukup memuaskan.
Mohon maaf apabila chapter ini sedikit kacau.

Serta masih banyaknya Typo yang bertebaran, GaJe, Alur berantakan (Mungkin) dan lainnya.
Author dengan senang hati menerima Saran dan Kritikan

Jadi lebih dan kurang mohon di REVIEW.


SEE YOU IN NEXT CHAPTER

..:: LOMPOBERANG ::..

..:: LOG OUT ::..