Chapter 1
The Black True Longinus
Naruto ©Masashi Kishimoto
Highschool DxD ©Ichiei Ishibumi
Author : yusufnur321
Summary : Dia datang dari Di Dunia lain, pemegang Sacred Gear Rival dari True Longinus. Murid salah satu sang Legend Sannin Orochimaru dari Dunia Shinobi...White/Black.
Warning : Strong, Godlike, Typo, OC,..Dll
•
•
•
Sang Raja Siang terlihat bersinar. Menyinari Kota Vatican, terlihat juga raut mengkerut Orang-Orang yang berlalu lalang di terotoal. Menandakan Panas nya sinar yang di pancarkan Matahari.
Tiba-tiba dari salah satu Atap Gedung pencakar Langit. Tercipta retakan Di Mensi, semakin lama-semakin menyebar retakan itu.
BRKK
Tanpa di duga sesuatu menjebol Retakan itu dan juga terlihat sebuah Kaki Kanan yang muncul dari dalam Di Mensi, sepertinya yang mencebol Retakan itu. Membuat lubang Di Mensi yang tidak terlalu besar.
Dengan perlahan sosok Manusia Berjenis Laki-Laki berumur 18 Tahun. Keluar dari Lubang Di Mensi yang seperti nya di buatnya. Beruntung sekarang Siang, membuat sosok itu terlihat perawakannya yang membawa sebuah Payung Hitam, setelah menapakan Sepasang Kaki yang di balut Sandal Khas Ninja berwarna Hitam yang menapakan di Atap Gedung itu. Di lihat dari Stuktur Muka sosok itu dalam masa Dewasa..
Surai Merah Gelap sedikit Hitam di kedua sisi atas Kuping seperti loreng, Cepak ke belakang. Iris Hitam tajam memandang ke depan. Berpakaian serba Hitam dengan Kerah sedikit tinggi yang sedikit terbuka, memperlihatkan Kaos Putih Polosnya.(Khas Baju Uchiha). Dengan bagian Tangan, panjang. Bercelana Panjang Hitam bersaku Dua di depan. Jangan lupa Payung yang di genggamnya di Tangan Kiri. Membuat sosok itu terlihat Elegan. Mungkin kalau terlihat, Orang-Orang mengira kalau dia Anak Orang Kaya atau Anak Pimpinan Yakuza.
"Inikah Asal Dunia mu." Sosok itu bersuara, entah kepada siapa. Dengan Iris Hitamnya memandang sekitar yang hanya di lihat nya Bangunan-Bagunan tinggi dan berukuran Besar, maklum dirinya Hidup selalu di dalam Gua atau bisa di bilang seperti Sel. Tanpa di duga. Payung Hitam yang di pegang sosok itu mengeluarkan pendar Hitam, sesekali juga berkedip. Seolah menjawab perkataan Sosok Pemuda itu, yang masih asik memandang sekitar. Payung Hitam itu berpendar kembali dengan sesekali berkedip-kedip.
Senyum licik tercipta di bibir Pemuda itu. "Benar, aku harus berterimakasih kepada Ular Tua bangka itu, yang selama ini melatihku." Mengingat dari Umur Tujuh Tahun dirinya di latih keras oleh Ular Tua Bangka itu. Atau bisa di kenal olehnya yaitu Orochimaru. Pemuda itu berjalan ke depan, tepatnya tepi atas Gedung. Angin lembut menerpa kulit Wajah nya, saat tiba di pinggir Tembok Tepi Atap Gedung ini. Mata nya juga melihat Orang-Orang yang berjalan berlalu lalang. Berbeda ya...saat ini dirinya lihat. Orang di Dunia ini tidak memiliki Chakra. Berbeda Di Dunia, dirinya tumbuh. Sebagian Orang memiliki Chakra. Payung Hitam itu berpendar Hitam lalu berkedip-kedip.
"Hm...entahlah..." Guman Pemuda itu tidak pasti, seperti menjawab Kedipan Payung yang di pegangnya. Masih memandang ke bawah. Orang -Orang yang berlalu lalang. "Tapi...aku ingin merileksasikan Mataku."
Mengingat waktu dirinya di Markas Ular Tua Bangka itu. Dirinya selalu jeli terhadap gerakan-gerakan Ular Tua bangka itu lakukan ke padanya, dengan Katana yang ia tahu bernama Kusanagi, saat di waktu latihan. Mengingat latihan dirinya, ingin tertawa lagi dengan Puas di hadapan Orochimaru yang waktu itu sedang sekarat. Dengan berlumuran Darah di Badannya. Ironis memang. Guru yang sudah cape-cape melatih Muridnya. Tapi ujung-ujungnya Mati di Tangan Muridnya sendiri. Huh...mengingat itu Dirinya ingin tertawa mencemooh Ular Tua bangka itu sepuasnya. Tapi sayang sang Shinigami sudah mencabut Nyawa Gurunya mungkin.
Deg!
Tiba-tiba Payung Hitam di genggamnya berkedip dengan pendar Hitam tipis. "Hn. Kau benar. sepertinya sedikit pemanasan di Dunia ini, tidak apa-apa. Apa lagi dari yang ku rasakan dia mempunyai Energi yang kuat." Pemuda berumur 18 Tahun itu bersuara, lebih tepatnya sebuah guman-nan. Di iringi Senyum aneh nya mengembang di wajah Tampannya.
Whusss...
Tanpa di duga Pemuda Cepak itu meloncat dari Atap Gedung itu. Membuat Pakaiannya yang melekat di Badannya sedikit berkibar. Saat Gravitasi menariknya ke bawah. Beruntung Payung Hitam yang di genggamnya. Membuat Gravitasi Dunia ini sedikit tidak berpengaruh ke padanya.
Tap!
Mendarat dengan Mulus di terotoal Pinggir Gedung tempat Loncatannya. Beruntung Orang-Orang sibuk dengan Urusan Masing-Masing. Membuat dirinya tidak menarik perhatian, saat mendarat tadi. Melangkah kan Kaki nya dengan tenang. Dengan Tangan Kanan di Masukan ke dalam Saku Bagian Kanan.
Sepanjang Melangkah ke tempat di tujunya. Dirinya melihat Rata-Rata Orang-Orang memandangnya Takut.
Mungkin mereka mengira Pemuda bersurai Merah Gelap itu Pimpinan Geng atau Anak Pimpinan Yakuza atau Yankee. Apa lagi melihat Cara berjalannya yang elegan membawa Payung Hitam. Membuat kesimpulan yang bermunculan di Otak mereka, menjadi Benar. Tapi sepertinya Pemuda Bersurai Merah Gelap itu, menikmati atas reaksi yang di tunjukan Orang-Orang ke pada dirinya. Terlihat jelas Senyum Aneh, yang membuat Orang melihatnya merasakan perasaan tidak enak saat di tatap Iris Hitamnya atau saat berpapasan langsung dengannya.
Menghentikan Langkahnya di depan Bangunan...seperti nya sudah tidak di pake. Terlihat dari Cat Coklat Emas yang sudah Pudar. Terlihat juga Jendela, atau Fentalasi-Fentalasi yang sudah Rusak.
Melangkah dengan Elegan ke arah Pintu Masuk Bangunan itu yang terlihat Masih Kokoh. Mengangkat Kaki Kirinya tidak terlalu tinggi. Saat di depan Pintu Masuk Bangunan itu.
Brkkk...
Tanpa mempermasalahkan, kalau harus ganti Rugi. Pemuda Bersurai Merah Gelap itu mendobrak dengan Paksa Pintu di depannya, hingga hancur sebagian. Melangkah Masuk ke dalam Bangunan itu. Iris Hitamnya memandang sekitar. Yang hanya bangku yang muat untuk beberapa Orang, yang berjejer Rapih dan berjumlah Banyak. Dirinya juga merasakan melewati sesuatu tidak terlihat saat baru melangkah Dua langkah
'Kekkai, kah.' Batinya. Masih berjalan ke arah Energi yang dirinya tuju.
Semakin dekat yang dirinya tuju. Pendengaran nya menangkap suara rintihan tertahan. Dan...tangisan. Semakin jelas Suara rintihan tertahan itu, hmm...seperti suara Perempuan. Dirinya juga mendengar sesekali suara seperti cacian ke puasan. Ke puasan?...entah dirinya tidak tahu kepuasan yang terkandung di suara itu. Dan dirinya juga yakin suara itu Laki-Laki. Karena terdengar berat.
Iris Hitamnya Fokus ke arah Pintu yang di Depannya dan juga suara aneh yang di dengarnya saat ini. Sepertinya di balik Pintu ini.
Brkkk...
Dan lagi tanpa menghiraukan kalau harus ganti rugi. Dirinya mendobrak Pintu di depannya dengan Kaki Kirinya. Dan hal itu membuat Sesuatu yang ada di dalam Ruangan itu Kaget. Karena aktifitas mereka di Ganggu.
Debu mengepul di sekitarnya. Iris Hitam nya melihat sesuatu yang menarik apa yang di lihat di depannya. Karena Debu yang mengelilinginya tipis. Membuat pandangannya tidak terganggu.
"Siapa kau!" Sosok Laki-Laki yang dirinya lihat sedang menindih Tubuh seorang Perempuan yang tidak berpakaian Lengkap, bersuara sedikit terdengar Marah. Menghiraukan sebuah perkataan yang ke padanya, dirinya malah tertarik memandang sekitar Ruangan ini. Karena, terlihat berapa Perempuan atau mungkin sekitar Enam Lebih Perempuan yang tergeletak tanpa berpakaian lengkap dengan Cairan Putih bercampur Merah. Di alat kelamin Mereka masing-masing.
'Iblis... Seperti Nama Ras mereka. Mereka menjijikan.!'
"Hei! Kau tuli, kau siapa?" Mengalihkan Pandangannya, ke arah Laki-Laki yang tadi sedang menindih Tubuh Perempuan tadi dan sekarang berdiri menghadap ke arahnya. Terlihat Empat Perempuan, sepertinya dari gerakan mereka lakukan. Mereka sekutu Laki-Laki di hadapannya atau mungkin Bawahan. Senyum Aneh di buatnya, saat merasakan Energi yang di keluarkan Laki-Laki di hadapannya. Sepertinya Marah...eh.
Dirinya melihat tatapan Sosok Laki-Laki dan Empat Perempuan di belakangnya Menajam, mungkin melihat senyum aneh nya.
"Mah~..kenapa tidak di lanjutkan kegiatan kau lakukan tadi. Iblis-kun" Iris Hitam melihat Perempuan yang di perkosa oleh Laki-Laki Iblis di depannya, terlihat Ketakutan luar biasa...terpancar di raut wajah Cantiknya.
"Cih!, kau...! Tunggu apa lagi, habisi dia!" Senyum dirinya mengembang. Tatakala perkataan yang penuh kekesalan yang di dengarnya. Di iringi Empat Perempuan yang berada di belakang Pemuda di depannya. Berlari secara acak ke arah dirinya.
Trngg...
Dirinya menahan sebuah tebasan Pedang dari Salah satu Perempuan yang berdada Kecil dari Tiga Perempuan lainnya yang berukuran Besar darinya. Dengan Penyangga Payung Hitamnya. Dan itu membuat Perempuan yang melancarkan serangan tadi, di buat heran. Kalau Payung Biasa Mungkin Penyangga Payung Itu akan Patah. Tapi yang di lihatnya tidak seperti yang di pikirannya.
Tersenyum dan terlihat dengan gerakan Lambat, dirinya mengangkat Kaki Kirinya tepat ke arah Wajah Perempuan itu. Tapi di Mata Perempuan itu, itu gerakan Cepat.
"Menyingkirlah dari Hadapanku!"
Brkkk... "Ugh!".
Dengan senyum Elegan diriny tunjukan. Dirinya menjejek Wajah Perempuan yang tadi menyerangnya. Membuat Perempuan itu mengaduh kesakitan dan terpental ke belakang dengan Cepat dan menubruk Salah satu Perempuan Lainnya, sebelum menghantam Dinding Ruangan ini hingga retak.
Menyumbulkan Payungnya ke atas lalu melepaskan dan dengan cepat.
Deb!
Deb!
Menangkap sebuah tinjuan ke arahnya dari samping Kanan dan menahan sebuah Tendangan mendatar ke arah Kaki Kirinya. Menengok ke samping Kanan, dengan senyum aneh nya masih di tunjukannya.
"Hallo!" Tanpa perasaan dirinya menarik Kepalan tinju berukuran kecil Perempuan itu, ke arah nya. Jarak menipis dengan nya.
Dugh!
Seketika dirinya melepaskan dan menghantamkan sebuah Tinjuan ke Wajah Perempuan yang terlihat Kaget. Dan pendengarannya mendengar suara kesakitan dari Perempuan itu yang terpental ke belakang dan menabrak dinding hingga retak.
Menangkap gagang Payung Hitamnya kembali. Entah di perintah atau tidak. Payung itu menguncup atau menutup. Melirik ke samping Kiri nya. Dengan cepat dan tanpa perasaan kalau di hadapannya Perempuan. Dirinya menginjak Kaki Kanan Perempuan yang tadi Menendangnya dengan kuat, untuk tidak Kabur. Menggerakan Ujung atas Payung Hitamnya yang lancip...tepat ke arah Jantung nya berada.
"Selamat tinggal, Cantik!" Dengan Senyum di tunjukannya.
Sleb! "Ochk!"
Menusukan Ujung Payung nya yang lancip ke arah Jantung nya berada. Sepontan, itu membuat Perempuan itu Mati seketika dan melebur terbakar dan menghilang dari Dunia Fana ini. Menurut dirinya.
Melihat Budak nya Kalah dan Satu Mati. Membuat dirinya marah. Mengadahkan Tangan Kirinya ke depan. Seketika tercipta Lingkaran Sihir berukuran Lebih besar dari ukuran Tubuhnya. Detik berikutnya Puluhan Peluru keluar dari Lingkaran Sihir nya ke arah Sosok Berambut Cepak di depannya.
Tanpa takut, saat Peluru-Peluru Sihir itu. Dirinya menghadap ke depan. Mengembangkan Payung Hitamnya ke depan. Dan detik berikutnya terdengar Ledakan Beruntun di depannya. Saat Peluru-Peluru Sihir itu menghujani Payung Hitamnya.
Kepulan debu berterbangan di sekitarnya. "Cih!" Mendengus, entah kenapa hasrat bertarung dalam dirinya menghilang. Menguncupkan Payungnya kembali. Bergerak dengan gerakan cepat membuat debu yang di sekitar tempat dirinya berdiri, menghilang.
Muncul kembali di samping Kanan Iblis itu. Dengan menggerarakan Kaki Kanan nya ke arah Dada Pemuda Iblis itu. Membuat Tubuh Iblis Pemuda itu terpental. Menabrak dinding hingga jebol. Menengok ke Samping Kiri melihat Pedang ke Arah Wajahnya.
Tak!
Menggigit Bilah Pedang yang ke arahnya. Iris Hitamnya melihat Perempuan yang tadi ia jejek Wajah nya. Menyeringai...
Sleb!
Menusukan Ujung Lancip Payung nya. Ke arah Perut Perempuan itu yang terlihat kaget dengan mulut terbuka yang mengeluarkan Darah. Belum puas dirinya menendang Perempuan itu sampai terpental menjebol Dinding ruangan ini. Lalu melebur terbakar dan menghilang meninggalkan runtuhan tembok yang runtuh. Melepaskan Gigitan nya. Membuat Pedang Perempuan tadi Jatuh.
Menatap Ujung Lancip Payung Hitamnya, yang berlumuran Darah. Tapi detik berikutnya dirinya melihat Darah yang melumuri Payung nya seperti terserap oleh Payung Hitamnya.
Berbalik dengan Gerakan Cepat saat merasakan gerakan. Dan benar saja...di belakangnya sudah ada Perempuan yang sudah siap akan menebas lehernya. Tapi di Matanya gerakan yang di lakukan Perempuan itu...lamban dan dengan cepat dirinya menusukan Ujung Lancip Payungnya ke arah Pertengahan Payudara Perempuan terakhir. Terlihat Ujung bilah Pedang yang di genggam Perempuan itu ke arahnya, hanya tinggal 5 mm dari Lehernya. Dengan senyum jenaka yang membuat lawan muak. Dirinya menarik Payung Hitamnya. Dan sepontan Perempuan di depannya mengerang Sakit dan membatuk Darah. Lalu melebur terbakar dan menghilang.
Membalikan badannya. Dirinya sudah di hadiahi Sebuah kepalan Tinju penuh Demonic Power. Dengan cepat dirinya memiringkan Kepalanya ke Kiri. Untuk menghindar Tinjuan itu. Tapi sayang...detik berikutnya merasakan Pipi bagian Kanan nya perih dan dirinya juga merasakan Tubuhnya melayang cepat melewati Pintu yang tadi ia dobrak dan menghantam Dinding hingga hancur.
Senyum meremehkan tercipta di Bibirnya. Saat tinjuan nya mengenai Sosok pengganggu. Dan melupakan ke Empat Budak Iblisnya yang sudahTiada...
Mata nya membulat. Melihat sesuatu di balik debu tempat Sosok bersurai Merah gelap itu terpental. Sesuatu bercak-bercak Merah yang perlahan menyebar dari balik Sosok Bayangan itu.
Deg!
"A-apa! K-kekuat-tan a-apa in-ni!" Merasakan kekuatan yang begitu Gelap dan Kelam. Seketika itu dirinya jatuh berlutut. Dengan keringat dingin bercucuran.
Berdiri dari duduknya, setelah menerima Tinjuan tadi. Yang dirinya rasakan itu hanya sebuah pukulan tak bertenaga. Terlihat bercak-bercak Hitam yang di tubuhnya perlahan menghilang. Menyeringai Iblis Muda di depannya yang berlutut gemetaran. Takut. Merasakan Killing Intenst ( KI ) yang dirinya keluarkan.
Iris Hitamnya sedikit melebar. Saat Iblis di hadapannya tiba-tiba berdiri dengan cepat mengambil Bilah Pedang yang tergeletak di dekatnya dan mencoba menusukan ke arahnya.
Sleb!
Mata nya membulat. Saat sesuatau menusuk tepat Jantung nya berada. Melirik ke bawah Matanya melihat Sebuah Payung berwarna Hitam yang menusuk dirinya.
"Menyerang dari depan musuh, itu sangat fatal loh..!" Tepat setelah mendengar Perkataan itu. Dirinya melebur terbakar dan menghilang..dari Dunia ini.
"Huh!" Mendengus keras. Hari ini Payung kesayangannya Kotor akibat Darah Iblis menjijikan tadi. Mengedarkan Pandangannya dan pandangannya jatuh ke arah Perempuan yang tadi di Perkosa oleh Iblis menjijikan tadi ia Bunuh. Melangkah kan Kaki nya ke arah Perempuan Itu yang terlihat ketakutan. Terlihat jelas Iris Coklatnya yang bergetar dan berlinang Air Mata.
Berjongkok saat di depan Perempuan itu yang berpakaian Tidak lengkap. Dan terlihat Perempuan itu bertambah Ketakutan. Tersenyum ramah berbeda yang di tunjukan tadi kepada Para Iblis tadi ia bunuh. Menatap Wajah Cantik Perempuan di hadapannya dengan Ramah. "Tenang jangan takut...Perkenalkan Nama ku~...Taketori Naruto!" Tangan Kanan nya mengelus Pipi Perempuan itu yang terlihat sedikit tenang. Tersenyum melihat raut Wajah Cantik berantakan Perempuan di hadapannya rilek. Memegang dagu Perempuan di hadapannya dan dengan pelan membawa ke arahnya.
CUP
Dirinya menempelkan Bibir nya dengan Bibir mungil Perempuan di hadapannya.
Menyeringai kejam. Saat Perempuan itu akan membalas Kecupannya.
Sleb!
Menusukan Ujung Lancip Payung Hitamnya ke arah Jantung Perempuan di hadapannya.
"Tapi...maaf...sesuatu tindakan Pasti ada imbalannya dan dari yang kau Punya. Kau tidak punya Apa-Apa." Dirinya bersuara dan berdiri. Menatap raut tidak bisa di jelasakan dari Wajah Cantik Perempuan di bawahnya yang mengeluarkan Darah dari Mulut Mungilnya. "Dan...sebagai imbalannya kecupan menjijikan tadi...dan membunuhmu." Dengan itu dirinya berbalik. Mengembangkan Payung Hitamnya dan melangkah Pergi meninggalkan Perempuan yang tergeletak...dan perlahan Mati.
•
•
•
•
•
~To. Be. Continued~
A/N : Bagaimana pendapatmu tentang Fic ini!
Tenang Tentang The King of Yokai beberapa hari ke mudian akan Update, tapi mungkin sedikit lama. Karena Author...pasti taulah Anak SMK gimana Waktunya.
Info - nanti Chapter The King of Yokai. Akan membahas Ke adaan Perang Dewa Ribuan Tahun lalu. Yang pasti berbeda sama Prolog. Tapi berbeda...dan akan author usahakan sebagus mungkin. Tentang Summary maaf kalau jelek. Soal sifat Naru itu Gary atau tidak memihak kepada siapapun.
Oh...soal Fic ini, memang sudah tertanam di otak Author sudah dari dulu. Tapi baru sekarang di tulis di Fanfic. Dan Maaf kalau ada kesamaan dengan Fic-Fic lain. Karena author tidak tahu kalau sama.
Saran dan Kritiknya di Kolom Review
©yusufnur321