The Death Fourth

.

.

.

Main Cast : Oh Sehun , Xi Luhan, Kim Jongin, and Park Chanyeol

Pairing: HunHan/KaiSoo/ChanBaek

Genre : Romance, Action, Friendship, Hurt/Comfort

Rate : T-M

Length : Chapter

YAOI. Typo (s)

HUNHAN STORY!

.

.

.

.


Luhan POV

Jika kalian bilang kehidupan di dongeng cinderella itu adalah fiksi... Maka kalian salah.

Aku…. aku adalah korban dari kejahatan ibu tiri dan dua saudara tiriku. Aku diusir dari rumahku sendiri. Aku dibuat kehilangan segala yang aku miliki.

Rumahku, hartaku bahkan aku kehilangan kepercayaan ayahku. Mereka dengan segala kebohongan besar mereka dapat mempengaruhi ayahku untuk mengusirku dari rumahku sendiri.

Dan disinilah aku, di tempat gelap dan gang sepi ini, terus melangkah tak tahu kemana. Aku merasa ditinggalkan, aku merasa diabaikan, aku merasa ketakutan, dan aku sangat merasa kesepian.

"Eomma. Aku takut" lirih Luhan

End of Luhan flashback

.

.

.

.

Sehun POV

Kepribadianku berubah total semenjak keluargaku ikut campur masalah percintaanku. Mereka adalah orang tua yang menilai materi diatas segalanya, bahkan diatas kebahagiaan anak mereka.

Aku membenci mereka?

Jawabannya Tidak, aku hanya membenci kehidupanku yang terlahir sebagai putra tunggal komisaris pertambangan terbesar di Korea

Mereka membuat gadisku ketakutan dan dalam sekejap mata, aku telah kehilangan gadisku di hari pernikahan kami.

End of Sehun flashback

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dua Tahun Kemudian…..

"Lu, Luhann.. Bangun cantik" seorang pemuda berkulit tan membangunkan rusa kecilnya yang sangat pemalas

"Nanti saja Kai, aku masih ngantuk" balas Luhan menarik kembali selimutnya

"Kau harus kuliah" Kai tidak mau kalah, dia kembali membuka selimut Luhan

"Yak! Bukannya nanti kita akan berebut wilayah di cheongnam? Kenapa aku harus kuliah?" Protes Luhan

"Lalu kau mau apa?" Tanya Kai

"Aku mau ikut tentu saja" balas Luhan semangat

"Mwo? Ikut? Yang ada kami bertiga sibuk melindungimu bukan sibuk berkelahi" kekeh Kai

"Aku sudah ada kemajuan memukul orang kamjong"

"Aku tidak percaya. Kau bahkan tidak bisa menggunakan senjata api" kekeh Kai

"Ish, terus saja meremehkan aku. Kita ini berempat, bukan bertiga" protes Luhan

"Kau bermain dibelakang layar Lu, kami yang menyelesaikannya. Sudah berapa kali aku katakan" jengah Kai

"Ayo cepat bangun. Waktumu 15 menit jika tidak turun kau akan dalam masalah" ancam Kai

"Araseo araseo, sana keluar dari kamarku" gerutu Luhan

Pria yang baru saja membangunkan aku bernama Kim Jongin, tapi kami biasa memanggilnya Kai.

Kami?

Ah, aku lupa menjelaskan, malam itu saat aku berjalan tak tentu arah, aku bertemu dengan seorang pria yang suara dan sikapnya sangat dingin hingga sekarang. Dia melihatku tak tentu arah dan menatapku tajam

"Apa kau dibuang keluargamu?"

Itu adalah kalimat yang sungguh menyesakkan untuk didengar dan diakui, tapi dia menebaknya dengan benar dan aku mengangguk lemah.

Kemudian dengan tiba-tiba dia menggenggam tanganku dan membawaku kesini, ke keluargaku yang baru. Aku merasa sangat hidup bersama mereka. Tak perlu ada ketakutan ditinggalkan lagi. Karena mereka bertiga memiliki nasib yang sama denganku. Melarikan diri dari keluarga yang tidak menginginkan mereka dan selalu memaksakan

"Kau akan selalu diterima disini"

Begitulah kalimat yang dia ucapkan padaku setelah sampai ketempat yang sekarang aku tempati.

"Selamat pagi Lu" sapa seorang pria jangkung yang tampaknya sedang menyiapkan sarapan

"Pagi yeol" balas Luhan yang sudah duduk manis di meja makan

Dia bernama Park Chanyeol, dobby kesayanganku. Dia selalu membelaku, selalu menjadi pahlawanku dan dia adalah yang paling sabar dengan tingkahku yang konyol dan manja

"Ummh, apa kalian mau ke markas?" Tanya Luhan

"Hmm.. Setelah kau berangkat kuliah" chanyeol memberitahu

"Aku mau ikut" rengek Luhan

"Tidak. Kau akan berangkat kuliah"

Bukan Chanyeol yang menjawab, suara itu berasal dari belakang Luhan. Suara dingin yang masih mendominasi namun penuh perhatian didalamnya.

"Sehunniee" rengek Luhan

"Kau harus kuliah dan harus terus memperhatikan gerak gerik saudara tirimu. Kita akan menghabisi mereka jika waktunya sudah tiba" Sehun menatap tajam Luhan

Dia Oh Sehun, pria yang menggengam tanganku malam itu. Pria yang dengan baiknya memberikan aku keluarga baru, Pria yang aku kagumi mulai dari malam itu dan pria yang diam-diam aku sukai.

"Lu, ini kunci mobilmu" Kai memberikan Luhan kunci mini cooper putih milikku

"Tidak ada yang mengantarku?" Kesal Luhan

"Kami ada pekerjaan Luhannie. Pulang dari kuliah jangan ke markas. Kau langsung kembali kerumah dan tunggu kami pulang" titah Chanyeol

"Kenapa aku tidak pernah terlibat pekerjaan kita?" Kesal Luhan

"Kau sudah terlibat Lu. Kau yang membantu kami mencari keberadaan mereka. Kau yang membantu kami mengetahui apa saja yang mereka miliki. Kau adalah kunci sukses pekerjaan kita selama ini, tanpamu hasilnya akan selalu nol untuk kami" Sehun mengusak rambut Luhan

"Tapi aku juga ingin turun ke lapangan" protes Luhan

"Nanti jika waktunya tepat" balas Sehun

"Janji?" Tanya Luhan

Kai dan Chanyeol menegang menunggu jawaban Sehun. Mereka memang tidak pernah membiarkan Luhan ikut ke lapangan lagi, setelah dirinya tertembak hampir mengenai jantungnya dan kritis selama empat minggu.

"Lu, cepat berangkat" Kai menarik kerah Luhan dan menggiringnya ke mini cooper Luhan

"Ishhh,, hitam jelek. Aku belum selesai bicara" protes Luhan

"Nanti malam kita bicara lagi. Dah Luhan, hati-hati dijalan" Kai melambai ke Luhan dan kembali masuk kedalam rumahnya

"Aku tidak akan tertembak lagi, percayalah" lirih Luhan yang tahu benar kenapa ketiga temannya tidak ppernah mengajaknya ke markas lagi

"Kau tidak boleh menjanjikan itu lagi Sehunna. Aku serius. Luhan tidak boleh ada disana lagi. Dia tidak boleh terlibat dalam baku tembak. Aku serius" Chanyeol mengingatkan Sehun

"Hmm.. aku minta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi" balas Sehun singkat

"Sudahlah, ayo berangkat. Luhan sudah pergi" Kai bersiap dengan perlengkapan senjatanya.

Kedua pria didepannya mengangguk dan juga bersiap.

Ya begitulah kehidupan mereka setelah pergi dari keluarga masing-masing.

Sehun yang pergi karena orang tuanya melakukan sesuatu yang mengerikan pada calon istrinya tepat di hari pernikahan mereka

Luhan yang diusir dari rumahnya sendiri

Kai yang pergi dari rumahnya karena tidak mau dipaksa meneruskan bisnis keluarga yang membosankan

Dan Chanyeol yang tidak mau terus-terusan dijual oleh orang tuanya kepada rekan bisnis yang memiliki putri yang cantik atau kaya.

Nasib mereka sama, sama-sama dilahirkan untuk memenuhi hasrat orang tua mereka yang tamak. Sama-sama dibuang dan tidak mau bertahan hanya untuk dijadikan kelinci percobaan keluarga masing-masing

Mereka berempat tinggal di sebuah rumah yang terletak di pedalaman hutan dan jauh dari kota. Butuh waktu setengah jam untuk bisa tiba di jalan besar. Tapi mereka menyukai rumah kecil mereka yang mereka bangun dengan hasil jerih payah mereka sendiri.

Jangan ragukan finansial empat pemuda yang masih menyandang predikat "Tuan Muda" di masing-masing keluarganya.

Mereka memiliki jumlah rekening yang luar biasa fantastiknya yang cukup untuk membiayai kehidupan mereka masing-masing selama dua puluh tahun. Tapi mereka jarang menggunakan rekening mereka.

Pertanyaannya adalah, lalu darimana mereka mendapatkan uang selama ini? Jawabannya adalah mereka bekerja atau sebut saja mereka melakukan sesuatu yang menyenangkan mereka dengan cara masing-masing.

Mereka tidak bekerja dengan cara yang benar, mereka mendapatkan uang dari keahlian masing-masing yang dimiliki. Lebih tepatnya mereka mencari uangg dengan nyawa sebagai taruhannya. Kalau mereka menang mereka akan mendapatkan uan berlimpah. Kalau mereka gagal mereka harus siap menghadapi semua kemungkinan yang terjadi. Disini nyawa taruhannya

Luhan merupakan kunci dari pekerjaan mereka. Luhan bisa mendeteksi lokasi tempat lawan dengan waktu kurang dari satu jam. Luhan juga bisa mengetahui taktik lawan, karena dia sangat pintar menyamar

Selain itu, Luhan bersama dengan Chanyeol merupakan Gambler terkenal dan tak terkalahkan. Keberuntungan mereka selalu didapatkan saat bermain judi. Luhan dan Chanyeol berkali kali memenangkan judi kelas atas dengan mudah, membuat para lawan mereka geram karena kalah oleh dua bocah ingusan.

Sementara itu, Kai dan Sehun mengurusi transaksi gelap seperti pengantaran paket narkoba, penyelundupan senjata api, atau membobol akses keamanan yang paling rumit.

Baru dua tahun mereka menggeluti dunia gelap dan berbahaya ini. Tapi mereka berempat sudah mempunyai nama dan memiliki anak buah yang loyal dan setia pada mereka

Mereka tidak pernah gagal menjalankan misi, oleh karena itu di usia mereka yang masih sangat muda mereka menjadi yang paling disegani dan ditakuti. Sebutan untuk mereka adalah "The Death Fourth"


tobecontinued


iya tau cerita baru iyaaa... duhh balbie juga pusing gatel bgt ngepos mulu :"")))

iya yang nagih tnwil nya satu jam lagi publish iya... *ngeles biar ga ditagih :p

Semoga suka sama cerita barunya :*

Happy reading gayssss :*