1. Umur Luhan itu 11 tahun, kok udah masuk SMP?
-Ini karena saya terinspirasi oleh diri sendiri, umur saya waktu kelas 1 smp atau kelas 7 adalah 11 tahun. jadi waktu kuliah umur saya setara sama temen aksel, bahkan ada dua temen sekelas saya yang 98 line* itu mah parah.-saya semester 3 sekarang. Tapi saya bukan jebolan aksel cuma rada kecepetan sekolah aja.
-Adik saya yang paling bungsu bahkan lebih parah lagi. Dia kelahiran 2007 dan sekarang sudah berada di kelas 5 sekolah dasar. Kalau sekarang mungkin gak diboleh masukin anak yang belum berumur 7 tahun ke SD*itu peraturan baru daerah saya sekarang. ^^
2. Kok Luhan tiba-tiba bisa cerita ke Chanyeol? Kecepetan thor.
Saya juga baru nyadar pas baca ulang hahahaha.
3. Luhan kok masih di Dean? Bukannya udah SMP ya?
Luhan masih sekolah di lembaga yang sama , Dean dan XOXO adalah sekolah yang mempunyai sistem eskalator, Dean(tempat Luhan sekolah) dan XOXO(tempat sehun dulu bersekolah) satu naungan. Hanya saja Dean sekolah khusus laki-laki sedangkan XOXO sekolah umum yang juga ada yeoja nya ^^.
4. Emang JHS sama SMP itu gabung?, sama gak SMP sama JHS itu?
Iyalah sayang JHS itu nama gaulnya SMP, jhs = junior high school / SMP (Sekolah menengah pertama), sama kan?.^^
5. Updatenya jangan lama-lama?
Sebenernya saya juga gak mau seperti itu. Mohon do'anya.
.
.
n/a: Waktu Jhs anggap saja Chanyeol setinggi telinga Sehun, Sedangkan Luhan hampir sepundak Sehun ^^
.
.
.
.
"Kapten! Oper ke sini"Minhyun berteriak saat ia berhasil menghindar dari blocking musuh. Luhan memandang sekilas sebelum mengoper tajam. Diterima mulus oleh Minhyun dan..
Drak
Goal!
Semua penonton di tribun pendukung Dean junior High School bersorak heboh.
priiiiiiiiiiit
Itu adalah adalah peluit terakhir penanda pertandingan telah usai. Kedudukan 5:1 untuk Dean vs XoXo. Dean JHS menang mutlak.
"Yeeeey"Minhyun berteriak lalu mambuka kaos sepakbolanya, mulai melakukan tarian selebrasi. Luhan hanya tertawa terpingkal di sampingnya-karena melihat tarian amburadul Minhyun malah diikuti anggota yang lain. Bahkan para senior sejenak melupakan imej bangsawannya dan ikut menari lepas. Membuat para suporrter sekolah umum XoXo yang bergenre yeoja memekik heboh-ber fangirl melihat 11 namja rupawan menggila. Melupakan fakta ayah mereka yang keseluruhan adalah orang penting Korea bakal jantungan melihat tingkah barbaric anaknya.
Hub
"Kyaaaaaaaaaaaaaa~"Luhan memekik kaget saat Chanyeol mengangkat tubuh mungilnya. Tanpa kesulitan berarti, menempatkan Luhan di atas kepalanya.
"Apa yang kalian lakukan!?berhenti nanti aku jatuh" Luhan berteriak ngeri. Kwangmin dan Jimin memainkan setiap kaki Luhan yang berada di bahu Chanyeol.
"Kami hanya gemas, kakimu itu kurus dan pendek seperti wanita tapi kenapa sangat jago menggiring bola, benar-benar" Goda Kwangmin, tersenyum nakal. Luhan mengerucutkan bibir mendengarnya. Benar-benar merasa terhina.
"Kan bukan aku yang memasukkan bola tapi Minhyun, dia juga kurus kakinya juga bagus" Elak Luhan. berniat mencari teman untuk di bully.
"Tapi aku tidak pendek, lagi pula hanya itu satu poin yang bisa kudapat, dan sisanya Kapten semua yang melakukan" Elak Minhyun, diangguki anggota yang lain. Benar-benar kompak memojokkan Luhan.
"Yak" Luhan menggeram. Menjambak rambut merah Chanyeol sebagai pelampiasan.
"Awww, hei berhenti menggodanya! Aku kesakitan di sini" Adu Chanyeol sembari meringis kesakitan.
"Yeollie turunkan. Aku ingin memberi pelajaran pada mereka" Luhan mengacungkan telunjuknya pada Kwangmin dan Minhyun.
"Oh, jangan diturunkan Yeol!, biarkan Kapten tetap berteriak seperti wanita" sergah Jimin, membuat Luhan semakin memekik kesal.
"PARK JIMIN!"Benar kata Jimin. Entah di sadari atau tidak oleh Luhan. namja rusa itu benar-benar berteriak seperti wanita.
"Yeol turunkan kapten, kita akan segera berjabat tangan dengan pemain XoXo"Ucap Kai datar.
"Baiklah" Chanyeol mengalah, segera berjongkok untuk memudahkan Luhan beranjak dari tas tubuhnya.
"Mati aku!" Gumam Kwangmin, Minhyun, dan Jimin bersamaan.
.
.
"Luhan" Luhan menoleh. Menghentikan kegitan berbincang dengan Chanyeol.
"Hyung, sudah lama menunggu?" tanya Luhan sumringah. Berjalan mendekati Sehun yang bersandar di pintu mobil.
"Baru saja, siapa dia?"Luhan mengerjap baru sadar kalau lengan Chanyeol masih melingkar di pundaknya. Luhan mendelik. Buru-buru melepas lengan Chanyeol darinya.
"Dia sahabatku Park Chanyeol, Yeollie kenalkan dia Sehun hyung" seperti sudah sama-sama bersepakat, mereka berdua hanya saling menunduk tanpa berjabat tangan. Luhan mengerjap memandang keduanya bergantian.
"Senang bertemu dengan anda Sehun hyung, Luhan sering menceritakan anda padaku, jadi saat berkenalan seperti ini. aku tidak merasa asing sama sekali"
"Luhan sering membericarakanku?. Sebagai tunangan Luhan aku senang mendengarnya. Luhan bahkan selalu mengingatku walau ia tengah bersama lelaki lain"Chanyeol tersenyum tipis menanggapi ucapan sinis Sehun. Luhan sontak menyadari sesuatu, Sehun tidak menyukai Chanyeol, tapi mengapa? Ini bahkan pertemuan pertama mereka.
"Sehyun hyung adalah orang yang percaya diri ternyata" Nilai Chanyeol blak-blakan.
"Hyung, Chanye-"Luhan hendak menjelaskan namun ucapannya terpotong oleh Sehun.
"Chanyeol-shii, tidak sopan jika kamu langsung memanggilku dengan sebutan hyung pada saat kita baru saja bertemu, jujur saja ini menggangguku" kata Sehun dingin, Sehun benar-benar tak berniat menutupi rasa ketidaksukaannya pada Chanyeol. Mata Luhan membesar, Chanyeol jadi balik memandang Sehun tak suka.
"Sebenarnya seberapa tahu Sehun-shii. Tentang Luhan?"pertanyaan Chanyeol-yang menurut Sehun retoris membuatnya sempat tersenyum mengejek beberapa detik. Luhan hanya diam menonton, tidak berani menyela apapun, Luhan menganggap Chanyeol hanya sedang mengetes kesungguhan Sehun padanya atas dasar masalah rumit Sehun dengannya-yang sempat membuatnya hilang diri beberapa hari ini.
"Tentu saja sedalam yang Luhan mengenal tentang dirinya sendiri"Jawab Sehun mantap, Chanyeol mengangguk sejenak, terlihat mengalah, dan itu malah membuat Sehun semakin tidak puas.
"Dan kau. sejauh mana mengenal Luhan?"Chanyeol lagi-lagi tersenyum. Mengangkat wajahnya santai, menatap langsung manik Sehun, sambil berkata...
" aku adalah sahabatnya, aku bahkan akan menjadi pendamping yang terbaik jika diperlukan, kami telah lama berbagi suka dan duka terlebih lagi rahasia sejak kecil, aku mengenal Luhan melebihi Luhan mengenal dirinya sendiri"
.
.
Nine.
Title: I can't live without you.
Genre: Romance,Hurt, Drama,YAOI
Cast: Xiao Lu aka Xi Luhan, Oh Sehun, Wu Yifan aka Kris, Huang Zi Tao , KIM Jongin aka KAI, Park Chanyeol and other.
Desclaime: Hunhan hanyalah milik Tuhan yang maha Esa
.
.
"Dia hanya sahabatku, hyung"Jawab Luhan mulai kesal. Ini kelima kalinya Sehun bertanya hubungan Chanyeol dengannya. Tentu saja Luhan risih karena merasa dicurigai. Merasa tidak di percaya oleh Sehun.
Sehun mendengus mendengarnya. Gurat kecemburuan begitu ketara di wajah Sehun. Luhan jadi semakin merengut melihatnya.
"Kalian terlalu dekat, siapa saja bisa salah sangka mengartikan hubungan kalian"
"Bisahkah kita membicarakan yang lain?. Chanyeol hanya sahabat dan kami sama-sama di club sepakbola, hyung tahu aku ada pertandingan persahabatan dengan Xoxo hari ini, kami menang dan..."
"Aku melihatmu di tribun"Ucap Sehun tetap memandang lurus ke arah jalanan.
"Apa?"Luhan terlonjak dari duduknya, memandang Sehun tak percaya, berarti sejak awal Sehun telah melihat gerak-geriknya bersama Chanyeol.
"Kau dan Chanyeol memang terlalu dekat, skincontact kalian di luar batas Lu"Sehun berbicara dengan nada memperingatkan yang membuat bulu kuduk Luhan meremang. Ucapan Sehun terdengar lebih seperti ancaman di telinganya.
"Percayalah padaku Hyung"Kata Luhan lemah, memilih menunduk dan meremas kain celananya.
"Tergantung"Jawab Sehun dingin, Luhan hanya termagu di tempat.
"Hyung tidak mampir dulu" Tawar Luhan sebelum membuka pintu mobil. Setelah mereka berada di pintu gerbang keluarga Xi.
"Maaf tapi aku akan menjaga Daeun hari ini" Ucap Sehun tetap memandang lurus. Luhan mengigit bibir.
"Hyung kapan kau akan memberitahukan hubungan kita!, semakin hyung berbohong maka akan semakin membuat noona itu terluka"Luhan berteriak memandang Sehun penuh kesedihan.
"Bersabarlah sedikit, apa kau tidak sadar bahwa Daeun begitu lemah untuk mengetahui fakta sebenarnya. Jangan egois Lu"Dalih Sehun membuat Luhan memandang tak percaya padanya.
"Kau yang egois Oh Sehun!" Teriak Luhan putus asa. Menutup pintu mobil Sehun kasar. Lalu berlari kencang memasuki rumahnya. Sehun menghela nafas pelan, menyadari bahwa hubungan mereka semakin memburuk dari hari ke hari. Sehun merasa sudah menjelaskan semua duduk permasalahannya pada Luhan. Agar tidak terjadi kesalahfahaman. namun Sehun belum menyadari Luhan butuh lebih dari itu. Luhan butuh tindakan nyata. Dan Sehun sama sekali belum membuktikan apapun.
.
.
"Lu, apa yang terjadi?" Chanyeol memasuki halaman belakang rumah Luhan, mendapati Luhan menangis tersedu-sedu di atas ayunan.
"Yeollie hiks" Luhan berlari memeluk tubuh tinggi Chanyeol, hangat tubuh Chanyeol membuat Luhan merasa nyaman menumpahkan segala gunda di hatinya.
"Ceritakan apa yang terjadi, kau benar-benar membuatku jantungan, menghubungiku dengan menangis meraung-raung seperti itu"Ucap Chanyeol lembut, mendudukkan diri satu ayunan bersama Luhan-yang memang muat untuk tiga sampai dua orang.
"Hiks, Sehun hyung tidak mau melepaskan wanita itu Yeol hiks, apa yang harus ku lakukan?"Luhan bercerita dengan terbata-bata, memeluk Chayeol dari samping semakin erat.
"Bukankah berarti tunanganmu itu tidak mencintaimu sepenuhnya?"Pertanyaan Chanyeol membuat Luhan melepas paksa rengkuhan keduanya, menatap Chanyeol pedih.
"I-itu tidak mungkin terjadi kan Yeol?" Bibir mungil Luhan melengkung ke bawah, air matanya pun telah mengenang di pelupuk matanya.
"Luhan, apa kau sudah dibutakan oleh cinta? Dia jelas-jelas telah mempermainkanmu"Chanyeol menyentil dahi Luhan lembut. Luhan menatap horor wajah tenang Chanyeol, benarkah Sehun berbuat seperti itu padanya?Apa benar Sehun sudah tak mencintainya lagi?Apa benar hanya dia saja yang berharap di sini?, Luhan menggeleng ribut mengusir beberapa ekspetasi kejam yang menghujam kepala kecilnya, ini bohong kan?semua ini hanya mimipi kan?.
"TIDAK!HUAAAAAAAAAAAAAAAAAA"Chanyeol terperanjat kecil, terkejut melihat reaksi Luhan. Chanyeol bergerak cepat mengangkat tubuh kecil itu di pangkuannya, meletakkan wajah penuh air mata dan ingus Luhan di bahunya. Mengelus surai coklat itu penuh sayang.
"Ssss,Lu tenanglah! ini hanya pendapatku saja, jadi jangan diambil hati oke?"Bisik Chanyeol di telinga Luhan-menenangkan, tak lupa menggoyang-goyangkan badannya membuat tubuh luhan bergoyang pula di dalam dekapannya, Lihatlah, Chanyeol sekarang terlihat seperti pengganti eomma Luhan.
"Tenang telingamu!hiks.., Bagaimana jika...hiks.. itu benar-benar terjadi?" Luhan menangis, namun tak sekeras sebelumnya, merengek dengan memukul-mukul ringan dada bidang Chanyeol.
"Aku akan menggantikannya" Jawab Chanyeol dengan suara berat.
"Tidak mau!hiks hiks" Sahut Luhan yang masih menunduk, mengelap air mata dan ingus menggunakan kemeja merah yang tengah dikenakan Chanyeol, sama sekali tak menyadari aura Chanyeol yang telah berubah serius.
"Sehun hyung mempunyai senyum menawan sedangkan kau mempunyai senyum bodoh, Sehun mirip bintang film Hollywood sedangkan kau..." Ucapan Luhan terpotong saat Chanyeol meraih dagu lancip Luhan agar manatap balik matanya, Luhan memandang mata tajam Chanyeol, seketika terbelalak menyadari ada sesuatu yang berbeda pada sahabat nya itu. Wajah serius Chanyeol tiba-tiba menghipnotisnya.
"Apakah aku kurang tampan untukmu, aku seperti Yoda atau Dobi begitu?" Tanya Chanyeol tanpa diiringi senyum bodoh seperti biasa, Wajah tampan Chanyeol terlihat begitu datar. Luhan terkejut, tangisannya jadi berhenti.
Luhan cepat-cepat menggeleng, sebelumnya ia hanya tengah bercanda membandingkan antara Sehun dan Chanyeol, tentu saja Chanyeol itu 1000 % persen berwajah tampan dengan jumlah fans uke bahkan wanita di luar Dean JHS yang terhitung sangat banyak, Chanyeol adalah seorang Chaebol terkaya, Karena ia adalah satu-satunya penerus semua aset kekayaan keluarga Park, Chanyeol anak tunggal. Jadi sekali lagi ditegaskan, jawaban Luhan sebelumnya hanya HOAX semata.
"Ma-maafkan aku, hatiku sedang kacau sekarang" Luhan memandang Chanyeol ragu, air muka serius Chanyeol belum juga meluntur membuat Luhan bergidik dibuatnya.
"Yeollie~" Luhan merengek takut, ini membuat Chanyeol sedikit-demi sedikit melunak.
Grep
"Kau memang yang paling bisa membolak-balikkan hatiku Lu" Ucap Chanyeol merengkuh tubuh Luhan kembali, Luhan tertawa kecil.
"Xi Luhan memang yang terbaik" Puji Luhan pada dirinya sendiri. Keduanya lalu tertawa bersama, Chanyeol berhasil mengubah suasana hati Luhan yang semula bersedih, Luhan berhasil membuat Chanyeol semakin mendekat padanya, Chanyeol dan Luhan-keduanya telah berhasil membuat Oh Sehun yang tengah berdiri terpaku di ambang pintu halaman menggeram marah.
.
TBC~
.
.
Maaf untuk keterlambatan update, tugas Kuliah hampir membuat saya jarang tidur.
Dan sekarang presentasi kelompok telah usai, saya akan berusaha secepat mungkin untuk update kembali...
.
.
Sorry for typo(s)
Maaf karena pendek.
Terima kasih untuk review semangat kalian
.
.
.
Salam cinta Ellfa
.
Mind to review?
