Chapter Prolog

Disclaimer's: Masashi Khisimoto Naruto Dan Gakuto+ManyakoStrike The Blood

Maaf ini Fanfic ku yang pertama maaf jelek banget ya kalau mau komen komen aja saya bakal terima semua komen kok

Summary: Awal dari seorang Vampire Keturunan Utama terkuat di dunia di dampingi dengan 12 Familiar beserta beberapa mahluk terkuat dan didampingi oleh seorang Sword Shaman yang memiliki kekuatan yang sangat hebat bagaimana kah sepak terjangnya sebagai Vampire yang akan menjadi Vampire terkuat di dunia.


Chapter 1

Di sebuah tempat yang di kelilingi oleh api yang sangat besar terdapat dua orang yang sedang saling berhadapan yang satu seorang wanita dan yang satunya lagi seorang pria, lalu sang pria berteriak kepada si wanita.

"Hentikan, Avrora."ucap pria berambut pirang kepada yang wanita yang ada di hadapannya di sedang memegangi sebuah panah mesin.

"Aku sudah mengabulkan keinginan mu, sekarang adalah giliranmu"ucap wanita yang di ketahui bernama Avrora lalu sang pria pirang itu maju kedepan mengarah kepada Avrora dan jatuh tertunduk di hadapan Avrora setelah itu Avrora berkata"Mulai sekarag aku akan menitipkan semuanya kepada mu, Uzumaki Naruto."ucap Avrora kepada pria yang di ketahui bernama Naruto lalu Avrora menyentuh pipi milik Naruto dan tangan Naruto bergerak untuk mengengam tangan Avrora tapi tiba-tiba Avrora berhenti menyentuh pipi Naruto dan kemudian Avrora pingsan dan Naruto bersiap menangkapnya tetapi tiba-tiba saja tubuh Avrora berubah menjadi butiran-butiran cahaya di hadapan Naruto lalu Naruto memeluk dirinya sendiri dan mulai menangis dan lalu dia berteriak sekencang-kencangnya.

Tiga Bulan Kemudian Setelah Kejadian Itu

Kini tersebar luar desas-desus tentang Vampire Keterunan Ke'empat di katakan bahwa dia mempunyai kekuatan yang sangat mengerikan dan mempunyai 12 Familiar yang melambangkan kehancuran dan di katakan juga kalau dia kejam, dan tidak punya saudara dan tentu saja dia di kutuk hidup dalam keabadian.

Pada siang hari di sebuah restoran terdapat 3 orang pria sedang duduk di meja restoran itu di antaranya terdapat pria berambut perak lalu di hadapannya terdapat pria berambut coklat dan tidak lupa di sebelahnya terdapat seorang pria berambut kuning nanas sedang menulis di sebuah buku dengan malasnya.

"Sial?!, kenapa juga aku harus mengerjakan remedial ku di liburan musim panas begini."ucap pria berambut kuning dengan suara yang kesal.

"Hahaha, sungguh menyedihkan dirimu ini Naruto."ucap pria berambut perak di sebelahnya.

"Diam kau, adik sialan."ucap Naruto membalas.

"Ayolah, setelah kau membolos dan tidak ikut ujian kenapa kau masih nanya juga, Naruto?."ucap pria berambut coklat di depannya.

Lalu Naruto mengangkat kepalanya dan berkata dengan kesal"Itukan bukan kemauan ku!, ada banyak hal yang terjadi. Dan juga padahal semua guru seharusnya sudah tahu kalau aku sedang dalam tidak bisa ikut ujian di pagi hari"ucap Naruto membalas dan di ucapan terakhirnya di mengalihkan kepalanya ke belakang.

"Masalah tidak bisa bangun pagi?"ucap seseorang wanita yang mendekat ke arah mereka dan setelah mendekat di kembali berkata"Vampir memang seperti itu..."ucapnya lagi lalu dia duduk di sebelah pria berambut coklat yang ada di hadapan Naruto dan perkataan wanita itu membuat Naruto kaget dan tertawa tidak jelas.

"Iya juga...ha ha ha."ucapnya membalas dengan suara kecil.

"Yah, tapi karena nasib sial mu itu, aku mau mengawasi mu belajar, berterima kasihlah!."ucap wanita yang baru duduk itu.

"Kalian bertiga makan-makan dengan uang ku, dan masih saja mau di sanjung?."ucapnya Naruto agak kesal.

"Hoi, Naruto yang meminjamkan uang itu aku kau harus menggantinya oke!?."ucap pria yang ada di sebelahnya.

"Aku tahu, kampret!."ucap Naruto membalas kepada adiknya itu.

"Dasar kau manusia berdarah dingin!."ucap pria yang ada di depannya.

"Kau menghina ku!."ucap Naruto membalas perkataan itu.

"Perkataan yang tidak baik bisa membuat mu terkena karma loh."ucap wanita yang sedang melihat pertengkaran tiga pria yang semuanya adalah teman satu kelasnya yang satu bernama Kojou adiknya Naruto dia berambut perak dan yang di sebelahnya adalah Motoko teman dia berambut coklat dan di sendiri bernama Asagi

"Yaelah, dunia ini sangat merepotkan sekali!."ucap Naruto setelah mendengar perkataan Asagi

"Kau ini!."ucap Asagi membalasnya.

"Yah, walaupun yang lainnya tidak akan terlalu peduli."ucap Naruto berkata denga tidak jelas.

"Apa?, kau sudah punya teman sejenis kah?."ucap Asagi bertanya.

"Maksudku bukan itu!."ucap Naruto merasa terganggu dengan pertanyaan Asagi lalu Asagi tiba tiba saja melihat handphonenya dan lalu berkata.

"Sudah waktunya, aku ada pekerjaan jadi aku duluan ya."ucap Asagi lalu di membereskan tasnya bersiap untuk pergi.

"Kalau gitu aku juga ah, aku sudah selesai menyalin PR-ku. Kalau tidak ada Asagi sama saja tidak ada artinya belajar disini"ucap Motoki hendak pulang juga.

"Tapi..."ucap Naruto lalu ucapan Naruto terputus.

"Oke, terima kasih atas traktirannya Naruto."ucap Asagi berterima kasih kepada Naruto.

"Yah, semoga beruntung yah, dadah."ucap Motoki lalu Asagi dan Motoki keluar dari restoran itu meninggalkan dua orang lagi lalu Naruto menengok ke sebelahnya.

"Dan kau?."ucap Naruto bertanya.

"Ah, kalau begitu aku juga pulang duluan pasti Ibu sudah menunggu."ucap Koujou yang ada di sebelahnya dan dia pun beranjak pergi.

"Oh ya Kojou, sampaikan salam ku pada Ibu."ucap Naruto kepada Kojou yang hendak pulang.

"Oke."ucap Kojou membalas dan dia pun pergi dari tempat itu.

"Aku tidak cocok untuk yang seperti ini, lebih baik aku segera membereskan tugas sialan ini!"ucap Naruto dengan malas.

Lalu Setelah Itu

"Terima kasih banyak!."ucap kasir setelah Naruto membayar lalu Naruto keluar dari pintu dan setelah keluar dari pintu dia melihat uang kembalian yang ada di tangannya.

"Sial, ini tidak akan cukup untuk menaiki Monorail. Besok aku makan apa yah?!"ucap Naruto melihat uang kembaliannya yang ada di tangannya lalu Naruto pun terpaksa memilih jalan kaki karena uang yang ada di tangannya tidak cukup.

Beberapa Saat Kemudian

Naruto yang sedang jalan pun berbicara ente kepada siapa"Panas. Membakar. Teriknya. Aku bisa jadi abu."ucap Naruto kepanasan walaupun dia sedang memakai jaket apeknya itu setelah itu di melewati sebuah toko yang terdapat pintu kacanya dan pas sekali sedang tutup di dalam kaca itu di bisa melihat seseorang ente siapa berada dalam kegelapan lalu dia menengok ke arah belakangnya dan benar saja ada sebuah kepala yang tiba-tiba menghilang.

Sementara dari tempat yang di tengok oleh Naruto tadi ada seorang wanita yang sedang mengendong sebuah tas gitar dan seorang anak kecil yang sedang memegangi balon sedang melihat ke arah wanita itu lalu wanita itu berjalan lagi setelah melihat targetnya berjalan lagi.

Dan Naruto yang meresa sedang di ikuti dia berjalan dengan santai dan berniat pergi ke suatu tempat yaitu swalayan atau lebih tepatnya game center dan setelah dekat dengan tujuannya dia berlari kencang dan tentu saja yang mengikutinya juga ikut berlari lalu Naruto pun masuk ke dalam game center dan mendekati sebuah mainan yang sedikit tersembunyi tapi bisa melihat melalui kaca.

Sementara orang yang mengikuti Naruto terdiam di depan pintu dan Naruto yang melihat itu merasa kenal dengan seragam yang di pakai oleh orang yang mengikutinya setelah melihat itu Naruto memilih keluar dan sudah memikirkan sebuah rencana tetapi saat Naruto hendak keluar orang yang mengikutinya juga masuk dan hampir terjadi kecelakaan Naruto hampir saja menabrak orang yang mengikutinya kalau saja di tidak mengambil reflek dan orang yang mengikutinya meloncat kebelakang dan berkata.

"Keturunan Ke'Empat!."ucap wanita yang ada di hadapan Naruto sembari hendak membuka sebuah tas gitar yang ada di tangannya dan tentu saja perkataan membuat Naruto kaget dan Naruto melihat ke kiri dan ke kanan dan lalu menghela nafas dan berkata.

"Hah, kau ngomong apa?."ucap Naruto mengelak atas ucapan wanita yang ada di hadapannya.

"Kau, Uzumaki Naruto sang Keturunan Ke'Empat!."ucap wanita itu lagi kepada Naruto agar lebih jelas.

"Oh itu, maaf sepertinya kau salah orang coba tanyakan kepada orang lain!?."ucap Naruto sembari berjalan menjauhi wanita itu dan dia menutupi wajahnya dengan upluk jaket orangenya.

Sesaat Kemudian

Setelah Naruto keluar dari swalayan itu dia segera memutuskan untuk pulang dan setelah sedikit menjauhi tempat keluarnya tadi wanita yang mengikutinya pun keluar dari situ dan Naruto pun menengok saat mendengar pembicaraan.

"Hei, cewek yang di situ! Ada apa? Ditolak?."ucap salah satu pria yang berada di samping wanita yang mengikuti Naruto pria itu berjumlah dua orang sepertinya dua orang itu adalah orang cabul.

Sementara Naruto yang melihat itu berkata"Ya ampun. Jangan main-main dengan anak bau kencur seperti itu, pak tua."ucap Naruto melihat dua orang cabul itu sedang menggoda wanita yang mengikutinya dan dia kembali memilih melanjutkan perjalanannya.

"Hei, siapa nama mu? Dimana sekolah mu?."ucap pria yang cabul itu lagi.

"Maaf, aku sedang terburu-buru."ucap wanita yang digoda oleh dua orang pria itu.

"Ayo kita main-main dulu"ucap pria yang ada di sebelahnya lagi dan perkataan itu menghentikan langkah kaki Naruto"Apakah kau ingin melakukan sesuatu yang lain? Mau makan yang manis-manis? Atau Karaoke? Tentu saja kami yang mentraktir!."ucap dua pria itu memberi penawaran kepada orang yang mengikuti Naruto dan saat Naruto berbalik menghadap mereka dia terfokus pada pergelangan kedua tangan mereka.

"Gelang pengenal iblis."ucap Naruto dengan malas sementara kedua orang tua itu di abaikan orang yang mengikuti Naruto memilih terus berjalan tetapi dua orang itu tetap saja melakukan hal yang gila.

"Kalau kau sedang bosan, pergi saja dengan kami. Aku baru saja gajian hari ini, aku punya banyak uang untuk mu."ucap pria yang memakai pakaian hijau.

"Tolong minggir!."ucap wanita itu menanggapi hal itu.

Sementara teman pria itu berbicara di sebelah wanita itu"Oh, kau manis juga saat sedang marah begitu. Aku jadi ingin melihat bagaimana wajah manis mu saat sedang menangis."ucap pria itu berpakaian merah kehitaman.

"Permisi."ucap wanita itu menghidari mereka berdua.

"Sudah kubilang diam dan ikut dengan kami, sialan."ucap pria berbaju merah menarik tangan wanita itu Naruto yang melihat itu geram.

"Keparat!."ucap Naruto dan langsung saja dia melesat menuju mereka bertiga.

Tapi ada satu hal yang menghentikan Naruto.

Tangan dari pria berpakaian hijau bergerak dan mengakat rok wanita itu dia melakukan itu sembari berkata"Jangan sombong kau!"ucapnya dan hal itu langsung menghentikan pergerakan Naruto.

Dan terlihat jelas celana dalam berwarna pink kotak-kotak yang di pakai wanita itu dan hal itu membuat wanita itu geram dia segera memukul pria yang ada di belakangnya hingga terdorong dan segera memukul pria yang ada di depannya dengan sebuah jurus.

"Wakai Ikazuchi!"ucap wanita itu sembari menghantam perut pria yang ada di hadapannya dengan kedua telapak tangannya dan hal itu membuat pria itu terpental dan menghasil kan sebuah energi sementara pria yang di hantamnya itu hampir mengenai Naruto dan Naruto hanya merasakan anginnya saja lalu Naruto melihat ke arah pria yang baru di hantam dengan jurus yang kuat itu.

'Orang itu Theriantrhope?. Dan wanita itu melemparnya?. Dia pasti...'batin Naruto Naruto setelah melihat pria yang sudah di hantam tadi oleh wanita yang mengikutinya lalu Naruto kembali melihat wanita yang sedang berhadapan dengan pria satu lagi.

"Apa kau penyihir?!."ucap pria berbaju merah iblis itu lalu wanita itu mendekatinya dan saat melihat pria itu dia terkejut.

'Apa!?, dia seorang Vampire?. Wanita itu gila langsung berhadapan dengan Vampire?.'batin Naruto saat melihat perubahan pria itu.

"Kau bisa langsung berubah menjadi tipe D di siang bolong begini?. Ini pasti tempat yang di sebut kota Iblis atau juga pulau Itogami"ucap wanita itu dia dalam mode siap bertarung karena di hadapannya terdapat Iblis tipe D sementara pria itu berdiri dan terlihat perubahan di tubuhnya seperti matanya yang berubah menjadi merah dan taring giginya mulai menajam dan tiba tiba saja aura kekuatan perlahan terasa dan terlihat di bagian kaki pria itu mengalami perubahan.

'Pria itu gila dia mau memanggil Familiar.'batin Naruto saat melihat pria itu mulai melakukan sesuatu yang gila dan sebuah kekuatan besar mengalir dari pria itu kekuatan itu berwarna ungu dan kekuatan itu terdeteksi oleh keamanan pulau itu.

'Sebuah energi tidak normal terdeteksi. Warga sipil yang berada di area itu di harapkan untuk segera mengamankan diri. Kami ulangi : Energi sihir tidak normal terdeteksi. Warga sipil yang berada di area itu di harapkan segera mengamankan diri.'suara keamanan pulau itu langsung membuat orang yang berada di area tempat sihir tidak normal terdeteksi segera berlarian untuk menjauhi area itu dan tiba tiba saja terbentuk sebuah hewan seperti kuda dengan api ungu berkobar di seluruh tubuhnya.

Sementara wanita itu sedikit terkejut"Hah?!, dia memanggil Familiar di tempat seperti ini?."ucap wanita itu terkejut dan Familiar yang di panggil tadi mengitari pria yang memanggilnya.

"Walaupun kau menangis aku tidak akan memaafkan mu!."ucap pria yang memanggil Familiar itu.

"Aku memang tidak membutuhkannya. Sekkaraou!."ucap wanita itu sembari menutup mata dan lalu dia mengatakan sesuatu dan muncul sebuah senjata seperti tombak.

'Mereka seperti orang gila saja yang satu memanggil Familiar dan yang satu membawa sebuah tombak aneh pulau ini memang pantas disebut Pulau Iblis.'batin Naruto saat melihat pertarungan dua orang gila yang sedang dia lihat.

"Heh, apa yang bias kau lakukan dengan tombak mainan seperti itu?"ucap pria itu sombong saat melihat wanita yang di hadapannya mengeluarkan sebuah tombah yang menurutnya seperti mainan sementara wanita itu tidak menanggapi perkataannya dia berkata"Shakutei!. Hajar wanita itu!"ucap pria itu dan Familiar yang berada di belakangnnya berlari untuk menyerang dan wanita itu pun berlari menuju Familiar yang ada di hadapannya dan dia mengayunkan tombaknya dan Familiar itu menghindarinya, Familiar itu kembali menyerang menyerangnya Familiar itu menyerangnya dari atas dan wanita itu yang melihatnya segera bersiap dan saat Familiar itu hampir mengenainya wanita itu memajukan tombak yang berada di tangannya dan tombak itu tepat mengenai kepala Familiar itu dan terjadi sebuah benturan kekuatan lalu terjadi ledakan cahaya di sertai dengan angin yang berhembus sangat kencang setelah ledakan cahaya dan angin kencang itu sedikit mereda terlihat Familiar itu telah menghilang dan hanya menyisakan kobaran api ungunnya saja.

Sementara Naruto dan pria itu tidak percaya saat melihat Familiar di lenyapkan oleh wanita yang menurut mereka terlihat ingusan.

'Apa?!, dia melenyapkan sebuah Familiar hanya dengan tombak itu dia bukan wanita biasa!.'batin Naruto saat wanita itu melenyapkan Familiar pria itu hanya dengan sebuah tombak.

"Tidak mungkin, dia bisa melenyapkan Familiar ku dengan mudah?"ucap pria iblis itu tidak percaya sementara wanita itu melakukan sebuah aksi dia melompat ke angkasa dan berputar sekali dan dia mengarahkan tombaknya kepada pria yang baru memanggil Familiar itu dan saat tombak itu hampir mengenai musuhnya tetapi tombak itu malah tidak mengenai sasarannya karena seseorang menahannya dengan sebuah tinjuan dengan tangan kosong sementara pria yang hendak di bunuh itu terjatuh ke tanah.

"Uzumaki Naruto!"ucap wanita itu saat pria yang menghentikan serangannya dan kemudian dia melompat mundur dan berdiri di atas sebuah mobil.

"Oi, kau bawa teman mu pergi dari sini. Kalau kau dapat pelajaran dari sini, jangan pernah macam-macam dengan anak SMP lagi dan juga menggunakan Familiar di tengah kota begini"ucap Naruto sembari mengerak-gerakan tangannya.

"Y-Ya, maaf. Terima kasih."ucap pria yang di beri nasehat Naruto lalu di berlari dan mendekati temannya dan segera pergi dari tempat itu.

"Dan kau… Aku tidak tahu apa yang kau inginkan, tapi tadi itu sudah sangat kelewatan."ucap Naruto kepada wanita yang sedang berada di atas sebuah mobil.

"Kenapa kau menggangu?."ucap wanita itu bertanya.

"Menggangu?. Orang normal itu jika melihat perkelahian pasti dia ingin menghentikannyan kan?."ucap Naruto membalas.

"Normal?. Tidak ada orang normal yang mampu menahan serangan Schneewalzer hanya dengan tangan kosong."ucapnya karena memang benar tidak ada orang biasa yang mampu menahan tombak yang dia pegang itu.

"Bukan itu masalahnya!."ucap Naruto yang menyebalkan itu.

"Dan apalagi orang tadi menggunakan sihir di tempat umum! Apalagi dia memanggil Familiar. Itu jelas melanggar perjanjian suci!. Tidak akan ada orang yang keberatan jika aku membunuhnya!."ucap wanita itu membela diri.

"Walaupun begitu, tetap saja kau yang memulainya duluan?."ucap Naruto kepada wanita keras kepala itu.

"Hah? Itu…"ucap wanita itu lalu dia berpikir dan kelakuanya berubah.

"Ya 'kan? Aku tidak tahu kau ini siapa, tapi mencoba membunuh orang karena hanya orang itu melihat celana dalam mu itu sih kelewatan!"ucap Naruto mengatakan sesuatu yang membuat itu berubah wajahnya memerah"Walaupun dia Iblis atau apapun, celana dalam bukan alasan-."ucapan Naruto terputus.

"Jangan-jangan….Kau melihatnya?."ucap wanita itu dengan sedikit nada amarah.

"Eh, itu-."ucapan Naruto kembali terputus karena tiba-tiba saja sebuah angin yang entah datang dari mana mengangkat rok wanita yang sedang berada di atas sebuah mobil dan mata Naruto langsung terfokus pada celana dalam wanita itu dan kemudian dia sedikit terjatuh ke tanah dan sedikit menutup mulutnya dengan tangannya kemudian dia seperti menenggak sesuatu.

Sementara wanita itu yang berdiam diri sebentar karena terkejut dengan angin yang mengangkat roknya kemudia segera menahan roknya agar tidak terangkat kembali kemudia dia menggerakan tombaknya ke arah Naruto yang sedang hedak berdiri lagi.

"Kenapa kau melihatnya lagi?!."ucap wanita itu sembari mengarahkan tombaknya dan di bersiap untuk menyerang.

"Anjirr! Tunggu! Tunggu! Yang tadi itu bukan kemauan ku! Itu salah mu karena berdiri di situ! Angin meniup rok mu, dan mata ku jadi terfokus dengan rok mu yang terangkat angin tadi, itu terjadi begitu saja , aku tidak bias menghentikannya."ucap Naruto membela diri sembari melangkah mundur dan ucapan Naruto membuat wanita itu menghela nafas dan memutar tombaknya dan mengehentakan unjung tumpul tombaknya ke bawah dan kemudian berkata.

"Sudah cukup."ucap wanita itu kemudian tombaknya di arahkan ke depan secara datar dan tiba tiba saja tombak itu memendek kemudian dia turun sembari memegangi roknya dia takut jika roknya terangkat kembali setelah turun dia mendekati sebuah tas gitar yang tergeletak dan kemudia menyimpan tombak tadi di dalamnya kemudia menggendong tas itu.

"Anu…"ucap Naruto kepada wanita itu dan kemudian wanita itu berbalik ke arahnya dan berkata.

"Menjijikan."ucap wanita itu kemudia dia kembali melangkahkan kakinya tanpa memperdulikan Naruto dan Naruto hanya melihat kepergian wanta itu dan kemudia Naruto menghela nafas.

"Ya elah, aku juga harus buru-buru segera pergi dari sini."ucap sembari menutupi kepalanya dengan upluk jaketnya dan kemudia dia seperti melihat sesuatu dan dia mendekatinya.

Ternyata itu sebuah dompet berwarna pink dan kemudia Naruto membuka dompet itu"Kelas 3-C?, Himeragi Yukina, kah?."ucapnya kemudia dia segera pergi dari tempat itu sebelum unit ke amanan pulau datang.

Next Time

Naruto sampai di sebuah taman yang sepi karena hari sudah gelap kemudian dia duduk di sebuah kursi taman setelah duduk dia menengadahkan kepalanya ke arah langit yang gelap tapi di terangi oleh gemerlap bintang.

"Sudah tiga bulan sejak kejadian itu…."ucap Naruto sembari mengingat sebuah kejadian tiga bulan lalu yang sampai membuat air mata Naruto keluar dengan sendirinya.

"Avrora…."ucap Naruto dia tidak kuat melanjutkan kembali perkataanya.

Keesokan Harinya

"Maaf, Uzumaki. Sepertinya Pak Sasazaki dari kelas C tidak datang hari ini."ucap seorang pria yang ada di hadapannya.

"Oh…Begitu yah."ucap Naruto saat mengetahui orang yang di carinya tidak ada.

"Apa ada pesan untuk beliau? Mungkin bapak bias sampaikan nanti."ucap pria itu bertanya.

"Eh,ya. Seperti itulah, saya nanti bisa kesini lagi. Ada sesuatu yang sedikit merepotkan."ucap Naruto memberi tahu dia sedang memegan dompet yang dia temukan kemarin dan berniat mengembalikannya kemudian dia pergi keluar dan setelah sampai di luar.

"Yaelah...Apa tidak informasi atau apa di sini?"ucap Naruto sembari berjalan kemudia di kembali berkata"Tidak ada pilihan lain aku karena membongkar privasi orang lain yah."ucap Naruto sembari menyender di sebuah tiang dan membuka dompet yang kemarin dia temukan.

Terlihat beberapa lembar uang"Dompet yang lumayan ...Rasanya ada wangi yang sangat enak"ucap Naruto kemudia tiba-tiba saja"Cilaka! Sial! Sial!. Aku tidak boleh nafsu di tempat seperti ini."ucap Naruto kemudian dia menutup mulutnya dengan tangannya dan menenggak sesuatu kemudian sesuatu menetes dari tangannya yaitu darah berwarna merah.

"Untung saja darah ku sendiri sudah cukup untuk membuatku tenang. Ini sangat menggangu ku."ucap Naruto setelah meminum darahnya sendiri.

"Mencium dompet perempuan dan membuat mu terangsang, sepertinya kau memang benar-benar orang yang berbahaya yah."ucap seseorang entah siapa dari suaranya itu adalah wanita dan Naruto yang mendengar itu melihat ke arah asal suara tadi dan menemukan seorang wanita sedang berdiri.

"Himeragi...Yukina"ucap Naruto melihat wanita itu.

"Ya, ada apa?"ucap wanita yang di ketahui bernama Himeragi Yukina menjawab dengan suara yang agak datar.

"Etto, kenapa kau ada di sini?"ucap Naruto bertanya.

"Aku yang seharusnya bertanya, Kak Naruto"ucap Yukina bertanya kemudia di melanjutkan perkataanya"Ini gedung SMP, kan?"ucap Yukina kembali bertanya.

"Ah, ya, aku kesini hanya ingin mengembalikan dompet ini ke wali kelas mu."ucap Naruto membela diri.

"Dan kau menciumnya lalu kau terangsang dan mimisan?"ucap Yukina sekali lagi dan Naruto mengelap hidungnya.

"Bukan! Aku hanya teringat dengan hal kemarin saat c-"ucapan Naruto terpotong karena sebuah tombak tepat berada di depan mukanya.

"Senpai!"ucap Yukina sedikit marah.

"Ampun."ucap Naruto ketakutan dengan memohon dan melangkah mundur.

"Dan cepat kembalikan dompetku itu."ucap Yukina sembari menerjang Naruto berniat mengambil dompetnya dan Naruto menghindarinya kini Naruto berada di belakang Yukina.

"Sebelum beri tahu aku sesuatu. Kau itu siapa dan kenapa juga kau mengikuti ku."ucap Naruto bertanya kepada Yukina.

"Eh, jangan-jangan apa kau tahu aku mengikutimu."ucap Yukina agak terkejut.

"Tentu saja lah aku tahu mana mungkin aku tidak menyadarinya?."ucap Naruto dengan santai.

"Baiklah, kau ingin aku merebutnya dengan paksa kan?."ucapnya sembari bersiap menyerang dan Naruto bersiap untuk bertahan dan tiba tiba saja terdengar suara perut seseorang yang lapar.

"Heh, apa kau lapar?"ucap Naruto bertanya dan Yukina berubah muka menjadi malu"Apa kemarin kau tidak makan? Ah, apa karena dompet mu hilang? Kau tinggal sendiri?."ucap Naruto tepat sasaran.

"Memangnya kenapa?!"ucap Yukina bertanya lalu tiba-tiba Naruto melangkah kepada Yukina setelah sampai Naruto menyodorkan dompetnya dan berkata.

"Setidaknya traktir aku makan siang. Sebagai orang yang menemukan dompet mu aku cukup pantas untuk menerima hadiah dari mu kan?."ucap Naruto kemudian Yukina mengambilnya setelah itu mereka pergi dari tempat itu dan tentu saja setelah Yukina menyimpan tombaknya kembali.

Beberapa Menit Kemudian

Mereka kini berada di restoran Hamburger"Selamat makan."ucap Yukina yang sembari melahap Hamburger yang berada di tangannya dan Naruto yang sedang minum dan melihat Yukina.

"Heh, jadi kau bisa makan Hamburger seperti orang normal yah?"ucap Naruto yang melihat Yukina memakan Hamburgernya.

"Apa maksudnya?"ucap Yukina bertanya.

"Entah kenapa, kau sepertinya bukan berasal dari sini."ucap Naruto memberi tahu.

"Apa kau sedang meledek ku?"ucap Yukina menyadari sesuatu"Memang benar, kota tempat ku berasal tidak terlalu besar karena di lindungi oleh Takagami No Mori, tapi kalau Hamburger di sana juga ada."ucap Yukina

"Dewa Hutan? Apa itu tempat asal mu atau sekolah mu?"ucap Naruto bertanya dan dia juga sedikit aneh dengan nama tempat asal Yukina.

"Ya, itu ada di luar sana. Tepatnya itu adalah sekolah pelatihan Organisasi Raja Singa."ucap Yukina memberi tahu lalu kemudia dia melahap Hamburgenya kembali kemudian dia kembali berbicara"Kau tahu soal Organisasi Raja Singa, kan?"ucap Yukina bertanya.

"Tidak, aku tidak tahu."ucap Naruto membalas pertanyaan Yukina.

"Heh?!, kenapa kau bisa tidak tahu."ucap Yukina terkejut karena Naruto tidak tahu Organisasi Raja Singa.

"Walaupun kau bilang. Aku baru pertama kali mendengar nama itu."ucap Naruto lalu dia memberi tahu Yukina ada sisa makanan di pipinya dan Yukina merasa malu dan segera membersihkannya.

"Organisasi Raja Singa itu semacam Organisasi rahasia yang di bentuk oleh Komisi Keselematan Publik Nasional untuk menekan resiko bencana sihir dalam skala besar dan terorisme. Aku ini salah satu dari Ksatria Sihir dan aku di kirim untuk ke Pulau ini untuk mengawasi mu-."ucap Yukina terputus saat Naruto menyela.

"Tunggu, tadi kau bilang mengawasi ku? Kenapa?."ucap Naruto merasa aneh dengan maksud untuk mengawasinya.

"Kenapa? Apa kau benar-benar tidak tahu?."ucap Yukina kepada Naruto.

"Tahu apa?."ucap Naruto kembali bertanya.

"Kekuatan para Keturuna Utama itu, sama dengan kekuatan militer sebuah negara. Tentu saja itu termasuk Kak Naruto yang merupakan Keturuna Keempat. Dengan kata lain keberadaan mu itu sama dengan sebuah kehancuran di dunia ini."ucap Yukina memberi tahu.

"Ehhh, itu artinya tidak hanya di anggap bukan manusia tapi juga tidak di anggap sebagai mahluk hidup?"ucap Naruto yang mendengar itu sedikit terkejut lalu dia menyenderkan punggungnya ke kursi yang iya duduki"Yang benar saja."ucap Naruto sembari menghela nafas.

"Kak...Apa yang kau lakukan di tempat ini? Pasti ada alasan mengapa Vampir Keturunan Utama bisa berada di tempat seperti ini dan juga menyembunyikan identitasmu dan bersembunyi di Kota Iblis ini!. Contohnya menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk memulai kekuasaan mu?."ucap Yukina memberi tahu dan sembari bertanya.

"Oi, tunggu dulu. Aku disini tidak bersembunya atau apapun. Aku sudah tinggal disini bahkan sebelum aku menjadi Vampir."ucap Naruto membantah perkataan Yukina.

"Hah?, kau bilang apa?"ucap Yukina tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Aku tadi bilang aku sudah tinggal disini bahkan sebelum berubah menjad V-."ucap Naruto terputus karena Yukina tiba-tiba saja berdiri dan menggebrak meja.

"Itu tidak mungkin. Manusia biasa yang berubah menjadi Vampir dan menjadi Keturuna Utama. Mereka akan mendapatkan keabadian, sihir yang mengerikan, ataupun mampu menghancurkan dunia atau-"perkataan Yukina terhenti saat dia melihat ke arah pengunjung lain yang semuanya terfokus padanya dan Yukina pun memilih untuk duduk kembali karena malu dan Naruto pun meminta maaf dengan memberi senyum sembari angukan kecil dan menyapa.

"Atau jangan bilang...kau menelan salah satu dari para Keturuna Utama dan menjadi salah satu dari mereka?."ucap Yukina menebak.

"Aku tidak bisa menjelaskannya. Tapi Avrora lah yang membuatku menjadi seperti ini."ucap Naruto terlihat sedih.

"Avrora?"ucap Yukina bertanya.

"Avrora Keturunan Ke'Empat yang sebenarnya. Kaleid Blood sebelumnya."ucap Naruto memberi tahu.

"Kenapa Keturunan Ke'Empat memilih mu sebegai penerusnya dan juga kenapa Kak Naruto bisa berurusan dengan Keturuna Ke'Empat?."ucap Yukina bertanya kenapa bisa Vampir terkuat di dunia memilihnya sebagai penerusnya.

"Dia adalah teman ku dan juga aku lah yang sudah membunuhnya."ucap Naruto sembari menangis dan memegangi kepalanya dengan kedua tangannya dan tiba-tiba saja Naruto merasa kesakitan saat dia mengingat kejadian 3 bulan yang lalu sampai sampai dia menyenggol minuman yang berada di sebelahnya dan membasahi celananya dan Yukina yang melihat itu langsung berdiri dan bertanya.

"Ada apa?!"ucap Yukina khawatir yang melihat Naruto.

Tiba-tiba saja terlintas sebuah gambaran di kepala Naruto.

"Kau tidak perlu memikirkannya jalani lah hidup mu yang baru dan juga aku akan selalu mengawasimu."ucap Avrora yang terlintas dalam pikiran Naruto pikiran itu seperti kejadian 3 bulan yang lalu.

"Terima kasih Avrora."ucap Naruto kepada Avrora setelah pikiran itu terlintas sementara Yukina yang melihat itu hanya bingung.

"Apa yang kau bicarakan Kak?."ucap Yukina bingung.

"Tidak, tidak ada apa-apa. Maaf Yukina aku tidak bisa memberi tahu mu."ucap Naruto meminta maaf.

"Aku mengerti."ucap Yukina mengerti.

"Kau percaya?."ucap Naruto sedikit terkejut.

"Ya, aku bisa tahu kalau Kakak sedang tidak berbohong."ucap Yukina kepada Naruto lalu dia melihat celana Naruto yang terkena tumpahan minuman yang iya senggol tadi"Coba menghadap kesana aku akan membersihkan paha mu."ucap Yukina berniat membersihkan paha Naruto yang terkena tumpahan minuman dan lalu dia mendekati Naruto.

"Ah, tidak apa-apa."ucap Naruto merasa tidak terganggu dengan celananya yang basah.

"Nanti bisa kotor, sini"ucap Yukina memaksa dan Naruto pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan lalu Yukina pun membersihkannya sembari mengelapnya Yukina berbicara.

"Sebenarnya aku diperintahkan untuk membunuhmu jika keadaan menjadi tidak terkendali oleh Organisasi Raja Singa."ucap Yukina memberi tahu.

"Eh, membunuhku?"ucap Naruto terkejut bahkan sangat sangat terkejut.

"Sekarang aku bisa mengerti alasannya. Kau tidak menyadari soal dirimu sendiri. Posisimu benar-benar dalam keadaan yang sangat menyulitkan."ucap Yukina sedikit membuat Naruto terdiam"Tapi tidak perlu khawatir. Jika terjadi apa-apa aku akan mengurusnya dengan Sekkarou."ucap Yukina membuat Naruto berteriak.

"Apa maksudnya dengan "Mengurus"!?"ucap Naruto ketakutan lalu Yukina berdiri dan bertanya.

"Setelah ini Senpai mau pergi kemana?."ucap Yukina bertanya.

"O-oh, aku mau pergi perpustakaan untuk menyelesaikan tugas musim panas ku yang sangat merepotkan."ucap Naruto dengan nada sedikit malas.

"Perpustakaan yah? Baiklah."ucap Yukina sembari mendekati kursinya.

"Jangan-jangan kau mau mengikutiku?."ucap Naruto kepada Yukina.

"Iya, apa tidak boleh?."ucap Yukina bertanya apakah dia boleh ikut atau tidak.

"Yah, bukannya tidak boleh. Eh tunggu, apa seterusnya akan begini?"ucap Naruto bertanya kepada Yukina.

"Tentu saja, karena aku ini pengawasmu."ucap Yukina memberi tahu dan penyataan itu membuat Naruto terdiam dan membatin.

'Avrora, mulai dari sekarang aku akan memilih jalan hidup ku sendiri bahkan walaupun itu sebagai Keturuna Ke'Empat.'batin Naruto yang mulai meneguhkan hatinya dan kemudia dia menyenderkan badannya kekursinya.

"Terima kasih."ucap Naruto berterima kasih dan akhirnya mereka pun keluar dari tempat itu.


Awal dari seorang Vampir yang lemah dan akan menjadi seorang Vampir terkuat di dunia bagaimanakah kisah selanjutnya tunggu update selanjutnya.

A/N: Maaf ya kalau banyak Typo atau apapun dan di chapter ini pasti sama dengan animenya hanya sedikit perbedaan sekali lagi gw minta maaf tapi ini cuman prolog kesononya pasti meneganggkan.

Update Tanggal 25-04-2015(Bisa berubah tanpa ada pemberi tahuan dan ini ga janji)