Neottaemunae (baecause you)
By :
Kim Elin
.
.
Cast :
Namjin
Kim Namjoon
Woo (Kim) Seok Jin
Woo Ji Ho (zico) 4 thn
.
.
Other Cast :
BAP member,BTS member, Kiddoh Top Dog.
.
.
Genre :
Romance,friendship,little hurt
.
Warning!
TYPO,OOC,bahasa berantakan,GS!(Gender Switch)
.
Summarry:
Woo Seok Jin seorang yeoja cantik sederhana yang bertemu dengan namja kecil yang manis bernama Jiho, anak yang ia temukan di depan pintu rumahnya. Jin yang iba pun merawat Jiho, namun tanpa ia ketahui Jiho membawa ia ke takdirnya. Bertemu dan menjalin kasih, dengan seorang Rapper agency terbesar bernama Kim Namjoon. Namun perjalanan mereka tidak akan berjalan dengan mulus. Banyak rintangan yang menunggu mereka.
.
.
.
Kim Elin Present.
.
.
..
.
.
..
.
.
..
.
..
Seorang yeoja cantik tengah berjalan dengan santai kearah kelasnya, ia berjalan dengan senyum yang mengembang menambah kecantikan alami yang ia miliki. Sepanjang ia berjalan ia selalu diperhatikan orang orang yang ada di kampusnya.
Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan yeoja cantik ini?
Dia Woo Seok Jin, dia seorang imigran dari negara sakura Jepang. Memiliki wajah yang cantik, ramah dan pintar membuat ia menjadi idola di kampusnya.
Jin memiliki rambut berwarna cokelat panjang sepinggang yang lurus, ia memiliki senyuman yang sangat manis, tubuh dengan tinggi 175 membuat ia pantas menjadi model, suaranya yang halus dan sangat merdu saat menyanyi, dan lekuk tubuh yang sempurna yang membuat para wanita lain cemburu.
Namun, Jin tidak sesempurnah itu. Ia seorang yeoja sederhana... ia merantau dari Jepang ke Korea untuk mencari kerja dan pendidikan dengan uang tabungan miliknya. Hal ini disebabkan karena kedua orang tuanya telah tiada.. gempa dan serangan nuklir yang bocor di Fukushima yang terjadi beberapa tahun silam membuat ia harus kehilangan orang tuanya dan diusingkan.
Jin hanya seorang diri di dunia ini, meskipun begitu ia tidak pernah menutup diri dari orang lain, ia mencoba menerima keterbatasan miliknya dengan bergaul dengan berbagai macam kalangan. Untuk bertahan hidup Jin bekerja sebagai pengasuh anak di sebuah penitipan yang elit dikawasan gangnam yang dapat ia tempu dengan 30 menit jalan kaki dan 15 menit naik bus.
Seperti biasa, saat ini kelasnya sudah selesai, ia akan bergabung bersama teman temanya di kantin.
Kaki jenjangnya yang berbalut skinny jeans dilangkahkan kearah utara kampus, dimana kantin berada.
"mianhae aku terlambat.." ujar Jin saat melihat teman temanya yang sudah berkumpul
"gwaenchana.. ah ya.. Jinie mau makan apa? Aku yang traktir.." ujar yeoja manis bermata sipit—Min Yonggi—.
"aniya.. bukan kah hari ini giliranku?" cegat Jin saat melihat Yonggi mengeluarkan kartu kreditnya.
"kami tidak ingin kau menghabiskan uang sakumu kau pasti ingin membeli ponsel baru kan? Biar Yonggi yang traktir!" seru wanita berambut dirty red disampingnya—Jeon Jungkook—.
"ta—Tapi!"
"aniya! Kau sahabat kami, kami berhak mentraktirmu," ujar Yonggi.
"baiklah.." dan jadilah Jin di traktir teman temanya.
Selalu saja seperti ini, teman temanya terlalu baik sampai mereka selalu mentraktir Jin. Memang Yonggi dan jungkook tidak semiskin dirinya.. Yonggi adalah putri dari perusahaan airminum terbesar di Korea, dia juga anak tunggal oleh karena itu ia dimanjakan dengan segala macam barang. Sedangkan Jungkook adalah seorang Model majalah remaja yang baru naik daun.
Saat mereka selesai makan mereka pun kembali mengobrol
"jadi apa rencana kita saat ini?" tanya Yonggi
"aku ada pemotretan.." ujar Jungkook
"ah.. pasti senang yah jadi kau.. kalau aku akan mengasuh anak anak seperti biasa, dan sepertinya ini sudah waktunya.." ujar Jin
"aishh.. hanya aku saja yang tidak punya kerjaan! Baiklah aku akan ke salon hari ini.." ujar yonggi sambil mempoutkan bibirnya.
"yak! Min Yonggi! Kau pikir berapa umurmu sampai sampai masih memoutkan bibir seperti itu?!" jejar Jungkook
"yak! Jeon jungkook! Umurku 23 tahun! Dan kenapa? Kau pikir kau masih pantas berteriak seperti anak anak?" balas Yonggi.
"kurasa kalian berdua saling berteriak seperti anak kecil! Hahaha" ujar jin sambil tertawa karena sahabatnya ini sangat lucu.
"yaaakk!" seru Yonggi dan Jungkook
"Min Yonggi! Diusiamu yang sudah genap 23 tahun kau harus lekas mencari kekasih dan menikahinya! Jeon Jungkook usiamu sudah 21 tahun! Seharusnya kau fokus pada skripsimu yang akan datang! Kalian berdua selalu saja kekanakan!" ujar Jin
"dan kau Woo Seok Jin! Usiamu akan segera menginjak 24 tahun. Kau menyuruhku mencari pacar dan menikahinya sedangkan kau tidak memiliki kekasih sama sekali! Apa maksudmu!" jejar Yonggi tak terima.
"aku menyuruhmu mencari kekasih agar kau bersikap dewasa sedikit, ya,.. setidaknya aku lebih dewasa dibanding kalian. Yasudah. Aku pergi dulu.. annyeong!" seru Jin kemudian bangkit dan berlari kearah selatan dimana gerbang kampus terbuka membawanya untuk keluar dan segera mengasuh anak anak..
.
.
.
"annyeong hasseo.." seru jin saat sampai di tempat penitipan anak.
"nee.. ah! Wasseoyo?" seru pegawai lainnya bernametag Sujeong itu.
"nee..." ujar Jin sambil melangkahkan kakinya kedalam ruangan
Tempat penitipan ini dibilang elit karena anak anak yang dititipkan disini berasal dari berbagai kalangan mulai dari artis, pemain sepak bola, pengusaha kaya dan lain lain. Tempatnya juga sangat elegan diluar dan dalam, dimana pada halaman tersedia halanan yang luas dengan rumput hijau yang terawat, yang dapat dijadikan sebagai sarana bermain. Di bagian dalam ada berbagai macam kelas, mulai dari kelas bintang, bulan, bunga matahari kelinci dan lain lain,. Pada halaman blakang juga tersedia unit bermain seperti perosotan, ayunan, jungkat jungkit dan lain lain .
"Chanyoung-ah! Baekyoung-ah!" seru Jin saat melihat kedua anak kembar yang sedang bermain di karpet
"Nuna!/Eonni!" seru Chanyoung dan Baekyoung sambil berlari kearah Jin dan langsung memeluknya.
"eonnii.. main rumah rumahan dengan Baekyoungiee~" ujar Baekyoung sambil menarik narik kaki Jin
"aniyaaa! Nuna akan bermain dengan Oppa!" ujar Chanyoung tidak mau kalah
"aigoo aigoo.." melihat anak kembar itu bertengkar Jin pun duduk menatap kedua anak itu..
"Baekkie-ah.. Channie-ah sebagai saudara tidak boleh bertengkar.. Chan sebagai kakak harus mengalah kepada Baekyoung.." ujar Jin lembut sambil memainkan rambut lebat kedua anak itu
"tapi nunna.." Chanyoung mencegat
"Chan sayang sama Baekyoung kan...?" ujar Jin membuat Chan mengangguk. "bisa kan Chan mengalah?" Chanyoung mengangguk lagi
"gwaenchana oppa.. oppa saja yang main dengan Jinnie eonni.. Youngie tidak apa apa kok.. nanti youngie main sama Kyunghee saja.." ujar Baekyoung. Membuat Chanyoung mengangkat tanganya dan mengusap rambut Baekyoung.
"youngie baik.." ujar Chanyoung sambil tersenyum.
"begini saja.. apa Baekyoung dan Chanyoung sudah mengerjakan Pr?" tanya Jin
"belum.."
"yasudah nuna bantu yaa.."
Dan jadilah Jin yang mengajak mereka mengerjakan pr. Park Baekyoung dan Park Chanyoung adalah saudara kembar, anak dari seorang diva terkenal bernama Byun Baekhyun dan Aktor bernama Park Chanyeol, mereka dititipkan di penitipan karena sang kakak tertua Park Hani harus sekolah. Mereka memang sengaja tidak menyewa pengasuh karena beranggapan tidak ingin anaknya dibesarkan oleh pengasuh, mereka ingin anak mereka besar di lingkungan keluarga mereka.
.
.
.
05.30KST
Tempat penitipan itu pun sudah kosong sedari tadi karena anak anak telah dijemput oleh keluarga masing masing. Kosongnya tempat itu membuat Jin harus pulang.. kaki kaki jenjangnya ia langkahkan menuju stasiun yang akan membawanya kedaerah distrik tempat ia tinggal.
"para penumpang kereta xxx yang akan menuju kawasan Myeondong dan seoul dihrapkan segera naik"
Ucapan sang petugas kereta itu membuat Jin segera meloncat naik ke kereta. Saat didalam kereta yang penuh itu Jin terpaksa berdiri dan berdesak desakan. Ia lupa kalau skarang adalah jam pulang kantor.
Setelah 10 menit berjalan kereta itupun berhenti. Jin turun dari kereta itu, ia berjalan keluar dari stasiun menuju Motel miliknya di daerah Distrik gangnam.
.
.
Jin menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawanya menuju kamar Motel yang selama ini ia tempati. Namun begitu ia sampai di depan pintu, ia terkejut melihat ada keranjang yang terletak didepan pintunya. Karena penasaran ia pun mendekat.
"ige Mwoya?" ujarnya sambil membuka selimut yang menutupi keranjang itu, namun betapa terkejutnya ia begitu yang ditemukanya adalah seorang bayi mungil yang sangat tampan.
"astaga! Siapa yang rela membuang bayi setampan ini!" ujar Jin sambil mengambil keranjang itu.
"tubuhnya dingin, kurasa dia terlalu banyak terkena angin malam.." ujar jin kemudian masuk ke dalam kamar motelnya.
.
.
Yeoja cantik itu menidurkan bayi mungil disampingnya dan menyelimuti bayi itu. Bayi lelaki yang tampan itu menggeliat tak nyaman.. segera saja Jin menepuk nepuk pantat bayi tersebut, berharap ia dapat menenangkan bayi itu. Bayi itu membuka matanya, terlihatlah sorota mata yang jernih,bening, tanpa dosa. Bayi tu mengangkat tanganya menaruhnya dipipi Jin kemudian meringkuk di antara dada wanita cantik itu.
"kau bayi yang sangat tampan, kenapa orang tuamu membuangmu? Tidak tahukah mereka kalau kau bisa menjadi anak yang tampan dan kelak membanggakan mereka?"
Bayi itu menatap Jin
"ini surat yang kutemukan dikeranjangmu.. siapa tau ada keluargamu yang dapat aku hubungi.."
Dan Jin pun membuka surat itu..
.
.
Seok Jin-ah, ini aku.. Hyemi.. mianhae, selama ini aku menyembunyikan keadaanku.. aku hamil anak dari pacarku.. tapi aku menyembunyikannya darimu,..
Maafkan aku harus menaruh bayi ini bersamamu..
Aku tidak ingin dia terluka Jin-ah, pacarku tidak ingin aku melahirkan anak itu.. bayi itu berusia 6 bulan.. pacarku memberiku waktu 6 bulan untuk merawatnya sebelum aku menyerahkan bayi itu padanya, karena bayi itu laki laki.. orang tuanya menginginkan bayi itu untuk menjadi penerus perusahaan mereka, tapi aku tidak pernah mengizinkanya.
Mereka akan membunuhku dan juga bayi itu..
Aku takut, aku tidak ingin dia terluka.. dia hanya bayi yang tak berdosa.. mungkin saat kau membaca surat ini aku sudah tiada..
Jin-ah Bayi itu belum memiliki nama. Tolong beri ia nama yang bagus.. aku menyerahkan bayi ini padamu..
Aku sudah menyiapkan bajunya di keranjang itu, susu dan mainan kesukaanya.. maafkan aku sudah membuatmu kerepotan Jin-ah.. aku juga sudah menyiapkan tabunganku untuk biayanya sekolah nanti silahkan kau pakai..
Aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu Jin-ah.. aku harap dengan adanya bayi ini disampingmu kau dapat menemukan kebahagiaan..
Untuk anakku, jadilah anak yang berbakti kepada Jin-Imo
Aku slalu bersamamu..
.
.
Love, Jung Hyemi
.
.
Jin terkejut, bahwa selama ini sahabatnya di kamar ini pergi untuk menyembunyikan kehamilannya? Bukan untuk belajar di negeri orang?
Jin melompat dari tempat tidurnya, meraih bayi mungil itu dan berjalan kearah pintu untuk pergi ke loby motel miliknya.
"ahjumma!" seru Jin saat melihat ahjumma pemilik motel itu.
"nee? Waeyo nona Jin" tanya ahjumma itu
"ahjumma.. kemana Hyemi?" tanya Jin
"Hyemi? Dia diseret oleh sekelompok namja tadi siang." Jawab sang ahjumma. Jin-pun shock
"diseret?"
"iya.. dan aku baru menerima kabar tadi dri pihak rumah sakit, kalau Hyemi meninggal karena serangan jantung.." jelas sang ahjumma
"hyemi! Dia di rumah sakit mana?!" tanya Jin.
"international Seoul Hospital..." ujar sang ahjumma membuat Jin segera pergi tanpa melihat penampilanya yang hanya mengenakan piama bunga sakura berwarna pink dan sedang menggendong bayi mungil berselimut biru.
Jin segera berlari menuju perempatan jalan dan menyetop taksi.
"bawa aku ke ISH!" ujar Jin sambil meraih ponselnya yang tengah di peluk bayi mungil itu.
Jin segera mandial nomer 1 untuk menelfon Jungkook dan menymbungkanya ke Yonggi. Tidak lama suara jungkook yang tengah berada di ruangan berisik dan suara yonggi yang bangun tidur terdengar.
"Jinnie~ waeyo kenapa menelfon semalam ini?"tanya Yonggi
"kalian berdua! Cepat ke rumah sakit! International Seoul Hospital sekarang!" seru Jin
"wayoo? Siapa yang masuk rumah sakit?" jejar Jungkook
"hyemi.. hikss.. Hyemi serangan jantung!" kini Jin terisak
"aku segera kesana!" seru Yonggi dan Jungkook bersamaan.
.
.
Setibanya Jin di rumah sakit ia segera berlari ke meja informasi/? Dengan ponsel yang melekat ditelinganya
"pasien meninggal bernama Jung Hyemi" tanya nya
"dia di UGD agassi" jawab sang perawat
"jungkook Jimin! Dia di UGD" seru Jin sambil berlari kearah UGD
Sesampainya dia di UGD. tidak lama kemudian Jungkook dan Yonggi datang dengan keadaan sama berantakanyya dengan Jin. Jungkook memakai dres ketat berwarna biru yang cukup ngejreng karena kainnya yang ditempeli payet bling bling, wajah yang berantakan karena makeupnya luntur dan sepatu hak tinggi yang ia tenteng ditanganya. Sedangkan. Yonggi malah berlari dengan kamisol putih miliknya, sendal bulu khas rumah dan boneka dakong yang ia gendong.
"keluarga Jung Hyemi?" tanya sang dokter yang tiba-tiba muncul dari balik pintu UGD
"kami sahabatnya!" seru Jungkook
"maafkan kami.. tapi Hyemi-ssi sudah meninggal dari sejam yang lalu.." ujar sang dokter yang diketahui bernama Daehyun itu.
"Hyemi..."
"hyemi sudah pergi? Hikss"
Mengetahui sahabat mereka yang sudah meninggal Jungkook, Yoonggi dan Jin pun menangis bersama. Hyemi dan mereka sudah bersahabat semenjak Jin pindak ke korea untuk masuk SMA, Hyemi yang sangat ceria sangat cocok untuk Jungkook Yoonggi dan Jin. Mereka banyak melalui waktu bersama. Sampai pada suatu ketika Hyemi pergi untuk belajar di negeri orang, dan mereka pun mengizinkan bahkan mendukungnya.
"Chogiyo!" seruan seorang laki laki itu menggema di lorong rumah sakit itu. Membuat Jin dan Jungkook menoleh sedangkan Yoonggi masih terisak.
"wae?" tanya Jin
"kalian siapanya Hyemi?" tanya namja itu
"ah.. kau pasti pacarnya Hyemi kan? Kami sahabatnya" jawab Jin
"nee.. aku pacarnya, ku dengar Hyemi memiliki keponakan berusia 6 bulan yang ia asuh apa benar?" tanya Namja itu membuat jin bingung apa maksudnya anak ini?
"apa anak yang kau gendong itu ponakannya? Jika iya, Hyemi menyuruhku untuk mengasuhnya" ujar namja itu sambil menatap bayi yang ada di gendongan Jin
"apa maksudmu! Kami tidak tau kalau Hyemi punya keponakan berusia 6 bulan! Yang aku tau Hyemi hanya tinggal seorang diri" jejar Yoonggi
"ini anakku, bukan keponakan Hyemi. Lebih baik kau segera mengurus mayat Hyemi," ujar Jin kemudian berlalu meninggalkan namja itu sendirian
.
"aku yakin itu anak Hyemi"
.
.
.
"MWOO!" teriakkan para wanita itu terasa memekakkan telinga dan para wanita yang berteriak itu Jungkook dan Yoonggi
"aish! Jangan berteriak! Kau bisa membuatnya kaget!" seru Jin
Mereka berada di rumah Yonggi sekarang. Pasalnya selama perjalanan Yoonggi dan Jungkook terus menerus menanyakan siapa bayi yang ada di dalam gendongan Jin itu, dan Jin menceritakannya. Bahwa bayi itu adalah bayi Hyemi.
"jadi? Pria yang ada di rumah sakit tadi berniat membunuh bayi ini?" tanya Yoonggi sambil mencubit pipi bayi itu
"nee.. itu yang dikatakan Hyemi padaku." Jawab Jin
"sebagai pacar seharusnya ia khawatir, apa kalian melihat wajahnya tadi? Seperti tidak ada gurat kesalahan dimatanya!" jejar Jungkook
"kita harus melindungi bayi ini.." ujar jin
"bayi ini belum memiliki nama kan? Siapa namanya?" tanya Jungkook
"karena kau yang menemukannya dan karena Hyemi yang menitipkan padamu jadi kau yang memberi nama Jin" ujar Yoonggi yang masih setia bermain dengan bayi itu
"namanya... Ji Ho.. Woo Ji Ho"ujar Jin sambil menatap bayi yang kini Bernama Jiho itu.
"annyeong Woo Ji Ho.. Jungkook Nunna disini.." ujar Jungkook
"Yoonggi nunna disini.."ujar yoonggi
"kalian salah.. aku kan eommanya, berarti kalian berperan sebagai Imo" ujar Jin
"aku belum setua itu untuk menjadi tante seorang bayi, tapi karena ini untuk Jiho aku mau!"ujar Yoonggi.
"oh iya, Jin, kalau Jiho masih usia enam bulan berarti masih menyusu? Masa iya kau yang memberinya susu?" tanya Jungkook
"pabboo! Dia minum susu bayi, bukan ASI milikku!" ujar Jin.
"kau harus tinggal disini Jin, biar Jiho dijaga oleh maidku. Appa dan eomma juga pasti senang kalau ada bayi di rumah ini.." ucap Yoonggi
"tapi Yoonggi, aku tidak ingin merepotkan, biarkan saja Jiho tinggal bersama ku di motel" bantah Jin
"Jin! Lalu kuliahmu bagaimana? Kau tidak tau seberapa repotnya menjaga bayi? Kita akan lulus tahun ini, aku tidak mau keinginan lulusmu tertunda karena harus menjaga Jiho. Tinggallah disini. Biar jiho dijaga oleh Maid,appa dan eommaku." Ajak Yoonggi
"ayolah Jin, lagipula appa dan omma Yoonggi sudah menganggap kita seperti anak sendiri, apalagi kau, yang sudah seperti eonni bagi Yoonggi." Kini Jungkook yang memaksa
"baiklah.. aku akan memindahkan barang barangku besok.." ujar Jin
"tidak usah.. akan kusuruh beberapa maidku mengambil barang barangmu dan Jiho." Tukas yoonggi.
"sekarang sebaiknya aku memanggil nona Ahn untuk membuat susu untuk Jiho" ujar Jungkook sambil bangkit.
.
"Anakku Woo Ji Ho, tumbuhlah menjadi namja yang baik,pintar,patuh dan taat kepadaku Imo-mu Haelmoni dan Haraboejimu nanti. Banggakan Hyemi yang sudah tenang dialam sana. Woo Ji Ho tuhan melindungimu"
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
HI PARA SIDERS, TOLONG TOBATLAH TINGGAL KLIK KOTAK REVIEWS DIBAWAH INI DAN BERIKAN KOMENTAR KALIAN DAN KALIAN AKAN MENDAPAT PAHALA! HAHAHA.
