Beberapa hari setelahnya. Semua kembali normal. Normal dalam artian Naruto, Sasuke dan Shikamaru sudah benar-benar bisa membiasakan diri dengan kehidupan mereka.

Yah, tidak ada yang menyangka bahwa selama 2 bulan kehidupan mereka di foREVer street, nyatanya mereka benar-benar bertemu dengan berbagai macam orang dan terlibat dengan berbagai macam situasi juga.

Naruto?

Meskipun Hubungannya dengan Hinata memang tidak banyak berubah. Namun aku senang mengabarkan bahwa kedua sahabat, Fox dan Naruto akhirnya bersatu kembali. Fox membiasakan diri dengan tinggal di kediaman walikota. Dia terkadang tidur dan menemani Minato di ruangannya saat sang walikota itu tengah bekerja. Untung beribu untung karena para penghuni rumah itu tidak ada yang alergi dengan kucing, jadi Fox bisa ikut menjadi keluarga besar mereka

Mansion Walikota.

NST Namikaze special Troops. Atau para ajudan terhormat walikota kini tengah menikmati libur dengan cara berpesta kebun di halaman belakang. Yamato Sekaligus tangan kanan kepercayaan Minato Namikaze menatap belasan anak buahnya yang kini tengah memanggang barbekyu. Dibawahnya, nampak Kucing Oranye yang dibawa Naruto satu minggu yang lalu ke rumah ini nampaknya sudah terbiasa dengan kehidupan disini.

"Kapten Yamato. Kau mau aku ambilkan jus tidak?" tanya Genma kepada pimpinannya. Mencoba menawarkan.

Yamato terlihat mengangguk.

"Yah boleh."

Mendengar jawaban Itu, cukup untuk memantapkan seorang Genma mengambilkan jus untuk sang kapten.

Yamato menatap kucing yang dinamai Fox yang kini tengah bergeliyutan manja di kakinya. Detik berikutnya, kucing itu lalu berlari ke tanah lapang karena dia sepertinya tertarik untuk mengejar kupu-kupu. Sesekali, kucing yang berlarian itu hampir saja menubruk Aoba yang kini tengah membawa piring.

Yamato tertawa melihat Aoba yang hampir lepas keseimbangan.

"Pagi yang cerah ya.. Yamato?"

Yamato dikagetkan oleh sebuah suara yang dikenalinya. Seketika itu dia berdiri dan langsung memberi hormat kepada orang yang bersuara.

"Ah.. Selamat pagi, Pak walikota."

Minato nampak tersenyum.

"Kan sudah kubilang jangan memanggil aku terlalu formal jika kita ada di rumah. Kan kita semua disini keluarga." Ujar Sang walikota mencoba membawa santai para ajudannya.

"Haha.. maafkan saya.. Minato-san." Jawab Yamato kikuk.

.

"Hoi! Kapten Yamato, Ayo bulutangkis denganku."

Pandangan Yamato kemudian menoleh ke sosok Naruto yang dari kejauhan nampak melambaikan dua buah raket kepadanya. Yamato nampak menoleh ke sang wali kota yang mengangguk.

Setelah mengucapkan permisi, Yamato pun mendekati Naruto.

.

.

.

"Heh.. Memang kau bisa memgalahkanku kali ini?"

"Kali ini, aku pasti menang."

.

~iwdwiw~

Kan, siapa bilang kalau happy ending itu hanya ada di dongeng? Nyatanya, kehidupan di Konoha Saja Bisa happy ending. Padahal, kisah ini lebih omong kosong dibanding dongeng. Hm apa katamu?

Uchiha?

Oke, tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga Uchiha adalah keluarga yang banyak masalah. Err.. Namun kalian harus tau, bahwa perlahan-lahan kehidupan di klan ini mulai membaik. aku berani mengatakannya karena semua juga happy ending. Maksudku, Lihat Sasuke, dia punya uang, kaya, ganteng pacar juga sudah ada.

Obito? Dia kembali ke klan, naik Menjadi CEO Uchiha Corp dan menjadi seorang yang lebih dari sekedar asisten dokter. Bahkan, hubungannya dengan Rin ada peningkatan, soalnya hari itu Rin mau datang di acara pesta pengesahan jabatan Obito. Well, meskipun hanya datang, tapi kan tandanya Rin tetap peduli Obito.

Shisui? Dia kembali kuliah kok. Aku tidak bercanda saat aku bilang kalau dia adalah pemuda yang memiliki idealisme yang nekat. Namun dengan apa yang dipercayai itu, aku yakin dia akan menjadi orang yang besar kelak.

Dan Itachi? Dia punya Izumi, Hikari dan Seluruh sahabat baiknya dari Akatsuki. Bahkan saat pelantikan Obito, mereka mendapatkan pesta pernikahan yang layak dan sebagaimana mestinya.

Pesta Pelantikan Obito dan Perayaan Pernikahan Itachi-Izumi

Masih berwibawa seperti biasanya, sosok Uchiha Madara duduk sendiri di sebuah meja tak jauh dari bufet makanan. Setelah lelah menyalami tamu, yang dia lakukan hanyalah duduk dan menatap beberapa orang yang kini sedang berdansa. Pandangan tajamnya lurus kepada Obito yang kini tengah berbincang dengan seorang guru bercadar dari Konoha Gakuen.

Lalu orang paling tua dari klan Uchiha itu beralih kepada Itachi dan Istrinya yang kini tengah asyik berdansa dikelilingi oleh orang-orang yang Madara kenali sebagai para pejabat penting dari Akatsuki Corp. Berbeda dengan jabatan mereka yang Madara pandang tinggi, orang-orang itu malah kini bertepuk-tepuk seperti orang bar-bar mengiringi Itachi dan Izumi yang tengah berdansa.

Terakhir, dia melirik Sebentar Sasuke yang kini tengah bercanda bersama segerombolan pemuda-pemudi yang nampaknya adalah teman-teman sekolahnya. Dia tidak mengenali sebagian besar dari mereka, namun Madara tentu familiar dengan pemuda berambut Kuncir dan Pemuda Jabrik Pirang.

Jujur, bahkan sampai detik ini Madara masih tidak mengerti kenapa para cucu-cucunya itu memutuskan sesuatu seenaknya sendiri. Apa yang mereka telah capai hari ini benar-benar kebalikan dari pandangan Madara atas posisi para Uchiha.

"Kakek."

Lamunan Madara diinterupsi oleh sebuah Suara. Di depannya, nampak Shisui yang kini berdiri di hadapannya. Dia mendorong sebuah kereta bayi bersama dengan sosok pria kecil yang menungganginya.

"Maaf, aku boleh titip Hikari sebentar? Aku mau ke kamar kecil." pemuda bernama Shisui itu tidak menunggu persetujuan dari Madara dan langsung pergi begitu saja dari hadapan Madara. Meninggalkan dua orang dari berbeda generasi itu untuk saling tatap.

Madara, dia menatap sosok anak kecil ingusan yang ada di depannya, yang dia tau adalah anak ini merupakan produk dari Itachi dan Istrinya. Dan merupakan alasan utama Itachi 'melengos' dari gadis terhormat yang ingin Madara jodohkan kepadanya.

Sedangkan Hikari, di matanya kini nampak seorang berbadan tegap yang tatapannya dingin. Sembari mengemut-emut kue bolu yang dipegangnya, dia terlihat mencoba mengamati orang yang saking berwibawanya, bahkan sampai tidak bergerak.

.
Detik Detik Madara dihabiskan dengan mengamati bocah kecil ini. Kontes saling tatap antara orang tua dan orang muda ini bahkan semakin panas karena tidak ada dari mereka yang saling mengalah. Mengalah dalam artian bersuara.

Madara masih sibuk dengan pikirannya sendiri, mencoba memahami akibat dari kehadiran bocah ini. Sedangkan Hikari, dia masih sibuk dengan bolu nya.

Memperhatikan kedua mata bocah ini yang mirip sekali dengan Itachi, Madara masih menatap Hikari tajam. Hingga Madara memperhatikan saat tiba-tiba bocah ini menyodorkan bolu yang beberapa detik lalu ia kenyot ke Madara.

"Ta." Gumam Hikari. Seakan mencoba menyerahkan satu-satunya bolu yang dia pengang kepada orang tua di depannya.

"Mamam," Hikari lanjut bergumam. tangannya masih mencoba memberikan bolu itu kepada Madara.

Madara diam sebentar sebelum dia mendengus dan kemudian menggeleng.

Seakan tau kalau orang tua di depannya nampaknya tidak mau bolunya, Hukari pun lanjut makan.

Sedangkan Madara, atas tingkah hikari itu, dia mulai memperhatikan bocah ini dari sudut pandang lain.

'Mulutmu belepotan bocah.' Batin Madara dalam Hati.

.

~iwdwiw~

Bagaimana? Happy ending kan? Jujur, jika aku menerawang tingkat kebutuhan Itachi. Sebenarnya dia juga tidak butuh jabatan Uchiha Corp kok. Dia Sudah Bahagia.

Lantas bagaimana dengan Shikamaru?

Aku katakan padamu bahwa Orang Tua Shikamaru masih mengharapkan putra semata wayangnya itu untuk segera menikah muda. Bukan apa-apa, tentu saja Seorang Nara Yoshino tidak akan menyerah begitu saja untuk berbesan dengan sahabat lamanya Sabaku Karura.

Itulah kenapa Di sela waktunya, dia sering menasehati Shikamaru dan memberikan Siraman Rohani perihal betapa menyenangkannya berkeluarga.

Tentu hal tersebut malah berefek terbalik bagi Shikamaru, karena dia malah lama kelamaan menjadi semakin takut berkeluarga. Takut Kalau istrinya nanti bakal mendoktrin dan mempropaganda anak-anaknya untuk nikah muda.

Oh Iya, ngomong-ngomong Soal Shikamaru? Kalian Ingat dulu saat Naruto menghancurkan lapangan rumput Uzushio dengan menggunakan Motor Trail? Shikamaru lebih parah, Dia menghancurkan seluruh sekolah Uzushio dengan Otaknya.

Olimpiade Sains Tingkat Nasional

Jiraya Hanya mengigit kuku Jarinya saat upacara pemberian piagam kepada para peserta Olimpiade dilakukan oleh menteri pendidikan. Memang, Uzushio Int. Highschool yang menjadi tuan rumah Kejuaraan tingkat Nasional ini. Bahkan Jiraya sebagai kepala sekolah sudah mempersiapkan murid murid terbaiknya untuk berlatih sedini mungkin dalam mempersiapkan event besar ini. Karena semenjak 4 tahun terakhir. Uzushio pasti selalu keluar menjadi juara Nasional. Dan hal tersebut sudah merupakan hal mutlak yang harus dicapai.

Namun tahun ini Jiraya tidak menyangka, bahwa sosok ber IQ-200 itu nyatanya mau mewakili Konoha Gakuen dalam acara ini. Yap, pemuda yang saat sekolah di Uzushio dulu itu tidak pernah mau jika ditunjuk mewakili sekolah dalam acara apapun, sekarang berdiri dengan gagahnya memegang bendera sekolah Konoha Gakuen sembari diberi rentetan penghargaan oleh menteri pendidikan.

"Mari beri tepuk tangan untuk juara Nasional olimpiade Sains tahun ini, Konoha Gakuen!"

Prok prok prok Prok prok prok

Stadion di tengah Sekolah Uzushio itu riuh tak terkira dengan banyaknya tepuk tangan yang bergema ke seluru penjuru. Namun tepuk tangan itu nyatanya tidak cukup untuk memuaskan Jiraya karena dia melihat bendera sekolahnya hanya berkibar di peringkat kedua.

Dari tempat duduknya, Jiraya menoleh kepada Tsunade yang ikut menyaksikan tak Jauh dari tempat Jiraya duduk. Pandangan wanita itu lurus menatap ke bawah namun Jiraya bisa melihat senyuman tipis terpatri dari bibir ranumnya.

Jiraya mendecak kecewa.

Bahkan tidak sampai disitu, sorot kecewanya semakin tajam saat Jiraya menyaksikan daftar hasil Juara dari setiap Cabang yang dilombakan.

1. Juara Olimpiade Kimia - Nara Shikamaru (Konoha Gakuen)

2. Juara Olimpiade Fisika - Nara Shikamaru (Konoha Gakuen)

3. Juara Olimpiade Matematika - Nara Shikamaru (Konoha Gakuen)

4. Juara Olimpiade Seni Kerajina Sosial Terapan - Hotaru (Iwa Art Academy)

5 Juara Olimpiade Sastra dan Bahasa - Shira (Konoha Gakuen)

6. Juara Olimpiade Geografi - Nara Shikamaru (Konoha Gakuen)

7. Juara Oliimpiade Astronomi - Nara Shikamaru (Konoha Gakuen)

8. Juara Olimpiade Komputer dan Pemrograman - Juugo (Konoha Gakuen)

9. Juara Olimpiade Biologi - Hiruma Yoichi (SMA Deimon)

Meskipun juara 2 Nasional, Namun benar benar mengecewakan mengingat Uzushio dari ke sembilan cabang semuanya hanya mendapat perak.

Entah kenapa, Jiraya sepertinya mulai menyesali keputusannya untuk mengeluarkan Shikamaru dari sekolahannya.

~iwdwiw~

Bahkan, kemenangan Shikamaru adalah Happy Ending bagi Tsunade.

.

.

.

.

.

.

.

Melihat semua itu, dan setiap hal yang telah mereka lewati sampai sekarang? bukankah aneh apabila kita masih meragukan kekuatan dari sahabat sejati?

Ya, Jika kau bilang kau tidak butuh sahabat, lantas siapa yang akan merelakan nasi bungkusnya untuk dimakan bersamamu saat kau juga lapar?

Jika kau bilang kau tidak butuh sahabat, lantas siapa yang akan mengantarmu jauh-jauh keluar kota hanya untuk menjemput saudaramu yang hilang

Jika kau bilang kau tidak butuh sahabat, lantas siapa yang akan menemanimu menemukan jati dirimu saat kau mulai bimbang dengan kehidupanmu sendiri?

.

.

.

Teman, Sahabat. Apa arti dari frase itu jika bukan tentang saling melengkapi.

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

| I Will Do What I Want © Hanzama |

REVIEW

V

V

V