-WHAT IF CHAPTER 1-
Cast:
Kim Ryeowook: putra ketiga dari tiga bersaudara. 27 th.
Choi Siwon: putra kedua dari dua bersaudara 27 th.
Kediaman Keluarga Kim
"tidak mau appa!" ucap Ryeowook dengan cukup lantang di tengah pertemuan keluarga mereka sore itu
Ryeowook, putra bungsu sang Tuan rumah merenggut kesal sambil duduk berhadapan dengan sang Ayah
"ryeowookie…" ommanya, sang Nyonya rumah angkat suara mengingatkan anak bungsunya untuk menurunkan suaranya. Semua anggota keluarga ini sedang berkumpul bersama lengkap.
Appa Kim, Nyonya Kim, Donghae dan istri, Jessica dan suaminya, cucu-cucu mereka, serta Ryeowook. Ia tidak ingin ada perdebatan ataupun perkelahian di sore itu
"aku tidak mau Appa, aku tidak mau dijodohkan dengan siapapun. Nuna dan Hyung bisa memilih pasangannya sendiri, aku tidak?" jawab nya lantang tanpa mengurangi rasa hormat tapi tidak juga merendahkan suaranya untuk mengalah.
Jessica dan Donghae juga kedua kakak ipar nya langsung saling bertukar pandang. Nah, jadi mereka yang dibawa-bawa?
"Jessica kenal dengan Hyunseung karna keluarga kita Wookie-ah. Kau tidak ingat?" Appa Kim menjawab dengan sabar setelah menghela nafas berat. Tidak mudah meyakinkan anak bungsunya yang satu ini, terutama saat dia sudah menjadi lebih dewasa dan lebih ingin mengikuti keinginannya sendiri, semakin keras kepala.
"hanya kenal Appa. Tidak dijodohkan! Nuna dan Hyung berpacaran hingga bertahun-tahun. Sedangkan Choi ahjussi apa? Mau kami menikah tahun depan?" suasana diruang tengah rumah tersebut menjadi semakin tegang "heol, itu tidak akan terjadi Appa!" Ryeowook mendengus kesal. Mood nya benar-benar rusak sejak appanya memberitahukan berita ini. Biasanya ia akan bermain dengan para keponakannya yang lucu-lucu jam segini. Tapi berbeda dengan hari ini, ia malah berdebat panas dengan ayahnya
"Kim Ryeowook jaga bicaramu" Appa Kim mulai meninggikan suaranya
"baiklah kalau kau tidak mau buru-buru. Tapi kau bisa mencobanya dengan Siwon kan?Dia itu temanmu!"
"tidak juga dengan Siwon, appa. Dia bukan temanku. Dan kalaupun ia adalah temanku, aku juga tidak akan menerimanya! Kami tidak cocok Appa! Aku dan dia itu tidak nyambung! Dan sekarang Appa mengharapkan aku menikah dengan dia?" ucap Ryeowook dengan sejujur-jujurnya "kalau waktu bukan masalahnya, aku bisa mencari calonku sendiri dan berpacaran dengan normal Appa. Aku janji aku akan menikah beberapa tahun lagi!"
Donghae dan Jessica mengangguk setuju mendengar pembelaan adiknya. Bukan karna mereka tidak suka dengan Siwon, tapi mereka tidak mau sang abeonim ribut lagi dengan sang magnae. Pembelaan Ryeowook juga make sense, adik mereka yang satu ini tidaklah jelek ataupun anti sosial. Ryeowook mempunyai banyak teman dan ada banyak orang yang tertarik padanya. Hanya saat ini Ryeowook sedang tidak sempat menjalin hubungan serius saja dengan siapapun; baik yeoja maupun namja.
"kenapa sih kau tidak bisa menuruti perintah appa sedikit? Apa susahnya mengikuti saran orang tua mu? Kami hanya menginginkan yang terbaik untukmu!" balas sang kepala keluarga dengan cepat
"Aku bisa mengikuti saran Appa tapi tidak yang satu ini!" kedua mata bulat Ryeowook bertatapan tajam dengan ayahnya "Appa sendiri kenapa sih ngotot menikahkan ku dengan Choi Siwon? Apa ini demi perusahaan? Apa perjodohan ini hanya untuk kepentingan bisnis belaka?!"
Dang, keluarlah kata-kata keramat itu dari mulut Ryeowook. Jessica, Donghae, Hyunseung, Eunjung dan sang umma saling bertukar pandang mengirimkan signal untuk hendak segera mengakhiri pembicaraan ini.
Jessica yang sedang menggendong putri kecilnya menyerahkan Naeun pada Hyunseung dan bangkit berdiri menghampiri Ryeowook.
"Wookie-ah. Sudah hentikan perdebatan ini. Kembali ke kamarmu sekarang…" ucap Jessica sambil menarik lengan adiknya; mengikuti perintah sang umma sebelum terjadi pertempuran lebih lanjut di rumah itu.
Appa Kim yang tadinya hampir meledak juga sedang ditenangkan oleh sang istri, untunglah ia sedang tidak terlalu emosi hari ini sehingga masih mampu bersikap tenang. Donghae dan para kakak ipar Ryeowook pun sedikit lega ayah mereka tidak menjawabi konfrotasi Ryeowook. Kalau satu saja kalimat keluar dari mulut ayahnya, pertengkaran ini pasti akan berlanjut panjang lagi.
"Adeula, ikuti perintah nuna mu. Kembali kekamar sana" perintah sang umma.
Ryeowook pun berpamitan pada para kakak nya dan naik kelantai dua ditemani Jessica sambil masih kesal.
"aku tidak mau dijodohkan dengan Siwon, nuna!" keluh ryeowook kepada kakak perempuan semata wayangnya ini.
"aku tau Wookie.. tapi tidak seharusnya juga kau bicara seperti itu dengan Appa!" jawab Jessica
"arra…." Gumam Ryeowook pelan "mianhae…."
Kata-kata perjodohan demi bisnis atau pernikahan karena perusahaan adalah isu yang sangat sensitive dikeluarga Kim ini. Perjodohan seperti itu mungkin sangatlah biasa bagi keluarga pembisnis dan chaebol lainnya. Donghae dan adik-adiknya yang dibesarkan dalam keluarga chaebol, yakni keluarganya sendiri ini pun sering mempunyai teman-teman mereka yang dijodohkan demi bisnis. Untungnya hubungan keluarga Kim ini cukup baik jadi Appa Kim tidak pernah memaksa anak nya untuk ditukarkan dengan uang melalu pernikahan bisnis seperti itu.
Appa Kim pasti sangatlah tersinggung dengan ucapan Ryeowook barusan. Untunglah pria setengah baya ini belum sempat meledak dan memperparah suasana. Menukar putranya untuk bisnis dan uang? Berani sekali Ryeowook menuduh appanya sendiri hanya karna hal sepele seperti ini. Ya, sepele, tapi tidak untuk Kim Ryeowook sendiri.
"bicarakanlah baik-baik dengan appa dan umma lagi nanti Wookie. Jangan terbawa emosi!" Nunanya kembali memberi saran sambil duduk berdua di sofa kamar Ryeowook. Jessica dan Ryeowook cukup dekat sejak dulu.
Jessica menyayangi Ryeowook: adik satu-satunya, dan juga karna jarak umur mereka yang tidak begitu jauh, kedua saudara ini sangat nyambung dengan satu sama lain.
"arraseo…." Gumam Ryeowook lagi
"kau tau kan minggu depan di ulang tahun perusahaan nanti Choi ahjussi akan datang sekeluarga?" Tanya Jessica
"hmmm" Ryeowook mengangguk.
Di acara tahunan tersebut seperti biasa ia harus ber-ramah taman dengan kolega-kolega bisnis dan kolega-kolega ayahnya.
"diacara itu Appa baru akan menjawab permintaan keluarga Choi soal perjodohanmu" ujar Jessica "jadi jagalah sikapmu Ryeowook-ah.. Kau tau kan itu acara besar.. Jangan sampai bertengkar dengan Apppa!" Wanita berusia 29 tahun ini mengingatkan adiknya supaya jangan sampai ada drama diacara minggu depan tersebut. Ia tidak ingin keluarganya ini mempermalukan diri mereka sendiri dihadapan banyak orang hanya karna emosi sesaat.
"tapi noona.. aku tidak mau menerimanya!" ulang Ryeowook lagi
"aku tidak memintamu menerima Siwon, saeng. Noona hanya mau kau menahan emosimu akan apapun yang terjadi malam itu. Soal kau menerima atau tidak.. Itu urusan nanti…. Nan arraseo?" jawab Jessica dengan penuh pengertian
Ryeowook terdiam mendengar nasihat kakaknya yang satu ini..
"soal menolak atau menerima, kita bisa bicarakan lagi, oke? Nanti kita bicara berdua lagi" Jessica beranjak dari duduknya "ini sudah malam. Nuna harus menidurkan NaEun dulu.." Ryeowook ikut mengantar noona nya keluar kamar
"ne Nuna.. gomabda…" ucap sang dongsaeng pelan
"ne… good night!" Jessica melenggang turun menghampiri suami dan anaknya
"memang apa sih sebenarnya masalah Wookie dengan Choi Siwon?" pikir Jessica dalam hati saat pintu kamar Ryeowook yang menjulang tinggi sudah tertutup rapat.
"tidak pernah ada niat untuk menukarmu dengan bisnis ataupun uang, Wookie-ah… keluarga Choi memilihmu dikarenakan berbagain alasan tersendiri…" pikir Nyonya Kim saat melihat lampu kamar tidur Ryeowook dimatikan malam itu.
Sejak ucapan suaminya sore itu, sudah dapat dipastikan suasana rumah mereka tidak akan bisa dengan mudah sehangat dulu lagi.. untuk beberapa waktu
OooooO
Pesta Ulang Tahun Perusahaan Kim
Makan malam formal sedang tergelar di grand ballroom hotel mewah malam itu. Sang empunya acara, keluarga Kim yang terdiri dari Kim Jongwoon, kedua putranya dan satu putri itu sibuk ber-ramah tamah dengan para tamu yang bergantian mengobrol, menyantap makanan mereka, dan menikmati minuman yang terus tersaji. Mulai dari berbagai jenis wine, jus, teh, berbagai buah, kue dan makanan ringan terus mengalir melayani semua tamu yang datang setelah makan malam utama selesai.
Acara malam itu adalah sesuatu yang agak special, sesuatu yang tidak digelar setiap tahunnya. Tahun ini Kim Jongwoon sedang berbarhagia karena perusahaan yang didirikan ayahnya memasuki usia ke 80 tahun, dan usia pernikahanannya dengan sang isri genap memasuki tahun ke 35. Sebagai wujud rasa syukurnya atas bisnis yang masih berjalan dengan baik, usia, dan istri yang masih sehat, diberkati ketiga anak, dua menantu dan tiga cucu, Tuan Kim mengadakan acara makan malam seperti ini. Menjamu para kolega perusahaannya, teman-teman lamanya, para direksi perusahaannya, juga para saudara dan keponakannya.
Ryeowook, Jessica, dan Donghae berada dipenjuru ballroom yang luas mengobrol akrab dengan para tamu yang datang bergantian menyapa mereka. Ketiga anak Jongwoon tersebut memasuki perusahaan sesegeranya mereka selesai mengenyam pendidikan, jadi mereka bertiga sedikit banyak mengenal semua seluk beluk kehidupan ayahnya dan sudah terbiasa dengan acara seperti ini.
Musik jazz terus mengalun menemani malam yang berjalan dengan lancar itu. Ryeowook dan Donghae baru kembali ke tempat duduk mereka lagi saat jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, saat acara ini hampir mencapai puncaknya. Sudah sekitar satu jam lebih mereka berdua terus mengobrol dengan banyak sekali orang.
Mulai dari kolega bisnis, teman lama ayahnya, teman dari sepupu yang baru pulang ke Korea, teman ayahnya yang baru saja keluar dari rumah sakit, bertemu dengan anak teman ayahnya yang baru saja punya anak pertama, dikenalkan dengan putri dari adik teman Om nya yang katanya dulu satu TK dengan Ryeowook, membicarakan berita politik pemerintahan, masalah ekonomi, hingga gossip pribadi tentang mana anak teman mereka yang sudah menikah, mana yang belum punya anak, dan mana yang akan segera dijodohkan karna telah memasuki usia kepala 3.
Setelah menengguk segelas air untuk melegakan tenggorokannya yang kering, Ryeowook bergegas ke toilet sebentar selagi MC menyiapkan mic untuk dipakai ayahnya membacakan pidato terakhir di malam ini. Pidato yang seluruh anggota inti keluarga Kim sudah hafal isinya apa.
Appa Kim membuat isi pidato tersebut dengan bantuan sekretarisnya, lalu disempurnakan Donghae, lalu di edit sedikit oleh Ryeowook, dan di beritahukan berulang-ulang kepada seisi rumah saat Jongwoon latihan membawakan pidato tersebut setiap pagi selama seminggu terakhir.
Ryeowook sudah hampir hafal isinya. Terima kasih kepada Tuhan, kepada adik semata wayangnya –Om Ryeowook dan para keponakannya. Istri, anak dan cucu-cucunya. Terima kasih kepada anggota Gereja yang membantu yayasan bantuan yang didirikan oleh appa nya untuk membantu orang-orang yang berkekurangan. Untuk semua anggota direksi, yang adalah anggota keluarga mereka sendiri. Terima kasih untuk semua yang sudah datang, teman-teman lamanya, para pembisnis ulung di Negara ini serta putra dan putri mereka, para generasi yang seusia Donghae Jessica dan Ryeowook.
Lalu masuklah kebagian yang sentimental sedikit, appanya yang memasuki usia baya ini akan membahas sedikit tentang perasaan pribadinya yang bersyukur telah diberikan umur sampai saat ini, untuk berkesampatan menikmati keluarga yang damai, perusahaan yang sejahtera, dan teman-teman yang sama suksesnya.
Ryeowook mengambil waktunya untuk melepas jas, menggulung lengan kemeja putih mulus nya lalu mencuci wajah dengan air dingin di wastafel toilet hotel yang kosong itu. Para tamu sedang duduk diam didalam, mendengarkan pidato penutupan sang empunya acara yaitu ayahnya. Ryeowook termenung sebentar di kamar mandi mewah tersebut, agak lelah dengan semua keramaian yang dihadapinya diluar sana.
Sudah tiga kali Ryeowook menghadapi acara seperti ini. Pertama adalah saat pernikahan Donghae. Sakit magnya kambuh karna tidak makan semalaman hari itu, sibuk tenggelam di acara besar tersebut. Belajar dari pengalaman, di pernikahan noona nya, Ryeowook selalu makan saat ada waktu luang sebelum acara resepsi dimulai, karna ia tau tidak akan ada waktu untuknya makan dengan layak ditengah acara perhelatan keluarganya tersebut.
Jadilah begitu juga dengan hari ini. Ryeowook sudah makan saat sore sebelum acara dimulai. Ia tahu tidak akan ada waktu untuknya makan banyak disepanjang acara.
Gabungan antara sopan santun untuk ber-ramah tamah sana sini dan teman-teman ayahnya yang semangat untuk mengenal Ryeowook lebih jauh membuat Ryeowook menjadi salah satu orang paling sibuk malam itu.
Ryeowook yang sudah cukup lama berkerja di perusahaan menjadikannya cukup banyak dikenal, menggantikan Donghae –sang hyung mendapatkan perhatian dari teman-teman ayahnya. Ada yang sudah lama tidak bertemu, ada yang memang ingin mengetes pengetahuannya, ada yang memang suka dengannya, dan banyak juga yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mengenalkan putra dan putri mereka kepada putra bungsu pewaris perusahaan raksasa Kim tersebut.
Ya, diusia 27-28, berkerja diperusahaan ayahnya, mempunyai reputasi yang baik dan masih single adalah salah satu cobaan yang paling besar dalam hidup, begitulah kata Donghae Hyung dan Jessica noona. Sebagai chaebol dengan track record yang baik, perusahaan yang stabil, datang dari keluarga yang bergengsi, membuat Jessica dan Donghae mengalami hal yang sama persis seperti yang dirasakan Ryeowook saat ini.
"hanya tinggal tunggu waktunya saja untuk terlewati Reowook-ah" itulah kata Donghae hyung. Tinggal menunggu waktunya lewat saja agar ia segera menikah dan lepas dari jebakan-jebakan batman tersebut.
Tapi untuk sekarang. Ryeowook, seperti kakak-kakaknya, tidak punya pilihan lain selain menghadapi itu semua hingga beberapa tahun kedepan sampai ia menikah, mungkin.
Setelah 10 menit Ryeowook keluar dari toilet dengan sedikit lebih segar. Masih dengan kemeja dan jas yang rapi dan mulus. Suara ayahnya masih terdengar didalam ballroom sana. Yap, dengan pidato sepanjang 2 halaman dan kecepatan pidato ayahnya, Ryeowook tau ia tidak akan ketinggalan bagian tepuk tangan terakhir saat sang appa menyelesaikan pidatonya.
Ryeowook menyempatkan diri mengecek handphone nya sejenak diluar pintu ballroom. Masih sekitar 1 menit lagi sebelum appa nya menyelesaikan pidato tersebut.
Cling!
1 unread message.
Donghae Hyung:
Ryeowook-ah, dimana kau? Cepat kembali kedalam sekarang!
Ryeowook mengetik balasannya segera:
Ne hyung, aku akan segera masuk
Ryeowook kembali duduk manis di meja bersama kakak-kakak dan ibunya. Ohh tulang-tulang pinggang pria ini sungguh sudah sakit rasanya. Lima hari dihabiskan berkerja dikantor dan hari ini harus mengurus acara besar ayahnya, semua itu cukup menguras tenaga Ryeowook.
Ryeowook mengelus pinggangnya sejenak mencoba bersabar. Ahh.. sebentar lagi.. sebentar lagi aku akan kembali kamar dan segera tidur setelah semua ini berakhir. Pikir nya.
"terima kasih untuk semua keluarga, teman-teman, dan rekan-rekan semua yang sudah menyempatkan waktu untuk menghadiri acara ini."
Kim Jongwoon melepas kacamata bacanya dan melipat kertas pidatonya. Diletakaannya kembali kedua benda itu kedalam saku tuxedo hitamnya dan melanjutkan berbicara
"dan terakhir.. sebelum kalian semua pulang. Aku ingin membagikan sebuah kabar bahagia sebelum terakhir malam ini berakhir"
Oke.. kalimat seperti ini tidak pernah tertulis di script picato appanya..
Pikir Ryeowook. Jantung entah kenpa mulai bergedup lebih cepat, seakan mengantisipasi sesuatu yang tidak terduga. Tapi ia masih mencoba bersikap tenang.
"putra bungsuku.. Kim Ryeowook.. seperti yang kalian semua sudah kenal selama ini…"
Appa nya masih berbicara tenang, disambut tawa kecil para tamu yang mendengarkan dengan seksama dan beberapa pasang mata mulai tertuju kearah meja mereka.
Terbalik dengan mood disatu ruangan yang semakin membaik, tidak sabar mendengar berita yang akan diberitahukan. Jantung Ryeowok bergedup semakin kencang dan keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya. Pandangan Ryeowook mulai kosong, hanya fokus pada sosok sang ayah didepan sana
"ne, karena aku masih mempunyai seorang putra yang belum menikah…" ucap Kim Jongwoon dengan santai "hari ini, keluarga kami juga memutuskan untuk meresmikan dan mengumukan pertunangan Ryeowook. Dengan Choi Siwon. Secara singkat saat ini juga"
Plok plok plok plok plok. Tepuk tangan meriah berdatangan dari semua tamu yang mendengarkan. Band mulai memainkan lagu dengan melodi yang romantis mengalun mengiringi detik-detik kejadian itu.
Nafas Ryeowook tercekat sejenak saat mendengar kalimat terakhir yang keluar dari bibir ayahnya tersebut. Dalam hati ia menyumpah serampah atas kejadian yang tidak terduga ini,
Tapi sebagai Kim Ryeowook, dia tak punya waktu untuk terus terkejut.
Puluhan pasang mata tertuju padanya. Ini nyata, ulang Ryeowook terus dalam hati. Oh ayolah Ryeowook-ah berpikir, berpikir..
Otak dan mata Ryeowook ber konfigurasi dengan sangat cepat sejak kata
'menikah' keluar dari mulut ayahnya. Matanya sudah mencari celah untuk kabur, otak Ryeowook sudah memikirkan scenario terbaik untuk lari, sudah terbayang diotaknya jalan untuknya menembus pintu samping. Lari menusuri lobby hotel, mengambil kunci mobil diluar dan segera kabur dari omong kosong karangan keluarganya sendiri ini.
Tapi akal sehatnya berkata lain. Walau Ryeowook sudah merencanakan pelarian yang sangat sempurna, tapi dengan alunan tepuk tangan dan semua tatapan yang tertuju dan menembus dirinya. Ryeowook terasa tidak mampu untuk bergerak untuk melakukan apa saja yang sudah otaknya rencanakan.
Menit-menit selanjutnya terjadi selayaknya hanya dalam hitungan detik bagi Ryeowook saat itu. Bibir nya dengan terpaksa menorehkan sebuah senyum walau tatapan matanya masih kosong. Omma nya menarik Ryeowook dan memintanya untuk kedepan dimana sang appa dan Choi Siwon sudah berdiri tegap menunggu disana.
Siwon hyung.. dengan sebuah kotak cincin digenggamannya menggulum sebuah senyum tipis saat melihat Ryewook.
Siwon hyung yang terakhir ditemuinya beberapa bulan yang lalu. Sekarang ada dihadapannya, memakaikan cicin berlian putih ke jari manis ditangan kirinya.
Sangat pas, ukurannya sangat pas dijari manis nya saat Ryeowook kembali melirik cincin itu lalu tersenyum lirih.
Ya, permainan apa lagi ini? Di malam dimana ia sudah merasa sangat lelah, ternyata masih ada kejutan lain yang menunggunya. Membuat Ryeowook menjadi pusat perhatian puluhan pasang mata orang-orang yang ia hormati dan orang-orang yang ia sayangi. Keluarganya, sepupunya, Om dan Tantenya, teman-temannya, rekan-rekan kerjanya.
Tidak mungkin Ryeowook mengikuti ego nya untuk kabur dari semua ini walaupun ia sangat ingin. Tidak mungkin ia berteriak dan meminta penjelasan saat ini juga didepan puluhan orang.
Yang Ryeowok bisa lakukan sekarang adalah hanya tersenyum. Fake a smile. Berdiri disamping Siwon yang beberapa kaki lebih tinggi darinya. Berpose sejenak dan menatap kamera-kamera yang sedang mengabadikan momen tersebut sambil tersenyum. Walaupun dalam hatinya pria ini masih kesal. Sangat kesal karena dibohongi ayahnya sendiri. Kesal karna suaranya sebagai anak tidak didengar sama sekali. Kesal dengan semua kekonyolan ini, dimana ia harus berpura-pura di hari pertunangan pertama nya sendiri.
"Hyung.." hanya satu kata tersebut yang Ryeowook sempat ucapkan pada Siwon malam itu.
Selesai berfoto dan mendengarkan penjelasan MC yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Ryeowook, ia dibawa oleh Siwon untuk berkenalan dengan anggota keluarga Choi malam itu.
"kau belum bertemu dengan keluarga ku kan" ucap Siwon dengan hati-hati karna mereka masih berada diatas panggung.
Siwon hyung menggiring Ryeowook ke sisi kiri meja deretan depan dimana keluarga Choi berada. Terlihat 3 orang pria dan 1 wanita yang tersenyum manis dan sangat berbahagia melihat Ryeowook.
Choi Hankyung, pria gagah sepantara ayahnya. Choi Heechul, pria cantik yang sangat anggun. Choi Yonghwa, yang sepertinya seumur dengan Donghae Hyung, dan Choi Soojung: istri dari Yonghwa.
Ryeowook memmbungkuk dalam saat bertemu dengan Choi ahjussi dan omma Siwon hyung yang sudah lama tidak ditemuinya.
Keluarga Choi menyambutnya dengan sangat hangat walau Ryeowook sendiri tidak ingat sudah beberapa tahun ia tidak bertemu dengan mereka karena berbagai kesibukan.
Heechul ahjumma memeluk dan terlihat sangat berbahagia. Begitu juga dengan Hankyung ahjussi yang tersenyum tulus saat melihat Ryeowook yang berdiri tepat disisi putranya.
Ryeowook menghela nafas sejenak melihat sikap kedua ahjussi dan ahjumonim ini yang sangat ramah dan senang melihatnya. Entah ini berkat atau masalah, tapi setidaknya Ryeowook sudah tidak membuat orang-orang ini kecewa, pikirnya. Dan itu cukup menjadi penyemangat Ryeowook, untuk terus tersenyum lagi hingga beberapa menit kedepan.
Hanya sebuah perjumpaan singkat dengan keluarga inti Choi yang lengkap. Karna setelahnya, Ryeowook disibukkan diri untuk diselamati oleh banyak orang lagi dan acara tersebut pun akhirnya selesai secepat kedipan mata.
Ryeowook tidak banyak bicara setelah keluarganya berpisah dengan keluarga Choi untuk kembali kerumah. Selama perjalanan Ryeowook hanya memejamkan mata karna rasa pusing di kepala dan perutnya yang terasa tidak enak.
Sedikit mual dan seluruh badan Ryeowook terasa sangat lelah secara fisik dan mental. Sesampainya dirumah Ryeowook langsung mendekap didalam selimutnya untuk tidur. Ia bahkan tidak punya energi untuk mengucapkan sepatah kata pun pada hyung, noona, omma ataupun appa.
Q&A session with Choi Siwon!
Q: Halo, apa kabar? Pertama-tama bisakah anda memperkenalkan diri anda?
A: Ah, ne. Perkenalkan namaku Choi Siwon. 27 tahun. Putra kedua dari dua bersaudara. Senang bertemu denganmu
Q: Ah… senang bertemu denganmu juga Siwon ssi. Kalau begitu.. sebelumnya selamat atas pertunanganmu dengan Kim Ryeowook tadi malam
A: hahahah ne. kamsahamnida *bow
Q: baiklah, pertanyaan pertama. Bagaimana perasaan anda saat ini?
A: perasaanku?
Q: iya, perasaan anda setelah pertunangan ini
A: emm.. Sejujurnya aku merasa biasa-biasa saja. Tidak ada banyak hal yang berubah
Q: ahhh… Apa anda merasa senang dengan pertunangan ini?
A: mmm.. sepertinya aku tidak bisa berkata seperti itu sekarang.. karena.. aku sendiri belum mengenal Ryeowook dengan sangat baik… Tapi aku senang karna semua rencana yang kami susun berjalan dengan lancar tadi malam
Q: Apa saja yang anda ketahui tentang sosok tunangan anda, Kim Ryeowook?
A: Ryeowook.. adalah temanku yang baik..
Kami kenal sejak kecil karena usia kami yang hampir setara
Q: ne *mengangguk
A: Dan kebetulan kami satu sekolah saat SMP dulu…
Dan Ryeowookie… dia pintar…. berbakat…. Dan.. sepertinya sedang agak sibuk dengan pekerjaannya akhir-akhir ini.. hahhahaha
(Siwon tertawa karna malu tidak bisa menjawab lebih lanjut tentang Ryeowook)
Q: hahahhaha… kalau boleh tau, kapan terakhir kali anda ngobrol dengan Ryeowook ssi?
A: emmm…. (menerawang berfikir)
beberapa bulan yang lalu?
(Siwon tertawa lagi bersama si pewawancara)
Q: hahahahhaha. Apa anda serius Siwon ssi?
A: aniyo.. sebenarnya… kami tidak banyak berkomunikasi karna kita berdua selama ini bukan lah teman dekat..
kebetulan kami tidak mempunyai hobi atau kesamaan lainnya hingga kami tidak banyak keep in contact selama ini..
Tapi hubungan kami tetap baik selayaknya teman lama
Q: ahhh begitu.. baiklah saya mengerti..
A: ne
Q: apa kalian juga tidak ngobrol pada malam sebelum kalian resmi bertunangan?
A: ah, tidak tidak. Aku hanya sempat bertemu dengan Kim ahjussi lalu diperkenalkan dengan keluarga nya tapi Ryeowook sedang tidak disana.
Disitu aku berkenalan dengan Hyung dan Noona nya.. Dan juga 2 kakak iparnya
Q: ohh begitu
A: *mengangguk
Q: Apa anda mengetahui acara peresmian pertunangan yang bisa dibilang.. tiba-tiba tersebut? Karna sepertinya Ryeowook ssi terlihat sangat terkejut malam itu.. Apa memang sengaja dibuat kejutan untuk Ryeowook ssi?
A: ah tidak tidak.. setahuku tidak ada konsep surprise sejak awal.
Aku sendiri memang tau kalau kami akan bertukar cincin malam itu.. Karna aku sendiri lah yang menyiapkan cincin tersebut…
Sedangkan untuk Ryeowook sendiri.. Sepertinya dia sudah mengetahui tentang kabar perjodohan ini sebelumnya.. tapi mungkin, mungkin ia tidak mengira bahwa kami akan meresmikannya secepat ini
Q: baiklah.. seperti yang anda katakan, jadi sebenarnya pertunangan ini terjadi pada dasar perjodohan, bukan?
A: ne, itu benar
Q: maaf kalau pertanyaan ini menjurus kearah yang lebih sensitive sedikit. Tapi saya ingin bertanya, apakah anda sudah dengan tulus menerima perjodohan ini? Dan apa yang mendasari jawaban anda?
A: Bicara tentang perjodohan… Sebenarnya aku sendiri pun tidak menyangka akan dijodohkan dengan Ryeowook…
Q: ne
A: Tapi sejujurnya keadaanku disini adalah sebagai anak yang dinasihatkan oleh orang tua, dan diberikan saran terbaik menurut mereka. Untuk kebaikan ku sendiri, dan untuk masa depanku sendiri
Q: betul
A: maka itu.. Mungkin kalau bicara soal ketulusan.. Aku tidak bisa mengatakan aku tulus menerima semua kekurangan dan kelebihan pasanganku karna aku belum mengenalnya dengan baik
Tapi… aku dengan tulus menerima pertunangan ini karna aku percaya pada Ryeowook sendiri.. dan aku ingin membahagiakan omma ku.
Dan tidak ada salahnya untuk diriku sendiri juga untuk memenuhi permintaan keluargaku ini
Q: ahh ne… Membahagiakan omma anda? Apa karna ini adalah pilihan omma anda untuk perjodohan ini?
A: hahah aniyo… sebenarnya ini adalah pertimbangan keluarga.. tapi terutama omma ku.. dia.. memang agak aneh..
Ommaku sangat menyukai Ryeowookie karena beberapa alasan tertentu yang aku sendiri juga tidak mengerti
Q: ahh..
Tapi, apakah anda merasa positif bahwa pertunangan ini akan berakhir ke pernikahan yang bahagian bersama ryeowook ssi?
A: Aku mempunyai cukup banyak teman dan senior yang sudah menikah…
Dari melihat pengalaman mereka. Ada beberapa temanku yang memang berpacaran normal lalu menikah. Tapi.. Ada juga yang baru beberapa bulan bertemu, menikah, lalu tetap bertahan hingga sekarang hingga 10 tahun menjalani pernikahan..
Sedangkan.. ada juga temanku yang lain yang menjalin hubungan dengan serius selama bertahun-tahun.. Tapi akhirnya putus juga…
Q: jadi anda percaya bahwa dengan perjodohan pun, anda akan bisa bahagia bersama Ryeowook ssi?
A: ne, aku percaya pada hal itu
Q: baiklah, sekarang berlanjut tentang Ryeowook ssi sendiri. Anda sendiri yang berkata bahwa anda belum berkomunikasi sama sekali dengan dia sejak tadi malam
A: ya, aku akan menghubunginya setelah ini, hehe
Q: Walau Ryeowook ssi sudah mengetahui dari keluarganya sendiri. Tapi.. apakah kau tidak merasa sedikit aneh karena belum sekalipun ngobrol dengan Ryeowook sendiri tentang hal ini, hingga tadi malam?
A: Ya, sebenarnya aku juga merasa seperti itu. Tapi.. entahlah, kau tau kan cara dan tradisi beberapa keluarga itu berbeda-beda.. Untukku, walau sedikit disayangkan kami belum banyak mengobrol sebelum resmi bertunangan.. Tapi memang diinginkan untuk keluargaku sendiri yang langsung meminta Ryeowook untuk menjadi bagian dari keluarga inti kami nantinya secara formal dan langsung..
Tapi aku rasa ini akan tetap baik-baik saja.. Karna kami kan juga tidak langsung berlanjut ke jenjang pernikahan
Q: ah baiklah.. Apa anda yakin bahwa Ryeowook ssi juga akan menerima pertunangan ini seperti apa yang anda rasakan?
(Siwon terdiam sejenak sambil memandang cincin yang terpasang manis ditangan kirinya)
A: Aku harap begitu… atau setidaknya.. aku harap dia menghargai pertunangan kita selama ini masih berjalan
Q: anda terlihat sedikit gelisah? Apa anda sudah sedikit ada perasaan pada Ryeowook? Karna sejenak saya lihat.. Anda terus memandangi cincin pertunangan anda, Siwon ssi
A: ah aniyeyo… Aku hanya berharap Ryeowook tidak membuang cincin ini.. hehe
Karena cincin ini.. Adalah yang aku pesan dan dibuat di Inggris. Hanya ada satu didunia.. dan.. harganya sangat mahal… hehe
Q: hahahhaha anda lucu sekali siwon ssi!
A: minahamnida
Q: hahahah tidak apa-apa.. tapi itu karena anda memang tidak ada perasaan pribadi kepada Ryeowook, begitu kan?
A: mungkin yang lebih tepat adalah belum ada..
Aku mengagumi Ryeowook sebagai dongsaeng secara personal karena semua orang pun tau dia adalah orang yang sangat baik
Q: ne
A: hanya, seperti yang kukatakan sebelumnya, karna kami tidak pernah dekat dan tidak pernah mencoba hubungan kekasih yang serius sebelumnya. Aku kira tidak ada salahnya untuk mencoba dan melihat apa yang akan terjadi nantinya.
Aku kira ini hanyalah awal dari kisah yang akan kami bangun
(Siwon tersenyum dengan percaya diri)
Q: Bila, bila ternyata hubungan kalian tidak berhasil, apa anda akan merasa kecewa?
A: mungkin.. kemungkinan besar aku akan merasa kecewa tentunya.
Tapi aku juga tidak ingin memaksakan, jadi.. kita lihat saja nanti akhirnya bagaimana
-TBC-
~halo semuanya! Ini ff Super Junior pertama saya, hehe. Bawa karakter Siwon dan Ryeowook karna lagi suka-sukanya sama Super Juniorr KRY, Ryeowook, dan SuShow 5 akhir-akhir ini.
Tolong comment untuk krikit, opini, dan sarannya ya.. ditunggu reviewnya. Terima kasih! ^^