DISAPPEAR

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance, Crime

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please, NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANKYOU ^^


.

.

When I think about it, I know that I was never there or even cared...

.

.


"Aku mau melaporkan orang hilang. Kekasihku—maksudku, calon istriku menghilang."

Lee Hyukjae, seorang detektif muda yang bertugas di kepolisian distrik Gangnam, hanya bisa memandangi laki-laki dihadapannya dengan raut wajah bingung. Selama bertugas di bagian orang hilang, baru kali ini Hyukjae menerima laporan kekasih hilang. Maksudnya, apa masuk akal kekasih hilang? Mungkin saja dia melarikan diri dengan laki-laki lain. Gadis jaman sekarang, di rayu sedikit oleh harta, pasti akan melarikan diri.

Yang menjadi masalah di sini, laki-laki itu begitu keras kepala dan tidak mau pergi dari kantor polisi sebelum ada polisi yang mau menyelidiki kemana kekasihnya pergi. Memangnya dia pikir, polisi di sini tidak sibuk? Laki-laki itu terus datang dan memohon agar polisi cepat bertindak, dia bertingkah seolah-olah kekasihnya semacam Ratu yang perlu dilindungi.

Hyukjae benar-benar tidak habis pikir.

"Berapa usia kekasihmu?"

"Duapuluh enam tahun."

Dengar? Usianya duapuluh enam tahun. Jelas, gadis itu bukan anak-anak yang perlu dicemaskan sedemikian rupa. Usianya sudah dewasa, dia bisa pergi kemana saja sesuai keinginannya. Menghilang? Bukankah itu berlebihan? Mungkin saja gadis itu benar-benar melarikan diri dengan laki-laki lain.

"Hm, maaf. Lee Donghae-ssi, mungkin dia melarikan diri. Maksudku, dia gadis dewasa, jadi tidak mungkin menghilang begitu saja kalau tidak ada sebabnya."

"Jadi, kalian tidak akan menyelidiki kasus ini? Dia benar-benar menghilang!"

Hyukjae menggaruk keningnya yang tidak gatal, matanya mengerjap beberapa kali. Harus bagaimana lagi menghadapi laki-laki keras kepala ini? Pekerjaan Hyukjae sudah banyak sekali, karena belakangan ini ada banyak kasus CEO perusahaan yang menghilang dan saat ditemukan sudah tidak bernyawa. Jadi, Hyukjae tidak punya waktu untuk menangani kasus kekasih yang hilang.

"Sudah berapa hari dia hilang?"

"Seminggu. Awalnya, kupikir dia akan kembali jika aku menunggunya. Tapi ternyata, dia tidak kembali sama sekali. Pakaiannya di rumah masih utuh, tidak ada tanda-tanda melarikan diri. Aku sudah membuat laporan dua hari yang lalu, tapi diabaikan. Tidak bisakah kalian membantuku? Aku benar-benar cemas, dia dalam keadaan hamil saat pergi. Dan lagi, dia tidak punya siapapun selain aku. Aku mohon."

Sebenarnya, Hyukjae tidak mau terlibat terlalu jauh dengan kasus ini. Ingat? Tim Hyukjae sedang menangani satu kasus besar. Tapi mendengar gadis yang hilang itu sedang hamil, Hyukjae jadi tidak tega untuk mengabaikan kasus ini. Oke, siap-siap saja ia akan di maki oleh seniornya karena Hyukjae mengambil kasus di saat ia sedang menangani kasus besar.

"Aku akan memeriksa rumahmu besok, kau tidak keberatan?"

"Tidak sama sekali. Terima kasih."

Laki-laki itu membungkuk pada Hyukjae, ia pamit pulang setelah berjam-jam berdebat dengan Hyukjae di kantor polisi. Semakin kesini, kenapa kasus yang ditanganinya semakin aneh? Kalau sudah begini, Hyukjae ingin sekali berhenti jadi polisi dan membantu ibunya saja di toko kue.

"Hei, kenapa kau membantunya?"

"Kekasihnya hilang dan dalam keadaan hamil."

Laki-laki tinggi berkulit pucat itu menautkan alisnya, bingung. Aneh, teman satu angkatannya ini tidak biasanya bersikap seperti itu. Kyuhyun mengenal Hyukjae sejak mereka ada di akademi kepolisian, sedikit banyak ia tahu bagaimana sifat Hyukjae. Biasanya, Hyukjae akan menyerahkan kasus seperti ini pada Kim Ryeowook atau Kim Junsu. Tapi kali ini? Kenapa dia turun tangan sendiri? Benar-benar aneh.

"Jadi, kau mengambil kasus ini?"

"Aku akan menanganinya sendiri, mungkin di bantu oleh Ryeowook dan Junsu."

"Kau tahu, kau bukan orang seperti itu. Kenapa tiba-tiba?

Kalau di pikir-pikir lagi, Kyuhyun ada benarnya juga. Kenapa Hyukjae harus mau membantu laki-laki itu? Entahlah, Hyukjae tiba-tiba merasa iba dan kasihan. Apa karena kasus ini mirip dengan kasus mendiang kakaknya dulu? Hyukjae ingat, ia juga sangat panik dan tidak bisa berpikir dengan jernih ketika tahu kakaknya menghilang dari rumah dalam keadaan hamil.

"Apa karena kasus ini mirip dengan kasus kakakmu?"

"Jangan di bahas, Kyu."

Mungkin ini sebabnya aku tidak bisa bergabung dengan divisi pembunuhan...

Aku terlalu melibatkan perasaanku...

.

.


ooODEOoo


Lee Donghae kembali memakai jas putihnya, setelah pulang dari kantor polisi. Laki-laki berusia tigapuluh tahun itu harus kembali bertugas di rumah sakit dan menjalankan kewajibannya sebagai dokter. Meskipun kekasihnya hilang, bukan berarti Donghae bisa melalaikan tugasnya sebagai dokter. Kekasihnya mungkin membutuhkannya, tapi puluhan pasien di sini jauh lebih membutuhkannya. Bagaimanapun, Donghae harus bersikap profesional. Kehidupan pribadinya tidak bisa dicampur adukan dengan pekerjaan yang penuh dengan resiko ini.

Tapi sekeras apapun usaha Donghae untuk tetap profesional, ia tetap tidak bisa mengendalikan perasaannya. Donghae merasa gelisah dan tidak tenang, bagaimana ia bisa tenang? Sementara kekasihnya hilang entah kemana dan tidak tahu apa yang terjadi padanya. Apakah dia sudah makan? Apakah dia ada di tempat yang layak? Apakah dia ketakutan? Donghae sama sekali tidak tahu bagaimana keadaannya.

"Kau datang ke kantor polisi lagi?"

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan tegap menghampiri Donghae, dia duduk di meja kerja Donghae sambil memperhatikan Donghae yang sedang duduk lesu sambil memandangi bingkai foto yang ada di meja kerjanya.

"Apa di abaikan lagi?"

Laki-laki tegap bernama Jung Yunho itu tetap bertanya, meski tahu Donghae tidak akan menjawab satupun pertanyaan darinya. Dokter spesialis bedah yang juga ahli forensik itu, tahu betul bagaimana watak sahabatnya. Irit bicara, polos, dan dingin. Menurut Yunho, hidupnya terlalu datar dan membosankan. Jujur saja, Yunho sempat berpikir, mungkin kekasihnya melarikan diri karena gaya hidup Donghae yang membosankan.

Well, Donghae memang laki-laki yang romantis, dia memperlakukan kekasihnya dengan baik. Tapi, bukankah para gadis akan mudah bosan jika terus-terusan diperlakukan seperti itu? Entahlah, Yunho sendiri tidak tahu. Bagaimana bisa Yunho tahu? Kekasihnya sekarang seorang laki-laki.

"Bagaimana bisa kau menghadapi pasien jika pikiranmu tidak fokus seperti ini, hm? Ambil cuti saja dan fokus mencari Sohyun. Dia mungkin tidak benar-benar menghilang, mungkin saja dia hanya pergi ke suatu tempat."

"Ini sudah seminggu sejak dia menghilang, Jung Yunho! Dia tidak punya siapapun kecuali aku! Kau sendiri tahu, seluruh keluarganya tewas dalam kebakaran, dan hanya dirinya sendiri yang tersisa. Dia tidak punya siapa-siapa, mau kemana dia pergi?"

Akhirnya Donghae berteriak, ia tidak sanggup lagi memendam semuanya. Hatinya gelisah, pikirannya kacau, dan hidupnya seperti timpang saat kekasih yang sangat ia kasihi menghilang begitu saja tanpa jejak apapun. Yang membuat Donghae semakin cemas dan gelisah, Sohyun pergi dalam keadaan hamil. Seorang perempuan hamil pergi begitu saja dari rumah, tidak punya tujuan untuk pergi, tidak punya siapapun. Apakah pantas Donghae diam saja dan tenang?

"Dia dalam keadaan hamil, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?"

Yunho turun dari meja kerja Donghae, lalu menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya itu. Entahlah, Yunho sendiri tidak bisa berkata apa-apa. Sohyun adalah cinta pertamanya, selama bertahun-tahun mereka hidup bersama, wajar jika Donghae bereaksi seperti ini ketika kekasihnya tiba-tiba hilang.

"Polisi akan segera bergerak, besok mereka akan datang ke rumah untuk memeriksa."

"Bukankah itu bagus? Itu artinya, mereka akan membantumu."

"Aku merasa tidak yakin pada mereka. Aku merasa, mereka hanya iba padaku dan tidak benar-benar ingin mencari Sohyun."

"Hei, polisi tidak selalu seburuk itu."

Meskipun sudah membuat laporan orang hilang dan polisi sudah menanggapinya, Donghae merasa tetap tidak percaya mereka akan membantu. Donghae memang tidak punya kenangan buruk dengan polisi, hanya saja ia merasa polisi terlalu meremehkan kasus orang hilang. Padahal, sudah banyak kasus orang hilang yang pada akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas.

Bagaimana jika itu terjadi pada Sohyun? Gadis itu sedang hamil, bagaimana jika ada hal buruk menimpanya?

Mampukah Donghae bertahan hidup jika ternyata sesuatu yang buruk memang menimpa kekasihnya?

Kemana kau pergi? Kembalilah, jangan membuatku takut...

.

.

TBC


Akhirnya nulis genre Crime lagi... baru teaser aja...

Di jelaskan dulu, di sini mungkin gak akan ada momen yg terlalu sweet atau gimana, krn ini akan saya bawa menjadi fiksi fatal romance dan thriller dimana gak akan ada momen yg terlalu fluff. jadi, saya harap gak akan ada yg komen "momen haehyuknya kurang nih" kl mau banyak momen, silahkan ke fanfic saya yg My Inncent Looked Boy ^^

Tapi jangan takut, tentu akan ada NC hahah, ada momen mereka berdua, tapi gak akan terlalu sweet. ini kan cerita tentang mereka berdua, ya masa gak ada momennya hahahah tapi ya itu tadi, gak akan ada di sepanjang chapter ^^ ngerti ya teman2 sayang? ^^

Gimana, layak lanjut kah? kl layak akan di post secepatnya next chapternya heheheh

Oke, Review?

LOVE YOU~~~~ ^^

.

.

With Love,

Milkyta Lee