HELP ME
By : Han Kang Woo
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, etc
Main Cast : ChanBaek
Genre : Romance
Warning : BL (Boys Love)
Banyak Typo, FF ini hanya pinjam nama saja
Rated : T
DLDR
= Happy Reading =
O…O…O…O…O…O…O…O…O
o
o
o
o
Hening lama,
Baekhyun dan Chanyeol saling tatap. Sedangkan Jongin menjadi obat nyamuk.
"Ayo, kita pergi sekarang." kata Jongin, memotong moment Chanyeol dan Baekhyun.
"Baiklah." sahut Chanyeol, mengangguk pelan lalu menoleh singkat pada Jongin, dan menatap Baekhyun lagi.
"Jadi kau mau kan ikut denganku?" ulang Chanyeol, untuk keempat kalinya.
"Aku mau Chanyeol ah." jawab Baekhyun, senyuman bahagia nampak jelas di wajah imutnya.
Chanyeol juga balas tersenyum, sekali lagi dia mengecup bibir tipis Baekhyun, rasa senang dan suka cita juga terlukis diwajah tampannya.
"Apa kau mau membawa barang barangmu?" tanya Chanyeol.
"Aku hanya punya dua pasang pakaian saja. Aku pergi begini saja." jawab Baekhyun, pelan. Dia memang hanya punya dua pasang pakaian, sepasang sedang dicuci dan sepasang lagi adalah yang melekat dibadan. Semua barang barangnya sudah dijual untuk menutupi sebagian utang keluarga.
"Baiklah." angguk Chanyeol, merasa kasihan. Dia berjanji akan membelikan pakaian baru untuk Baekhyun. bukan hanya pakaian, tapi barang barang lain juga.
Akhirnya, mereka bertiga meninggalkan rumah suami istri Kim yang kejam. Mereka memanjat tembok belakang rumah tersebut, berhati hati agar tidak dilihat dan dicurigai oleh warga sekitar.
Baekhyun bebas.
Baekhyun meninggalkan kenangan pahit dan perbuatan kasar yang sering diterimanya, dan yang jelas meninggalkan nyonya Kim yang masih pingsan belum sadarkan diri dirumah itu.
Baekhyun akan merengkuh kebahagiaan diluar sana.
o
o
o
o
O...O...O...O
Chanyeol, Baekhyun dan Jongin beberapa menit kemudian sampai dirumah mewah milik keluarga Chanyeol. Jongin langsung permisi untuk pulang, dia tidak ingin mengganggu sahabatnya yang baru saja jadian itu.
"Aku pulang dulu kalau begitu." kata Jongin, menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil nyengir kuda tidak jelas.
"Baiklah, tapi aku masih butuh bantuanmu." timpal Chanyeol, tersenyum lima jari.
"Tenang saja, aku akan selalu membantu."
"Aku akan mengabarimu lagi nanti."
"Ok."
Jongin tersenyum pada dua insan yang baru saja jadian itu. Lalu dia pamit pulang kerumahnya sendiri.
Hening, tinggallah Baekhyun dan Chanyeol berdua. Bukan benar benar berdua sebenarnya, karena masih ada 4 pembantu rumah tangga yang ada didalam rumah.
"Ayo naik ke kamarku." ajak Chanyeol, mengajak Baekhyun naik ke lantai 2, kamarnya.
Baekhyun mengangguk pelan, membiarkan pergelangan tangannya dipegang dan dituntun oleh namjachingunya itu.
Beberapa saat kemudian, mereka berdua sampai didalam kamar milik Chanyeol, kamar yang dindingnya di dominasi warna biru lembut.
"Duduklah." gumam Chanyeol, menunjuk kursi didepan komputer dikamarnya.
Baekhyun duduk, dia masih tidak menyangka bahwa dia bebas dan sekarang berada didalam kamar seorang namja yang dicintai sekaligus mencintainya. Matanya mengamati interior ruangan yang menurutnya sangat bagus.
Chanyeol juga duduk, ditepi atau sisi ranjang king sizenya.
"Hm.. Aku masih punya kamar kosong, apa kau mau tidur dikamar kosong itu atau kau mau disini saja, bersamaku?" Chanyeol berujar, memberikan pilihan kamar untuk Baekhyun.
"Disini saja, bersamamu." jawab Baekhyun, tanpa perlu berpikir lama. Wajahnya memerah setelah mengucapkan itu.
"Jawaban itulah yang aku harapkan." Chanyeol tersenyum lagi.
Hening sesaat.
Chanyeol dan Baekhyun saling melemparkan pandangan. Suasana kaku tercipta kemudian, seperti saat mereka baru pertama kali bertemu.
"Ah, tunggu disini. Aku akan menyuruh pembantu mengambilkan makanan untukmu." kata Chanyeol, memecah keheningan diantara mereka.
"Tidak usah. Terima kasih. Aku tidak lapar." tolak Baekhyun, halus.
"Aku tahu kau lapar. Sejak malam kau belum makan." Chanyeol tahu, karena semalam dia sempat mendengar suara perut Baekhyun yang keroncongan saat di gudang.
"Sekarang tidak lagi. Aku sudah kenyang."
"Kenyang?"
"Aku langsung kenyang sejak kau mengatakan bahwa.. Bahwa kau mencintaiku. Terima kasih." jawab Baekhyun, malu malu, wajahnya merah lagi.
Chanyeol tersenyum cerah mendengar kalimat Baekhyun. Namja bermarga Park itu berdiri dari duduknya, mendekati Baekhyun.
"Baekhyun ah, apa kau mau tinggal bersamaku untuk selamanya? Menjadi pendampingku." tanya Chanyeol, dia berlutut tepat didepan Baekhyun, untuk menyamakan posisi wajah.
"Apa? Selamanya?"
"Ya selamanya. Aku dan kau..." Chanyeol memperjelas, penuh harap.
"Tentu saja. Tentu saja aku mau. Sangat mau." jawab Baekhyun, matanya mendadak berkaca kaca lagi.
"Jangan menangis. Air matamu sudah terlalu sering tumpah." Chanyeol memegang kedua pipi Baekhyun.
"Ak..aku sangat bahagia. Aku tidak menyangka semua ini bisa terjadi." gumam Baekhyun, menahan agar tidak menangis lagi.
"Kau pantas bahagia Baekhyun ah."
Dan kemudian, Chanyeol langsung memeluk tubuh Baekhyun, masih dengan posisinya. Dia memeluk Baekhyun erat sembari mengusap punggung pacarnya itu.
"Aku berjanji akan menjaga dan melindungimu." kata Chanyeol, meyakinkan.
"Te..terima kasih Chanyeol ah." Baekhyun lagi lagi merasakan ketenangan yang dalam, namun masih ada sesuatu yang mengganjalnya.
Dan Chanyeol sadar akan hal itu, dia melepaskan pelukannya.
"Kau pasti memikirkan ommamu. Sekarang juga aku akan menghubungi sepupuku yang seorang dokter untuk mengalihkan perawatan ommamu. Kau tenang saja." sahut Chanyeol, lalu merogoh sakunya. Mengeluarkan ponsel dari sana.
"Ak..aku sangat mengkhawatirkan ommaku."
"Semua akan baik baik saja."
Chanyeol langsung menelfon sepupu dokternya itu, mengutaran permintaan agar ibu Baekhyun dipindahkan dan diberikan perawatan maksimal. Juga mengenai biaya pengobatan dan perawatan yang dialihkan kepada keluarga Chanyeol. Yang otomatis keluarga Kim tidak lagi menanggung biaya ibu Baekhyun tersebut.
Baekhyun mengucap syukur dalam hati, masalahnya terselesaikan. Walau belum sepenuhnya. Masih ada utang keluarganya yang belum terbayarkan, namun Chanyeol sudah berjanji akan membayar lunas utang itu. Agar Baekhyun bisa terbebas sepenuhnya.
'Terima kasih Tuhan, kau mengirim Chanyeol kepadaku. Namja sempurna yang melengkapi hidupku yang tidak sempurna.' batin Baekhyun, sangat bahagia.
o
o
o
o
O...O...O...O
Besoknya.
Suasana pagi yang cerah menyambut Chanyeol dan Baekhyun. Dua namja itu baru saja berjalan bersama sambil berpegangan tangan. Mereka meninggalkan mobil yang ditumpangi tidak jauh dari posisi mereka sekarang.
"Apa kau yakin akan kesini lagi?" tanya Baekhyun, saat mereka berdua sudah tiba didepan sebuah rumah.
"Sangat yakin. Kita kesini untuk terakhir kalinya." timpal Chanyeol. Rumah itu adalah rumah keluarga Kim.
Baekhyun menutup matanya pelan, lalu membukanya. Desahan halus juga keluar dari bibir tipisnya yang merah. Mereka berdua menemui suami istri Kim.
"Kau tenang, aku yang bicara. Aku ada bersamamu. Mereka tidak akan menyakitimu." kata Chanyeol, menenangkan.
"Terima kasih Chanyeol ah." balas Baekhyun, mendesah lagi.
Mereka berdua memasuki halaman depan rumah keluarga Kim, bunyi langkah mereka terdengar pelan, namun pasti.
Chanyeol ingin memencet tombol bell dirumah itu, tapi mendadak pintu terbuka dan menampilkan sosok tuan Kim alias Youngmin yang hendak ke kantor.
"Kau..." kata itu yang keluar dari bibir jelek Youngmin, matanya memandang Baekhyun yang bersembunyi dibelakang Chanyeol.
Youngmin ingin menarik Baekhyun, tapi Chanyeol langsung menghalanginya.
"Ahjussi tidak punya hak lagi atas Baekhyun. Tidak." seru Chanyeol, keras dan lantang. Dia melindungi Baekhyun.
"Siapa kau? Pergi kau... Tentu saja aku punya. Baekhyun adalah prmbantuku, pembantu dirumah ini. Selain itu, dia harus bertanggungjawab karena sudah melukai istriku." geram Youngmin, tuan besar itu memang sudah mengetahui pemukulan istrinya, yang tentunya berasal dari cerita versi istrinya.
"aku adalah keluarga Baekhyun. Aku yang akan menjaga Baekhyun sekarang. Baekhyun tidak salah, istri ahjussilah yang licik, dia pantas mendapatkan itu semua." balas Chanyeol, masih lantang.
"Apa katamu. Istriku tidak melakukan apa apa. Baekhyun sini kau, kau harus mendapatkan hukuman." Youngmin kembali berusaha menarik Baekhyun, tapi lagi lagi digagalkan oleh Chanyeol.
"Jangan sakiti Baekhyun."
"Dia harus bertanggungjawab, istriku sekarat dan sekarang dirumah sakit." seru Youngmin, membahana badai.
Chanyeol malah tertawa mendengar ocehan tuan Kim itu, dia senang karena nyonya Kim sekarat akibat pukulan linggis Baekhyun.
"Kenapa tertawa? Kau menghina keluargaku. Aku akan melaporkanmu ke polisi." ancam Youngmin.
"Sebelum ahjussi melaporkanku, aku duluan yang akan melapor. Ahjussi sudah membuat pelanggaran berat, menjadikan Baekhyun pembantu tanpa bayaran, menyiksa dan menyakitinya." ancam Chanyeol balik, dia tersenyum penuh kemenangan.
Youngmin mendadak bungkam, baru kali ini dia mendapatkan ancaman seperti itu, baru Chanyeol yang mengetahui bahwa Baekhyun dijadikan pembantu tanpa bayaran dirumahnya.
"Ka..kau... Sialan." Youngmin tidak tahu harus membalas apa, dia tentunya sangat takut jika dilaporkan.
"Kenapa ahjussi? Ahjussi takut? hm.."
"Sial... Ah, dan kau Baekhyun. Aku akan menelfon pihak rumah sakit dan mencopot semua alat medis yang..."
"Ahjussi tidak usah repot repot. Omma Baekhyun sudah dipindahkan, jadi ahjussi tidak perlu mengancam lagi. Omma Baekhyun sudah mendapatkan perawatan yang terbaik, sampai pulih. Keluagaku yang menanggung semua biayanya." potong Chanyeol, senyuman masih menghiasi wajah tampannya.
Youngmin kaget bukan main dengan pernyataan Chanyeol, tapi dia tidak langsung percaya begitu saja. Tuan besar itu langsung merogoh saku jasnya dan menelfon pihak rumah sakit dimana ibu Baekhyun dirawat, dan betapa kagetnya saat mendapatkan info bahwa ibu Baekhyun sudah dipindahkan ke ruangan rawat yang lebih baik. Sekarang dia tidak punya alasan untuk mengancam Baekhyun lagi.
"Dan mengenai utang keluarga Baekhyun, aku akan membayarnya sekarang. Lunas." lanjut Chanyeol, seraya mengeluarkan amplop disakunya, menyodorkan amplop berisi uang itu pada tuan Kim.
"Totalnya 9 juta Won." tegas Chanyeol.
Youngmin lagi lagi tidak sanggup berkata apa apa, tapi tangannya menerima amplop uang itu, membukanya sekilas dan memperkirakan isinya.
"Jadi sekarang Baekhyun bebas."
Chanyeol mundur selangkah, menarik tangan Baekhyun untuk mengarah kesisinya, masih ingin melindungi Baekhyun.
Hening lama.
"Baiklah, aku dan Baekhyun permisi dulu. Semoga hari ahjussi menyenangkan." pamit Chanyeol, dengan masih memegang tangan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun sejak tadi tidak mengatakan apa apa, hanya doa yang selalu dipanjatkannya dalam hati, semoga semuanya benar benar beres.
Youngmin tetap belum mengucapkan apa apa, kekagetan diwajah tuanya sangat jelas terlihat. Baekhyun begitu mudah lepas dalam perangkap dan kungkungannya. Lepas dan tidak mungkin ditangkap lagi. Dia meremas kasar amplop uang ditangannya.
Chanyeol dan Baekhyun sudah berada didepan pagar, Chanyeol menoleh lagi pada Youngmin.
"Dan satu lagi ahjussi. Ahjussi harus hati hati dengan istri ahjussi yang tidak cantik itu. Seandainya dia hamil, maka ahjussi sebaiknya langsung tes DNA. Ya... Untuk jaga jaga. Ahjussi tentunya tidak mau jika penerus ahjussi bukanlah anak kandung ahjussi."
Setelah mengucapkan itu, Chanyeol dan Baekhyun langsung pergi, tanpa menoleh lagi. Kata kata Chanyeol tadi tentu saja membuat syok tuan Kim, kaget dan syok yang mengalahkan tingkat dewa.
'Terima kasih Chanyeol ah, terima kasih.' batin Baekhyun, dia betul betul telah terlepas dari keluarga kejam tersebut. Air mata bahagia menetes dipipinya, namun dia lekas menghapusnya, tidak ingin Chanyeol melihatnya menangis.
Mereka berdua berjalan menuju mobil milik Chanyeol yang terparkir. sebelum sampai disana, Chanyeol menghentikan langkahnya dan memposisikan diri face to face dengan Baekhyun, dia akan mengatakan sesuatu.
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Chanyeol, meneduhkan.
"Sangat lega dan bahagia. Terima kasih Chanyeol ah." jawab Baekhyun, sumringah.
"Kau jangan sedih lagi. Aku akan selalu ada bersamamu." kata Chanyeol, mengarahkan telunjuknya ke bibir tipis Baekhyun.
"Aku tidak akan sedih lagi. Karena ada kau bersamaku." wajah Baekhyun memerah.
"Itu yang aku suka."
"Tapi Chanyeol ah, eh.. Apa kau masih melakukan aksi pencurian di rumah rumah orang kaya lagi?" Baekhyun secara otomatis bertanya.
"Sepertinya tidak lagi. Itu semua ide Jongin. Dialah yang mengajakku, untuk memberikan pelajaran orang orang kaya yang pelit. Aku sepertinya tidak punya waktu melakukan itu, karena waktuku akan kuhabiskan denganmu." jawab Chanyeol, disertai godaan. Telunjuknya masih bermain di sudut bibir Baekhyun.
"Jangan lakukan itu lagi. Apapun alasannya. Aku takut kau tertangkap dan... Aku tidak ingin kehilanganmu."
"Aku janji. Tapi sepertinya aku tetap menjadi pencuri. Pencuri hatimu." Chanyeol terkekeh pelan, gombalan klasik lagi lagi keluar dari bibirnya.
Wajah Baekhyun semakin memerah, dia ingin menundukkan wajah merahnya itu, tapi Chanyeol menghalanginya. Dan tanpa aba aba, Chanyeol kembali melayangkan kecupan singkat ke bibirnya, lembut.
Chup.
"Aku mencintaimu Baekhyun ah." gumam Chanyeol, setelah kecupannya lepas.
"Aku juga mencintaimu Chanyeol ah. Sangat mencintaimu. Terima kasih karena menjadi malaikat penolong, pelindung dan penjagaku." balas Baekhyun, yang tidak bisa menutupi rasa bahagianya.
Mereka berdua saling berpelukan, erat. Tidak peduli dengan pandangan orang orang yang melintas, tidak peduli dengan keramaian sekitar mereka. Yang mereka tahu adalah mereka saling mencintai dan menyayangi. yang dirasakan hanyalah cinta, cinta dan cinta.
Akhirnya kisah sederhana ini berakhir bahagia.
o
o
o
o
o
o
o
END
O...O...O...O...O...O...O
Chapter akhir selesai. Maaf jika pendek, karena memang sudah terplot demikian. Aku publish cepat untuk menghargai pembaca yang selalu Review FF ini, gomawoo ya. Tanpa review dan comment kalian, ff ini tidak mungkin bisa tamat. Terima kasih.
Sampai jumpa lagi di ff selanjutnya.
Salam sayang.
Han Kang Woo
