Way for Love
Cast : Kyuhyun, Heechul
Genre : Brothership, Family
Rating : T
Disclaimer : Plot is mine.
Warning : Just Fanfic. Typos.
Summary : "Kyuhyun-ssi, apakah tidak apa jika kau sendiri di dorm?" | "YA! CHO KYUHYUN, KAU BENAR-BENAR HARUS DIBERI PELAJARAN! KELUAR KAU, CHO KYUHYUN!" | "Mianhae, eomma… Mianhae, appa… Mianhae, noona… Mianhae, hyungdeul…. Mianhae, jeongmal mianhae…" | "Anak nakal! Seharusnya kau berbagi pada hyungdeulmu, magnae. Kau terlihat seperti tak memiliki hyung saja!"
Happy Reading!
.
.
"Yeoboseyo… Nan gwaenchanayo, hyung… Ne, ne… Arraseo, arraseo… Ne, hyung, gomawoyo. Annyeong!"
Kyuhyun menjauhkan ponselnya dari telinganya setelah orang yang meneleponnya memutuskan sambungan dengannya. Itu merupakan telepon kedua yang diterimanya kurang dari setengah jam setelah penayangan episode terbaru Radio Star selesai dimana sempat terjadi pembicaraan antara Kyuhyun dengan Yang Se Hyung yang cukup membuat heboh para penonton hingga para netizen ramai membuat hal tersebut menjadi bahan perbincangan terbaru mereka.
Kyuhyun telah selesai melakukan pekerjaannya sehingga ia memiliki waktu luang malam ini untuk memonitor penayangan Radio Star.
Kyuhyun meletakkan sembarang ponselnya ke bagian sofa yang masih kosong di sebelah kanannya. Ia mengambil remote TV yang ada di atas meja tepat di hadapannya lalu menekan tombol power untuk mematikannya. Ia membuang nafas kasar lalu berusaha memejamkan matanya, sedikit meregangkan tubuh dengan bersandar ke punggung sofa.
"Kyuhyun-ssi, apakah tidak apa jika kau sendiri di dorm? Aku harus kembali ke gedung SM karena beberapa hal yang harus kuselesaikan." Kyuhyun menoleh ke arah sumber suara, ia melihat manager hyung sedang sibuk mengangkat telepon kembali setelah menyelesaikan ucapannya yang ditujukan untuk Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mengangguk sebagai jawabannya lalu manager hyung memberikan kode bahwa ia akan pergi sekarang juga. Kyuhyun masih memperhatikan manager hyung hingga tubuh manager hyung menghilang di balik pintu dorm lantai enam yang sekarang ia, Ryeowook dan salah satu manager yang lebih muda darinya tempati
Kyuhyun sedikit merasa bersalah pada sang manager. Jelas Kyuhyun sangatlah tahu bahwa alasan sang manager untuk kembali ke gedung SM tak lain karena banyaknya telepon yang diterimanya akibat kejadian Radio Star tersebut.
Kyuhyun sendiri juga mengalaminya, ponselnya tak berhenti bordering bahkan sejak penayangan Radio Star belum berakhir. Itu membuatnya memutuskan untuk men-silent ponselnya dan hanya mengangkat telepon dari kedua host Radio Star lainnya.
Pikirannya saat ini kalut dan gadged merupakan sesuatu yang harus jauh dari jangkauannya saat ini. Ia sama sekali tak menyangka bahwa ucapannya menjadi boomerang untuk dirinya sendiri walaupun Kyuhyun hanya berusaha menerangkan apa yang sebenarnya terjadi. Kyuhyun tak berpikir bahwa kejadiannya akan menimbulkan masalah baru bagi dirinya. Walaupun sejak awal debut dirinya memang sempat membuat keramaian seperti kejadian bed song dahulu, ia sama sekali tak menyukai kenyataan bahwa ia harus terlibat dengan masalah seperti ini lagi.
Kyuhyun memikirkan apa yang sebaiknya ia lakukan sekaerang dan akhirnya memilih masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat mengingat esok ia memiliki jadwal yang cukup ketat. Baru saja Kyuhyun akan melangkahkan kakinya menuju ke kamar tidur, ia mendengar suara pin yang berhasil ditekan. Ia berusaha tak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya jika saja tak mendengar suara orang yang sangat dikenalnya itu.
"Ya! Apa-apaan kau, aku baru saja membuka pintu tetapi kau sudah akan masuk ke dalam kamarmu."
Kyuhyun hanya menghentikan langkahnya di ambang pintu kamarnya, "Jika kau ingin bertemu dengan manager hyung, ia baru saja pergi ke gedung SM." Kyuhyun berucap seraya melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Ya! Tak sopan sekali kau berbi…"
Brakkk
"YA! CHO KYUHYUN, KAU BENAR-BENAR HARUS DIBERI PELAJARAN! KELUAR KAU, CHO KYUHYUN!" teriak Heechul kesal seraya menggedor pintu yang baru saja ditutup oleh Kyuhyun.
Kyuhyun menulikan pendengarannya dan langsung merangkak naik ke atas tempat tidurnya. Ia mengambil ipod berwarna biru yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya. Setidaknya kali ini ia bersyukur masih memiliki ipod yang artinya ia tak perlu membuka ponselnya untuk mendengarkan musik.
Kyuhyun mulai memasang headset di kedua telinganya setelah sebelumnya meletakkan bantal di belakang punggungnya dan duduk meluruskan kakinya. Kyuhyun memejamkan matanya dan mulai menikmati lagu-lagu yang mengalun indah.
Itu sangat tidak sopan. Aku merinding menonton Kyuhyun bertingkah seperti itu di Radio Star. Mintalah maaf adanya, kau anak tak sopan.
Aku berharap Kyuhyun mendapatkan perilaku yang sama seperti itu suatu hari nanti. Lihatlah bagaimana rasanya.
Aku kecewa pada Kyuhyun setelah menonton tayangannya
TESSS
Air mata pertama meluncur dari matanya kemudian menjadi semakin banyak. Kyuhyun merasa bersalah pada keluarga dan hyungdeulnya karena mereka akan disangkutpautkan dengan Kyuhyun mengingat ia merupakan anak dari seorang pemilik yayasan pendidikan dan seorang magnae dalam grup.
"Mianhae, eomma… Mianhae, appa… Mianhae, noona… Mianhae, hyungdeul…. Mianhae, jeongmal mianhae…"
Kyuhyun terus menangis. Ia mulai mengabaikan musik yang mengalun di kedua telinganya, pikirannya tersita pada permasalahan yang sedang dialaminya saat ini. Kyuhyun pun tertidur masih dengan posisi yang sama sekali belum berubah akibat kelelahan.
.
.
"… Tenang saja, Ahra-ya, Kyuhyunie akan baik-baik saja… Ne, geokjeong hajima. Kau tahu sendiri bagaimana anak itu, ia tak akan tumbang hanya dengan masalah seperti ini saja… Aku akan menjaga magnae itu… Ne, ne, arraseo, sampaikan salamku pada eommoni dan abeoji juga.. Ne, annyeong."
Heechul baru akan meletakkan ponsel Kyuhyun kembali jika saja ia tak melihat nama yang muncul dalam layar ponsel Kyuhyun. Ia memutuskan untuk mengangkatnya mengingat orang tersebut pasti dalam keadaan yang sama khawatirnya dengan dirinya sendiri.
"Yeoboseyo… Ne, hyung, ini aku… Ponselnya tertinggal di atas sofa, Ya! Dengarkan aku dulu! Ani, Kyuhyunie baik-baik saja dan sedang berada di kamarnya… Ne, ne, arraseo, arraseo… jadwalku sudah selesai semua… Ne, geokjeong hajima… Ne, annyeong."
Heechul menjauhkan ponsel Kyuhyun dari telinganya. Ia meregangkan tubuhnya lalu menyandarkan kepalanya ke punggung sofa. Matanya tak lepas dari layar ponsel Kyuhyun yang terus menerus menyala. Heechul sedikit meringis melihat panggilan masuk silih berganti. Heechul tak berkeinginan untuk mengangkatnya, ia hanya berani mengangkat telepon dari dua orang yang sangat dekat dengan Kyuhyun sama seperti dirinya.
Heechul mengingat saat ia mengecek internet usai menyelesaikan pekerjaannya, betapa ramainya para netizen membicarakan tentang magnaenya tersebut. Heechul yang sangat khawatir dengan keadaan pun memilih mengubah arah tujuannya untuk pulang ke rumah menjadi ke dorm untuk menemui Kyuhyun yang pasti baru saja selesai memonitor tayangan tersebut. Dan benar saja, Heechul menemukan Kyuhyun dalam kondisi yang kurang baik.
Heechul sangatlah mengerti apa yang Kyuhyun rasakan mengingat ia beberapa kali berada di posisi yang sama seperti Kyuhyun. Menjadi host Radio Star bukanlah sesuatu yang dianggap mudah. Acara yang cukup bergengsi dimana para host memberikan penyerangan terhadap pemberitaan sang bintang tamu memiliki resiko yang cukup tinggi. Itulah sebabnya ia tak terpikirkan dan enggan untuk mengajukan Kyuhyun sebagai penggantinya saat ia akan wajib militer, ia takut Kyuhyun akan mengalami hal yang sama dengannya. Medapat serangan dari para pengguna internet.
Heechul memutuskan untuk masuk mengecek keadaan Kyuhyun di dalam kamar Kyuhyun. Ia melangkahkan kakinya mendekati pintu kamar Kyuhyun, sedikit bertaruh dengan diri sendiri apakah Kyuhyun mengunci pintu tersebut atau tidak. Kalaupun Kyuhyun menguncinya, Heechul ptak akan berpikir dua kali untuk menggedor pintu tersebut hingga Kyuhyun membukanya atau bahkan mendobraknya.
Tanpa diduga ternyata tebakan Heechul salah, Kyuhyun tak mengunci pintu tersebut. Ia bertanya-tanya padahal Kyuhyun salah satu member yang sangat senang mengunci pintunya bahkan jika ia sedang tak berada di dalam kamar namun Heechul berusaha mengabaikannya.
Heechul berjalan mendekati ranjang Kyuhyun. Ia berdecak saat menyadari Kyuhyun tertidur dengan posisi yang nantinya akan membuat tubuhnya kesakitan saat ia terbangun. Ia bahkan hampir meneriakkan Kyuhyun saat melihat headset yang masih terpasang di kedua telinga Kyuhyun yang Heechul yakini berada dalam volume yang sangat besar.
"Kau ingin telingamu dioperasi berapa kali, Kyuhyunie? Mengapa selalu tertidur dengan headset yang masih terpasang seperti itu?" kesal Heechul seraya mencopot headset dari telinga Kyuhyun dan menggeser tubuh Kyuhyun agar terbaring sepenuhnya.
"Anak nakal! Seharusnya kau berbagi pada hyungdeulmu, magnae. Kau terlihat seperti tak memiliki hyung saja!" Heechul menjentik pelan ujung hidung Kyuhyun lalu merapikan anak rambut yang menutupi wajah Kyuhyun.
Hanya melihatmu berada di dalam Radio Star saja sudah membuatku khawatir dan sekarang aku semakin khawatir padamu. Meskipun lidah tajammu itu sangatlah cocok dengar acara tersebut tapi tetap saja sebagai seorang hyung, aku hanya ingin selalu melindungi dongsaengku.
Heechul menghapus jejak air mata yang ada di pipi Kyuhyun. Sedikit meringis saat menyadari betapa menggemaskannya pipi Kyuhyun. Ia baru akan mencubitnya jika saja tak mengingat keadaan Kyuhyun yang baru saja mendapat pemberitaan yang tak baik tentang dirinya.
Heechul melangkahkan kakinya keluar kamar Kyuhyun. Ia berjalan menuju kamar Ryeowook untuk tidur di kamar itu. Saat melihat pemberitaan tentang Kyuhyun, Heechul langsung menghubungi Ryeowook untuk menanyakan keadaan Kyuhyun tetapi ternyata Ryeowook tak ada di dorm dan tak akan pulang mala mini sehingga ia memutuskan untuk menemui Kyuhyun. Meskipun ia tak berbicara dengan Kyuhyun tentang hal itu, ia merasa sedikit lebih tenang setelah melihat keadaan sang magnae yang tak dapat dikatakan baik-baik saja.
.
.
KRIIIING
Kyuhyun menggeliat pelan merasa terganggu dengan suara alarm tersebut. Ia menjulurkan tangan kanannya ke atas nakas untuk mengambil jam weker tersebut lalu menjatuhkannya ke lantai, membuat baterai jam weker itu terlepas sehingga berhenti berbunyi. Kyuhyun mengubah posisi tidurnya dan kembali melanjutkan tidurnya.
"Ya! Kyuhyun-ah, ireona! Ppaliwa ppali!" Heechul menepuk lengan Kyuhyun cukup keras agar Kyuhyun membuka matanya.
Kyuhyun hanya menggeliat lalu berusaha menepis tangan Heechul yang masih terus menepuk lengannya.
"Aku akan menciummu jika kau tak bangun, Kim Kyuhyun!" merasa tak ada sahutan dari Kyuhyun, Heechul pun benar-benar langsung mendekati wajah Kyuhyun untuk menggigit pipi Kyuhyun.
"YA! HYUNG, KAU GILA!"
Kyuhyun langsung beranjak duduk saat menyadari apa yang baru saja Heechu lakukan padanya. Sedangkan Heechul hanya memasang wajah dinginnya seraya menatap Kyuhyun yang memandangnya tajam seraya mengelus pipi kirinya yang digigit oleh Heechul.
"Siapa suruh tak mau bangun!"
Heechul melangkahkan kakinya keluar kamar Kyuhyun, "Cepatlah mandi, jadwalmu dua jam lagi akan dimulai." Lanjut Heechul tanpa menoleh kea rah Kyuhyun.
Kyuhyun hanya menatap kesal ke arah hyungnya yang baru saja melangkahkan kakinya keluar kamarnya. Ia terdiam sejenak lalu menoleh ke arah jam weker yang baru saja dijatuhkannya dengan sengaja yang menunjukkan pukul delapan. Kyuhyun sedikit terkejut menyadari Heechul masih berada di dorm sepagi ini.
Kyuhyun melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi, ia sempat berhenti untuk mencari Heechul yang ternyata sedang duduk di sofa seraya berbincang dengan manager yang sedang menyiapkan sarapan.
"Kau lihat ponselku tidak, hyung?"
Kyuhyun yang baru saja selesai memakai pakaian dan masih mengeringkan rambutnya dengan handuk menghampiri Heechul yang sedang memegang ponselnya sendiri.
"Ani."
"Tapi kau adalah orang terakhir yang aku temui sebelum aku tertidur, ponselku tertinggal di sofa ini. Kau pasti melihatnya saat kau duduk di sofa ini, hyung!" Kyuhyun sedikit menggunakan nada tingginya karena masih kesal dengan metode Heechul membangunkannya tadi.
"Coba kau cari di tong sampah, siapa tahu kau tak sadar membuangnya atau kau membawanya ke kamar mandi lalu tak sengaja menjatuhkannya ke dalam…"
"Ya! Berhentilah bercanda!"
"Ya! Panggil aku, hyung!"
"Ya! Jangan ribut disini, hyung!"
Suara sang manager berhasil meredam pertikaian diantara Kyuhyn dan Heechul. Kyuhyun masih menatap kesal ke arah Heechul sedangkan yang ditatap tak acuh.
"Kajja, kita sarapan terlebih dahulu." Ajak sang manager seraya menduduki salah satu kursi di meja makan tersebut.
Heechul segera menyusul ke meja makan sedangkan Kyuhyun kembali masuk ke dalam kamarnya.
"Ya! Kau tak sarapan?" Seru Heechul, "Tak mau!" sahut Kyuhyun ketus disertai suara bantingan pintu yang cukup keras.
"Aish, magnae itu!" gerutu Heechul, "Tolong antarkan makanan ke dalam kamarnya jika setengah jam lagi ia tak keluar dari kamarnya." pinta Heechul pada sang manager yang dijawab anggukan.
Kyuhyun benar-benar tak keluar dari kamarnya dan masih sibuk mencari ponselnya, walaupun ia benar-benar yakin ia tak membawa ponselnya ke dalam kamar semalam tetapi ia tetap mencarinya. Ia tak ingin pergi tanpa membawa ponsel itu meski ia memiliki ponsel lainnya.
Suara ketukan dari luar membuat Kyuhyun berhenti mencari, ia hanya duduk di atas ranjang setelah menyahuti ketukan yang ia yakini dari sang manager.
Manager masuk membawakan nampan berisi makanan, minuman dan beberapa vitamin yang biasa Kyuhyun santap. Ia sempat menolak tawaran sang manager yang ingin membantunya, ia tak ingin merepotkan sang manager. Kyuhyun ingin sekali bertanya dimana Heechul hyungnya saat ini tetapi gengsi membuatnya enggan melakukannya.
Setelah manager pergi, Kyuhyun menyantap semua yang diantarkan manager seraya masih memikirkan kemungkinan dimana ponselnya itu berada. Hingga sang manager memanggilnya untuk memberitahu bahwa mereka akan berangkat sebentar lagi, Kyuhyun masih belum bisa menemukan ponselnya sehingga ia hanya membawa laptop dan ipad yang ia miliki.
.
.
Kyuhyun menjalani pekerjaannya dengan sedikit berat hati, pasalnya ia masih benar-benar memikirkan keberadaan ponselnya yang hilang entah kemana. Tak bis dipungkiri bahwa kekhawatiran Kyuhyun mengenai pemberitaan itupun tak pelak membuat konsentrasinya benar-benar terbagi. Meskipun begitu ia tetap berusaha menjalankan segalanya seprofesional mungkin.
Hari ini sedikit ada yang berbeda dari perlakuan artis lainnya pada Kyuhyun. biasanya mereka akan sibuk bertanya tentang keadaan Kyuhyun yang sudah pasti akan membuat Kyuhyun sedikit risih namun kali ini mereka bersikap seolah-olah tak ada apapun yang terjadi, bahkan tak ada pembicaraan yang menyangkut tentang pemberitaannya. Mau tak mau itu membuat rasa khawatirnya sedikit berkurang dan ia mulai rileks menjalani pekerjaannya hari ini.
Kyuhyun memasuki mobil seusai melakukan pekerjaan terakhirnya hari ini. Ia membuka jendela mobil dan menoleh kea rah langit yang sudah gelap. Kyuhyun melirik arloji yang ada di pergelangan tangan kanannya, jarum jam telah menunjukkan pukul 9.
Pantas saja langit sudah gelap! Hari ini ternyata tak seburuk yang aku pikirkan, entah bagaimana caranya semua berjalan begitu lancar. Bahkan langit mala mini terlihat begitu bersahabat denganku dengan menampilkan bintang-bintang. Harusnya aku tak khawatir ada keuntungannya, tanpa ponsel aku bisa menjalani semuanya dengan baiktanpa memikirkan apa yang telah terjadi di internet.
"Berhenti melamun, Kim Kyuhyun, pasanglah sabuk pengamanmu." Perintah seseorang yang ada di sampingnya. Ia merasa kaget dengan panggilan dan suara tersebut sehingga ia menoleh untuk memastikan kebenarannya.
"Ya! Hyung, sedang apa kau di kursi pengemudi?" tanya Kyuhyun masih dengan nada yang kurang bersahabat, ia masih kesal dengan Heechul.
"Tentu saja mengemudi." Jawab Heechul santai seraya memasukkan kunci mobil.
"Kemana manager hyung? Biar aku pulang bersamanya saja!" Kyuhyun berusaha membuka pintu mobil namun Heechul buru-buru menahannya dan memasangkan sabuk pengaman Kyuhyun.
"Diamlah! Kau pikir aku akan menculikmu? Lagipula kau menaiki mobilku saat ini." Kyuhyun tak berkutik mendengar sindiran Heechul, sedikit meringis menyadari kebodohannya yang langsung menaiki mobil apapun yang pintunya telah dibukakan oleh manager hyung.
Heechul menahan senyumnya melihat Kyuhyun yang hanya mencebik mulutnya. Kyuhyun terlihat begitu menggemaskan bahkan diumurnya yang tak pantas dikatakan remaja lagi.
Kyuyun dan Heechul saling terdiam selama perjalanan. Kyuhyun sedikit menyesali kebodohannya membiarkan ranselnya yang berisi gadged dibawa oleh manager hyung saat menuju mobil sehingga diletakkan di dalam bagasi oleh manager hyung.
"Berhenti membuang nafasmu seperti itu, Kyuhyunie, Yesungie akan menceramahkanmu jika ia mengetahuinya." Heechul membuka mulutnya tak tahan dengan perilaku Kyuhyun sedari tadi yang hanya membuang nafasnya kasar.
"Yang penting tak ada ia disini sekarang." Sahut Kyuhyun tak acuh membuat Heechul sedikit kesal.
"Terserah kau saja lah."
Kyuhyun menoleh ke arah Heechul, ia sempat terkejut mengetahui Heechul tak membalas kata-katanya dan hanya menjawabnya dengan tak acuh seperti itu.
"Tak usah kaget seperti itu, aku hanya sedang tak berminat beradu mulut denganmu dan berhentilah mencuri pandang ke arahku, Kyuhyunie."
Kyuhyun membulatkan matanya kaget karena Heechul seolah dapat membaca pikirannya, ia segera mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil untuk memandangi pemandangan di luar mobil seraya mendengus.
"Kajja, turun!" ajak Heechul seraya melepaskan sabuk pengamannya dan turun dari mobil lebih dulu daripada Kyuhyun. Kyuhyun juga melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil.
"Pakai dulu jaketmu, Kyuhyunie." perintah Heechul seraya mengodekan Kyuhyun untuk membuka pintu belakang mobil, Kyuhyun sedikit terkejut menemukan jaketnya ada di dalam mobil Heechul padahal ia tak membawa jaket hari ini.
Kyuhyun memakai jaket tersebut, Heechul mendekatinya dan mulai memasang beanie hat berwarna putih ke kepala Kyuhyun lalu melilitkan syal berwarna senada di leher Kyuhyun. Heechul menggosokkan tangannya ke telinga Kyuhyun, menyalurkan sedikit rasa hangat karena keadaan kota Seoul yang begitu dingin malam ini. Heechul memakai masker untuk menutupi sedikit wajahnya. Kyuhyun tak memerlukan masker karena wajahnya tertutup oleh syal yang digunakannya.
Heechul mengajak Kyuhyun mengikuti langkahnya. Kyuhyun sudah sangat yakin bahwa hyungnya memang tak akan mengantarkannya pulang terlebih dahulu tetapi ia tak berpikir bahwa hyungnya akan mengajaknya ke tempat seperti ini. Jembatan yang dibawahnya mengalir Sungai Han dan tak jauh dari sini terdapat sebuah taman. Ia memang sangat sering melewati jembatan ini untuk pergi ke gedung KBS namun ia tak turun untuk menikmati pemandangan.
"Apakah tak akan ada yang mengenali kita, hyung?"
"Tak akan, kecuali kau membuka syal dan beanie hat-mu atau kau meneriakkan namamu sendiri."
Kyuhyun mendengus mendengar jawaban Heechul. Heechul menghentikan langkahnya tepat di samping pagar jembatan itu, Kyuhyun mengikutinya. Heechul melepaskan maskernya lalu memasang penutup kepala dari jaketnya ke kepalanya.
"Sekarang berteriaklah sepuasnya disini."
Kyuhyun hanya memiringkan kepalanya mendengar ucapan Heechul, membuatnya benar-benar mirip seperti boneka hidup lengkap dengan ekspresi kebingungan di wajahnya sehingga Heechul tak tahan untuk sekedar mencubit pipi Kyuhyun dan pastinya membuat Kyuhyun mengeluh keberatan.
"Cobalah berteriak, keluarkan rasa kesalmu, bukankah kau sedang kesal?"
Kyuhyun terharu setelah mengerti maksud Heechul, ia mengangguk an mengikuti perintah Heechul.
"YAAAA! PABOYAAA! NAN PIGONHAEEEE! KEMANA PONSELKUUUUU! AKU MENCARINYA TAPI TETAP TAK MENEMUKANNYAAA!"
Heechul tersenyum mendengar teriakan Kyuhyun, ia sangatlah tahu bukan itu yang Kyuhyun ingin ucapkan tetapi Kyuhyun tak mungkin benar-benar mengucapkan perasaannya terlebih itu hanya akan menarik perhatian orang-orang sekitar walaupun membiarkan Kyuhyun berteriak seperti ini juga telah membuat mereka menjadi pusat perhatian namun setidaknya keadaan jembatan ini cukup sepi saat ini sehingga mereka tak terlalu memusingkannya.
"Kim Kyuhyun!" Heechul menggumam membuat Kyuhyun menoleh kea rah Heechul yang berada di sampingnya, "Kyuhyun-ah, SARANGHAEEE! GEOKJEONG HAJIMAAA! GWAENCHANA! HYUNG SELALU ADA UNTUKMU!"
Kali ini Kyuhyun menatap Heechul yang tetap menatap lurus ke arah Sungai Han dengan tatapan takjub. Ia dan Heechul merupakan orang yang paling sulit mengungkapkan perasaan sayang terhadap orang terdekat tetapi Heechul mengatakan perasaan sayangnya pada Kyuhyun dengan berteriak di tempat umum seperti ini walaupun nama Kyuhyun hanya digumamkan.
"Hyung…"
"Jangan menertawakanku! Aigo betapa malunya mengatakan hal picisan seperti itu." Heechul menutupi wajahnya karena malu sedangkan Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya tak setuju dengan ucapan Heechul.
"Ani, hyung… Kau hebat! Gomawoyo, jeongmal gomawo!"
Heechul merogoh saku celana jeansnya, Kyuhyun membulatkan matanya melihat benda yang ditunjukkan Heechul padanya, ia baru saja akan memaki Heechul jika saja Heechul tak mengucapkan sesuatu.
"Aku sengaja menyembunyikannya agar kau tak terus menerus memperhatikan perkembangan internet meskipun aku tak bisa menyembunyikan seluruh gadgedmu tetapi setidaknya aku mengurangi kemungkinan kau memonitor perkembangan pemberitaannmu di internet." Heechul meletakkan kedua tangannya di pipi Kyuhyun yang mulai memerah akibat dingin.
"Dengarkan aku, Kyuhyunie, itulah resikonya sat kau memutuskan menjadi seorang MC dan aku bersyukur kau mengalaminya sehingga kau mengerti balasan apa yang kau dapatkan saat kau melakukan sesuatu. Aku tak bilang kau bersalah. Jelas kau tak bersalah jika itu dimaksudkan sebagai pembelaan diri tetapi orang-orang hanya akan menilai apa yang mereka dengar dan lihat pertama kali. Seseorang dapat mengalami pencucian otak akibat mendengar komentar orang lain, jadi jangan terlalu mengambil pusing hal itu. berhentilah mengkhawatirkan hyungdeulmu ataupun keluargamu. Hyungdeulmu ini sudah sangat berpengalaman dengan hal ini dan keluagamu juga. Ingatlh bahwa umur kami lebih tua darimu dan pastinya pengalaman kami lebih banyak darimu."
Heechul tersenyum saat Kyuhyun langsung memeluk Heechul, bahkan ia sekarang tak peduli dengan keberadaan mereka di tempat umum. Heechul membalas pelukan Kyuhyun, ia membelai lembut rambut Kyuhyun. melafalkan kata "Gwaenchana" berkali-kali pada Kyuhyun.
Kyuhyun menangis di pelukan Heechul, ia tak menyangka Heechul melakukan hal-hal yang sama sekali tak terpikirkan olehnya untuk dilakukan oleh Heechul. Ia tahu Heechul berusaha melindungi dirinya, Heechul adalah salah satu orang yang mengkhawatirkannya hingga langsung menemuinya untuk memastikan keadaannya. Heechul adalah orang yang mengerti keadaannya sehingga mencari segala cara untuk mengurangi kekhawatiran Kyuhyun.
Kyuhyun melepaskan pelukannya, ia tersenyum ke arah Heechul yang membuat Heechul menatapnya dengan pandangan bertanya.
"Aku tak tahu bagaimana cara kau melakukannya tetapi terima kasih untuk membuat orang-orang yang hari ini terlibat denganku tak menyinggu perihal pemberitaan tersebut. Jeongmal gomawoyo, hyung."
"Aku tak mengerti apa yang kau katakan!" Ucap Heechul berusaha memasang wajah datarnya.
"Ani, itu pasti kau. Hyungku ini memiliki caranya untuk mencintaiku dengan caranya sendiri." Heechul tersipu mendengar ucapan Kyuhyun, "YA! KIM HEECHUL SARANGHAEYOOO!"
"YA! CHO KYUHYUN PANGGIL AKU HYUNG!"
"WAH ADA SUPER JUNIOR DISINI!" teriak salah seorang pejalan kaki yang berada tak jauh dari Kyuhyun dan Heechul. Tak lama beberapa orang menoleh kea rah pejalan kaki tersebut lalu mengikuti arah tangan sang pejalan kaki yang menunjuk ke arah Kyuhyun dan Heechul.
Sontak Kyuhyun langsung berlari meninggalkan Heechul menuju mobil sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
"YA! CHO KYUHYUN! AKU BENAR-BENAR AKAN MEMBUNUHMU NANTI! KALI INI AKU SERIUS!" teriak Heechul yang berlari jauh di belakang Kyuhyun.
"Padahal baru saja mengatakan bahwa ia mencintaiku tetapi sekarang telah mengancam membunuhku." Gerutu Kyuhyun namun tak urung ia tersenyum ketika menoleh ke belakang menemukan Heechul berlari dengan wajah kesal yang amat kentara.
"AKU TAK PEDULI!" Kyuhyun terus berlari menuju mobil yang berada tak jauh darinya saat ini, meninggalkan Heechul yang masih terus mengumpat Kyuhyun.
"KAU AKAN MATI, CHO KYUHYUN!"
.
.
END
.
Annyeong! Akhirnya selesai juga bagian duo evil ini. Kali ini Yeo nyoba menampilkan sisi lain seorang Kim Heechul, seperti itu bayangan Yeo kalo Heechul oppa berusaha ngungkapin perasaan sayangnya ke magnaenya, hehehe.
Yeo mau ngucapin BIG THANKS untuk semua yang selalu mereview, memfavorite dan memfollow FF ini. Maaf Yeo belum bisa membalasnya di FF ini karena FF ini oneshot jadi bisa dibaca kapan aja tanpa berurutan, tapi Yeo selalu baca review dari reviewers dan menyesuaikan dengan request yang diminta reviewers. Gomapseumnida *Bow*
