Disclaimer : Naruto mutlak milik Masashi Kishimoto.

Maret, 2017

"NARUTO" fanfiction

Azmaria Eve

Presents

TADAIMA,SAKURA

"NATSU" (CHAPTER 9)

...

Siang yang cerah dan beberapa jam lagi menjelang sore. Matahari bersinar cukup terik karena ini adalah musim panas di mana tiap harinya cuaca sangat panas membakar kulit manusia. Tetapi sinar matahari terik tersebut tidak mencapai tanah di dalam hutan ini. Hutan yang sangat sunyi dan temaram. Bahkan kicauan burung maupun hewan-hewan liar pun sayup-sayup hampir tak terdengar. Hanya gemerisik angin yang bisa dirasakan jika berdiam diri tanpa melakukan gerakan apapun. Kemudian kesunyian itu pun pecah. Suara-suara yang terdengar seperti suara benturan benda satu dengan yang lain atau lebih tepatnya lagi suara manusia yang sedang berkelahi memecahkan keheningan di dalam hutan itu. Suara tebasan pedang yang disertai suara cicitan burung dan bunyi-bunyian sesuatu jatuh ke tanah turut terdengar beberapa kali. Sasuke mengayunkan katananya kesana kemari, menebas manusia jadi-jadian terbuat dari akar pohon sekitar. Seberapa banyakpun ia menebas mereka, tetap saja mereka terus berdatangan seakan tak ada habisnya.

"Ahahahahahah! Ayo, ayo! Hibur aku lebih banyak lagi, pemuda tampan!" seru seorang gadis dari suatu tempat.

"Tch." Sasuke menghindar ketika salah satu musuh yang tampak seperti memegang sebuah senjata mengayunkan 'senjata' itu ke arahnya. Setelah menghindar, Sasuke memutar tubuhnya sambil menendang musuh di belakangnya dengan kaki kirinya, sedangkan tangannya mengayunkan katananya yang dialiri aliran chakra ke arah musuh di depannya. Dua musuh lagi tumbang. Sasuke menapak ke tanah lembab di bawahnya. Tak tahu sudah berapa lama ia bertarung melawan musuh konyol yang tak ada habisnya ini. Gadis pengendali boneka sialan. Ia memiliki stamina dan energi yang cukup kuat, tetapi tetap saja kalau terus berlanjut seperti ini maka ialah yang akan tumbang. Sasuke berpikir cepat. Kakinya kembali menjejak tanah di bawahnya. Boneka-boneka tanah berbentuk manusia perlahan-lahan bangkit dari tanah di sekelilingnya. Benar, tak akan ada habisnya, pikirnya. Ia menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Tangannya yang tersisa membentuk sebuah segel dengan bantuan katana yang digenggamnya dan seiring dengan hembusan angin, Sasuke memulai jutsunya. "Katon: Goryuka no Jutsu." Bola api berbentuk naga muncul dan melesat ke depan, membakar dan menghancurkan boneka-boneka tanah yang bermunculan. Pohon-pohon di sekitar meranggas akibat panas yang dikeluarkan oleh jutsu Sasuke. Bola api naga tersebut melesat naik ke langit, menghangatkan atmosfer sekitar. Dalam sekejap, awan mulai berkumpul di langit di atas hutan tempat mereka bertarung. Sasuke melirik ke tempat si pengendali boneka tanah berada, sebuah pohon beberapa meter darinya.

"Cukup bermain-mainnya dan lawan aku." Ucap Sasuke pelan. Gadis itu tertawa melengking hingga terdengar gaung dengan suara tawanya di hutan tersebut.

"Kau selain tampan juga kuat dan tidak sabaran ya. Aku menyukaimu." Ucap Kana menggoda. Sasuke hanya diam tak merespon. Kana menghela napas. "Kau juga begitu dingin. Tapi tetap saja aku menyukaimu. Bagaimana kalau kita menghentikan pertarungan tak berguna ini dan pergi ke suatu tempat yang menyenangkan, hmm?" Kana mulai melangkah mendekati Sasuke.

"Di mana dia?" pertanyaan yang terlontar dari mulut Sasuke membuat Kana menghentikan langkahnya. "Di mana Sakura?" Sasuke bertanya sekali lagi tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya. Kana mendesis.

"Tch. Untuk apa kau mencari gadis itu?Sudah cukup lama gadis itu bersama dengan Hisao-sama, sudah pasti ritualnya selesai saat ini!" Kana berteriak. Kesal karena ia diabaikan oleh pemuda tampan di depannya. 'Ritual? Apa maksudnya?' Sasuke bertanya dalam hatinya.

"Kau, apa maksudmu dengan ritual?" Sasuke bertanya. Kana kembali tertawa. "Kau tak perlu tahu, tampan. Nah, bagaimana dengan penawaranku tadi?" ucapnya menggoda.

"Kutanya sekali lagi, di mana Sakura."

Nada yang sangat dingin dari Sasuke memancing kemarahan baru pada diri Kana. Apa-apaan pemuda sombong ini.

"Kau, beraninya menolakku. Kalau begitu, matilah!" Kana berteriak dan mengayunkan tangannya, dalam sekejap ratusan boneka tanah bangkit dari sekitar, bergerak menyerang Sasuke. Sasuke mengeratkan tangannya pada katana yang digenggamnya, membuat segel lain dan aliran chakra berbentuk seperti kilatan petir menyelubungi tangan dan katananya. Bagaikan ribuan burung berkicau secara bersamaan, suara aliran chakra tersebut berbunyi lebih nyaring dan keras dari biasanya. Sasuke mengangkat tangan dan katananya yang terselubung chakra ke langit.

"Untuk yang terakhir kalinya, di mana dia."

Kana tersenyum meremehkan. "Untuk yang terakhir kalinya, matilah!" Beberapa boneka tanah bergabung dan membentuk sesosok raksasa tanah yang cukup besar. Raungan raksasa tanah tersebut menggelegar ke seluruh hutan. Raksasa tanah tersebut mulai bergerak ke arah Sasuke, diikuti dengan puluhan boneka tanah berukuran lebih kecil. Namun itu semua tak membuat Sasuke bergeming.

"Raiton." Petir mulai menyambar dari awan dan atmosfer yang terbentuk akibat jutsu yang dilepaskannya sebelumnya. Petir-petir menyambar-nyambar dan berkumpul di langit sekitar Sasuke. Aliran petir yang terkumpul membentuk sesosok naga. Kana terbelalak melihat chakra di sekitar Sasuke, atau lebih tepatnya adalah jutsu.

"K-Kau, apa yang-"

"Kirin." Naga petir naik ke atas langit dan dengan kecepatan yang sangat tinggi melesat kembali ke tanah, menerjang segala yang ada di depannya dan menghancurkannya. Suara ledakan demi ledakan terdengar keras memekakkan telinga, disusul dengan suara sambaran kilat dan petir yang menyambar-nyambar. Setelah beberapa saat, kabut dan asap mulai menghilang karena angin, menunjukkan kerusakan yang terjadi karena jutsu yang dilancarkan oleh Sasuke. Tak ada sesosokpun boneka tanah ciptaan Kana yang terlihat. Semuanya hancur tak bersisa. Tanah sekitar mereka berpijak pun juga terlihat hangus dan kehitaman. Pohon-pohon banyak yang tumbang dan terbakar. Semua akibat jutsu yang dilepaskan Sasuke. Sasuke menyipitkan matanya. "Keras kepala sekali kau."

Beberapa meter di depannya terlihat sebuah bola tanah berukuran besar. Bola tersebut juga mengepulkan asap tanda terkena jutsu dari Sasuke. Beberapa bagian bola tersebut hangus dan retak-retak. Benda itu mulai bergetar dan kemudian hancur berantakan, menampakkan sosok Kana yang berlutut di atas tanah. Ia terengah-engah kepayahan dan terdapat beberapa luka bakar di lengan dan kakinya. Rupanya perisai tanah tersebut masih sedikit tertembus oleh jutsu Sasuke. Gadis itu memandang Sasuke dengan sorot mata yang penuh kebencian. Sisi mulutnya mengeluarkan sedikit darah. Ia menegakkan diri perlahan dan mengusap darah di sudut bibirnya.

"Aku benar-benar terkejut. Jutsu yang jelas tak bisa dihindari karena kecepatannya dan sekaligus menghancurkan target atau musuh." Sasuke tak bergeming. "Aku-" Kana mengangkat tangannya perlahan. "-jadi semakin menginginkanmu!" Bersamaan dengan itu, telapak tangan Kana mengeluarkan cahaya kecoklatan. Tanah tempat mereka berpijak bergetar dengan kencang. Kini tak hanya tanah yang menjadi media jutsu Kana. Ranting dan akar yang berjatuhan menempel jadi satu membentuk sosok hewan-hewan buas. Tanah yang tersisa kembali bangkit dan membentuk sosok raksasa yang jauh lebih besar dari sebelumnya.

"Ten'nen no ningyou. Jutsu yang membuat boneka yang bisa kukendalikan sesuka hati dari material alam sebagai medianya. Sayang sekali pohon-pohon di sini sudah kau hancurkan dan aku memakai chakra yang sangat besar untuk membuat kekkai untuk melindungiku dari jutsu petirmu tadi . Jadi aku hanya bisa membuat pasukan dari media yang ada dan chakra yang masih tersisa." Sasuke mengernyit. Heh, walau dia bilang pasukan dari chakra yang tersisa, tetap saja jumlah dan ukuran mereka cukup banyak dan pastinya merepotkan. Sasuke memasang kuda-kuda untuk bertarung kembali. Sebisa mungkin, dia harus menyimpan chakranya untuk melawan musuh selanjutnya dan mengambil Sakura setelah ia mengalahkan gadis ini. Dia juga tak tahu, jutsu seperti apa yang nanti dilepaskan oleh musuh berikutnya. Orang yang membuat dia dan Naruto kehilangan kesadaran di pertemuan mereka yang pertama. Lamunannya terhenti ketika gadis itu kembali berbicara.

"Aku akan menjadikan tubuhmu sebagai media untuk bonekaku nanti sebagai pengganti Hayato. Pasti hasilnya akan sangat bagus. Nah sekarang, tolong matilah." Sasuke menyeringai. Katana yang digenggamnya kembali diselubungi chakra, siap untuk menebas musuh kembali.

"Majulah." Setelah mengucapkan kata itu, seekor serigala terbuat dari ranting pohon melompat ke arahnya, siap menerkam. Sasuke memposisikan katana di depan tubuhnya. Kakinya sedikit menekuk, siap melompat menyambut musuh.

"Fuuton: Rasenshuriken!"

Tiba-tiba dari belakangnya, angin berhembus kencang dan shuriken raksasa terbuat dari chakra menebas serigala ranting di depannya. Shuriken chakra itu tak berhenti dan berputar menebas beberapa musuh yang ada di sekitarnya. Sasuke menyipitkan mata dan terlihat sedikit kesal.

"Tch, kau menggangguku saja." Sesosok manusia melesat keluar dari kegelapan hutan di belakang Sasuke dan mendarat tepat di sebelahnya. Naruto menyeringai akan perkataan rivalnya tersebut.

"Kurasa kata 'terima kasih' lebih tepat kau ucapkan untukku, hey Sasuke. Jahat sekali kau. Sudah tak datang ke pernikahanku dan sekarang kau pergi sendirian untuk menolong Sakura-chan. Aku kan juga ingin terlihat keren di depan Sakura-chan!"

"Hmph, aku heran kau sempat berpikiran seperti itu walaupun kau sudah menikah. Aku tak akan heran kalau suatu saat gadis Hyuuga itu meninggalkanmu."

"Apa?! Kenapa kau berkata begitu?"

"Kenapa masih sempat bertengkar walau musuh di depan mata? Kalian itu benar-benar santai sekali." Suara lain memotong adu mulut antara Naruto dan Sasuke. Shikamaru menjejak tanah di sebelah Naruto, disusul dengan Ino, Sai dan Temari. Sasuke melirik shinobi-shinobi yang sudah pasti dikirim oleh Kakashi. "Dengar, aku bisa menangani ini sendiri. Jadi-" kalimat Sasuke terpotong oleh Temari. "Jadi, ayo kita selesaikan misi ini bersama dan kembali dengan selamat. Seperti itu."ucap Temari tak menghiraukan kalimat penolakan dari Sasuke.

"Itu benar, teme. Sakura-chan adalah rekan kita semua. Jadi, ayo kita bawa dia pulang bersama-sama!". Sasuke menghela napas, menyerah dengan keoptimisan Naruto. "Terserah kalian saja."

"Hanya aku yang boleh mengalahkan si jidat lebar itu!" Ino berkata sambil membenturkan kedua tinjunya.

"Kurasa aku ingin sekali-kali melihat si jelek dihantam seseorang. Aku sudah terlalu sering dihantam oleh pukulannya dan itu sakit sekali." Sai berkata sambil tersenyum.

"Sai!" Naruto dan Ino berteriak bersamaan karena kata-kata Sai. Shikamaru hanya menghela napas. Kemudian ekspresinya berubah serius.

"Baiklah. Ayo kita selesaikan ini secepat mungkin."

...

つづく

Hello there, dear all of my readers. Happy New Year! *dilempar ember, tahun baru udah lewat beberapa bulan kali*. Maafkan author ngaret ini sekali lagi. Chapter ini singkat dan terbitnya pun benar-benar lama. Eve buka laptop dan folder cerita ini kemudian mengetik ini langsung selama beberapa jam setelah termangu-mangu (halah) membaca review dari Joyze mengenai chapternya ngga ganti-ganti juga, wkwkwkwkwk. Well sebenarnya cerita ini sudah tamat di benak Eve. Lalu cerita lain dari kelanjutan Momiji Musim Gugur juga sudah ada prototypenya di otak Eve. Bisakah readers mengira cerita seperti apakah nanti kelanjutan dari MMG jika dilihat dari titlenya?:)) Tapi sekali lagi, mood dan real life kembali menghadang semua itu terwujud. Ke depannya, semoga cerita ini bisa fin dengan melegakan dan lancar (ngga ngaret). Dikit nyenggol ya. Oh, bagi yang merasa suka lupa mengenai cerita ini dan terakhir kali baca chapter yang mana, mending nunggu tamat dulu baru baca sampe tamat. Itu cara Eve,wkwkwkwk.

Thank's to : Joyze, afra onyx, zalfaadya, uciha intan, mika-chan, sakurablossom, p95, maharani, eka, miki, serrano bongharten123, suci680, suci680 (lagi), susi, sunshine navara, via948, yanti sakura cherry, riana741, yan fullbuster, rhara, uchiha cherry286, nurulita as lita-san, sa, nienx c'tebane, beautifullcreature, diah cherry, kirara967, thelimitededition, joanna katharina, wowwoh geegee, jiaannbl, taniatiana,via948 (lagi), nienx c'tebane (lagi), akayuki, arum, saigo no hana, suci680 (lagi-lagi), guest, ismisftr, ciisiichuabbykireiina454, finda kim, fujy, k1ller,guest,novita clara, joanna katharina (lagi), diah cherry (lagi), rhara (lagi), tsanyanofrianti20, hanazono yuri, dolphin1099, thelimitededition (lagi), thelimitededition (lagi-lagi), echaNM, nienx c'tebane (lagi-lagi), riana741 (lagi), elzamarquez, ranindri, yan fullbuster (lagi), daunilalangkuning, yan fullbuster (lagi-lagi), eka, nienx c'tebane (lagi-lagi-lagi), echaNM (lagi), nurulita as lita-san (lagi), beautifullcreature (lagi), nobithasasuchan, beautifullcreature (lagi-lagi), joanna katharina (lagi-lagi), rhara (lagi-lagi), rhara (lagi-lagi-lagi), riana741 (lagi-lagi). silent readers, likers, favoriter, followers, etc.

See you!

Listening to : Tobira no Mukou ( na Mononokean)

色々な事、有難うございます

AZMARIA EVE