LET'S TALK ABOUT GHOSTS

Main Cast:

Song Yunhyeong

Goo Junhoe

Other Cast:

?

Genre: Romance, a little bit horror

Disclaimer: Tokoh punya YGent dan orang tua masing-masing

Warning: Yaoi, Typo, Cerita membosankan, Alur cepat, ide cerita murni hasil pemikiran author

Prolog

Sekarang pukul enam pagi. Alarm Yunhyeong sudah berbunyi. Alarm? Seharusnya ia tidak membutuhkan itu, karena ia selalu tidak bisa tidur dengan nyenyak setiap malam. Kenapa? Karena 'orang-orang' itu tidak akan membiarkannya tertidur pulas. Yunhyeong bersiap berangkat ke sekolah, dengan mata panda-nya.

'Wussshh…', tiba-tiba ia merasakan hembusan angin dingin dibelakang tengkuknya. Yunhyeong menarik napas. Perlahan ia membalikkan badannya. Ahjumma itu sudah berwajah rusak, darah kering menutupi sebagian wajahnya. 'Krek! Krek!'. Tidak salah lagi, tulang lehernya patah.

Yunhyeong menahan rasa takutnya, ia memejamkan mata.

"Yunhyeong-ah…", suara ahjumma itu membuatnya semakin takut.

"Ahjumma, ku mohon. Jangan datang kepadaku dengan wajah seperti itu…", Yunhyeong masih belum berani membuka matanya.

"Tolong aku….."

.

.

.

Yunhyeong sedang berdiri disebuah rumah kecil di ujung jalan. Rumah itu tidak bisa dibilang rumah layak huni. Catnya sudah pudar dan jendela disamping pintu hanya tertutupi dengan koran bekas. Yunhyeong ragu, apakah ia harus menyampaikan pesan ahjumma itu atau tidak. Setelah hampir sepuluh menit berpikir, akhirnya Yunhyeong memutuskan untuk mengetuk pintu.

Tak lama kemudian, seorang kakek keluar dari dalam rumah. Mukanya pucat, kepalanya botak dan pakaiannya lusuh.

"Jogiyo, apa benar ini rumah Shin Haera?", tanya Yunhyeong dengan hati-hati. Kakek itu terkejut. Wajahnya mendadak berubah sedih.

"Ne. Tapi anakku itu sudah meninggal beberapa hari yang lalu."

"Ah, keuraeyo?", Yunghyeong pura-pura terkejut.

"Ia meninggal karena kecelakaan. Keundae, nuguseyo?"

"A-aku…", Yunhyeong berpikir sejenak, "Aku temannya. Ya, aku temannya, ia pernah menolongku", kata Yunhyeong berbohong.

"Ah, seperti itu… Uri Haera memang selalu menolong orang. Ia anak yang sangat baik." Kakek itu mulai menangis. Sepertinya kakek itu sangat menyayangi anaknya.

"Haraboeji, sebelum meninggal, Haera pernah berpesan kepadaku."

Kakek itu berhenti menangis dan memandang Yunhyeong.

"Ia berpesan, jika ia meninggal nanti, haraboeji tidak usah bersedih. Ia akan selalu menjaga haraboeji dari atas sana. Ia juga minta maaf jika ia pergi terlalu cepat tanpa pamit. Haera sangat menyayangimu. Ia ingin kau sehat selalu."

"Haera…. Haera ya…", kakek itu menangis tersedu-sedu, terdengar sangat pilu. Shin Haera yang berada disebelah kakek itu tidak bisa melakukan apapun selain menangis. Yunhyeong memandang mereka dengan tatapan iba. Kematian memang perpisahan yang paling menyakitkan. Tidak ada yang bisa mencegahnya.

.

.

.

"Kau lihat sunbae itu?"

"Yang memakai jaket hitam?"

"Eo. Dia orang yang sangat aneh. Katanya dia bisa melihat hantu. Hiii….."

"Jinjja? Sangat menakutkan. Pantas saja tidak ada yang mau berteman dengannya."

Yunhyeong sudah terbiasa dengan omongan seperti itu. Baginya, itu adalah makanan sehari-hari. Yunhyeong tidak mempunyai teman, maka dari itu ia selalu kesepian. Ia juga tidak berniat memiliki teman. Orang-orang yang mendekatinya hanya mengganggu saja.

Yunhyeong mengeluarkan headphone dari tasnya dan berjalan masuk ke dalam gedung sekolah. Ia melewati lorong lantai tiga yang saat itu sedang sepi. Dari ujung lorong, ia melihat Ahn saem sedang berjalan ke arahnya.

"Annyeonghaseyo, saem", Yunhyeong melepas headphone-nya dan membungkukkan badan. Tetapi Ahn saem tidak memberikan respon apa-apa, berjalan melewati Yunhyeong begitu saja. Yunhyeong tidak mau ambil pusing, ia pakai kembali headphone-nya, dan berjalan menuju kelas.

.

.

.

Yunhyeong memasuki kelas. Ia duduk dipaling belakang, sendirian, tentu saja. Ia melepas headphone-nya dan mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

"Daebak! Daebak! Kau tahu tidak? Seorang saem disekolah kita mati bunuh diri!", kata seorang namja.

"Omo! Jinjja? Museowo…"

"Siapa yang meninggal?"

"Guru olahraga kita! Ahn saem! Ia meninggal kemarin malam!"

DEG

Jantung Yunhyeong berdegup kencang. Pantas Ahn saem diam saja saat ia menyapa. Wajah Ahn saem juga pucat.

Badan Yunhyeong gemetar. Sekarang ia sangat takut. Bagaimana jika arwah itu mengganggunya? Bagaimana jika ia muncul dengan wajah menyeramkan? Yunhyeong mengambil headphone dan menaikkan volume sekencang-kencangnya.

.

.

.

TBC

Junhyeong couple again….. *tebar bunga*

Kurang serem ya? Hehe… aku belum ahli bikin ff horror…

Kedepannya mungkin bakal lebih banyak romance

Oh iya, bayangin Yoyo pake seragam sekolah Smart uniform, tahu kan? Ganteng banget dia disitu.. .

Ada yang bisa nebak June jadi apa disini? Yang pasti bukan satpam sekolah ya hehheee…. *ditimpuk sama June*

Gimana ff-nya? Kalo responnya bagus saya akan update chapter 1 secepatnya

Review juseyo ^^