Prev chap
"bukan tetangga satu apartemen, mor. Dia di apartemen depan" baekhyun mulai fokus pada fifanya, menekan tombol-tombol itu tanpa ampun, menimbulkan efek suara, ctek ctek, yang makin lama semakin gila.
Sesekali dirinya menghalau chanyeol yang kurang ajar tiba-tiba merasuki pikirannya.
.
.
.
Chap 2
Chanyeol sedang berjalan keluar dari kamar mandi, membawa sepasang baju yang akan ia gunakan malam ini, jeans gelap dengan kaus hijau serta jacket jeans, kemarin ia mengecat rambutnya menjadi light grey, menatanya turun, menutupi alis indahnya,
Mengambil ponselnya yang bergetar beberapa kali menandakan notifikasi, ia menyeringai. Let's have some fun tonight. Ia melangkahkan kakinya pergi dari apartemennya, berjalan tergesa untuk mengambil audi berwarna perak, dan melaju 25 blok kearah timur.
.
.
Chanyeol berhenti disebuah rumah yang terdengar ramai, beberapa mobil terparkir di halaman rumah tersebut, not a big party, but still ok.
Dan yang terpenting ada—
"hey, handsome!"
—The most wanted girl-kendall jenner. Yang melompat kearahnya, sehingga chanyeol harus mengendong wanita berbadan semampai itu didepan,
"hello, sugar" kemudian mencumbu bibir tebal yang dilapisi lipstick warna terang, tangannya menangkup gumpalan indah kendall.
Dan pria bermata hijau menghampiri mereka,
"yo, bro. hella kitten"
"ayo, lesbo!" chanyeol tergelak, jason, pria didepannya memang tahu cara bersenang-senang, termaksud menganggu acara bercumbu dengan the hottest girl ini.
"chan, I need some rough sex tonight" kendall berbisik ditelinga chanyeol,
"oh god! Get a room please?" jason memutar bola matanya,
"after I drink a several shots of whisky, maybe?" chanyeol mengerling pada kendall.
Mereka memasuki rumah besar milik salah seorang teman mereka, diikuti oleh Jason dibelakang,
Suara dug-dug-dug dari dalam memenuhi telinga mereka, kendall turun dari gendongan chanyeol setelah ia melihat beberapa temannya yang memanggil, dan tentu sebelum pergi melumat bibir chanyeol dan mengingatkan tentang janji mereka.
Kaorie jung presents ©
INADVERTENTLY MEET UP
Cast: park chanyeol x byun baekhyun/ ChanBaek
Genre: shou-ai, boyxboy
Comedy-romance
WARNING! Some part might contain mature content.
.
.
Sementara baekhyun, memandang bosan jalanan di malam hari, kesehariannya di US hanya itu-itu saja, tidak ada kris si tampan, jonginnie, luhan yang menyebalkan, dan tidak ada suho yang dengan senang hati mentraktir mereka.
Ia menatap balkon chanyeol, apa pria itu pergi? Tirai rumahnya tertutup dan lampunya mati, sepertinya pemiliknya sedang pergi, ia menghela nafas, sial ia rindu seoul.
Kemudian ide cemerlang melintas diotaknya, ia mengambil ponselnya, membuka aplikasi dan mendial video call¸ masih jam 10 malam disini, berarti di korea jam 9 pagi.
"byun baekhyun!" seseorang memekik di ponsel baekhyun,
"luhan! Aku merindukanmu!" baekhyuun heboh,
"hello, byun" suara berat terdengar dari samping luhan,
"kris!" baekhyun tertawa, ya tuha, ia rindu semuanya.
"bagaimana amerika?" luhan bertanya antusias,
"tidak ada kalian! Sepi, aku rindu seoul. Bahkan dihari pertamaku disini, aku melihat seseorang sedang bercumbu di balkon apartemennya!" baekhyun berjengit mengingat kejadian bodoh itu,
"well, welcome to us baek!" kris menimpali sambil tertawa,
"dimana suho dan nini?"
"mereka baru saja pergi untuk membeli makan! Cepatkan pulang baek, kami merindukanmu" luhan melankolis, mempoutkan bibirnya,
"tunggu aku minggu depan ya!"
…
Setidaknya baekhyun punya acara lain yang membuat rasa rindunya terobati,baekhyun memang tidak lama di amerika, hanya sekedar liburan 2 minggu, dan kembali ke seoul.
.
.
.
Matahari menyongsong tinggi, baekhyun terbangun dari tidurnya, semalam ia terlalu asik berbincang dengan teman-temannya via video, sampai lupa waktu dan akhirnya tidur larut malam, bahkan hampir pagi.
"sayang, ada teman koreamu" ibunya masuk,
"who?" siapa bertamu pada jam 10 pagi,
"perhaps…"
"park chanyeol, sayang" ibunya bersandar pada pintu,
"ah! Ya mor, terima kasih" dan baekhyun panic, ia belum mandi masih berantakan, akhirnya ia berlari ke kamar mandi, menggosok giginya dan menggunakan beberapa semprot parfum, ia berjalan ke ruang tengah, dimana chanyeol sedang duduk sambil berfokus pada iphone di genggamannya,
"chanyeol?" baekhyun menatap ragu,
"oh, hello, baekkie" chanyeol berdiri, sial. Chanyeol sangat tampan, ia menggunakan lengan sleeveless, dan denim selutut, snapbacknya berwatna merah berlist biru tua, menutupi helaian rambut ambu-abunya. Uh.
"ada apa?"
"hanya mampir" ia tersenyum menampakkai gigi-gigi bersihnya,
"huh?"
"hello chanyeol! Kamu teman baekhyun ya?" dan ibunya muncul dari dapur,
"mor, I told you to stop using Korean" baekhyun rolling eyes,
"yes, ms." Chanyeol tersenyum canggung,
"dia ibuku, yeol" terang baekhyun.
"oh, hai ibunya baekhyun!" chanyeol tersenyum lebar, membuat ibu baekhyun tersenyum ramah dan mereka berjabat tangan heboh.
Tak lama ibu baekhyun kembali masuk kedalam, membersihkan rumah, dan banyak yang harus dilakukan olehnya.
Baekhyun dan chanyeol sudah tak lagi canggung pun mengobrol di ruang tengah, membicarakan hal hal menyenangkan, hingga ibunya memanggil,
"baekkie! Ajaklah chanyeol untuk makan siang bersama" baekhyun memngguman malas,
"kamu mau?" Tanya baekhyun,
"why not" kemudian mereka tertawa dan masuk lebih jauh ke dalam apartemen.
.
.
.
Chanyeol asik bermain dengan di apartemen baekhyun hingga malam, ia harus pamit karena belum memberi makan anjing golden retrievernya, mereka menghabiskan waktu dengan bermain console game, bercerita tentang masa kecil, dan lainnya. Baekhyun mengantar chanyeol ke depan pintu apartemennya,
"terima kasih sudah berkunjung" baekhyun tersenyum,
"you're welcome, baekkie. Maaf sedikit membuat rumahmu mendadak ramai"
"tak perlu sungkan, aku kesepian dirumah"
"dan aku baru tahu kau memiliki pribadi yang menyenangkan dan berisik" chanyeol tertawa,
"well, kau juga"
"uhm—baek, i want to ask you something" air muka chanyeol berubah serius,
"perhaps, a date?" chanyeol menatap iris coklat baekhyun,
"uh? Pardon" baekhyun merona dengan pria di hadapannya, ntahlah ini pertamakalinya ia diajak kencan dengan pria. Tidak, ia bukannya homophobic atau apapun itu, hanya baru pertama kali, dan ia kaget.
"well, would you like to go on a date with me?" chanyeol mengulanginya, menyesapi bagaimana jantungnya berdetak kencang seperti terpacu, aliran darahnya merambat ke pipi pria didepannya, membuat chanyeol gemas dengan pria bersurai pink itu.
"maybe? I mean- this is my first time to go on a date with a boy" baekhyun menunduk, pipinya benar-benar panas dan sesak, dia sangat sesak nafas, terlalu banyak bunga yang memenuhi rongga paru-parunya.
"see you tomorrow baekkie! 5 pm, I'll pick you up!" mata chanyeol berbinar, meninggalkan baekhyun yang membeku di depan pintu apartemennya.
Baekhyun masuk dengan wajah cerah bersemu,
"it's like, someone asking you for a date, byun baekhyun" mornya menatap baekhyun, mengerling,
"mor! What should I do?" kebiasaan baekhyun saat sedang gugup, mengigit bibirnya.
"as long as you happy, baby. Kabar ini sangat menyenangkan untuk disampaikan ke pada ayahmu" ibunya mengedip.
"mor! No" baekhyun menahan ronanya, jangan, ia belum siap, ia belum siap menghadapi sikap ayahnya yang kemungkinan unpredictable.
.
.
.
Malam adalah tempat pengaduannya, dia tertalu berbunga hari ini, tidak seperti keseharian sebelumnya yang menikmati semilir angin di balkon, kini ia justru merebahkan dirinya pada ranjang empuk berwarna coklat pucat, menatap langit-langit kamarnya, semua seperti beraura pink, bahkan ia merasa ranjangnya lebih empuk, tidak. Baekhyun belum bisa memutuskan rasa apa yang ia batinkan tapi ia sungguh merasa senang dengan hal ini.
Karena baekhyun selalu senang diajak berkencan.
"what should I do?" lagi, ia mengigit bibirnya, menahan senyum cemerlang yang sedari tadi tak pudar, berguling ke kanan kiri bak gadis remaja yang jatuh hati, ingatlah kau pria baek.
Ia mengambil ponsel, membuka aplikasi skype, mendial para bocah idiot kesayangannya,
"baekie!" jongin mergemuruh dari ujung sambungan,
"my babe!" baekhyun tidak bisa menahan senyuman cerahnya,
"ada kabar apa hari ini?" suho muncul dari sebelah jongin,
"guess what? who's gonna be on date tomorrow?" baekhyun bergirang hati?
"byun baekhyun?!" luhan memekik,
"definitely yes!"
"green eyes?" mata jongin berbinar
"I don't think so, maybe, redhead or blonde?" luhan menimpal,
"sepertinya pria dengan jambang atau om-om mesum" sahut kris asal, mendapat dengusan di seberang sambungan.
"calm guys, actually,hm- a Korean boy?" baekhyun mengeluarkan grin nya,
"i told you, guys" kris hanya timbul suaranya, orangnya bahkan tidak terlihat di kamera,
"woah! Siapa dia?" suho menimpal lagi, mereka bertiga- tanpa kris, senantiasa berebut iphone, benda kecil itu harus rela berpindah-pindah atau bahkan menjadi rebutn karena memang spacenya yang kecil.
"park chanyeol, tetangga depan balkon yang pernah kuceritakan"
"yang kamu bilang makeout di balkon saat pertama kali kamu sampai di us?" jongin bersemangat.
"yasss!" baekhyun tertawa bodoh, ia bahkan hampir saja lupa kalau chanyeol pernah bercumbu dengan wanita unknown di balkon apartemennya.
Cerita itu berlanjut menjadi sesi interogasi mengangkut park chanyeol si pria pecumbu, teman-temannya mendukungnya, walaupun pada awalnya ia memang tidak yakin, tapi respon mereka membuat baekhyun berbalik arah, toh tidak masalahkan menerima ajakan kencan, lagi pula hanya kencan, bukan menikah, dan satu kali kencan belum tentu akan berlanjut ke kencan-kencan berikutnya.
Sampai ia tidak sadar apa yang bisa timbul jika menerima ajakan kencan seseorang secara acak,
Apalagi jika itu seorang park chanyeol.
.
.
pagi itu suasana apartemen pria surai pink sangat berbunga—lebih tepatnya penghuninya. Masih dini hari saja baekhyun sudah bersiul-siul sambil merapikan meja untuk bersiap breakfast, mornya juga memberi kabar bahwa nanti malam ayahnya akan kembali, artinya hari ini terasa lengkap, well, begitu pikirnya.
Mor hanya melihat baekhyun dengan senyum tipis di bibirnya, sedari bangun tadi, baekhyun sudah terlihat cerah dan bersinar, dibalik fakta bahwa pria surai gulali itu belum mandi.
"sayang, berhentilah bersiul, kupingku bisa berdengung dengan suara oktafmu. " ibunya bergumam saat baekhyun masuk ke dapur, masih membantu menyiapkan breakfast sederhana mereka.
Hanya dibalas cengiran bodoh byun baekhyun.
.
.
Sepanjang hari, baekhyun hanya melakukan aktifitas-aktifitas biasa, membantu mor mencuci, memberi makan mongryong dan bermain console game, hanya membunuh waktu sampai pada pukul 5, dimana chanyeol akan menjemputnya untuk kencan.
.
.
Baekhyun gusar,
04.49 pm
Kalau chanyeol orang yang tepat waktu 11 menit lagi ia akan menjemput, baekhyun mengigit bibirnya, detak jantungnya begemuruh, ia tidak tahu apa-apa tentang kencan pertama ini, kemana mereka pergi, acara apa, pakaian apa yang cocok, ia hanya akan dijemput oleh chanyeol di apartemennya.
Baekhyun hanya mengunakan jeans dan kaus dengan snapback surai pinknya menyembul sedikit pada sela-sela membuatnya malah terlihat rancu,
Wanita atau pria?
Baekhyun duduk gelisah di couchnya, badannya menegang saat mendengar bunyi bell,
"baby! Chanyeol in front of the door!" ibunya berteriak ntah dari arah mana,
"yes, I know mor!" ia berlari dan menarik nafasnya, menetralkan segala detak bodoh yang daritadi tak mau terkontrol.
"heyya, yeol" baekhyun membuka pintu, dengan cengiran lebar, hingga matanya membulan sabit menimbulkan kesan cute.
"hey baek, you look amazing" dan chanyeol lebih amazing di mata baekhyun dengan kemeja navy kotak yang digulung dan jeans, tidak, chanyeol gorgeous.
"so uhm- kita mau kemana?" baekhyun menggaruk tengkuknya, dia benar-benar lost in chanyeol's eyes.
"theatre?"
"wait a minute!" baekhyun menengokkan kepalanya kedalam rumah,
"mor! Aku pergi!" dan menutup pintu apartemennya,
"let's go"
.
.
.
Di mobil suasana mereka telihat tidak canggung lagi, mulai berbincang tentang hal-hal mendasar perihal diri mereka masing-masing,
"oh! yang benar saja 25 mantan pacar?" baekhyun membelalak, selama ini ia tidak pernah mendengar orang yang memiliki mantan pacar lebih dari 10, dan chanyeol barusan mengatakan bahwa ia memiliki 25 mantan pacar, dan 3 diantaranya ia pacari sekaligus. Rekor baru bagi baekhyun.
Dan sedikit kekhawatiran menyusup dalam relungnya.
"I'm kinda bad boy" chanyeol tertawa, baekhyun memiliki ekspresi kaget yang sangat unik menurutnya,
"bagaimana denganmu baek?"
"ah-aku—"
"biar kutebak! 10?" chanyeol melirik baekhyun,
"yeah, tidak juga-uh-4 mungkin?" baekhyun mengigit bibirnya, jujur saja ia bukan tipikal yang suka dengan hubungan macam itu, untuk masalah kencan mungkin sudah beberapa kali, tapi menjalin hubungan? Nope.
"well, hello " tawa chanyeol meledak, baekhyun menggembungkan pipinya, apa yang salah jika dirinya benar-benar seorang perjaka-eh?
"am I right, baek?" chanyeol melirik baekhyun horror, baekhyun tidak benar-benar perjaka kan?
"uh-begitulah" Ia mengigit bibirnya, membentuk senyuman aneh yang membuat chanyeol semakin tertawa,
"istg! Benar, kamu tinggal di korea" chanyeol melunak, menghapus jejak airmata tawanya,
"jadi ceritakan lagi"
"huh? Apanya?"
"dirimu, baek. Aku mau tahu tentang dirimu lagi"
Dan mereka bercerita sepanjang perjalanan menuju theatre, menceritakan hal-hal bodoh mereka, baekhyun mengerti, chanyeol orang yang sangat ceroboh dimasa kecilnya, banyak kejadian tolol chanyeol semasa kecil yang membuatnya tertawa terpingkal, bagaimana chanyeol dulu menganggap bahwa zebra cross terbuat dari kulit zebra asli, dan percaya bahwa santa claus datang melalui cerobong asap sehingga ia meminta ibunya melebarkan cerobong asap agar paman santa yang gendut bisa masuk,
Dan banyak terrible jokes yang mereka tertawakan sehingga sampai di theatre.
.
.
Baekhyun berlari menuju counter popcorn, membeli popcorn caramel ukuran jumbo, membuat chanyeol tertawa bagaimana idiotnya ia meminta pada penjualnya untuk menambahkan perisa caramelnya.
Satu yang chanyeol tahu, baekhyun penyuka popcorn caramel, sangat suka, penggemar fanatik brondong jagung dengan rasa manis itu.
.
.
"bagaimana kalau high line in meatpacking district? We can hang on there for a while"
"ah ide bagus! Tapi-aku lapar" –lagi- chanyeol tergelak dengan betapa cerewetnya baekhyun, kalian tahu? Selama menonton tadi, baekhyun terus saja mengoceh perihal si pria bernama eggsy dan masalah bokong puteri yang muncul di akhir film, bahkan ia masih saja mengoceh setelah mereka keluar dari theatre hingga duduk di mobil sekarang ini,
"baek-"
"-did you miss Korean food?" ia melirik baekhyun, mata baekhyun membola, tersenyum cerah dan dengan semangat membara,
"absolutely yes!"
Chanyeol lagi-lagi tergelak dengan ekspresi baekhyun. Pria mungil itu seakan moodbooster yang handal, manusia disampingnya memiliki banyak ekspresi untuk setiap kalimat yang chanyeol ucapkan, dan itu menyenangkan, bagaimana melihat airmuka baekhyun yang berubah sesuai dengan apa yang ia pikirkan, tidak seperti chanyeol yang banyak menutupi hal-hal macam itu.
.
.
Mereka sampai di salah satu restauran korea, baekhyun mengirup aroma khas rempah yang menyengat, suasana di dalam cukup ramai, baekhyun rindu korea, dan jajanan korea.
Mereka duduk di depan kaca besar mengarah keluar, memilih berbagai menu yang membuat baekhyun tambah bersemangat, melihat binar mata deep brown baekhyun membuat chanyeol tersenyum tipis, baekhyun kaya akan ekspresi, membawa kesan tersendiri, yang tak bisa ia temukan di para wanita amerika, membuatnya merasa seperti hidup, membangkitkan entah apa yang berada dalam dirinya, dan baekhyun,
Membuatnya merasa nyaman.
"chanyeol, kamu pesan apa?" suara baekhyun membuyarkan lamunan chanyeol,
"uh? Bibimbap and ddakgalbi" chanyeol masih dalam fase half-wakeup pasca lamunannya.
Sang waitress mencatat pesanan chanyeol kemudian pamit, dibalas anggukan oleh keduanya.
"chanyeol, kamu melamun" baekhyun mengingatkan,
"ah ya, your eyes baek"
"huh?"
"nah, I lost in your beautiful dark eyes" pipi baekhyun merona, ada apa? Kenapa chanyeol tiba-tiba berkata seperti itu?
TBC
Hello guisee~ I just updated IMU, sorry for my semi-hiatus time, because there's a lot of 'job' that I have to handle with.
Don't forget to review, follow,and fav this fanfic!
Add me on bbm: 51ACF615
xx
